Вы находитесь на странице: 1из 15

A.

DESAIN PENELITIAN

Pada penelitian kualitatif, bentuk desain penelitian dimungkinkan


bervariasikarena sesuai dengan bentuk alami penelitian kualitatif itu sendiri yang
mempunya isifat emergent dimana phenomena muncul sesuai dengan prinsip alami
yaitu pehenomena apa adanya sesuai dengan yang dijumpai oleh seorang peneliti
dalam proses penelitian dilapangan.Penelitian kualitatif dapat dipandang juga
sebagai penelitian partisipatif yangdesain penelitiannya memiliki sifat fleksibel
atau dimungkinkan untuk diubah gunamenyesuaikan dari rencana yang telah
dibuat, dengan gejala yang ada pada tempat penelitian yang sebenarnya. Oleh
karena seorang peneliti belum mengetahui tentangresponden dan apa yang akan
ditanyakan kepada mereka, maka mereka diper bolehkan melakukan perubahan.
Sedangkan posisi perencanaan sebelum penelititerjun dilapangan adalah untuk
meyakinkan bahwa mereka mengetahuai kegiatan minimal apa yang perlu
dilakukan di lapangan.Empat belas Prinsip berkait dengan Desain Penelitian
Kualitatif Dalam menyusun desain penelitian kualitatif, para peneliti hendaknya
perlumemperhatikan beberapa butir seperti berikut:

1.Desain penelitian kualitatif pada umumnya merupakan desain penelitian


yangtidak terinci, fleksibel, timbul dan berkembang sesuai dengan situasi
dankondisi yang ada di lapangan. Hal-hal yang memungkinkan desain
penelitian berubah biasanya termasuk: tujuan, subyek, sampel penelitian jika ada,
dansumber data.

2.Lebih bersifat restrospektif yaitu, desain penelitian diketahui secara pastisetelah


penelitian selesai. Walaupun misalnya para peneliti mendesain penelitian dibantu
dosen pembimbing, hasil penelitian masih bersifatasementara atau adhoc dan
masih mungkin berubah sesuai dengan kondisi dilapangan.
3.Desain biasanya tidak mengemukan hipoteses yang perlu di tes, tetapi
lebih berupa fokus penelitian yang penekannya sebagai guide atau petunjuk
dalammencari atau mengumpulkan data.

4.Hasil penelitian lebih bersifat terbuka dan tidak membatasi phenomena kedalam
variabel seperti dalam penelitian kuantitatif positivist.

5.Desain penelitian lebih fleksibel dengan langkah-langkah yang tidak


dapatdipastikan, disamping juga hasil penelitian tidak dapat diprediksi
ataudiramalkan.

6.Peneliti melakukan analisis data sejak awal penelitian, bersamaan dengan proses
pengumpulan data, bersifat terbuka, open endded dan dilakukan secarainduktif.

7.Penggunaan populasi posisinya tidak terlalu perlu. Sampling dapat


ditafsirkansebagai pilihan peneliti terhadap beberapa faktor terkait termasuk: aspek
apadari peritiwa apa, dan siapa ataua apa yang dijadikan fokus dalam penelitian.

8.Sampling lebih cederung menggunakan prinsip non probability


sampling(Kerlinger: 1986), yang didalamnya dibedakan menjadi empat macam
yaitu

a)5purposive,

b) accidental,

c) quota dan

d) snow-ball sampling.

Penelitian inidisebut sebagai non probabilitas karena lebih banyak


tergantung dari pada pilihan peneliti dan juga tujuan penelitian.
9.Instrumen penelitian kualitatif pada umumnya lebih bersifat internal
dansubyektif, yang direfleksikan dengan peneliti sebagai instrumen.
Disampingitu, instrumen penelitian kualitatif mendasarkan pada aspek-aspek
seperti berikut termasuk: bersifat khusus, dan berulangkali terjadi, yang
berupa paradigma atau thema yang memberikan petunjuk ke arah pembentukan
teori.

10.Analisis data lebih bersifat terbuka terhadap perubahan, perbaikan


dan penyempurnaan atas dasar data baru yang masuk atau diterima peneliti.

