Вы находитесь на странице: 1из 22

TAMARA F.

A (1102012292) SK 4 NEURO (SCHIZOPHRENIA)


1. SISTEM LIMBIK

http://smallcollation.blogspot.com/

ANATOMI SISTEM LIMBIC


Sistem limbik itu melibatkan telenchepalon dan dienchepalon.
Sistem limbik disusun oleh :
A. Lobus limbik (broca)
Merupakan bangunan berbentuk huruf C yang melingkari corpus callosum. Terdiri dari :
Gyrus subcallosum s.subiculum
Gyrus cingulli
Gyrus parahippocampi
B. Formatio hippocampi
Meliputi :
Hippocampus
Merupakan substansia grissea yang melengkung ke atas sepanjang dasar cornu inferior ventriculus
lateralis.
Ujung depannya membentuk pes hippocampi. Dilapisi ependim, dibawahnya ada alveus (berupa
substansia alba) yang kemudian akan membentuk fimbria.
Fimbria kemudian berlanjut menjadi crus fornix yang mengelilingi thalamus dan menyetu lagi membentik
corpus fornix.
Berfungsi dalam proses belajar dan ingatan sekarang.
Gyrus dentatus
Merupakan berkas substansia grissea yang terletak diantara fimbria hippocampi dengan gyrus
gippocampi.
Saling mengunci satu sama lain dengan hippocampus.
Subiculum s.gyrus subcallosum
Terlatak antara hippocampus dengan gyrus para hippocampus
C. Nucleus amygdaloideus

1
Berbentuk seperti buah almond. Letaknya sebagian di depan dan sebagian di atas cornu inferior ventriculus
lateralis.
Berfungsi dalam :
Jika dipacu, terjadi perubahan suasana hati
Kalau dirusak, terjadi sikap agresif
Melalui hipothalamus, mempercepat kerja endokrin, sex dan reproduksi.
D. Hypothalamus
Terletak paling depan di dienchepalon. Terbagi dalam dua kelompok nuclei, yaitu yang medial dan lateral yang
dipisahkan oleh collumna fornix dan tractus mammillothalamicus.
Fungsi dari hipothalamus antara lain :
Mengontrol sistem saraf otonom
Mengontrol kerja endokrin
Mengontrol suhu tubuh
Mengontrol intake air dan makanan
Mengontrol emosi dan perilaku
Mengontrol irama sikardian
Mengontrol tidur
E. Nucleus anterior thalami
Terletak disekeliling foramen interventriculare. Menerima input dari hippocampus via fornix lalu
melanjutkannya ke gyrus cingulli.
F. Nucleus medio dorsalis thalami
Menerima input dari nuclei thalami, cortex prefrontalis, area subcallosum dan ganglia basalis lalu
mengirimkan output ke cortex prefrontalis.terletak di sekeliling ventriculus tertius.
G. Area septi
Merupakan bagian dari nuclei tel-enchepalon yang dibentuk oleh : cortex area septi, gyrus para terminalis dan
gyrus subcallosum. Terletak diantara septum pellucidum dengan communissura anterior.

Penghubung dari sistem limbik adalah :


- alveus - fimbria
- fornix - tractus mammillatothalamicus
- stria terminalis - stria medullaris

FISIOLOGI SISTEM LIMBIK


Peran sistem limbik
menguasai aksi yang memuaskan kebutuhan dasar dan emosi, sistem limbik berhubungan dengan hipotalamus
yang berperan penting dalam emosi dan respon terhadap stres atau pusat stres (flight or fight)
mampu memobilisasi tubuh untuk bereaksi
pengendalian tambahan terhadap beberapa perilaku instinctif

Sistem Limbik atau otak tengah, yang posisinya sedikit lebih ke depan dan terdiri atas Talamus dan
Ganglia Basal atau otak tengah. Sistem Limbik penting bagi pembelajaran dan ingatan jangka pendek tetapi juga
menjaga homeostatis di dalam tubuh (tekanan darah, suhu tubuh dan kadar gula darah). Terlibat dalam emosi
ketahanan hidup dari hasrat seksual atau perlindungan diri. Sistem Limbik mengandung Hipotalamus, yang
sering dianggap sebagian bagian terpenting dari 'otak mamalia'. Hipotalamus meskipun kecil (besarnya hanya
sepatuh gula kotak) dan beratnya hanya empat gram, hipotalamus mengatur hormon, hasrat seksual, emosi,
makan, minum, suhu tubuh, keseimbangan kimiawi, tidur dan bangun, sekaligus mengatur kelenjar utama dari
otak (kelenjar pituitari). Hipotalamus adalah bagian otak yang memutuskan mana yang perlu mendapat perhatian
dan mana yang tidak, misalnya kapan kita lapar.
Bagian limbik yang menjadi pusat emosi yang berada di amygdala dan hippocampus berfungsi mengatur
emosi manusia dan memori emosi, menunjukan seorang penderita epilepsi yang mendapat terapi operasi otak
dengan diangkatnya amigdala dan hypocampus memperlihatkan gejala hiperseks dan rakus setelah operasi.
Istilah Limbik berarti perbatasan aslinya limbik digunakan untuk menjelaskan struktur tepi sekeliling
regio basal serebrum, dan pada perkembangan selanjutnya diperluas artinya keseluruh lintasan neuronal yang
mengatur tingkah laku emosional dan dorongan motivasional.
2
Bagian utama sistem limbik adalah hipotalamus dengan struktur berkaitan, selain mengatur prilaku
emosional juga mengatur kondisi internal tubuh seperti suhu tubuh, osmolalitas cairan tubuh, dan dorongan untuk
makan dan minum serta mengatur berat badan Fungsi internal ini secara bersama-sama disebut fungsi vegetatif
otak yang berkaitan erat pengaturannya dengan perilaku.
Bagaimana kerja Hipotalamus dan sistem limbik, dalam Guyton diterangkan Fungsi Perilaku dari
Hipotalamus dan Sistem Limbik (Guyton, 1997:937)
1. Perangsangan pada hipotalamus lateral tidak hanya mengakibatkan timbulnya rasa haus dan nafsu makan
tapi juga besarnya aktivitas emosi binatang seperti timbulnya rasa marah yang hebat dan keinginan
berkelahi.
2. Perasangan nukleus ventromedial dan area sekelilingnya bila dirangsang menimbulkan rasa kenyang dan
menurunkan nafsu makan dan binatang menjadi tenang.
3. Perangsangan pada zone tipis dari nuklei paraventrikuler yang terletak sangat berdekatan dengan ventrikel
ketiga (atau bila disertai dengan perangsangan pada area kelabu dibagian tengah mesensefalon yang
merupakan kelanjutan dari bagian hipotalamus biasanya berhubungan dengan rasa takut dan reaksi
terhukum.
4. Dorongan seksual dapat timbul bila ada rangsangan pada beberapa area hipotalamus. Khususnya pada
sebagian besar bagian anterior dan posterion hipotalamus.

Hipotalamus, daerah pengatur utama untuk sistem limbik, berhubungan dengan semua tingkat limbik.
Hipotalamus mewakili kurang dari 1 persen masa otak, namun merupakan bagian penting dari jaras pengatur
keluaran sistem limbik. Sebagai contoh perangsangan Kardiovaskular hipotalamus. Perangsangan efek
neurogenik pada sistem kardiovaskular meliputi kenaikan tekanan arteri, penurunan tekanan arteri, peningkatan
atau penurunan frekuensi denyut jantung. Pada umumnya, perangsangan bagian posterior dan lateral hipotalamus
meningkatkan tekanan arteri dan frekuensi denyut jantung, sedangkan perangsangan area preoptik sering
menimbulkan efek yang berlawanan. Pengaturan gastrointestinal, dimana perangsangan pada hipotalamik lateral
berhubungan dengan pusat lapar, bila daerah ini rusak maka pada percobaan binatang, akan terjadi kehilangan
nafsu makan menyebabkan kematian karena kelaparan (lethal starvation). Pusat kenyang terdapat di nukneus
ventromedial, bila daerah ini dirangsang dengan listrik pada binatang percobaan akan menghentikan makannya
dan benar-benar mengabaikan makanannya. Bila area ventromedial ini rusak secara bilateral maka, maka binatang
tersebut jadi rakus, dan terjadi kegemukan yang hebat.(Guyton, 1997:933)

NEUROANATOMI SISTEM LIMBIC


Pengertian : Yang termasuk kedalam sistem limbik ialah semua bangunan berikut
Lobus limbik (Broca)
Formatio hipocampi
Nucleus amygdaloideus
Hypothalamus
Nucleus anterior thalami
Nucleus medio dorsalis thalami
Area septi

Beserta penghubungnya :
Alveus
Fimbria
Fornix
Tractus mammilothalamicus
Stria terminalis
Stria medullaris

Dari bangunan bangunan tersebut terlihat bahwa sistem limbik melibatkan :


Tel-encephalon
Di-encephalon

3
a. LOBUS LIMBIK (BROCA)
Pengertian : Lobus limbik merupakan bangunan berbentuk huruf C pada dataran medial hemisphaerum yang
melingkari corpus callosum dan mempunyai satu kesatuan fungsi yang meliputi :
Gyrus callosum s.subiculum : terletak didepan lamina terminalis dan rostrum corpus callosum, jalan
melingkari corpus callosum sampai splenium corporis callosi
Gyrus cinguli : terletak tepat diatas corpus callosum
Gyrus parahipocampi : tetletak antara fissura hipocampi dan sulcus colateralis. Kedepan dia lanjut menjadi
uncus

b. FORMATIO HIPPOCAMPI
Pengertian : Merupakan bangunan yang mempunyai satu kesatuan fungsi yang meliputi
HIPPOCAMPUS (cornu Ammonis)
- Merupakan substantia grissea yang melengkung ke atas sepanjang dasar cornu Inferior ventriculus
lateralis.
- Ujung depannya melebar membentuk: PES HIPPOCAMPI.
- Pada penampang frontal, hippocampus berbentuk seperti huruf C.
- Permukaan dalam ventriculus yang melangkung dilapisi oleh EPENDYM. Di bawahnya terdapat selapis
tipis substantia alba disebut sebagai: ALVEUS yang t.d. serabut saraf yang berasal dari hippocampus
yang kemudian melengkung kemedial membentuk: FIMBRIA.
- Fimbria sendiri meninggalkan ujung belakang hippocampus sebagai Crus fornix.
- Crus fornix dari tiap sisi membelok ke belakang dan atas dibawah splenium corpus callosi dan
mengelilingi dataran belakang thalamus. Kedua crura fornix tsb.kemudian menyatu membentuk Corpus
fornix yang terletak sangat dekat dengan dataran bawah corpus callosum.
- Pada waktu kedua crura saling mendekat, dia dihubungkan oleh serabut saraf yang jalan melintang:
Commissura fornices yang akan saling bersilangan kiri dengan yang kanan dan akhirnya bergabung
dengan hippocampus pada sisi yang sama.
- Fungsi Hippocampus: berperan dalam proses belajar dan ingatan sekarang
GYRUS DENTATUS
- Pengertian : merupakan seberkas substantia grissea yang terletak antara Fimbria Hippocampi dengan
Gyrus hippocampi.
- Struktur : kebelakang gyrus dentatus berjalan mendampingi fimbria sampai kedekat splenium
corporis callosi dimana dia lanjut menjadi: Induseum griseum.
- Induseum griseum sendiri merupakan seberkas tipis substantia grissea yang menutupi dataran atas
corpus callosum.
- Pada dataran atas Induseum griseum terdapat dua berkas serabut saraf: Stria longitudinalis mediale dan
Stria longitudinalis laterale. Kedua stria ini merupakan sisa (substantia alba): induseum grisea vestigii
- Gyrus dentatus dan hippocampus sama-sama berbentuk huruf C dan kedua huruf tersebut saling
mengunci satu dengan lainnya.
SUBICULUM s.GYRUS SUBCALLOSUM
- Merupakan bagian yang terletak antara hypocampus dengan gyrus parahippocampus. Keseluruhan
formatio hippocampi mempunyai panjang 5cm mulai dari depan (pada amygdala) kebelakang mencapai
splenium corporis callosi.

