Вы находитесь на странице: 1из 7

Jurnal KEDOKTERAN KLINIK (JKK), Volume 1 No 3 , April 2017

KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN PREEKLAMPSIA


DI RSUP PROF DR. R. D. KANDOU MANADO

Giovanna E Lombo1, Freddy W. Wagey2


Linda S. Mamengko2
1
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
2
Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
Manado
Email: giovannaeunikelombo@yahoo.co.id

Abstract: Preeclampsia is the kind of hypertension that occurs in pregnant women in the
20th week of gestational age or after delivery, indicated by the rise of blood pressure to
>140/90 mmHg and is accompanied by a large amount of protein in the urine (proteinuria),
about 300 mg protein in the urine for 24 hours. Preeclampsia is divided into mild
preeclampsia and severe preeclampsia. In Indonesia alone, hypertension in pregnant
women on 2010 is around 21,5%, 24,7% in 2011, 26,9% in 2012, and 27,1% in 2013. Based
on the data from those years, there is an increase of incidence of hypertension in pregnant
women. The goal of this research is to discover characteristic of pregnant women with
preeclampsia. This study uses a retrospective descriptive study design. Results: On the year
2015, there were 60 patients who got diagnosed with preeclampsia. The age group of 31-
35 years old is the highest in number, PER (10%) and PEB (18,3%). The highest type of
work, housewife PER (18,3%) and PEB (40%). The highest number of parity in
primigravida, PER (18,3%) and PEB (43,3%). Based on the number of delivery happening
in 2015, PER (11,7%) and PEB (20%). Nutritional status of obese (BMI > 30,00), PER (20
%) and PEB (53,3%). Hypertension history on those who didnt have previous hypertension
history, PER (25%) and PER (66,7%).
Conclusion: the types of preeclampsia that happens the most is the severe preeclampsia at
the mean age of 31-35 years old, occurred in housewifes, according to parity number in
primigavida whos gonna have delivery on 2015, with obese BMI control, the previous
hypertension story is not obligated to be found.
Keyword: preeclampsia, characteristics

Abstrak: Preeklampsia adalah hipertensi yang terjadi pada ibu hamil dengan usia
kehamilan 20 minggu atau setelah persalinan di tandai dengan meningkatnya tekanan darah
menjadi 140/90 mmHg dan di sertai dengan kadar proteinuria 300 mg protein dalam urin
selama 24 jam. Preeklampsia dibagi menjadi preeklampsia ringan dan preeklampsia berat.
Di Indonesia, hipertensi pada ibu hamil tahun 2010 (21,5%), tahun 2011 (24,7%), tahun
2012 (26,9%), 2013 (27,1%). Berdasarkan data dari tahun 2010 - 2013 terjadi peningkatan
kejadian hipertensi pada kehamilan.. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui
karakteristik dari pasien ibu hamil dengan preeklampsia. Jenis penelitian ini menggunakan
desain penelitian deskriptif retrospektif. Hasil: pada tahun 2015, terdapat 60 pasien dengan
diagnosis Preeklampsia. Kelompok umur tertinggi 31 35 tahun, PER (10%) dan PEB
(18,3%). Jenis pekerjaan tertinggi ibu rumah tangga, PER (18,3%) dan PEB (40%). Jumlah
paritas tertinggi pada primigravida, PER (18,3%) dan PEB (43,3%). Partus yang terjadi
pada tahun 2015 terbanyak, PER (11,7%) dan PEB (20%). Status gizi ketegori obesitas
(IMT 30,00), PER (20%) dan PEB (53,3%). Riwayat hipertensi pada kategori tidak
memiliki riwayat hipertensi sebelumnya, PER (25%) dan PEB (66,7%). Kesimpulan: Jenis
Preeklampsia yang paling banyak terjadi adalah PEB pada rata-rata umur 31 35 tahun,
pekerjaan ibu rumah tangga, jumlah paritas pada primigravida, partus pada tahun 2015,
status gizi dengan kategori obesitas, riwayat hipertensi sebelumnya tidak ditemukan.
Kata Kunci: preeklampsia, karakteristik

