Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
TINJAUAN PUSTAKA
3
4
2.2 Mamografi
2.2.1 Definisi
Mammografi adalah pemeriksaan payudara dengan menggunakan sinar-X
yang terutama bertujuan untuk menyaring adanya kelainan neoplasma ganas,
namun lebih dari itu mammografi juga bermanfaat untuk mendeteksi kelainan
selain keganasan. Pemeriksaan penyaring didefinisikan sebagai evaluasi terhadap
suatu populasi wanita 'normal', tanpa keluhan atau gejala yang mengarah ke tumor
payudara dalam usaha mendeteksi kanker dini.
Mammografi adalah proses pemeriksaan payudara manusia menggunakan
sinar-X dosis rendah (umumnya berkisar 0,7 mSv). Mammografi digunakan untuk
melihat beberapa tipe tumor dan kista, dan telah terbukti dapat mengurangi
mortalitas akibat kanker payudara.
Secara tidak langsung tindakan ini merupakan upaya untuk menekan
mortalitas yang disebabkan oleh kanker payudara. Karena seperti diyakini bahwa
makin dini kanker payudara ditemukan, makin baik prognosisnya. Namun masih
banyak suara-suara yang tidak menyetujui atau meragukan pendapat di atas,
terutama peranan mammografi dalam mendeteksi kelainan payudara pada pasien
tanpa gejala.
2.2.2 Prinsip Kerja
Mamografi adalah foto rontgen payudara dengan mempergunakan peralatan
khusus. Cara ini sederhana dan dapat dipercaya untuk menemukan kelainan-
kelainan di payudara, tidak sakit dan memerlukan kontras. Mammografi mampu
mendeteksi karsinoma payudara ukuran kecil, lebih kecil dari 0,5 cm bahkan pada
tumor yang tidak teraba (Unpalpable tumor). Cara ini dapat dipergunakan untuk
scrining massal terutama golongan resiko tinggi. Tujuan utama pemeriksaan
mammografi adalah untuk mengenali secara dini keganasan payudara.
Mamografi yang efektif membutuhkan gambar berkualitas tinggi dengan
densitas film dan kontras yang optimal, dengan resolusi tinggi dan dosis radiasi
yang rendah. Hal ini sangat penting untuk mendeteksi kanker kecil karena tanda-
tanda radiologis mungkin sangat halus oleh karena itu peralatan mamografi dan
teknik yang digunakan harus memperhitungkan variasi luas dalam ukuran
5
payudara, variasi dalam jumlah relative dari jaringan lemak,kelenjar dan stroma
jaringan dan kontras rendah antara jaringan payudara yang normal dan lesi
patologis pada umumnya. Untuk menghasilkan gambar berkualitas tinggi alat
Xray mamografi harus dilengkapi dengan fitur sebagai berikut:
1. Generator. Generator modern dengan tegangan tinggi menghasilkan
potensial output yang konstan dengan output yang tinggi diharapkan dapat
mengurangi waktu paparan dan meminimalisasi ketidakjelasan gambar
karena adanya pergerakan.
2. Tabung X-ray. Yang paling sering digunakan dengan kombinasi target-
filter yaitu target Molybdenum (Mo) dengan filter Mo 0,03 mm. Puncak
kilovoltase antara 26-30 kv dan tersering 28 kv. Energy yang lebih rendah
antara 17-20 kv, dapat menghasilkan kontras maksimum yang berasal dari
jaringan lunak payudara.
3. Automatic exposure Control (AEC) secara otomatis mengontrol durasi
pemaparan densitas optimum dari mammogram dapat dipertahankan pada
berbagai ukuran dan kepadatan payudara yang berbeda. Biasanya
perangakat AEC ini diposisikan 3-5 cm posterior putting susu dimana
diperkirakan jaringan kelenjar yang paling padat.
4. Grid radiasi sekunder. Penggunaan system grid yang bergerak
meningkatkan resolusi dan kontras dengan menurunkan radiasi hambur.