c. NUCLEUS AMYGDALOIDEUS (amygdala)


- Bentuk : Seperti buah almond
- Merupakan massa nuclei yang terletak pada lobus temporalis di daerah transisi dengan dataran postero
inferor lobus frontalis. Menerima aferen dari:
Lobus olfactorius anterior
Cortex piriformis, temporalis, pre frontalis
Hypothalamus
Nucleus medio dorsalis thalami
Tegmentum
- Mengirim eferen ke:
Area preopticum mediale

4
Nucleus area septi
Hypothalamus
Nucleus amygdaloideus sisi lain
Nucleus medio doralis thalami
Cortex prefrontalis
Tegmentum
- Letak : Sebagian didepan dan sebagian lagi di atas puncak cornu inferior ventriculus lateralis.
- Dia berhubungan dengan ujung ekor nucleus caudatus yang berjalan kedepan pada atap cornu inferior
ventriculus lateralis.
- Stria terminalis muncul dari dataran belakangnya.
- Fungsi amygdala :
Kalau dipacu, terjadi peruahan suasana hati (mood)
Kalau dirusak, terjadi sikap agresif
Melalui hypothalamus, dia mempercepat aktifitas endokrin, sex dan reproduksi

d. AREA SEPTI
- Merupakan bagian dari nuclei tel-encephalon
- Dibentuk oleh :
Cortex area septi
Gyrus para terminalis
Gyrus (area) subcallosum
- Letak : antara septum pellucidum dengan communissura anterior
- Hubungan timbal balik dengan formatio hippocampi via formix
- Hubungan timbal balik dengan hypothalamus
- Berhubungan dengan habenula melalui stria medallaris thalami

e. HYPOTHALAMUS
- Pengertian : Hypothalamus merupakan bagian kecil dan terletak paling depan dari diencephalon. Hamya
hypothalamus yang dapat terlihat langsung didataran bawah otak. Bagian lain dari Diencephalon tertutup
oleh kedua hemisphaerum cerbri.
- Letak : Membentuk dasar dan sebagian didnding lateral ventriculus tertius, sebagian terlindung oleh sella
turcica ossis sphenoidalis. Dia terletak di bawah thalamus mulai dari daerah chiasma optici sampai ke
lamina terminale dan commisura anterior, sehingga daerah yang di tempati htpothalamus itu sering juga
sebagai area preopticum. Kearah caudal hypothalamus membaur dengan tegmentum mesencephalon.
Dinding lateral hypothalamus dibatasi oleh capsula interna.
- Struktur : Jika dilihat dari bawah, hypothalaus tampak bangunan berikut :
Chiasma opticum
Tuber cineureum dan infundibulum
Corpus mammillare
- Nuclei hypothalamus terbagi atas 2 kelompok nuclei : kelompok medial dan kelompok lateral, yang
ditengh dipisah oleh sebuah dinding parasagital imaginer dimana terdapat : collumna fornix dan tractus
mammillothalamicus.
- Kelompok Nuclei Medial
Tersusun dari depan ke belakang sebagai berikut :
Nucleus peopticus
Nucleus paraventricularis
Nucleus ventromedialis
Nucleus infundibularis
Nucleus posterior
- Kelompok Nuclei Lateral
Tersusun dari depan kebelakang sebagai berikut :
Nucleus supraopticus
Nucleus lateralis major
Nucleus tuberomammillare
Nucleus tuberi lateralis
5
f. NUCLEUS ANTERIOR THALAMI
- Terbagi atas
Nuclei anteromedialis thalami
Nuclei anterodorsalis thalami
Nuclei anteroventralis thalami
- Letak : disekeliling foramen interventriculare terkungkung oleh kaki kaki lamina medullare pad aujung
depan thalamus. Kelompok nuclei ini membentuk tonjolan yang menjorokearah ventriculus lateralis.
- Hubungan : Menerima input serabut aferen dari hypothalamus via tractus mammillothalamus dan
kemudian diproyeksikan ke gyrus cinguli, khususnya ke area Brodmann 23 dan 24.
- Menerima input dari hipocampus via fornix
- Mengirim output ke gyrus cinguli
- Merupakan bagian dari sistem limbik

g. NUCLEUS MEDIODORSALIS THALAMI

h. SERABUT PENGHUBUNG LOBUS LIMBIK:


Alveus (sudah diterangkan)
Fimbria(sudah diterangkan)
Fornix (sudah diterangkan)
Tractus mammillothalamicus (sudah diterangkan)
Stria terminalis (sudah diterangkan)
Stria medularis (sudah diterangkan)
Commissura anterior (sudah diterangkan)

FUNGSI SISTEM LIMBIK


Berkaitan erat dengan keadaan emosi dan perilaku, terutama: reaksi takut, marah dan libido
Khusus hippocampus mempunyai fungsi:
Pembelajaran
Ingatan sekarang (hal-hal baru)
Ingatan masa lalu biasanya tidak akan berubah jika terjadi kerusakan pada hippocampus. Ingatan sekarang
yang disimpan pada hippocampus tersebut, kemudian dengan cara yang belum diketahui diteruskan ke cortex
frontalis. Disinilah disimpan ingatan masa lalu.
Berkaitan erat dengan fungsi penciuman, walau tak cukup bukti
Berkaitan erat dengan respons homeostatik terhadap perubahan lingkungan
Berkaitan erat dengan perubahan emosi sehingga melibatkan aktivitas lokomotorik, saraf otonom dan kelenjar
endokrin
Berkaitan erat dengan
Perasaan
Makan
Berkelahi
Melarikan diri
Mencari pasangan

Hipothalamus
Di sekeliling hipotalamus terdapat terdapat subkortikal lain dari sistem limbik yang meliputi septum, area
paraolfaktoria, epithalamus, nukleianteriorthalamus, gangglia basalis hipocampus dan amigdala. Di sekeliling
area subkortika limbik terdapat korteks limbik, yang terdiri atas sebuah cincin korteks serebri pada setiap belahan
otak yang dimulai dari area orbitofrontalis pada permukaan ventral lobus frontalis, menyebar ke atas ke dalam
girus sub kalosal, kemudian melewati ujung atas korpus kalosum ke bagian hemisferium serebri dalam girus
singulata dan akhirnya berjalan ke belakang korpus kalosum dan ke bawah menuju permukaan ventro medial
lobus temporalis ke girus parahipokampal dan unkus. Lalu pada permukaan medial dan ventral dari setiap
hemisferium serebri ada sebuah cincin terutama merupakan paleokorteks yang mengelilingi sekelompok struktur
dalam yang menagtur perilaku dan emosi. Sebaliknya, cincin korteks limbik ini juga berfungsi sebagai alat

6
komunikasi dua arah dan merupakan tali penghubung antara neokorteks dan struktur limbik lain yang lebih
rendah.
Jalur komunikasi yang penting antara sistem limbik dan batang otak adalah berkas otak depan bagian
medial (medial forebrain bundle) yang menyebar ke regio septal dan orbito frontal korteks serebri ke bawah
melalui bagian tengah hipotalamus ke formasio retikularis batang otak. Berkas ini membuat serabut-serabut dalam
dua arah, membentuk garis batang sistem komunikasi. Jalur komunikasi yang kedua adalah melalui jaras pendek
yang melewati formasio retikularis batang otak, thalamus, hipothalamus, dan sebagian besar area lainnya yang
berhubungan dengan area basal otak.
Hipotalamus meskipun berukuran sangat kecil hanya beberapa sentimeter kubik mempunyai jaras
komunika dua arah yang berhubungan dengan semua tingkat sistem limbik. Sebaliknya, hipotalamus dan struktur
yang berkaitan dengannya mengirimkan sinyal-sinyal keluaran dalam tiga arah:
ke belakang dan ke bawah menuju batang otak terutama di are retikular mesenfalon, pons, dan medula dan dari
area tersebut ke saraf perifer sistem saraf otonom. Ke atas menuju bagian besar area yang lebih tinggi di
diensefalon dan serebrum khususnya bagia anterior talamus dan bagian limbik korteks serebri. Infundibulum
hipotalamus untuk mengatur atau mengatur secara sebagain dari fungsi sekretorik pada sebagian posterior dan
anterior kelenjar hipofisis.

Pengaturan fungsi vegetatif dan fungsi endokrin Hipotalamus


Pada setiap hipotalamus tampak adanya suatu area hipotalamik lateral yang besar. Area ini berguna untuk
pengaturan rasa haus, rasa lapar, dan sebagian besar hasrat emosional. Pengaturan kardiovaskular menimbulkan
efek neurogenik pada sistem kardiovaskular yang telah dikenal meliputi kenaikan tekanan arteri, penurunan arteri,
peningkatan dan penurunan frekuensi denyut jantung.
Pengaturan suhu tubuh. Bagian anterior hipotalamus khususnya area preoptik berhubungan dengan suhu
tubuh. Peningkatan suhu darah yang mengalir melewati area ini meningkatkan aktivitas neuron-neuron suhu.
sebaliknya penurunan suhu darah akan menurunkan aktivitasnya.
Pengaturan cairan. Hipotalamus mengatur cairan tubuh melalui dua cara. 1) dengan mencetuskan sensasi
haus yang menyebabkan seseorang atau hewan minum air. 2) mengatur ekskresi air ke dalam urine. Di
hipotalamus bagian lateral terdapat area pusat rasa haus.
Pengaturan kontraktiitas uterus dan pengeluaran air susu oleh payudara. Perangsangan nuklei
paraventrikular menyebabkan sel-sel neuronnya mensekresi hormon oksitosin yang menyebabkan peningkatan
kontraktilitas uterus serta kontraksi sel-sel mioepitelial yang mengelilingi alveoli payudara yang selanjutnya
alveoli mengosongkan air susu melalui puting susu.
Pengaturan gastrointestinal dan hasrat makan. Yang berhubungan dengan rasa lapar terdapat di area
hipotalamus lateral. Sedangkan pusat rasa kenyang terletak di nuklei ventromedial. Pengaturan hipotalamik
sekresi hormon endokrin oleh kelenjar hipofisis anterior.

