Вы находитесь на странице: 1из 29

Home

Serba-Serbi
27 Tumbuhan Langka di Indonesia dan Penjelasannya Lengkap

27 Tumbuhan Langka di Indonesia dan


Penjelasannya Lengkap
TUMBUHAN LANGKA DI INDONESIA Negara kepulauan kita, Indonesia adalah salah
satu negara yang populer akan kekayaan sumber daya alam. Beragam tanaman hias maupun
tumbuhan langka di Indonesia pun bisa tumbuh dengan subur di negara sub-tropis yang
sangat kita cintai ini.

Sehingga tak sedikit pula dari tanaman tersebut ada yang dilindungi karena jumlahnya yang
terbatas atau kian menipis seiring perjalanan tahun.

Pada artikel ini, kami akan membahas beragam tumbuhan langka di Indonesia yang harus
kamu ketahui. Tumbuhan-tumbuhan tersebut sudah dilindungi karena sulit untuk ditemui.

Berikut ini beberapa tumbuhan langka di Indonesia beserta penjelasannya yang sudah saya

rangkum sedemikian rupa. Selamat membaca

[Daftar Isi]

1. Cendana
Tumbuhan Langka di Indonesia | Cendana

Salah satu pohon yang mempunyai beragam manfaat ini dinamai dengan cendana. Kayunya
dapat digunakan sebagai bahan pembuatan aroma terapi, parfum dan rempah-rempah.
Diyakini, bau harum yang berasal dari kayu cendana ini awet sampai ratusan tahun!

Karena manfaatnya yang banyak, tak salah jika pohon tersebut populer bagi masyarakat
Indonesia. Sayangnya, budidaya pohon cendana ini masih sulit untuk dilakukan. Sehingga
status tumbuhan tersebut kini terancam punah.

Di masa awal pertumbuhannya, kecambah cendana adalah tumbuhan parasit yang hidup
dengan menumpang pada tumbuhan lain. Ini dikarenakan ia tak bisa hidup secara mandiri.
Oleh karena itu, populasi pohon cendana saat ini sedang berkurang. Bahkan, minyak dasar
kayu cendana juga sangat mahal di pasaran.

2. Kantong Semar
Tumbuhan Langka di Indonesia

Tanaman unik ini dapat bertahan hidup dengan cara melarutkan serangga dalam kantongnya
seperti lebah, lalat dan lain sebagainya. Kantong semar merupakan tumbuhan karnivora yang
kini sudah dianggap langka. Sehingga perlu dilakukan budidaya secara ketat agar terhindar
dari kepunahan.

Sementara itu, kantong semar baru bisa melarutkan serangga tatkala usianya sudah beranjak
dewasa. Mula-mula kantong semar dewasa membuka kantungnya supaya berbagai maca
serangga masuk ke dalamnya. Apabila serangga telah masuk dan terjebak, seketika itu
kantung akan menutup dan mulai melarutkan serangga tersebut.

3. Daun Payung
Daun Payung

Daun payung atau biasa disebut dengan daun sang atau salo adalah tumbuhan yang
populasinya banyak ditemukan di provinsi Sumatera. Daun payung memiliki nama ilmiah
yakni johannestijsmania altifrons. Nama tersebut diambil dari nama sang penemu, Professor
Teijsman.

Tumbuhan ini memiliki bentuk daun yang amat lebar serta kuat. Jaman dahulu, daun ini
sering dipakai untuk keperluan dinding maupun atap rumah. Karena kegunaannya itulah
mengapa tumbuhan ini dinamai dengan daun payung.

4. Anggrek Tebu
Salah satu keluarga anggrek yang paling berat dan besar namanya anggrek tebu. Serumpun
anggrek tebu berusia dewasa mempunyai berat 1 ton lebih. Panjang batangnya kurang lebih 3
meter. Bunga ini sering disebut-sebut sebagai anggrek raksasa karena ukurannya yang begitu
besar.

Bunga anggrek raksasa nampak berwarna kuning dengan perpaduan beberapa bintik
berwarna merah, merah kehitaman dan coklat.