5. Kompresi. Biasanya kompresi payudara diharapkan mencapai ketebalan
4cm.Efek dari kompresi adalah :
Menurunkan dosis
Mengurangi sinar hambur, meningkatkan kontras
Mengurangi ketidakjelasan geometric
Mengurang ketidakjelasan karena gerakan
Mengurangi perbedaan ketebalan dari berbagai bagian
payudara
Mengurangi overlapping jaringan, meningkatkan resolusi.
6
itu, proyeksi ini juga menampilakan axillary tail, m. Pectoralis dan bagian inferior
payudara. Prpyeksi ini dapat menampakkan kuadran lateral dari payudara yang
merupakan area tersering ditemukannya kelainan pada payudara.
Teknik pemreriksaan pasien berdiri di hadapan mesin mamografi dengan
sudut 30-60 derajat sedangkan, radiografer berdiri di seberang sisi payudara yang
diperiksa dengan satu tangan menahan iga dan payudara yang periksa ke depan.
Payudara ditahan dengan sisi palmar tangan di aspek lateral payudara dan ibu jari
pada aspek medial payudara. Payudara diposisikan dengan aksis panjang m.
Pectoralis paralel terhadap kaset. Lengan pasien diangkat dengan posisi flexi
sehingga sudut dari pemegang kaset berada di bagian posterior aksila. Pada saat
kompresi, tubuh pasien diputar ke arah dalam sehingga, sebanyak mungkin bagian
posterior payudara tampak pada mammogram. Sinar-X diarahkan dari
superomedial ke arah inferolateral payudara.
(Gambar 6. BIRADS 1)
BIRADS 2: jinak.
Artinya temuan yang didapatkan adalah jinak, kelenjar limfe
intramammaria, fibroadenoma kalsifikasi, lesi yang berisi lemak, implan,
dan distorsi struktur yang berkaitan dengan tindakan pembedahan
sebelumnya.
13
(Gambar 7. BIRADS 2)
(Gambar 8. BIRADS 3)
BIRADS 4: curiga abnormalitas.
Perlu dipertimbangkan tindakan biopsi. Artinya temuan yang didapatkan
tidak secara pasti menyerupai keganasan tetapi dapat merupakan
keganasan. Temuan ini dapat dikelompokkan lagi menjadi beberapa
tingkatan yaitu:
4A : temuan dengan kecurigaan rendah menjadi keganasan.
4B: kecurigaan menengah (intermediet) ke arah keganasan.
4C: kecurigaan moderate ke arah ganas, tetapi bukan gambaran
klasik keganasan.
14
(Gambar 9. BIRADS 5)
BIRADS 6: terbukti ganas
Hal ini berdasarkan hasil biopsi tetapi, sebelum dilakukan terapi definitif
sebelum pembedahan, radioterapi dan kemoterapi. Pemeriksaan diagnostik
harus lengkap termasuk proyeksi tambahan, sonografi dan perbandingan
dengan pemeriksaan sebelumnya, sebelumdimasukkan ke dalam kategori 1
sampai 5.
c. Distorsi arsitektur
Distorsi pada payudara normal yaitu, distorsi tanpa massa yang terlihat,
termasuk garis tipis atau radial spikula yang berasal dari satu titik dan
retraksi fokala atau distorsi tepi parenkim payudara. Distorsi arsitektur
dapat pula berhubungan dengan massa dan dapat menjadi tanda tak
langsung adanya keganasan. Distorsi arsitektur dapat disebbakan oleh
operasi sebelumnya atau skar radial.
2.5 Pembacaan mammogram
Kelainan pada mammogram dapat diketahui dengan adanya tanda primer
dan tanda sekunder.
Tanda Primer:
1. Kepadatan tumor dengan peningkatan densitas, batas tumor tak
teratur, merupakan spikula atau mempunyai ekor seperti komet.
2. Perbedaan besar tumor pada pemeriksaan klinis dan mammografi.
3. Adanya mikrokalsifikasi yang spesifik.
Tanda Sekunder:
1. Perubahan pada kulit berupa penebalan dan retraksi.
2. Kepadatan yang asimetris
3. Keadaan daerah tumor dan jaringan fibroglandular yang tak
teratur.
4. Bertambahnya vaskularisasi yang asimetris.
5. Pembesaran kelenjar aksiler.
17