Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
MAKALAH
Oleh :
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Alloh SWT atas berkat rahmat
dan karunia yang diberikan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
makalah ini dengan judul Komunikasi Pemasaran , dalam rangka memenuhi
salah satu syarat tugas Mata Kuliah Komunikasi Bisnis.
Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak kekurangan dikarenakan keterbatasan kemampuan
dan pengetahuan yang dimiliki oleh penulis, untuk itu,masukan yang bersifat
membangun akan sangat membantu penyusun untuk semakin membebenih
kekuragannya.
Akhir kata, semoga makalah ini berguna bagi semua pihak yang
memerlukannya sebagai suatu referensi dan semoga Alloh SWT selalu
memberikan rahmatnya kepada kita semua. Amin Ya Robbal Alamin.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
2.2.8 Evaluasi dan Pengendalian Kegiatan Promosi............................................ 32
iv
BAB I
PENDAHULUAN
5
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa kunci utama
menuju kesuksesan adalah berhasil tidaknya kita dalam menarik perhatian calon
konsumen agar bisa memiliki nilai dan kepuasan ketika memutuskan untuk
membeli suatu produk dan meneruskan untuk melakukan pembelian ke depannya,
sehingga komunikasi pemasaran sangatlah penting dalam sebuah bisnis.
Adapum beberapa tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui hal-
hal yang telah teridentifikasi sebelumnya, yaitu sebagai berikut :
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
7
Dari definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa komunikasi merupakan
penyampaian pengertian antara si pembawa berita dengan si penerima berita yang
keduanya saling memahami dan mengerti, penyampaian itu baik bersifat lisan
maupun tulisan. Jika kedua belah pihak telah saling pengertian dan saling
memahami maka komunikasi yang dilakukan oleh suatu organisasi akan berjalan
dengan baik dan benar.
Apabila anggota perusahaan tidak dapat melakukan komunikasi dengan baik
maka rencana-rencana, instruksi-instruksi dan sasaran-sasaran menjadi simpang
siur. Koordinasi atas pekerjaan tidak dapat dilakukan dan pada akhirnya
perusahaan akan mengalami kesulitan. Demikian halnya dengan kerjasama tanpa
adanya komunikasi, suatu pekerjaan tidak akan terwujud. Dari pihak manajemen,
keseluruh tindakan manajemen yang meliputi perencanaan sampai pengawasan
harus dikomunikasikan dengan baik.
Agar suatu pesan dapat efektif , proses pengkodean dari pengirim harus
berhubungan dengan proses penguraian kode oleh penerima. Artinya, pesan yang
terbaik adalah pesan yang disampaikan dengan tanda-tanda yang dikenali oleh
penerimanya. Apabila pengirim memiliki pengalaman dengan penerima pesan,
maka komunikasi yang dilakukan akan lebih efektif. Tugas pengirim adalah
mengupayakan pesannya sampai kepada penerima. Untuk mengkomunikasikan
dengan efektif, pemasar harus mengerti elemen-elemen yang mendasari
komunikasi yang efektif.
8
PENGIRIM Penguraian PENERIMA
Pengkodean Pesan
Pesan
Kode
Media
Gangguan
9
3. Pesan (Message), hasil dari proses pembuatan sandi adalah pesan. Maksud
komunikator dinyatakan dalam bentuk pesan. Pesan tersebut bersifat lisan atau
bukan lisan. Jadi pesan adalah apa yang diharapkan oleh komunikator untuk
disamapaikan kepada penerima tesebut, dan bentuk yang tepat sebagian besar
tergantung dari jalur (medium) yang digunakan untuk menyampaikan pesan.
4. Saluran (Channel), adalah media pengirim dari satu orang ke orang lain,
saluran sering tidak dapat dipisahkan dari pesan. Agar komunikasi efektif dan
efisien, saluran harus sesuai dengan pesan. Walaupun mempunyai banyak
sekali saluran yang tersedia, manajer mungkin tidak selalu menggunakan salah
satu saluran yang paling efektif. Pilihannya mungkin dituntun oleh kebiasan
atau prepensi pribadi. Maka dalam memilih saluran yang tepat, manajer harus
memutuskan apakah kejelasan atau umpan balik yang lebih dipentingkan.
5. Penerima (Receiver), adalah orang yang inderanya menangkap pesan
pengirim. Pesan harus disesuaikan dengan latar belakang penerima. Jika pesan
tidak sampai pada penerima, komunikasi tidak terjadi.