Keunikan dari anggrek tebu terdapat pada bunganya yang bertahan hidup hingga 2 bulan
meskipun batangnya telah dipotong. Kini bunga anggrek tebu sedang dalam masa
perlindungan karena jumlahnya yang sangat terbatas.

5. Tengkawang
Pohon Tengkawang

Tengkawang adalah tumbuhan asli Kalimantan yang memiliki banyak manfaat pada bagian
minyaknya. Tengkawang terdiri dari berbagai jenis yang tersebar di seluruh daratan
Kalimantan. Saat ini, dari 12 jenis tersebut diantaranya sudah dilindungi pemerintah agar
tidak terancam punah.

Minyak tengkawang diproduksi dari biji-biji yang telah berguguran. Kemudian dijemur dan
disalai sampai kering sempurna sebelum diproses menjadi minyak. Disisi lain, biji
tengkawang ternyata memiliki kandungan gizi bagi binatang liar lainnya.

Tak sampai disitu, minyak tengkawang juga dapat dimanfaatkan sebagai bumbu penyedap
masakan serta obat tradisional. Pada kebutuhan industri modern, green buter atau julukan dari
minyak tengkawang ini dapat juga diaplikasikan dalam bahan pembuatan lilin, sabun dan
kosmetik.

6. Ulin
Kelangkaan Kayu Ulin

Pohon yang juga biasa disebut bulian atau kayu besi ini adalah salah satu tumbuhan langka di
Indonesia yang berasal dari tanah Kalimantan. Pohon ulin memiliki kemampuan dalam
memproduksi kayu yang sangat kuat. Oleh karena itu, tak heran jika kayu ulin sering
digunakan pada bahan konstruksi bangunan seperti jembatan, rumah, kapal laut dan lain-lain.

Pohon ulin dapat tumbuh subur hingga mencapai ketinggian 36 meter dengan ukuran
diameter batang selebar 95 cm. Di Sumatera dan Kalimantan, pohon ulin sangat banyak
sekali dibudidayakan. Sayangnya, perkembangbiakan pohon ulin ini sangat sulit. Sehingga
mengakibatkan pada turunnya populasi apabila habitat aslinya semakin tergerus.

7. Edelweiss Jawa
Tumbuhan asal Jawa | Edelweiss Jawa

Bunga senduro merupakan nama lain dari bunga edelweiss jawa. Kini bunga tersebut sedang
dalam masa penurunan tingkat populasi. Sesuai dengan namanya, bunga ini banyak yang
subur di pegunungan Jawa. Bahkan bunga edelweiss jawa umumnya menjadi tanaman
pertama yang tumbuh pasca kejadian erupsi gunung berapi.

Keunikan dari bunga jawa ini terdapat pada rupanya yang terlihat fresh alias segar meskipun
telah dipetik dari tangkainya. Hal inilah yang menyebabkan para pendaki ingin mengambil
bunga edelweiss jawa oleh-oleh atau barang kenangan. Seiring berjalannya waktu, populasi
bunga ini semakin turun drastis akibat ulah para pendaki tersebut.

Kini, edelweiss jawa dapat ditemukan di beberapa lokasi pegunungan seperti Alun-Alun
Suryana Kencana di Gunung Gede, Plawangan Sembalun di Gunung Rinjani, Tegal Alun di
Gunung Papandayan dan lain sebagainya.

Biasanya, bunga edelweiss jawa mulai bermekaran di bulan April sampai Agustus. Setelah
itu, bunga ini dapat bertahan lama sampai usia 100 tahun beserta tinggi batang yang
mencapai 8 meter.
8. Damar

libregraphics.asia

Pohon yang mempunyai batang setinggi 60 meter ini mampu tumbuh di beragam daerah
Indonesia. Sehingga banyak orang yang memiliki nama tersendiri dalam menyebut pohon
damar ini, seperti salo di Ternate, ki damar di Sunda, kisi di Buru dan dayungon di Samar.

