Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Oleh:
ASEP SARIP HIDAYAT (1211210040)
WIDIANSYAH (1211210226)
KELOMPOK 4
KELAS: A-AP
UNIVERSITAS PANCASILA
JAKARTA
2014
SURVEI PENDAHULUAN
Survei pendahuluan dalam audit internal adalah suatu cara yang digunakan
untuk dapat mengetahui kerumitan operasi yang diaudit pada saat audit mulai
dilakukan, sebagaimana yang kemudian mereka ketahui pada saat audit telah
selesai. Secara sederhana survey pendahuluan dapat dipahami sebagai kegiatan
yang dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai objek tertentu tanpa
melakukan verifikasi secara rinci.
Studi awal yang dilakukan auditor mencakup penelaahan atas kertas kerja
tahun sebelumnya, temuan audit, bagan organisasi dan dokumen lain yang
akan membantu untuk lebih memahami subjek audit. Studi awal dilakukan
dikator pusat, meskipun banyak auditor internal saat ini dapat mengakses
informasi secara elektronik dari lokasi yang jauh. Kertas kerja penugasan
sebelumya dapat menunjukkan pendekatan yang dilakukan auditor lain atas
penugas tersebut, meskipun pendekatan ini mingkin tidak lagi layak atau tidak
diinginkan untuk di audit tahun ini.
2. Pendokumentasian
3. Bertemu Klien
Pertemuan auditor dengan manajer klien member peluang bagi auditor untuk
menjelaskan tujuan dan pendekatan audit yang akan dilakukan. Dalam
beberapa situasi, auditor justru ingn membahas keseluruhan peran audit
internal dan organisasi. Dalam pembahasan dengan manajer dan supervisor,
auditor menjelaskan tujuan, sasaran dan standar operasi serta resiko
bawaannya. Auditor juga ingin mengenali gaya manajemen yang diterapkan.
5. Pengamatan
6. Penentuan Resiko
Bagan Alir memotret suatu proses. Meskipun pembuatan bagan alir mencakup
hal-hal yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan seni, namun umumnya
lebih bersifat seni. Pembuangan bagan alir yang formal seharusnya
distandardisasi dalam departemen audit. Semua auditor harus menggunakan
bentuk yang sama dan mengikuti instruksi dasar yang sama. Tidak semua
bagan alir terperinci, formal atau ektensif.
8. Pelaporan.
Di sisi lain, sasaran berasal dari bahasa Prancis gaule yang berarti tonggak.
Hal ini seperti tcrai dipancangkan di lapangan bermain, untuk melontarkan suatu
objek di antara dua titik. Sasaran memiliki makna kuantitatif. Di bidang olahraga,
tujuannya adalah memenangkan pertandingan adalah menghadapi rintangan-
rintangan yang ada di sepanjang jalan menuju final.
Auditor internal harus ingat bahwa mereka adalah staf, tidak memiliki
kewenangan dan tanggung jawab untuk menetapkan tujuan, sasaran, atau standar
untuk karyawan operasional. Tanpa pemahaman yang jelas dan kesepakatan
tentang aspek manajerial ini, sebuah audit bisa jadi
Kecermatan profesional mencakup evaluasi standar operasi yang ada dan
menentukan apakah standar tersebut dapat diterima dan dicapai. Jika standar
tersebut tidak jelas, harus yang sah. Jika auditor internal diminta untuk
menginterpretasikan atau memilh mereka harus mencari kesepakatan dengan klien
mengenai standar yang dibutuhkan untuk mengukur kinerja operasi.
Jika sasaran dan standar belum ditetapkan dan tidak ada kesepakatan yang
bisa merupakan kelemahan. Penetapan sasaran dan standar yang dapat diukur
manajemenatau menjadi alat ukur kinerja manajemen itu sendiri merupakan dasar
bagi praktik bisnis yang baik dan bagi prinsip-prinsip manajemen yang dapat
diterima. Manajer memiliki tanggung jawab untuk dan standar untuk mereka sendiri
serta karyawannya.
Jika tujuan, sasaran, dan standar telah diidentifikasi dan disepakati selama
survei pendahuluan, langkah selanjutnya adalah menentukan kontrol apa, atau yang
seharusnya, diterapkan untuk memastikan bahwa hasil-hasil yang diinginkan akan
dicapai.
Aspek Manusia
Pegawai merupakan urat nadi perubahan. Kontrol yang baik tidak dengan
sendirinya dapat menjamin bahwa suatu aktivitas akan dilaksanakan dengan baik
kecuali terdapat sejumlah orang yang kompeten untuk melakukannya. Auditor
internal berupaya obyektif dalam menyatakan pendapatnya, namun ketika
melakukan survey harus mempertimbangkan orang yang terlibat dalam aktivitas.
Untuk itu, survei pendahuluan harus mencakup, jika layak, penelaahan catatan dan
praktik pegawai. Penelaahan tersebut bisa jadi tidak memungkinkan auditor
membuat penentuan yang bisa memberikan sinyal bahaya dan memprengaruhi
program audit.
Pembuatan Bagan Alir
Pelaporan
Pada saat yang sama, kebanyakan auditor internal merasa perlu menerbitkan
laporan audit walaupun hanya survei yang dilakukan. Dengan informasi yang
dikumpulkan selama survei, mungkin laporan berharga bisa disiapkan. Namun akan
menjadi lebih bijak untuk secara hati-hati menguraikan lingkup audit yang terbatas,
dengan berkonsentrasi pada kecukupanbukan pada efektivitas- control dan
menunjukkan dasar keputusan untuk terus melakukan audit.
Bahkan dalam situasi program audit akan disiapkan dan pekerjaan lapangan
akan dilakukan mungkin berguna untuk membuat ringkasan basil survei dan
melaporkannya secara informal ke manajemen. Kadang-kadang, informasi yang
mencukupi akan diperoleh selama survei untuk merekomendasikan perbaikan
bahkan sebelum pengujian substantif dilakukan. Dalam kasus ini, pengamatar.
internal harus dibahas dengan manajer klien sebelum program audit disiapkan. Jika
m puas dengan analisis auditor dan bersedia mengambil tindakan perbaikan, hasil
survei final, tergantung pada tindak lanjut normal atas tindakan perbaikan yang
dilakukan.
Tidak ada alasan untuk menggali verifikasi pekerjaan setiap operasi tanpa
survei pendahuluan, bahkan jika hanya menanyakan perubahan apa yang telah
terjadi sejak audit terakhir. Tidak ada standar untuk anggaran survey pendahuluan.
Berdasarkan survei informasi dari praktisi, estimasi yang wajar mungkin 10 persen
hingga 20 persen dari total anggaran untuk proyek audit.