9
Jurnal KEDOKTERAN KLINIK (JKK), Volume 1 No 3 , April 2017

Preeklampsia adalah hipertensi pada usia adalah 24,7%, pada tahun 2012 ada 26,9%
kehamilan 20 minggu atau setelah sedangkan pada tahun 2013 adalah 27,1%.11
persalinan dengan tekanan darah 140/90 Pada data tersebut sejak tahun 2010 hingga
mmHg yang di lakukan pengukuran 2 kali 2013 terjadi peningkatan kejadian hipertensi
selang 4 jam di sertai dengan proteinuria 300 pada kehamilan, ini menandakan resiko
mg protein dalam urin selama 24 jam. terjadinya preeklampsia meningkat.
Preeklampsia dapat bermula pada masa Dari beberapa peneliti sebelumnya telah
antenatal, intrapartum, atau postpartum. mengidentifikasi beberapa faktor resiko
Preeklampsia dibagi menjadi preeklampsia terjadinya preeklampsia. Angsar (2009)
ringan dan preeklampsia berat.1 mengatakan faktor resiko terjadinya
Preeklampsia termasuk dalam triad of preeklampsia meliputi primagravida, mola
mortality, yaitu selain perdarahan dan hidatidosa, kehamilan multiple, diabetes
infeksi.2 Tetapi untuk mendeteksi melitus, riwayat keluarga yang pernah
preeklampsia dapat dilihat dari gambaran mengalami preeklampsia. Namun berbeda
klinik, dimulai dengan kenaikan berat badan dengan Norwits (2008) mengatakan faktor
diikuti edema kaki atau tangan, kenaikan resiko terjadinya preeklampsia meliputi ras,
tekanan darah, dan proteinuria.3 riwayat preeklampsia sebelumnya, umur ibu
Sekitar 800 perempuan setiap hari (<20 atau >35 tahun), hipertensi kronik dan
meninggal akibat kehamilan dan persalinan. ginjal kronik.3
Hampir semua kematian ibu (99%) terjadi di Melihat tingginya angka morbiditas dan
negara berkembang, komplikasi utama yang mortalitas ibu maka peneliti tertarik untuk
menyumbang 80% dari seluruh kematian mengetahui tentang karakteristik ibu hamil
ibu adalah perdarahan hebat setelah dengan preeklampsia di RSUP Prof. Dr. R.
melahirkan, infeksi, preekampsia, D. Kandou Manado periode 1 Januari
4
eklampsia, dan aborsi. Di negara 31Desember 2015.
berkembang, seorang wanita tujuh kali lebih
mungkin untuk mengalami preeklampsia METODE PENELITIAN
dibandingkan wanita di negara maju.5 Penelitian ini menggunakan metode
Preeklampsia di negara berkembang deskriptif retrospektif dengan melihat data
didiagnosis (3 5%) dan di dunia di rekam medik pasien Preeklampsia periode 1
diagnosis (7.5%).6 Januari 31 Desember 2015 di Bagian
Angka kematian ibu di Indonesia pada Obstetri-Ginekologi. Subjek penelitian yaitu
tahun 2012 terjdi 359 per 100.000 kelahiran semua pasien yang didiagnosis dengan
hidup, angka ini masih jauh dari target MDG preeklampsia dan mempunyai data rekam
untuk menurunkan angka kematian ibu medis yang lengkap di RSUP Prof. Dr. R.D.
yakni 120 per kelahiran hidup tahun 2015.7 Kandou Manado.
Angka kematian bayi di Indonesia yakni 40
per 1000 kelahiran hidup. Preeklampsia HASIL PENELITIAN
merupakan salah satu penyebab morbiditas Dari seluruh ibu hamil yang didiagnosis
dan mortilitas ibu dan bayi.8 dengan Preeklampsia di bagian Obstetri dan
Data dari Dinas Kesehatan Sulawesi Ginekologi pada 1 Januari 2015 - 31
Utara tahun 2013, angka kematian ibu Desember 2015, subjek penelitian yang
sebanyak 77 kematian. Pada periode 1 didapatkan berdasarkan kriteria inklusi
Januari 31 Desember 2014 di Sulawesi berjumlah 60 orang.
Utara pasien ibu hamil dengan preeklampsia Tabel 1 menunjukkan distribusi subjek
yang di rawat di RSUP Prof. Dr. R. D. penelitian berdasarkan umur dimana hasil
Kandou Manado sebanyak 201 dari 3347 menunjukkan kelompok umur 31-35 tahun
pasien.9,10 lebih mendominasi sebanyak 17 orang
Di Indonesia, pada tahun 2010 (28,3%).
hipertensi pada ibu hamil adalah 21,5%, Tabel 1. Hasil Distribusi Penderita
pada tahun 2011 hipertensi pada ibu hamil Preeklampsia berdasarkan Umur
10
Jurnal KEDOKTERAN KLINIK (JKK), Volume 1 No 3 , April 2017

