Вы находитесь на странице: 1из 17

KONSEP KEBIDANAN

DISERTAI PENDOKUMENTASIAN

MANAJEMEN KEBIDANAN DALAM SOAP

PARADIGMA ASUHAN KEBIDANAN

A. DEFINISI
1. Menurut kamus besar bahasa Indonesia edisi ketiga, Paradigma adalah kerngka berpikir.
Paradigma kebidanan adalah Suatu cara pandang bidan dalam memberikan suatu
pelayanan.
2. Pandangan terhadap manusia /wanita,lingkungan,perilaku,pelayanan kesehatan/kebidanan
dan keturunan. (9 modul kebidanan,BAB standar profesi Kebidanan).
3. Cara pandang bidan dalam memberikan pelayanan. (50 tahun IBI bidan menyongsong Masa
Depan).
Keberhasilan pelayanan tersebut dipengaruhi oleh pengetahuan dan cara pandang
bidan dalam kaitan atau hubungan timbale balik antara
manusia/wanita,lingkungan,perilaku,pelayanan kebidanan dan keturunan.
B. KOMPONEN PARADIGMA KEBIDANAN
1. Wanita
2. Lingkungan
3. Perilaku
4. Pelayanan kebidanan
5. Keturunan
C. URAIAN PARADIGMA KEBIDANAN

