Вы находитесь на странице: 1из 21

i

Tugas Semester Genap


Mata Kuliah Statistik Non Parametrik
T.A 2016/2017

UJI KRUSKAL-WALLIS

Disusun oleh:

Diah Ayu Puspitasari - 15.8573


Dwi Esty Novianti - 15.8586
Ervina Nafia Sari - 15.8603
I Gusti Ngurah Rai W - 15.8652
Nurul Fajria - 15.8808
Riva Ramadhana Z- 15.8860

Sekolah Tinggi Ilmu Statistik


Jakarta
2017
Daftar Isi

Daftar Isi ................................................................................................................... ii

Uji Kruskal-Wallis

Esensi ................................................................................................................... 1

Syarat............................................................................................................ 1

Prosedur ............................................................................................................... 2

Uji Lanjutan Kruskal-Wallis ...................................................................................... 3

Uji Kruskal-Wallis menggunakan SPSS .................................................................... 4

Uji Kruskal-Wallis menggunakan R .......................................................................... 7

Contoh Soal................................................................................................................ 9

Sampel Besar(Dengan Uji Lanjutan) ................................................................. 9

Sampel Kecil ....................................................................................................... 11

Latihan Soal ............................................................................................................... 14

ii
UJI KRUSKAL-WALLIS

Uji Kruskal-Wallis (Kruskal-Wallis one-way analysis of variance by ranks) adalah


teknik statistika nonparametrik yang digunakan untuk menguji hipotesis awal bahwa
beberapa 3 atau lebih sampel berasal dari populasi yang sama/identik. Jika hanya melibatkan
dua sampel, uji Kruskal-Wallis ekuivalen dengan uji Mann-Whitney. Uji Kruskal-Wallis
digunakan untuk rancangan acak lengkap.

Esensi:
Merupakan alternative bagi uji One Way Anova
Betujuan untuk menguji apakah 3 atau lebih sampel independen berasal dari populasi
yang sama atau tidak
Syarat:
k sampel independen
Skala pengukuran minimal ordinal
Peubah acak bersifat kontinyu
Sampel Kecil dan Sampel Besar:

Kruskal-Wallis

Sampel Kecil Sampel Besar

k=3 k>3
dan dan atau
nj 5 nj >5

Tabel O Tabel C

1
Prosedur:

1. Tentukan Hipotesis nya


H0: M1=M2=.=Mk {Sampel berasal dari populasi yang sama}
H1: Minimal ada satu MiMj {Sampel berasal dari populasi yang berbeda (minimal
ada satu yang berbeda)}
2. Tentukan taraf signifikansi ()
3. Masukkan nilai-nilai observasi ke dalam tabel k kolom

Kelompok/Sampel
1 2 . K
11 12 . 1
21 22 . 2
. . . .
11 .
22

4. Beri rangking seluruh nilai dari terkecil ke terbesar. Ketika terdapat dua atau lebih
nilai yang sama, maka setiap nilai yang sama tersebut diberi rangking rata-ratanya.
5. Hitung Statistik Uji (H)
Rumus:

12 2
=[ ] 3( + 1)
( + 1)
=1

atau

12
= ( )2
( + 1)
=1

Keterangan:
k = banyak kelompok
nj = banyak sampel ke-j
N = banyak sampel dalam semua populasi atau total ni
Rj = jumlah rangking pada populasi ke-j (j= 1,2,3,.,k)
R = (N+1)/2 = rata-rata rangking sampel gabungan
Rj = rata-rata rangking ke-j

2
Karena distribusi sampling dari statistik Kruskal-Wallis dipengaruhi oleh rangking
yang sama (rangking kembar), maka untuk mengoreksi efek dari rangking kembar
diperhitungkan statistik Kruskal-Wallis (H) yang menggunakan faktor koreksi, yaitu
membagi nilai statistisk Kruskal Wallis (H) dengan:

( 3 )
1 3 =1 3

Keterangan:
t = rangking kembar
N = banyak sampel dalam semua populasi atau total ni

Sehingga rumus statististik Kruskal-Wallis (H) menjadi:



=

1 3

6. Tentukan wilayah titik kritiknya


Tolak H0 jika Hc > X2;(k-1) atau p-value<
Untuk sampel kecil gunakan tabel Kruskal-Wallis (Tabel O)
Untuk sampel besar gunakan tabel Chi-Square (Tabel C) dengan db=k-1
7. Keputusan
8. Kesimpulan