Fungsi perilaku dari hipotalamus dan fungsi limbik yang berkaitan


Perangsangan hipotalamus lateral pada hewan, tidak hanya merangsang timbulnya rasa haus dan nafsu
makan, tetapi juga kadangkala menyebabkan timbu rasa marah yang sangat hebat dan keinginan untuk berkelahi.
Perangsangan nukleus ventromedial menimbulkan rasa kenyang, menurunkan nafsu makan, dan hewan juga
tenang.
Perangsangan zone tipis dari nuklei paraventrikular, yang terletak sangat berdekatan dengan ventrikel ke
tiga biasanya menimbulkan rasa takut dan reaksi terhukum.
Dorongan seksual terjadi bila ada rangsangan pada hipotalamus khususnya sebagian besar bagian anterior dan
posterior.
Beberapa prinsip sebagai bentuk kecerdasan emosi yang diperankan sistem limbik antara lain:
Mempengaruhi sistem belajar manusia. Sistem limbik ini mengontrol kemampuan daya ingat,
kemampuan merespon segala informasi yang diterima pancaindera.
Mengontrol setiap informasi yang masuk. Sistem limbik ini mengontrol setiap informasi yang masuk
dan memilih informasi yang berharga untuk disimpan dan yang tidak berharga akan dilupakan. Oleh
karena itu sistem limbik menentukan terbentuknya daya ingat jangka panjang yang berguna dalam
pelayanan pendidikan anak.
Otak tidak akan memberikan perhatian jika informasi yang masuk mengabaikan sistem limbik.
Suasana belajar yang membosankan membuat sistem limbik mengkerut dan kehilangan daya kerjanya.
Oleh karena itu suasana belajar yang menyenangkan akan memberi pengaruh positif pada kerja sistem
limbik.

7
Fungsi spesifik bagian bagian lain sistem limbic
Fungsi hipokampus
Hipokampus merupakan bagian korteks serebri yang memanjang melipat ke dalam untuk membentuk
lebih banyak bagian dalam ventrikel lateralis. Hipokampus merupakan saluran tambahan yang dilewati oleh sinyal
sensorik yang masuk, yang dapat memulai reaksi perilaku dengan tujuan yang berbeda.
Seperti halnya halnya pada struktur-struktur limbik lain, perangsangan pada berbagai area dalam
hipokampus hampir selalu dapat menyebabkan salah satu dari berbagai pola perilaku, misalnya rasa marah,
ketidak pedulian, atau dorongan seks yang berlebihan.
Hal-hal yang berasal dari ingatan jangka pendek dapat diubah untuk disimpan menjadi ingatan jangka
panjang oleh hipokampus. Hipokampus (terletak diantara lobus temporal otak) dan bagian media lobus temporal
(bagian yang terletak paling dekat dengan garis tengah badan) juga berperan dalam proses penggabungan ingatan
(memory consolidation).
Untuk mengingat sesuatu, seseorang harus berhasil melaksanakan 3 hal, yaitu mendapatkan informasi,
menahan/meyimpannya dan mengeluarkannya. Bila kita lupa akan sesuatu, maka gangguan dapat terjadi pada
bagian mana saja dari ke 3 proses tersebut. Memory adalah proses aktif, karena ilmu pengetahuan berubah terus,
selalu diperiksa dan diformulasi ulang oleh pikiran otak kita.

Ingatan mempunyai beberapa fase yaitu :


waktunya sangat singkat (extremely shortterm)/ingatan segera (immediate memory) (item hanya dapat
disimpan dalam beberapa detik), Ingatan jangka pendek (short term) (items dapat ditahan dalam beberapa menit),
ingatan jangka panjang (long term) (penyimpanan berlangsungbeberapa jam sampai seumur hidup.

Ingatan jangka panjang dihasilkan oleh perubahan struktural pada system saraf, yang terjadi karena aktifasi
berulang terhadap lingkaran neuron (loop of neuron). Lingakaran tersebut dapat dari korteks ke thalamus atau
hipokampus, kembali lagi ke korteks. Aktifasi berulang terhadap neuron yang membentuk loop tersebut akan
menyebabkan synaps diantara mereka secara fungsional berhubungan. Sekali terjadi hubungan, maka neuron
tersebut akan merupakan suatu kumpulan sel, yang bila tereksitasi pada neuron tersebut akan terjadi aktifasi
seluruh kumpulan sel tersebut. Dengan demikian dapat disimpan dan dikembalikan lagi oleh berbagai sensasi,
pikiran atau emosi yang mengaktifasi beberapa neuron dari kumpulan sel tersebut. Menurut Hebb perubahan
struktural tersebut terjadi di sinaps.

Peran Hipokampus dalam pembelajaran


Fungsi teoritis hipokampus pada pembelajaran dapat menyebabkan timbulnya dorongan untuk mengubah ingatan
jangka pendek menjadi ingatan jangka panjang. Artinya, hipokampus menjalarkan sinyal-sinyal yang tampaknya
membuat pikiran berulang-ulang melatih informasi baru sampai menjadi ingatan yang disimpan permanen.

Amigdala
Amigdala merupakan kompleks beragam nukleus kecil yang terletak tepat di bawah korteks serebri dari
tiang (pole) medial anterior setiap lobus temporalis. Amigdala mempunyai banyak sekali hubungan dua jalur
dengan hipothalamus seperti juga dengan daerah sistem limbik lainnya. Amigdala menerima sistem neuronal dari
semua bagian korteks limbik seperti juga dari neokorteks lobus temporalis, parietalis, dan ksipitalis terutama dari
area asosiasi auditorik dan area asosiasi visual. Oleh karena hubungan yang multiple ini, amigdala disebut
jendela , yang dipakai oleh sistem limbik untuk melihat kedudukan seseorang di dunia. Sebaliknya, amigdala
menjalarkan sinyal- sinyal : kembali ke area kortikal yang sama ini, ke hipokampus, ke septum, ke thalamus, dan
khususnya ke hipothalamus.
Efek perangsangan amigdala hampir sama dengan efek perangsangan langsung pada hipothalamus,
ditambah dengan efek lain. Efek yang diawali dari amigdala kemudian dikirim melalui hipotalamus meliputi : 1)
peningkatan dan penurunan tekanan arteri, 2) meningkatkan atau menurunkan frekuensi denyut jantung 3,)
meningkatkan atau menurunkan motilitas dan sekresi gastrointestinal, 4) defekasi atau mikturisi 5), dilatasi pupil
atau kadangkala kontriksi, 6) piloereksi, 7) sekresi berbagai hormon hipofisis anterior terutama hormon
gonadotropin dan adrenokortikortopik.
Disamping efek yang dijalarkan melalui hipotalamus ini, persangsangan amigdala juga dapat
menimbulkan beberapa macam gerakan involunter yakni: 1) pergerakan tonik seperti mengangkat kepala atau
membungkukkan badan, 2) pergerakan melingkar melingkar, 3) kadangkala pergerakan klonik, ritmis, dan
berbagai macam pergerakan yang berkaitan dengan penciuman dan makan sperti menjilat, mengunyah, dan
8
menelan. Selain itu, perangsangan pada nukleo amigdala tertentu dapat menimbulkan pola marah, melarikan diri,
rasa terhukum, nyeri yang sangat, dan rasa takut seperti pola rasa marah yang dicetuskan oleh hipotalamus.

Fungsi keseluruhan amigdala


Amigdala merupakan area perilaku kesadaran yang bekerja pada tingkat bawah sadar. Amigdala juga tampaknya
berproyeksi pada jalur sistem limbik seseorang dalam berhubungan dengan alam sekitar dan pikiran. Amigdala
dianggap membuat respon perilaku seseorang sesuai dengan tiap kedaan.

korteks limbik
Bagian dari sistem limbik yang sedikit dimengerti adalah cincin korteks limbik, yang mengelilingi struktur
subkortikal limbik. Korteks ini berfungsi sebagai zona transisional yang dilewati oleh sinyal-sinyal yang
dijalarkan oleh sisa korteks otak ke dalam sistem limbik dan juga ke arah yang berlawanan

Korteks limbik
Bagian dari sistem limbik yang sedikit dimengerti adalah cincin korteks limbik, yang mengelilingi struktur
subkortikal limbik. Korteks ini berfungsi sebagai zona transisional yang dilewati oleh sinyal-sinyal yang
dijalarkan oleh sisa korteks otak ke dalam sistem limbik dan juga ke arah yang berlawanan. Oleh karena itu.
Korteks limbik berfungsi sebagai area asosiasi serebral untuk mengatur perilaku.

Korteks limbik ini dimulai dari :


Otak area orbito frontalis pada permukaan ventral lobus frontalis, menyebar ke atas ke dalam girus
subkalosal, kemudian melewati ujung atas korpus kolosum ke bagian medial hemisferum serebri dalam girus
singulata, dan akhirnya berjalan di belakang korpus kolosum dan ke bawah menuju permukaan ventromedial
lobus temporalis ke girus parahipokampal dan unkus. Lalu pada permukaan medial dan ventral dari setiap
hemisferum serebri ada sebuah cincin, terutama merupakan paleokorteks, yang mengelilingi sekelompok struktur
dalam yang sangat berkaitan dengan prilaku dan emosi. Sebaliknya, cincin korteks ini juga berfungsi sebagai alat
komunikasi dua arah dan merupakan tali penghubung antara neokorteks dan struktur limbik yang lebih rendah.
Perangsangan pada berbagai regio korteks limbik akan meinggagalkan fungsi korteks limbik ini. Namun,
seperi halnya regio-regio lain dari sitem limbik, pola perilaku tersebut dapat juga dicetuskan dengan merangasang
daerah spesifik dalam korteks limbik. Demikian juga ablasi beberapa area korteks limbik dapat menimbulkan
perubahan yang persisten pada perilaku hewan,misalnya hewan menjadi liar, mau menyelidiki segala objek,
mempunyai dorongan seksual yang besar tehadap hewan yang tidak sesuai atau terhadap benda- benda mati.

2. SKIZOFRENIA
2.1 DEFINISI
Skizofrenia adalah suatu psikosa fungsional dengan gangguan utama pada proses pikir serta
disharmonisasi antara proses pikir, afek atau emosi, kemauan dan psikomotor disertai distorsi kenyataaan terutama
karena waham dan halusinasi, assosiasi terbagi-bagi sehingga muncul inkoherensi, afek dan emosi inadekuat,
psikomotor menunjukkan penarikan diri, ambivalensi dan perilaku bizar (Maramis, 2009).
Skizofrenia berasal dari dua kata skizo yang berarti retak atau pecah (split), dan frenia yang berarti
jiwa. Dengan demikian seseorang yang menderita gangguan jiwa skizofrenia adalah orang yang mengalami
keretakan atau keretakan kepribadian (splitting of personality) (Hawari, 2001).
9
Skizofrenia merupakan sebuah sindrom kompleks yang dapat merusak pada efek kehidupan penderita
maupun anggota-anggota keluarganya atau gangguan mental dini untuk melukiskan bentuk psikosis tertentu yang
sesuai dengan pengertian skizofrenia sekarang (Durand dan H.Barlow, 2007). Hal tersebut dilaporkan dalam
bentuk kasus yang terjadi pada seorang pemuda yang ditandai adanya kemunduran atau keruntuhan fungsi intelek
yang gawat, berikutnya (Kraepelin (1856-1926) dalam Kaplan & Sadock, 2010), menjadi dementia yanc,
merupakan kemerosotan otak (dementia) yang diderita oleh orang muds (praecox) yang pada akhirnya dapat
menyebabkan kekaburan keseluruhan kepribadian. Bahwa halusinasi, delusi dan tingkah laku yang aneh pada
penderita skizofrenia dapat dikatakan sebagai kelainan fisik atau suatu penyakit.
(Eugen Bleuler (1857-1938) dalam Kaplan & Sadock, 2010). Memperkenalkan istilah skizofrenia atau
jiwa yang terbelah, sebab gangguan ini ditandai dengan disorganisasi proses berpikir, rusaknya koherensi antara
pikiran dan perasaan, serta berorientasi dini kedalam dan menjauh dari realitas yang intinya terjadi perpecahan
antara intelek dan emosi.

