Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BAB I
KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS SANATA DHARMA 1
1. Deskripsi Singkat KKN USD
4. Sasaran
Terselenggaranya model pembelajaran yang dapat mengembangkan kepribadian
mahasiswa terutama sikap kepedulian kepada orang lain, berfokus pada dialog budaya,
mengembangkan sikap kritis, dan kemampuan problem solving secara interdisipliner.
1
Dirangkum dari Renstra KKN USD 2010-2011 dan Manual Mutu PKKN USD
Peduli, Sinergi, Cerdas, Handal dan Mumpuni 1
Dewasa, Cerdas, dan Peduli
Menggali Potensi untuk Menuju Masyarakat yang Lebih Baik
5. Tujuan KKN
KKN REGULER USD pada dasarnya merupakan salah satu kegiatan kurikuler yang
merupakan bagian integral dari proses pembentukan karakter (character education) mahasiswa.
Character education ini akan terjadi dalam:
a. Interaksi yang intensif baik diantara sesama mahasiswa maupun dengan masyarakat yang
menuntut proses dialog budaya, sinergi maupun penyelesaian konflik yang pada umumnya
terjadi dalam interaksi tersebut.
b. Proses analisis sosial terhadap permasalahan dan potensi yang terdapat dalam masyarakat
yang dilanjutkan dengan penyelesaian terhadap permasalahan dan potensi tersebut secara
komprehensif dan interdisipliner. Dari proses ini diharapkan terjadi pengembangan sikap
kepedulian dan kemampuan berpikir kritis analitis dan sintesis yang komprehensif dan
interdisipliner.
c. Proses evaluasi dan refleksi atas pelaksanaan KKN yang secara terstruktur dilaksanakan di
tengah dan di akhir pelaksanaan KKN. Dari proses ini diharapkan mahasiswa belajar
mengembangkan kemampuan untuk menilai dan menggali makna atas sebuah pengalaman
dalam hidup yang akan bermanfaat bagi pengalaman-pengalaman hidup selanjutnya.
7. Tema KKN
Tema besar KKN USD adalah Pemberdayaan Masyarakat dalam Bidang Pendidikan,
Ekonomi, Sosial dan Budaya.
8. Peserta KKN
Mahasiswa Peserta KKN USD adalah mahasiswa USD yang telah lulus 90 sks.
BAB II
ANALISIS SOSIAL 2
Dr. Anton Haryono, M.Hum.
A. Pengertian
Analisis sosial merupakan salah satu metodologi yang dikembangkan untuk mengetahui dan
mendalami realitas sosial. Pada tataran akademis, analisis sosial berusaha mempelajari situasi sosial
tertentu dengan memerinci semua elemen pembentuknya, menggali hubungan-hubungan historis
dan strukturalnya secara objektif; atau ringkasnya, mengenali realitas sosial dari berbagai dimensi,
agar duduk perkara atau akar masalahnya bisa dimengerti dengan jelas dan lengkap. Pada
tataran praksis, hasil dari analisis sosial dipakai sebagai pijakan dalam usaha untuk mengubah
keadaan atau mengatasi masalah-masalah sosial; artinya, analisis sosial mencoba mengaitkan antara
analisis ilmiah dengan kepekaan etis, memperhatikan dan memikirkan tindakan yang mau
dilaksanakan. Dalam konteks ini, analisis sosial mengandaikan nilai-nilai etis tertentu dan dipakai
sebagai alat untuk memperjuangkan tujuan tertentu.
B. Cakupan
Situasi sosial memiliki dimensi yang luas, cukup banyak jumlahnya dan beraneka ragam. Secara garis besar,
metode analisis sosial antara lain bisa dipakai untuk menganalisis:
1. masalah-masalah sosial, seperti: kemiskinan, pengangguran, kelaparan, kriminalitas, kenakalan remaja,
rendahnya prestasi belajar anak, kekerasan dalam rumah tangga, dll.
2. sistem sosial, seperti: sistem pemerintahan, sistem pendidikan, sistem belajar, sistem pertanian, sistem
kerja, UMKM, dll.