Uji Kruskal-Wallis dengan Uji Lanjutan


Apabila hasil keputusan tolak H0, maka untuk melihat perlakuan mana yang berbeda
dilakukan uji lanjutan/uji Dunn

Hipotesis :
H0 : Mi = Mj
H1 : Mi Mj dimana i j
Alpha : 5 %

3
Statistik Uji :
1) Pembanding untuk perlakuan kontrol dengan LSD dan komtrol dengan UML

[ ( 2 1) ( 3 ) 1 1
( + )
(1) 12( 1)

2) Pembanding untuk perlakuan LSD dan UML

[ ( 2 1) ( 3 ) 1 1
( + )
(1) 12( 1)

Daerah kritis :
Tolak Ho apabila

[ ( 2 1) ( 3 ) 1 1
| | > ( + )
(1) 12( 1)

Keputusan.
Kesimpulan.

Uji Kruskal-Wallis menggunakan SPSS


1. Masukkan data ke dalam tabel N2
Kolom pertama masukkan data observasi dan kolom kedua masukkan perlakuan

4
2. Pilih Analyze Nonparametric Tests Legacy Dialogs K Independent Samples

3. Masukkan data observasi ke dalam Test Variable List dan Perlakuan ke dalam
Grouping Variables

5
4. Klik Define Range dan masukkan range minimum 1 dan maksimum adalah nilai k.
Jika sudah, klik continue

5. Klik Options lalu ceklis Descriptive, kemudian klik continue.

6. Klik OK, kemudian akan keluar hasilnya

6
Uji Kruskal-Wallis menggunakan R

1. Masukkan data pada Excel, save dengan format csv

2. Import data ke dalam R

7
3. Ketik kruskal.test(namafile)

4. Kemudian run, maka hasilnya akan keluar

8
CONTOH SOAL

(Sampel Besar dengan Uji Lanjutan)


1. Torre et al. mencatat adanya perubahan serotonin (5-HT) (platelet) serebral dan
ekstraserebral tikus sesudah pemberian LSD-25 dan 1-methyl-dlysergic acid
butanclamide (UML) secara intraperitoneal. Pengukuran yang sama mereka lakukan
pada 11 kontrol. Hasil percobaan disajikan pada Tabel di bawah ini. Apakah data ini
cukup memberikan bukti untuk menunjukan adanya perbedaan di antara ketiga perlakuan
tersebut (=5%)? Hitung pula nilai p-value (Daniel 1990).
Tabel serotonin otak (5-HT), nanogram per gram, pada tiga kelompok anak tikus
Kontrol 340 340 356 386 386 402 402 417 433 495 557
LSD 0.5 mg/kg 294 325 325 340 356 371 385 402
UML 0.5 mg/kg 263 309 340 356 371 371 402 417

Jawab:
Hipotesis :
H0 : Ketiga perlakuan memberikan pengaruh yang sama terhadap serotonin
otak (5-HT) anak tikus
H1 : Minimal ada satu perlakuan memberikan pengaruh yang berbeda
terhadap serotonin otak (5-HT) anak tikus
Alpha : 5 %
Statistik Uji : Kruskal Wallis Test (sampel besar nj>5)
Kontrol Nilai 340 340 356 386 386 402 402 417 433 495 557 Rkontrol
Peringkat 7.5 7.5 11 17.5 17.5 20.5 20.5 23.5 25 26 27 =203.5
LSD 0.5 Nilai 294 325 325 340 356 371 385 402 RLSD
mg/kg Peringkat 2 4.5 4.5 7.5 11 14 16 20.5 =80
UML 0.5 Nilai 263 309 340 356 371 371 402 417 RUML
mg/kg Peringkat 1 3 7.5 11 14 14 20.5 23.5 =94.5

Dengan menggunakan rumus


12 2
= =1 3( + 1) diperoleh
(+1)

9
12 203.52 802 94.52
= ( + + ) 3(27 + 1) = 6.18
27(27 + 1) 11 8 8
Karena terdapat ties maka dikoreksi dengan rumus


= 1 (3) sehingga diperoleh

6.18
= = 6.24
1 186(273 27)
Catatan : ties T = (23-2)+(43-4)+(33-3)+(33-3)+(23-2)+(43-4)+(23-2)=186
Daerah Kritis :
Ukuran contoh lebih dari 5 pengamatan sehingga harus digunakan tabel Khi-Kuadrat.
Nilai kritis khi-kuadrat untuk derajat bebas k -1 = 3 -1 = 2 pada taraf nyata 5% adalah
5.991.
Keputusan :
Sehingga dengan Hc = 6.23 kita dapat menolak H0 pada taraf nyata 5%, karena Hc >
dari X22;0,05
Kesimpulan:
Dengan tingkat signifikansi 5 persen dapat disimpulkan bahwa ada minimal satu
perlakuan yang memberikan pengaruh yang berbeda terhadap serotonin otak (5-HT)
anak tikus.