LINGKUNGAN

WANITA CARA PANDANG BIDAN PERILAKU

KETURUNAN PELAYANAN
KEBIDANAN

Kelima faktor tersebut memiliki hubungan /kaitan timbale balik antara yang satu dengan yang
lainnya sehingga mempengaruhi paradigma/cara pandang bidan dalam memberikan pelayanan
kebidanan,sehingga semua bidan berkualifikasi dan berkompeten untuk meningkatkan kepuasan dan
keamanan bagi wanita dan bayi baru lahir dalam mewujudkan keluarga ideal yang berkualitas.
1. Wanita
a. Wanita/manusia adalah makhluk bio-psiko-kultural dan spiritual yang utuh dan
unik,mempunyai kebutuhan dasar yang bermacam-macam sesuai dengan tingkat
perkembangannya. Memeprlakukan perempuan dengan menggunakan pendekatan
holistik.
b. Wanita/ibu adalah pendidikan pertama dan utama dalam keluarga. Kualitas manusia
sangat ditentukan oleh keberadaan/kondisi dari wanita/ibu dalam keluarga. Para wanita
dimasyarakat adalah penggerakan dan pelapor dari peningkatan kesejahteraan
keluarga.
c. Wanita/ibu adalah penerus generasi keluarga dan bangsa sehingga keberadaan wanita
yang sehat jasmani,rohani dan social sangat diperlukan.
d. Memiliki otonomi untuk membuat keputusan berdasarkan pilihan(Informed Decisions).
2. Lingkungan
a. Merupakan semua yang ada lingkungan dan terlibat dalam interaksi individu pada waktu
melaksanakan aktifitasnya,meliputi lingkungan fisik,lingkungan psikososial meliputi
keluarga,kelompok,komuniti dan masyarakat(society).
b. Ibu selalu terlibat dalam interaksi antara keluarga,kelompok,komuniti dan masyarakat.
c. Masyarakat merupakan kelompok social yang paling penting dan kompleks yang telah
dibentuk manusia sebagai lingkungan social. Masyarakat adalah lingkungan pergaulan
hidup manusia yang terdiri dari individu, kelompok dan komuniti yang mempunyai
tujuan dan system nilai,ibu/wanita merupkan bagian dari anggota keluarga dan unit dari
komunitas.
d. Menghormati perbedaan budaya local.
3. Perilaku
Perilaku merupakan hasil dari berbagai pengalaman serta interaksi manusia dengan
lingkunganya,yang terwujud dalam bentuk pengetahuan,sikap dan tindakan. Perilaku
manusia bersifat holistik (menyeluruh). Adapun perilaku professional dari bidan mencakup:
a. Dalam melaksanakan tugasnya berpegang teguh pada filosofi etika profesi bidan dan
aspek legal.
b. Bertanggung jawab dan mempertanggung jawabkan keputusan klinis yang dibuatnya.
c. Senantiasa mngikuti perkembangan pengetahuan dan keterampilan mutakhir secara
berkala.
d. Menggunakan cara pencegahan universal untuk mencegah penularan penyakit dan
strategi pengendalian infeksi.
e. Menggunakan konsultasi dan rujukan yang tepat selama memberikan asuhan
kebidanan.
f. Menghargai dan memanfaatkan budaya setempat sehubungan dengan praktek
kesehatan,kehamilan,kelahiran,periode pasca persalinan,bayi baru lahir dan anak.
g. Menggunakan model kemitraan dalam bekerja sama dengan kaum wanita/ibu agar
mereka dapat menentukan pilihan yang telah diinformasikan tentang semua aspek
asuhan,meminta persetujuan secara tertulis supaya mereka bertanggung jawab atas
kesehatan sendiri.
h. Menggunakan keterampilan komunikasi.
i. Bekerja sama dengan petugas kesehatan lain untuk meningkatkan pelayanan kesehatan
ibu dan keluarga.
j. Melakukan advokasi terhadap pilihan ibu dalam tatanan pelayanan.
Perilaku ibu selama kehamilan akan mempengaruhi kehamilannya,perilaku ibu
dalam mencari penolong persalinan akan mempengaruhi kesejahteraan ibu dan janin
yang akan dilahirkan. Demikian pula perilaku pada masa nifas akan mempengaruhi
kesejahteraan ibu dan janin. Dengan demikian perilaku ibu dapat mempengaruhi
kesejahteraan ibu dan janinnya.
4. Pelayanan kebidanan
a. Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan,yang
diarahkan untuk mewujudkan kesehatan keluarga dalam rangka tercapainya keluarga
yang berkualitas.
b. Pelayanan kebidanan merupakan layanan yang diberikan oleh bidan sesuai dengan
kewenangan yang diberikannya dengan maksud meningkatkan kesehatan ibu dan anak
dalam rangka tercapainya keluarga berkualitas,bahagia dan sejahtera.
c. Sasaran pelayanan kebidanan adalah individu,keluarga dan masyarakat,yang meliputi
upaya peningkatan,pencegahan,penyembuhan dan pemulihan.
d. Bidan sebagai pemberi asuhan akuntabel atas tindakan yang diberikan,maka bidan
harus:
1) Mengikuti pendidikan formal professional
2) Harus memperbaharui dan memperluas pengetahuan dan keterampilan yang
menjadi dasar kompetensipraktik kebidanan.
e. Menggambarkan bidan suatu profesi yang didasari kemitraan antar perempuan (bidan
sebagai penyedia asuhan dan perempuan sebagai penerimaan asuhan).
Misalnya: bidan bersama-sama dengan perempuan dan keluarganya bekerja untuk
memperdayakan diri sendiri dan orang lain.
f. Pelayanan kebidanan berpusat pada perempuan.
g. Pelayanan kebidanan secara berkesinambungan meningkatkan kompetensi dalam
memenuhi klien dalam kondisi apapun.
h. Kreatif dalam memberikan asuhan.
i. Memberikan dukungan bagi seluruh perempuan agar tercapai hak Asasi manusia dan
hak untuk memperoleh asuhan kebidanan yang berkualitas.
j. Focus layanan kebidanan dpat dibedakan menjadi :
1) Layanan kebidanan Primer/mandiri ialah asuhan kebidanan yang diberikan kepada
klien dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab bidan.
2) Layanan kebidanan Kolaborasi adalah layanan yang dilakukan oleh bidan sebagai
anggota tim yang kegiatannya dilakukan secara bersamaan atau sebagai salah satu