2.2 ETIOLOGI
Penyebab skizofrenia belum diketahui. Setidaknya, ada 2 faktor risiko, yaitu genetic dan perinatal. Tetapi, faktor
lingkungan sosial yang tidak terdefinisi dapat meningkatkan risiko skizofrenia.
a. GENETIK
Risiko skizofrenia meningkat pada kerabat biologis orang dengan skizofrenia tetapi tidak dalam keluarga
yang diadopsi. Risiko skizofrenia dalam keluarga tingkat pertama orang dengan skizofrenia adalah 10%. Jika
kedua orang tua memiliki skizofrenia, risiko skizofrenia pada anak mereka adalah 40%. Kesesuaian untuk
skizofrenia adalah sekitar 10% untuk kembar dizigot dan 40-50% untuk kembar monozigot.
Studi hubungan genome telah mengidentifikasi banyak gen kandidat, tetapi varian gen individu yang telah
terlibat sejauh ini hanya sebagian kecil dari kasus skizofrenia, dan temuan ini belum selalu direplikasi dalam
studi yang berbeda. Gen-gen yang telah ditemukan sebagian besar mengubah ekspresi gen atau fungsi protein
dalam cara yang kecil.

b. FAKTOR PERINATAL
Wanita yang kurang gizi atau yang memiliki penyakit virus tertentu selama kehamilan mungkin
menghadapi risiko lebih besar melahirkan anak yang kemudian menderita skizofrenia. Misalnya, anak yang
lahir dari ibu Belanda yang kurang gizi selama Perang Dunia II memiliki tingkat tinggi skizofrenia.
Setelah tahun 1957 influenza A2 epidemi di Jepang, Inggris, dan Skandinavia, tingkat skizofrenia lebih
tinggi di antara wanita yang tertular influenza selama trimester kedua mereka. Wanita di California yang hamil
antara tahun 1959 dan 1966 lebih cenderung memiliki anak yang menderita skizofrenia jika mereka menderita
influenza pada trimester pertama kehamilan mereka.
Komplikasi kebidanan dapat dikaitkan dengan insiden yang lebih tinggi skizofrenia. Anak yang lahir di
musim dingin mungkin berisiko lebih besar untuk mengembangkan skizofrenia

c. PENGUNAAN OBAT
Sebuah studi baru menunjukkan bahwa penggunaan ganja berat pada remaja berusia 15-17 tahun dapat
mempercepat timbulnya psikosis pada mereka yang berisiko tinggi untuk menderita gangguan psikotik. Dalam
sebuah analisis dari 247 pasien rawat inap yang mengalami episode pertama psikosis, Sekutu Cohort di
lapangan Awal Skizofrenia (ACES) proyek II menemukan bahwa timbulnya psikosis pada mereka yang
menggunakan ganja dari usia 15 sampai 17 tahun terjadi pada rata-rata usia 21,07 tahun, dibandingkan dengan
usia rata-rata 23,86 tahun pada pasien yang tidak menggunakan ganja selama tahun-tahun remaja yang sama.
Namun, para peneliti tidak bisa mengatakan apakah penggunaan ganja dapat benar-benar menyebabkan
psikosis untuk mengembangkan awal atau apakah orang-orang yang memiliki kegemaran terhadap onset awal
psikosis mungkin juga lebih mungkin, karena berbagai faktor, menggunakan ganja

2.3 EPIDEMIOLOGI
a. Demografi terkait usia
Onset skizofrenia biasanya terjadi antara remaja akhir dan pertengahan 30-an. Untuk laki-laki, usia puncak
onset untuk episode psikotik pertama adalah pada awal 20-an untuk menengah; untuk wanita, itu adalah di
akhir 20-an. 5-10 tahun pertama penyakit dapat parah, tapi periode awal ini biasanya diikuti oleh puluhan tahun
relatif stabil (meskipun kembali ke normal tidak biasa). Gejala positif lebih mungkin untuk terlihat dari gejala
kognitif dan negative

b. Demografi terkait jenis kelamin


10
Prevalensi skizofrenia adalah sama pada pria dan wanita. Onset skizofrenia ini nantinya pada wanita
dibandingkan pada pria, dan manifestasi klinis yang kurang parah. Ini mungkin karena pengaruh
antidopaminergic estrogen.

c. Demografi terkait ras


Meskipun beberapa variasi dengan ras atau etnis telah dilaporkan, tidak ada perbedaan ras dalam prevalensi
skizofrenia telah diidentifikasi secara positif. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa skizofrenia didiagnosis
lebih sering pada orang kulit hitam dibandingkan orang kulit putih; Temuan ini telah dikaitkan dengan bias
budaya praktisi.

2.4 KLASIFIKASI
1) F20.0 : schizofrenia paranoid
- Memenuhi kriteria diagnostik skizofrenia
- Sebagai tambahan :
Halusinasi dan atau waham harus menonjol :
Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi perintah, atau halusinasi
auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi pluit, mendengung, atau bunyi tawa.
Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa, atau bersifat seksual, atau lain-lain perasaan
tubuh halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang menonjol.
Waham dapat berupa hampir setiap jenis, tetapi waham dikendalikan (delusion of control),
dipengaruhi (delusion of influence), atau Passivity (delusion of passivity), dan keyakinan
dikejar-kejar yang beraneka ragam, adalah yang paling khas.
Gangguan afektif, dorongan kehendak dan pembicaraan, serta gejala katatonik secara
relatif tidak nyata / menonjol.
Pasien skizofrenik paranoid biasanya berumur lebih tua daripada pasien skizofrenik terdisorganisasi atau
katatonik jika mereka mengalami episode pertama penyakitnya. Pasien yang sehat sampai akhir usia 20 atau
30 tahunan biasanya mencapai kehidupan social yang dapat membantu mereka melewati penyakitnya. Juga,
kekuatan ego paranoid cenderung lebih besar dari pasien katatonik dan terdisorganisasi. Pasien skizofrenik
paranoid menunjukkan regresi yang lambat dari kemampuanmentalnya, respon emosional, dan perilakunya
dibandingkan tipe lain pasien skizofrenik.
Pasien skizofrenik paranoid tipikal adalah tegang, pencuriga, berhati-hati, dan tak ramah. Mereka juga
dapat bersifat bermusuhan atau agresif. Pasien skizofrenik paranoid kadang-kadang dapat menempatkan diri
mereka secara adekuat didalam situasi social. Kecerdasan mereka tidak terpengaruhi oleh kecenderungan
psikosis mereka dan tetap intak.

2) F20.1 : schizofrenia hebifrenik


- Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia
- Diagnosis hebefrenia untuk pertama kali hanya ditegakkan pada usia remaja atau dewasa muda (onset
biasanya mulai 15-25 tahun).
- Kepribadian premorbid menunjukkan ciri khas : pemalu dan senang menyendiri (solitary), namun tidak
harus demikian untuk menentukan diagnosis.
- Untuk diagnosis hebefrenia yang menyakinkan umumnya diperlukan pengamatan kontinu selama 2 atau
3 bulan lamanya, untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini memang benar bertahan :
- Perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tak dapat diramalkan, serta mannerisme; ada kecenderungan
untuk selalu menyendiri (solitary), dan perilaku menunjukkan hampa tujuan dan hampa perasaan;
- Afek pasien dangkal (shallow) dan tidak wajar (inappropriate), sering disertai oleh cekikikan (giggling)
atau perasaan puas diri (self-satisfied), senyum sendirir (self-absorbed smiling), atau oleh sikap, tinggi
hati (lofty manner), tertawa menyeringai (grimaces), mannerisme, mengibuli secara bersenda gurau
(pranks), keluhan hipokondrial, dan ungkapan kata yang diulang-ulang (reiterated phrases);
- Proses pikir mengalami disorganisasi dan pembicaraan tak menentu (rambling) serta inkoheren.
- Gangguan afektif dan dorongan kehendak, serta gangguan proses pikir umumnya menonjol. Halusinasi
dan waham mungkin ada tetapi biasanya tidak menonjol (fleeting and fragmentary delusions and
hallucinations). Dorongan kehendak (drive) dan yang bertujuan (determination) hilang serta sasaran
ditinggalkan, sehingga perilaku penderita memperlihatkan ciri khas, yaitu perilaku tanpa tujuan (aimless)
dan tanpa maksud (empty of purpose). Adanya suatu preokupasi yang dangkal dan bersifat dibuat-buat

11
terhadap agama, filsafat dan tema abstrak lainnya, makin mempersukar orang memahami jalan pikiran
pasien.
- Menurut DSM-IV skizofrenia disebut sebagai skizofrenia tipe terdisorganisasi

3) F20.2 : schizofrenia katatonik


- Memenuhi kriteria umum untuk diagnosis skizofrenia
- Satu atau lebih dari perilaku berikut ini harus mendominasi gambaran klinisnya :
stupor (amat berkurangnya dalam reaktivitas terhadap lingkungan dan dalam gerakan serta aktivitas
spontan) atau mutisme (tidak berbicara): Gaduh gelisah (tampak jelas aktivitas motorik yang tak
bertujuan, yang tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal)
Menampilkan posisi tubuh tertentu (secara sukarela mengambil dan mempertahankan posisi tubuh
tertentu yang tidak wajar atau aneh);
Negativisme (tampak jelas perlawanan yang tidak bermotif terhadap semua perintah atau upaya
untuk menggerakkan, atau pergerakkan kearah yang berlawanan);
Rigiditas (mempertahankan posisi tubuh yang kaku untuk melawan upaya menggerakkan dirinya);
Fleksibilitas cerea / waxy flexibility (mempertahankan anggota gerak dan tubuh dalam posisi yang
dapat dibentuk dari luar); dan
- Gejala-gejala lain seperti command automatism (kepatuhan secara otomatis terhadap perintah), dan
pengulangan kata-kata serta kalimat-kalimat.
- Pada pasien yang tidak komunikatif dengan manifestasi perilaku dari gangguan katatonik, diagnosis
skizofrenia mungkin harus ditunda sampai diperoleh bukti yang memadai tentang adanya gejala-gejala
lain.
- Penting untuk diperhatikan bahwa gejala-gejala katatonik bukan petunjuk diagnostik untuk skizofrenia.
Gejala katatonik dapat dicetuskan oleh penyakit otak, gangguan metabolik, atau alkohol dan obat-obatan,
serta dapat juga terjadi pada gangguan afektif.
- Selama stupor atau kegembiraan katatonik, pasien skizofrenik memerlukan pengawasan yang ketat untuk
menghindari pasien melukai dirinya sendiri atau orang lain. Perawatan medis mungkin ddiperlukan karena
adanya malnutrisi, kelelahan, hiperpireksia, atau cedera yang disebabkan oleh dirinya sendiri.