3. lembaga-lembaga sosial, seperti: sekolah, rumah sakit, koperasi, karang taruna, PKK, organisasi
kemasyarakatan, organisasi politik, lembaga-lembaga desa, perkumpulan seni, dll.
4. kebijakan-kebijakan publik, seperti: kebijakan-kebijakan di bidang politik, kebijakan-kebijakan di
bidang ekonomi, kebijakan-kebijakan di bidang pendidikan, dll.
Analisis sosial memusatkan diri pada realitas sosial yang perlu dianalisis dari dimensi waktu
(analisis historis) maupun dari dimensi ruang (analisis struktural). Analisis historis mengkaji
perubahan-perubahan yang berlangsung dalam kurun waktu. Sementara analisis struktural
menyajikan bagian yang representatif dari kerangka kerja dari sebuah realitas sosial dalam momen
waktu tertentu. Kedua analisis tersebut harus dilakukan secara komprehensif dan menyeluruh.
Dalam analisis sosial, kita harus dapat membedakan antara dimensi-dimensi objektif dan dimensi-
dimensi subjektif realitas sosial. Dimensi objektif mencakup berbagai organisasi, pola-pola
perilaku, dan lembaga-lembaga yang memuat fakta-fakta struktural secara eksternal. Sedang
dimensi subjektif menyangkut kesadaran, nilai-nilai, dan ideologi. Unsur-unsur tersebut harus
dianalisis untuk memahami berbagai asumsi yang aktif bekerja dalam situasi sosial yang ada.
D. Langkah-langkah Praktis
2
Disarikan dari berbagai sumber, untuk kepentingan pembekalan KKN Universitas Sanata Dharma
Peduli, Sinergi, Cerdas, Handal dan Mumpuni 3
Dewasa, Cerdas, dan Peduli
Menggali Potensi untuk Menuju Masyarakat yang Lebih Baik
yang mempengaruhi situasi tiap-tiap kategori analisis (sejarah, struktur, nilai-nilai, dan arah).
Misalnya, satu atau dua peristiwa historis manakah yang paling membentuk keadaan dewasa
ini? Faktor ekonomis, sosial, dan kultural manakah yang paling menentukan cara kerja sistem
yang ada? Manakah nilai yang mempunyai pengaruh terbesar bagi cara orang-orang bertindak?
Manakah trend yang paling mungkin nampak di masa depan?
Dengan usaha sekuat tenaga untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan semacam itu, kita akan
merasakan perlunya mengenali beberapa kriteria yang kita pakai untuk menyimpulkan bahwa
beberapa unsur lebih mendasar dibanding yang lain.
Jika berbagai unsur telah diprioritaskan dalam akar, maka perlu dilakukan usaha berikutnya,
yakni penggolongan tingkat, lalu menarik beberapa kesimpulan dengan menentukan: 1) dua atau
tiga unsur akar (penyebab dasar) yang paling bertanggung jawab terhadap situasi sosial saat
ini yang sedang kita pelajari; dan 2) menentukan demi kepentingan siapa (kelompok sosial yang
mana) unsur-unsur akar itu bekerja.
Kesimpulan-kesimpulan yang kita peroleh sangat bergantung pada bermacam-macam faktor,
misalnya kompleksitas dari situasi sosial yang sedang kita selidiki, kelengkapan data, ketepatan
pertanyaan kita, kriteria penilaian kita atas unsur-unsur akar, dan sebagainya. Namun, yang
pasti, melalui analisis sosial yang tajam, kita akan mendapat gambaran yang menyeluruh, yakni
perpaduan antara aspek dinamis (perspektif historis) dan aspek yang relatif tetap (perspektif
struktural).
7. Rencana Aksi
Analisis sosial bisa saja hanya berhenti pada kegiatan akademis. Namun, persoalan-persoalan
yang berhasil kita temukan perlu kita refleksikan ke dalam keprihatian manusiawi. Daripadanya
kita perlu mencari kesepakatan tentang nilai dan tujuan kongkret yang akan dipegang dan
diperjuangkan secara bersama-sama. Ringkasnya, ketika situasi sosial tertentu telah berhasil
dipelajari secara mendalam (telah berhasil ditemukan sejumlah akar persoalannya), apa yang
bisa kita perbuat? Di sini, beranjak dari keprihatinan manusiawi, kita perlu menyusun rencana
aksi demi terjadinya suatu perubahan (perbaikan) keadaan.