urutan dari sebuah proses kegiatan pelayanan kesehatan. Bidan merupakan anggota
tim.
3) Layanan kebidanan Rujukan adalah layanan yang dilakukan oleh bidan dalam rangka
rujukan kesistem pelayanan yang lebih tinggi atau sebaliknya yaitu pelayanan yang
dilakukan oleh bidan sewaktu menerima rujukan dari dukun yang menolong
persalinan, juga layanan rujukan yang dilakukan oleh bidan ke tempat/ fasilitas
pelayanan kesehatan lain secara horizontal maupun vertical atau ke profesi
kesehatan lainnya. Layanan kebidanan yang tepat akan meningkatkan keamanan
dan kesejahteraan ibu serta bayinya.
5. Keturunan
a. Kualitas manusia diantaranya ditentukan oleh keturunan. Manusia yang sehat dilahirkan
oleh ibu yang sehat. Hal ini menyangkut penyiapan perempuan sebelum
perkawinan,sebelum kehamilan (pra konsepsi), masa kehamilan, masa kelahiran dan
masa nifas.
b. Walaupun kehamilan, kelahiran dan nifas adalah proses fisiologis namun bila tidak
ditangani secara akurat dan benar, keadaan fisiologis akan menjadi patologis. Hal ini
akan berpengaruh pada bayi yang dilahirkannya. Oleh karena itu, layanan
praperkawinan, pra kehamilan, kelahiran dan nifas sangat penting dan mempunyai
keterkaitan satu sama lain yang tidak dapat dipisahkan dari semua tugas utama bidan.
D. MANFAAT PARADIGMA DIKAITKAN DENGAN ASUHAN KEBIDANAN
1. Pandangan tentang kehamilan dan persalinan
Bidan yakin bahwa kehamilan dan persalinan adalah proses alamiah,namun tetap waspada
terhadap kondisi yang semula normal dapat tiba-tiba menjadi tidak normal.
2. Pandangan tentang Perempuan
Perempuan merupakan pribadi yang unik, mempunyai hak mengotrol dirinya sendiri,
kebutuhan,harapan, dan keinginan yang patut dihormati.
3. Pandangan mengeai Fungsi Profesi dan Pengaruhnya.
Bidan mengupayakan kesejahteraan ibu dan bayinya,bidan mempunyai power untuk
mempengaruhi pemberian asuhan kebidanan(kepada ibu dan keluarganya).
4. Pandangan tentang Pemberdayaan dan Membuat Keputusan
Perempuan harus diberdayakan untuk mengambil keputusan tentang kesehatan diri dan
keluarganya melalui komunikasi edukasi dan informasi (KIE)serta konseling. Pengambilan
keputusan merupakan kesepakatan bersama antar ibu/ perempuan, keluarganya, dan bidan
dengan ibu sebagai penentu utama dalam proses pengambilan keputusan.
5. Pandangan tentang Asuhan
Asuhan kebidanan difokuskan pada aspek prevensi dan promosi kesehatan serta
kealamiahnya. Asuhan kebidanan harus dilaksanakan secara
kreatif,fleksibel,mendukung,melayani,membimbing ,memantau, dan mendidik yang
berpusat pada kebutuhan personal yang unik pada perempuan selama masa kehamilan.
6. Pandangan tentang Kolaborasi
Bidan adalah pemberi layanan kesehatan yang mempunyai otonomi penuh dalam
praktiknya yang juga berkolaborasi dengan anggota tim kesehatan lainnya. Bidan dalam
praktik kebidanan menempatkan perempuan/ibu sebagai mitra dengan pemahaman
kompetensi terhadap perempuan, baik ospek sosial, emosi, budaya,
spiritual,psikologi,fisik,maupun pengalaman reproduksinya.
C. MANFAAT PARADIGMA KAITANNYA DENGAN KONSEK TUAL MODEL KEBIDANAN
RURY NARULITA SARI
Bidan memiliki peran unik dalam member pelayanan kesehatan bagi ibu dan
anak,yakni saling melengkapi dengan tenaga kesehatan professional lainnya. Bidan adalah
prektisi yang member asuhan kebidanan pada ibu hamil dan bersalin yang normal, asuhan
terhadap kasus gangguan seistem reproduksi wanita, serta gangguan kesehatan bagi anak
balita sesuai dengan kewenangannya.
Tugas bidan adalah member pelyanan atau asuhan kebidanan. Pelayanan atau
asuhan kebidanan berfokus pada pada ibu dan anak balita. Lebih rincinya, pelayanan
kebidanan mencakup pra perkawinan, kehamilan,melahirkan,menyusui, dan nifas serta
pelayanan atau asuhan kebidanan pada bayi, balita, remaja, dan perempuan usia subur.
Sesuai dengan kewenangannya, bidan dapat memberi pelayanan kebidanan
pada keluarga berencena. Setiap kegiatan bidan untuk mencegah penyakit, meningkatkan
kesehatan, mengobati serta memulihkan kesehatan ibu dan anak sesuai dengan
kewenangannya, dilakukan melalui asuhan kebidanan atau pelayanan kebidanan. Paradigma
kebidanan bermnfaat bagi bidan dalam memberikan asuhan kebidanan antara lain:
1. Manfaat bagi bidan.
a. Membantu bidan dalam mengkaji kondisi klien
b. Membantu bidan dalam memahami masalah dan kebutuhan klien
c. Memudahkan dalam merencanakan dan melaksanakan asuhah yang berkualitas
sesuai dengan kondisi klien.
2. Manfaat bagi pasien
a. Membantu klien untuk mendapatkan rasa nyaman dan aman dalam menerima
asuhan kebidanan.
b. Membantu klien dalam meningkatkan kemampuan berperan serta sebagai invidu
yang bertanggung jawab atau kesehatannya.
c. Meningkatkan perilaku positif klien yang akan meningkatkan kesehatan ibu dan
anak.
KONSEP KEBIDANAN
PARADIGMA KEBIDANAN
A. PENDAHULUAN
Seseorang wanita mempunyai kebutuhan dasar yang bermacam-macam sesuai
dengan tingkat perkembangannya. Seorang wanita selalu terlibat dalam interaksi
keluarga, kelompok, komunitas dan masyarakat. Bidan sebagai seorang wanita juga
memiliki tugas utama yaitu member pelayanan/asuhan kebidanan yang berfokus pada
ibu, anak dan balita. Keberhasilan pelayanan bidan tersebut dipengaruhi oleh
pemahaman dan cara pandang bidan dalam hubungan timbale balik antara manusia,
perempuan, lingkungan, perilaku, pelayanan kebidanan, dan keturunan.
B. TUJUAN INTSRUKSIONAL UMUM

