Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
http://smallcollation.blogspot.com/
1
Berbentuk seperti buah almond. Letaknya sebagian di depan dan sebagian di atas cornu inferior ventriculus
lateralis.
Berfungsi dalam :
Jika dipacu, terjadi perubahan suasana hati
Kalau dirusak, terjadi sikap agresif
Melalui hipothalamus, mempercepat kerja endokrin, sex dan reproduksi.
D. Hypothalamus
Terletak paling depan di dienchepalon. Terbagi dalam dua kelompok nuclei, yaitu yang medial dan lateral yang
dipisahkan oleh collumna fornix dan tractus mammillothalamicus.
Fungsi dari hipothalamus antara lain :
Mengontrol sistem saraf otonom
Mengontrol kerja endokrin
Mengontrol suhu tubuh
Mengontrol intake air dan makanan
Mengontrol emosi dan perilaku
Mengontrol irama sikardian
Mengontrol tidur
E. Nucleus anterior thalami
Terletak disekeliling foramen interventriculare. Menerima input dari hippocampus via fornix lalu
melanjutkannya ke gyrus cingulli.
F. Nucleus medio dorsalis thalami
Menerima input dari nuclei thalami, cortex prefrontalis, area subcallosum dan ganglia basalis lalu
mengirimkan output ke cortex prefrontalis.terletak di sekeliling ventriculus tertius.
G. Area septi
Merupakan bagian dari nuclei tel-enchepalon yang dibentuk oleh : cortex area septi, gyrus para terminalis dan
gyrus subcallosum. Terletak diantara septum pellucidum dengan communissura anterior.
Sistem Limbik atau otak tengah, yang posisinya sedikit lebih ke depan dan terdiri atas Talamus dan
Ganglia Basal atau otak tengah. Sistem Limbik penting bagi pembelajaran dan ingatan jangka pendek tetapi juga
menjaga homeostatis di dalam tubuh (tekanan darah, suhu tubuh dan kadar gula darah). Terlibat dalam emosi
ketahanan hidup dari hasrat seksual atau perlindungan diri. Sistem Limbik mengandung Hipotalamus, yang
sering dianggap sebagian bagian terpenting dari 'otak mamalia'. Hipotalamus meskipun kecil (besarnya hanya
sepatuh gula kotak) dan beratnya hanya empat gram, hipotalamus mengatur hormon, hasrat seksual, emosi,
makan, minum, suhu tubuh, keseimbangan kimiawi, tidur dan bangun, sekaligus mengatur kelenjar utama dari
otak (kelenjar pituitari). Hipotalamus adalah bagian otak yang memutuskan mana yang perlu mendapat perhatian
dan mana yang tidak, misalnya kapan kita lapar.
Bagian limbik yang menjadi pusat emosi yang berada di amygdala dan hippocampus berfungsi mengatur
emosi manusia dan memori emosi, menunjukan seorang penderita epilepsi yang mendapat terapi operasi otak
dengan diangkatnya amigdala dan hypocampus memperlihatkan gejala hiperseks dan rakus setelah operasi.
Istilah Limbik berarti perbatasan aslinya limbik digunakan untuk menjelaskan struktur tepi sekeliling
regio basal serebrum, dan pada perkembangan selanjutnya diperluas artinya keseluruh lintasan neuronal yang
mengatur tingkah laku emosional dan dorongan motivasional.
2
Bagian utama sistem limbik adalah hipotalamus dengan struktur berkaitan, selain mengatur prilaku
emosional juga mengatur kondisi internal tubuh seperti suhu tubuh, osmolalitas cairan tubuh, dan dorongan untuk
makan dan minum serta mengatur berat badan Fungsi internal ini secara bersama-sama disebut fungsi vegetatif
otak yang berkaitan erat pengaturannya dengan perilaku.
Bagaimana kerja Hipotalamus dan sistem limbik, dalam Guyton diterangkan Fungsi Perilaku dari
Hipotalamus dan Sistem Limbik (Guyton, 1997:937)
1. Perangsangan pada hipotalamus lateral tidak hanya mengakibatkan timbulnya rasa haus dan nafsu makan
tapi juga besarnya aktivitas emosi binatang seperti timbulnya rasa marah yang hebat dan keinginan
berkelahi.
2. Perasangan nukleus ventromedial dan area sekelilingnya bila dirangsang menimbulkan rasa kenyang dan
menurunkan nafsu makan dan binatang menjadi tenang.
3. Perangsangan pada zone tipis dari nuklei paraventrikuler yang terletak sangat berdekatan dengan ventrikel
ketiga (atau bila disertai dengan perangsangan pada area kelabu dibagian tengah mesensefalon yang
merupakan kelanjutan dari bagian hipotalamus biasanya berhubungan dengan rasa takut dan reaksi
terhukum.
4. Dorongan seksual dapat timbul bila ada rangsangan pada beberapa area hipotalamus. Khususnya pada
sebagian besar bagian anterior dan posterion hipotalamus.
Hipotalamus, daerah pengatur utama untuk sistem limbik, berhubungan dengan semua tingkat limbik.
