Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
A. DOKUMEN INDUK
Yang dimaksud dengan dokumen induk adalah dokumen inti yang dikeluarkan oleh
Badan Pelaksana Utama Perdagangan internasional, yang memiliki fungsi sebagai alat
pembuktian pelaksanaan suatu transaksi.. Termasuk dalam dokumen ini antara lain :
a. Proforma Invoice
Merupakan penawaran dalam bentuk faktur biasa dari penjual kepada pembeli yang
potensial juga merupakantawaran pada pembeli untuk menempatkan pesanannya yang
pasti dan sering dimintakan oleh pembeli supaya instansi yang berwenang di negara
importir akan memberikan izin impor.Faktu ini biasanya menyatakan syarat-syarat jual
beli dan harga barang sehingga segera setelah pembeli yang bersangkutan telah
menyetujui pesanan maka akan ada kontrak yang pasti.Penggunaan faktur ini juga
digunakan bilamana penyelesaian akan dilakukan dengan :
Dengan pembayaran terlebih dahulu sebelum pengapalan.
b. Commercial Invoice
Nota perincian tentang keterangan jumlah barang-barang yang dijual dan harga dari
barang-barang tersebut serta perhitungan pembayaran. Faktur ini oleh penjual
(eksportir) ditujukan kepada pembeli (importir) yang nama dan alamatnya sesuai
dengan yang tercantum dalam L/C dan ditandatangani oleh yang berhak
menandatangani.
c. Consular Invoice
Faktur yang dikeluarkan oleh instansi resmi yaitu kedutaanatau konsulat.Faktur ini
terkadang ditandatangani oleh konsul perdagangan negri pembeli, dibuat oleh eksportir
dan ditandatangani oleh konsul negara pembeli, atau dibuat dan ditandatangani negara
sahabatdari negara pembeli.
Peraturan-peraturan antar negara memiliki perbedaan antar satu dengan yang lainnya
tetang faktur ini, tetapi yang jelas kegunaan dari faktu ini antara lain untuk memeriksa
harga jual dibandingkan harga pasar yang sedang berlakudan untuk memastikan
bahwa tidak terjadi dumping, selain itu juga diperlukan untuk menghitung bea masuk di
tempat importir.
B. DOKUMEN PENUNJANG
Dokumen yang dikeluarkan untuk memperkuat atau merinci keterangan yang terdapat
dalam dokumen induk, terutama faktur (invoice). Termasuk dalam dokumen ini antara
lain :
Persiapan Export
Persiapan
dimulai saat eksportir mempersiapkan barang yang akan diekspor dengan dilakukan
packaging, stuffing ke kontainer hingga barang siap untuk dikirim. Setelah barang siap
dan sudah ada jadwal kapal yang akan mengangkut barang tersebut, eksportir dapat
mengajukan dokumen kepabeanan yang dikenal dengan Pemberitahuan Barang
Ekspor (PEB). PEB tersebut berisi data barang ekspor diantaranya :
Data Eksportir
Data penerima barang
Data Customs Broker (bila ada)
Sarana pengangkut yang akan mengangkut
Negara Tujuan
Detil barang, seperti jumlah dan jenis barang, dokumen yang menyertai, No kontainer
yang dipakai.
Setelah PEB diajukan ke kantor Bea Cukai setempat, akan diberikan persetujuan
Ekspor dan barang bisa dikirim ke pelabuhan yang selanjutnya bisa dimuat ke kapal
atau sarana pengangkut menuju negara tujuan.
Setiap dokumen PEB diwajibkan untuk membayar pendapatan negara bukan pajak
yang dapat dibayarkan di bank atau di kantor bea cukai setempat. Untuk besaran pajak
ekspor setiap barang juga berbeda-beda ditentukan dengan keputusan menteri
keuangan.
Setiap barang yang akan diekspor mempunyai aturan sendiri-sendiri tergantung akan
barangnya. misalnya untuk barang yang berupa kayu, kayu yang diekspor memerlukan
dokumen Laporan Surveyor, endorsement dari Badan Revitalisasi Industri Kayu, untuk
barang lain yang berupa barang tambang juga ada yang mensyaratkan untuk
menggunakan laporan surveyor.
