Вы находитесь на странице: 1из 45

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2 0 16

Kata P engantar
L aporan Akuntabilitas Kinerja Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar Tahun Anggaran 2016
disusun sebagai tindak lanjut Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara
yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme; Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang
Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Permenpan dan RB No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar merupakan
pertanggungjawaban Kepala Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar kepada Sekretaris Jenderal
Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi sepanjang tahun 2016
sesuai dengan penetapan kinerja yang telah ditetapkan.
Laporan ini menggambarkan hasil pelaksanaan kegiatan yang mengacu pada Permenkes Nomor
2351/Menkes/Per/2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor Nomor
530/MENKES/PER/IV/2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan.
Melalui Laporan Akuntabilitas Kinerja ini juga diharapkan dapat mengkomunikasikan hal-hal riil dan obyektif
dari pelaksanaan tugas dan fungsi Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar terkait dengan DIPA Tahun
2016, maupun pengelolaan sumber daya yang ada dan dalam wewenangnya yang pada akhirnya dapat menjadi
bahan masukan untuk penyusunan LAKIP dan penyempurnaan serta pembinaan selanjutnya dilingkungan
Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam proses
penyusunan laporan ini. Selanjutnya kami harapkan masukan serta umpan balik dari semua pihak demi
peningkatan kinerja BPFK Makassar di masa mendatang.

Makassar, Januari 2017


Kepala BPFK Makassar

Ir. Hj. Nuraeni M


NIP. 196106122000032001

Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar i


Laporan Akuntabilitas Kinerja 2 0 16

Daftar Isi
KATA PENGANTAR ....................................................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................................................... ii
IHKTISAR EKSEKUTIF ................................................................................................................... iii
BAB I : PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG . .......................... 1
B. MAKSUD DAN TUJUAN ..... ....................................... 2
C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI . ....................... 2
D. ORGANISASI DAN TATA LAKSANA . .............. 3
E. SUMBER DAYA ................................................................................................... 4
F. HAMBATAN DAN KENDALA ................................................................................ 8
G. SISTIMATIKA PENULISAN..... .................................... 8
BAB II : PERENCANAAN KINERJA
A. RENCANA KERJA TAHUNAN ............................................................................... 10
B. PENETAPAN KINERJA ......................................................................................... 13
BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI ......................................................................... 16
B. REALISASI ANGGARAN ........................................................................................ 20
BAB IV : PENUTUP ....................................................................................................................... 25
LAMPIRAN
Lampiran 1: Rencana Kinerja Tahunan
Lampiran 2: Kontrak Kinerja
Lampiran 3: Penetapan Kinerja

Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar ii


Laporan Akuntabilitas Kinerja 2 0 16

Ikhtisar Eksekutif

L aporan Akuntabilitas Kinerja Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar Tahun Anggaran 2016
memuat gambaran secara garis besar tentang tugas pokok dan fungsi serta pelaksanan kegiatan
tahun 2016 dalam mendukung Program Kebijakan dan Manajemen Pembangunan Kesehatan dan Program
Penerapan Kepemerintahan Yang Baik. Selain itu Laporan kinerja ini juga merupakan bentuk akuntabilitas dari
pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada BPFK Makassar atas penggunaan anggaran.

Secara umum untuk tahun 2016 realisasi pencapaian target untuk masing-masing indikator kinerja rata-
rata mencapai 100% bahkan sejumlah indikator terutama yang terkait dengan pelayanan pengujian dan kalibrasi
pencapaiannya melebihi target yang telah ditetapkan antara lain: Peningkatan PNBP, Jumlah Fasyankes yang
dilayani, Tingkat Produktifitas Alat yang dikalibrasi, dan Pekerja radiasi yang termonitor radiasinya. Namun
demikian masih terdapat indikator yang pencapainnya belum sesuai target yaitu Penerbitan Sertifikat/LHU sesuai
jadwal dan Terlaksananya MOU dengan Fasyankes. Untuk kedua indikator ini, tidak tercapainya target lebih
banyak dipengaruhi oleh kendala terbatasnya SDM serta Alat Uji dan Kalibrasi yang menyebabkan layanan
terhadap sejumlah fasyankes mengalami keterlambatan.

Dari segi keuangan, alokasi anggaran yang tersedia dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)
Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp18.267.576.000,- dengan
realisasi pada Tahun 2016 sebesar Rp15.410.620.631,- atau sebesar 84,36%. Sementara untuk Penerimaan
Negara Bukan Pajak terealisasi sebesar Rp. 3.746.318.973,- atau sebesar 150% dari target sebesar Rp.
2.500.000.000,-.

Adapun hambatan yang ditemui dalam proses pencapaian kinerja secara umum masih lebih didominasi
oleh adanya keterbatasan SDM dan peralatan yang dibutuhkan untuk mendukung kelancaran pelayanan dan
roda organisasi BPFK Makassar.

Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar iii


Laporan Akuntabilitas Kinerja 2 0 16

BAB I P ENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

P
embangunan kesehatan pada dasarnya menjalankan amanat UUD 1945 yang
merupakan kehendak dari seluruh rakyat Indonesia. Pembangunan kesehatan
dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran kemauan dan kemampuan hidup sehat
bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Dalam rangka
mencapai tujuan tersebut, pembangunan kesehatan dilaksanakan secara sistematis dan berkesinambungan.

Tercapainya tujuan pembangunan nasional merupakan tanggung jawab dan kehendak seluruh rakyat
Indonesia. Dalam menghadapi makin ketatnya persaingan bebas pada era global, upaya peningkatan kualitas
sumber daya manusia harus dilakukan. Salah satu faktor yang mempengaruhi peningkatan kualitas
sumberdaya tersebut adalah kesehatan. Dengan adanya perubahan paradigma dalam pembangunan
kesehatan yang dikenal dengan paradigma sehat serta kebijakan pembangunan yang berwawasan
kesehatan maka hal tersebut di atas diharapkan dapat diwujudkan.

Masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat adalah suatu kondisi dimana masyarakat Indonesia
menyadari, mau dan mampu untuk mengenali, mencegah dan mengatasi permasalahan kesehatan yang
dihadapi, sehingga dapat bebas dari gangguan kesehatan, baik yang disebabkan karena penyakit termasuk
gangguan kesehatan akibat bencana, maupun lingkungan dan prilaku yang tidak mendukung untuk hidup
sehat.

Kementerian Kesehatan harus mampu sebagai penggerak dan fasilitator pembangunan kesehatan
yang dilakukan oleh pemerintah bersama masyarakat termasuk swasta, untuk membuat rakyat sehat, baik
fisik, sosial, maupun mental/jiwanya.

Untuk mewujudkan keadaan tersebut investasi sarana, prasarana dan peralatan kesehatan telah
banyak dilakukan, dengan berbagai persyaratan diantaranya persyaratan mutu, keselamatan dan
kemanfaatan.

BPFK Makassar sebagai salah satu UPT Vertikal Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan yang ada
di Indonesia Bagian Timur yang melakukan Kalibrasi, Pengujian Sarana, Prasarana dan Peralatan Kesehatan
bagi Fasilitas Pelayanan Kesehatan milik pemerintah maupun swasta. Dalam melaksanakan kegiatan Balai
Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar mengacu kepada tujuan Kementerian Kesehatan yaitu untuk
meningkatkan kesadaran kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar 1


Laporan Akuntabilitas Kinerja 2 0 16

Guna mendukung terwujudnya tujuan Kementerian Kesehatan, perlu tersedianya sarana, prasarana
dan peralatan kesehatan yang bermutu, aman bagi petugas, masyarakat dan sarana pelayanan, melalui
kalibrasi, pengujian dan proteksi radiasi.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

M aksud penyusunan Lakip BPFK Makassar Tahun 2016 adalah sebagai


penjabaran dari visi dan misi BPFK Makassar yang terwujud dalam
tingkat keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang
telah ditetapkan.

Tujuan penyusunan Lakip BPFK Makassar Tahun 2016 adalah untuk mempertanggung jawabkan
keberhasilan/ kegagalan pelaksanaan misi BPFK Makassar dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara priodik.

Laporan memuat pencapaian kinerja selama Tahun Anggaran 2016 yang bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang tercantum dalam Daftar Isian Pelaksanaan Kegiatan (DIPA)
Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar.

Selain tersebut di atas, penyusunan Laporan Akuntabilitas ini juga disusun berdasarkan Penetapan
Kinerja Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar tahun 2016 yang telah ditetapkan, Penetapan
kinerja tersebut didalam tahun berjalan mengalami perubahan dengan adanya revisi DIPA.

C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

B erdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 530/MENKES/PER/IV/2007


tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Tugas pokok Balai
Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar adalah melaksanakan pengamanan fasilitas kesehatan meliputi
sarana, prasarana dan peralatan kesehatan melalui pengujian, kalibrasi dan proteksi radiasi dilingkungan
pemerintah maupun swasta.