Hipotalamus mewakili kurang dari 1 persen masa otak, namun merupakan bagian penting dari jaras pengatur
keluaran sistem limbik. Sebagai contoh perangsangan Kardiovaskular hipotalamus. Perangsangan efek
neurogenik pada sistem kardiovaskular meliputi kenaikan tekanan arteri, penurunan tekanan arteri, peningkatan
atau penurunan frekuensi denyut jantung. Pada umumnya, perangsangan bagian posterior dan lateral hipotalamus
meningkatkan tekanan arteri dan frekuensi denyut jantung, sedangkan perangsangan area preoptik sering
menimbulkan efek yang berlawanan. Pengaturan gastrointestinal, dimana perangsangan pada hipotalamik lateral
berhubungan dengan pusat lapar, bila daerah ini rusak maka pada percobaan binatang, akan terjadi kehilangan
nafsu makan menyebabkan kematian karena kelaparan (lethal starvation). Pusat kenyang terdapat di nukneus
ventromedial, bila daerah ini dirangsang dengan listrik pada binatang percobaan akan menghentikan makannya
dan benar-benar mengabaikan makanannya. Bila area ventromedial ini rusak secara bilateral maka, maka binatang
tersebut jadi rakus, dan terjadi kegemukan yang hebat.(Guyton, 1997:933)
Beserta penghubungnya :
Alveus
Fimbria
Fornix
Tractus mammilothalamicus
Stria terminalis
Stria medullaris
3
a. LOBUS LIMBIK (BROCA)
Pengertian : Lobus limbik merupakan bangunan berbentuk huruf C pada dataran medial hemisphaerum yang
melingkari corpus callosum dan mempunyai satu kesatuan fungsi yang meliputi :
Gyrus callosum s.subiculum : terletak didepan lamina terminalis dan rostrum corpus callosum, jalan
melingkari corpus callosum sampai splenium corporis callosi
Gyrus cinguli : terletak tepat diatas corpus callosum
Gyrus parahipocampi : tetletak antara fissura hipocampi dan sulcus colateralis. Kedepan dia lanjut menjadi
uncus
b. FORMATIO HIPPOCAMPI
Pengertian : Merupakan bangunan yang mempunyai satu kesatuan fungsi yang meliputi
HIPPOCAMPUS (cornu Ammonis)
- Merupakan substantia grissea yang melengkung ke atas sepanjang dasar cornu Inferior ventriculus
lateralis.
- Ujung depannya melebar membentuk: PES HIPPOCAMPI.
- Pada penampang frontal, hippocampus berbentuk seperti huruf C.
- Permukaan dalam ventriculus yang melangkung dilapisi oleh EPENDYM. Di bawahnya terdapat selapis
tipis substantia alba disebut sebagai: ALVEUS yang t.d. serabut saraf yang berasal dari hippocampus
yang kemudian melengkung kemedial membentuk: FIMBRIA.
- Fimbria sendiri meninggalkan ujung belakang hippocampus sebagai Crus fornix.
- Crus fornix dari tiap sisi membelok ke belakang dan atas dibawah splenium corpus callosi dan
mengelilingi dataran belakang thalamus. Kedua crura fornix tsb.kemudian menyatu membentuk Corpus
fornix yang terletak sangat dekat dengan dataran bawah corpus callosum.
- Pada waktu kedua crura saling mendekat, dia dihubungkan oleh serabut saraf yang jalan melintang:
Commissura fornices yang akan saling bersilangan kiri dengan yang kanan dan akhirnya bergabung
dengan hippocampus pada sisi yang sama.
- Fungsi Hippocampus: berperan dalam proses belajar dan ingatan sekarang
GYRUS DENTATUS
- Pengertian : merupakan seberkas substantia grissea yang terletak antara Fimbria Hippocampi dengan
Gyrus hippocampi.
- Struktur : kebelakang gyrus dentatus berjalan mendampingi fimbria sampai kedekat splenium
corporis callosi dimana dia lanjut menjadi: Induseum griseum.
- Induseum griseum sendiri merupakan seberkas tipis substantia grissea yang menutupi dataran atas
corpus callosum.
- Pada dataran atas Induseum griseum terdapat dua berkas serabut saraf: Stria longitudinalis mediale dan
Stria longitudinalis laterale. Kedua stria ini merupakan sisa (substantia alba): induseum grisea vestigii
- Gyrus dentatus dan hippocampus sama-sama berbentuk huruf C dan kedua huruf tersebut saling
mengunci satu dengan lainnya.
SUBICULUM s.GYRUS SUBCALLOSUM
- Merupakan bagian yang terletak antara hypocampus dengan gyrus parahippocampus. Keseluruhan
formatio hippocampi mempunyai panjang 5cm mulai dari depan (pada amygdala) kebelakang mencapai
splenium corporis callosi.
4
Nucleus area septi
Hypothalamus
Nucleus amygdaloideus sisi lain
Nucleus medio doralis thalami
Cortex prefrontalis
Tegmentum
- Letak : Sebagian didepan dan sebagian lagi di atas puncak cornu inferior ventriculus lateralis.
- Dia berhubungan dengan ujung ekor nucleus caudatus yang berjalan kedepan pada atap cornu inferior
ventriculus lateralis.
- Stria terminalis muncul dari dataran belakangnya.
- Fungsi amygdala :
Kalau dipacu, terjadi peruahan suasana hati (mood)
Kalau dirusak, terjadi sikap agresif
Melalui hypothalamus, dia mempercepat aktifitas endokrin, sex dan reproduksi
d. AREA SEPTI
- Merupakan bagian dari nuclei tel-encephalon
- Dibentuk oleh :
Cortex area septi
Gyrus para terminalis
Gyrus (area) subcallosum
- Letak : antara septum pellucidum dengan communissura anterior
- Hubungan timbal balik dengan formatio hippocampi via formix
- Hubungan timbal balik dengan hypothalamus
- Berhubungan dengan habenula melalui stria medallaris thalami
e. HYPOTHALAMUS
- Pengertian : Hypothalamus merupakan bagian kecil dan terletak paling depan dari diencephalon. Hamya
hypothalamus yang dapat terlihat langsung didataran bawah otak. Bagian lain dari Diencephalon tertutup
oleh kedua hemisphaerum cerbri.
- Letak : Membentuk dasar dan sebagian didnding lateral ventriculus tertius, sebagian terlindung oleh sella
turcica ossis sphenoidalis. Dia terletak di bawah thalamus mulai dari daerah chiasma optici sampai ke
lamina terminale dan commisura anterior, sehingga daerah yang di tempati htpothalamus itu sering juga
sebagai area preopticum. Kearah caudal hypothalamus membaur dengan tegmentum mesencephalon.
Dinding lateral hypothalamus dibatasi oleh capsula interna.
- Struktur : Jika dilihat dari bawah, hypothalaus tampak bangunan berikut :
Chiasma opticum
Tuber cineureum dan infundibulum
Corpus mammillare
- Nuclei hypothalamus terbagi atas 2 kelompok nuclei : kelompok medial dan kelompok lateral, yang
ditengh dipisah oleh sebuah dinding parasagital imaginer dimana terdapat : collumna fornix dan tractus
mammillothalamicus.