4) F20.3 : schizofrenia tak terinci


- Seringkali. Pasien yang jelas skizofrenik tidak dapat dengan mudah dimasukkan kedalam salah satu
tipe. PPDGJ mengklasifikasikan pasien tersebut sebagai tipe tidak terinci. Kriteria diagnostic menurut
PPDGJ III yaitu:
- Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia
- Tidak memenuhi kriteria untuk diagnosis skizofrenia paranoid, hebefrenik, atau katatonik.
- Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia residual atau depresi pasca skizofrenia.

5) F20.4 : Depresi pasca schizophrenia


- Diagnosis harus ditegakkan hanya kalau :
Pasien telah menderita skizofrenia (yang memenuhi kriteria diagnosis umum skizzofrenia) selama
12 bulan terakhir ini;
Beberapa gejala skizofrenia masih tetap ada (tetapi tidak lagi mendominasi gambaran klinisnya);
dan
Gejala-gejala depresif menonjol dan menganggu, memenuhi paling sedikit kriteria untuk episode
depresif, dan telah ada dalam kurun waktu paling sedikit 2 minggu.
- Apabila pasien tidak lagi menunjukkan gejala skizofrenia diagnosis menjadi episode depresif. Bila
gejala skizofrenia diagnosis masih jelas dan menonjol, diagnosis harus tetap salah satu dari subtipe
skizofrenia yang sesuai.

6) F20.5 : schizofrenia Residual


- Untuk suatu diagnosis yang meyakinkan, persyaratan berikut ini harus dipenuhi semua :
Gejala negative dari skizofrenia yang menonjol misalnya perlambatan psikomotorik, aktivitas
menurun, afek yang menumpul, sikap pasif dan ketiadaan inisiatif, kemiskinan dalam kuantitas atau
isi pembicaraan, komunikasi non-verbal yang buruk seperti dalam ekspresi muka, kontak mata,
modulasi suara, dan posisi tubuh, perawatan diri dan kinerja sosial yang buruk;
Sedikitnya ada riwayat satu episode psikotik yang jelas di masa lampau yang memenuhi kriteria
untuk diagnosis skizofenia;
12
Sedikitnya sudah melampaui kurun waktu satu tahun dimana intensitas dan frekuensi gejala yang
nyata seperti waham dan halusinasi telah sangat berkurang (minimal) dan telah timbul sindrom
negative dari skizofrenia;
Tidak terdapat dementia atau penyakit / gangguan otak organik lain, depresi kronis atau
institusionalisasi yang dapat menjelaskan disabilitas negative tersebut.
- Menurut DSM IV, tipe residual ditandai oleh bukti-bukti yang terus menerus adanya gangguan
skizofrenik, tanpa adanya kumpulan lengkap gejala aktif atau gejala yang cukup untuk memenuhi tipe
lain skizofrenia. Penumpulan emosional, penarikan social, perilaku eksentrik, pikiran yang tidak logis,
dan pengenduran asosiasi ringan adalah sering ditemukan pada tipe residual. Jika waham atau halusinasi
ditemukan maka hal tersebut tidak menonjol dan tidak disertai afek yang kuat.

7) F20.6 : schizofrenia Simpleks


- Diagnosis skizofrenia simpleks sulit dibuat secara meyakinkan karena tergantung pada pemantapan
perkembangan yang berjalan perlahan dan progresif dari :
gejala negative yang khas dari skizofrenia residual tanpa didahului riwayat halusinasi, waham, atau
manifestasi lain dari episode psikotik, dan
disertai dengan perubahan-perubahan perilaku pribadi yang bermakna, bermanifestasi sebagai
kehilangan minat yang mencolok, tidak berbuat sesuatu, tanpa tujuan hidup, dan penarikan diri secara
sosial.
- Gangguan ini kurang jelas gejala psikotiknya dibandingkan subtipe skizofrenia lainnya.
- Skizofrenia simpleks sering timbul pertama kali pada masa pubertas. Gejala utama pada jenis simpleks
adalah kedangkalan emosi dan kemunduran kemauan. Gangguan proses berpikir biasanya sukar
ditemukan. Waham dan halusinasi jarang sekali terdapat. Jenis ini timbulnya perlahan-lahan sekali. Pada
permulaan mungkin penderita mulai kurang memperhatikan keluarganya atau mulai menarik diri dari
pergaulan. Makin lama ia makin mundur dalam pekerjaan atau pelajaran dan akhirnya menjadi
pengangguran, dan bila tidak ada orang yang menolongnya ia mungkin akan menjadi pengemis, pelacur,
atau penjahat.

8) F20.8 : schizofrenia lainya


- Selain beberapa subtipe di atas, terdapat penggolongan skizofrenia lainnya (yang tidak berdasarkan
DSM IV TR), antara lain :
Bouffe delirante (psikosis delusional akut).
Konsep diagnostik Perancis dibedakan dari skizofrenia terutama atas dasar lama gejala yang kurang
dari tiga bulan. Diagnosis adalah mirip dengan diagnosis gangguan skizofreniform didalam DSM-
IV. Klinisi Perancis melaporkan bahwa kira-kira empat puluh persen diagnosis delirante
berkembang dalam penyakitnya dan akhirnya diklasifikasikan sebagai media skizofrenia.
Skizofrenia laten.
Konsep skizofrenia laten dikembangkan selama suatu waktu saat terdapat konseptualisasi
diagnostic skizofrenia yang luas. Sekarang, pasien harus sangat sakit mental untuk mendapatkan
diagnosis skizofrenia; tetapi pada konseptualisasi diagnostik skizofrenia yang luas, pasien yang
sekarang ini tidak terlihat sakit berat dapat mendapatkan diagnosis skizofrenia. Sebagai contohnya,
skizofrenia laten sering merupakan diagnosis yang digunakan gangguan kepribadian schizoid dan
skizotipal. Pasien tersebut mungkin kadang-kadang menunjukkan perilaku aneh atau gangguan
pikiran tetapi tidak terus menerus memanifestasikan gejala psikotik. Sindroma juga dinamakan
skizofrenia ambang (borderline schizophrenia) di masa lalu.
Oneiroid.
Keadaan oneiroid adalah suatu keadaan mirip mimpi dimana pasien mungkin pasien sangat
kebingungan dan tidak sepenuhnya terorientasi terhadap waktu dan tempat. Istilah skizofrenik
oneiroid telah digunakan bagipasien skizofrenik yang khususnya terlibat didalam pengalaman
halusinasinya untuk mengeluarkan keterlibatan didalam dunia nyata. Jika terdapat keadaan oneiroid,
klinisi harus berhati-hati dalam memeriksa pasien untuk adanya suatu penyebab medis atau
neurologist dari gejala tersebut.
Parafrenia.
Istilah ini seringkali digunakan sebagai sinonim untuk skizofrenia paranoid. Dalam pemakaian lain
istilah digunakan untuk perjalanan penyakit yang memburuk secara progresif atau adanya system
waham yang tersusun baik. Arti ganda dari istilah ini menyebabkannya tidak sangat berguna dalam
mengkomunikasikan informasi.
13
Pseudoneurotik.
Kadang-kadang, pasien yang awalnya menunjukkan gejala tertentu seperti kecemasan, fobia, obsesi,
dan kompulsi selanjutnya menunjukkan gejala gangguan pikiran dan psikosis. Pasien tersebut
ditandai oleh gejala panansietas, panfobia, panambivalensi dan kadang-kadang seksualitas yang
kacau. Tidak seperti pasien yang menderita gangguan kecemasan, mereka mengalami kecemasan
yang mengalir bebas (free-floating) dan yang sering sulit menghilang. Didalam penjelasan klinis
pasien, mereka jarang menjadi psikotik secara jelas dan parah.
Skizofrenia Tipe I.
Skizofrenia dengan sebagian besar simptom yang muncul adalah simptom positif yaitu asosiasi
longgar, halusinasi, perilaku aneh, dan bertambah banyaknya pembicaraan. Disertai dengan struktur
otak yang normal pada CT dan respon yang relatif baik terhadap pengobatan.
Skizofrenia tipe II.
Skizofrenia dengan sebagian besar simptom yang muncul adalah simptom negative yaitu pendataran
atau penumpulan afek, kemiskinan pembicaraan atau isi pembicaraan, penghambatan (blocking),
dandanan yang buruk, tidak adanya motivasi, anhedonia, penarikan sosial, defek kognitif, dan defisit
perhatian. Disertai dengan kelainan otak struktural pada pemeriksaan CT dan respon buruk terhadap
pengobatan

9) F20.9 : schizofrenia YTT

2.5 PSIKOPATOLOGI
PSIKOSOSIAL
Stresor psikososial adalah setiap keadaan yang menyebabkan perubahan dalam kehidupan seseorang,
sehingga orang itu terpaksa mengadakan penyesuaian diri (adaptasi) untuk menanggulangi stresor (tekanan
mental) yang timbul. Pada umunya jenis stresor psikososial dapat digolongkan sebagai berikut:
1. Perkawinan. Berbagai permasalahan perkawinan merupakan sumber stres yang dialami oleh seseorang;
misalnya pertengkaran, perpisahan (separation), perceraian (divorce), kematian salah satu pasangan,
kesetiaan dan lain-lain. Stresor perkawinan ini dapat menyebabkan orang jatuh sakit.
2. Problem orang tua. Permasalahan yang dihadapi orangtua, misalnya tidak punya anak, kebanyakan anak,
kenakalan anak, anak sakit dan hubungan yang tidak baik dengan mertua, ipar, besan, dan sebagainya.
Permasalahan tersebut jika tidak bisa diatasi oleh yang bersangkutan dapat merupakan sumber stres yang
pada gilirannya seseorang dapat jatuh sakit.
3. Hubungan interpersonal (antar pribadi). Gangguan ini dapat berupa hubungan dengan kawan dekat
yang mengalami konflik, atau konflik dengan kekasih, konflik dengan rekan sekerja, antara atasan dan
bawahan dan sebagainya. Konflik antar pribadi ini merupakan sumber stres bagi seseorang yang bila tidak
dapat diatasi pada gilirannya akan menyebabkan jatuh sakit.
4. Pekerjaan. Gangguan ini misalnya karena kehilangan pekerjaan (PHK), pensiun (post power syndrome),
pekerjaan terlalu banyak, pekerjaan tidak cocok, mutasi jabatan dan sebagainya, yang bila tidak dapat
diatasi akan mengakibatkan sakitnya seseorang.
5. Lingkungan Hidup. Faktor ini tidak hanya diselihat dari lingkungan itu bebas polusi, sampah dan lain
sejenisnya tetapi terutama kondisi lingkungan sosial dimana seseorang itu hidup. Contohnya: masalah
perumahan, pindah tempat tinggal, penggusuran, hidup dalam lingkungan yang rawan dan lain
sebagainya. Rasa tidak aman dan tidak terlindung membuat jiwa seseorang tercekam sehingga
mengganggu ketenangan dan ketentraman hidup yang lama-kelamaan daya tahan seseorang turun
sehingga jatuh sakit.
6. Keuangan. Kondisi sosial-ekonomi yang tidak sehat, misalnya pendapatan jauh dari pengeluaran, terlilit
hutang, bangkrut, soal warisan dan sebagainya; kesemuanya itu dapat menyebabkan sumber stres pada
seseorang yang bila tidak dapat ditanggulangi yang bersangkutan akan jatuh sakit.
7. Hukum. Keterlibatan seseorang dalam masalah hukum, misalnya tuntutan hukum, pengadialan, penjara
dan lain sebagainya dapat menyebabkan seseorang jatuh sakit.
8. Perkembangan. Yang dimaksud perkembangan di sini adalah masalah perkembangan baik fisik maupun
mental seseorang, misalnya masa remaja, masa dewasa, menopouse, usia lanjut dan lain sebagainya.
Kondisi seperti itu tidak selalu dilewati dengan baik; ada sementara orang yang tidak mampu sehingga
jatuh sakit karenanya.

