Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Produktivitas Tambang
Oleh
1. Nudi Hairollah
2. Oka Mahendra
3. Ria Novi Mayang Sari
4. Tiansi Tiara Utama
5. Viona Tri Putri
6. Wildan Hanif
7. Yuni Kurniawati
Dosen Pembimbing : Yoszi Mingsi Aneperta S.T.,M.T
Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, yang
telah melimpahkan rahmat, berkah dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas manajemen tambang dengan pembahasan Produktivitas
Tambang.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran, kritik sehingga
makalah ini dapat terselesaikan. Penulis berharap dengan adanya makalah ini dapat
membantu mahasiswa untuk belajar dan mengetahui materi mengenai
Produktivitas Tambang itu sendiri.
Penulis juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang penulis miliki. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran masukan bahkan kritik yang
membangun dari berbagai pihak. Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi perekembangan dunia pendidikan.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keterkaitan produksi dan produktivitas. Kata produksi sering
digunakan dalam istilah membuat sesuatu. Dengan kata lain produksi adalah
pengubahan bahan-bahan dari sumber-sumber menjadi hasil yang diinginkan
oleh konsumen. Sedangkan produktivitas adalah sebuah konsep yang
menggambarkan hubungan antara hasil ( jumlah produksi) dengan sumber
(jumlah modal) yang dipakai untuk menghasilkan produksi tersebut. Setiap
perusahaan dalam melakukan usaha pastinya akan selalu memperhitungkan
produksi yang nanti dapat diperoleh dari apa yang telah dikeluarkan
sebelumnya yaitu modal. Sebuah perusahaan akan selalu berusaha bagaimana
memikirkan bagaimana produksi yang akan mereka peroleh dapat melebihi
modal yang telah mereka keluarkan dalam kata lain harus menguntungkan sang
pengusaha.
Dari produksi yang telah diperhitungkan sebelumnya yang ingin dicapai,
tujuan yang telah ditetapkan maka sebuah perusahaan tersebut harus memiliki
produktivitas yang baik untuk mencapai produksi yang tinggi. Produktivitas
merupakan suatu komponen yang paling penting dan sangat diperhitungkan
sebagai langkah untuk mencapai sesuatu yang tinggi. Diibaratkan sebuah
perusahaan yang menghasilkan jumlah produksi yang banyak dan mencapai
target tentunya tidak akan luput dari produktivitasnya yang tinggi. Contoh
perusahaan batubara dapat menghasilkan produksi 200 ton dengan
produktivitas dari tenaga kerjanya mencapai 85% (Tinggi).
B. Rumusan Masalah
Untuk lebih sistematis, penulis akan merumuskan masalah-masalah
pokok yang akan dibahas dalam makalah ini antaranya :
1. Apa pengertian dari produktivitas ?
2. Apa saja macam-macam produktivitas ?
3. Bagaimana cara melakukan perhitungan produktivitas ?
C. Tujuan penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka kami akan memberikan
beberapa tujuan penulisan makalah ini, diantaranya adalah :
1. Untuk mengetahui apa itu produktivitas.
2. Untuk mengetahui apa saja macam-macam produktivitas.
3. Untuk mengetahui cara perhitungan produktivitas.
4. Sebagai sarana bahan pembelajaran bagi penulis maupun mahasiswa
lainnya.
BAB II
ISI
A. Pengertian Produktivitas
Produktivitas tidak sama dengan produksi. Produksi, unjuk kerja dan
hasil-hasil yang dicapai adalah kompenen-kompenen dari usaha-usaha
produktivitas, tetapi istilah-istilah tersebut tidak ekivalen. Konsep
produktivitas dicetuskan pertama kali oleh David Ricardo.Berikut ini adalah
beberapa pengertian produktivitas menurut:
1. Dewan Produktivitas Nasional Indonesia
Produktivitas adalah perbandingan antara hasil yang dicapai dengan
keseluruhan sember daya yang dipergunakan.
Produktivitas = /
2. Wabster
Produktivitas adalah keluaran fisik per unit untuk usaha produktif.
Produktivitas adalah tingkat keefektifan dari manajemen industri di dalam
penggunaan fasilitas-fasilitas untuk produksi. Produktivitas adalah
keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan.
3. John Kendrick
Produktivitas adalah hubungan antara keluaran dari barang-barang dan
pelayanan dengan masukan-masukan darin sumber daya manusia dan bukan
manusia, yang digunakan dalam proses produksi.