Dalam pelaksanaan Tugas Pokok BPFK menyelenggarakan fungsi:


a. Pengujian dan kalibrasi alat kesehatan.
b. Pengujian dan kalibrasi sarana dan prasarana kesehatan.
c. Pengamanan dan pengukuran paparan radiasi.
d. Pelayanan monitoring dosis radiasi perorangan.
e. Pengukuran luaran radiasi terapi.
f. Pengendalian mutu dan pengembangan teknologi pengamanan fasilitas kesehatan.
g. Pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi pengujian, kalibrasi, proteksi radiasi, sarana dan
prasarana kesehatan.
h. Pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan.

Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar 2


Laporan Akuntabilitas Kinerja 2 0 16

i. Pelaksanaan bimbingan teknis dibidang penagamanan fasilitas kesehatan


j. Pelaksanaan ketatausahaan

D. ORGANISASI DAN TATALAKSANA

S usunan organisasai Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar


berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 439/Menkes/Per/VI/2009
tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1575/MENKES/PER/XI/2005 adalah
sebagai berikut:

a. Subbag Tata Usaha


Subbag Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan,
rumah tangga dan perlengkapan.

b. Seksi Pelayanan Teknis


Seksi Pelayanan Teknis mempunyai tugas melakukan penyiapan koordinasi perencanaan, pelaksanaan
pelayanan pengujian dan kalibrasi alat kesehatan, pengujian dan kalibrasi sarana dan prasarana
kesehatan, pengamanan dan pengukuran paparan radiasi, pelayanan monitoring dosis radiasi personal
dan pengukuran luaran radiasi terapi serta jejaring kerja dan kemitraan di bidang pengamanan fasilitas
kesehatan.

c. Seksi Tata Operasional.


Seksi Tata Operasional mempunyai tugas melakukan penyiapan koordinasi perencanaan, pengendalian
mutu dan pengembangan teknologi pengamanan fasilitas kesehatan dan monitoring dan evaluasi
pengujian, kalibrasi, proteksi radiasi, sarana dan prasarana kesehatan serta bimbingan teknis di bidang
pengamanan fasilitas kesehatan.

d. Kepala Instalasi
Kepala Instalasi mempunyai tugas mengkoordinasikan dan bertanggung jawab pada penyelenggaraan
kegiatan dan fasilitas pelayanan pada Instalasi.

e. Kelompok Jabatan Fungsional.


Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional
masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Selain dari Subbag, Seksi, Instalasi dan Kelompok Jabatan Fungsional tersebut di atas terdapat juga
Unit Pelaksana Fungsional Pengamanan Fasilitas Kesehatan (UPFPFK) di Papua yang melayani wilayah
Propinsi Papua dan Papua Barat sesuai Surat Keputusan Kepala Pusat Sarana, Prasarana dan Peralatan
Kesehatan Departemen Kesehatan Nomor : OT.01.01.XII.500.2007 tentang Penetapan Unit Fungsional Balai

Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar 3


Laporan Akuntabilitas Kinerja 2 0 16

Pengamanan Fasilitas Kesehatan. UPFPFK Papua mempunyai tugas melaksanakan pengamanan fasilitas
kesehatan pada peralatan kesehatan melalui pengujian, kalibrasi dan proteksi radiasi di lingkungan
pemerintah dan swasta di kedua wilayah propinsi tersebut. BPFK Makassar ditunjuk selaku pemangku UPF-
PFK Papua, Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar sebagai Unit Pelaksana Teknis Direktorat
Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan yang bertugas melaksanakan pengamanan fasilitas
kesehatan meliputi sarana, prasarana dan peralatan kesehatan melalui pengujian, kalibrasi dan proteksi
radiasi dilingkungan pemerintah maupun swasta.

E. SUMBER DAYA

1. Sumber Daya Manusia

Jan- Des-
Uraian Tambah Kurang
16 16
A. Menurut Jabatan BPFK Makassar
1. Struktural 4 0 0 4
a. Eselon III 1 0 0 1
b. Eselon IV 3 0 0 3
2. Fungsional 56 0 0 56
a. Fungsional Teknis 28 0 0 28
b. Fungsional Umum 28 0 0 28
3. Honorer 23 0 0 23
a. Honor Non PNS 0 0 0 0
b. Penyuluh Non PNS 8 0 0 8
c. Peramu 3 0 0 3
d. Satpam 6 0 0 6
e. Pengemudi 2 0 0 2
f. Cleaning 4 0 0 4
Jumlah 83 0 0 83
UPF-PFK Jayapura
1. Struktural 0 0 0 0
a. Eselon III 0 0 0 0
b. Eselon IV 0 0 0 0
2. Fungsional 10 0 0 10
a. Fungsional Teknis 0 0 0 0
b. Fungsional Umum 10 0 0 10
3. Honorer 3 0 0 3
a. Tenaga Bantu 1 0 0 1
b. Satpam 1 0 0 1
c. Cleaning 1 0 0 1
Jumlah 13 0 0 13
TOTAL JUMLAH 96 0 0 96
B. Menurut Golongan BPFK Makassar
Gol IV 1 0 0 1
Gol III 46 0 0 46
Gol II 13 0 0 13
Jumlah 60 0 0 60
UPF-PFK Jayapura
Gol IV 0 0 0 0
Gol III 2 0 0 2

Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar 4


Laporan Akuntabilitas Kinerja 2 0 16

Jan- Des-
Uraian Tambah Kurang
16 16
Gol II 8 0 0 8
Jumlah 10 0 0 10
TOTAL JUMLAH 70 0 0 70
C. Menurut Pendidikan BPFK Makassar
1. PNS 60 0 0 60
a. S2 5 0 0 5
b. S1 39 0 0 39
c. D.IV 3 0 0 3
d. D.III 12 0 0 12
e. SMA 1 0 0 1
2. Honorer 23 0 0 23
a. S1 5 0 0 5
b. D.III 3 0 0 3
c. SMA 13 0 0 13
d. SMP 2 0 0 2
Jumlah 83 0 0 83
UPF-PFK Jayapura
1. PNS 10 4 0 10
a. S1 2 1 0 2
b. D.III 8 3 0 8
2. Honorer 3 0 1 3
a. S1 0 0 1 0
b. D.III 1 0 0 1
c. SMA 2 0 0 2
d. SMP 0 0 0 0
Jumlah 13 4 1 13
TOTAL JUMLAH 96 4 3 96

2. Sumber Daya Anggaran

Berdasarkan DIPA Tahun Anggaran 2016 BPFK Makassar memperoleh sumber daya
anggaran sebesar Rp.18.267.576.000,- yang bersumber dari Rupiah Murni dan
PNBP. Dari total anggaran tersebut, sebanyak Rp.16.121.575.000,- bersumber dari
Rupiah Murni dan sisanya sebesar Rp.2.146.001.000,- bersumber dari PNBP.Adapun target
Penerimaan PNBP untuk tahun 2016 adalah sebesar Rp2.500.000.000,-..

No Uraian Anggaran
1 Pendapatan Negara dan Hibah 2.500.000.000
- Penerimaan Negara Bukan Pajak 2.500.000.000
2 Realisasi Belanja Negara 18.267.576.000
- Belanja Rupiah Murni 16.121.575.000
- Belanja PNBP 2.146.001.000

Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar 5


Laporan Akuntabilitas Kinerja 2 0 16

3. Sumber Daya Sarana dan Prasarana

Dari segi sumber daya sarana dan prasarana, Posisi Neraca Balai
Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar pada periode per 31 Desember
2016 terdiri dari Aset, Kewajiban dan Ekuitas Dana. Adapun Komposisi Neraca per 31 Desember 2016
adalah sebagai berikut:
31 Desember
Uraian 1 Januari 2016
2016
ASET
ASET LANCAR
Kas di Bendahara Penerima 88.830.000 10.500.000
Piutang PNBP 523.570.000 367.715.000
Penyisihan Piutang Tak Tertagih-Piutang Jangka Pendek -2.617.850 -1.838.575
Persediaan 48.488.200 52.233.000
Jumlah Aset Lancar 658.270.350 428.609.425
ASET TETAP
Tanah 2.592.000.000 2.592.000.000
Peralatan dan Mesin 34.899.181.717 28.849.690.617
Gedung dan Bangunan 8.550.604.200 8.079.733.200
Jalan, Irigasi dan Jaringan 305.701.250 361.315.000
Aset Tetap Lainnya 10.691.120 8.930.000
-
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap -21.109.138.749
18.397.631.825
Jumlah Aset Tetap 25.249.039.538 21.494.036.992
ASET LAINNYA
Aset Tak Berwujud 95.055.000 41.305.000
Aset Lain-lain 0 256.481.000
Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya -41.305.000 -255.631.000
Jumlah Aset Lainnya 53.750.000 42.155.000
JUMLAH ASET 25.961.059.888 21.964.801.417
KEWAJIBAN
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Utang Kepada Pihak Ketiga 4.913.100 8.328.600
Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 4.913.100 8.328.600
JUMLAH KEWAJIBAN 4.913.100 8.328.600
EKUITAS
Ekuitas 25.956.146.788 21.956.472.817
JUMLAH EKUITAS 25.956.146.788 21.956.472.817
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 25.961.059.888 21.964.801.417