14
9. Penyakit fisik atau cidera. Sumber stres yang dapat mempengaruhi kondisi jiwa seseorang antara lain
penyakit (terutama penyakit kronis), jantung, kanker, kecelakaan, operasi, aborsi dan lain sebagainya.
10. Faktor keluarga. Yang dimaksud adalah faktor stres yang dialami oleh anak remaja karena kondisi
keluarga (sikap orang tua) yang tidak baik, antara lain:
Hubungan kedua orangtua yang dingin atau penuh ketegangan atau acuh tak acuh.
Kedua orangtua jarang di rumah dan tidak ada waktu dengan anak-anak.
Komunikasi antara orangtua dan anak tidak baik.
Kedua orangtua berpisah atau bercerai.
Salah satu orangtua menderita gangguan jiwa/kepribadian.
Orangtua dalam mendidik anak kurang sabar, pemarah, keras dan otoriter, dan lain sebagainya.
Lain-lain

2.6 MANIFESTASI KLINIS


Gejala dibagi menjadi 4 domain, yaitu :
Gejala positif [sesuatu yang tidak dimiliki orang normal, tetapi dimiliki oleh pasien skizofrenia] : gejala
psikotik seperti halusinasi (paling sering auditorik), waham/delusi, kemampuan berbicara dan tingkah
laku kacau
Gejala negative [sesuatu yang dimiliki orang normal, tetapi tidak dimiliki oleh pasien skizofrenia] :
penurunan rentang emosional, sulit bicara, dan hilangnya keinginan dan dorongan, penderita skizofrenia
mempunyai inersia yang luar biasa
Gejala kognitif : deficit neurologi (mis: deficit pada memory dan atensi kerja dan fungsi eksekutif,
seperti kemampuan untuk memimpin dan abstrak, pasien juga merasa sulit untuk memahami nuansa dan
seluk-beluk isyarat interpersonal dan hubungan)
Gejala mood : pasien sering terlihat senang atau sedih dengan cara yang sulit dipahami, mereka sering
kali depresi

2.7 DIAGNOSIS DAN DIAGNOSIS BANDING


Kriteria diagnosis, Ada 2 atau lebih dari :
a. Thought echo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan
isi pikiran ulangan, walaupun isinya sama, namun kualitasnya berbeda, atau ;
Thought insertion = isi pikiran yang asing dari luar masuk kedalam pikirannya (insertion) atau isi
pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (Withdrawal) dan ;
Thougt broadcasting = isi pikirannya tersiar keluar sehingga orang lain atau umumnya mengetahuinya.
b. Delusion of control = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau ;
Delusion of influence = waham tentang dirinya dipengaruhi oleh suatu kekuatantertentu dari luar atau ;
Delusion of passivity = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari
luar; (tentang dirinya= secara jelas ,merujuk ke pergerakan tubuh/anggota gerak atau kepikiran,
tindakan atau penginderaan khusus), atau ;
Delusion perception = pengalaman inderawi yang tidak wajar, yang bermakna sangat khas bagi dirinya
, biasanya bersifat mistik dan mukjizat.
c. Halusinasi auditorik
- Suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap prilaku pasien .
- Mendiskusikan perihal pasien di antara mereka sendiri (diantara berbagai suara yang berbicara atau
- Jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian tubuh.
d. Waham menetap lain
yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahi,misalnya perihal
keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan diatas manusia biasa (misalnya
mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing atau dunia lain).

Atau paling sedikitnya dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas:
a) Halusinasi yang menetap dari panca indera apa saja , apabila disertai baik oleh waham yang mengambang
maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas, ataupun disertai oleh ide-ide
berlebihan (over-valued ideas) yang menetap, atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu-minggu
atau berbulan-bulan terus menerus.
b) Arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berakibat
inkoherensia atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme.
15
c) Perilaku katatonik seperti keadaan gaduh gelisah (excitement), posisi tubuh tertentu (posturing) atay
fleksibilitas cerea, negativisme, mutisme, dan stupor.
d) Gejala negatif seperti sikap apatis, bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul tidak wajar,
biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunya kinerja sosial, tetapi
harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi neureptika.
* adapun gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak
berlaku untuk setiap fase nonpsikotik prodromal);
* Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dari
beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior), bermanifestasi sebagai hilangnya minat, hidup tak bertujuan,
tidak berbuat sesuatu, sikap larut dalam diri sendiri (self absorbed attitute), dan penarikan diri secara sosial.

F.20 Skizofrenia Paranoid


Pedoman diagnostik
1. Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia
2. Sebagai tambahan:
- Sebagai tambahan :
* Halusinasi dan/ waham arus menonjol;
(a) Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi perintah, atau halusinasi auditorik tanpa
bentuk verbal berupa bunyi pluit (whistling), mendengung (humming), atau bunyi tawa (laughing).
(b) Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa, atau bersifat seksual , atau lain-lain perasaan tubuh, halusinasi
visual mungkin ada tetapi jarang menonjol.
(c) Waham dapat berupa hampir setiap jenis, tetapi waham dikendalikan (delusion of control), dipengaruhi
(delusion of influence) atau passivity (delussion of passivity), dan keyakinan dikejar-kejar yang beraneka
ragam, adalah yang paling khas;
Gangguan afektif, dorongan kehendak dan pembicaraan, serta gejala katatonik secara relatif tidak nyata /
tidak menonjol.
Diagnosa Banding :
- Epilepsi dan psikosis yang diinduksi oleh obat-obatan
- Keadaan paranoid involusional (F22.8)
- Paranoid (F22.0)

F20.1 Skizofrenia Hebefrenik


Pedoman Diagnostik
- Memenuhi Kriteria umum diagnosis skizofrenia
- Diagnosis hebefrenik untuk pertama kali hanya ditegakkan pada usia remaja atau dewasa muda (onset
biasanya 15-25 tahun).
- Kepribadian premorbid menunjukan pemalu dan senang menyendiri (solitary), namun tidak harus
demikian untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini
- Untuk meyakinkan umumnya diperlukan pengamatan kontinu selama 2 atau 3 bulan lamanya, untuk
memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini memang benar bertahan :perilaku yang tidak
bertanggung jawab dan tidak dapat diramalkan, serta manerisme, ada kecenderungan untuk menyendiri
(solitaris) dan perilaku menunjukan hampa tujuan dan hampa perasaan. Afek pasien yang dangkal
(shallow) tidak wajar (inaproriate), sering disertai oleh cekikikan (gigling) atau perasaan puas diri (self-
satisfied), senyum-senyum sendiri (self absorbed smiling) atau sikap tinggi hati (lofty manner), tertawa
menyerigai, (grimaces), manneriwme, mengibuli secara bersenda gurau (pranks), keluhan
hipokondriakalI dan ungkapan dan ungkapan kata yang diulang-ulang (reiterated phrases), dan proses
pikir yang mengalamu disorganisasi dan pembicaraan yang tak menentu (rambling) dan inkoherens
- Gangguan afektif dan dorongan kehendak, serta gangguan proses pikir biasanya menonjol, halusinasi dan
waham biasanya ada tapi tidak menonjol ) fleeting and fragmentaty delusion and hallucinations, dorongan
kehendak (drive) dan yang bertujuan (determnation) hilang serta sasaran ditinggalkan, sehingga prilaku
tanpa tujuan (aimless) dan tanpa maksud (empty of purpose) Tujuan aimless tdan tampa maksud (empty
of puspose). Adanya suatu preokupasi yang dangkal, dan bersifat dibuat-buar terhadap agama, filsafat,
dan tema abstrak lainnya, makin mempersukar orang memahami jalan pikirannya.

F20.3 Skizofrenia Tak terinci (undifferentiated )


Pedoman diagnostik :
(1) Memenuhi kriteria umu untuk diagnosa skizofrenia
16
(2) Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia paranoid, hebefrenik, katatonik.
(3) Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia residual atau depresi pasca skiszofrenia

F20.5 Skizofrenia Residual


Pedoman diagnostik:
Untuk suatu diagnostik yang menyakinkan , persyaratan berikut harus di penuhi semua:
(a) Gejala Negatif dari skizofrenia yang menonjol misalnya perlambatan psikomotorik, aktifitas menurun,
afek yang menumpul, sikap pasif dan ketidak adaan inisiatif, kemiskinan dalam kuantitas atau isi
pembicaraan, komunikasi non verbal yang buruk, seperti ekspresi muka, kontak mata, modulasi suara,
dan posisi tubuh, perawatan diri, dan kinerja sosial yang buruk.
(b) Sedikitnya ada riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lampau yang memenuhi kriteria untuk
diagnosa skizofrenia
(c) Sedikitnya sudah melampaui kurun waktu satu tahun dimana intensitas dan frekuensi gejala yang nyata
seperti waham dan halusinasi telah sangat berkurang (minimal) dan telah timbul sindrom negatif dari
skizofrenia
(d) Tidak terdapat dementia, atau penyakit/gangguan otak organik lainnya, depresi kronis atau institusionla
yang dapat menjelaskan disabilitas negatif tersebut.

F20.6 Skizofrenia Simpleks


Pedoman diagnostik
- Skizofrenia simpleks sulit dibuat secara meyakinkan karena tergantung pada pemantapan perkembangan
yang berjalan berlahan dan progresif dari: (1) gejala negatif yang khas dari skizofrenia residual tanpa
didahului riwayat halusinasi waham, atau manifestasi lain dari episode psikotik. Dan (2) disertai dengan
perubahan-perubahan perilaku pribadi yang bermakna, bermanifestasi sebagai kehilangan minat yang
mencolok, tidak berbuat sesuatu tanpa tujuan hidup, dan penarikan diri secara sosial.
- Gangguan ini kurang jelas gejala psokotiknya dibanding dengan sub type skisofrenia lainnya.