Tidak hanya kayunya saja yang bermanfaat, namun getahnya juga bisa digunakan dalam
kebutuhan tertentu. Biasanya getah pohon dapat dibutuhkan dalam bahan pembuatan kopal,
yakni semacam bahan dasar cairan pelapis kertas.

9. Rafflesia Arnoldi
Bunga Rafflesia Arnoldi Langka di Indonesia

Bunga langka paling populer ini ternyata memiliki nama lain yaitu padma raksasa. Bau busuk
dari bunga raksasa akan keluar saat akan mekar. Baunya yang busuk, membuat orang awam
keliru menamai bunga ini dengan sebutan bunga bangkai.

Seperti bunga bangkai, rafflesia arnoldi ini tumbuh melebar dan tidak meninggi. Tatkala
bunganya sedang mekar, rafflesia arnoldi dapat melebar hingga diameter 1 meter dengan
bobot mencapai 10 kg. Tumbuh mekarnya bunga ini berkisar antara 9 bulan. Selanjutnya
bunga ini akan mekar hingga 7 hari lamanya sebelum akhirnya layu dan mati.

Tumbuhan langka ini mempunyai dua fase yang muncul pada proses kehidupannya secara
bergantian, yakni fase vegetatif dan generatif.

Pada fase vegetatif, bunga bangkai juga disebut dengan nama lokal batang krebuit atau suweg
raksasa. Batang semu dan daun mulai muncul dalam fase tersebut. Ketinggian bunga bangkai
dapat mencapai sekitar dua meter dengan diameter mahkota hingga satu sampai lima meter.

Bahkan, Kebun Raya Cibodas sempat menyatakan bahwa bunga bangkai yang mekar di
tempat itu pada tanggal 11 Maret 2004 mampu tumbuh tinggi hingga 3,17 meter.
Butuh waktu selama tiga bulan dalam menunggu proses pertumbuhan dari biji sampai
menjadi bunga. Jika terjadi pembuahan saat masa mekar bunga bangkai, maka terbentuk lah
beberapa buah warna merah dengan bijinya yang berada di bagian bekas pangkal bunga.

Dalam fase vegetatif, sekumpulan biji tersebut dapat ditanam agar menjadi sebuah pohon.
Maka dari itu, pihak konservasi beserta WWF memiliki wewenang dalam budidaya
tumbuhan langka di Indonesia ini

Biasanya bunga bangkai banyak ditemui di daerah dataran rendah iklim tropis & subtropis
seperti Afrika barat sampai Kepulauan Pasifik. Salah satunya adalah Indonesia.

Sekitar 170 spesies bunga bangka telah tersebar ke berbagai penjuru dunia. Namun, beberapa
spesies dibawah ini dinilai paling terkenal di Indonesia, yaitu:

Amorphophallus titanum
Amorphophallus oncophyllus
Amorphophallus campanulatus
Amorphophallus gigas
Amorphophallus beccarii
Amorphophallus decussilvae

Selayaknya benalu, bunga rafflesia arnoldi tumbuh secara menumpang pada tumbuhan lain.
Oleh karena itu, habitatnya saling berkaitan kepada tumbuhan inang. Kini, populasi rafflesia
arnoldi mengalami penyusutan akibat habitatnya yang semakin terhimpit karena alih fungsi
hutan.

10. Bunga Bangkai


Tumbuhan Langka di Indonesia | Bunga Bangkai

Bunga bangkai merupakan tumbuhan raksasa unik yang dapat mengeluarkan bau busuk
layaknya aroma bangkai. Usut punya usut, ternyata bau busuk itu bertujuan agar kumbang
dan lalat hinggap ke bagian kelopak bunga bangkai. Sehingga proses penyerbukan akan lebih
mudah.

Bunga bangkai mampu tumbuh subur menjulang tinggi hingga 4 meter. Saat bunga ini mekar,
tumbuhan langka di Indonesia ini akan mengeluarkan cairan warna putih krem. Sementara
itu, bagian mahkota bunga akan berubah menjadi merah tua keunguan.