Dalam menyusun suatu kebijakan atau program kerja perlu diperhatikan apa yang dapat
dijangkau, mengingat bermacam-macam halangan dan hambatan akan selalu muncul. Di sini
diperlukan pula perencanaan yang matang, lengkap dengan strategi yang hendak ditempuh,
prioritas-prioritas, serta operasionalisasi dari semua itu.
Jika kita menjumpai prestasi belajar anak dari kelompok sosial tertentu tergolong rendah, jauh
lebih rendah dibanding prestasi belajar anak-anak dari kelompok sosial lain, maka sungguh
tidak bijaksana bila kita secara tergesa-gesa menilai bahwa anak-anak itu bodoh dan pemalas.
Dalam perspektif analisis sosial, kita harus memetakan persoalannya secara komprehensif dan
mendalam melalui pertanyaan-pertanyaan analitis mengapa dan mengapa hal itu bisa
terjadi. Perlu dipelajari, misalnya, sejauh mana anak-anak tadi memiliki kesempatan untuk
belajar ditinjau dari berbagai keadaan yang melingkupi (keadaan sosial, ekonomi, dan kultural
orangtuanya, pengaruh lingkungan, ketersediaan sarana prasarana, beban keseharian anak di
luar kepentingan pendidikan, dll), sedemikian rupa kita bisa menemukan unsur-unsur akar
atau pokok masalahnya. Sangat mungkin, rendahnya prestasi belajar mengait dengan beban-
beban yang harus ditanggung anak (misal: harus membantu pekerjaan orang tua) dan sarana
prasarana yang tidak memadai karena buruknya kondisi sosial-ekonomi orang tuanya.
F. Catatan Akhir
Analisis sosial merupakan salah satu metodologi untuk mengasah kepekaan kita dalam
menyelami realitas sosial yang kait mengait antara unsur yang satu dengan unsur lainnya.
Melaluinya, komitmen sosial kita untuk memperbaiki suatu keadaan memperoleh jalan, karena
daripadanya kita berpeluang besar untuk menemukan akar-akar persoalan di balik keadaan-
keadaan yang kita anggap memprihatinkan.
Persoalan-persoalan kemanusiaan masa kini, apapun bentuknya, tidak pernah akan bisa
diselesaikan dengan tepat bila kita tidak mampu mengenali unsur-unsur akarnya. Tanpa
analisis sosial kita bisa terperangkap dalam penilaian-penilaian sepihak yang jauh dari
kebenaran.
Agenda-agenda perubahan sosial mutlak membutuhkan analisis sosial terhadap realitas-realitas
sosial kekinian yang kita nilai bermasalah.
Bila kita hendak menegakkan keadilan sosial, kitapun butuh analisis sosial, karena dari padanya
kita akan mendapatkan titik pijak di mana dan dari mana kita memulainya untuk melakukan
pembongkaran-pembongkaran seperlunya.
Kuliah Kerja Nyata (KKN), yang misi utamanya membantu proses pemberdayaan pada
komunitas-komunitas sasaran, akan sungguh berdayaguna manakala rencana-rencana aksi
disusun berdasarkan analisis sosial yang komprehensif.
BAB III
PENILAIAN MAHASISWA KKN
A. Kriteria Penilaian
Evaluasi KKN dilakukan untuk menentukan keberhasilan KKN dan akan direpresentasikan
dalam wujud nilai KKN mahasiswa. Evaluasi KKN dilaksanakan dengan mengacu pada Acuan
Penilaian Mahasiswa KKN Reguler yang terdapat dalam materi pembekalan KKN di bagian materi
DPL. Nilai akhir KKN merupakan gabungan dari kelima komponen yang diuraikan dalam acuan
penilaian tersebut dengan kualifikasi dan rentang nilai seperti dalam tabel berikut.