Setelah menyelesaikan perkuliahan ini mahasiswa mampu mendeskripsi tentang


paradigm kebidanan.

C. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah menyelesaikan perkuliahan ini mahasiswa mampu:
1. Menjelaskan tentang pengertian paradigma kebidanan.
2. Menjelaskan tentang komponen paradigma kebidanan.
3. Menjelaskan tentang asuhan kebidanan.
4. Menjelaskan tentang kaitan paradigma kebidanan dan asuhan kebidanan.
D. MEDIA DAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN
1. LCD,
2. Laptop,
3. White Board, dan
4. Alat tulis,
E. SUB POKOK BAHASAN
1. PENGERTIAN
Paradigma kebidanan adalah suatu cara pandang bidan dalam memberikan
pelayanan. Keberhasilan pelayanan tersebut dipengaruhi oleh pengetahuan dan
cara pandang bidan dalam kaitan atau hubungan timbale balik antara
manusia/wanita,lingkungan, perilaku, pelayanan kebidanan dan keturunan.
2. KOMPONEN PARADIGMA KEBIDANAN
a. Wanita/manusia
Adalah makhluk bio-psiko-sosial-kultural dan spiritual yang utuh dan
unik, mempunyai kebutuhan dasar yang bermacama-macam sesuai dengan
tingkat perkembangannya. Wanita/ibu adalah penerus generasi keluaga dan
bangsa sehingga keberadaan wanita yang sehat jasmani dan rohani serta sosial
sangat diperlukan. Wanita/ibu adalah pendidik pertama dan utama dala
keluarga. Kualitas manusia sangat diperlukan. Wanita/ibu adalah pendidik
pertama dan utama dalam keluarga. Kualitas manusia sangat ditentukan oleh
keberadaan/ kondisi dari wanita/ibu dalam keluarga. Para wanita dimasyarakat
adalah penggerak dan pelapor dari peningkat kesejahteraan keluarga.
b. Lingkungan
Lingkungan merupakan semua yang terlibat dalam interaksi individu
pada waktu melaksanakan aktifitasnya,baik lingkungan fisik,psikososial, biologis
maupun budaya. Lingkungan psikososial meliputi keluarga,
kelompok,komunitas, dan masyarakat.
Masyarakat merupakan kelompok paling penting dan kompleks yang
telah dibentuk oleh manusia sebagai lingkungan sosial yang terdiri dari individu,
keluarga dan komunitas yang mempunyai tujuan dan system nilai.
Perempuan merupakan bagian dari anggota keluarga dari unit
komunitas. Keluarga yang dalam fungsinya mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
lingkungan dimana dia berada. Keluarga dapat menunjang kebutuhan sehari-
hari dan memberikan dukungan emosional kepada ibu sepanjang siklus
kehidupannya. Keadaan sosial ekonomi, pedidikan, kebudayaan dan lokasi
tempat tinggal keluarga sangat menentukan derajat kesehatan reproduksi
perempuan.
c. Perilaku
Perilaku merupakan hasil dari berbagai pengalaman serta intraksi manusia
dengan lingkungkungannya, yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap
dan tindakan. Perilaku manusia bersifat holistik (menyeluruh). Adapun perilaku
professional dari bidan mencakup:
1. Dalam melaksananakan tugasnya berpegang teguh pada filosofi etika
profesi dan aspek legal.
2. Bertanggung jawab dan mempertanggung jawabkan keputusan klinis yang
dibuatnya.
3. Senantiasa mengikuti perkembangan pengetahuan dan keterampiln
mutakhir secara berkala.
4. Menggunakan cara pencegaahan universal untuk mencegah penularan
penyakit dan strategi pengendalian infeksi.
5. Menggunakan konsultasi dan rujukan yang tepat selama memberikan
asuhan kebidanan.
6. Menghargai dan memanfaatkan budaya setempat sehubungan dengan
praktik kesehatan, kehamilan, kelahiran, periode pasca persalinan, bayi baru
lahir dan anak.
7. Menggunakan model kemitraan dalam bekerja sama dengan kaum wanita/
ibu agar mereka dapat menetukan pilihan yang telah diinformasikan
tentang semua aspek asuhan, meminta persetujuan secara tertulis supaya
mereka bertanggung jawab atas kesehatannya sendiri.
8. Menggunakan keterampilan komunikasi.
9. Bekerja sama dengan petugas kesehatan lain untuk meningkatkan
pelayanan kesehatan ibu dan keluarga.
10. Melakukan advokasi terhadap pilihan ibu dalam tatanan pelayanan.
Perilaku ibu selama kehamilan akan mempengaruhi kehamilannya,
perilaku ibu dalam mencari penolong persalinan akan mempengaruhi
kesejahteraan ibu dan janin yang dilahirkan, demikian pula perilaku ibu
pada masa nifas akan mempengaruhi kesehatan ibu dan bayinya. Dengan
demikian perilaku ibu dapat mempengaruhi kesejahteraan ibu dan janinnya.
d. Keturunan
Kualitas manusia diantaranya ditentukan oleh keturunan. Manusia yang
sehat dilahirkan oleh ibu yang sehat. Hal ini menyangkut penyiapan wanita
sebelum perkawinan, sebelum kehamilan( pra konsepsi), masa kehamilan,masa
kelahiran, dan masa nifas.
Walaupun kehamilan, kelahiran dan nifas adalah proses fisiologis
namun bila ditangani secara akurat dan benar, keadaan fisiologis akan menjadi
patologis. Oleh karena itu layanan pra perkawinan, pra kehamilan, kehamilan,
kelahiran dan nifas adalah sangat penting dan mempunyai keterkaitan satu
sama lain yang tak dapat dipisahkan dan semua adalh tugas utama bidan.
e. Pelayanan kebidanan
Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan
keehatan, yang diarahkan untuk mewujudkan kesehatan keluarga dalam rangka
tercapainya keluarga yang berkualitas. Pelayanan kebidanan merupakan
layanan yang diberikan oleh bidan sesuai dengan kewenangan yang
diberikannya dengan maksud meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam
rangka tercapainya keluarga berkualitas, bahagia dan sejahtera.
Sasaran pelayanan kebidanan adalah invividu,keluarga dan masyarakat
yang meliputi upaya peningkatan (promotif), pencegahan (preventif),
penyembuhan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif).
Layanan kebidanan dapat dibedakan menjadi:
1) Layanan kebidanan primer adalah asuhan kebidanan yang diberikan kepada
klien dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab bidan.
2) Layanan kebidanan Kolaborasi adalah layanan yang dilakukan oleh bidan
sebagai anggota tim yang kegiatannya dilakukan secara bersamaan atau
sebagai salah satu urutan dari sebuah proses kegiatan pelayanan kesehatan.
3) Layanan kebidanan rujukan adalah layanan yang dilakukan oleh bidan dalam
rangka rujukan kesistem pelayanan yang lebih tinggi atau sebaliknya yaitu
pelayanan yang dilakukan oleh bidan sewaktu menerima rujukan dari dukun
yang menolong persalinan,juga layanan rujukan yang dilakukan oleh bidan
ke tempat/fasilitas pelayanan kesehatan lain secara horizontal maupun
vertical atau ke profesi kesehatan lainnya. Layanan kebidanan yang tepat
akan meningkatkan keamanan dan kesejahteraan ibu dan bayinya.
Asuhan kebidanan meliputi asuhan pra konsepsi,antenatal, intranatal,
neonatal, nifas, keluarga berencana, ginekologi, premenopause,
pascamenopause, dan asuhan primer. Dalam pelaksanaannya, bidan bekerja
dalam system pelayanan yang member konsultasi, manajemen kolaborasi,
dan rujukan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kesehatan klien.
Pelayanan kebidanan merupakan perpanduan antara kiat dan ilmu.
Bidan membutuhkan kemampuan untuk memahami kebutuhan wanita dan
mendorong serta menumbuhkan rasa percaya dirinya dalam menghadapi
kehamilan, persalinan, maupun perannya sebagai ibu. Dalam
menajalankannya tugasnya, bidan membutuhkan ilmu tingkat tinggi dan
kemampuan untuk mengambil keputusan.
Ruang lingkup standar pelayanan kebidanan meliputi 24 standar yang
dikelompokkan sbb:
1) Standar pelayanan umum (2 standar)
Terdapat dua standar pelayanan umum, yaitu:
Standar 1 Persiapan untuk kehidupan keluarga sehat
Standar 2 Pencatatan
2) Standar pelayanan antenatal (6 standar)
Terdapat enam standar pelayanan antenatal, yaitu:
Standar 3 Identifikasi ibu hamil
Standar 4 pemeriksaan dan pemantauan antenatal
Standar 5 palpasi abdomen
Standar 6 pengelolaan anemia pada kehamilan
Standar 7 pengelolaan dini hipertensi pada kehamilan
Standar 8 persiapan persalinan
3) Standar pertolongan persalinan (4 standar)
Terdapat empat standar pertolongan persalinan, yaitu :
Standar 9 Asuhan saat persalinan
Standar 10 Persalinan yang aman
Standar 11 Pengeluaran plasenta dengan penegangan tali pusat
Standar 12 penanganan kala II dengan gawat janin melalui
episiotomi.
4) Standar pelayanan nifas (3 standar)
Terdapat tigas standar pelayanan nifas, yaitu:
Standar 13 Perawatan bayi baru lahir
Standar 14 penanganan pada 2 jam pertama setelah persalinan
Standar 15 Pelayanan bagi ibu dan bayi pada masa nifas
5) Standar pengawatan kegawat daruratan obstetri neonatal (9
standar)
Terdapat Sembilan standar penanganan kegawatan obstetric dan
neonatal, yaitu :
Standar 16 Penanganan perdarahan pada kehamilan
Standar 17 penanganan kegawatan pada eklamsi
Standar 18 penanganan kegawatan pada partus lama/macet
Standar 19 Persalinan dengan penggunaan vacum ekstraktor
Standar 20 Penanganan retensio plasenta
Standar 21 penanganan perdarahan pascapartum primer
Standar 22 penanganan perdarahan pascapartum sekunder
Standar 23 penanganan sepsis pueperalis
Standar penanganan asfiksia neonatorum
KONSEP KEBIDANAN

