Perusahaan yang kami kunjungan adalah perusahaan gula semut
yang bernama Mitra Niaga Indonesia. Perusahaan yang dimiliki oleh bapak Ade Iskandar ini terletak di kota Bogor, sekitar 45 km ke selatan dari kota Jakarta atau sekitar 120 km dari kota Bandung. Kebijakan mutu yang dimiliki oleh perusahaan ini adalah untuk menjadi penghasil produk yang safe, qualified, legal, dan authentic. Selain itu perusahaan Mitra Niaga Indonesia ini memiliki visi yaitu menjadi perusahaan utama berkelas internasional sebagai penggerak produk dan teknologi berbasis agroindustri. Selain memproduksi gula semut, perusahaan ini juga memproduksi berbagai macam mesin, herbal extract product, dan minuman. Mesin yang diproduksi yaitu spray dryer dan spray dryer pilot plant. Herbal extract product yang diproduksi memiliki banyak varian mulai dari xanthan powder, tea powder, coconut water powder, bengkoang powder, banana powder, sampai beer root. Beer root extract sendiri kemudia dibagi lagi menjadi 3 jenis beer root yang berbeda.
B. Proses Pembuatan Gula Semut
Proses pembuatan gula semut terdiri dari beberapa tahap. Tahap pertama bahan baku gula semut yaitu nira disaring menggunakan kain saring untuk memisahkan nira dari kotoran-kotoran yang biasanya berupa potongan ranting, bangkai serangga dan lain lain. Setelah nira bersih dari kotoran-kotoran kemudian nira dievaporasi pada suhu 80oC-90oC sampai nilai brixnya diantara mencapai nilai 75-80. Tahap selanjutnya adalah pemanasan. Nira dipanaskan dengan suhu tinggi yaitu 117oC. Proses pemanasan dihentikan ketika kadar air yang terkandung pada nira sebesar 8%. Di awal proses pemanasan, pada permukaan nira akan timbul buih. Buih yang timbul dibuang menggunakan saringan. Pada pemanasan lebih lanjut warna nira akan semakin pekat, warnanya semakin coklat dan mulai meluap. Nira yang sudah berwarna pekat karena proses pemanasan kemudian di granulasi sampai membentuk Kristal menggunakan alat gilas. Setelah mengkristal proses selanjutnya adalah mengeringkan, bisa dengan dijemur atau melalui ovenisasi. Setelah dikeringkan gula yang sudah berbentuk kristal tadi di dinginkan di suhu ruangan sampai suhu ruang. Karena gula yang dihasilkan kadang tidak seragam maka proses selanjutnya yaitu mencampur gula yang sudah menjadi kristal supaya warnanya menjadi seragam. Selanjutnya, dilakukan pengayaan dengan 16 mesh dengan mesin vibrating screen apabila ada yang tidak sesuai dengan ukuran yang sudah ditentukan gula akan dipisahkan dan di proses kembali. Proses filter atau pengecekan produk dengan magnet juga dilakukan pada saat pengayaan, magnet yang digunakan selalu dibersihkan setiap satu jam sekali agar proses menjadi maksimal. Tahap akhir yaitu filling, gula dimasukan ke alat filling yang sudah diatur sesuai dengan kapasitas kemasan yang akan digunakan. Kemasan yang digunakan menggunakan lapisan alumunium yang memiliki ketahanan dan kualitas yang baik untuk produk ini. Selanjutnya sealing, kemasan yang sudah terisi tadi di seal menggunakan alat sealing yaitu dengan memanaskan bagian atas kemasan dengan suhu tertentu yang mengakibatkan kemasan menjadi tertutup. Gula semut dalam kemasan sudah siap untuk di pasarkan.