1. Materi Pembekalan
Evaluasi tentang Materi pembekalan berbobot 5%
2. Perencanaan
Penilaian penyusunan rencana program akan dilakukan DPL berdasarkan penilaian terhadap
dokumen laporan observasi. Komponen-komponen yang dinilai mencakup aspek:
a. Kelengkapan
b. Ketepatan
c. Visibilitas untuk dilaksanakan
Bobot penilaian pada aspek perencanaan adalah sebagai berikut:
a. Pelaksanaan observasi (20%)
b. Laporan Observasi dan Penyusunan Program (15%)
Bobot dari kelima aspek tersebut sama untuk menentukan nilai Pelaksanaan Program
oleh DPL.
b. Perilaku (20%)
Perilaku mahasiswa KKN USD akan dinilai berdasarkan rangkuman penilaian dari (1)
sesama mahasiswa, (2) masyarakat dan (3) pengamatan DPL terhadap perilaku mahasiswa
selama mengikuti program KKN. Aspek-aspek penilaian yang digunakan meliputi:
1) Perilaku dalam hidup bersama dengan kelompok: adaptasi, empati, kebersamaan,
kesusilaan, sopan-santun, dll.
2) Perilaku dalam hidup bersama dengan masyarakat setempat: adaptasi, empati,
kebersamaan, kesusilaan, sopan-santun, dll.
3) Perilaku yang mencerminkan norma-norma dan nilai-nilai universal dan yang berlaku di
masyarakat setempat.
Ketiga aspek penilaian tersebut mempunyai bobot yang sama untuk menentukan komponen
penilaian Perilaku Mahasiswa baik oleh sesama mahasiswa, masyarakat, maupun DPL.
Bobot dari kelima aspek tersebut adalah sama untuk menentukan nilai Laporan Akhir oleh
DPL.
Tambahan nilai akan diberikan kepada masing-masing anggota kelompok terbaik sebesar
maksimal 50 poin. Besarnya nilai yang ditambahkan adalah hak prerogatif DPL ybs.
BAB IV
LAPORAN OBSERVASI DAN PENYUSUNAN PROGRAM,
DAN LAPORAN AKHIR
A. Laporan Observasi
Komponen dan format laporan observasi sebagai berikut:
1. HALAMAN JUDUL (lihat A.1. Format Judul Laporan Observasi )
2. HALAMAN PENGESAHAN (lihat A.2. Format Lembar Pengesahan)
3. KATA PENGANTAR
4. DAFTAR ISI
5. BAB I PENDAHULUAN
A. Analisis Sosial
B. Rencana Pengembangan Wilayah Dusun (oleh masyarakat/desa/Pemda)
6. BAB II RENCANA KEGIATAN
A. Rencana Program Pemberdayaan
(Sebutkan rencana program yang diusulkan dan hubungannya dengan potensi dan
permasalahan yang diidentifikasi pada BAB I)
B. Tujuan dan Indikator
C. Rincian Rencana Kegiatan
(Buatlah Rincian Rencana Kegiatan untuk semua program pemberdayaan dengan
menggunakan format tabel yang diberikan pada bagian berikutnya. Setiap peserta
minimal mengajukan satu program KKN sekaligus sebagai koordinator
pelaksanaan program)
D. Tabel Rencana Kegiatan
Tulislah rencana kegiatan yang dibuat pada BAB II point C ke dalam tabel (lihat A.3.
Format Tabel Rencana Program Kerja).
7. LAMPIRAN
A. Lampiran 1 Penjaringan Data (File form penjaringan data didistribusikan melalui
DPL)
B. Lampiran 2 Roadmap dan Derivatisasi Program (File didistribusikan melalui DPL)
Ketentuan:
1. Laporan Observasi ditulis menggunakan:
a. Warna sampul Orange, kertas buffalo dan dijilid
b. Kertas ukuran A4s (70 gr)
c. Spasi 1,5 (daftar isi 1 spasi)
2. Laporan Observasi dibuat sebanyak 2 eksemplar, yaitu:
a. 1 eksemplar untuk PKKN USD yang diserahkan di Sekretariat PKKN
b. 1 eksemplar untuk arsip peserta KKN (opsional)
c. Soft copy dimasukkan ke dalam amplop yang ditempel di halaman paling akhir Laporan
Observasi (meliputi (1) Laporan Observasi dan (2) Roadmap dan Derivatisasi program)
(Dijilid, Warna sampul Orange, sampul depan dan belakang kertas buffalo, ukuran kertas
A4s 70gr)
LOGO
UNIVERSITAS
SANATA DHARMA
Disusun oleh
No. Mhs Nama Mahasiswa/Jurusan
1. .. .