UNTUK PENDIDIKAN KEBIDANAN

PARADIGMA ASUHAN KEHAMILAN

Pendahuluan

Sebagai praktisi, bidan mempunyai peran yang sangat unik dan saling melengkapi dengan tenaga
kesehatan lainnya. Peran unik karena focus utama dari pelayanan kebidanan adalah selalu dalam
lingkaran perempuan, anak, keturunan, pelayanan kesehatan, dan perilaku. Dengan sasaran utamanya
adalah ibu, secara alamiah ibu yang sehat akan menghasilkan keturunan/ melahirka bayi sehat.
Fenomena kebidanan di lingkungan masyarakat adalah ibu yang berperilaku sehat, mau dan mampu
memanfaatkan pelayanan/asuhan kebidanan yang tersedia. Bidan, ibu, anak, keturunan, lingkungan,
perilaku, dan pelayanan kebidanan merupakan lingkaran yang saling berkaitan. Keterkaitan antar
komponen dalam lingkaran tersebut yang dijadikan bidan sebagai pandangan dalam pemberian asuhan
kebidanan.

PENGERTIAN PARADIGMA

Secara sederhana paradigm dapat diartikan sebagai kerangka piker untuk melihat suatu permasalahan.
Paradigma digunakan untuk memilah masyarakat ilmu pengetahuan yang satu dengan masyarakat
pengetahuan yang lain, serta paradigma yang digunakan untuk membantu ilmuwan mengintegrasikan
dan menafsirkan karya agar terhindar dari pencipta informasi yang acak dan tidak beraturan. Beberpa
pengertian paradigma menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut.

Thomas Kuhn (1970)

Paradigma diartikan sebagai kerangka referensi atau pandangan dunia yang menjadi dasar keyakinan
atau pijakan suatu teori. Paradigma pengetahuan pengetahuan merupakan perspektif intelektual yang
dalam kondisi normal memberikan pedoman kerja terhadap ilmuwan yang membentuk masyarakat
ilmiah dalam disiplin tertentu.

Robert Winslow

Paradigma ilmiah adalah gambaran intelektual dan dari gambaran tersebut dapat ditentukan suatu
subjek kajian. Perspektif intelektual inilah yang kemudian akan membentuk ilmiah pengetahuan normal
(normal science) yang mendasari pembentukan kerangka teoritis terhadap kajian-kajian ilmiah.