4. Jackson Grayson
Produktivitas adalah apa yang didapatkan darin suatu aktivitas dari apa yang
dimasukkan atau keluaran dibagi masukkan.
5. Paul Mali
Produktivitas adalah pengukuran seberapa baik sumber daya yang
digunakan bersama di dalam organisasi untuk menyelesaikan suatu
kumpulan hasil-hasil.
Produktivitas adalah mencapai tingkat (level) tertinggi dari unjuk kerja
(performance) dengan pemakaian dari sumberd daya yang minim. Bagian
pertama adalah suatu kumpulan hasil-hasil, merupakan hasl yang penting,
karena tanpa suatu kumpulan hasil-hasil berarti bukan produktivitas. Hal in
menunjukan keefektifan di dalam mencapai suatu tujuan. Bagian kedua
menyatakan pemakaian sumber daya. Konsep produktivitas ini
menspesifikasikan jumlah, tipe dan tingkat dari sumber daya yang
diperlukan. Hal ini menunjukkan keefisienan dari pencapaian hasil dengan
pemakaian sumber daya yang minimal.
Jadi dapat dikatakan bahwa produktivitas adalah suatu kombinasi dari
efektif dan efisiensi atau:
Produktivitas = =
Produktivitas =
Produktivitas =
Produktivitas = +++
Produktivitas = +
B. Produktivitas Perusahaan
Menurut Everett E. Adam Jr. dkk, produktivitas perusahaan adalah
suatu konsep sistematis mengenai konversi dari masukan keluaran dalam
sistem yang berada pada suatu keadaan tertentu. Atau sebagai konsep dinamis
dapat didefinisikan secara lebih sfesifik sebagai keluaran dibandingkan
dengan 4 sumber utama dari masukan perusahaan atau
Produktivitas Totaln =
+++
(++)
Produktivitas = (+)+(+)..
Dimana:
S = penjualan Kw = modal kerja
C = persediaan Kf = modal tetap
MP = bahan yang dibuat sendiri Fb = faktor penyesuaian
walaupun dapat dibeli di konstribusi penanaman
pasaran modal
W = gaji dan upah df = faktor penyesuaian
B = tunjangan perubahan kerja
S+C+MP-E = keluaran total
Model ini masih mencerminkan secara je;as konsep produktivitas
Ricardo yl, dengan segala sifatnya yaitu bahwa produktivitas merupakan
perbandingan output, produktivitas lebih berfungsi dan dinyatakan sebagai
indeks, dan semua output maupun input diagregasikan.
Produktivitas faktor total ini lebih menunjukkan keadaan yang
sebenarnya dalam proses kerja, karena seluruh sumber daya diperhitungkan.
Nisbah (ratio) produktivitas faktor total harus dapat menghubungkan keluaran
seluruh faktor masukan seperti modal, tenaga kerja, dan lain-lain. Hal ini
menunjukkan bahwa produktivitas faktor total harus dikembangkan didalam
perusahaan dengan memasukkan faktor-faktor yang kritis dan memegang
peranan. Nisbah ini bermanfaat untuk melihat produktivitas dari pandangan
ekonomi yang lebih luas dimana interaksi kompleks antara variabel yang
mempengaruhi tidak mudah dilihat, untuk mengevaluasi perubahan yang
mungkin terjadi pada keluaran maupun masukkan seperti produksi, penjualan,
anggaran, gaji dan upah, ukuran ongkos, persediaan, investasi, dll. Keluaran
dapat dibandingkan terhadap salah satu masukkan produk yang dihasilkan
masukan seperti tenaga kerja langsung, dan tidak langsung, modal yang terdiri
dari investasi, surat-surat berharga dan lain-lain.
Perusahaan dapat memanfaatkan indeks produktivitas ini dengan cara
menganalisa dan mengevaluasi perubahan-perubahan ongkos pada masukan,
tetapi dengan syarat yang penting adalah semua masukan dinyatakan dengan
harga yang tetap yang diambil dari periode dasar,
Seorang ahli batubara, William J. Douglas, memberikan definisi tentang
produktvitas yang menggabungkan peralatan dengan manusi sebagai dasar
ekonomi, yaitu:
Produktivitas ekonomi =
/
/ + / + /
Dengan memandang nilai per ton batubara yang diproduksi maka didapat
suatu nisbah dari produktivitas yaitu:
Efisiensi ekonomi =
/ /
=
/ + / + /
Produktivitas Tenaga Kerja = satuan jam orang bekerja
Dimana :
P.T.K = Produktivitas tenaga kerja
WMT.SSP = wet metric ton screening station product yang merupakan
produk akhir dari departemen tambang sebagai bahan
baku pabrik
Manshift = jam bekerja yang dibayar untuk seluruh Departement
Tambang dari manajemen, geologi, operasi, engineering
dan pemeliharaan
Semua operasi pekerjaan pembuatan jalan tambang, pengupasan
tanah dan operasi penambangnya sendiri termasuk perhitungan di dalam
menghasilkan produk akhir Departemen Tambang (SSP).