2. .. .
3. .. .
4. .. .
5. .. .
6. .. .
Lokasi : .
Desa : .
Kecamatan : .
Kabupaten : .
Laporan observasi dan proposal penyusunan program Kuliah Kerja Nyata ini telah diperiksa dan
disahkan pada hari .. tanggal ..bulan.. tahun..
(..) (.)
(..) (..)
Desa :. .
Dusun : ..
Pelaksanaan
Kepesertaan Dana
Penanggung
Program Tujuan Indikator
No Jml Kelompok Jawab
(1) (2) (3) Tanggal Jumlah Jumlah Sumber
Jam Sasaran (10)
(4) (7) (8) (9)
(5) (6)
1
2
3
Kecamatan, .
Kormadus
(.)
Mengetahui
Kepala Dusun DPL
() (....)
*Ukuran Font bisa disesuaikan namun jangan terlalu kecil. Misalnya Times New Roman 10.
Peduli, Sinergi, Cerdas, Handal dan Mumpuni 14
Dewasa, Cerdas, dan Peduli
B. Laporan Akhir
Format dan komponen laporan akhir adalah sebagai berikut.
1. HALAMAN JUDUL (lihat B.1. Format Halaman Sampul Laporan Akhir)
2. HALAMAN PENGESAHAN (lihat B.2. Format Lembar Pengesahan)
3. KATA PENGANTAR
4. DAFTAR ISI
5. BAB I PENDAHULUAN
A. Analisis Sosial
B. Rencana Pengembangan Wilayah (oleh masyarakat/Pemda)
6. BAB II RENCANA KEGIATAN
Tulislah tabel seperti pada laporan observasi (lihat A.3. Format Tabel Rencana Program
Kerja).
7. BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Rincian Pelaksanaan Kegiatan
(Buatlah Rincian Pelaksanaan Kegiatan dengan format tabel dan komponen sama dengan
Bab II untuk melaporkan realisasi pelaksanaan termasuk perubahan yang terjadi di
realisasi pelaksanaan seperti program-program baru yang belum ada dalam rencana).
Item
No. Nama Program Harga No. Bukti
Pengeluaran
1
2
3
Jumlah Rp.
9. LAMPIRAN
A. Hasil Refleksi Individu
B. Hasil Refleksi Kelompok
C. Dokumentasi Kegiatan
(berupa 1 foto yang representatif untuk masing-masing program yang di-print dengan
ukuran: 6 foto di setiap halaman kertas A4s dengan keterangan nama-nama kegiatan di
bawahnya).
D. Peta Dusun
E. Peta Desa
(Dijilid, ukuran A4s (70 gr), warna sampul biru tua, kertas buffalo)
LAPORAN AKHIR
KULIAH KERJA NYATA PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (KKN PPM)
REGULER ANGKATAN .........
<Angka tahun pada saat KKN dilaksanakan di lokasi>
LOGO
UNIVERSITAS
SANATA DHARMA
Disusun oleh
Desa : ..
Kecamatan : .
Kabupaten : .
Laporan Akhir Kegiatan pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata ini telah diperiksa dan disahkan
pada hari .. tanggal ..bulan.. tahun..
(..) (.)
(..) (..)
BAB V
FORMAT PROPOSAL DANA PROGRAM KKN
Program dana KKN adalah bagian dari anggaran PKKN yang ditujukan untuk stimulus
kegiatan program-program KKN. Penggunaan dana yang berasal dari anggaran PKKN digunakan
tidak untuk pembangunan fisik melainkan untuk Program Pemberdayaan Masyarakat. KKN
USD merupakan KKN yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat agar kehidupan
masyarakat yang semakin baik.
