DAFTAR PUSTAKA

1. Vijaya T, Kumar MS, Ramarao NV, Babu AN, Ramarao N. Urolithiasis and its
causes-short review. The Journal of Phytopharmacology. 2013; 2(3):1-6.
2. Hardjoeno H. Batu saluran kemih di ujung pandang dan tana toraja (thesis).
Universitas Hasanuddin Fakultas Kedokteran. 1981, 135.
3. Trihono PP, Pardede SO. Batu saluran kemih pada anak. Dalam Buku Ajar
Nefrologi Anak. Edisi ke-2. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2002. hlm. 21329.
4. Stoller ML. Urinary stones disease. Dalam: Tanagho EA, McAninch JW, editor.
Smiths General Urology. Edisi ke-17.New York: McGrew-Hill Companies,
2008. hlm. 24677.
5. Purnomo BS. Batu saluran kemih dalam dasar-dasar urologi. Malang: Fakultas
Kedokteran Universitas Brawijaya; 2000. hlm. 6273.
6. Ferri FF. Urolithiasis. Dalam Clinical Advisor 2014. Elsevier.
7. Smith KJ. Nephrolithiasis. (Diunduh 17 Februari 2016). Tersedia dari: URL
HYPERLINK: http://www.emedicine.com/radio/topic734.htm
8. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia. Penyakit ginjal. Dalam Riset kesehatan Dasar 2013; 2013.
hlm. 94-5.
9. Ramayanti R. Urolithiasis pada anak di rumah sakit Dr. Pringadi Medan 1989
1991. Medika. 1994; 7:2932.
10. Trivedi BK. Nephrolithiasis. Post Graduate Medicine. 1996; 100(6).
11. Portis AJ, Sundaram CP. Diagnosis and initial management of kidney stones.
American Family Physician. 2001; 63 (7): 1329-38.
12. The urinary system. (Diunduh 17 Februari 2015). Tersedia dari: URL
HYPERLINK http://www.pearsonhighered.com/amerman-1e-
info/assets/pdf/amerman-sample-chapter 24.pdf/.
13. Schenkman NS. Kidney anatomi. (Diunduh 17 Februari 2016). Terserdia dari:
URL HYPERLINK:http:// http://emedicine.medscape.com/article/1948775-
overview.
14. Schenkman NS. Ureter anatomy. (Diunduh 17 Februari 2016). Tersedia dari:
URL HYPERLINK: http://emedicine.medscape.com/article/1949127-overview
pada 18 Februari 2016.
15. Rackley RR. Bladder anatomy. (Diunduh 21 Februari 2016). Tersedia dari: URL
HYPERLINK:http://emedicine.medscape. com/article/1949017-overview.
16. Ellis H. Urinary tract. Dalam Clinical Anatomy. Edisike-11. Massachusettes:
Blackwell Publishing;2010.
17. Schenkman NS. Male urethra anatomy. (Diunduh 21 Februari 2016). Tersedia
dari: URL HYPERLINK: http://emedicine.medscape.com/article/1972482-
overview.
18. Schenkman NS. Female urethra anatomy. (Diunduh 21 Februari 2016). Tersedia
dari: URL HYPERLINK: http://emedicine.medscape.com/article/1972504-
overview.
19. Menon M, Resnick, Martin I. Urinary lithiasis: etiologi and endourologi. Dalam
Chambells Urology. Edisi ke-8. Phyladelphia: W.B. Saunder Company;
2002.hlm.3230-92.
20. Sjabani M. Batu saluran kemih. Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I.
Edisi ke-4. Interna Publishing: Jakarta; 2006. hal: 2121-8.
21. Suman Kumar Mekap, Satyaranjan Mishra, Sabuj Sahoo and Prasana Kumar
Panda. Antiurolithiatic activity of crataeva magna lour bark. Indian Journal of
Natural Products and Resources.2011; 1(2): 28-33.
22. Hesse A, Goran TH, Jahnen A. Urinary stone diagnosis, treatment and
prevention of recurrence. Edisi ke-2. 2002.
23. Tiselius HG, Ackerman D, Alken P, et al. Guidelines on urolithiasis. (Diunduh
pada 21 Februari 2016). Tersedia dari: URL HYPERLINK:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez/query.fcgi?cmd=pubmed&dopt.
24. Turk C, Knoll T, Petrik A, Sarica K, Skolarikos A, Straub M, et al. Guide on
urolithiasis. Europea Association of Urology. 2014; hlm. 9-11.
25. Leusmann DB. Results of 5035 stone analyses: a contribution to epidemiology of
urinary stone disease. Scand J Urol Nephrol. 1990;24:205-10.
26. Lina N. Faktor-faktor risiko kejadian batu kemih pada laki-laki (Thesis).
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro.
27. Cheng PM, Moin P, Dunn MD, Boswelt W, Duddalwar VA. What the
radiologist needs to know about urolithiasis: part 1-pathogenesis, types,
assessment, and variant anatomy. American Journal of Radiology. 2012;
198:w540-7.
28. Yanuarni Setianingrum. Urolithiasis. Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi.
29. W Schrier, Robert. Manual of Nephrology: Diagnosis and Therapy. 5th Edition.
Lippincott Williams & Wilkins Publishers. October 1999. hal 12
Daftar Gambar
Gambar 2.1: Anatomi Sistem Urinaria 4
Sumber: The urinary system. Diunduh dari http://www.pearsonhighered. com/
amerman-1e-info/assets/pdf/amerman-sample-chapter24.pdf/ pada tangal 16 februari 2016.
Gambar 2.2 : Proses kristalisasi kandung kemih.
Sumber: Lina N. Faktor-faktor risiko kejadian batu kemih pada laki-laki (Thesis).
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro.

Daftar Tabel
2.1 Karakteristik X-ray batu saluran kemih (Turk C, et al, 2014) 10
Tabel 2.2 Klasifikasi batu berdasarkan etiologinya (Turk C, et al, 2014) 11
Tabel 2.3 Klasifikasi batu saluran kemih berdasarkan komponennya (Kambadakone
et al, 2010) 12
Tabel 2.4 hubungan letak batu dengan gejala klinis (Portis dan
Sundaram, 2001)

(yang tabel sumbernya sama dengan yang di dftar pustaka)