Jumlah Aset per 31 Desember 2016 sebesar Rp. 25.961.059.888,- terdiri dari Aset Lancar sebesar
Rp. 658.270.350,- dan Aset Tetap sebesar Rp. 25.249.039.538,- serta Aset Lainnya sebesar Rp.
53.750.000,-. Adapun Jumlah Kewajiban per 31 Desember 2016 sebesar Rp. 4.913.100,- yang
merupakan kewajiban jangka pendek. Jumlah ekuitas dana per 31 Desember 2016 sebesar Rp.
25.961.059.888,-

Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar 6


Laporan Akuntabilitas Kinerja 2 0 16

LAPORAN BMN TAHUN 2016


A. BMN INTRAKOMPTABEL
Posisi Awal (01 Januari 2016) Rp. 40.148.611.317
Penambahan Rp. 6.522.123.220
Pengurangan Rp. 312.094.750
Posisi Akhir (31 Desember 2016) Rp. 46.358.178.287

B. BMN EKSTRAKOMPTABEL
Posisi Awal (01 Januari 2016) Rp. 50.682.255
Penambahan Rp. 1.193.900
Pengurangan Rp. 12.571.226
Posisi Akhir (31 Desember 2016) Rp. 39.304.929

C. BMN GABUNGAN INTRA DAN EKSTRA


Posisi Awal (01 Januari 2016) Rp. 40.198.832.072
Penambahan Rp. 6.523.317.120
Pengurangan Rp. 324.665.976
Posisi Akhir (31 Desember 2016) Rp. 46.397.483.216

D. BMN ASET TAK BERWUJUD


Posisi Awal (01 Januari 2016) Rp. 41.305.000
Penambahan Rp. 53.750.000
Pengurangan Rp. -
Posisi Akhir (31 Desember 2016) Rp. 95.055.000

E. KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN


Posisi Awal (01 Januari 2016) Rp. -
Penambahan Rp. 5.299.871.000
Pengurangan Rp. 5.299.871.000
Posisi Akhir (31 Desember 2016) Rp. -

F. HAMBATAN DAN KENDALA

1. Luas wilayah BPFK Makassar yang terdiri dari pulau-pulau (Propinsi Sulsel, Sulteng,
Sulbar, Sultra, Sulut, Gorontalo, Maluku,
Maluku Utara, Papua dan Papua Barat)
sehingga kunjungan dan jangkauan
pelayanan sangatlah terkendala oleh
ketersediaan transportasi kepulauan atau Ket. Gambar: Wilayah Kerja BPFK
tdk tersedianya jalur transportasi dari Makassar

Makassar ke lokasi fasyankes.

2. Untuk memenuhi layanan ke RS, Puskesmas, Klinik/RS/RSB dan RS Khusus serta Balai-Balai
dalam wilayah Indonesia Bagian Timur memerlukan biaya yang sangat besar untuk itu demi

Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar 7


Laporan Akuntabilitas Kinerja 2 0 16

efisiensi dan efektif layanan kami mengusulkan agar pengfungsian UPF PFK Papua dapat segera
direalisasikan juga dapat menambah UPF PFK di Ambon untuk wilayah Maluku dan Maluku Utara.

3. Keterbatasan Sumber Daya Manusia pada BPFK Makassar. Dimana jika dilihat dari Peta Jabatan
BPFK Makassar masih membutuhkan minimal 10 orang tenaga teknis.

4. Masih terbatasnya kemampuan alat kalibrasi/pengujian yang dimiliki BPFK Makassar untuk
memenuhi kebutuhan Fasilitas Pelayanan Kesehatan, sampai saat ini BPFK Makassar masih
memiliki kemampuan 91 jenis alat dari 125 alat yang wajib dikalibrasi sesuai permenkes
363/MENKES/PER/IV/1998.

5. Masih terbatasnya kompetensi SDM di BPFK Makassar sehingga perlu adanya Peningkatan SDM
secara berkesinambungan mengingat perkembangan teknologi alat kesehatan sangatlah pesat saat
ini.

6. Terbatasnya referensi pendukung dalam rangka meingkatkan jenis kemampuan terutama dalam hal
metode dan alat ukur standar yang dibutuhkan.

G. SISTEMATIKA PENULISAN

istematika penulisan Laporan Akuntabilitas Kinerja Balai Pengamanan Fasilitas

S Kesehatan Makassar Tahun 2016 adalah sebagai berikut :




Kata Pengantar
Ikhtisar Eksekutif
Daftar Isi
BAB I Pendahuluan
Menjelaskan tentang gambaran umum organisasi, terutama dalam sapek strategis organisasi serta
permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapi organisasi.

BAB II Perencanaan Kinerja


Menjelaskan tentang ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun 2016.

BAB III Akuntabilitas Kinerja


Menguraikan Capaian Kinerja Organisasi dengan menyajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap
pernyataan kinerja sasaran strategis organasasi dengan melihat perbandingan antara target dan
realisasi, kinerja tahun sebelumnya, target jangka menengah, standar nasional, analisa penyebab
keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan. Juga menguraikan Realisasi Anggaran yang
digunakan dalam kurun waktu tahun 2016.

BAB IV Penutup
Menguraikan Simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di masa mendatang yang
akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerja.

Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar 8


Laporan Akuntabilitas Kinerja 2 0 16

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Form Rencana Kinerja Tahunan (RKT)
2. Pernyataan Penetapan Kinerja
3. Form Penetapan Kinerja

Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar 9


Laporan Akuntabilitas Kinerja 2 0 16

BAB II PERENCANAAN KINERJA


A. RENCANA KERJA TAHUNAN

P erencanaan Kinerja merupakan proses penetapan kegiatan tahunan dan indikator


kinerja berdasarkan program, kebijakan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam
sasaran strategis, dalam Rencana Strategis Bina Penunjang Pelayanan Medik dan Sarana
Kesehatan BUK Kementerian Kesehatan yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Kementerian
Kesehatan Tahun 2015 2019 untuk mencapai sasaran organisasi.

Secara singkat dapat digambarkan sasaran strategis dan sasaran program/kegiatan yang ingin
dicapai selama kurun waktu 5 tahun sebagai berikut.

SASARAN, INDIKATOR, OUPUT, dan TARGET BPFK MAKASSAR TAHUN 2015 2019

SASARAN BASE
NO PERSPEKTIF KPI SATUAN 2015 2016 2017 2018 2019
STRATEGIS LINE

Perspektif Terwujudnya Miliar


1 Peningkatan PNBP 2,1 2 2,5 3 3,5 4
Financial Efisiensi Rupiah
Terwujudnya
Perspektif
2 Kepuasan Tingkat Kepuasan Pelanggan Persentase 80 83 85 87 90 92
Stakeholder
Pelanggan
Pelaksanaan Pengujian
Persentase 75 80 85 90 95 100
Kalibrasi sesuai jadwal
Terwujudnya Penerbitan Sertifikat/LHU
Pelayanan Prima Persentase 69 72 75 77 80 85
sesuai jadwal
Komplain yang ditindaklanjuti Persentase 100 100 100 100 100 100
Jenis Pelayanan Kalibrasi Jenis
58 60 63 65 67 70
sesuai Permenkes Pelayanan
Terwujudnya Jumlah Fasyankes yang Jml
240 300 350 400 450 500
Peningkatan dilayani Fasyankes
Cakupan Tingkat Produktifitas Alat yang
Jml Alat 8550 9000 9250 9500 9750 10000
Pelayanan dikalibrasi
Perspektif Proses Pekerja radiasi yang Jml
3 581 600 650 700 750 800
Bisnis Internal termonitor radiasinya Petugas
Ruang Lingkup yg Jml Ruang
11 14 15 16 18 20
Terwujudnya Tersertifikasi ISO : 17025 Lingkup
Standardisasi Jenis
Jenis Akreditasi KAN 2 2 2 2 2 2
Laboratorium Akreditasi
Temuan yang ditindaklanjuti Persentase 100 100 100 100 100 100
Terwujudnya
Terlaksananya MOU dengan
Jejaring dan Jml MOU 3 5 7 10 12 15
Fasyankes
Kemitraan
Terwujudnya
Keamanan Tingkat Kelaikan Alkes Persentase 97 97 97 98 98 98
Fasilitas Kesehatan
Terwujudnya Terlaksananya Budaya Kerja
Perspektif Persentase 83 84 85 86 87 88
Budaya Kerja oleh seluruh Pegawai
Pengembangan
4 Terwujudnya
Personil dan
Organisasi Peningkatan Kompetensi Staff Persentase 50 51 52 53 54 55
Kompetensi

Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar 10


Laporan Akuntabilitas Kinerja 2 0 16

SASARAN BASE
NO PERSPEKTIF KPI SATUAN 2015 2016 2017 2018 2019
STRATEGIS LINE

Ketepatan Kalibrasi Alat Ukur


Persentase 15 20 25 30 35 40
Standar Sesuai Jadwal
Terwujudnya
Peningkatan Tingkat Keandalan Alat Ukur
Keandalan Sarpras Standar Persentase 70 75 78 80 83 85
Terpenuhinya Kebutuhan Alat
Persentase 58 60 63 65 67 70
Ukur Standar
Terwujudnya Terpenuhinya Kebutuhan
Persentase 5 20 40 60 80 100
Sistem IT Sistem IT