Sama halnya dengan rafflesia arnoldi, bunga bangkai hanya bertahan selama 7 hari ketika
mekar lalu mati atau bisa saja tumbuh lagi.
11. Akar Karak

Pohon ini memiliki batang pohon kurang lebih 15 cm dengan tinggi kira-kira 14 m. Batang
akar karak terlihat putih dan bergetah jika disentuh. Biasanya, pohon ini ditanam pada
dataran yang memiliki ketinggian 1700 m entah itu di daerah lereng bukit atau di dekat aliran
sungai.

Pohon akar karak kini sudah tersebar ke beberapa negara tetangga, seperti Malaysia, Filipina,
Thailand dan Myanmar. Selain itu, pohon yang telah terancam punah ini juga sedang
diusahakan keberadaannya di pulau Kalimantan dan Sumatera.

12. Jelutung
Dengan diameter batang berkisar 159 cm, jelutung dapat tumbuh tinggi hanya sekitar 75 m.
Tumbuhan ini biasanya subur di dataran rimba, tanah berpasir dan perbukitan 400mdpl.
Bagian getah jelutung dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan permen karet.

Tak hanya itu saja, kayunya pun juga bisa digunakan sebagai bahan baku dari pembuatan
perlengkapan dan alat bantu lainnya. Sayangnya, kini jelutung keberadaanya semakin sedikit.
Meskipun begitu, pohon yang memiliki nama lain berupa pantung ini sekarang sedang dalam
masa budidaya di beberapa negara Asia Tenggara, seperti Thailand, Malaysia dan Indonesia.

13. Sarang Semut


Mengapa pohon ini dinamakan dengan sarang semut? Usut punya usut, karena pohon ini
sering sekali menjadi tempat tinggal atau rumah bagi semut yang akan mengumpulkan
makanan.

Entah itu untuk raja mereka, atau untuk keluarga mereka sendiri. Yang jelas, pohon yang
bernama latin myrmecodia pendans ini keberadaannya sudah mulai langka. Sarang semut
masuk dalam tipe tumbuhan epifit khas Papua yang kini sedang dilindungi tingkat
populasinya.

14. Bulian
Tumbuh subur pada dataran setinggi 600 mdpl, bulian memiliki diameter batang selebar 95
cm dan tinggi pohon mencapai 36 m. Tumbuhan ini dapat ditemui diatas tanah berpasir
tepatnya pada daerah lereng bukit.

Bulian memiliki beragam manfaat dalam penyediaan bahan baku pekerjaan manusia seperti
pada material pokok konstruksi berat. Tak lain, ini dikarenakan bulian bersifat tahan lama
dan kuat digunakan.

Saat ini, bulian sedang dibudidayakan di beberapa pulau Indonesia, yakni Maluku, Sumatera,
Kalimantan bahkan Malaysia.

15. Bayur
Pohon yang bernama latin pterospermum javanicum ini merupakan berperan dalam
memproduksi kayu pertukangan terbaik kualitasnya. Bayur mampu tumbuh setinggi 45 m
dengan gemang batang sekitar 1 m.

Bayur biasanya ditanam di dataran rendah, tepatnya di bawah 1.000 mdpl. Kayu bayur sering
kali dimanfaatkan dalam konstruksi bangunan seperti perahu, papan, rumah dan lain
sebagainya.

Sayangnya, kayu bayur ini tidak terlalu awet. Oleh karena itu, sangat direkomendasikan
untuk menggunakan kayu bayur ini sebagai naungan atap bagian bawah serta hindari dari
perkenaan tanah secara langsung.

16. Taxus Sumatrana


Ya, tanaman obat keluarga (toga) yang satu ini memiliki kemampuan dalam menyembuhkan
kanker dalam proses kemoterapi. Peneliti meyakini bahwasanya semua bagian taxus
sumaterana, baik cabang, ranting, akar bahkan daunnya ternyata bisa digunakan sebagai obat
mujarab penyembuhan kanker

Belum diketahui secara pasti apakah tanaman obat ini tengah mengalami kurangnya jumlah
populasi. Yang jelas, pihak pemerintah beserta badan Litbang Kehutanan sedang berusaha
menjaga spesies taxus tersebut agar tidak punah dimakan zaman.