6. Pengartian sandi (Decoding), pengartian sandi atau penguraian isi sandi adalah
proses penerima menafsirkan pesan dan menterjemahkannya kedalam
informasi yang bermakna. Pada umumnya, semakin pengartian sandi penerima
sesuai dengan pesan yang dimaksudkan pengirim, semakin efektif komunikasi
tersebut.
7. Gaduh (Noise), Gaduh atau berisik adalah salah satu factor yang
mengacaukan, membuat rancu atau mengganggu komunikasi. Gangguan
terebut dapat bersifat intern seperti apabila seseorang penerima tidak
memberikan perhatian atau ekstern seperti apabila pesan tersebut diganggu
oleh bunyi yang lain dalam lingkungan. Gaduh dapat terjadi pada setiap tahap
proses komunikasi, karena gaduh dapat mengacukan pemahaman. Seorang
manajer harus berupaya mengatasinya sampai pada suatu tingkat yang
memungkinkan komunikasi yang efektif.
8. Umpan balik (Feed back) adalah suatu pembalikan proses komunikasi dimana
reaksi terhadap komunikasi pengirim dinyatakan. Umpan balik dapat
ditampilkan dalam berbagai bentuk, yang berkisar dari umpan balik langsung
10
seperti pernyataan lisan yang sederhana bahwa pesan telah diterima, sampai
dengan umpan balik tidak langsung yang dinyatakan melalui tindakan dalam
kebanyakan komunikasi makin besar umpan balik makin efektif komunikasi
yang terjadi.
Unsur-unsur tersebut menggambarkan urutan kegiatan yang harus dilakukan
dan diperhatikan dalam setiap kegiatan komunikasi, kecuali unsur keatas yaitu
kegaduhan. Unsur diatas harus ada dalam setiap proses komunikasi agar terwujud
suatu komunikasi yang efektif.
Gaduh
Umpan Balik
Menerima Mengirim
Proses umum dari komunikasi disajikan kedalam gambar 2.2 seperti yang
dikemukakan oleh Gibson (1994:436)
Umpan balik
Atas hasilnya
Sumber: Gibson (1990 : 436)
11
Gambar 2.1.2 Proses Komunikasi
Secara singkat uraian proses komunikasi diatas sebagai berikut :
1. Komunikasi dipandang dari ada atau tidaknya umpan balik, dapat dibagi
menjadi dua yaitu :
a. Komunikasi satu arah (One way communication)
12
Dalam komunikasi ini pengirim mengkomunikasikan tanpa
mengharapkan umpan balik, biasanya ini terjadi dalam hal pemberian
instruksi dan dalam hal pemberitahuan.
Kebaikannya :
Keburukannya :
Kebaikannya :
13
4. Penerima dapat melihat tingkat kecerdasan dan keterampilan
pengirim.
Keburukannya :
a. Komunikasi Formil
Bentuk komunikasi formil terjadi karena sebab akibat dari adanya garis
wewenang dan tanggung jawab yang telah ditetapkan oleh manajemen di
dalam struktur organisasi dan uraian jabatan.
b. Komunikasi Informil
14
Komunikasi informal terbentuk karena adanya hubungan pribadi
biasanya terjadi secara spontan sehingga tidak dapat dibubarkan secara
formal. Bentuk komunikasi informal ini tidak dapat berdasarkan struktur
organisasi sehingga tidak mengikuti garis wewenang dan tanggung
jawab. Pada umumnya komunikasi ini muncul dalam suatu organisasi
atau perusahaan karena informasi yang mengalir dalam perusahaan
secara formal tidak memadai dan tidak memungkinkan keuntungan,
dengan adanya komunikasi informil adalah sikap karyawan lebih terbuka
karena timbulnya perasaan lebih akrab, lebih erat rasa kekeluargaannya,
sikap lebih santai sehingga terlihat lebih luwes. Tetapi disamping
keuntungan tersebut juga menimbulkan kelemahan yaitu menimbulkan
hal-hal yang tidak diinginkan seperti adanya desas desus yang tidak
benar dikarenakan sumber informasi yang tidak jelas.
1. Komunikasi Langsung
Dikatakan sebagai komunikasi langsung apabila pengirim dan penerima
pesan berhubungan secara langsung.