1. TUJUAN DAN SASARAN


a. Tujuan
ii) Tujuan Umum
a. Terlaksananya kebijakan dan manajemen pengelolaan sarana, prasarana dan
peralatan kesehatan guna mendukung terselenggaranya pembangunan kesehatan
secara berhasil-guna dan berdaya-guna dalam rangka mendukung peningkatan mutu
pelayanan kesehatan..
b. Terwujudnya fasilitas pelayanan kesehatan yang memiliki sarana, prasarana dan
peralatan kesehatan yang sesuai standar.

iii) Tujuan Khusus


a. Terlaksananya kebijakan, standar, pedoman, norma, kriteria di bidang sarana,
prasarana dan peralatan kesehatan radiasi dan non radiasi.
b. Terlaksananya bimbingan teknis, monitoring dan evaluasi di bidang sarana, prasarana
dan peralatan kesehatan radiasi dan non radiasi.
c. Tersedianya sumberdaya manusia yang kompeten di bidang sarana, prasarana dan
peralatan kesehatan.
d. Meningkatnya cakupan pengujian, kalibrasi dan proteksi radiasi
e. Terselenggaranya keamanan dan keselamatan kerja bagi petugas pada sarana
pelayanan.

b. Sasaran

Meningkatnya fasilitas pelayanan kesehatan yang memiliki sarana, prasarana dan


peralatan kesehatan yang sesuai standar, aman dan bermutu, melalui Kalibrasi, Pengujian,
Sarana dan Prasarana serta peralatan kesehatan radiasi dan non radiasi.
Tujuan dan sasaran dari Misi BPFK Makassar merupakan salah satu rangkaian dalam
proses tersedianya sarana, prasarana dan alat kesehatan yang aman dan bermutu sesuai
standar, dengan fokus utama berupa tindakan kalibrasi/pengujian dan pengembangan
kompetensi SDM, penyiapan sarana laboratorium yang terakreditasi oleh KAN serta

Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar 11


Laporan Akuntabilitas Kinerja 2 0 16

pengembangan organisasi BPFK Makassar melalui penetapan UPFPFK Papua menjadi satker
untuk wilayah Propinsi Papua dan Papua Barat.
Dalam mencapai tujuan dan sasaran tentunya akan dipengaruhi oleh faktor internal
dan eksternal organisasi. BPFK sebagai UPT Kemenkes selaku Laboratorium Kalibrasi,
Pengujian dan Proteksi Radiasi pada sarana pelayanan dalam keberhasilannya sangat
dipengaruhi oleh tingkat partisipasi dari seluruh pelaku pembangunan bidang kesehatan baik
yang ada dilingkungan pemerintah maupun diluar pemerintah.
Hal-hal yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan dan sasaran :
a. Partisipasi: Partisipasi para pengelola sarana pelayanan kesehatan dalam rangka
Kalibrasi, Pengujian serta Proteksi Radiasi sarana, prasarana dan alat kesehatan secara
berkala sesuai amanat Undang-Undang No. 44 tentang Rumah Sakit sangat diperlukan.
b. Sumber Daya Manusia BPFK Makassar: Berdasarkan tugas pokok dan fungsi BPFK
Makassar haruslah memiliki sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dan
pengetahuan yang cukup serta jumlah SDM, sehingga kualitas alat kesehatan yang
bermutu dan aman dapat tersedia.
c. Dana: BPFK Makassar dalam melakukan kegiatan kalibrasi, pengujian dan proteksi
radiasi pada sarana pelayanan yang ada di wilayah Indonesia Bagian Timur (10 Propinsi)
memerlukan biaya cukup besar mengingat geografi wilayah kerja BPFK Makassar terdiri
dari Pulau-pulau.
d. Kemampuan Kalibrasi BPFK Makassar: dalam melakukan kalibrasi dan pengujian
sarana, prasarana dan alat kesehatan pada sarana pelayanan kesehatan diperlukan alat
kalibrasi yang lengkap untuk memenuhi permintaan kalibrasi dan pengujian dari sarana
pelayanan kesehatan yang semakin banyak jumlah dan jenisnya.
e. Akreditasi Laboratorium: untuk mengantisipasi persaingan global dan memberikan
tingkat kepercayaan dan menjamin mutu pelayanan Kalibrasi dan Pengujian kepada
sarana pelayanan maka BPFK Makassar akan selalu berupaya meningkatkan
laboratorium agar dapat terakareditasi oleh lembaga akreditasi atau KAN.

Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar 12


Laporan Akuntabilitas Kinerja 2 0 16

B. PENETAPAN KINERJA

a. Perjanjian Kinerja

PERJANJIAN KINERJA BPFK MAKASSAR TAHUN 2016


UPT : BALAI PENGAMANAN FASILITAS KESEHATAN MAKASSAR
TA : 2016

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET


1 Terwujudnya Efisiensi 1 Peningkatan PNBP 2,5 M
Terwujudnya Kepuasan
2 2 Tingkat Kepuasan Pelanggan 85%
Pelanggan
3 Pelaksanaan Pengujian Kalibrasi sesuai jadwal 85%
Terwujudnya Pelayanan
3 4 Penerbitan Sertifikat/LHU sesuai jadwal 75%
Prima
5 Komplain yang ditindaklanjuti 100%
6 Jenis Pelayanan Kalibrasi sesuai Permenkes 63 Jenis
7 Jumlah Fasyankes yang dilayani 350 Faskes
Terwujudnya Peningkatan
4 8 Tingkat Produktifitas Alat yang dikalibrasi 9250 Alat
Cakupan Pelayanan
9 Tingkat Kelaikan Alkes 97%
10 Pekerja radiasi yang termonitor radiasinya 650 Personil
11 Ruang Lingkup yg Tersertifikasi ISO : 17025 15 Jenis
Terwujudnya Standardisasi
5 12 Jenis Akreditasi KAN 2 Jenis
Laboratorium
13 Temuan yang ditindaklanjuti 100%
Terwujudnya Jejaring dan
6 14 Terlaksananya MOU dengan Fasyankes 7 MOU
Kemitraan
Terlaksananya Budaya Kerja oleh seluruh
7 Terwujudnya Budaya Kerja 15 85%
Pegawai
Terwujudnya Peningkatan
8 16 Kompetensi Staff 52%
Kompetensi
Ketepatan Kalibrasi Alat Ukur Standar Sesuai
17 25%
Terwujudnya Peningkatan Jadwal
9 18 Tingkat Keandalan Alat Ukur Standar 78%
Keandalan Sarpras
19 Terpenuhinya Kebutuhan Alat Ukur Standar 63%
10 Terwujudnya Sistem IT 20 Terpenuhinya Kebutuhan Sistem IT 40%

b. Kebijakan dan Program

1. Kebijakan

a. Pelaksanaan kebijakan dan manajemen pengelolaan sarana, prasarana dan peralatan


kesehatan radiasi dan non radiasi diarahkan untuk meningkatkan ketersediaan dan
penggunaan sarana, prasarana dan peralatan kesehatan radiasi dan non radiasi pada
sarana pelayanan sesuai standar mutu dan keamanan serta keselamatan kerja bagi
masyarakat dan petugas, oleh karena itu BPFK Makassar akan lebih meningkatkan
kerjasama lintas sektor maupun program melalui kegiatan sosialisasi/seminar/desiminasi,
membangun jejaring dan kemitraan dalam pelayanan pengujian, kalibrasi dan proteksi
radiasi khususnya dengan pihak Pemprov dan Dinkes Propinsi serta Dinkes Kab/Kota dalam

Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar 13


Laporan Akuntabilitas Kinerja 2 0 16

wilayah kerja BPFK Makassar serta seluruh stake holder yang bertujuan agar pelaksanaan
kalibrasi pada sarana pelayanan (RSUP/RSUD, RB, RSB. LABORATORIUM, KLINIK,
BALAI, dan PUSKESMAS/PUSTU) milik pemerintah dan swasta dapat lebih ditingkatkan,
selain itu BPFK Makassar akan meningkatkan kerja sama dengan Dinkes Propinsi Papua
serta Pihak Pemprov Papua dalam rangka pengembangan UPFPFK Papua agar dapat
menjadi satuan kerja Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Papua untuk wilayah Papua
dan Papua Barat.

b. Untuk menjamin ketersediaan layanan Kalibrasi dan Pengujian yang bermutu baik berupa
layanan teknis Kalibrasi dan Pengujian maka BPFK Makassar senantiasa melakukan
peningkatan Laboratorium yang dimiliki melalui standar-standar nasional maupun
internasional dengan memperoleh Akreditasi KAN-ISO 17025, sedangkan untuk layanan
Administrasi BPFK memperoleh Akreditasi dari Badan Akreditasi TUV-ISO-9001:2008.

c. Melakukan Interkomparasi antar Laboratorium Kalibrasi dan Pengujian milik Pemerintah dan
Swasta yang telah diakui baik secara nasional dan internasional.

d. Untuk menjaga mutu layanan serta mengantisipasi perkembangan teknologi khususnya


dalam bidang Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan BPFK Makassar juga terus berupa
meningkatkan kapasitas personil dengan mengikuti sejumlah pelatihan-pelatihan teknis yang
terkait dan mendukung pelaksanaan tugas masing-masing personil.

e. Untuk menjamin kepuasan pelanggan terhadap pelayanan BPFK Makassar, manajemen


BPFK Makassar secara berkesinambungan juga terus melakukan evaluasi berupa survey
kepuasan pelanggan serta melaksanakan pengawasan dan evaluasi secara internal dalam
bentuk audit internal, kaji ulang manajemen, serta kaji ulang dokumen mutu.