Agar dapat lebih terarah penggunaan dana dan mempermudah pemantauan penggunaan dana
dari PKKN, maka perlu dibuat mekanisme pencairan dan penggunaan dana tersebut. Pencairan dana
dari anggaran PKKN dilakukan oleh bendahara Panitia KKN berdasarkan usulan/proposal yang
dibuat oleh mahasiswa. Setiap kelompok hanya membuat satu proposal untuk kegiatan/program
yang diunggulkan berdasarkan analisis sosial. Besaran dana yang diberikan kepada mahasiswa
terbatas sebesar usulan anggaran yang disetujui oleh WR 2. Dengan demikian, besaran dana setiap
angkatan KKN dapat berbeda-beda. Besaran dana ini akan diinformasikan kepada mahasiswa
melalui DPL. Pemantauan dana program dapat dilakukan oleh pejabat USD yang berwenang,
Panitia PKKN, maupun DPL.
Adapun format proposal dana program KKN adalah sebagai berikut.
A. HALAMAN JUDUL
(ukuran A4s (70 gr), warna sampul putih, kertas buffalo)
Proposal
JUDUL PROGRAM YANG DIUNGGULKAN
KULIAH KERJA NYATA PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (KKN PPM)
REGULER ANGKATAN .........
<Angka tahun pada saat KKN dilaksanakan di lokasi>
Disusun oleh
Desa : ..
Kecamatan : .
Kabupaten : .
B. HALAMAN PENGESAHAN
Pengesahaan proposal ditandatangani oleh Kormadus, Kepala Dusun, dan DPL dengan format
sebaga berikut:
Lembar Pengesahan
Proposal program unggulan Kuliah Kerja Nyata ini telah diperiksa dan disahkan pada hari
.. tanggal ..bulan.. tahun..
Kormadus
(.)
(..) (..)
C. DAFTAR ISI
D. BAB I PENDAHULUAN
1. Penjelasan secara rinci potensi unggulan atau masalah di masyarakat sehingga perlu
dilakukan pengatasan masalah. Identifkasikan dan rumuskan potensi/masalah utama terkait
dengan keadaan yang ingin diperbaiki melalui program KKN.
2. Penjelasan usulan penyelesaian permasalahan, dan bagaimana cara pemberdayaan
masyarakat agar kegiatan dapat berlangsung secara berkelanjutan.
3. Jelaskan kelompok sasaran yang dituju, misalnya: Siswa PAUD, Ibu-ibu Lansia, Karang
Taruna.
4. Teknologi/metoda/kebijakan/konsep yang akan digunakan untuk mengatasi permasalahan
dan uraikan alasannya.
5. Apabila ada MITRA yang akan diajak untuk bekerja sama dengan mahasiswa KKN, maka
jelaskan profil singkat MITRA tersebut.
Pendahuluan yang dibuat di atas, didasarkan atas Analisis Sosial yang sudah dilakukan oleh
mahasiswa.
(Contoh)
Indikator
No. Target Luaran
Awal Akhir
1. Tersusun AD/ART Tidak ada AD/ART Tersedia AD/ART
kelompok kelompok. kelompok.
Indikator
No. Target Luaran
Awal Akhir
(Contoh)
No Tujuan Kegiatan Target Luaran
1. Memperbaiki Revitalisasi Organisasi Tersusun AD/ART
struktur organisasi, kelompok
wewenang dan tugas
pengurus, hak dan Tersusun sistem dan
kewajiban anggota format pembukuan
sederhana
2. Membekali pengurus Pelatihan dan Pengurus mampu
dengan kemampuan pendampingan melakukan pembukuan
dasar manajerial manajemen usaha dengan baik
(Contoh).
No. Kegiatan Wujud Partisipasi Masyarakat
1. Revitalisasi Organisasi Seluruh anggota kelompok
berpartisipasi aktif dalam proses
penyusunan AD/ART kelompok.
Seluruh anggota kelompok
berpartisipasi aktif dalam proses
penyusunan kepengurusan
kelompok.