Umur Ibu N % penelitian berdasarkan jarak paritas dimana


<19 tahun 5 8.3 hasil menunjukkan lebih banyak ditemukan
pada kehamilan yang terjadi tahun 2015
20 25 14 23.4 sebanyak 23 orang (38,4%).
tahun
26 30 13 21.7 Tabel 4. Hasil Distribusi Penderita
tahun Preeklampsia berdasarkan Jarak
31 35 17 28.3 Paritas
tahun Jarak Paritas N %
36 40 11 18.3 <2 tahun 2 3.3
tahun 2-5 tahun 19 31.6
Total 60 100 >5 tahun 16 26.7
Hamil saat 23 38.4
Tabel 2 menunjukkan distribusi subjek ini (2015)
penelitian berdasarkan pekerjaan dimana Total 60 100
hasil menunjukkan kelompok ibu rumah
tangga lebih mendominasi sebanyak 35 Tabel 5 menunjukkan distribusi subjek
orang (58,3%). penelitian berdasarkan status gizi dimana
hasil menunjukkan status gizi dengan
Tabel 2. Hasil Distribusi Penderita kategori obesitas (IMT 30,00) lebih
Preeklampsia berdasarkan mendominasi sebanyak 21 orang (53,3%).
Pekerjaan
Pekerjaan N % Tabel 5. Hasil Distribusi Penderita
IRT 35 58.3 Preeklampsia berdasarkan Status
Siswa- 11 18.3 Gizi
Mahasiswa Status gizi N %
PNS 5 8.4 (IMT)
Swasta 9 15 Underweight 4 6.7
Total 60 100 <18,50
Normal 18,50 8 13.3
Tabel 3 menunjukkan distribusi subjek 24,99
penelitian berdasarkan jumlah paritas Overweight 16 26.7
dimana hasil menunjukkan lebih banyak 25,00
ditemukan pada primigravida sebanyak 37 Obesitas 21 53.3
orang (61,6%). 30,00
Total 60 100
Tabel 3. Hasil Distribusi Penderita
Preeklampsia berdasarkan Jumlah Tabel 6 menunjukkan distribusi subjek
Paritas penelitian berdasarkan riwayat hipertensi
Jumlah Paritas N % sebelumnya dimana hasil menunjukkan
kategori tidak memiliki riwayat hipertensi
Primigravida 37 61.6 sebelumnya lebih dominan sebanyak 55
orang (91,7%).
Multigravida 23 38.4
Riwayat N %
Total 60 100 hipertensi
Ada 5 8.3
Tidak ada 55 91.7
Tabel 4 menunjukkan distribusi subjek Total 60 100
11
Jurnal KEDOKTERAN KLINIK (JKK), Volume 1 No 3 , April 2017