11.Hipoteses tidak dapat dirumuskan pada awal penelitian, karena pada penelitian
kualitatif tidak dimaksudkan untuk menguji kebenaran. Hipotesesatau jawaban
sementara dalam penelitian kualitatif muncul sepanjang proses penelitian sebagai
pedoman dalam menafsirkan dan memaknai data.

12.Statistik tidak terlalu diperlukan dalam pengolahan data dan penafsiran


data.Dalam penelitian kualitatif, menganalisis data berarti mencoba
memahamimakna data secara Verstehin dengan lebih mengutamakan makna yang
berasaldari phenomena yang saling berkaitan satu sama lain.

13.Lama penelitian tidak dapat ditentukan sebelumya oleh si peneliti.


Padahakekatnya penelitian kualitatif dapat terus berlangsung sampai pada
suatusaat peneliti sudah tidak memperoleh data baru atau telah terjadi
pengulangan phenomena, berarti penelitian baru dapat diperbolehkan berhenti.

14.Dalam penelitian kualitatif-naturalistik selalu terjadi kemungkinan


penelitimenemukan hal baru (invention) disamping juga penemuan kembali hal-
haltertentu yang sebenarnya dahulu sudah ada atau discovery.
B. POPULASI DAN SAMPEL

Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi oleh


Spradley dinamakan social situation atau situasi sosial yang terdiri dari atas
tigaelemen yaitu: tempat (place), pelaku (actors) dan aktivitas (activity) yang
berinteraksisecara sinergis. Situasi sosial tersebut dinyatakan sebagai objek
penelitian yang ingimdiketahuiapa yang terjadi didalamnya. Tetapi sebenarnya
objek penelitian kualitatif, juga bukan semata-mata pada situasi sosial yang terdiri
dari tiga elementersebut, tetapi juga bisa berupa peristiwa alam, tumbuh-tumbuhan,
binatang,kendaraan dan sejenisnya. Jika seorang peneliti mengamati secara
mendalam perkembangan tumbuh-tumbuhan tertentu, kinerja mesin, menelusuri
rusaknya alam,adalah proses penelitian kualitatif.Pada penelitian tidak
menggunakan populasi, karena penelitian kualitatif berangkat dari kasus tertentu
yang ada pada situasi sosial tertentu dan hasil kajiannyatidak akan diberlakukan ke
populasi, tetapi ditransferkan ke tempat lain pada situasisosial yang memiliki
kesamaan pada situasi sosial yang dipelajari. Sampel dalam penelitian kualitatif
bukan dinamakan responden, tetapi sebagai narasumber atau partisipan, informan,
teman atau guru dalam penelitian.

Sampel dalam penelitian kualitatif, juga bukan disebut sampel statistik,


tetapi sampel teoritis, karena tujuan penelitian kualitatif adalah untuk
menghasilkan teori.Penelitian kualitatif berangkat dari populasi tertentu, tetapi
karena keterbatasan tenaga, dana, waktu dan fikiran, maka peneliti menggunakan
sampel sebagai objek yang dipelajari atau sebagai sumber data. Pengambilan
sampel secara random. Berdasarkan data dari sampel tersebut kemudian
digeneralisasikan ke populasi. Pada penelitian ini, peneliti memasuki situasi sosial
tertentu, melakukan observasi dan wawancara kepada orang-orang yang
dipandang tahu tentang situasisosial tersebut. Penentuan sumber data pada orang
yang diwawancarai dilakukandengan secara purposive, yaitu dipilih dengan
pertimbangan dan tujuan tertentu.Misalnya peneliti hendak meneliti mengenai
strata sosial pada siswa SD. Dari stratasosial itu dimungkinkan tidak homogen dan
memang perlu dicari kawasan yang stratasiswanya heterogen.Penelitian kualitatif
lebih mengarah pada penelitian proses daripada produk dan biasanya membatasi
pada satu kasus. Beberapa penelitian kualitatif berusahauntuk memperluas
keberlakuan hasil penelitiannya dengan mengambil kasussekaligus banyak yang
biasanya disebut multiple-site studies. Multiple site studies bukan hanya
menetapkan siapa yang akan diobservasi atau diwawancarai, melainkan juga
menetapkan konteksnya, kejadiannya dan prosesnya. Konteks kejadian dan proses
pada beragam lokasi dipilih untuk diperbandingkan. Untuk masing-masinglokasi
dipilih dengan prosedur yang sama dengan pengambilan sampel acak sederhana
atau sampel acak berjenjang. Misalnya kita hendak menelaah masalah
transmigrasi, maka sampel yang kita ambil adalah daerah asal transmigran,
daerah penerima transmigran, lokasi transmigran dan daerah bukan pengirim atau
penerima transmigran.