- Kelompok Nuclei Medial
Tersusun dari depan ke belakang sebagai berikut :
Nucleus peopticus
Nucleus paraventricularis
Nucleus ventromedialis
Nucleus infundibularis
Nucleus posterior
- Kelompok Nuclei Lateral
Tersusun dari depan kebelakang sebagai berikut :
Nucleus supraopticus
Nucleus lateralis major
Nucleus tuberomammillare
Nucleus tuberi lateralis
5
f. NUCLEUS ANTERIOR THALAMI
- Terbagi atas
Nuclei anteromedialis thalami
Nuclei anterodorsalis thalami
Nuclei anteroventralis thalami
- Letak : disekeliling foramen interventriculare terkungkung oleh kaki kaki lamina medullare pad aujung
depan thalamus. Kelompok nuclei ini membentuk tonjolan yang menjorokearah ventriculus lateralis.
- Hubungan : Menerima input serabut aferen dari hypothalamus via tractus mammillothalamus dan
kemudian diproyeksikan ke gyrus cinguli, khususnya ke area Brodmann 23 dan 24.
- Menerima input dari hipocampus via fornix
- Mengirim output ke gyrus cinguli
- Merupakan bagian dari sistem limbik
Hipothalamus
Di sekeliling hipotalamus terdapat terdapat subkortikal lain dari sistem limbik yang meliputi septum, area
paraolfaktoria, epithalamus, nukleianteriorthalamus, gangglia basalis hipocampus dan amigdala. Di sekeliling
area subkortika limbik terdapat korteks limbik, yang terdiri atas sebuah cincin korteks serebri pada setiap belahan
otak yang dimulai dari area orbitofrontalis pada permukaan ventral lobus frontalis, menyebar ke atas ke dalam
girus sub kalosal, kemudian melewati ujung atas korpus kalosum ke bagian hemisferium serebri dalam girus
singulata dan akhirnya berjalan ke belakang korpus kalosum dan ke bawah menuju permukaan ventro medial
lobus temporalis ke girus parahipokampal dan unkus. Lalu pada permukaan medial dan ventral dari setiap
hemisferium serebri ada sebuah cincin terutama merupakan paleokorteks yang mengelilingi sekelompok struktur
dalam yang menagtur perilaku dan emosi. Sebaliknya, cincin korteks limbik ini juga berfungsi sebagai alat
6
komunikasi dua arah dan merupakan tali penghubung antara neokorteks dan struktur limbik lain yang lebih
rendah.
Jalur komunikasi yang penting antara sistem limbik dan batang otak adalah berkas otak depan bagian
medial (medial forebrain bundle) yang menyebar ke regio septal dan orbito frontal korteks serebri ke bawah
melalui bagian tengah hipotalamus ke formasio retikularis batang otak. Berkas ini membuat serabut-serabut dalam
dua arah, membentuk garis batang sistem komunikasi. Jalur komunikasi yang kedua adalah melalui jaras pendek
yang melewati formasio retikularis batang otak, thalamus, hipothalamus, dan sebagian besar area lainnya yang
berhubungan dengan area basal otak.
Hipotalamus meskipun berukuran sangat kecil hanya beberapa sentimeter kubik mempunyai jaras
komunika dua arah yang berhubungan dengan semua tingkat sistem limbik. Sebaliknya, hipotalamus dan struktur
yang berkaitan dengannya mengirimkan sinyal-sinyal keluaran dalam tiga arah:
ke belakang dan ke bawah menuju batang otak terutama di are retikular mesenfalon, pons, dan medula dan dari
area tersebut ke saraf perifer sistem saraf otonom. Ke atas menuju bagian besar area yang lebih tinggi di
diensefalon dan serebrum khususnya bagia anterior talamus dan bagian limbik korteks serebri. Infundibulum
hipotalamus untuk mengatur atau mengatur secara sebagain dari fungsi sekretorik pada sebagian posterior dan
anterior kelenjar hipofisis.
7
Fungsi spesifik bagian bagian lain sistem limbic
Fungsi hipokampus
Hipokampus merupakan bagian korteks serebri yang memanjang melipat ke dalam untuk membentuk
lebih banyak bagian dalam ventrikel lateralis. Hipokampus merupakan saluran tambahan yang dilewati oleh sinyal
sensorik yang masuk, yang dapat memulai reaksi perilaku dengan tujuan yang berbeda.
Seperti halnya halnya pada struktur-struktur limbik lain, perangsangan pada berbagai area dalam
hipokampus hampir selalu dapat menyebabkan salah satu dari berbagai pola perilaku, misalnya rasa marah,
ketidak pedulian, atau dorongan seks yang berlebihan.
Hal-hal yang berasal dari ingatan jangka pendek dapat diubah untuk disimpan menjadi ingatan jangka
panjang oleh hipokampus. Hipokampus (terletak diantara lobus temporal otak) dan bagian media lobus temporal
(bagian yang terletak paling dekat dengan garis tengah badan) juga berperan dalam proses penggabungan ingatan
(memory consolidation).
Untuk mengingat sesuatu, seseorang harus berhasil melaksanakan 3 hal, yaitu mendapatkan informasi,
menahan/meyimpannya dan mengeluarkannya. Bila kita lupa akan sesuatu, maka gangguan dapat terjadi pada
bagian mana saja dari ke 3 proses tersebut. Memory adalah proses aktif, karena ilmu pengetahuan berubah terus,
selalu diperiksa dan diformulasi ulang oleh pikiran otak kita.
Ingatan jangka panjang dihasilkan oleh perubahan struktural pada system saraf, yang terjadi karena aktifasi
berulang terhadap lingkaran neuron (loop of neuron). Lingakaran tersebut dapat dari korteks ke thalamus atau
hipokampus, kembali lagi ke korteks. Aktifasi berulang terhadap neuron yang membentuk loop tersebut akan
menyebabkan synaps diantara mereka secara fungsional berhubungan. Sekali terjadi hubungan, maka neuron
tersebut akan merupakan suatu kumpulan sel, yang bila tereksitasi pada neuron tersebut akan terjadi aktifasi
seluruh kumpulan sel tersebut. Dengan demikian dapat disimpan dan dikembalikan lagi oleh berbagai sensasi,
pikiran atau emosi yang mengaktifasi beberapa neuron dari kumpulan sel tersebut. Menurut Hebb perubahan
struktural tersebut terjadi di sinaps.