17. Purwaceng
Puluhan tahun yang lalu, purwaceng pernah dimanfaatkan sebagai obat kuat untuk para raja
dan penghuni istana Jawa lainnya. Berbagai studi telah membuktikan bahwasanya tumbuhan
yang hampir punah ini berkhasiat menambah stamina atau vitalitas pria.

Purwaceng banyak ditanam di daerah dataran tinggi dan pegunungan seperti Dieng yang
berada di Provinsi Jawa Tengah. Namun berdasarkan data dari Wikipedia, adapun daerah lain
yang sempat diberitakan bilamana purwaceng juga subur di pegunungan Tengger dan
pegunungan Hyang.

Berbagai kendala dalam usaha memperkaya jumlah budidaya purwaceng telah dilalui oleh
pihak konservasi, karena tanaman ini sulit menghasilkan biji. Oleh karena itu, memperbanyak
in vitro lewan budidaya jaringan menjadi solusi dalam permasalahan tersebut.

18. Balam Suntai


Tumbuhan yang bernama latin Palaquium walsurifolium tersebut merupakan satu spesies
tanaman asli Indonesia yang terancam nyaris punah. Kualitas kayu yang baik telah dimiliki
oleh tumbuhan balam suntai ini.

Balam suntai memiliki banyak kegunaan, seperti dapat digunakan dalam bahan baku
bangunan, alat musik tradisional bahkan alat olahraga Tak heran jika.tanaman ini mulai
langka karena banyak diincar oleh masyarakat luas.

Tanaman ini memiliki tinggi hingga 30 meter dengan diameter 0,5 meter. Warnanya merah
agak coklat. Biasanya balam suntai subur di tanah rendah sekitar 500 mdpl.
19. Anggrek Larat

Dalam bahasa Inggris, anggrek larat seringkali disebut dengan Cooktown Orchid. Sedangkan
nama latinnya sendiri ialah Dendrobium phalaenopsis.

Asal usul mengapa anggrek ini dinamakan anggrek larat karena tumbuhan ini pertama kali
ditemukan di pulau Larat, Maluku. Sehingga tak heran jika anggrek larat kini menjadi
tanaman khas Maluku.

Anggrek larat kini terancam punah dan semakin langka di habitat aslinya. Tak lain ini
dikarenakan banyak dari para pencinta anggrek yang ingin merawat anggrek ini sebagai
hiasan dalam rumah mereka.

20. Kokoleceran
Tanaman endemik yang mulai langka ini merupakan maskot khas Provinsi Banten. Kini
keberadaannya sedang dilindungi di Taman Nasional Ujung Kulon. Kokoleceran bisa tumbuh
tinggi sampai sekitar 30 m dengan bagian pohon muda yang dibalut oleh bulu halus lebat.

Daunnya berbentuk melanset alias menjorong. Tangkai daunnya memiliki panjang sampai 2.2
cm. Bunga kokoleceran mempunyai panjang hingga mencapai 7 cm. Sementara itu, buah dari
tanaman ini juga berbentuk agak bulat disertai tangkai pendek sekitar 55 mm.

21. Anggrek Hartinah


Sama halnya dengan kokoleceran, anggrek hartinah juga merupakan tumbuhan anggrek
endemik, yakni hanya tumbuh di daerah tertentu seperti di Sumatera Utara. Pertama kali
anggrek ini ditemukan pada tahun 1976 di Desa Banaira Tele Kec. Harian Kab. Samosir,
Sumut.

Anggrek Hartinah (Cymbidium hartinahianum) juga disebut-sebut dengan istilah Anggrek


Tien Soeharto. Belum ada penyebab pasti dari mengapa sebutan itu sering digunakan.
Anggrek tanah ini hidup pada tanah dalam keadaan merumpun.