Uji Lanjutan :
Karena hasilnya tolak H0 lanjut ke Uji Dunn untuk melihat perlakuan mana yang berbeda
Hipotesis :
H0 : Mi = Mj
H1 : Mi Mj dimana i j
Alpha : 5 %
Statistik Uji :
3) Pembanding untuk perlakuan kontrol dengan LSD dan komtrol dengan UML

[ ( 2 1)( 3 ) 1 1 [ 27 (272 1)186 1 1


( + ) = 2.13 (11 + 8) =7.82
(1) 12(1) 12(271)

4) Pembanding untuk perlakuan LSD dan UML

10
[ ( 2 1)( 3 ) 1 1 [ 27 (272 1)186 1 1
( + ) = 2.13 (8 + 8) =8.41
(1) 12(1) 12(271)

Daerah kritis :
Tolak Ho apabila

[ ( 2 1) ( 3 ) 1 1
| | > ( + )
(1) 12( 1)

Keputusan :
| | = |18.5 10| = 8.5 > 7.82

| | = |18.5 11.81| = 6.69 <7.82

| | = |11.81 10| = 1.81 < 8.41


Kesimpulan :
Dengan tingkat signifikansi 5 persen dapat kita simpulkan bahwa kontrol dan LSD
memberikan pengaruh berbeda terhadap tikus, sedangkan pasangan perlakuan lainnya
tidak.

(Sampel Kecil)
2. Data berikut ini adalah tingkat prestasi siswa dari beberapa Lembaga Bimbingan Belajar
yang berhasil masuk PTN ternama ( dalam % ).

Seorang peneliti ingin mengetahui apakah terdapat perbedaan tingkat prestasi siswa dari
Lembaga Bimbingan Belajar GO, NEUTRON, dan PRIMAGAMA yang berhasil masuk PTN
ternama. (Ujilah dengan tingkat signifikansi 5 %)\
Jawab :
Hipotesis :
H0 : Tidak ada perbedaan tingkat prestasi siswa dari Lembaga Bimbingan Belajar GO,
NEUTRON, dan PRIMAGAMA yang berhasil masuk PTN ternama.

11
H1 : Ada perbedaan tingkat prestasi siswa dari Lembaga Bimbingan Belajar GO, NEUTRON,
dan PRIMAGAMA yang berhasil masuk PTN ternama.
Tingkat signifikansi: =5%
Statistik Uji:
Kruskal Wallis Test (sampel besar nj>5)
Perlakuan Tingkat Prestasi Ranking
Siswa
H
GO 30,2 6 n1=5
h 62,4 12 r1= 6+12+13+14+15= 60
i 75,2 13
t 75,3 14
u 75,7 15
NEUTRON
n 8,5 2 n2=5
g 26,6 5 r1= 2+5+9+10+11= 37
= 39,1 9
12 2
[ n(n+1) =1 ] 40,3 10

41 11
3(n +
PRIMAGAMA 2,9 1 n3=5
1)
12,6 3 r1= 1+3+4+8+7= 23
H
20,7 4
h
33,7 8
i
33,6 7
t
k=3 n= n1 + n2 + n3 =
u
5+5+5=15
n

12 602 372 232


= [ 15(15+1) ( + + )] 3(15 + 1)
5 5 5

Hhitung= 6,98

Tabel O: n1=n2=n3=5 => hasil interpolasi: p-value=0.03127


Daerah penolakan: p-value<=
Keputusan: Tolak H0 karena (p-value=0.03127) <= (=0.05)

12
Kesimpulan:
Dengan tingkat signifikansi 5%, dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan tingkat prestasi
siswa dari Lembaga Bimbingan Belajar GO, NEUTRON, dan PRIMAGAMA yang berhasil
masuk PTN ternama.

