Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Stunting didefinisikan sebagai indeks tinggi badan menurut umur (TB/U) kurang
dari minus dua standar deviasi (-2 SD) atau dibawah rata-rata standar yang ada
(ACC/SCN, 2000). Stunting pada anak merupakan hasil jangka panjang konsumsi kronis
diet berkualitas rendah yang dikombinasikan dengan morbiditas, penyakit infeksi, dan
masalah lingkungan (Semba, et al., 2008) skripsi UI
Pada dasarnya status gizi anak dapat dipengaruhi oleh faktor langsung dan tidak
langsung, dan akar masalah (UNICEF, 1990). Faktor langsung yang berhubungan dengan
stunting yaitu berupa asupan makanan dan status kesehatan. Asupan energy
menunujukkan hubungan yang signifikan terhadap kejadian stunting, seperti yang diteliti
oleh Fitri (2012). Selain itu, konsumsi protein juga turut memberikan kontribusi dalam
hal ini, penelitian Stephenson et al. (2010) menyebutkan pada anak usai 2 5 tahun di
Kenya dan Nigeria asupan protein yang tidak adekuat berhubungan dengan kejadian
stunting. Penelitian lain menyebutkan, asupan makanan dan status kesehatan
berhubungan signifikan terhadap status gizi stunting pada anak di Libya (Taguri, et al.,
2007). Selanjutnya, status kesehatan berupa penyakit infeksi memiliki hubungan positif
terhadap indeks status gizi TB/U berdasarkan penelitian Masithah, Soekirman, &
Martianto (2005). skripsi UI
Angka anak kurus adalah tinggi. Secara nasional, enam persen anak sangat kurus,
sehingga menempatkan mereka pada resiko kematianyang tinggi, situasi yang
menunjukkan tidak adanya peningkatan antara tahun 2007 dan 2010. Sembilan provinsi
memiliki prevalensi anak kurus yang sangat tinggi, sebesar 15 persen atau lebih. Anak
pendek sangat menantang karena skala permasalahan, sifat desentralisasi Indonesia dan
kapasitas pemerintah daerah yang terbatas. Perkiraan kasar pada tahun 2007
menunjukkan bahwa kira-kira 81 persen kabupaten di Indonesia memiliki prevalensi anak
pendek yang sangat tinggi. unicef