Amigdala
Amigdala merupakan kompleks beragam nukleus kecil yang terletak tepat di bawah korteks serebri dari
tiang (pole) medial anterior setiap lobus temporalis. Amigdala mempunyai banyak sekali hubungan dua jalur
dengan hipothalamus seperti juga dengan daerah sistem limbik lainnya. Amigdala menerima sistem neuronal dari
semua bagian korteks limbik seperti juga dari neokorteks lobus temporalis, parietalis, dan ksipitalis terutama dari
area asosiasi auditorik dan area asosiasi visual. Oleh karena hubungan yang multiple ini, amigdala disebut
jendela , yang dipakai oleh sistem limbik untuk melihat kedudukan seseorang di dunia. Sebaliknya, amigdala
menjalarkan sinyal- sinyal : kembali ke area kortikal yang sama ini, ke hipokampus, ke septum, ke thalamus, dan
khususnya ke hipothalamus.
Efek perangsangan amigdala hampir sama dengan efek perangsangan langsung pada hipothalamus,
ditambah dengan efek lain. Efek yang diawali dari amigdala kemudian dikirim melalui hipotalamus meliputi : 1)
peningkatan dan penurunan tekanan arteri, 2) meningkatkan atau menurunkan frekuensi denyut jantung 3,)
meningkatkan atau menurunkan motilitas dan sekresi gastrointestinal, 4) defekasi atau mikturisi 5), dilatasi pupil
atau kadangkala kontriksi, 6) piloereksi, 7) sekresi berbagai hormon hipofisis anterior terutama hormon
gonadotropin dan adrenokortikortopik.
Disamping efek yang dijalarkan melalui hipotalamus ini, persangsangan amigdala juga dapat
menimbulkan beberapa macam gerakan involunter yakni: 1) pergerakan tonik seperti mengangkat kepala atau
membungkukkan badan, 2) pergerakan melingkar melingkar, 3) kadangkala pergerakan klonik, ritmis, dan
berbagai macam pergerakan yang berkaitan dengan penciuman dan makan sperti menjilat, mengunyah, dan
8
menelan. Selain itu, perangsangan pada nukleo amigdala tertentu dapat menimbulkan pola marah, melarikan diri,
rasa terhukum, nyeri yang sangat, dan rasa takut seperti pola rasa marah yang dicetuskan oleh hipotalamus.
korteks limbik
Bagian dari sistem limbik yang sedikit dimengerti adalah cincin korteks limbik, yang mengelilingi struktur
subkortikal limbik. Korteks ini berfungsi sebagai zona transisional yang dilewati oleh sinyal-sinyal yang
dijalarkan oleh sisa korteks otak ke dalam sistem limbik dan juga ke arah yang berlawanan
Korteks limbik
Bagian dari sistem limbik yang sedikit dimengerti adalah cincin korteks limbik, yang mengelilingi struktur
subkortikal limbik. Korteks ini berfungsi sebagai zona transisional yang dilewati oleh sinyal-sinyal yang
dijalarkan oleh sisa korteks otak ke dalam sistem limbik dan juga ke arah yang berlawanan. Oleh karena itu.
Korteks limbik berfungsi sebagai area asosiasi serebral untuk mengatur perilaku.
2. SKIZOFRENIA
2.1 DEFINISI
Skizofrenia adalah suatu psikosa fungsional dengan gangguan utama pada proses pikir serta
disharmonisasi antara proses pikir, afek atau emosi, kemauan dan psikomotor disertai distorsi kenyataaan terutama
karena waham dan halusinasi, assosiasi terbagi-bagi sehingga muncul inkoherensi, afek dan emosi inadekuat,
psikomotor menunjukkan penarikan diri, ambivalensi dan perilaku bizar (Maramis, 2009).
Skizofrenia berasal dari dua kata skizo yang berarti retak atau pecah (split), dan frenia yang berarti
jiwa. Dengan demikian seseorang yang menderita gangguan jiwa skizofrenia adalah orang yang mengalami
keretakan atau keretakan kepribadian (splitting of personality) (Hawari, 2001).
9
Skizofrenia merupakan sebuah sindrom kompleks yang dapat merusak pada efek kehidupan penderita
maupun anggota-anggota keluarganya atau gangguan mental dini untuk melukiskan bentuk psikosis tertentu yang
sesuai dengan pengertian skizofrenia sekarang (Durand dan H.Barlow, 2007). Hal tersebut dilaporkan dalam
bentuk kasus yang terjadi pada seorang pemuda yang ditandai adanya kemunduran atau keruntuhan fungsi intelek
yang gawat, berikutnya (Kraepelin (1856-1926) dalam Kaplan & Sadock, 2010), menjadi dementia yanc,
merupakan kemerosotan otak (dementia) yang diderita oleh orang muds (praecox) yang pada akhirnya dapat
menyebabkan kekaburan keseluruhan kepribadian. Bahwa halusinasi, delusi dan tingkah laku yang aneh pada
penderita skizofrenia dapat dikatakan sebagai kelainan fisik atau suatu penyakit.
(Eugen Bleuler (1857-1938) dalam Kaplan & Sadock, 2010). Memperkenalkan istilah skizofrenia atau
jiwa yang terbelah, sebab gangguan ini ditandai dengan disorganisasi proses berpikir, rusaknya koherensi antara
pikiran dan perasaan, serta berorientasi dini kedalam dan menjauh dari realitas yang intinya terjadi perpecahan
antara intelek dan emosi.