DENGAN SPSS

Descriptive Statistics

Percentiles

Std. Maximu 50th


N Mean Deviation Minimum m 25th (Median) 75th

TINGKAT
15 38.5200 24.02169 2.90 75.70 20.7000 33.7000 62.4000
PRESTASI
BIMBEL 15 2.00 .845 1 3 1.00 2.00 3.00

Kruskal-Wallis Test
Test Statisticsa,b
Ranks
TINGKAT
BIMBEL N Mean Rank
PRESTASI
TINGKAT PRESTASI 1 5 12.00
Chi-Square 6.980
2 5 7.40 Df 2
3 5 4.60 Asymp. Sig. .031
Total 15 a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: BIMBEL
Interpretasi:
Chi-square => Hhitung= 6,98
Asymp. Sig. => p-value= 0,031
Karena (p-value= 0,031) < ( = 5%) maka tolak Ho.
Dengan tingkat signifikansi 5%, dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan tingkat prestasi
siswa dari Lembaga Bimbingan Belajar GO, NEUTRON, dan PRIMAGAMA yang berhasil
masuk PTN ternama.

13
LATIHAN SOAL

1. Crason dkk. melaporkan data tentang kadar kartisol dalam tiga kelompok pasien yang
melahirkan pada usia kehamilan antara 38 dan 42 minggu. Pengamatan terhadap kelompok I
dilakukan sebelum proses bedah Caesar yang sengaja dipilih. Pengamatan terhadap kelompok
II dilakukan pada proses bedah Caesar yang terpaksa dipilih akibat proses normal tidak
berhasil. Dan kelompok III terdiri atas pasien-pasien yang dapat melahirkan secara normal
tetapi ada yang memilih melahirkan melalui bedah Caesar. Kita ingin tahu apakah data ini
menyediakan bukti yang cukup untuk menunjukkan adanya perbedaan dalam median kadar
kortisol di antara ketiga populasi yang diwakili. Data-datanya adalah sebagai berikut:

Kelompok 1 262 307 211 323 454 339 304 154 287 356

Kelompok 2 465 501 455 355 468 362

Kelompok 3 343 772 207 1048 838 687

Jawab:
Hipotesis Uji
H0 : Ketiga populasi yang diwakili oleh data tersebut identik
H1 : Ketiga populasi tidak memiliki median yang sama
Taraf Signifikansi
10%
Statistik uji
Sebelum menghitung statistik uji, langkah yang pertama yaitu membuat peringkat dari
data tersebut seperti berikut:

Kelompok 1 4 7 3 8 14 9 6 1 5 12

Kelompok 2 16 18 15 11 17 13

Kelompok 3 10 20 2 22 21 19

Kemudian dijumlahkan tiap kelompok. Berikut hasilnya:


R1 = 69, R2 = 90 dan R3 = 94
Dari hasil tersebut baru bisa dihitung statistik uji.

14
Daerah kritis
Tolak H0 jika HX2tabel
Keputusan
Karena semua ukuran sampel lebih dari 5, maka kita harus menggunakan tabel kai-kuadrat
untuk memutuskan apakah median-median sampel berbeda secara bermakna. Nilai kritis kai-
kuadrat untuk db = k 1 = 3 1 = 2 adalah 9,210 untuk a = 0,01. Jadi, karena dengan X2
0,99;2 H = 9, 232 > c (9,210) ; kita tolak H0 pada taraf nyata tersebut.

Kesimpulan
median-median ketiga populasi yang diwakili tidak semua sama. Sedangkan nilai P untuk
contoh ini adalah antara 0,01 dan 0,005.
(SPSS nya silahkan dicoba sendiri ya)

2. Misalkan seorang peneliti bidang pendidikan hendak menguji hipotesis bahwa pada
administrator sekolah biasanya lebih bersifat otoriter daripada guru-guru kelas. Sungguhpun
demikian peneliti itu tahu bahwa data yang dipakai untuk menguji hipotesis ini mungkin
dikotori oleh kenyataan bahwa banyak guru kelas yang memiliki orientasi
administratif. Artinya banyak guru menganggap para administrator sebagai reference group.
Untuk menghindari pengotoran itu dia merancang untuk membagi 14 subjeknya ke dalam
tiga kelompok: guru berorientasi sebagai guru saja, guru berorientasi administratif dan para
administratif.
Pengajaran Administrasi Administrator
96 82 115
128 124 149
83 132 166
61 135 147
101 109

