Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
1 September, 2009
Ujar wanita cantik itu, sambil mengunyah permen karet yang ada di
dalam mulutnya.
Hei! Apa kau pura-pura amnesia? Kau tak ingat bahwa kemarin kau
menjambak rambut ku dan menggigit lengan ku, saat kita berkelahi
kemarin?
Yaa! Kenapa kau menggigit dan menjabak rambut gadis cantik ini!?
Bah.. Dasar tak tahu malu kau, Jimin!
Semua orang yang lewat terkekeh. Begitu juga Jimin, dan kawan-
kawanya.
Apa kau tak punya kaca? Apakah aku harus membelikan mu kaca
yang besar, dan menaruhnya di dalam kamar mu?
Diam kau, Jimin! Bahkan kau tak memanggilku noona!
Namanya...
Hei! Apa kau tak tahu, Jim? Ibumu mengandung dengan pria lain,
dan meninggalkan pria yang sebenarnya adalah ayah kandungmu
sendiri! Ibumu telah merusak rumah tangga orang lain, Park Jimin!
Puas kau?
1 September, 2007
Tidak apa-apa, Seulgi. Aku bangga pada ibuku. Aku sangat sangat
mencintai dan berterima kasih pada ibuku, karna telah membesarkan
DAKK!!
Seulgi, aku pulang duluan ya! Kau bisa membawa payung ini. Sampai
jumpa!
Cahaya pagi yang masuk melalui jendela pagi ini, seolah olah
membangunkan Seulgi. Dia segera bangun karena tak tahan
dengan bunyi jam weker yang mungkin, sangat mengganggu.
Eumh.. kenapa?
Hei.. kau tak apa? Kau bahkan tak pernah se-dingin ini, Gi
Aku tak tahu dan tak ingin tahu. Sudahlah.. aku mau ke kelas
Baiklah. Kelas hari ini telah selesai. Sampai jumpa minggu depan, dan
terima kasih partisipasinya.
Suara pak Heechul menggema di dalam kelas itu. Saat itu juga, satu
kelas membeku. Pak Heechul adalah guru killer, yang paling di takuti.
Mengapa? Karena kalau kita sudah kena hukum, kita akan menjadi
model lukisanya. Apakah menyenangkan? Oh tentu tidak. Kita harus
berdiam diri layaknya patung selama 2 jam
Yang masih jadi pertanyaan, apakah ada lomba makan kerupuk tingkat
nasional, readers? Ah lupakan.. lagipula, itu hanya kiasan yang
mustahil.
Seulgi berjalan ke kanan. Tapi, terhalang oleh Jimin. Ke arah kiri juga
terhalang oleh Jimin.
Hei! Bisakah kau tak ada di kehidupanku ini? Bisakah aku tidak
mengenalmu sekali saja? Aku sudah benar-benar muak dengan mu,
Jim
Hei, bodoh! Apa kau tidak bisa berpikir? Aku membencimu, Jim
Seulgi meninggalkan Jimin, yang masih terpaku di tempat ia berdiri
sekarang ini.
Sekian, terimakasih
Hei, Jimin-ah!
Oh! Seulgi!
Seulgi lagsung duduk di sebelah Jimin tanpa ragu. Hening, adalah hal
yang sedang terjadi sekarang. Kadang, mereka saling mencuri
pandang. Awkward istilah kekinian-nya
Maaf, Seulgi