2. Program.
Pembinaan Upaya Kesehatan
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Sekretariat Ditjen Pelayanan
Kesehatan.

Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar 14


Laporan Akuntabilitas Kinerja 2 0 16

2.1. Rencana Kegiatan Tahun 2016

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KEGIATAN


Terwujudnya Efisiensi
Laporan Pengujian, Kalibrasi dan Proteksi Penagihan Piutang dan Penagihan Piutang dan pendataan pelayanan TLD
Radiasi pendataan pelayanan TLD
Layanan Operasional Balai (PNBP/BLU) Kegiatan Dengan Sumber Konsultasi dan Pembahasan PNBP
Dana dari PNBP Langganan Daya dan Jasa
Operasional Kantor, Pemeliharaan Kantor Belanja perjalanan dinas Rekonsiliasi KPPN dan KPKNL
dan Perjalanan Dinas biasa/tetap Mengantar dan Mengambil SP2D
Pembayaran Gaji dan Pembayaran Gaji dan Tunjangan
Tunjangan
Penyelenggaraan Operasional Honorarium Satpam, Pengemudi, Petugas Kebersihan,
dan Pemeliharaan Perkantoran Pramubakti, dan Penyuluh Non PNS
Langganan Daya dan Jasa
Honorarium Pengelola Keuangan, Barang Milik Negara, dan
Sistem Akuntansi Instansi
Honorarium Pengadaan Barang dan Jasa
Biaya Konsumsi Rapat
Biaya Perjamuan Tamu
Pengembangan Mutu dan Kelembagaan Operasional Unit Pelaksana Operasional Pelaksanaan Kantor
Fungsional PFK Papua Langganan Daya dan Jasa
Penagihan Piutang dan pendataan pelayanan TLD Propinsi
Papua dan Papua Barat
Biaya Perjamuan Tamu
Terlaksananya melaksanakan urusan Terselenggaranya Honorarium Pokja ULP
kepegawaian, pengelolaan layanan pelaksanaan layanan Konsultasi dan Koordinasi ULP
pengadaan barang/jasa, kerumahtanggaan, pengadaan
kearsipan dan dokumentasi
Terlaksananya penyiapan koordinasi dan Penyusunan Kegiatan dan Penyusunan Kertas Kerja Konsultasi Rencana Kerja (RKA-KL)
penyusunan rencana program, dan Anggaran Program BUK Evaluasi dan Laporan Kegiatan
anggaran, pengelolaan data dan informasi,
dan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan Pengelolaan Sistem Akuntansi Pemerintah
Terwujudnya Kepuasan Pelanggan
Pengembangan Mutu dan Kelembagaan Akreditasi Laboratorium Audit Internal
Kaji Ulang Manajemen dan Kaji Ulang Dokumen
Terwujudnya Pelayanan Prima
Laporan Pengujian, Kalibrasi dan Proteksi Pelayanan Operasional Teknis Biaya Cetakan Label, Sertifikat, Brosur, Profile, dll
Radiasi Pengujian, Kalibrasi, Proteksi Biaya Pengiriman TLD dan Sertifikat Pengujian/Kalibrasi
Radiasi dan Sarana dan
Prasarana
Laporan Urusan Rumah Tangga dan Layanan Administrasi Jasa Pengiriman Dokumen
Perlengkapan Keperluan Sehari-hari Perkantoran
Layanan Operasional Balai (PNBP/BLU) Kegiatan Dengan Sumber Bahan Keperluan Laboratoium
Dana dari PNBP Bahan Adminstrasi
Bench Marking
Pengembangan Mutu dan Kelembagaan Operasional Unit Pelaksana Operasional Unit Pelaksana Fungsional PFK Papua
Fungsional PFK Papua Pemerliharaan Sarana Kantor
Perawatan Kendaraarn Bermotor Roda 4/6/10
Terwujudnya Peningkatan Cakupan Pelayanan
Laporan Pengujian, Kalibrasi dan Proteksi Pelayanan Pengujian, Pelayanan Pengujian, Kalibrasi, dan Proteksi Radiasi Alat
Radiasi Kalibrasi, dan Proteksi Radiasi Kesehatan dan Sarana Prasarana Kesehatan
Alat Kesehatan dan Sarana
Prasarana Kesehatan

Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar 15


Laporan Akuntabilitas Kinerja 2 0 16

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KEGIATAN


Terwujudnya Standardisasi Laboratorium
Pengembangan Mutu dan Kelembagaan Akreditasi Laboratorium Interkomparasi Laboratorium PDP dan KAUR
Interkomparasi Laboratorium Suhu, Tekanan, Gaya Massa,
Volume, Kelistrikan, Pruk, dan Optik Akuistik
Akreditasi Laboratorium SNI/IEC 17025:2005 dan ISO
9001:2008
Uji Profesiensi Laboratorium Penguji
Jasa Informasi Standarisasi
Terwujudnya Jejaring dan Kemitraan
Laporan Pengujian, Kalibrasi dan Proteksi Jejaring dan Kemitraan dalam Jejaring dan Kemitraan dalam Pelayanan Pengujian, Kalibrasi
Radiasi Pelayanan Pengujian, Kalibrasi dan Proteksi Radiasi
dan Proteksi Radiasi
Penyelenggaraan Pameran Penyelenggaraan Pameran dan Kegiatan Promosi Lainnya
dan Kegiatan Promosi Lainnya
Operasional Kantor, Pemeliharaan Kantor Belanja perjalanan dinas Rapat-Rapat dalam Kota
dan Perjalanan Dinas biasa/tetap
Pengembangan Mutu dan Kelembagaan Operasional Unit Pelaksana Jejaring dan Kemitraan dalam Pelayanan Pengujian, Kalibrasi
Fungsional PFK Papua dan Proteksi Radiasi pada Propinsi Papua dan Papua Barat

Terwujudnya Keamanan Fasilitas Kesehatan


Laporan Pengujian, Kalibrasi dan Proteksi Monitoring Sarana dan Monitoring Sarana dan Prasarana Fasilitas Pelayanan
Radiasi Prasarana Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Kesehatan
Monitoring, Evaluasi dan Monitoring, Evaluasi dan Bimtek Pengendalian Mutu Pengujian,
Bimtek Pengendalian Mutu Kalibrasi, dan Proteksi Radiasi pada Sarana Pelayanan
Pengujian, Kalibrasi, dan Kesehatan
Proteksi Radiasi pada Sarana
Pelayanan Kesehatan
Pelayanan Monitoring Dosis Pembelian TLD
Perorangan
Layanan Operasional Balai (PNBP/BLU) Kegiatan Dengan Sumber Konsultasi pada Instansi Teknis Terkait Lainnya
Dana dari PNBP Pelayanan Monitoring Dosis Perorangan
Rapat/Pertemuan Program/Rencana Kerja/Teknis
Operasional Kantor, Pemeliharaan Kantor Belanja perjalanan dinas Rapat/Pertemuan Program/Rencana Kerja/Teknis
dan Perjalanan Dinas biasa/tetap Pembinaan pada UPF PFK Papua
Konsultasi, Koordinasi, dan Penyusunan Rencana Teknis ke
Pusat
Pengembangan Mutu dan Kelembagaan Operasional Unit Pelaksana Rapat dan Konsultasi Kegiatan ke Pusat
Fungsional PFK Papua Pelayanan Pengujian, Kalibrasi dan Proteksi Radiasi pada
Propinsi Papua dan Papua Barat
Konsultasi dan Koordinasi ke BPFK Makassar
Peningkatan Kapabilitas Tenaga UPF Papua
Rapat-Rapat Internal
Terwujudnya Budaya Kerja
Laporan Urusan Rumah Tangga dan Layanan Administrasi Makanan/Minuman Penambah Daya Tahan Tubuh
Perlengkapan
Layanan Operasional Balai (PNBP/BLU) Kegiatan Dengan Sumber Pemeriksaan Kesehatan Resiko Pekerjaan
Dana dari PNBP Pengadaan Pakaian Dinas
Pengembangan Mutu dan Kelembagaan Operasional Unit Pelaksana Pengadaan Pakaian Dinas
Fungsional PFK Papua Pemeriksaan Kesehatan Resiko Pekerjaan
Makanan/Minuman Penambah Daya Tahan Tubuh
Terlaksananya melaksanakan urusan Terselenggaranya Peningkatan Pemahaman Petugas Unit Pengendalian Gratifikasi
kepegawaian, pengelolaan layanan pelaksanaan fungsi lainnya Desiminasi/Sosialisasi Internal Pengendalian Gratifikasi
pengadaan barang/jasa, kerumahtanggaan, yang diberikan pimpinan
kearsipan dan dokumentasi Pelaporan Pengendalian Gratifikasi
Konsultasi UPG ke Pusat

Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar 16


Laporan Akuntabilitas Kinerja 2 0 16

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KEGIATAN


Terselenggaranya Koordinasi, Konsultasi, Sosialisasi, dan Rekonsiliasi
pelaksanaan urusan Kepegawaian
kepegawaian
Terwujudnya Peningkatan Kompetensi
Operasional Kantor, Pemeliharaan Kantor Layanan Internal Organisasi Penyegaran PPR Medik
dan Perjalanan Dinas Pelatihan Uji Kesesuaian Pesawat Sinar-X
Pelatihan Suhu, Tekanan, Gaya Massa, Volume, Kelistrikan,
Optik, dan KAUR
Pelatihan Uji Profisiensi Lab. (SNI-ISO/IEC 17043-2010)
Pelatihan Ketidakpastian Pengukuran
OJT Evaluasi TLD dan Perhitungan Ketidakpastian
Peningkatan Kapabilitas Tenaga BPFK Makassar
Pengembangan Mutu dan Kelembagaan Operasional Unit Pelaksana Peningkatan SDM
Fungsional PFK Papua

Terwujudnya Peningkatan Keandalan Sarpras


Alat Kedokteran, Kesehatan dan KB Pengadaan Alat Kesehatan Pengadaan Peralatan Pengujian, Kalibrasi dan Proteksi Radiasi
Dukungan Sarana dan prasarana kantor Peralatan dan Mesin Pengadaan Kendaraan Khusus Pengujian, Kalibrasi dan Proteksi
Radiasi
Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor
Gedung dan Bangunan Gedung dan Bangunan Pekerjaan Interior Ruangan Kepala
Rehabilitasi Pos Satpam dan Teras
Pekerjaan Interior Ruangan dan Selasar Lt. 1 dan 2
Laporan Pengujian, Kalibrasi dan Proteksi Pemeliharaan Peralatan Pemeliharaan, Perbaikan, dan Rekalibrasi Alat
Radiasi Pengujian/Kalibrasi
Layanan Operasional Balai (PNBP/BLU) Kegiatan Dengan Sumber Pemeliharaan Gedung, Sarana Kantor, dan Kendaraan
Dana dari PNBP Pemeliharaan Peralatan
Peningkatan Kapabilitas SDM Lainnya
Terwujudnya Sistem IT
Laporan Urusan Rumah Tangga dan Layanan Administrasi Biaya Internet Service Provider
Perlengkapan Peralatan dan Mesin Pengadaan Alat Pengolah Data dan Sistem Informasi Teknologi

2.2. Indikator Kegiatan

a. Peningkatan PNBP
b. Tingkat Kepuasan Pelanggan
c. Pelaksanaan Pengujian Kalibrasi sesuai jadwal
d. Penerbitan Sertifikat/LHU sesuai jadwal
e. Komplain yang ditindaklanjuti
f. Jenis Pelayanan Kalibrasi sesuai Permenkes
g. Jumlah Fasyankes yang dilayani
h. Tingkat Produktifitas Alat yang dikalibrasi
i. Pekerja radiasi yang termonitor radiasinya
j. Ruang Lingkup yg Tersertifikasi ISO : 17025
k. Jenis Akreditasi KAN
l. Temuan yang ditindaklanjuti

Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar 17


Laporan Akuntabilitas Kinerja 2 0 16

m. Terlaksananya MOU dengan Fasyankes


n. Tingkat Kelaikan Alkes
o. Terlaksananya Budaya Kerja oleh seluruh Pegawai
p. Kompetensi Staff
q. Ketepatan Kalibrasi Alat Ukur Standar Sesuai Jadwal
r. Tingkat Keandalan Alat Ukur Standar
s. Terpenuhinya Kebutuhan Alat Ukur Standar
t. Terpenuhinya Kebutuhan Sistem IT

Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar 18


Laporan Akuntabilitas Kinerja 2 0 16

BAB III Akuntabilitas KINERJA


A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai


keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang
telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi BPFK Makassar. Pengukuran
dimaksud merupakan hasil dari suatu penilaian yang sistematik dan didasarkan pada kelompok indikator
kinerja kegiatan. Penilaian tersebut merupakan kegiatan yang dianggap penting dan berpengaruh terhadap
pencapaian sasaran dan tujuan.
Pengukuran kinerja kegiatan BPFK Makassar telah menggunakan indikator kuantitatif, hal ini
dilakukan supaya lebih terukur dan mudah dievaluasi. Penetapan indikator yang digunakan dalam setiap
kegiatan disesuaikan dengan sifat kegiatan masing-masing, sehingga kegiatan-kegiatan tersebut dapat
diukur pencapaiannya.

Analisis Pencapaian Kinerja


Analisis pencapaian kinerja sasaran merupakan tingkat pencapaian target dari masing-masing
indikator sasaran yang telah ditetapkan dalam dokumen rencana kerja. Pengukuran tingkat pencapaian
sasaran didasarkan pada data hasil pengukuran kinerja kegiatan. Secara umum pencapaian kinerja BPFK
Makassar dapat dilihat pada tabel perbandingan target dan realisasi sesuai Penetapan Kinerja BPFK
Makassar Tahun 2016 di bawah ini:
Realisasi
NO PERSPEKTIF SASARAN STRATEGIS KPI Target 2016
2016
Perspektif
1 Terwujudnya Efisiensi Peningkatan PNBP 2,5 M 3,7M
Financial
Perspektif Terwujudnya Kepuasan
2 Tingkat Kepuasan Pelanggan 85% 98%
Stakeholder Pelanggan
Pelaksanaan Pengujian Kalibrasi sesuai jadwal 85% 100%
Terwujudnya Pelayanan
Penerbitan Sertifikat/LHU sesuai jadwal 75% 59,17%
Prima
Komplain yang ditindaklanjuti 100% 100%
Jenis Pelayanan Kalibrasi sesuai Permenkes 63 % 62%
Terwujudnya Peningkatan Jumlah Fasyankes yang dilayani 350 Faskes 408 Faskes
Cakupan Pelayanan Tingkat Produktifitas Alat yang dikalibrasi 9250 Alat 15792 Alat
Perspektif Proses
3 Pekerja radiasi yang termonitor radiasinya 650 Personil 1000 Personil
Bisnis Internal
Ruang Lingkup yg Tersertifikasi ISO : 17025 15 Jenis 15 Jenis
Terwujudnya Standardisasi
Jenis Akreditasi KAN 2 Jenis 2 Jenis
Laboratorium
Temuan yang ditindaklanjuti 100% 100%
Terwujudnya Jejaring dan
Terlaksananya MOU dengan Fasyankes 7 MOU 6 MOU
Kemitraan
Terwujudnya Keamanan
Tingkat Kelaikan Alkes 97% 98%
Fasilitas Kesehatan
Perspektif Terwujudnya Budaya Kerja Terlaksananya Budaya Kerja oleh seluruh Pegawai 85% 87,29%
4 Pengembangan Terwujudnya Peningkatan
Personil dan Kompetensi Staff 52% 88,33%
Kompetensi

Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar 19


Laporan Akuntabilitas Kinerja 2 0 16

Realisasi
NO PERSPEKTIF SASARAN STRATEGIS KPI Target 2016
2016
Organisasi Ketepatan Kalibrasi Alat Ukur Standar Sesuai Jadwal 25% 34,84%
Terwujudnya Peningkatan
Tingkat Keandalan Alat Ukur Standar 78% 86%
Keandalan Sarpras
Terpenuhinya Kebutuhan Alat Ukur Standar 63% 63%
Terwujudnya Sistem IT Terpenuhinya Kebutuhan Sistem IT 40% 40%

Dari tabel di atas dapat terlihat pencapaian-pencapaian BPFK Makassar dalam tahun 2016 dimana hampir
seluruh target kinerja dapat tercapai bahkan terlampaui melebihi target yang telah ditetapkan.