1) Teknik Pengambilan Sampel

Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk


menentukansampel yang digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik
sampling yangdigunakan. Pada dasarnya teknik sampling dikelompokkan menjadi
dua yaitu Probability Sampling dan Nonprobability Sampling . Probability
Sampling sampling meliputi, simple random, proportionate stratified random,
disproportianote stratified random, dan area random. Nonprobability Sampling

Meliputi sampling sistematis, sampling kuota, sampling


aksidental, purposive sampling, sampling jenuh dan snowball sampling.
Menurut Sugiyono (2009) dalam penelitian kualitatif, teknik yang
seringdigunakan adalah teknik purposive sampling dan snowball sampling.
Purposivesampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan
pertimbangantertentu ini. Misalnya seorang peneliti ingin menelaah mengenai
transmigrasimanusia, maka untuk memudahkan pengamatannya, peneliti memilih
beberapa orangtransmigran yang terdekat dengannya, bisa tetangga, sahabat dan
lain sebagainya.

a. Probability Sampling

Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang


memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih
menjadianggota sampel. Teknik ini meliputi simple random sampling,
proportionate stratified random sampling, disproportionate stratified random,
sampling area(cluster) sampling (sampling menurut daerah).

b. Nonprobability Sampling

adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/ kesempatan


sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.
Namun penentuan sampel dalam penelitian kualitatif dilakukan saat peneliti mulai
memasuki lapangan dan selama peneliti berlangsung.Caranya yaitu, peneliti
memilih orang tertentu yang dipertimbangkan akanmemberikan data yang
diperlukan, selanjutnya berdasarkan data atau informasi yangdiperoleh dari sampel
sebelumnya itu, peneliti dapat menetapkan sampel lainnya yangdipertimbangkan
akan memberikan data lebih lengkap.Sanafaiah Faisal (1990) dalam Sugiyono
(2009:221) mengutip pendapatSpradley mengemukakan bahwa, situasi sosial
untuk sampel awal sangat disarankansuatu situasi sosial yang didalamnya menjadi
semacam muara dari banyak domainlainnya. Selanjutnya dinyatakan bahwa,
sampel sebagai sumber data atau sebagaiinforman sebaiknya yang memenuhi
kriteria sebagai berikut

C. VARIABEL PENELITIAN

1. Pengertian Variabel

Ada beberapa definisi tentang variabel. Diantarnya adalah sebagaiberikut

.a Variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek


pengamatanpenelitian. Pengertian yang dapat diambil dari definisi tersebut
ialahbahwa dalam penelitian terdapat sesuatu yang menjadi sasaran, yaituvariabel,
sehingga variabel merupakan fenomena yang menjadi pusatperhatian penelitian
untuk diobservasi atau diukur.

b.Variabel adalah konsep yang memiliki variasi nilai.Definisi di atas mengandung


makna bahwa sesuatu atau konsep dapatdisebut variabel jika konsep tersebut
memiliki variabilitas atau dapatdibedakan menjadi beberapa jenis atau kategori.

2. Klasifikasi Variabel

Variabel dapat diklasifikasikan berdasarkan skala pengukurannya,konteks


hubungannya, dan dapat tidaknya variabel dimanipulasi.

a. Berdasarkan skala pengukuranya1) Variabel nominal

Variabel nominal merupakan variabel dengan skala palingsederhana karena


fungsinya hanya untuk membedakan ataumemberi label suatu subjek atau kategori.
Contoh variabelnominal : jenis kelamin (laki-laki dan perempuan).

2)Variabel ordinal
Variabel ordinal adalah variabel yang dibedakan menjadibeberapa secara
bertingkat, contoh status sosial ekonomi :rendah, sedang, tinggi.

3)Variabel interval

Variabel interval adalahvariabel yang selain dimaksudkanuntuk


membedakan, mempunyaitingkatan, jugamempunyai jarak yang pasti atau satu
kategori dengankategori lainnya, contoh prestasi belajar : 5, 6, 7, 8, dst.