15
4. Komunikasi dipandang dari sudut cara penyampaiannya
Komunikasi dapat dibagi menjadi komunikasi verbal dan komunikasi non
verbal. Yang dimaksud komunikasi verbal adalah komunikasi dalam bentuk
tulisan, sedangkan komunikasi non verbal adalah komunikasi yang
diekspresikan dengan bahasa isyarat dan dalam bentuk simbol-simbol. Di
dalam setiap organisasi atau perusahaan penyampaian melalui komunikasi
verbal mutlak digunakan. Walaupun secara teoritis dibedakan antar
komunikasi verbal dan komunikasi non verbal, tetapi dalam prakteknya
keduanya sering digunakan bersama-sama. Maksudnya ialah komunikasi non
verbal sering digunakan yang menyangkut penyampaian maksud. Misalnya
kita menyatakan Ya, tanpa sadar kita sudah menganggukan kepala,
demikian pula jika kita menyatakan Tidak, tanpa sadar kita menggelengkan
kepala.
a. Komunikasi ke bawah
b. Komunikasi ke atas
c. Komunikasi ke samping
a. Filtering
16
Penerima pesan tidak dapat menerima pesan secara utuh, karena pesan telah
mengalami penyaringan.
b. Selective Perception
Setiap orang memiliki penafsiran yang berbeda-beda, sehingga penafsiran
terhadap suatu pesan yang sama dapat berbeda-beda.
c. Emotion
Factor emosi dapat menyebabkan penerimaan dan penafsiran pesan tidak
sesuai dengan yang diharapkan oleh pengirim pesan. Bila penerima pesan
sedang dalam keadaan marah atau sedih, maka maksud yang baik pun dapat
diartikan.
d. Language
Bahasa merupakan unsur penting dalam komunikasi. Bila penerima pesan
tidak memahami bahasa yang digunakan oleh pengirim pesan maka tidak akan
terjadi komunikasi yang baik. Selain itu, bahasa memiliki keterbatasan
tertentu, yang tidak dapat digambarkan semua maksud pengirim pesan.
Hal ini dapat mengakibatkan terjadinya penggunaan bahasa yang tidak sesuai
dengan maksud pengirim pesan, sehingga mengakibatkan penerima pesan tidak
dapat menangkap maksud pengirim pesan.
1. Hambatan Individual
Umumnya disebabkan oleh adanya perbedaan-perbedaan dalam hal ini:
17
1. Struktur organisasi
2. Kurang jelasnya materi komunikasi
3. Hambatan Fisik
Merupakan hambatan komunikasi yang berasal dari lingkungan, misalnya
jarak bicara yang berjauhan, angin, suara bising, dan sebagainya.
4. Hambatan Semantik
Hambatan ini berasal dari keterbatasan simbol-simbol (bahasa). Terkadang
bahasa dapat menggambarkan maksud (ide) tertentu sehingga penerima sulit
menterjemahkannya dalam proses decoding.
18
Komunikasi pemasaran adalah salah satu kegiatan pemasaran yang
berusaha menyebarkan informasi, pengetahuan, dan atau mengingat pasar sasaran
atas parusahaan maupun produk agar bersedia menerima, membeli, dan setia
kepada produk yang ditawarkan produsen.
Menurut Fandi Tjiptono (2008;219). Ada tiga unsur pokok model struktur
proses komunikasi pemasaran :
1. Pelaku Pemasaran
Terdiri atas pengirim (sender) atau komunikator yang menyampaikan
pesan dan penerima (receiver) atau komunikan pesan. Dalam kontek ini
19
dimana komunikatornya pelanggan sedangkan komunikannya adalah calon
pelanggan atau konsumen.
2. Material Komunikasi
Ada beberapa material komunikasi pemasaran yang penting , yaitu: a.
Gagasan, yaitu materi pokok yang hendak disampaikan pengirim. b.
Pesan, yaitu himpunan berbagai symbol (oral, verbal, atau non verbal) dari
suatu gagasan. c. Media, yaitu pembawa (transporter) pesan komunikasi.
Pilihan media komunikasi bias bersifat personal maupun non personal. d.
Response, yaitu reaksi pemahaman atas pesan yang diterima oleh
penerima. e. Feed-back, yaitu pesan balik dari sebagian atau keseluruhan
respon yang dikirim kembali oleh penerima. f. Gangguan (noise), yaitu
segala sesuatu yang dapat menghambat kelancaran proses komunikasi.