2. Pelatihan dan pendampingan Seluruh pengurus dan anggota
manajemen kelompok berpartisipasi aktif dalam
pelatihan manajemen.
dst Dst dst
Contoh:
No Nama Pekerjaan Program Volume (JKEM) Keterangan
1 Observasi Revitalisasi 128 Observasi
organisasi (jml mhs yang dilakukan oleh
terlibat x jam setiap
kerja kegiatan) mahasiswa
selama 16 JKEM
2 Pematangan Rencana Revitalisasi 128 Setiap
Kegiatan organisasi mahasiswa
membuat
perencanaan
kegiatan yang
matang
dst Dst dst dst dst
Total JKEM
Contoh:
Usulan Biaya
No Komponen*) Persentase
(Rp)
Bahan Habis Pakai dan Peralatan
Pembelian bahan habis pakai untuk
1 pembelian ATK, fotocopy, surat 200.000 57,14%
menyurat, penyusunan laporan, cetak,
penjilidan, publikasi, pulsa, internet,
bahan pembuatan alat/mesin, dsb
Perjalanan
2 Biaya yang digunakan untuk transportasi 100.000 28,57%
misalnya mengurus program ke desa,
mencari narasumber, dll
3 Lain-lain 50.000 14,29%
Jumlah 350.000 100%
Contoh:
No Kegiatan/Pekerjaan/Program Minggu ke-
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Observasi
2 Pematangan Rencana kegiatan
2 Sosialisasi dengan masyarakat
4. dst dst dst dst dst dst dst dst dst
BAB VI
OPERASIONAL KULIAH KERJA NYATA
REKTOR USD
.
Ketua LPPM
Koord Sekretariat
Bendahara
Staf Sekretariat KKN
Peserta KKN
Jadwal pelaksanaan secara teknis akan diatur dalam lembar tersendiri dan dibagikan kepada setiap
peserta/kelompok KKN.
1. PENERJUNAN KKN
Pada saat upacara penerjunan di kampus, peserta wajib datang 15 menit sebelum
upacara dimulai, sesuai jadwal yang telah ditentukan pada bagian ini. Kormadus
bertanggungjawab untuk memastikan kedatangan anggota kelompoknya dan menjamin
terpenuhinya jadwal penerjunan dan penarikan dengan tepat. Barang-barang bawaan dapat
diletakkan di sekitar papan penunjuk lokasi (di depan kendaraan).
2. PENARIKAN KKN
Pada saat upacara penarikan di kampus, peserta harus segera menempatkan diri sesaat
setelah bis sampai di kampus. Setiap kelompok menunjuk 2 orang anggotanya untuk menjaga
barang bawaan, dan yang lainnya segera menyiapkan diri untuk upacara.
1. PEMBEKALAN
a. Apabila peserta tidak hadir dalam sesi pembekalan akan diberikan tugas kompensasi.
b. Mahasiswa yang tidak hadir lebih dari dua sesi dalam pembekalan dinyatakan gugur.
c. Bilamana peserta tidak mengerjakan tugas kompensasi hingga batas waktu yang ditentukan
maka peserta dinyatakan gugur.
d. Menandatangani presensi pada setiap acara kegiatan (sesi).
2. OPERASIONAL
a. Peserta KKN wajib tinggal di lokasi KKN selama pelaksanaan tugas di lapangan dan wajib
menjunjung tinggi nama baik almamater. Kehadiran dalam kelompok minimal 30 hari
termasuk ijin meninggalkan lokasi (ketidakhadiran akan ada kompensasi tugas sesuai
kebijakan pengelola).
Peserta KKN harus memenuhi 240 jam pelaksanaan program selama masa observasi dan
tinggal di lokasi.
b. Perihal meninggalkan lokasi KKN:
1) Yang dimaksud meninggalkan lokasi KKN adalah kepergian dari Desa yang ditempati,
baik untuk kepentingan KKN maupun kepentingan pribadi; peserta KKN harus mengisi
blanko perijinan secara lengkap dan benar, serta melegalisasikannya kepada yang
berwenang (DPL, Kadus, dan/atau Bp/Ibu pemilik Pondokan).
2) Surat ijin dibuat rangkap tiga; satu untuk DPL (diberikan ke DPL saat berkunjung ke
lokasi), satu untuk ditinggal di pondokan, dan yang satu lagi dibawa oleh mahasiswa yang
bersangkutan pada saat bepergian.
3) Meninggalkan lokasi untuk kepentingan pribadi, wajib mematuhi ketentuan:
a) hak 1 kali maksimal 24 jam.
b) dalam hari yang bersamaan tidak boleh lebih dari satu orang (kecuali kasus khusus atas
ijin DPL).