2.2 ETIOLOGI
Penyebab skizofrenia belum diketahui. Setidaknya, ada 2 faktor risiko, yaitu genetic dan perinatal. Tetapi, faktor
lingkungan sosial yang tidak terdefinisi dapat meningkatkan risiko skizofrenia.
a. GENETIK
Risiko skizofrenia meningkat pada kerabat biologis orang dengan skizofrenia tetapi tidak dalam keluarga
yang diadopsi. Risiko skizofrenia dalam keluarga tingkat pertama orang dengan skizofrenia adalah 10%. Jika
kedua orang tua memiliki skizofrenia, risiko skizofrenia pada anak mereka adalah 40%. Kesesuaian untuk
skizofrenia adalah sekitar 10% untuk kembar dizigot dan 40-50% untuk kembar monozigot.
Studi hubungan genome telah mengidentifikasi banyak gen kandidat, tetapi varian gen individu yang telah
terlibat sejauh ini hanya sebagian kecil dari kasus skizofrenia, dan temuan ini belum selalu direplikasi dalam
studi yang berbeda. Gen-gen yang telah ditemukan sebagian besar mengubah ekspresi gen atau fungsi protein
dalam cara yang kecil.
b. FAKTOR PERINATAL
Wanita yang kurang gizi atau yang memiliki penyakit virus tertentu selama kehamilan mungkin
menghadapi risiko lebih besar melahirkan anak yang kemudian menderita skizofrenia. Misalnya, anak yang
lahir dari ibu Belanda yang kurang gizi selama Perang Dunia II memiliki tingkat tinggi skizofrenia.
Setelah tahun 1957 influenza A2 epidemi di Jepang, Inggris, dan Skandinavia, tingkat skizofrenia lebih
tinggi di antara wanita yang tertular influenza selama trimester kedua mereka. Wanita di California yang hamil
antara tahun 1959 dan 1966 lebih cenderung memiliki anak yang menderita skizofrenia jika mereka menderita
influenza pada trimester pertama kehamilan mereka.
Komplikasi kebidanan dapat dikaitkan dengan insiden yang lebih tinggi skizofrenia. Anak yang lahir di
musim dingin mungkin berisiko lebih besar untuk mengembangkan skizofrenia
c. PENGUNAAN OBAT
Sebuah studi baru menunjukkan bahwa penggunaan ganja berat pada remaja berusia 15-17 tahun dapat
mempercepat timbulnya psikosis pada mereka yang berisiko tinggi untuk menderita gangguan psikotik. Dalam
sebuah analisis dari 247 pasien rawat inap yang mengalami episode pertama psikosis, Sekutu Cohort di
lapangan Awal Skizofrenia (ACES) proyek II menemukan bahwa timbulnya psikosis pada mereka yang
menggunakan ganja dari usia 15 sampai 17 tahun terjadi pada rata-rata usia 21,07 tahun, dibandingkan dengan
usia rata-rata 23,86 tahun pada pasien yang tidak menggunakan ganja selama tahun-tahun remaja yang sama.
Namun, para peneliti tidak bisa mengatakan apakah penggunaan ganja dapat benar-benar menyebabkan
psikosis untuk mengembangkan awal atau apakah orang-orang yang memiliki kegemaran terhadap onset awal
psikosis mungkin juga lebih mungkin, karena berbagai faktor, menggunakan ganja
2.3 EPIDEMIOLOGI
a. Demografi terkait usia
Onset skizofrenia biasanya terjadi antara remaja akhir dan pertengahan 30-an. Untuk laki-laki, usia puncak
onset untuk episode psikotik pertama adalah pada awal 20-an untuk menengah; untuk wanita, itu adalah di
akhir 20-an. 5-10 tahun pertama penyakit dapat parah, tapi periode awal ini biasanya diikuti oleh puluhan tahun
relatif stabil (meskipun kembali ke normal tidak biasa). Gejala positif lebih mungkin untuk terlihat dari gejala
kognitif dan negative
2.4 KLASIFIKASI
1) F20.0 : schizofrenia paranoid
- Memenuhi kriteria diagnostik skizofrenia
- Sebagai tambahan :
Halusinasi dan atau waham harus menonjol :
Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi perintah, atau halusinasi
auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi pluit, mendengung, atau bunyi tawa.
Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa, atau bersifat seksual, atau lain-lain perasaan
tubuh halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang menonjol.
Waham dapat berupa hampir setiap jenis, tetapi waham dikendalikan (delusion of control),
dipengaruhi (delusion of influence), atau Passivity (delusion of passivity), dan keyakinan
dikejar-kejar yang beraneka ragam, adalah yang paling khas.
Gangguan afektif, dorongan kehendak dan pembicaraan, serta gejala katatonik secara
relatif tidak nyata / menonjol.
Pasien skizofrenik paranoid biasanya berumur lebih tua daripada pasien skizofrenik terdisorganisasi atau
katatonik jika mereka mengalami episode pertama penyakitnya. Pasien yang sehat sampai akhir usia 20 atau
30 tahunan biasanya mencapai kehidupan social yang dapat membantu mereka melewati penyakitnya. Juga,
kekuatan ego paranoid cenderung lebih besar dari pasien katatonik dan terdisorganisasi. Pasien skizofrenik
paranoid menunjukkan regresi yang lambat dari kemampuanmentalnya, respon emosional, dan perilakunya
dibandingkan tipe lain pasien skizofrenik.
Pasien skizofrenik paranoid tipikal adalah tegang, pencuriga, berhati-hati, dan tak ramah. Mereka juga
dapat bersifat bermusuhan atau agresif. Pasien skizofrenik paranoid kadang-kadang dapat menempatkan diri
mereka secara adekuat didalam situasi social. Kecerdasan mereka tidak terpengaruhi oleh kecenderungan
psikosis mereka dan tetap intak.
11
terhadap agama, filsafat dan tema abstrak lainnya, makin mempersukar orang memahami jalan pikiran
pasien.
- Menurut DSM-IV skizofrenia disebut sebagai skizofrenia tipe terdisorganisasi
2.5 PSIKOPATOLOGI
PSIKOSOSIAL
Stresor psikososial adalah setiap keadaan yang menyebabkan perubahan dalam kehidupan seseorang,
sehingga orang itu terpaksa mengadakan penyesuaian diri (adaptasi) untuk menanggulangi stresor (tekanan
mental) yang timbul. Pada umunya jenis stresor psikososial dapat digolongkan sebagai berikut:
1. Perkawinan. Berbagai permasalahan perkawinan merupakan sumber stres yang dialami oleh seseorang;
misalnya pertengkaran, perpisahan (separation), perceraian (divorce), kematian salah satu pasangan,
kesetiaan dan lain-lain. Stresor perkawinan ini dapat menyebabkan orang jatuh sakit.