4)Variabel rasio

Variabel rasio merupakan variabel selain berisfatmembedakan, mempunyai


tingkatan yang jaraknya pasti,dan setiap nilai kategori diukur dari titik yang sama,
contoh: berat badan, tinggi badan, dst.

c. Berdasarkan konteks hubungannya

Variabel dalam suatu penelitian jumlahnya bisa lebih dari satu.Variabel-


variabel tersebut saling berhubungan dan jika ditinjaudari konteks ini variable
dibedakan menjadi :

1)Variabel bebas atau independent variables

Variabel bebas adalah variabel yang nilainyamempengaruhi variabel


lainnya, yaitu variable terikat.

2)Variabel terikatatau dependent variabel

Variabel terikat merupakan variabel yang nilainyatergantung dari nilai


vaiabel lainnya.

3)Variabel moderator atau variable intervening


Variabel moderator merupakan variable yang juga mem-pengaruhi variabel
terikat, namun dalam penelitian penga-ruhnya tidak diutamakan.

4)Variabel perancu (confuding variable)

Variabel perancu merupakan variabel yang berhubunganvariabel bebas dan


variabel terikat, tetapi bukan variableantara.

5)Variabel kendali

Variabel kendali merupakan variabel yang juga mem-pengaruhi variabel


terikat, tetapi dalam penelitian keber-adaannya dijadikan netral.

6)Variabel rambang

Variabel rambang merupakan variabel yang juga ikutmempengaruhi variabel


terikat namun pengaruhnya tidak begitu berarti, sehingga keberadaan variabel ini
dalampenelitian diabaikan.

d. Berdasarkan dapat tidaknya variabel dimanipulasi

Ada variabel di mana peneliti dapat melakukan intervensi danada pula


variable di mana peneliti tidak dapat melakukanintervensi. Atas dasar tinjauan ini,
variabel dibedakan menjadi:

1)Variabel dinamis, adalah variabel yang dapat dimanipulasiatau diintervensi oleh


peneliti, contoh : metoda mengajar,teknik pelatihan, strategi pembiasaan, dst.

2)Variabel statis, merupakan variabel yang tidak dapatdiintervensi atau


dimanipulasi oleh peneliti, contoh : jeniskelamin, umur, status perkawinan, dst.

3. Pendefinisian Variabel Secara Operasional

a. Pengertian definisi operasional


Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan atassifat-sifathal yang
didefinisikan yang dapat diamati (Sumadi Suryabrata, 2000 :76). Lain halnya
dengan definisi konseptual, definisi konseptual lebihbersifat hipotetikal dan tidak
dapat diobservasi. Karena definisikonseptual merupakan suatu konsep yang
didefinisikan denganreferensi konsep yang lain. Definisi konseptual bermanfaat
untuk membuat logika proses perumusan hipotesa (Sarwono, 2006).b. Pentingnya
operasionalisasi variabelVariabel harus didefinisikan secara operasional agar lebih
mudahdicari hubungannya antara satu variabel dengan lainnya danpengukurannya.
Tanpa operasionalisasi variabel, peneliti akanmengalami kesulitan dalam
menentukan pengukuran hubungan antarvariable yang masih bersifat
konseptual.Operasionalisasi variabel bermanfaat untuk:

1) mengidentifikasicriteria yang dapat diobservasi yang sedang didefinisikan;

2)menunjukkan bahwa suatu konsep atau objek mungkin mempunyailebih dari satu
definisi operasional;

3) mengetahui bahwa definisioperasional bersifat unik dalam situasi dimana


definisi tersebut harusdigunakan (Sarwono, 2006)

D. PENGUMPULAN DATA

Studi kualitatif menggunakan wawancara (proses tanya jawab tatap muka),


observasietnografik, analisa dokumen dan material, analisa visual (Vanderstoep
dan Johnston, 2009:189):1.