PEMERIKSAAN FISIK
Temuan dari pemeriksaan fisik umum biasanya tidak dapat membantu. Pemeriksaan ini diperlukan untuk
menyingkirkan penyakit lain. Kadang-kadang melakukan pemeriksaan neurologis membantu untuk sebagai dasar
sebelum memulai obat antipsikotik , karena obat ini sendiri dapat menyebabkan beberapa tanda-tanda neurologis.
Beberapa pasien dengan skizofrenia memiliki gangguan motorik sebelum paparan agen antipsikotik. Skizofrenia
telah dikaitkan dengan kiri dan dicampur wenangan, anomali fisik ringan, dan tanda-tanda neurologis yang ringan.

PEMERIKSAAN STATUS MENTAL


Pasien dapat terlalu curiga kepada pemeriksa atau merasa canggun dengan pemeriksa
Pasien dapat mengekspresikan berbagai macam kepercayaan yang aneh atau waham/delusi
Pasien dapat mempunyai emosi yang datar (rentang emosional kecil)
Pasien dapat mengakui adanya hallusinasi atau merespons terhadap stimulus suara atau penglihatan yang
tidak ada menurut pemeriksa
Pasien dapat memperlihatkan adanya pembatasan pikiran, terjadi kediaman (tidak melakukan apa-apa)
sebelum pasien menjawab pertanyaan
Pembicaraan pasien sulit untuk diikuti karena longgarnya asosia penderita, alur pikiran mengikuti logika
pasien tetapi tidak kepada pemeriksa
Pasien sulit untuk berfikir secara abstrak, ditunjukkan dengan ketidakmampuan untuk memahami peribahasa
umum atau penafsiran istimewa dari mereka
Pembicaraan pasien dapat berputar-putar (sirkumstansial = pasien membutuhkan waktu lama dan banyak
kata untuk menjawab pertanyaan) atau tangensial (pasien berbicara lama tetapi tidak dapat menjawab
pertanyaan)
Pikiran pasien dapat tidak teratur, sterotipe atau perseverative
Pasien dapat membuat gerakan aneh (berhubungan dengan medikasi neuroleptic)
Pasien mempunyai wawasan yang sedikit tentang masalahnya (anosognosia)
Orientasi pasien biasanya intak (pasien tahu diri mereka siapa, dimana mereka dan jam berapa sekarang)

DIAGNOSIS BANDING
Alcohol-Related Psychosis
17
Bipolar Affective Disorder
Brief Psychotic Disorder
Cocaine-Related Psychiatric Disorders
Delusional Disorder
Depression
Mental Disorders Secondary to General Medical Conditions
Schizoaffective Disorder
Schizophreniform Disorder

2.8 TATALAKSANA
PSIKOFARMAKA
Kemajuan di bidang Ilmu kedokteran jiwa (psikiatri) akhir-akhir ini mengalami kemajuan pesat, baik di
bidang organobiologik maupun obat-obatannya. Dari sudut organobiologik sudah diketahui bahwa pada
Skizofrenia (dan juga gangguan jiwa lainnya) terdapat gangguan pada fungsi transmisi sinyal penghantar saraf
(neurotransmitter) sel-sel susunan saraf pusat (otak) yaitu pelepasan zat dopamin dan serotin yang mengakibatkan
gangguan pada alam pikir, alam perasaan dan perilaku. Oleh karena itu obat psikofarmaka yang akan diberikan
ditujukan pada gangguan fungsi neurotransmitter tadi sehingga gejala-gejala klinis tadi dapat dihilangkan dengan
kata lain penderita Skizofrenia dapat diobati.
Hingga sekarang belum ditemukan obat yang ideal, dari banyak jenis obat psikofarmaka yang ada. Masing-
masing obat mempunyai kelebihan dan kekurangan selain juga ada efek samping. Misalnya ada jenis
psikofarmaka yang lebih berkhasiat menghilangkan gejala negatif Skizofrenia atau sebaliknya, ada juga yang
lebih cepat menimbulkan efek samping dan lain sebagainya.
Adapun obat Skizofrenia yang ideal yaitu yang memenuhi syarat antara lain:
Dosis rendah dengan efektifitas terapi dalam waktu singkat.
Tidak ada efek samping, kalupun ada relatif kecil.
Dapat menghilangkan dalam waktu relatif singkat baik gejala positif maupun negatif Skizofrenia.
Lebih cepat memulihkan fungsi kognitif (daya pikir dan daya ingat).
Tidak menyebabkan kantuk.
Memperbaiki pola tidur.
Tidak menyebabkan habituasi, adiksi dan dependensi.
Tidak menyebabkan lemas otot.
Dan, kalau mungkin pemakainnya dosis tunggal (single dose).
Berbagai jenis obat yang beredar di pasaran yang diperoleh dengan resep dokter, dapat dibagi menjadi 2
golongan yaitu golongan generasi pertama (typical) dan golongan generasi kedua (atypical). Contoh yang beredar
di Indonesia tahun 2001:
Termasuk golongan generasi pertama misalnya:
Nama Generik Nama Dagang
1. chlorpromazine HCl Largactil, Promactil, Meprosetil
2. Trifluoperazine HCl Stelazine
3. Thioridazine HCl Melleril
4. Haloperidol Haldol, Govotil, Serence

Termasuk golongan generasi kedua misalnya:


Nama Generik Nama Dagang
1. Risperidone Risperdal, Rizodal, Noprenia
2. Clozapine Clozaril
3. Quetiapine Seroquel
4. Olanzapine Zyprexa

18
5. Zotetine Lodopin
6. Aripiprazole Abilify
Dari berbagai jenis obat psikofarmaka di atas, efek samping yang sering dijumpai meskipun relatif kecil dan
jarang adalah gejala ekstra-piramidal (Extra pyramidal Syndrome/ EPS) yang mirip dengan penyakit Parkinson,
misalnya kedua tangan gemetar (tremor), kekakuan alat gerak (kalau berjalan seperti robot), otot leher kaku
sehingga kepala yang bersangkutan seolah-olah terpelintir atau ketarik dan lain sebagainya. Bila terdapat efek
samping ekstra-piramidal tadi dapat diberikan obat penawarnya yaitu obat dengan nama generik Tryhexyphenydyl
HCl, Benzhexol HCl, Levodopa + Benserazide dan Bromocriptin Mesilate; sedangkan nama dagangnya adalah
Arkine, Artane, Madopar, dan Parlodel.
Golongan obat anti Skizofrenia baik generasi pertama (typical) maupun generasi kedua (atypical) pada
pemakaian jangka panjang umumnya menyebabkan pertambahan berat badan. Obat golongan typical khususnya
berkhasiat dalam mengatasi gejala-gejala positif Skizofrenia, sehingga meninggalkan gejala-gejala negatif
Skizofrenia. Sementara itu pada penderita Skizofrenia dengan gejala negatif pemakaian golongan typical kurang
memberikan respons. Selai itu obat golongan typical tidak memberikan efek yang baik pada pemulihan fungsi
kognitif penderita. Selain daripada itu obat golongan typical sering menimbulkan efek samping berupa gejala
ekstra-piramidal (extrapyramidal symptoms/ EPS).

PSIKOTERAPI
Ragam psikoterapi banyak macamnya, tergantung dari kebutuhan dan latar belakang penderita sebelum
sakit (Pramopbid), sebagai contoh misalnya:
Psikoterapi Suportif
Jenis psikoterapi ini dimaksudkan untuk memberikan dorongan, semangat dan motivasi agar penderita
tidak merasa putus asa dan semangat juangnya dalam mengahadapi hidup ini tidak kendur dan menurun.
Psikoterapi Re-edukatif
Jenis psikoterapi ini dimaksudkan untk memberikan pendidikan ulang yang maksudnya memperbaiki
kesalahan pendidikan di waktu lalu dan juga dengan pendidikan ini dimaksudkan mengubah pola pendidikan
lama dengan yang baru sehingga penderita lebih adaptif terhadap dunia luar.
Psikoterapi Re-konstruktif
Jenis psikoterapi ini dimaksudkan untuk memperbaiki kembali kepribadian yang telah mengalami
keretakan yang menjadi kepribadian utuh seperti semula sebelum sakit.
Psikoterapi Kognitif
Jenis psikoterapi ini maksudkan untuk memulihkan kembali fungsi kognitif rasional sehingga penderita
mampu membedakan nilai nili moral etika, mana yang baik dan buruk, mana yang boleh dan tidak,
mana yang halal dan haram dan lain sebagianya.
Psikoterapi Psikodinamik
Jenis psikoterapi ini dimaksudkan untuk menganalisa dan menguraikan proses dinamika kejiwaan yang
dapat menjelaskan seseorang jatuh sakit dan upaya untuk mencari jalan keluarnya. Dengan psikoterapi
ini diharapkan penderita dapat memahami kelebihan dan kelemahan dirinya dan mampu menggunakan
mekanisme pertahana diri yang baik.

REHABILITASI
Program rehabilitasi ini biasanya dilakukan dilembaga rahabilitasi misalnya dibahagian lain di Rumah
Sakit Jiwa khusus untuk untuk penderita yang kronis. Di lembaga itu penderita tidak hanya diberi terapi
psikofarmaka tetapi juga menintegrasikan dengan jenis jenis terapi yang lainnya termasuk keterampilan.
Dalam lembaga rehabilitasi ini para penderita merupakan kelompok atau komunitas diman terjadi interaksi
antar sesama penderita dengan para pelatih. Program rehabilitasi ini tidak hanya diikuti oleh penderita yang
dirawat jalan.
Program rehabilitasi sebagai persiapan kembali ke keluarga dan masyarakat meliputi berbagai macam
kegiatan, antara lain :
Terapi kelompok
Menjalankan ibadah keagamaan bersama sama (jamaah)
Kegiatan kesenian (menyanyi, musik, tari tarian, seni lukis dsb)
19
Terapi fisik berupa olah raga
Keterampilan (membuat kerajinan tangan)
Berbagai macam kursus
Bercocok tanam (bila tersedia lahan)
Rekreasi (darmawisata)
Dan lain sebagainya.

2.9 KOMPLIKASI
Percobaan bunuh diri yang bisa menyebabkan kecacatan atau kematian

2.10 PROGNOSIS
Kemungkinan untuk sembuh total tidak mungkin.
Onset penyakit yang dini, riwayat keluarga skizofrenia, abnormalitas struktur otak dan gejala kognitif yang
menonjol berhubungan dengan prognosis yang buruk
Prognosis lebih baik pada orang yang hidup di kota dengan penghasilan rendah dan sedang
Penderita skizofrenia 5% berisiko untuk bunuh diri.
Penderita skizofrenia yang merokok, malnutrisi, kurang olahraga dan pengobatannya kurang, mempunyai
mortalitas yang tinggi.