Sedangkan yang termasuk perhitungan manshift adalah:
ton
P. T. K = manshift
Dimana :
P.T.K : produktivitas tenaga kerja
Ton : produktivitas yang di hasilkan dari tambang
Manshift : jam kerja yang terjadi untuk seluruh pegawai yang dapat
dihitung untuk :
1. Jam kerja untuk dinas tambang terbuka dan tambang dalam
2. Jam kerja untuk seluruh pegawai sampai ke kuarsa direksi, tidak
termasuk pegawai di kantor pusat jakarta.
Produktivitas tenaga kerja di bidang pertambangan umumnya
menggunakan satuan ton per manshift. Hal ini terlihat dari data yang
terdapat dalam majalah Engineering Mining Journal bulan juni 1978 dan
data yang diperoleh dari PT. INCO Indonesia serta hasil perhitungan di
PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) dan PN. Tambang Batubara
seperti yang terlihat pada lampiran 1.
Sum AO/
Sum RI/
HR/O/b = gaji perjam rata-rata, yang lainnya (O), periode dasar, dibagi
harga dasar oleh jumlah jam dari tenaga kerja yang dipasok
dan digunakan sebagai pengganti tingkat gaji dasar tahunan.
HA/N/b = jam kerja aktual, bagian menejemen N, periode dasar b dan
dengan pengetian yang sama untuk grup yang berbeda oleh
perubahan jangka menengah ke S, R, dan lain-lain.
Catatan :
Dalam RIP/3/m gaji perjam adalah tingkat peroda dasar karena penurunan
setiap masukan secara terpisah, hal ini tidak sama jika semua tingkat gaji
akan dikoreksi akan di koreksi oleh indeks harga.
d. AOP/1b = Q1/b X ST 1/1 X ($1 X $1E/b + $1T/b) .... + ST 1/N X (
$NE/b X $NE/b) + $NT/b + Qi/d dst, untuk semua
produk dan tahap poses
Q1/b = jumlah produk 1, perioda dasar
Q2/b = jumlah produk 2, perioda dasar
Periode dasar menyatakan beberapa perioda dan telah lampau dari kinerja
dihubungkan denganm perioda waktu biasa dari suatu perioda waktu yang
umum
Perioda pengukuran menyatakan beberapa perioda waktu setelahperioda
dasar
/ /
Bila P /
/ /
P = IndeksProduktivitas
/
=
/
/
=
/
/
=
/
/
=
/
Pada dasarnya model M.E Mundel ini adalah kuantifikasi dan
agregasi keluaran maupun masukan. Umumnya metoda kuantifikasi dan
agregasi masukan adalah dalam istilah tenaga kerja (man power) adalah waktu
kerja (man hours) atau (man years).
Sedangkan alternatif lain adalah :
1. Ongkos tenaga kerja tambang
3. Ongkos total
4. Ongkos modal
5. Penggunaan mata uang asing
Keluaran = agregasi dari keluaran dalam hal waktu standar dari tahun
dasarnya
Keluaran = agregasi dari keluaran dalam hal waktu standar dari tahun
dasarnya
1. Federal Health and Safety laws and Their antecedents (CMHSA) tahun
1969 dan 1977
2. Kondisi peralatan yang buruk atau metoda penambangan yang tidak sesuai
3. Sikap dan kebiasaan para pekerja
4. Program pelatihan yang tidak efektif yang diberikan untuk pekerja yang
tidak berpengalaman.
5. Program perawatan(maintanace) yang buruk
6. Federal Surface Mined Coal and Reclamation Act and its antecedents
(SMCRA) pada tahun 1977
7. Masalah lingkungan Health and Safety arc 1969 merupakan penyebab
terburuk dengan memaksa perusahaan tambang batubara untuk melakukan
penambangan terhadap tambang-tambang yang tidak produktif dan
memerukan biayabesar.