Wawancara, salah satu teknik riset kualitatif yang paling populer adalah
wawancara.Secara mendasar terdapat tiga tipe wawancara yaitu informal , guided ,
dan terstruktur.Sebuah wawancara informal memungkinkan peneliti melakukan
wawancara secaramengalir dan menciptaka pertanyaan-pertanyaan tanpa
dipersiapkan terlebih dahulu sebagai hasil proses wawancara. Sebuah wawancara
terstruktur mengikuti kerangka pertanyaan yang ditentukan. Wawancara terstruktur
ditulis dengan pemeriksaan,transisi, dan pertanyaan lanjutan. Hal ini mengurangi
tekanan terhadap peneliti,dimana jika menggunakan wawancara informal harus
berpikir cepat ketika wawancara berlangsung. Sebuah teknik yang memiliki
sejumlah manfaat baik dariwawancara informal dan struktur adalah wawancara
dengan panduan. Wawancaradengan panduan mengikuti kerangka pertanyaan
tetapi tidak bersifat kaku sepertiwawancara terstruktur, peneliti diberikan
kebebasan untuk menyimpang dari pertanyaan wawancara jika dibutuhkan untuk
menemukan hal-hal yang tidak disengaja atau hasil yang berguna. (Vanderstoep
dan Johnston, 2009:224-225).Dalam penelitian ini, peneliti akan cenderung
menggunakan teknik wawancara berpanduan guided interview.

Pada tahap awal wawancara tersebut akan dilakukankepada narasumber inti,


sebagai titik awal snowball . Dari informan penelitian awaltersebut, kemudian
dikembangkan wawancara lanjutan dengan informan-informan penelitian lain yang
telah diidentifikasi informan awal.Observasi, Patton (Vanderstoep dan Johston,
2009:238) menilai observasi sangat bergantung atas akses terhadap kelompok yang
akan diteliti. Peran peneliti mungkin berbeda-beda bergantung pada kondisi
kelompok yang diteliti. Jika peneliti secara alamiah merupakan bagian kelompok
maka disebut keterlibatan penuh ( full-immersion). Sedangkan jika peneliti
berinteraksi dengan kelompok sebagai peneliti,disebut keterlibatan buatan artifisial
immersion. Denganfull-immersion,keuntungannya adalah konektivitas dan
hubungan. Sebaliknya dengan artifisial immersion, keuntungannya adalah tingkat
objektivitas atau jarak.

Penelitian observasi adalah sebuah proses siklus di mana peneliti berganti


peran dari perspektif sosiokultural menjadi perspektif diri dalam hubungannya
dengan apa yangditeliti.Dalam proses siklus ini, peneliti berulangkali bergerak dari
analisis kulturaldan sosial atas apa yang diobservasi menjadi sebuah refleksi aktif
terhadap dampak atas apa yang diobservasi (analisis diri). Pengetahuan dan
identitas diri penelitimempengaruhi persepsi dan interpretasi atas apa yang
diobservasi. Peneliti kualitatif mengenal bahwa dampak observasi dan partisipasi
peneliti memperkaya data(Vanderstoep dan Johnston, 2009:239).Dalam konteks
penelitian ini, peneliti akan mengobservasi proses komunikasikonsultan klien dan
juga melihat konteks komunikasi internal organisasi konsultanPR yang diteliti.
Terkait posisi peneliti yang bersifat artifisial immersion, sedangkan proses
observasi sangatlah ditentukan kemudahan akses terhadap objek yang akanditeliti.
Peneliti akan menjadikan data observasi sebagai data pendukung atausekunder.3.

Analisa Dokumen, Hancock dan Algozzine (2006:51) berpendapat untuk


memberikandata sekunder dari wawancara dan observasi, peneliti studi kasus
selalu menganalisadokumen yang ada atau menciptakan dan mengadministrasi
dokumen baru agar mendapatkan informasi yang berhubungan dengan pertanyaan
penelitian. Dokumen tersebut dapat bersifat berbagai bentuk dan macamnya.
Seorang peneliti mendapatkan sebanyak mungkin informasi yang relevan.Ketika
merencakana menggunakan dokumen, peneliti bertanya: Siapa yang memiliki
informasi? Bagian yang yangdibutuhkan? Di mana informasi tersebut? Kapan
informasi tersebut disiapkan?Bagaimana mendapatkannya? Hasil dari analisa data
ini selalu disimpulkan dalam bentuk narasi atau diintegrasikan dalam tabel
sehingga dapat menggambarkan trenatau hasil yang signifikan. Dokumen yang
dianalisa oleh peneliti studi kasus antaralain material yang diperoleh dari internet,
rekaman publik atau perseorangan, buktifisik, dan instrumen yang diciptakan oleh
peneliti.Dalam konteks penelitian ini, peneliti akan memfokuskan dalam
pengkajian data-data berita media massa yang relevan dengan objek penelitian
yaitu pemberitaan- pemberitaan media massa mengenai industri konsultasi humas
di Indonesia

