Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Pada gerak translasi, momentum linear sebuah benda adalah perkalian massa dan kecepatan
linear (translasi) = . Pada gerak rotasi dikenal dengan momentum anguler dengan
notasi analog dengan adalah perkalian momen inersia dan kecepatan anguler
=
= (sumbu putar melalui 0). Dalam hal ini I merupakan besaran skalar, karena
benda beputar hanya pada satu sumbu. merupakan vektor posisi dari benda bermassa m.
( + ) = maka + 2 =
= 2 =
Jadi, = = jarak pusat osilasi ke poros
B. Gerak Presisi
Gerak presisi adalah gerak rotasi dari sumbu putar. Misalkan sebuah piringan berputar
dengan kecepatan angular yang berlawanan arah dengan perputaran jarum jam dengan
sumbu putar adalah sumbu y. Maka arah Lo= I adalah persamaan sumbu y (+). Bila pada
sumbu putar diberi kopel F dan F maka arah momen kopel ini ke x(-) berarti ada pada
arah x(-).
Lo + = L merupakan sumbu putar yang baru, berarti sumbu putar dalam waktu . Jika
<<, maka =Lo
= 0 = =
0 0
lim = = kecepatan anguler presisi
0
Jadi =
Definisi: Kecepatan anguler presisi adalah kecepatan berputar dari poros terhadap pusat
massa yang diakibatkan oleh momen kopel. Sebaliknya bila pada poros dari piringan yang
sedang berputar dipaksakan suatu gerak presisi, maka akan timbul momen kopel pada poros
tersebut.
Sifat ini merupakan dasar untuk gyrostabilidator yang dipakai untuk mengurangi keolengan
kapal laut.
berbanding terbalik dengan dan , jadi dan besar berarti kecil (presisi kecil).
C. Giroskop
Giroskop merupakan sebuah contoh dari gerak presisi. Giroskop terdiri dari sebuah piringan
dengan sumbu putar yang dapat berputar terhadap sumbu x, y, dan z. Sumbu piringan ini
diberi lingkaran penyangga dan sistem ini semuanya diberi penyangga setengah lingkaran.
Pusat massa sistem piringan, sumbu, dan piringan penyangga adalah di titik 0, maka momen
gaya berat terhadap 0 akan sama dengan nol. Jika piringan berputar dngan cepat pada
sumbunya (AB), momen gaya yang disebabkan oleh gaya berat sistem sama dengan nol.
Misalkan mula-mula sumbu AB horisontal, piringan diputar dengan cepat kemudian giroskop
dibuat bebas berputar pada 3 arah sumbu koordinat(x, y, dan z). Jika letak giroskop diubah,
maka sumbu AB akan tetap pada arah semula. Hal ini dapat diterangkan sebagai berikut:
Gambar 4. Gerak giroskop
=
akan tetap karena = = 0, maka
juga tetap berarti arah putar atau sumbu putar
akan tetap, begitu pula laju putarannya. Giroskop banyak dipakai di kapal sebagai giro
kompas, sebab letak AB menunjuk tempat semula.
1) Giroskop Sederhana
Gerak presisi ini sekali dimulai akan tetap bergerak, karena gaya beratnya. Pada yang
diperbesar, maka sumbu putar akan naik, jika diperkecil maka sumbu akan turun. Naik
turunnya sumbu putar atau osilasinya naik turun terhadap posisi setimbang disebut nutasi.
2) Gasing
= , arah putar akan beruba h terus dan gasing berputar terhadap sumbu z.
= 0 karena
-momentum sudut terhadap titik sembarang adalah jumlah momentum sudut pusat masa ke
titik sembarang dan momentum sudut sistim terhadap pusat masa.
Untuk partikel turunan terhadap waktu
Suku terakhir
karena
-bila resultante torsi luar nol pada sumbu sembarang, maka momentum sudut total akan
konstan pada sumbu tersebut.
-bila gaya dalam central torsi total dalam = 0, dan momentum sudut sistim hanya bisa
dirubah oleh gaya luar.