Untuk beberapa barang yang termasuk kategori limbah ada yang menggunakan kuota.
Untuk barang berupa beras disyaratkan apabila kebutuhan dalam negeri telah terpenuhi
dan ada ijin dari BULOG. Namun banyak juga ekspor yang tanpa persyaratan atau ijin
dari instansi terkait, misalnya ekspor sepeda, plastik, sirup, sepatu, kabel, besi, baja,
mainan plastik, dan yang lain.
Pengertian Prosedur Ekspor barang pada umumnya adalah kegiatan mengeluarkan /
mengirim barang ke luar negeri, biasanya dalam jumlah besar untuk tujuan
perdagangan, dan melibatkan Custom (Bea Cukai) baik di negara asal maupun negara
tujuan. Bea Cukai bertugas sebagai pengawas keluar masuknya / lalu lintas barang
dalam suatu negara.
Bagaimana dengan prosedur Ekspor atau mekanisme jika Anda akan melakukan
ekspor dari Indonesia ke luar negeri ? Berikut langkah-langkah yang biasa dilakukan
dalam proses ekspor :
Mencari tahu terlebih dahulu apakah barang yang akan Anda ekspor tersebut termasuk
barang yang dilarang untuk di ekspor, diperbolehkan untuk diekspor tetapi dengan
pembatasan, atau barang yang bebas diekspor (Menurut undang-undang dan peraturan
di Indonesia). Untuk mengetahuinya bisa dilihat di www.insw.go.id
Memastikan juga apakah barang Anda diperbolehkan untuk masuk ke negara tujuan
ekspor.
Jika Anda sudah mendapatkan pembeli (buyer), menentukan sistem pembayaran,
menentukan quantity dan spek barang, dll, maka selanjutnya Anda mempersiapkan
barang yang akan Anda ekspor dan dokumen-dokumennya sesuai kesepakatan
dengan buyer.
Melakukan pemberitahuan pabean kepada pemerintah (Bea Cukai) dengan
menggunakan dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) beserta dokumen
pelengkapnya.
Setelah eksportasi Anda disetujui oleh Bea Cukai, maka akan diterbitkan dokumen NPE
(Nota Persetujuan Ekspor). Jika sudah terbit NPE, maka secara hukum barang Anda
sudah dianggap sebagai barang ekspor.
Melakukan stuffing dan mengapalkan barang Anda menggunakan moda transportasi
udara (air cargo), laut (sea cargo), atau darat.
Mengasuransikan barang / kargo Anda (jika menggunakan term CIF)
Mengambil pembayaran di Bank (Jika menggunakan LC atau pembayaran di akhir
Pesiapan Dokumen Export
SI (Shipping Instruction)
Dokumen SI ke pelayaran sesuai dengan informasi dari Buyer mengenai negara tujuan
barang ekspor tersebut (berdasarkan L/C).
Penggunaan nominasi forwarder atau tidak (pelayaran yang sudah ditentukan biasanya
tercantumkan di L/C, jika pembayaran lewat L/C ). Atau berdasarkan permintaan dari
Buyer untuk
menggunakan pelayaran yang telah ditunjuk. Jenis pelayaran bisa juga diserahkan
sepenuhnya kepada pengirim oleh Buyer.
Jika menggunakan pengiriman melalui udara, maka yang harus dihitung adalah berat
kilogram, sedangkan bila menggunakan pengiriman laut yang dihitung
adalah measurement (pengukuran) untuk ukuran kontainer.
LCL : Less than Container Loaded yaitu system pengiriman barang tanpa
menggunakan container atau dengan kata lain pengiriman barang yang kapasitasnya
dibawah standar kapasitas muat container, hitungannya adalah kubikasi atau
kubikmeter.
Barang yang akan dikirim masuk gudang ke pelayaran dan akan di-stuffing
bersama barang-barang dari perusahaan lain karena secara kuantitas barang yang
akan dikirim sedikit.
FCL : Full Container Loaded, atau dengan kata lain kiriman ini setara dengan kurang
lebih 20 MT (metrix tons) dengan menggunakan kontainer 40ft dan hanya 10 MT
(metrix tons) jika menggunakan kontainer 20ft.
Barang yang akan dikirim (ekspor) secara kuantitas berjumlah besar sehingga
harus memesan kontainer.