BAHASAN umur 20 35 tahun (51%) dibandingkan


Penelitian yang dilakukan di bagian dengan umur <20 tahun dan >35 tahun
rekam medis RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou (46,7%).24
Manado dengan metode penelitian Hasil penelitian karakteristik pasien
deskriptif rektrospektif dengan mengambil preeklampsia berdasarkan pekerjaan
data sekunder melalui data rekam medis menunjukkan bahwa pasien dengan
pasien pada 1 Januari 2015 31 Desember kelompok ibu rumah tangga lebih dominan
2015 menunjukkan bahwa berdasarkan hasil baik pada preeklampsia ringan sebanyak 11
karakteristik pasien dengan preeklampsia orang (18,3%) dan pada preeklampsia berat
ringan yaitu sebanyak 18 orang dan hasil sebanyak 24 orang (40%).
karakteristik pasien dengan preeklampsia Penelitian ini didukung oleh
berat yaitu sebanyak 42 orang dari Djannah,dkk (2010) yang menunjukkan
keseluruhan pasien yang didiagnosis dengan bahwa kejadian preeklampsia didominasi
preeklampsia yaitu sebanyak 60 orang. oleh kelompok ibu yang hanya bekerja di
Hasil penelitian karakteristik pasien rumah sebanyak 63,5%.25 Karena pekerjaan
preeklampsia berdasarkan umur dikaitkan dengan adanya aktifitas fisik dan
menunjukkan bahwa pasien dengan stress yang merupakan faktor resiko
kelompok umur 31 35 tahun lebih terjadinya preeklampsia.
mendominasi baik pada preeklampsia Hasil penelitian karakteristik pasien
ringan sebanyak 6 orang (10%) dan pada preeklampsia berdasarkan jumlah paritas
preeklampsia berat sebanyak 11 orang menunjukkan bahwa pasien primigravida
(18,3%). atau kehamilan pertama lebih dominan baik
Usia merupakan bagian dari status pada preeklampsia ringan sebanyak 11
reproduksi yang penting. Umur berkaitan orang (18,3%) dan pada preeklampsia berat
dengan peningkatan atau penurunan fungsi sebanyak 26 orang (43,3%).
tubuh sehingga mempengaruhi status Salah satu penelitian menyatakan
kesehatan seseorang. Salah satu penelitian jumlah paritas memiliki pengaruh terhadap
menyatakan bahwa wanita usia remaja yang persalinan dikarenakan ibu hamil memiliki
hamil untuk pertama kali dan wanita yang resiko lebih tinggi untuk mengalami
hamil pada usia 30 35 tahun mempunyai gangguan selama masa kehamilannya
resiko yang sangat tinggi untuk mengalami terlebih pada ibu yang pertama kali
preeklampsia.21 mengalami masa kehamilan.26
Pada usia 30 35 tahun atau lebih akan Penelitian ini didukung oleh
terjadi perubahan pada jaringan dan alat Djannah,dkk (2010) yang menunjukkan
reproduksi serta jalan lahir tidak lentur lagi. bahwa kehamilan dengan preeklampsia
Pada usia tersebut cenderung didapatkan lebih sering terjadi pada primigravida,
penyakit lain dalam tubuh ibu, salah satunya keadaan ini disebabkan secara imunologik
hipertensi.22 pada kehamilan pertama pembentukan
Usia ibu yang terlalu tua saat hamil blockingantibodies terhadap antigen
mengakibatkan gangguan fungsi organ plasenta tidak sempurna sehingga timbul
karena proses degenerasi. Proses degenerasi respon imun yang tidak menguntungkan
organ reproduksi akan berdampak langsung terhadap histoicompability placenta.25
pada kondisi ibu saat menjalani proses Jarak antar kehamilan yang terlalu
kehamilan dan persalinan yang salah dekat (< 2 tahun) dapat meningkatkan resiko
satunya adalah preeklampsia.23 untuk terjadinya kematian maternal. Jarak
Berdasarkan penelitian yang telah antar kehamilan yang disarankan pada
dilakukan di Rumah Sakit Roemani umumnya adalah paling sedikit 2 tahun. Hal
Muhammadia Semarang berhubungan ini agar wanita dapat pulih setelah masa
dengan kejadian preeklampsia pada ibu kehamilan dan laktasi. Ibu yang hamil lagi
hamil menunjukkan bahwa presentase sebelum 2 tahun sejak kelahiran anak
kejadian preeklampsia lebih banyak pada terakhir seringkali mengalami komplikasi
12
Jurnal KEDOKTERAN KLINIK (JKK), Volume 1 No 3 , April 2017

kehamilan dan persalinan. Wanita dengan ke jaringan tubuh yang membutuhkannya.