15
Jawab:
Hipotesis Uji

H0 : Tidak ada perbedaan di antara skor nilai tengah dari ketiga sampel.
H1 : Terdapat perbedaan di antara skor nilai tengah dari ketiga sampel.
Tingkat Signifikansi
5%
Statistik Uji
Untuk menguji tingkat otoriter dengan skala ordinal digunakan uji Kruskal Wallis
Ranking keoteriteran ketiga pendidik
Pengajaran Administrasi Administrator
4 2 7
9 8 13
3 10 14
1 11 12
5 6
R1=22 R2=37 R3=46
= 4.4 =7.4 = 11.5

Daerah kritis
Tolak H0 jika HX2tabel
Keputusan
KW = 6.4 untuk a=5% dan n1, n2, ,n3 adalah 5, 5, 4 didapat dari tabel O 5.64 sehingga
6.4>5.64 Ho ditolak
Kesimpulan
Maka:Ketiga kelompok pendidik yang ditunjuk itu berbeda dalam tingkat keotoriteran
mereka.
(SPSS nya silahkan dicoba sendiri ya)

3. Seorang peneliti ingin mengetahui apakah terdapat perbedaan prestasi belajar mahasiswa
yang diajar oleh Dosen A, Dosen B, dan Dosen C. Berdasarkan data berikut, apakah dapat

16
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar antara mahasiswa yang diajar oleh
Dosen A,B, dan C? ((Ujilah dengan tingkat signifikansi 5 %)

DOSEN A DOSEN B DOSEN C


36 50 62
45 50 90
59 40 45
61 77 70
60 90
45

Jawab:

Hipotesis :
H0 : Tidak ada perbedaan prestasi mahasiswa yang diajar Dosen A,B, dan C.
H1: Ada perbedaan prestasi mahasiswa yang diajar Dosen A,B, dan C (minimal ada
satu yang berbeda)
Tingkat signifikansi: =5%
Statistik Uji: Kruskal Wallis Test (sampel besar nj>5)
Perlakuan Tingkat Prestasi Ranking
Siswa
DOSEN A 36 1 n1=4
45 4 r1= 1+4+8+10=23
59 8
61 10
DOSEN B 50 6,5
50 6,5 n2=6
40 2 r1= 6,5+6,5+2+13+9+4 = 41
77 13
60 9
45 4
DOSEN C 62 11 n3=5
90 14,5 r1= 11+14,5+4+12+14,5=56

17
45 4
70 12
90 14,5
k=3 n= n1 + n2 + n3 = 4+6+5 =15

12 2
Hhitung= [ =1 ] 3(n + 1)
n(n+1)

12 232 412 562


Hhitung= [ ( + + )] 3(15 + 1)
15(15+1) 4 6 5

Hhitung= 3,9808

( 3 ) (23 2)+(23 2)+(33 3)


Faktor Koreksi: 1- = 1- = 0,9893
3 153 15
3,9808
Sehingga: Hhitung= = 4,0239
0,9893

Htabel = 2(, k-1) = 2(0,05 ; 3-1) = 5,991


Daerah kritis: Hhitung>= Htabel atau p-value<=
Keputusan: Gagal tolak H0 karena (Hhitung= 5,4796) < (Htabel= 5,991)
Kesimpulan:
Dengan tingkat signifikansi 5%, dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan
prestasi mahasiswa yang diajar Dosen A,B, dan C.
DENGAN SPSS
Descriptive Statistics
Percentiles
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum 25th 50th (Median) 75th
NILAI 15 58.67 16.944 36 90 45.00 59.00 70.00
DOSEN 15 2.07 .799 1 3 1.00 2.00 3.00

Kruskal-Wallis Test
Ranks
DOSEN N Mean Rank
NILAI DOSEN A 4 5.75
DOSEN B 6 6.83
DOSEN C 5 11.20
Total 15

18
Test Statisticsa,b

NILAI
Chi-Square 4.024
Df 2
Asymp. Sig. .134
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: DOSEN

Interpretasi:
Chi-square => Hhitung= 4,024
Asymp. Sig. => p-value= 0,134
Karena (p-value= 0,134) > ( = 5%) maka gagal tolak Ho.
Dengan tingkat signifikansi 5%, dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan prestasi
mahasiswa yang diajar Dosen A,B, dan C.

19

Вам также может понравиться