Jika dibandingkan realisasi tahun 2016 dengan periode tahun 2015 juga mengalami peningkatan, secara
keseluruhan terget kinerja dapat dicapai bahkan melampaui dari terget dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

TAHUN 2016 TAHUN 2015


NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA REALISA REALISA
TARGET TARGET
SI SI
1 Terwujudnya Efisiensi 1 Peningkatan PNBP 2,5 M 3,7M 2,3 M 3,3 M
Terwujudnya Kepuasan
2 2 Tingkat Kepuasan Pelanggan 85% 98% 83% 84,06%
Pelanggan
Pelaksanaan Pengujian Kalibrasi
3 85% 100% 80% 61,00%
sesuai jadwal
Terwujudnya Pelayanan Penerbitan Sertifikat/LHU sesuai
3 4 75% 59,17% 72% 70,03%
Prima jadwal
5 Komplain yang ditindaklanjuti 100% 100% 100% 100,00%
Jenis Pelayanan Kalibrasi sesuai
6 63 % 62% 60% 64,85%
Permenkes
300 408
350 408
7 Jumlah Fasyankes yang dilayani Fasyanke Fasyanke
Terwujudnya Peningkatan Faskes Faskes
4 s s
Cakupan Pelayanan
Tingkat Produktifitas Alat yang 15792 12.742
8 9250 Alat 9000 Alat
dikalibrasi Alat Alat
Pekerja radiasi yang termonitor 650 1000 600 864
9
radiasinya Personil Personil Personil Personil
Ruang Lingkup yg Tersertifikasi ISO :
10 15 Jenis 15 Jenis 14 Jenis 14 Jenis
17025
Terwujudnya Standardisasi
5 11 Jenis Akreditasi KAN 2 Jenis 2 Jenis 2 Jenis 2 Jenis
Laboratorium
12 Temuan yang ditindaklanjuti 100% 100% 100% 100,00%
Terwujudnya Jejaring dan Terlaksananya MOU dengan
6 13 7 MOU 6 MOU 5 MOU 5 MOU
Kemitraan Fasyankes
Terwujudnya Keamanan
7 14 Tingkat Kelaikan Alkes 97% 98% 97% 98,01%
Fasilitas Kesehatan
Terlaksananya Budaya Kerja oleh
8 Terwujudnya Budaya Kerja 15 85% 87,29% 84% 86,87%
seluruh Pegawai
Terwujudnya Peningkatan
9 16 Kompetensi Staff 52% 88,33% 51% 60,87%
Kompetensi
Ketepatan Kalibrasi Alat Ukur Standar
17 25% 34,84% 20% 25,74%
Sesuai Jadwal
Terwujudnya Peningkatan
10 18 Tingkat Keandalan Alat Ukur Standar 78% 86% 75% 66,67%
Keandalan Sarpras
Terpenuhinya Kebutuhan Alat Ukur
19 63% 63% 60% 64,85%
Standar
11 Terwujudnya Sistem IT 20 Terpenuhinya Kebutuhan Sistem IT 40% 40% 20% 20,00%

Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar 20


Laporan Akuntabilitas Kinerja 2 0 16

Dari Aspek Pelayanan Pengujian, Kalibrasi, dan Proteksi Radiasi/Uji Kesesuaian Alat Kesehatan juga
pencapaiannya melebihi seluruh target yang telah ditetapkan. Tahun 2016 BPFK Makassar telah melayani 408
fasilitas pelayanan kesehatan yang melakukan Pengujian, Kalibrasi, dan Proteksi Radiasi/Uji Kesesuaian Alat
Kesehatan. Angka ini melebihi target yaitu sebanyak 350 fasilitas pelayanan kesehatan, dan jika dibandingkan
dengan tahun sebelumnya sebanyak 403 fasyankes, jumlah ini mengalami penurunan sebanyak 5 fasyankes.
Adapun grafik realisasi cakupan pelayanan fasyankes tahun 2012 2016 dapat dilihat pada gambar di bawah ini

Grafik Cakupan Fasilitas Palayanan Kesehatan tahun 2012 - 2016

Tabel Realisasi Cakupan Pelayanan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tahun 2012 2016
NO PROPINSI 2012 2013 2014 2015 2016
1 SULAWESI SELATAN 125 166 127 190 193
2 SULAWESI BARAT 5 6 24 5 6
3 SULAWESI TENGGARA 14 9 9 8 9
4 SULAWESI TENGAH 54 97 113 101 91
5 SULAWESI UTARA 21 13 12 13 10
6 GORONTALO 39 51 34 26 28
7 MALUKU 6 9 8 4 12
8 MALUKU UTARA 10 6 7 9 17
9 PAPUA 9 20 10 15 16
10 PAPUA BARAT 5 17 7 8 10
11 LUAR WILAYAH KERJA 10 5 24 14
JUMLAH 288 404 356 403 408
Tabel Cakupan Fasilitas Palayanan Kesehatan tahun 2012 2016 berdasarkan wilayah

Dari tabel di atas terlihat bahwa realisasi cakupan Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang dilayani dalam
rangka pengujian dan kalibrasi alat kesehatan mengalami peningkatan dari 403 Faskes pada tahun 2015 menjadi
408 Faskes pada tahun 2016. Adapun realisasi cakupan fasyankes seperti tahun-tahun sebelumnya, tahun 2016
juga masih tetap didominasi oleh fasilitas pelayanan kesehatan yang terdapat di wilayah propinsi Sulawesi
Selatan yaitu sebanyak 193 Fasyankes atau 49%. Hal ini tentunya tidak lepas dari kemudahan akses dan jarak

Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar 21


Laporan Akuntabilitas Kinerja 2 0 16

jangkauan dari BPFK Makassar serta besarnya populasi fasyankes yang terdapat di wilayah ini jika dibandingkan
dengan wilayah propinsi lainnya.

Sementara untuk Propinsi Papua, Papua Barat, Maluku, dan Maluku Utara merupakan wilayah dengan
cakupan yang cukup minim. Hal ini menegaskan perlunya dukungan dalam rangka penguatan UPF Papua agar
dapat lebih meningkatkan pelayanannya, terutama dalam hal kelembagaan UPF Papua agar didorong untuk
menjadi satker sendiri.

Sementara untuk alat kesehatan yang dikalibrasi/diuji dalam kurun waktu tahun 2016 adalah sebanyak
15.792 alat. Angka ini melebihi target yang ditetapkan yaitu sebanyak 9250 alat atau 152%, dan jika
dibandingkan dengan tahun sebelumnya mengalami peningkatan sebanyak 1.367 alat atau 10,77%. Adapun
grafik realisasi pengujian dan kalibrasi alat kesehatan periode tahun 2012 2016 dapat dilihat pada gambar di
bawah ini:

Grafik Realisasi Pengujian dan Kalibrasi Alt Kesehatan tahun 2012 - 2016

Adapun realisasi pengujian dan kalibrasi alat kesehatan berdasarkan wilayah propinsi dalam kurun waktu
2012 - 2016 dapat dilihat pada tabel berikut:

NO PROPINSI 2012 2013 2014 2015 2016


1 SULAWESI SELATAN 4119 5219 5690 6882 7443
2 SULAWESI BARAT 307 401 626 607 890
3 SULAWESI TENGGARA 217 197 332 86 258
4 SULAWESI TENGAH 1309 1530 1439 1505 1745
5 SULAWESI UTARA 643 491 984 1076 1355
6 GORONTALO 603 508 558 642 891
7 MALUKU 22 405 473 374 555
8 MALUKU UTARA 400 175 242 170 631
9 PAPUA 557 475 445 607 696
10 PAPUA BARAT 233 339 578 508 1117
11 LUAR WILAYAH KERJA 32 51 285 211
JUMLAH 8410 9772 11418 12742 15792
Tabel Realisasi Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan tahun 2012 2016 berdasarkan wilayah

Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar 22


Laporan Akuntabilitas Kinerja 2 0 16

Dari tabel Realisasi Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan di atas terlihat tren peningkatan realiasi
Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan dari tahun ke tahun. Berbanding lurus dengan realisasi cakupan
pelayanan kesehatan, untuk realisasi Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan juga jika kita melihat jumlah
realisasi berdasarkan wilayah maka Sulawesi Selatan menjadi kontributor terbesar terhadap realisasi Pengujian
dan Kalibrasi Alat Kesehatan. Dari total 15.792 alat kesehatan yang dikalibrasi dalam kurun waktu tahun 2016,
sebanyak 7.443 atau sekitar 53% adalah alat kesehatan yang berada di wilayah propinsi Sulsel. Sementara
untuk Propinsi Papua, Papua Barat, Maluku, dan Maluku Utara merupakan wilayah dengan cakupan yang cukup
minim. Dan kondisi ini kembali menegaskan perlunya dukungan dalam rangka penguatan UPF Papua agar dapat
lebih meningkatkan pelayanannya, terutama dalam hal kelembagaan UPF Papua agar didorong untuk menjadi
satker sendiri.