George Ritzer (1980)

Paradigma merupakan gambaran fundamental mengenai subjek ilmu pengetahuan. Paradigma


memberikan batasan mengenai apa yang harus dikaji, pertanyaan yang harus diajukan, bagaimana harus
dijawab, dan aturan-aturan yang harus diikuti dalam memahami jawaban yang diperoleh.
Patton (1975)

Paradigma diartikan sebagai suatu pandangan dunia, suatu cara pandang umum, atau suatu cara untuk
menguraikan kompleksitas dunia nyata (a world view, a general perspective, a way of breaking down of
the complexity of the real world).

Robert Friedrichs (1970)

Paradigma didefinisikan sebagai suatu pandangan yang mendasar dari suatu disiplin ilmu tentang apa
yang menjadi pokok persoalan yang semestinya dipelajari.

Denzim dan Lincoln (1994)

Mendefinisikan paradigm sebagai: A paradigm may be viewed as a set of basic belefs (or metaphysics)
that deals with ultimates or first principle. Suatu paradigma dapat dipandang sebagai seperangkat
kepercayaan dasar (atau yang berada di balik fisik yaitu metafisik) yang bersifat pokok atau prinsip
utama.

Salim (2001)

Paradigma merupakan seperangkat kepercayaan atau keyakinan dasar yang menuntun seseorang
seseorang bertindak dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, juga dapat diartikan sebagai seperangkat
keyakinan mendasar yang memandu tindakan-tindakan kita baik tindakan keseharian maupun dalam
penyelidikan ilmiah. Paradigma merupakan sejumlah perangkat keyakinan dasar yang digunakan untuk
mengungkapkan hakikat ilmu pengetahuan yang sebenarnya dan bagaimana cara untuk
mendapatkannya.

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpilkan bahwa paradigma merupakan system keyakinan
dasae yang digunakan sebagai landasan untuk mencari jawaban atas pertanyaan apa iyu hakikat dari
sebuah realitas, apa hakikat hubungan antara peneliti dan realitas, dan bagaimana cara peneliti
mengetahui realitas.

PENGERTIAN PARADIGMA KEBIDANAN DAN KOMPONEN PARADIGMA KEBIDANAN

Pengertian paradigma kebidanan

Paradigm kebidanan adalah suatu cara pandang bidan dalam memberikan pelayanan. Keberhasilan
pelayanan tersebut dipengaruhi oleh pengetahuan dan cara pandang bidan dalam kaitan atau hubungan
timbale balik antara manusia/wanita,lingkungan, pelayanan kebidanan, dan keturunan.

Macam-macam asuhan kebidanan

Sebagai tenaga kesehatan yang professional memberikan asuhan kepada klien atau pasiennya. Asuhan
yang dimaksuddisebut asuhan kebidanan. Secara definitive, asuhan kebidanan dapat diartikan sebagai
bantuan yang diberikan oleh bidan kepada individu ibu atau anak balita. Bentuk dari asuhan kebidanan
adalah pelayanan kebidanan. Pelayanan kebidanan dapat diartikan sebagai kegiatan layanan dalam
bentuk bantuan yang dilakukan oleh bidan sesuai dengan keprofesian dan kewenangan yang
diterimanya untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam rangka mewujudkan kesehatan
keluarga.

Macam-macam asuhan kebidanan adalah sebagai berikut:

