Вы находитесь на странице: 1из 3

ADAPTASI PATERNAL

Selama masa kehamilan ayah juga mengalami adaptasi peran yang cukup
menimbulkan stres tersendiri.
1. Sumber stres ayah

a. Masalah keuangan
b. Kondisi yang tidak diinginkan selama hamil
c. Cemas bayinya tidak sehat/ tidak normal
d. Khawatir tentang nyeri istrinya saat melahirkan.
e. Peran setelah melahirkan.
f. Perubahan hubungan dengan istri, keluarga, dan teman-temannya.
g. Kemampuan sebagai orang tua.

2. Perubahan psikologis ayah


Perubahan psikologis yang dialami oleh ayah dalam rangka pencapaian
penerimaan peran barunya sejalan dengan fase-fase yang dialami oleh ibu.
Secara umum ayah yang stres menyukai anak-anak, senang berperan sebagai
ayah, dan senang mengasuh anak, percaya diri dan mampu menjadi ayah, serta
senang membagi pengalamannya tentang kehamilan dan melahirkan dengan
pasangannya.

a. Trimester I

Memberitahu keluarga, teman, dan relasi.


Sering bingung terhadap perubahan istrinya, meliputi perubahan
perasaan dan tubuhnya. Ia memperhatikan kebutuhan istrinya yang
mudah lelah dan menurunnya keinginan untuk berhubungan seksual.
Saat ini, anaknya adalah bayi yang potensial. Ayah sering dibayangkan
berinteraksi dengan anaknya yang sudah berusia 5 atau 6 tahun,
walaupun kehamilan istrinya belum kelihatan.
b. Trimester II
Peran ayah saat ini masih samar-samar , tetapi kebingungan atas
keterbatasannya menurun dengan melihat dan merasakan gerakan fetus.
Merasa lebih nyaman dengan dapat melihat anaknya pada USG.
Khawatir tentang pembagian peran anatara mencari nafkah dan
membantu istri mengurus anak. Pada tahap ini kadang timbul konflik
pada pasangan mengenai bagaimana ia akan menjadi ayah.

c. Trimester III

Persiapan yang nyata terlihat untuk kelahiran bayinya.


Terlibat dalam kelas bersama, mendampingi istri saat memeriksakan
kehamilannya.
Timbul rasa takut.
Timbul pertanyaan dalam benak, Seperti apa menjadi orang tua? atau
Dapatkah ia membantu istrinya selam proses persalinan?
Timbul rasa tidak percaya, seperti apakah ia akan benar-benar
mempunayai anak?
Jordan (1990) mendeskripsikan 3 proses perkembangan yang dialami oleh calon
ayah, yaitu mengaitkan dengan realitas akan kehamilan dan anak, mengenal peran
orang tua dari keluarga dan lingkungan masyarakat, serta berusaha melihat relevansi
akan childbearing.
1. Realitas akan kehamilan dan anak
Pria akan menunjukkan reaksi bangga dan gembira ketika diberitahu
tentang berita kehamilan istrinya, walaupun akan menunjukkan gejala ambivalen
seperti istrinya, terutama dalam hal komitmen dan penambahan tanggung jawab.
Kehadiran janin akan menjadi nyata bagi calon ayah saat mendengarkan denyut
jantung janin, merasakan pergerakan janin, serta melihat janin melalui sonogram.
2. Mengenal peran orangtua
Selama masa kehamilan dan melahirkan, tanggung jawab utama pria yaitu
memberikan dukungan penuh kepada istrinya. Mereka terkadang kecewa karena
hanya dianggap sebagai pendukung dan penolong, bukan sebagai bagian dari
calon orang tua. Maka dari itu, diadakan grup pendukung atau kelas bagi calon
ayah mengenal perannya lebih jauh. Di forum ini pria lain yang sudah
berpengalaman berbagi pengalamannya dalam menghadapi kehamilan,
melahirkan, dan bahkan mengasuh anak.
3. Peran dari keterlibatan ayah
Calon ayah terkadang mengobservasi pria lain yang sudah menjadi ayah
dan mencoba bersikap seperti seorang ayah untuk menentukan kenyamanan
dan kesesuaian dengan konsepnya akan peran seorang ayah. Calon ayah
mencari informasi tentang perawatan dan tumbuh-kembang bayi, sehingga dapat
mempersiapkan diri untuk tanggung jawab yang baru.
Meskipun mendapatkan pengetahuan yang banyak akan persiapan menjadi
ayah, akan tetapi tetap saja belum siap untuk mempelajarinya saat ini, sehingga
mungkin masih abstrak akan pengetahuan dan pelatihan tentang perawatan bayi.
Maka dari itu, perawat harus mengulang kembali informasi-informasi tersebut
setelah bayi lahir, sehingga pengetahuannya menjadi relevan dengan praktiknya.

DAFTAR PUSTAKA
Sulistyawati, A. (2009). Asuhan kebidanan pada masa kehamilan. Jakarta:
Salemba Medika
Susanti, N. N. (2008). Psikologi kehamilan. Jakarta: EGC

Вам также может понравиться