Keterampilan
Pelatihan
Disiplin
Peralatan
Stuktur supervisor
Perencanaan supervisor
Program perawatan
Pengarahan terhadap operasional kerja
Otoritas
Dukunganmanajemen
Komunikasi vertical dan horizontal
3. Produktivitas Pengankutan
Produktivitas unit pengangkutan merupakan fungsi dari profil
pengangkutan dan kecepatan truck. Karena profil pengangkutan dapat
bervariasi selama umur tambang, produktivitas truk harus dihitung untuk
masing-masing periode penambangan yang ditetapkan dalam jadwal
produksi. Untuk menentukan profil rat-rata pada suatu periode
penambangan, pengukuran dibuat dari titik tengah (centroid) masing-
masing jenjang yang telah ditambang kearah yang epat. Kecepatan truck
maksimum baik untuk kondisi penuh maupun kosong ditentukan dari
grafik yang diperoleh dari pabrik dan dimodifikasi sehingga sesuai dengan
kondisi proyek dan peraturan keselamatan kerja. Karena sebagian besar
tambang tidak mempunyai jalur lintas, produktivitas truck dibatasi oleh
unit yang paling lambat dan kecepata rata-rat biasanya kurang dari
kecepatan maksimum yang diperoleh. Oleh karena itu, seharusnya
digunakan kecepatan sekitar 90% dari kecepatan maksimum yang
diperoleh. Kecepatan rata-rata ini digabungkan dengan berbagai segmen
profil pengangkutan untuk menentukan total waktu perjalanan. Sehingga
produktivitas truck per shift= Jumlah muatan per Shift x kapasitas truck x
loading factor.
Tabel 1. Produktivitas Tenaga Kerja Berbagai Perusahaan Tambang
No Nama Tambang Lokasi Pemilik Jenis Tahun Tipe Sistem Tambang Produktivita
Perusahaan Mulai Bijih/Kadar s (Ton/Ms)
1 Messina (Tvl) Afrika 100% swasta 1904 1,15% Cu Sub. Cav 1,4
Development CO.Ltd Selatan
(100% pubic)
5 Mac Leod Mine, Algona Kanada 100% swasta 1939 34,6% Fe Sub bl. 44
Ore Div, Ontario (Algona Steel
Corp)
6 Windana Nickel Project Australia 50% Shell 50% 1978 2% Ni Sub bl. C & F Sub 11
Laicaton Barat Wastern Mining Cav
Crop
7 Sorcako INCO Indonesia Indonesia Swasta 19.. 2% Ni Open Pit 13,16 x)
8 Lakestor Mine Casa Amerika 50% Hecta 1976 1% Cu Bl Cav, Pa Cav, sub 24
Grandi, Arizona Serikat Mining Co. 50% Cav
El Paso Natural
Gas & Co
9 BCL Ltd. Selebi-Pikwe Bostwana 25% AMAX 1973 1,80% Cu C & F, Open stoping 3,10
with post fill
25% AAC of SA 1,25% Ni
15% Bostwana
35% Public
10 Mosaboni Group Mines India 100% Pemerintah 1924 1,35% Cu R&P 0,75
Mosaboni-Bihor
C&F
7,14% Zu C&F
2.802/ton Sq Set
Ag Arch Block
14 Bukit Asam Sumatera Indonesia Pemerintah 1918 Batubara Strip Mine 1,11*)
Selatan
15 Ombilin Sumatera Barat Indonesia Pemerintah 1892 Batubara Strip Mine 3,22**)
16 Ombilin Sumatera Barat Indonesia Pemerintah 1892 Batubara Longwall R & P, 1,50*)
Cav
Keterangan :
X) = Bulan Januari 1994
*) = Rata-rata selama tahun 1979-1981
**) = Rata-rata selama tahun 1979-1982
***) = Proyeksi
- Sub Cav = Sublevel Caving
-R&P = Room and Pilar
- Sub bl = Sublevel blast hole
-C&F = Cut and Fill
- pa cav = Panel Caving
Sq set = square ser
Table 10.2. Drilling Productivity Estimate
Material To Drill
Blasting parameters Ore and waste
In Situ height
Bench density of material 12.50
50 ft cu ft/ton
Subgrade drilling 10 ft
Hole depth 60 ft
Powder rise 30 ft
Stemming height 30 ft
Burden 30 ft
Spacing 30 ft
Drilling productivity
Shifts/day 3 shift
Type of equipment
Shovel 25 cu yd
Bench height 50 ft
Productivity/load
Productivity/shift
Productivity/year
Shift/day 3 shift
PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Arif, Irwandy, Prof. Dr. Ir., Manajemen Tambang, Jurusan Teknik Pertambangan
Institut Teknologi Bandung, 2012