Maks. 27 m3 .......................... 1 x 20 feet
Maks. 55 m3 .......................... 1 x 40 feet
Maks. 70 m3 .......................... 1 x 40 feet
> 70 m3 ....................................... 1 x 45 feet
PROSEDUR EKSPOR
Dokumen ini penting untuk clearance barang di negara tujuan ekspor. Tanpa dokumen
dari Kanwil Departemen Perdagangan, maka barang yang diekspor adalah illegal dan
tidak bisa dibongkar.
Dokumen yang dikeluarkan oleh Kanwil Departemen Pedagangan berbeda-beda untuk
setiap negara, seperti :
Amerika Serikat (Visa, Form A)
Eropa (Export Lisence, Form A, Certificate of Origin)
Malaysia (Form D)
Taiwan (Form B)
Canada (Form K)
Mexico (Anexo III, Form B. Bisa salah satu atau kedua-duanya tergantung dari Buyer)
Untuk mendapatkan dokumen-dokumen tersebut, yang perlu dipersiapkan :
Beli Form sesuai dengan negara tujuan Ekport dan diisi
Surat Permohonan Pengajuan
Commercial Invoice
PEB
B/1 dari Pelayaran
Untuk proses dokumen di Kanwil, proses selesai dalam waktu 2-3 hari untuk
pengiriman lewat laut, sedangkan pengiriman lewat udara proses selesai dalam waktu
1-2 hari.
Bila Menggunakan Fasilitas Bea Cukai, Aplikasi ke Bea Cukai dengan membawa :
Commercial Invoice
Packing List
Disket yang sudah diinstal oleh Bea Cukai berisi
data-data PEB
PEB
PKB (Pemberitahuan Kesiapan Barang)
Aplikasi sebaiknya diajukan 2 hari sebelum barang masuk ke gudang aatau sebelum di-
stuffing.
# JALUR HIJAU
Barang bisa langsung berangkat beserta dokumen dari Bea Cukai tanpa diperiksa oleh
petugas Bea Cukai
# JALUR MERAH
Sebelum barang kita berangkat Petugas Bea Cukai datang untuk diperiksa barang yang
akan diekspor dan baru bisa diberangkatkan beserta dokumen - dokumennya.
Apabila ada perubahan dalam kuantitas atau nama sarana pengangkut dll, digunakan
NOTUL dari Bea Cukai. Pada NOTUL diisi perubahan - perubahannya.
Melalui Laut
Pelayaran akan mengeluarkan B/l sebelumnya kita cek dulu berdasarkan SI
Bila mengunakan fasilitas Bea Cukai dokumen yang baru dikirim dilaporkan lagi dan
pengirim mendapat LPBC (Laporan Pemeriksaan Bea Dan Cukai) dan PEB yang sudah
distempel basah oleh pihak Bea Cukai
Bila tdk mengunakan Bea Cukai PEB cukup distempel basah oleh pejabat hanggar
Kepabean saja
B/l, PEB dan dokumen yang lain diperlukan untuk proses dokumen perdagangan
Selesai proses Dokumen , semua dokumen difaks ke Buyer agar pihak mereka
mempersiapkan custom clearance barang di sana. Kemudian dokumen - dokumen
tersebut dikirim ke Buyer langsung ( lewat DHL, AIRINDO atau kurir lainnya ), melalui
pelayaran atau melalui bank yang ditunjuk oleh Buyer.
Melalui Udara
Pelayaran mengeluarkan AWB dan HAWB
Semua Dokumen harus difaks ke Buyer. Buyer mempersiapkan custom clearance
JENIS PEMBAYARAN
L/C
Persiapkan semua dokumen sesuai permintaan L/C dan pengirim/ekportir
menegosiasikan ke bank, bank dimana L/C dibuka.
NON L/C
Semua Dokumen dikirim langsung ke Buyer, dan rekening faks untuk Buyer transfer
pembayaran (minimal 3-4 hari pengirim/eksportir menerima pembayaran)
Usance L/C
Dokumen dinegosiasikan ke bank, dimana ada tenggang waktu pembayarannya 30
sampai 40 hari setelah barang diterima, baru pengirim (eksportir) menerima
pembayaran.