Вы находитесь на странице: 1из 1

Kerajaan Banjar

Faktor Berdiri

Kesultanan Banjar dihapuskan oleh pemerintah Belanda pada 11 Juni 1860. Pemerintahan
darurat/pelarian berakhir 1905).
Ketika ibu kotanya masih di Banjarmasin, Kesultanan Banjar disebut Kesultanan
Banjarmasin. Kesultanan Banjar merupakan penerus dari Kerajaan Negara Daha yaitu
kerajaan Hindu yang beribukota di Kota Negara, sekarang merupakan ibukota Kecamatan
Daha Selatan, Hulu Sungai Selatan.

Faktor Berdiri

Akhir dari Kerajaan Banjar


Pengganti Pangeran Antasari adalah puteranya yang bernama Muhammad Seman. Di mata
rakyat, beliau merupakan
sultan Kesultanan Banjar terakhir yang mendapatkan tugas utama untuk menggantikan sang
ayah dalam menjaga nyala api perlawanan dalam Perang Banjar. Perlawanan Muhammad
eman terpaksa harus terhenti karena beliau meninggal dunia dalam suatu pertempuran
melawan Belanda di sungai Manawing pada tahun 1905. Beliau dimakamkan di puncak
gunung di Puruk Cahu Dengan meninggalnya Muhammad Seman, berarti riwayat
Kesultanan Banjar juga telah berakhir. Setelah Perang Banjar (1859-1905), Belanda membuat
beberapa keputusan, antara lain Kesultananan Banjar dihapuskan dan seluruh bekas daerah
Kesultanan Banjar dimasukkan ke dalam tatanan baru Residentie Zuider en Ooster Afdeeling
van Borneo . Dengan demikian berakhirlah riwayat Kesultanan Banjar yang telah
berlangsung selama 379 tahun (1526-1905).

Masa kerajaan banjar


pada tahun 1801 M , Sultan Tahmidillah II meninggal dunia (Sjamsuddin, 2001: 41).
sebagai pengganti kedudukan Sultan Tahmiddlah II, pada tahun 1801, putera beliau
bernama Sulaiman (Suleman) Saidullah Tahmidillah II (1801-1825).

Вам также может понравиться