22. Korma Rawa


Tanaman yang hanya tumbuh di mangrove ini memiliki nama lain Phoenix Paludosa. Korma
rawa masuk dalam jenis tanaman kurma. Sejauh ini korma rawa tumbuh di Aceh Timur.

Belum banyak tersebar di dataran Indonesia. Di luar negeri, tanaman ini biasa tumbuh
Kepulauan Andaman, Semenanjung Malaya dan Delta Sungai Gangga (India).

23. Palem Merah


Biasa disebut dengan pinang merah, tanaman ini juga menjadi flora maskot dari kota Jambi.
Usut punya usut, nama palem merah diambil dari warna merah menyala di bagian
pelepahnya. Bahkan saking mengkilapnya tanaman ini juga dijuluki dengan pinang lipstik.

Karena eksploitasi yang berlebihan, palem merah keberadaannya semakin terancam saat ini.
Ditambah dengan frekuensi kebakaran hutan yang juga berdampak pesat pada berkurangnya
angka populasi tanaman ini.

Palem merah hidup tumbuh dengan cara berumpun. Batangnya tegak lurus dengan tinggi
hingga 6-14 m. Jika dilihat sekilas, palem ini terlihat agak tinggi. Ini dikarenakan ukuran
batangnya yang tidak terlalu besar. Palem merah memiliki daun berbentuk menyirip namun
agak melengkung dan sedikit kaku pada daunnya.

24. Enau
Tanaman ini memiliki nama latin arenga pinnata. Enau atau biasa disebut aren merupakan
tanaman palma yang begitu bermanfaat di samping adanya pohon kelapa.

Tanaman palma ini sangat besar, dengan tinggi sampai 25 m. Diameternya hingga mencapai
65 cm, batang pokoknya kukuh. Bagian atasnya diliputi oleh serabut hitam alias ijuk.

25. Tembesu
Tumbuhan langka khas Indonesia ini masuk dalam famili Loganiaceae. Tembesu tersebar di
beberapa pulau Indonesia, seperti Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, Jawa bahkan Irian Jaya.

Tembesu dapat tumbuh pada tanah datar atau sarang yang tidak becek. Atau bisa juga di
tanah liat berpasir dengan curah hujan tipe A sampai B di ketinggian 0-500 mdpl.

Pohon tembesu umumnya memiliki tinggi sampai 40 m. Panjang batang bebas cabangnya
mencapai 25 m dengan diameter 80 cm bahkan lebih. Batangnya tegak tidak berbanir.

26. Mimba
Tumbuhan langka yang hidup liar di lingkungan agak tandus ini ternyata memiliki
kemampuan efektif dalam mengusir serangga. Zat azadirachtin dalam mimba berfungsi
sebagai salah satu komponen yang dianggap paling poten.

Di India, tanaman mimba disebut-disebut dengan istilah obat desa. Tak lain ini dikarenakan
mimba dapat digunakan sebagai media peyembuhan berbagai penyakit. Misal penyakit kulit,
demam, anti-inflamasi, anti-bakteri dan lain sebagainya.

27. Anggrek Hitam


Merupakan salah satu spesies anggrek yang tumbuh subur di wilayah Kalimantan, Sumatera
dan Semenanjung Malaya. Bahkan, provinsi Kalimantan Timur sendiri telah menetapkan
anggrek hitam sebagai maskot flora mereka.

Seiring menciutnya ukuran luas hutan di beberapa daerah Kalimantan, anggrek hitam pun
kini mengalami penurunan jumlah yang amat signifikan. Beruntung cagar alam Kersik
Luway telah menyelamatkan keberadaan anggrek tersebut walaupun jumlahnya hanya
sedikit.

Anggrek hitam memiliki bau harum semerbak, tak heran jika tanaman hias ini sudah menjadi
primadona bagi para kolektor anggrek di dunia. Anggrek hitam biasanya mekar di bulan
Maret sampai Juni.

Вам также может понравиться