3. IBADAH MAHDHOH
A. Pengertian Ibadah
Secara etomologis diambil dari kata abada, yabudu, abdan, fahuwa aabidun. Abid, berarti hamba
atau budak, yakni seseorang yang tidak memiliki apa-apa, hatta dirinya sendiri milik tuannya,
sehingga karenanya seluruh aktifitas hidup hamba hanya untuk memperoleh keridhaan tuannya dan
menghindarkan murkanya. Manusia adalah hamba Allah Ibaadullaah jiwa raga haya milik Allah,
hidup matinya di tangan Allah, rizki miskin kayanya ketentuan Allah, dan diciptakan hanya
untuk ibadah atau menghamba kepada-Nya:
56
Tidak Aku ciptakan Jin dan Manusia kecuali hanya untuk beribadah kepadaKu (QS.51(al-Dzariyat ):
56).
B. Jenis Ibadah
Ditinjau dari jenisnya, ibadah dalam Islam terbagi menjadi dua jenis, dengan bentuk dan sifat yang
berbeda antara satu dengan lainnya;
1. Ibadah Mahdhah, artinya penghambaan yang murni hanya merupakan hubung an antara
hamba dengan Allah secara langsung. Ibadah bentuk ini memiliki 4 prinsip:
a) Keberadaannya harus berdasarkan adanya dalil perintah, baik dari al-Quran maupun
al- Sunnah, jadi merupakan otoritas wahyu, tidak boleh ditetapkan oleh akal atau logika
keberadaannya.
b) Tatacaranya harus berpola kepada contoh Rasul saw. Salah satu tujuan diutus rasul oleh
Allah adalah untuk memberi contoh:
64
Dan Kami tidak mengutus seorang Rasul kecuali untuk ditaati dengan izin Allah(QS. 4: 64).
7
Dan apa saja yang dibawakan Rasul kepada kamu maka ambillah, dan apa yang dilarang, maka
tinggalkanlah( QS. 59: 7).
Shalat dan haji adalah ibadah mahdhah, maka tatacaranya, Nabi bersabda:
. . .
Shalatlah kamu seperti kamu melihat aku shalat. Ambillah dari padaku tatacara haji kamu
Jika melakukan ibadah bentuk ini tanpa dalil perintah atau tidak sesuai dengan praktek Rasul
saw., maka dikategorikan Muhdatsatul umur perkara meng-ada-ada, yang populer disebut
bidah: Sabda Nabi saw.:
. .
20
.
. .

Salah satu penyebab hancurnya agama-agama yang dibawa sebelum Muhammad saw. adalah karena
kebanyakan kaumnya bertanya dan menyalahi perintah Rasul-rasul mereka:

.
c) Bersifat supra rasional (di atas jangkauan akal) artinya ibadah bentuk ini bukan ukuran
logika, karena bukan wilayah akal, melainkan wilayah wahyu, akal hanya berfungsi
memahami rahasia di baliknya yang disebut hikmah tasyri. Shalat, adzan, tilawatul Quran,
dan ibadah mahdhah lainnya, keabsahannnya bukan ditentukan oleh mengerti atau tidak,
melainkan ditentukan apakah sesuai dengan ketentuan syariat, atau tidak. Atas dasar ini,
maka ditetapkan oleh syarat dan rukun yang ketat.
d) Azasnya taat, yang dituntut dari hamba dalam melaksanakan ibadah ini adalah kepatuhan
atau ketaatan. Hamba wajib meyakini bahwa apa yang diperintahkan Allah kepadanya,
semata-mata untuk kepentingan dan kebahagiaan hamba, bukan untuk Allah, dan salah satu
misi utama diutus Rasul adalah untuk dipatuhi:
Jenis ibadah yang termasuk mahdhah, adalah :
Wudhu,
Tayammum
Mandi_hadats
Adzan
Iqamat
.Shalat
Membaca_al-Quran
.Itikaf
Shiyam(Puasa)
Haji
Umrah
Tajhiz al- Janazah

Hikmah Ibadah Mahdhah


Pokok dari semua ajaran Islam adalah Tawhiedul ilaah (KeEsaan Allah) , dan ibadah mahdhah itu
salah satu sasarannya adalah untuk mengekpresikan ke Esaan Allah itu, sehingga dalam pelaksanaannya
diwujudkan dengan:
a) Tawhiedul wijhah (menyatukan arah pandang). Shalat semuanya harus menghadap ke arah
kabah, itu bukan menyembah Kabah, dia adalah batu tidak memberi manfaat dan tidak pula
memberi madharat, tetapi syarat sah shalat menghadap ke sana untuk menyatukan arah pandang,
sebagai perwujudan Allah yang diibadati itu Esa. Di mana pun orang shalat ke arah sanalah
kiblatnya (QS. 2: 144).
b) Tawhiedul harakah (Kesatuan gerak). Semua orang yang shalat gerakan pokoknya sama,
terdiri dari berdiri, membungkuk (ruku), sujud dan duduk. Demikian halnya ketika thawaf dan
sai, arah putaran dan gerakannya sama, sebagai perwujudan Allah yang diibadati hanya satu.
c) Tawhiedul lughah (Kesatuan ungkapan atau bahasa). Karena Allah yang disembah
(diibadati) itu satu maka bahasa yang dipakai mengungkapkan ibadah kepadanya hanya satu
yakni bacaan shalat, tak peduli bahasa ibunya apa, apakah dia mengerti atau tidak, harus satu
bahasa, demikian juga membaca al-Quran, dari sejak turunnya hingga kini al-Quran adalah
bahasa al-Quran yang membaca terjemahannya bukan membaca al-Quran

21
DAFTAR PUSTAKA

http://emedicine.medscape.com/article/288259-overview

http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/schizophrenia/basics/definition/con-20021077

http://www.nimh.nih.gov/health/topics/schizophrenia/index.shtml

Maslim, Rusdi.2003.Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas PPDGJ III.Jakarta:Bagian Ilmu


Kedokteran Jiwa FK Unika Atmajaya.

22

Вам также может понравиться

  • Fish Bone Vit A
    Fish Bone Vit A
    Документ1 страница
    Fish Bone Vit A
    Nidya Annisa
    100% (1)
  • Diagnostik Holistik
    Diagnostik Holistik
    Документ32 страницы
    Diagnostik Holistik
    Nidya Annisa
    Оценок пока нет
  • Daftar Isi Jiwa
    Daftar Isi Jiwa
    Документ1 страница
    Daftar Isi Jiwa
    Nidya Annisa
    Оценок пока нет
  • Psikofarmakoterapi
    Psikofarmakoterapi
    Документ37 страниц
    Psikofarmakoterapi
    Nidya Annisa
    Оценок пока нет
  • Tugas
    Tugas
    Документ8 страниц
    Tugas
    Nidya Annisa
    Оценок пока нет
  • Bab I Pendahuluan
    Bab I Pendahuluan
    Документ40 страниц
    Bab I Pendahuluan
    Nidya Annisa
    Оценок пока нет
  • REFERAT Radiologi
    REFERAT Radiologi
    Документ33 страницы
    REFERAT Radiologi
    Nidya Annisa
    Оценок пока нет
  • Kerangka Teori Minipro
    Kerangka Teori Minipro
    Документ1 страница
    Kerangka Teori Minipro
    Nidya Annisa
    Оценок пока нет
  • Hiperkes 11
    Hiperkes 11
    Документ3 страницы
    Hiperkes 11
    Nidya Annisa
    Оценок пока нет
  • Kerangka Teori Minipro
    Kerangka Teori Minipro
    Документ1 страница
    Kerangka Teori Minipro
    Nidya Annisa
    Оценок пока нет
  • Psikofarmakoterapi
    Psikofarmakoterapi
    Документ37 страниц
    Psikofarmakoterapi
    Nidya Annisa
    Оценок пока нет
  • Referat Sjs
    Referat Sjs
    Документ14 страниц
    Referat Sjs
    Nidya Annisa
    Оценок пока нет
  • Referat Sjs
    Referat Sjs
    Документ14 страниц
    Referat Sjs
    Nidya Annisa
    Оценок пока нет
  • Skenario Dan Critical Appraisal Otitis
    Skenario Dan Critical Appraisal Otitis
    Документ11 страниц
    Skenario Dan Critical Appraisal Otitis
    Nidya Annisa
    Оценок пока нет
  • Jurding Mata 3
    Jurding Mata 3
    Документ7 страниц
    Jurding Mata 3
    Nidya Annisa
    Оценок пока нет
  • Anc
    Anc
    Документ6 страниц
    Anc
    Nidya Annisa
    Оценок пока нет
  • Jurding Mata 1
    Jurding Mata 1
    Документ6 страниц
    Jurding Mata 1
    Nidya Annisa
    Оценок пока нет
  • Plant Survey
    Plant Survey
    Документ18 страниц
    Plant Survey
    Nidya Annisa
    Оценок пока нет
  • Skill Lab - Resep
    Skill Lab - Resep
    Документ15 страниц
    Skill Lab - Resep
    Nidya Annisa
    Оценок пока нет
  • Presentasi PBL SK 3 Kedkel b3
    Presentasi PBL SK 3 Kedkel b3
    Документ26 страниц
    Presentasi PBL SK 3 Kedkel b3
    Nidya Annisa
    Оценок пока нет
  • SK 3 Endokrin Presentasi
    SK 3 Endokrin Presentasi
    Документ31 страница
    SK 3 Endokrin Presentasi
    Nidya Annisa
    Оценок пока нет
  • PBL 1 Hemato
    PBL 1 Hemato
    Документ26 страниц
    PBL 1 Hemato
    Nidya Annisa
    Оценок пока нет
  • Daftar Isi Gagal Jantung
    Daftar Isi Gagal Jantung
    Документ1 страница
    Daftar Isi Gagal Jantung
    Nidya Annisa
    Оценок пока нет
  • Gcs
    Gcs
    Документ7 страниц
    Gcs
    Nidya Annisa
    Оценок пока нет
  • Skenario 3 Menstruasi Tidak Teratur
    Skenario 3 Menstruasi Tidak Teratur
    Документ36 страниц
    Skenario 3 Menstruasi Tidak Teratur
    Nidya Annisa
    Оценок пока нет
  • Skena 3 Blok Git
    Skena 3 Blok Git
    Документ38 страниц
    Skena 3 Blok Git
    Nidya Annisa
    Оценок пока нет
  • PBL Endokrin Sek 2
    PBL Endokrin Sek 2
    Документ28 страниц
    PBL Endokrin Sek 2
    Nidya Annisa
    Оценок пока нет
  • Tugas Mandiri Endokrin (Sindrom Metabolik)
    Tugas Mandiri Endokrin (Sindrom Metabolik)
    Документ33 страницы
    Tugas Mandiri Endokrin (Sindrom Metabolik)
    Nidya Annisa
    Оценок пока нет
  • Telaah Jurnal
    Telaah Jurnal
    Документ8 страниц
    Telaah Jurnal
    Nidya Annisa
    Оценок пока нет
  • Pasien Dari Percobaan Ini Telah Menjalani Immunomonitoring Yang Panjang
    Pasien Dari Percobaan Ini Telah Menjalani Immunomonitoring Yang Panjang
    Документ2 страницы
    Pasien Dari Percobaan Ini Telah Menjalani Immunomonitoring Yang Panjang
    Nidya Annisa
    Оценок пока нет