jarak kelahiran <2 tahun mempunyai resiko Secara umum, hipertensi merupakan suatu
dua kali lebih besar mengalami kematian keadaan tanpa gejala, dimana tekanan darah
dibandingkan dengan jarak kelahiran yang yang tinggi di dalam arteri menyebabkan
lebih lama.27 meningkatnya resiko terhadap penyakit-
Hasil penelitian berdasarkan jarak penyakit yang berhubungan kardiovaskuler
paritas di RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou seperti stroke, gagal ginjal, jantung.30
Manado pada 1 Januari 2015 31 Desember Hasil penelitian berdasarkan riwayat
2015 menunjukkan jarak paritas <2 tahun hipertensi sebelumnya di RSUP Prof. Dr.
lebih sedikit dibandingkan dengan jarak R.D. Kandou Manado pada 1 Januari 2015
paritas yang terjadi 2-5 tahun. Pasien yang 31 Desember 2015 menunjukkan pasien
mengalami kehamilan pertama pada tahun dengan tidak memiliki riwayat hipertensi
2015 lebih dominan dengan presentase pada sebelumnya lebih dominan dengan
pasien preeklampsia ringan sebanyak 7 presentase pada pasien preeklampsia ringan
orang (11,7%) dan preeklampsia berat sebanyak 15 orang (25%) dan preeklampsia
sebanyak 16 orang (26,7%). berat sebanyak 40 orang (66.7%).
Hasil penelitian karakteristik pasien Penelitian ini didukung oleh Djannah,
preeklampsia berdasarkan status gizi (IMT) 2010 yang menunjukkan angka kejadian
menunjukkan indeks masa tubuh (IMT) preeklampsia di Rumah Sakit
kategori obesitas lebih dominan, dimana Muhammadiyah Yogyakarta berdasarkan
obesitas pada preeklampsia ringan sebanyak riwayat hipertensi yang paling besar adalah
12 orang (20%) dan preeklampsia berat ibu yang tidak memiliki riwayat hipertensi
sebanyak 20 orang (33,3%). sebelumnya yaitu sebanyak 83,9%.25
Penelitian ini didukung oleh Roberts, Angka kejadian preeklampsia akan
dkk (2011) yang menunjukkan bahwa resiko meningkat pada hipertensi kronis, karena
preeklampsia terjadi 3 kali lipat lebih besar pembuluh darah plasenta sudah mengalami
pada wanita dengan obesitas.28 gangguan. Faktor predisposisi terjadinya
Salah satu penelitian menyatakan preeklampsia juga terjadi pada ibu hamil
kegemukan disamping menyebabkan yang memiliki keluarga dengan riwayat
kolestrol tinggi dalam darah juga preeklampsia.30
menyebabkan kerja jantung lebih berat, oleh
karena jumlah darah yang berada dalam SIMPULAN
tubuh sekitar 15% dari berat badan, semakin Berdasarkan hasil penelitian mengenai
gemuk seseorang makin banyak pula jumlah Karakteristik Ibu Hamil dengan
darah yang terdapat di dalam tubuh yang Preeklampsia di RSUP Prof. Dr. R.D.
berarti makin berat pula fungsi pemompaan Kandou Manado periode 1 Januari 2015
jantung. Sehingga hal ini dapat memicu 31 Desember 2015 diperoleh kesimpulan
terjadinya preeklampsia.29 sebagai berikut:
Status kesehatan wanita sebelum dan 1. Mayoritas usia pada preeklampsia terjadi
selama kehamilan adalah faktor penting pada kelompok umur 31 35 tahun.
yang mempengaruhi timbul dan 2. Kelompok pekerjaan terjadi pada ibu
berkembangnya komplikasi. Riwayat rumah tangga.
penyakit hipertensi merupakan salah satu 3. Jumlah paritas ditemukan paling banyak
faktor yang dihubungkan dengan pada primigravida.
25
preeklampsia. 4. Partus ditemukan paling banyak terjadi
Hipertensi merupakan salah satu pada tahun 2015.
penyakit yang mengakibatkan angka 5. Ibu hamil yang mengalami preeklampsia
kesakitan yang tinggi. Hipertensi adalah sebagian besar mengalami obesitas
gangguan pada pembuluh darah yang dengan IMT >30.00.
mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi
yang dibawa oleh darah terhambat sampai
13
Jurnal KEDOKTERAN KLINIK (JKK), Volume 1 No 3 , April 2017