1. Asuhan kebidanan pada ibu hamil, melahirkan,nifas,dan meneteki.


2. Asuhan kebidanan pada bayi yang baru lahir dan balita.
3. Asuhan kebidanan pada ibu hamil, melahirkan dengan resiko tinggi.
4. Asuhan kebidanan pada remaja wanita sebagai calon ibu dalam aspek kebidanan.
5. Asuhan kebidanan pada keluarga berencana.
6. Asuhan kebidanan pada wanita dalam masa preperkawinan dan dengan gangguan reproduksi.
Asuhan kebidanan ini merupakan bagian dari pelayanan kesehatan yang diarahkan untuk
mewujudkan kesehatan keluarga dalam rangka tercapaina keluarga kecil bahagia dan sejahtera. Oleh
karena itu, di dalam asuhan kebidanan, kegiatan-kegiatan keluarga berencana, peningkatan peran
wanita, dan kegiatan kemasyarakatan lainnya dalam upaya meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak,
akan terintegrasi di dalamnya.
Bila dilihat dari segi kegiatan bidan sendiri, maka asuhan kebidanan ini dapat dibedakan sebagai
berikut:
1. Asuhan kebidanan primer.
Asuhan primer adalah asuhan kebidanan yang menajdi tanggung jawab bidan sepenuhnya.
Contoh: Pelayanan bidan praktik swasta (BPS).
2. Asuhan kebidan kolaborasi.
Asuhan kebidan kolaborasi adalah asuhan yang dilakukan oleh bidan sebagai anggota tim
yang kegiatannya dilakukan secara bersama atau sebagai salah satu urutan dari suatu proses
kegiatan pelayanan kesehatan.
Contoh: Pelayanan kebidanan yang dilakukan bidan di tempat pelayanan kebidanan
tertentu, misalnya di puskesmas, di rumah sakit.
3. Asuhan kebidanan rujukan
Asuhan kebidanan rujukan adalah asuhan kebidanan yang dilakukan oleh bidan dalam
rangka rujukan ke system pelayanan yang lebih tinggi atau sebaliknya pelayanan yang
dilakukan oleh bidan sewaktu menerima rujukan dari dukun yang menolong persalinan.
Rujukan dalam kondisi optimal dan tepat waktu ke fasilitas rujukan atau fasilitas yang
memiliki sarana lebih lengkap, diharapkan mampu menyelamatkan jiwa para ibu dan bai
baru lahir. Meskipun sebagian besar ibu akan mengalami masalah selama proses persalinan
dan kelahiran bayi sehingga perlu dirujuk ke fasilitas kesehatan rujukan.
Sangat sulit untuk meduga kapan penyulit akan terjadi sehingga kesiapan untuk merujuk
uby dan atau bayinya ke fasilitas kesehatan rujukan secara optimal dan tepat waktu (jika
penyulit terjadi) menjadi syarat bagi keberhasilan upaya penyelamatan. Setiap penolong
persalinan harus mengetahui lokasi fasilitas rujukan yang mampu untuk menata laksana
kasus gawat darurat dari bayi baru lahir seperti:
1. Pembedahan, termasuk bedah sesar.
2. Transfuse darah.
3. Persalinan menggunakan ekstraksi vakum atau cunam.
4. Pemberian antibiotik intravena
5. Resusitasi bayi baru lahir dan asuhan lanjutan bayi baru lahir.
6. Informasi tentang pelayanan yang tersedia ditempat rujukan, ketersediaan pelayanan
purna waktu, biaya pelayanan dan waktu, serta jarak dan tempuh rujukan adalah wajib
untuk diketahui setiap penolong persalinan. Jika terjadi penyulit, rujukan akan melalui
alur yang singkat dan jelas. Jika ibu bersalin atau bayi lahir dirujukan akan melalui alur
yang singkat dan jelas. Jika ibu bersalin atau bayi baru lahir dirujuk ketempat yang tidak
sesuai, maka mereka akan kehilangan waktu yang sangat berharga untuk menangani
penyulit atau komplikasi yang dapat mengancam keselamatan jiwa mereka.
7. Pada saat ibu melakukan kunjungan antenatal, jelaskan bahwa penolong akan selalu
berupaya dan meminta kerja sama yang baik dari suami atau keluarga ibu untuk
mendapatkan layanan terbaik dan bermanfaat bagi kesehatan ibu dan bayinya,
termasuk kemungkinan perlunya upaya rujukan. Pada waktu terjadi penyulit, sering kali
tidak cukup waktu untuk membuat rencana rujukan dan ketidak siapan ini dapat
membahayakan keselamatan jiwa ibu dan bayinya. Anjurkan ibu untuk membahas dan
membuat rencana rujukan bersama suami dan keluarganya. Tawarkan agar penolong
mempunyai kesempatan untuk berbicara dengan suami dan keluarganya untuk
menjelaskan tentang perlunya rencana rujukan apabila diperlukan.
Persiapan-persiapan dan informasi renaca rujukan, meliputi hal-hal sebagai berikut.
1. Siapa yang akan menemani ibu ata bayi baru lahir.
2. Tempat-tempat mana yang lebih disukai ibu dan keluarganya? (jika ada lebih dari
satu kemugkinan tempat rujukan, pilih tempat rujukn yang paling sesuai
berdasarkan jenis asuhan yang diperlukan).
3. Sarana transfortasi yang akan digunakan dan siapa yang akan mengendarainya.
Ingat bahwa transportasi harus tersedia, baik siang maupun malam.
4. Orang yang ditunjuk menjadi donor darah jika transfusi darah diperlukan.
5. Uang yang disisihkan untuk asuhan medis, transfortasi, obat-obatan, dan bahan-
bahan.
6. Siapa yang tinggal dan akan menemani anak-anak yang lain pada saat ibu tidak
dirumh.
Kaji ulang rencana rujukan dengan ibu dan keluarganya. Kesempatan ini harus
dilakukan selama ibu melakukan kunjungan asuhan antenatal atau diawal persalinan
( jika mungkin ). Jika ibu belum membuat rencana rujuksn selama kehamilannya,
penting untuk dapat mendiskusikan rencana tersebut dengan ibu dan keluarganya
di awal persalinan. Jika timbul masalah pada saat persalinan dan rencana rujukan
belum dibicarakan, maka sering kali sulit untuk melakukan semua persiapan-
persiapan secara cepat. Rujukan tepat waktu merupakan unggulan asuhan saying
ibu dalam mendukung keselamatan ibu dan bayi baru lahir.
Singkatan BAKSOKU dapat digunakan untuk mengingat hal-hal penting dalam
mempersiapkan rujukan untuk ibu dan bayi.
B(Bidan) : pastikan bahwa ibu dan atau bayi baru lahir didampingi oleh
penolong persalinan yang kompeten untuk menata laksana
gawat darurat obstetric dan bayi baru lahir untuk dibawah ke
fasilitas rujukan.
A (Alat) : bahwa perlengkapan dan bahan-bahan untuk asuhan
persalinan, masa nifas, dan bayi baru alhir(syringe,selang IV,
alat resusitasi, dan lain-lain) bersama ibu ke tempat rujukan.
Perlengkapan dan bahan-bahan tersebut mungkin diperlukan
jika ibu melahirkan dalam perjalanan menuju fasilitas rujukan.
K (Keluarga) : beritahu ibu dan keluarga mengenai kondisi terakhir ibu dan
atau bayi dan mengapa ibu dan atau bayi perlu dirujuk jelaskan
pada mereka alas an dan tujuan merujuk ibu kefasilitas rujukan
tersebut. Suami atau anggota keluara yang lain harus
menemani ibu dan bayi baru lahir hingga kefasilitas rujukan.
layanan kebidanan kolaborasi adalah layanan yang dilkukan oleh bidan sebagai
anggota tim yang kegiatannya dilkakukan secara persamaan atau sebagai salah
satu urutan dari sebuah proses kegiatan pelayanan kesehatan.
Layanan kebidanan rujukan adalah layanan yang dilakukan oleh bidan dalam
rangka rujukan ke system pelayanan yang lebih tinggi, misalnya rujukan dari
bidan kerumah sakit, atau sebaliknya, pelayanan yang dilakukan oleh bidan
sewaktu menerima rujukan dari dukung yang menolong persalinan, juga layanan
rujukan yang dilakukan oleh bidan ketempat/fasilitas pelayanan kesehatan
lainnya secara horizontal maupun vertical atau ke profesi kesehatan lainnya.
Secara horizontal maksudnya rujukan antar petugas kesehatan yang sejajar ( dari
bidan kebidan lain), dan vertical yaitu rujukan dari satu tingkat ke tingkat yang
lain(misalnya rujukan dari bidan kerumah sakit). Layanan kebidanan yang tepat
akan meningkatkan keamanan dan kesejahteraan ibu serta bayinya.
Serta adalah suatu keadaan yang terdapat selama masa tumbuh
kembang manusia, keadaan tersebut tidak selalu berjalan lancr, lading
mengalami gangguan. Setiap individu dalam masa tumbuh kemabng selalu
nerusaha untuk beradaptasi terhadap ketegangan/stress dilingkungan dimana
dia berada.
Sehat mencakup manusia seutuhnya, sehat adalah suatu keadaan bukan
hanya bebas dari penyakit, tapi meliputi seluruh kehidupan manusia termasuk
aspek biologis, psikologis, sosial, spiritual. Persepsi terhadap keadaan sehat
dipengaruhi oleh latar belakang dan budaya.
Sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Sehat
adalah suatu kondisi yang dinamis dan utuh dalam siklus kehidupannyadimana
manusia dapat berfungsi dn menyesuaikan diri secara terus menerus terhadap
perubahan yang timbul untuk memenuhi kebutuhan esensial dalam hidup
sehari-hari.
Sakit menurut batasan profesi adalah adanya bukti yaitutanda nyata
adanya sakit dan gejala yang bersifat lebih subjektif dan tercakup didalamnya
keadaan yang dirasakan maupun kemampuan pasien dalam menegemukakan.
Sakit menurut pengertian dari pasien atau klien ada 3 kriteria yaitu: adanya
gangguan dalam perasaan senang/nyaman yang subjektif, adanya gejala, suatu
keadaan dimana sudah tidak mampu melakukan kegiatannya sehari-hari.
Sakit adalah keadaan yang disebabkan oleh gangguan fisik, fisiologik,
psikologis dan sosial yang dapat mempengaruhi kemampuan manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya secara maksimal, untuk berfungsi secara tepat
dan sempurna sesuai dengan tingkat tumbuh kembangnya. Sakit adalah suatu
keadaan seseorang berada dalam keadaan tidak seimbang akibat pengaruh dari
dalam/luar.
Batasan sehat sakit menurut ahli:
Sehat sakit pada dasarnya produk interaksi seseorang dengan lingkungannya, sebagai
manifestasi keberhasilan/kegagalan seseorang dalam mengadaptasi dengan lingkungannya. Gangguan
kesehatan disebabkan terjadinya ketidak seimbangan antara faktor penyebab penyakit yaitu agent, host,
dan environment, agen meliputi elemen gizi, zat kimia eksogen dan endogen, faktor fisiologik (contoh:
ibu hamil), faktor genetik, psikologik, faktor parasit. Environment adalah lingkungan, host melitputi daya
tahan tubuh, umur, seks, ras, dsb.