4) Tidak diperkenankan meninggalkan lokasi untuk mengikuti kegiatan akademik di kampus
(kecuali pengisian KRS dan Pembekalan PPL dengan seijin DPL).
5) Peserta yang meninggalkan lokasi KKN, wajib mengenakan jaket almamater.
6) Meninggalkan lokasi untuk kepentingan pelaksanaan program maksimal 6 jam.
c. Buku Kegiatan.
Buku Kegiatan KKN harus diisi setiap hari sesuai dengan kegiatan yang dilakukan dan
dilegalisasi oleh pihak yang berwenang (atau orang yang mempunyai otoritas tertinggi dalam
suatu organisasi: ketua RT/RW/Kades untuk kegiatan kemasyarakatan, ketua pemuda untuk
Karang Taruna, ketua PKK untuk kegiatan PKK, kepala sekolah untuk kegiatan di sekolah,
dll).
d. Buku Jurnal Harian KKN USD / logbook diisi oleh semua anggota kelompok setiap kali
melakukan kegiatan baik di dalam maupun di luar pondokan. Logbook akan dibagikan
bersamaan dengan pembagian perlengkapan.
e. Semua atribut mahasiswa KKN tidak boleh hilang dan atau diberikan/dipindah-tangankan
kepada orang lain.
f. Selama di lapangan, tidak boleh melakukan kegiatan politik praktis, kegiatan penyebaran
agama ataupun kegiatan-kegiatan lain yang melanggar hukum, baik secara langsung maupun
tidak langsung.
g. Berpenampilan (warna dan tata rambut, make up, serta pakaian) sopan, sesuai norma
masyarakat pedesaan.
h. Tidak diperbolehkan melakukan tindakan-tindakan asusila dan amoral.
i. Mahasiswa diperbolehkan membawa sepeda motor maksimal 1/2 jumlah anggota kelompok.
j. Tanpa mendapat izin dari DPL, tidak diperbolehkan:
1) Membawa/menggunakan kendaraan roda empat (mobil) di lokasi kerja KKN.
2) Membawa perlengkapan tidur kecuali selimut.
3) Membawa perlengkapan elektronik.
4) Membawa anak ke lokasi kerja KKN.
E. LAIN-LAIN
1. BIAYA HIDUP
a. Setiap mahasiswa peserta KKN memperoleh Rp 705.000,00 (Tujuh ratus lima ribu
rupiah) dengan rincian Rp 630.000,- untuk biaya hidup dan Rp 75.000,- untuk biaya
pondokan (termasuk listrik dan air).
b. Pada prinsipnya untuk memfasilitasi pelaksanaan KKN yang efektif dan efisien seluruh
akomodasi akan disediakan oleh masyarakat.
c. Jika peserta KKN tidak dimasakkan oleh penduduk, mahasiswa menyerahkan uang
pondokan, listrik, dan air kepada pemilik pondokan dengan bukti tanda terima yang sah
(kuitansi yang ditandatangani oleh pemilik pondokan).
d. Mahasiswa harus dapat belajar menyesuaikan diri dengan kondisi masyarakat
berhubungan dengan pondokan dan akomodasi.
1. Nama Kegiatan
Pelatihan Teknik Instalasi Listrik
2. Latar Belakang
Kondisi kelistrikan masyarakat .
Penerangan jalan ...
dll
3. Tujuan dan Hasil
- Memberikan wawasan
- Memberikan keterampilan
- Keterampilan digunakan untuk instalasi dan perawatan
4. Lingkup Kegiatan
4.1. Waktu Pelaksanaan : ...
4.2. Tempat Pelaksanaan :
4.3. Bentuk Kegiatan :
4.4. Materi
Metode Ansos, menyesuaikan dengan tema
Kiat-kiat Ansos
4.5. Metode
Tutorial
Diskusi
5. Peserta dan Fasilitas yang digunakan
5.1. Peserta
Warga/masyarakat desa/dukuh . Dengan jumlah sekitar .. org.
5.2. Fasilitas
Fasilitas yang disediakan penyelenggara adalah:
Transportasi & akomodasi