B. REALISASI ANGGARAN

Dari Aspek keuangan, realisasi pengelolaan anggaran tercapai sebesar 84,36%


atau sebesar Rp.15.410.620.631,- dari Alokasi Anggaran sebesar Rp.18.267.576.000,-
jika dibandingkan dengan tahun anggaran 2015 sebesar Rp. Rp.13.361.811.751,-
mengalami kenaikan sebesar Rp. 1.932.319.033,- atau sebesar 14,46%, hal ini
disebabkan adanya peningkatan pagu belanja Gaji pegawai dan belanja modal.
Gambaran realisasi keuangan dapat dilihat pada tabel dan grafik dibawah ini :

TAHUN 2016 Realisasi TA


No. URAIAN %
Anggaran Realisasi 2015
1 PENDAPATAN
Penerimaan Negara Bukan Pajak 2.500.000.000 3.746.318.973 150 3.439.090.913
JUMLAH PENDAPATAN 2.500.000.000 3.746.318.973 150 3.439.090.913

2 BELANJA
Belanja Pegawai 4.248.575.000 3.518.543.612 82,82 2.857.297.258
Belanja Barang 6.934.001.000 5.316.771.019 76,78 4.510.759.993
Belanja Modal 7.085.000.000 6.575.306.000 92,87 5.993.754.500
JUMLAH BELANJA 18.267.576.000 15.410.620.631 84,36 13.361.811.751

Dari tabel di atas terlihat bahwa kontribusi realisasi jenis belanja terbaik dalam hal persentase realisasi adalah
pada belanja Modal dimana dari alokasi anggaran sebesar Rp. 7.085.000.000,- pada tahun 2016, terealisasi
sebesar 92,87% dari anggaran atau sebesar Rp.6.575.306.000,-. Sementara yang terendah penyerapannya dari
segi jenis belanja adalah Belanja Barang dengan realisasi sebesar 76,78% dari Alokasi anggaran sebesar
Rp.6.934.001.000,-

Sementara itu dari sisi Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP), realisasi pencapaian Pendapatan PNBP
Tahun 2016 adalah sebesar Rp3.746.318.973,- atau sebesar 150% dari target Penerimaan sebesar
Rp.2.500.000.000,-. Perolehan ini meningkat sebesar 9% jika dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya

Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar 23


Laporan Akuntabilitas Kinerja 2 0 16

yaitu sebesar Rp3.439.090.913, hal ini disebabkan semakin meningkatnya jumlah permintaan dan pelayanan
kalibrasi/pengujian terhadap Sarana Pelayanan KesehatanAdapun grafik realisasi PNBP dari tahun 2012 2016
dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Grafik realisasi PNBP dari tahun 2012 2016 (Dalam Juta Rupiah)

Kegiatan-kegiatan yang mendukung pelaksanaan pencapaian kinerja, program kebijakan dan rencana
kerja Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar serta faktor-faktor yang menjadi kendala dalam
pencapaian output-output kegiatan dapat dilihat pada laporan e-monev seperti yang terlampir dalam laporan ini.

Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar 24


Laporan Akuntabilitas Kinerja 2 0 16

BAB IV Penutup
L aporan akuntabilitas Kinerja Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar merupakan
pertanggung jawaban atas pelaksanaan kegiatan yang menjadi tugas pokok dan fungsi, maupun
pengelolaan sumber daya yang ada dan dalam wewenangnya.

Alokasi anggaran yang tersedia dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Balai Pengamanan
Fasilitas Kesehatan Makassar Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp. 18.267.576.000,-. Adapun realisasi sampai
dengan akhir Tahun Anggaran 2016 adalah sebesar Rp. Rp.15.410.620.631,- atau sebesar 84,36%.

Sementara dari segi pelayanan untuk tahun 2016 BPFK Makassar telah melayani 408 fasyankes yang
melakukan Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan dengan realisasi sebanyak 15.792 alat kesehatan. Dalam
kurun waktu 2016 juga BPFK Makassar telah melayani 1000 personil dari IRM yang melakukan pemantauan
dosis perorangan yang berasal dari 174 IRM (Instalasi Radiognostik Medik).

Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar sebagai unit pelaksana teknis di lingkungan Direktorat
Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan, dengan berbagai upaya telah dapat melaksanakan
kegiatan-kegiatan berdasarkan tugas pokok dan fungsinya, namun demikian masih adanya kendala dengan
adanya kegiatan belum terealisasi 100%. Kendala dan kekurangan tersebut akan diperbaiki pada tahun
berikutnya dengan terus melakukan evaluasi terhadap capaian-capain serta kendala-kendalanya demi
peningkatan kinerja satker di masa mendatang.

Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar 25


Laporan Akuntabilitas Kinerja 2 0 16

Lampiran - Lampiran

Lampiran-lampiran
Laporan Akuntabilitas Kinerja 2 0 16

Lampiran: Kontrak Kinerja 2016

Lampiran-lampiran
Laporan Akuntabilitas Kinerja 2 0 16

Lampiran-lampiran
Laporan Akuntabilitas Kinerja 2 0 16

Lampiran-lampiran
Laporan Akuntabilitas Kinerja 2 0 16

Lampiran-lampiran
Laporan Akuntabilitas Kinerja 2 0 16

Lampiran-lampiran
Laporan Akuntabilitas Kinerja 2 0 16

Lampiran: Rencana Strategis

SASARAN BASE
NO PERSPEKTIF KPI SATUAN 2015 2016 2017 2018 2019
STRATEGIS LINE

Perspektif Terwujudnya
1 Peningkatan PNBP Miliar Rupiah 2,1M 2M 2,5M 3M 3,5M 4M
Financial Efisiensi
Terwujudnya
Perspektif
2 Kepuasan Tingkat Kepuasan Pelanggan Persentase 80 83 85 87 90 92
Stakeholder
Pelanggan
Pelaksanaan Pengujian Kalibrasi
Persentase 75 80 85 90 95 100
sesuai jadwal
Terwujudnya Penerbitan Sertifikat/LHU sesuai
Pelayanan Prima Persentase 69 72 75 77 80 85
jadwal
Komplain yang ditindaklanjuti Persentase 100 100 100 100 100 100
Jenis Pelayanan Kalibrasi sesuai Jenis
58 60 63 65 67 70
Permenkes Pelayanan
Terwujudnya Jml
Jumlah Fasyankes yang dilayani 240 300 350 400 450 500
Peningkatan Fasyankes
Cakupan Tingkat Produktifitas Alat yang
Jml Alat 8550 9000 9250 9500 9750 10000
Pelayanan dikalibrasi
Perspektif Pekerja radiasi yang termonitor
3 Proses Bisnis Jml Petugas 581 600 650 700 750 800
radiasinya
Internal
Ruang Lingkup yg Tersertifikasi Jml Ruang
11 14 15 16 18 20
Terwujudnya ISO : 17025 Lingkup
Standardisasi Jenis
Jenis Akreditasi KAN 2 2 2 2 2 2
Laboratorium Akreditasi
Temuan yang ditindaklanjuti Persentase 100 100 100 100 100 100
Terwujudnya
Terlaksananya MOU dengan
Jejaring dan Jml MOU 3 5 7 10 12 15
Fasyankes
Kemitraan
Terwujudnya
Keamanan Tingkat Kelaikan Alkes Persentase 97 97 97 98 98 98
Fasilitas Kesehatan
Terwujudnya Terlaksananya Budaya Kerja
Persentase 83 84 85 86 87 88
Budaya Kerja oleh seluruh Pegawai
Terwujudnya
Peningkatan Kompetensi Staff Persentase 50 51 52 53 54 55
Perspektif Kompetensi
Pengembang Ketepatan Kalibrasi Alat Ukur
4 an Personil Persentase 15 20 25 30 35 40
Standar Sesuai Jadwal
dan Terwujudnya
Organisasi Peningkatan Tingkat Keandalan Alat Ukur
Keandalan Sarpras Standar Persentase 70 75 78 80 83 85
Terpenuhinya Kebutuhan Alat
Persentase 58 60 63 65 67 70
Ukur Standar
Terwujudnya Terpenuhinya Kebutuhan Sistem
Persentase 5 20 40 60 80 100
Sistem IT IT

Lampiran-lampiran
Laporan Akuntabilitas Kinerja 2 0 16

Lampiran: Laporan Pelaksanaan Kegiatan

Lampiran-lampiran
Laporan Akuntabilitas Kinerja 2 0 16

Lampiran-lampiran
Laporan Akuntabilitas Kinerja 2 0 16

Lampiran-lampiran
Laporan Akuntabilitas Kinerja 2 0 16

Lampiran-lampiran
Laporan Akuntabilitas Kinerja 2 0 16

Lampiran-lampiran
Laporan Akuntabilitas Kinerja 2 0 16

Lampiran-lampiran
Laporan Akuntabilitas Kinerja 2 0 16

Lampiran-lampiran
Laporan Akuntabilitas Kinerja 2 0 16

BPFKmakassar

CAPTURED

Kegiatan Kalibrasi Alkes pd salah satu RS

Uji Kesesuaian Pesawat Sinar- X

Sosialisasi Manajemen Mutu Tahun 2016

Pelatihan Ketidakpastian Pengukuran

Kegiatan Pengujian Sarana dan Prasarana RS

Kegiatan Kalibrasi Alat Infusion Pump di salah satu RS

Lampiran-lampiran
Peran serta dala kegiatan instansi terkait
Laporan Akuntabilitas Kinerja 2 0 16

BPFKmakassa r

Rapat Kaji Ulang Manajemen Th 2016

Surveilan KAN

Rapat Kaji Ulang Dokumen Mutu Th 2016

Pertemuan Teknis Metode Kerja Pengujian/Kalibrasi

Capacity Building 2016

Siraman Rohani

Lampiran-lampiran

Вам также может понравиться