2. Problem orang tua. Permasalahan yang dihadapi orangtua, misalnya tidak punya anak, kebanyakan anak,
kenakalan anak, anak sakit dan hubungan yang tidak baik dengan mertua, ipar, besan, dan sebagainya.
Permasalahan tersebut jika tidak bisa diatasi oleh yang bersangkutan dapat merupakan sumber stres yang
pada gilirannya seseorang dapat jatuh sakit.
3. Hubungan interpersonal (antar pribadi). Gangguan ini dapat berupa hubungan dengan kawan dekat
yang mengalami konflik, atau konflik dengan kekasih, konflik dengan rekan sekerja, antara atasan dan
bawahan dan sebagainya. Konflik antar pribadi ini merupakan sumber stres bagi seseorang yang bila tidak
dapat diatasi pada gilirannya akan menyebabkan jatuh sakit.
4. Pekerjaan. Gangguan ini misalnya karena kehilangan pekerjaan (PHK), pensiun (post power syndrome),
pekerjaan terlalu banyak, pekerjaan tidak cocok, mutasi jabatan dan sebagainya, yang bila tidak dapat
diatasi akan mengakibatkan sakitnya seseorang.
5. Lingkungan Hidup. Faktor ini tidak hanya diselihat dari lingkungan itu bebas polusi, sampah dan lain
sejenisnya tetapi terutama kondisi lingkungan sosial dimana seseorang itu hidup. Contohnya: masalah
perumahan, pindah tempat tinggal, penggusuran, hidup dalam lingkungan yang rawan dan lain
sebagainya. Rasa tidak aman dan tidak terlindung membuat jiwa seseorang tercekam sehingga
mengganggu ketenangan dan ketentraman hidup yang lama-kelamaan daya tahan seseorang turun
sehingga jatuh sakit.
6. Keuangan. Kondisi sosial-ekonomi yang tidak sehat, misalnya pendapatan jauh dari pengeluaran, terlilit
hutang, bangkrut, soal warisan dan sebagainya; kesemuanya itu dapat menyebabkan sumber stres pada
seseorang yang bila tidak dapat ditanggulangi yang bersangkutan akan jatuh sakit.
7. Hukum. Keterlibatan seseorang dalam masalah hukum, misalnya tuntutan hukum, pengadialan, penjara
dan lain sebagainya dapat menyebabkan seseorang jatuh sakit.
8. Perkembangan. Yang dimaksud perkembangan di sini adalah masalah perkembangan baik fisik maupun
mental seseorang, misalnya masa remaja, masa dewasa, menopouse, usia lanjut dan lain sebagainya.
Kondisi seperti itu tidak selalu dilewati dengan baik; ada sementara orang yang tidak mampu sehingga
jatuh sakit karenanya.
14
9. Penyakit fisik atau cidera. Sumber stres yang dapat mempengaruhi kondisi jiwa seseorang antara lain
penyakit (terutama penyakit kronis), jantung, kanker, kecelakaan, operasi, aborsi dan lain sebagainya.
10. Faktor keluarga. Yang dimaksud adalah faktor stres yang dialami oleh anak remaja karena kondisi
keluarga (sikap orang tua) yang tidak baik, antara lain:
Hubungan kedua orangtua yang dingin atau penuh ketegangan atau acuh tak acuh.
Kedua orangtua jarang di rumah dan tidak ada waktu dengan anak-anak.
Komunikasi antara orangtua dan anak tidak baik.
Kedua orangtua berpisah atau bercerai.
Salah satu orangtua menderita gangguan jiwa/kepribadian.
Orangtua dalam mendidik anak kurang sabar, pemarah, keras dan otoriter, dan lain sebagainya.
Lain-lain
Atau paling sedikitnya dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas:
a) Halusinasi yang menetap dari panca indera apa saja , apabila disertai baik oleh waham yang mengambang
maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas, ataupun disertai oleh ide-ide
berlebihan (over-valued ideas) yang menetap, atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu-minggu
atau berbulan-bulan terus menerus.
b) Arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berakibat
inkoherensia atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme.
15
c) Perilaku katatonik seperti keadaan gaduh gelisah (excitement), posisi tubuh tertentu (posturing) atay
fleksibilitas cerea, negativisme, mutisme, dan stupor.
d) Gejala negatif seperti sikap apatis, bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul tidak wajar,
biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunya kinerja sosial, tetapi
harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi neureptika.
* adapun gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak
berlaku untuk setiap fase nonpsikotik prodromal);
* Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dari
beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior), bermanifestasi sebagai hilangnya minat, hidup tak bertujuan,
tidak berbuat sesuatu, sikap larut dalam diri sendiri (self absorbed attitute), dan penarikan diri secara sosial.
PEMERIKSAAN FISIK
Temuan dari pemeriksaan fisik umum biasanya tidak dapat membantu. Pemeriksaan ini diperlukan untuk
menyingkirkan penyakit lain. Kadang-kadang melakukan pemeriksaan neurologis membantu untuk sebagai dasar
sebelum memulai obat antipsikotik , karena obat ini sendiri dapat menyebabkan beberapa tanda-tanda neurologis.
Beberapa pasien dengan skizofrenia memiliki gangguan motorik sebelum paparan agen antipsikotik. Skizofrenia
telah dikaitkan dengan kiri dan dicampur wenangan, anomali fisik ringan, dan tanda-tanda neurologis yang ringan.