Kerangka Konsep

Klien dalam kebidanan adalah manusia (wanita) sebagai individu, keluarga, kelompok/masyarakat yang
dinilai memerlukan atau mencari sendiri pelayanan kesehatan karena ada kebutuhan, permasalahan,
keadaan beresiko atau keadaan darurat. Pandangan tersebut diatas merupakan dasar/landasan untuk
mencapai sasaran kebidanan pada ibu, bayi dan anak balita. Bidan member bantuan pada
manusia/wanita sebagai (individu, keluarga, masyarakat) dalam memenuhi kebutuhan dan penyesuaian
terhadap keadaan sehat/sakit (ibu prakonsepsi, hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir (BBL), gangguan
reproduksi, masa reproduksi) sehingga tercapai sehat optimal.

Bidan yang komprehensif memperhatikan klien/pasien sebagai anggota keluarga/Community


membantu klien/pasien keluarga dalam penyesuaian diri terhadap keterbatasannya memahami norma
sosial agar bias berorientasi secara tepat.

Bidan memegang peran strategis dalam kesejahteraan ibu, bayi, proses tumbuh kembang dari
janin sampai balita, membantu individu dalam menyesuaikan diri terhadap gangguan kesehatan,
membantu memanfaatkan sumber yang diperlukan, member pertolongan pada individu dalam keadaan
terminal. Kesehatan dicapai melalui berbagai bentuk pelayanan kesehatan dan dilaksanakan oleh
berbagai jenis tenaga kesehatan.

Berdasarkan uraian diatas seorang bidan perlu mengetahui tentang: tumbuh kembang, stress
dan adaptasi, proses perubahan, system masyarakat, dan penekanan antropologi sosial, kesehatan
keluarga dengan penekanan pada kelompok risiko tinggi, kesehatan komuniti.

Вам также может понравиться