6. Riwayat hipertensi sebelumnya 6. Abalos E, Cuesta C, Grosso AL, Chou D,


ditemukan paling banyak pada ibu hamil Say L, Global and regional estimates
yang tidak memiliki riwayat hipertensi. of pre- eclampsia and eclampsia,
Obstetry Gynecology 2013 h:17
SARAN 7. RSUP Dr. M. Djamil, Indeks Penyakit
Bagi peneliti diharapkan dapat Instalasi Rawat Inap, Padang:
memperbanyak pengetahuan dan informasi Universitas Andalas, 2013
khususnya tentang preeklampsia sehingga 8. Faizah B R, Yanti, Hubungan
bisa memberikan informasi tersebut secara Karakteristik Ibu Hamil dengan
langsung kepada masyarakat pada saat Kejadian Preeklampsia di RSUI Yaksi
bekerja ditengah masyarakat. Sragen, Jurnal Kebidanan, 2011
Bagi institusi pendidikan diharapkan [Diakses tanggal 2 September 2016].
untuk lebih memperbanyak referensi / buku Diunduh dari :
acuan khususnya tentang preeklampsia. http://journal.akbideub.ac.id/index.ph
Bagi institusi pelayanan kesehatan p/jkeb/article/view/83
diharapkan dapat memberikan penyuluhan 9. Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara
terhadap masyarakat tentang preeklampsia 2013, Profil Dinas Kesehatan Provinsi
dan faktor-faktor terjadinya preeklampsia, Sulawesi Utara, 2013
juga pemeriksaan antenatal rutin bagi ibu 10. Puradin N, Faktor-faktor yang
hamil untuk mendeteksi dini terjadinya Berhubungan dengan Kejadian
preeklampsia agar dapat mengurangi angka Preeklampsia di ruang bersalin RSUP
kejadian preeklampsia. Prof. Dr. R. D. Kandou Manado tahun
2013, Manado 2014
DAFTAR PUSTAKA 11. Situasi Kesehatan Ibu. Jakarta : Pusat
1. Nuning S, Hipertensi Dalam Kehamilan, Data dan Informasi Kementrian
Ilmu Kebidanan (edisi 4), Jakarta: Kesehatan
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 12. Cut M L, Karakteristik Penderita
2010 h:531-59 Preeklampsia di RSKD Makasar
2. Djamil RM, Hubungan Indeks Masa Tahun 2011-2012, [Diakses pada
Tubuh dengan Kejadian tanggal 2 September 2016]. Diunduh
Preeklampsia, Jurnal Kesehatan di :
Andalas, 2016, Vol 5. No.1 http://repository.usu.ac.id/handle/123
3. Angsar M D, Mardiana, Faktor Resiko 456789/35366
Yang Berhubungan dengan Kejadian 13. Ida M, Ilmu Kebidanan dan Penyakit
Preeklampsia Pada Ibu Hamil di Kandungan untuk Pendidikan Bidan,
RRSUD Brebes Tahun 2014, Jurnal edisi 2, Jakarta: EGC,2010
Kesehatan Masyarakat, 2016 [Diakses 14. Anthonius B M, Catatan Kuliah Obstetri
tanggal 2 September 2016]. Diunduh dan Ginekologi untuk Mahasiswa dan
dari : Coass, editor: Komunitas Mahasiswa
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.ph Kedokteran, Universitas Indonesia,
p/ujph 2014
4. WHO. Maternal Mortality [Diakses 15. Guyton A C, Hall J E, Buku Ajar
tanggal 2 September 2016]. Diunduh Fisiologi Kedokteran, edisi 11.
dari : Rachman Y L,editor. Jakarta:
http://www.who.int/mediacentre/facts EGC,2007, h:1089
heets/fs34 8/en/ 16. Fauziyah Y, Obstetri Patologi,
5. Estina V C, Delima E R, Gunanegara R F, Yogyakarta: Nuha Medika,2012, h:
Karakteristik Penderita Preeklampsia 17-34
di Rumah Sakit Imanuel Bandung 17. Wulan S K, Hubungan Antara Umur dan
Tahun 2006-2008, Vol 9, JKM 2010, Paritas dengan Kejadian Preeklampsia
h:150-54 di Rumah Sakit Dr. Mohammad
14
Jurnal KEDOKTERAN KLINIK (JKK), Volume 1 No 3 , April 2017