DIAGNOSIS BANDING
Alcohol-Related Psychosis
17
Bipolar Affective Disorder
Brief Psychotic Disorder
Cocaine-Related Psychiatric Disorders
Delusional Disorder
Depression
Mental Disorders Secondary to General Medical Conditions
Schizoaffective Disorder
Schizophreniform Disorder
2.8 TATALAKSANA
PSIKOFARMAKA
Kemajuan di bidang Ilmu kedokteran jiwa (psikiatri) akhir-akhir ini mengalami kemajuan pesat, baik di
bidang organobiologik maupun obat-obatannya. Dari sudut organobiologik sudah diketahui bahwa pada
Skizofrenia (dan juga gangguan jiwa lainnya) terdapat gangguan pada fungsi transmisi sinyal penghantar saraf
(neurotransmitter) sel-sel susunan saraf pusat (otak) yaitu pelepasan zat dopamin dan serotin yang mengakibatkan
gangguan pada alam pikir, alam perasaan dan perilaku. Oleh karena itu obat psikofarmaka yang akan diberikan
ditujukan pada gangguan fungsi neurotransmitter tadi sehingga gejala-gejala klinis tadi dapat dihilangkan dengan
kata lain penderita Skizofrenia dapat diobati.
Hingga sekarang belum ditemukan obat yang ideal, dari banyak jenis obat psikofarmaka yang ada. Masing-
masing obat mempunyai kelebihan dan kekurangan selain juga ada efek samping. Misalnya ada jenis
psikofarmaka yang lebih berkhasiat menghilangkan gejala negatif Skizofrenia atau sebaliknya, ada juga yang
lebih cepat menimbulkan efek samping dan lain sebagainya.
Adapun obat Skizofrenia yang ideal yaitu yang memenuhi syarat antara lain:
Dosis rendah dengan efektifitas terapi dalam waktu singkat.
Tidak ada efek samping, kalupun ada relatif kecil.
Dapat menghilangkan dalam waktu relatif singkat baik gejala positif maupun negatif Skizofrenia.
Lebih cepat memulihkan fungsi kognitif (daya pikir dan daya ingat).
Tidak menyebabkan kantuk.
Memperbaiki pola tidur.
Tidak menyebabkan habituasi, adiksi dan dependensi.
Tidak menyebabkan lemas otot.
Dan, kalau mungkin pemakainnya dosis tunggal (single dose).
Berbagai jenis obat yang beredar di pasaran yang diperoleh dengan resep dokter, dapat dibagi menjadi 2
golongan yaitu golongan generasi pertama (typical) dan golongan generasi kedua (atypical). Contoh yang beredar
di Indonesia tahun 2001:
Termasuk golongan generasi pertama misalnya:
Nama Generik Nama Dagang
1. chlorpromazine HCl Largactil, Promactil, Meprosetil
2. Trifluoperazine HCl Stelazine
3. Thioridazine HCl Melleril
4. Haloperidol Haldol, Govotil, Serence
18
5. Zotetine Lodopin
6. Aripiprazole Abilify
Dari berbagai jenis obat psikofarmaka di atas, efek samping yang sering dijumpai meskipun relatif kecil dan
jarang adalah gejala ekstra-piramidal (Extra pyramidal Syndrome/ EPS) yang mirip dengan penyakit Parkinson,
misalnya kedua tangan gemetar (tremor), kekakuan alat gerak (kalau berjalan seperti robot), otot leher kaku
sehingga kepala yang bersangkutan seolah-olah terpelintir atau ketarik dan lain sebagainya. Bila terdapat efek
samping ekstra-piramidal tadi dapat diberikan obat penawarnya yaitu obat dengan nama generik Tryhexyphenydyl
HCl, Benzhexol HCl, Levodopa + Benserazide dan Bromocriptin Mesilate; sedangkan nama dagangnya adalah
Arkine, Artane, Madopar, dan Parlodel.
Golongan obat anti Skizofrenia baik generasi pertama (typical) maupun generasi kedua (atypical) pada
pemakaian jangka panjang umumnya menyebabkan pertambahan berat badan. Obat golongan typical khususnya
berkhasiat dalam mengatasi gejala-gejala positif Skizofrenia, sehingga meninggalkan gejala-gejala negatif
Skizofrenia. Sementara itu pada penderita Skizofrenia dengan gejala negatif pemakaian golongan typical kurang
memberikan respons. Selai itu obat golongan typical tidak memberikan efek yang baik pada pemulihan fungsi
kognitif penderita. Selain daripada itu obat golongan typical sering menimbulkan efek samping berupa gejala
ekstra-piramidal (extrapyramidal symptoms/ EPS).
PSIKOTERAPI
Ragam psikoterapi banyak macamnya, tergantung dari kebutuhan dan latar belakang penderita sebelum
sakit (Pramopbid), sebagai contoh misalnya:
Psikoterapi Suportif
Jenis psikoterapi ini dimaksudkan untuk memberikan dorongan, semangat dan motivasi agar penderita
tidak merasa putus asa dan semangat juangnya dalam mengahadapi hidup ini tidak kendur dan menurun.
Psikoterapi Re-edukatif
Jenis psikoterapi ini dimaksudkan untk memberikan pendidikan ulang yang maksudnya memperbaiki
kesalahan pendidikan di waktu lalu dan juga dengan pendidikan ini dimaksudkan mengubah pola pendidikan
lama dengan yang baru sehingga penderita lebih adaptif terhadap dunia luar.
Psikoterapi Re-konstruktif
Jenis psikoterapi ini dimaksudkan untuk memperbaiki kembali kepribadian yang telah mengalami
keretakan yang menjadi kepribadian utuh seperti semula sebelum sakit.
Psikoterapi Kognitif
Jenis psikoterapi ini maksudkan untuk memulihkan kembali fungsi kognitif rasional sehingga penderita
mampu membedakan nilai nili moral etika, mana yang baik dan buruk, mana yang boleh dan tidak,
mana yang halal dan haram dan lain sebagianya.
Psikoterapi Psikodinamik
Jenis psikoterapi ini dimaksudkan untuk menganalisa dan menguraikan proses dinamika kejiwaan yang
dapat menjelaskan seseorang jatuh sakit dan upaya untuk mencari jalan keluarnya. Dengan psikoterapi
ini diharapkan penderita dapat memahami kelebihan dan kelemahan dirinya dan mampu menggunakan
mekanisme pertahana diri yang baik.