E. ANALISA DATA

Pada penelitian dengan pendekatan kualitatif, fokus masalah


penelitianmenuntut peneliti melakukan pengkajian secara sistematik, mendalam,
danbermakna sebagaimana ditegaskan oleh Burgess berikut ini. Dalam
penelitiankualitatif, semua investigator atau peneliti memfokuskan diri
padapermasalahan yang dikaji, dengan dipandu oleh kerangka konseptual
atauteoritis (Sudarwan Danim dan Darwis, 2003 : 262).

1. Prinsip-prinsip Analisis Data

Atas dasar pendapat Bogdan dan Biklen serta Lincoln dan Guba,Sudarwan
Danim dan Darwis (2003 : 263 267) mengemukakanprinsip-prinsip analisis
data pada penelitian kualitatif sebagai berikut.

a. Peneliti menjadi instrumen utama pengumpulan data dan subjek yang diteliti
dipandang mempunyai kedudukan sama secara nisbidengan peneliti. Sebagai
instrumen utama, peneliti melakukanwawancara kepada responden dan
mengamati sejumlah fenomenafokus penelitian yang tampak dan terjadi
dilapangan sebagaimanaadanya.

b. Data penelitian yang dikumpulkan bersifat deskriptif. Penelitimengumpulkan


data dan mencatat fenomena yang terkait langsungatau tidak langsung dengan
fokus penelitian. Karakteristik iniberimplikasi pada data yang terkumpul, yaitu
cenderung berupakata-kata atau uraian deskriptif, tanpa mengabaikan data
berbentuk angka-angka.
c. Proses kerja penelitian dilakukan dengan menggunakan perspektif etik, yaitu
dengan mengutamakan pandangan dan pendirianresponden terhadap sistuasi
yang dihadapinya. Penelitimeminimalkan perspektif etik dengan tujuan
mereduksisubjektivitas data yang dihimpun.

d. Verifikasi data dan fenomena dilakukan dengan cara mencari kasusyang berbeda
atau bertentangan dengan menggunakan metoda dansubjek yang berbeda.e.
Kegiatan penelitian lebih mengutamakan proses dari pada hasil dandata
penelitian dianalisis secara induktif untuk mendapatkan maknakondisi alami
yang ada. Pemaknaan atas data dilakukan denganinterpretasi idiografik
(idiographic interpretation) berupa analisisatas fenomena yang muncul namun
bukan dimaksudkan untuk merumuskan generalisasi.f. Pemberian makna
merupakan dasar utama dalam memahami situasi,di mana pemaknaan itu selain
dilakukan sendiri oleh peneliti jugadidasari atas interpretasi bersama dengan
sumber data..

2. Proses Analisis Data

Bogdan dan Biklen mengemukakan bahwa analisis data kualitatif dilakukan


melalui dua fase, yaitu selama dan setelah selesainyaproses pengumpulan data
(Sudarwan Danim dan Darwis, 2003 : 268 269).

a. Analsis data selama peneliti dilapangan dilakukan dengan cara :

1)mempersempit fokus dan menetapkan tipe studi;

2)mengembangkan secara terus-menerus pertanyaan analitis;

3)merencanakan sesi pengumpulan data secara jelas;

4)menjaga konsistensi atas ide dan tema atau fokus penelitian;


5)membuat catatan sistematis mengenai hasil pengamatan danpenelaahan;

6)mempelajari referensi yang relevan selama di lapangan;

7)menggunakan metafora, analogi dan konsep;

8)menggunakan alat-alat audio visual.

b. Analisis data setelah pengumpulan data selesai dilakukan dengan :

1)membuat kode data secara kategoris;

2)menata sekuensi atau uruan penelaahan.Disampling analisis kualitatif, data yang


telah terkumpul jugadianalisis dengan menggunakan prosentase.

Вам также может понравиться