Hosein Palembang, Ilmiah, 2009 Cardiovascular Health,2011, vol.1,


18. Cunningham F G, et al. Hipertensi hal:6-16
Dalam Kehamilan, Obstetri William, 29. Prawirohardjo, Sarwono,2010. Ilmu
edisi 18, Jakarta: EGC,2005 Kebidanan, Jakarta: Yayasan Bina
19. Alto W A, Kedokteran Internasional, Pustaka Sarwono Prawirohardjo
editor: Onion DK, Jakarta: 30. Widyaningrum, Sitti, 2012. Hubungan
Indeks,2012, h: 383-84 Antara Konsumsi Makanan dengan
20. Dharma R, Wibowo N, Disfungsi Kejadian Hipertensi pada Ibu Hamil.
Endotel pada Preeklampsia, Makara Skripsi, Fakultas Kesehatan
Kesehatan,2005, Vol.9, h:63-9 Masyarakat, Universitas Jamber
21. Indriani, Nanien, 2012, Analisis Faktor-
Faktor yang Berhubungan dengan
Preeklampsia pada Ibu Bersalin di
RSU Daerah Kardinah Kota Tegal
tahun 2011, Skripsi, Fakultas
Kesehatan Masyarakat Program Studi
Kebidanan, Depok
22. Manuaba, Ida B, 2007. Pengantar Kuliah
Obstetri, Jakarta, EGC
23. Sumarni, Sri, 2014. Hubungan Gravida
Ibu dengan Kejadian Preeklampsia,
Jurnal Kesehatan Wiraraja Medika
24. Sutrimah, et all, 2014. Faktor-Faktor
yang Berhubungan dengan Kejadian
Preeklampsia pada Ibu Hamil di
Rumah Sakit Roemani Muhammad,
Semarang
25. Djannah, Sitti, Ika SA, 2010. Gambaran
Epidemiologi Kejadian Preeklampsia
di RSU Muhammadiyah Yogyakarta
tahun 2001-2009. Jurnal, Buletin
Penelitian Sistem Kesehatan, Oktober
2010, vol.13, no.4, hal:378-385
26. Langelo, Wahyuni, 2013. Faktor Resiko
Kejadian Preeklampsia di RSKD Ibu
dan Anak Siti Fatimah, Makassar
tahun 2011-2012. Jurnal, Fakultas
Kesehatan Masyarakat, Universitas
Indonesia
27. Armagustini, Yetti, 2010. Determinan
Kejadian Komplikasi Persalinan di
Indonesia (Analisis Data Sekunder
Survei Demografi dan Kesehatan
Indonesia tahun 2007). Skripsi.
Program Pascasarjana Fakultas
Kesehatan Masyarakat, Universitas
Indonesia
28. Roberts JM,et all,2011. The Role of
Obesity in Preeclampsia. Dalam :
Pregnancy Hypertens, An
International Journal of Woman's
15

Вам также может понравиться