REHABILITASI
Program rehabilitasi ini biasanya dilakukan dilembaga rahabilitasi misalnya dibahagian lain di Rumah
Sakit Jiwa khusus untuk untuk penderita yang kronis. Di lembaga itu penderita tidak hanya diberi terapi
psikofarmaka tetapi juga menintegrasikan dengan jenis jenis terapi yang lainnya termasuk keterampilan.
Dalam lembaga rehabilitasi ini para penderita merupakan kelompok atau komunitas diman terjadi interaksi
antar sesama penderita dengan para pelatih. Program rehabilitasi ini tidak hanya diikuti oleh penderita yang
dirawat jalan.
Program rehabilitasi sebagai persiapan kembali ke keluarga dan masyarakat meliputi berbagai macam
kegiatan, antara lain :
Terapi kelompok
Menjalankan ibadah keagamaan bersama sama (jamaah)
Kegiatan kesenian (menyanyi, musik, tari tarian, seni lukis dsb)
19
Terapi fisik berupa olah raga
Keterampilan (membuat kerajinan tangan)
Berbagai macam kursus
Bercocok tanam (bila tersedia lahan)
Rekreasi (darmawisata)
Dan lain sebagainya.
2.9 KOMPLIKASI
Percobaan bunuh diri yang bisa menyebabkan kecacatan atau kematian
2.10 PROGNOSIS
Kemungkinan untuk sembuh total tidak mungkin.
Onset penyakit yang dini, riwayat keluarga skizofrenia, abnormalitas struktur otak dan gejala kognitif yang
menonjol berhubungan dengan prognosis yang buruk
Prognosis lebih baik pada orang yang hidup di kota dengan penghasilan rendah dan sedang
Penderita skizofrenia 5% berisiko untuk bunuh diri.
Penderita skizofrenia yang merokok, malnutrisi, kurang olahraga dan pengobatannya kurang, mempunyai
mortalitas yang tinggi.
3. IBADAH MAHDHOH
A. Pengertian Ibadah
Secara etomologis diambil dari kata abada, yabudu, abdan, fahuwa aabidun. Abid, berarti hamba
atau budak, yakni seseorang yang tidak memiliki apa-apa, hatta dirinya sendiri milik tuannya,
sehingga karenanya seluruh aktifitas hidup hamba hanya untuk memperoleh keridhaan tuannya dan
menghindarkan murkanya. Manusia adalah hamba Allah Ibaadullaah jiwa raga haya milik Allah,
hidup matinya di tangan Allah, rizki miskin kayanya ketentuan Allah, dan diciptakan hanya
untuk ibadah atau menghamba kepada-Nya:
56
Tidak Aku ciptakan Jin dan Manusia kecuali hanya untuk beribadah kepadaKu (QS.51(al-Dzariyat ):
56).
B. Jenis Ibadah
Ditinjau dari jenisnya, ibadah dalam Islam terbagi menjadi dua jenis, dengan bentuk dan sifat yang
berbeda antara satu dengan lainnya;
1. Ibadah Mahdhah, artinya penghambaan yang murni hanya merupakan hubung an antara
hamba dengan Allah secara langsung. Ibadah bentuk ini memiliki 4 prinsip:
a) Keberadaannya harus berdasarkan adanya dalil perintah, baik dari al-Quran maupun
al- Sunnah, jadi merupakan otoritas wahyu, tidak boleh ditetapkan oleh akal atau logika
keberadaannya.
b) Tatacaranya harus berpola kepada contoh Rasul saw. Salah satu tujuan diutus rasul oleh
Allah adalah untuk memberi contoh:
64
Dan Kami tidak mengutus seorang Rasul kecuali untuk ditaati dengan izin Allah(QS. 4: 64).
7
Dan apa saja yang dibawakan Rasul kepada kamu maka ambillah, dan apa yang dilarang, maka
tinggalkanlah( QS. 59: 7).
Shalat dan haji adalah ibadah mahdhah, maka tatacaranya, Nabi bersabda:
. . .
Shalatlah kamu seperti kamu melihat aku shalat. Ambillah dari padaku tatacara haji kamu
Jika melakukan ibadah bentuk ini tanpa dalil perintah atau tidak sesuai dengan praktek Rasul
saw., maka dikategorikan Muhdatsatul umur perkara meng-ada-ada, yang populer disebut
bidah: Sabda Nabi saw.:
. .
20
.
. .
Salah satu penyebab hancurnya agama-agama yang dibawa sebelum Muhammad saw. adalah karena
kebanyakan kaumnya bertanya dan menyalahi perintah Rasul-rasul mereka:
.
c) Bersifat supra rasional (di atas jangkauan akal) artinya ibadah bentuk ini bukan ukuran
logika, karena bukan wilayah akal, melainkan wilayah wahyu, akal hanya berfungsi
memahami rahasia di baliknya yang disebut hikmah tasyri. Shalat, adzan, tilawatul Quran,
dan ibadah mahdhah lainnya, keabsahannnya bukan ditentukan oleh mengerti atau tidak,
melainkan ditentukan apakah sesuai dengan ketentuan syariat, atau tidak. Atas dasar ini,
maka ditetapkan oleh syarat dan rukun yang ketat.
d) Azasnya taat, yang dituntut dari hamba dalam melaksanakan ibadah ini adalah kepatuhan
atau ketaatan. Hamba wajib meyakini bahwa apa yang diperintahkan Allah kepadanya,
semata-mata untuk kepentingan dan kebahagiaan hamba, bukan untuk Allah, dan salah satu
misi utama diutus Rasul adalah untuk dipatuhi:
Jenis ibadah yang termasuk mahdhah, adalah :
Wudhu,
Tayammum
Mandi_hadats
Adzan
Iqamat
.Shalat
Membaca_al-Quran
.Itikaf
Shiyam(Puasa)
Haji
Umrah
Tajhiz al- Janazah
21
DAFTAR PUSTAKA
http://emedicine.medscape.com/article/288259-overview
http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/schizophrenia/basics/definition/con-20021077
http://www.nimh.nih.gov/health/topics/schizophrenia/index.shtml
22