3. Proses Komunikasi
Proses penyampaian pesan (dari pengirim kepada penerima) memerlukan
dua penerima yaitu : a. Encoding adalah proses merancang atau mengubah
gagasan secara simbolik menjadi suatu pesan untuk disampaikan kepada
penerima. b. Decoding adalah proses penguraian atau mengartikan symbol
sehingga pesan yang di terima dapat di pahami.
20
e. Masing-masing pihak yakin bahwa berunding dengan pihak lain adalah
layak dan bermanfaat.
Dari pendapat diatas, dapat diketahui bahwa pertukaran terjadi dari adanya
proses komunikasi baik langsung maupun tidak langsung. Dengan demikian dapat
diartikan bahwa komunikasi memegang peran yang penting dalam proses
pertukaran dan hal tersebut akan menunjang keberhasilan pemasaran. Menurut
Sutisna (2001:266) beberapa peran komunikasi dalam proses pertukaran, yaitu:
2. Membujuk.
21
d. Pengembangan promotional mix
e. Penyusunan anggaran
f. Evaluasi dan pengendalian pemasaran
Tujuan komunikasi pemasaran meliputi tiga hal yang utama, yaitu untuk
menyebarkan informasi (komunikasi informatif), mempengaruhi untuk melakukan
pembelian atau menarik konsumen (komunikasi persuasif), dan mengingatkan
khalayak untuk melakukan pembelian ulang (komunikasi mengingatkan kembali).
Kennedy dan Soemanagara (2006: 63) mengatakan komunikasi pemasaran
bertujuan untuk mencapai tiga tahap perubahan yang ditujukan kepada konsumen,
yaitu:
22
Komponen Kognitif
Kepercayaan terhadap
merek
Komponen Afektif
Evaluasi merek
Komponen Konatif
Maksud untuk membeli
Perubahan sikap ini ditentukan oleh tiga unsur yang disebut sebagai
tricomponent attitude changes yang menunjukkan bahwa tahapan
perubahan sikap ditentukan oleh tiga komponen yaitu Cognition
(pengetahuan), Affection (perasaan), dan Conation (perilaku). Jika ketiga
komponen ini menunjukkan adanya kecenderungan terhadap sebuah
perubahan (kognitif, affektif, dan konatif) maka memungkinkan sekali
akan terjadi sebuah perubahan sikap.
3) Tahap Perubahan Perilaku
Perubahan Perilaku ditujukan agar konsumen tidak beralih kepada produk
lain, dan terbiasa untuk menggunakannya.
Secara umum ada tiga tingkatan dasar untuk hirarki efek dalam praktik
komunikasi pemasaran (Prisgunanto, 2006: 69). Hal ini dapat dianggap sebagai
tahapan dan posisi di mana pelanggan atau khalayak merespon dan memahami
23
suatu produk dari hasil interaksi mereka lewat komunikasi pemasaran. Tahapan
tersebut terbagi dalam beberapa tingkatan berikut:
24
Gambar 2.2.2 Tujuan Komunikasi, Respon Khalayak, dan Proses Pembelian
1. Pasar pribadi,
2. Organisasi, maupun
3. Masyarakat umum yang berperan sebagai :
- Pemberi informasi (initiator),
- Pengaruh (influencer),
- Pengambilan keputusan (decider),
- Pelaku pembelian (purchaser), maupun
- Pemakai produk (user) pada proses pembeliannya.
25
PERANAN :
Pribadi
Initiator
Influencer
SASARAN Organisasi
Decider
Purchaser
User
Umum
1. Isi,
2. Struktur pesan,
3. Format dan teknis pesan, dan
4. Sumber atau komunikator.
26
dengan audien) maupun komunikator tidak langsung (sebagai pelaku atau aktor
dalam ilustrasi media audio atau media visual). Karakter tokoh ideal komunikator
dipilih dari :
PESAN
27
MEDIA
Promosi adalah bagian dari strategi pemasaran sebagai cara untuk berkomunikasi
dengan pasar dengan menggunakan komposisi bauran pemasaran (promotional
mix), yaitu :
1. Periklanan (Advertising)
Periklanan bersifat dapat menjangkau masyarakat luas (massal), tidak
menggunakan pribadi secara langsung berhadapan dengan audien
(impersonal), dan dapat menyampaikan gagasan secara meyakinkan dan
dapat menimbulkan efek yang dramatif (eksprektif).
2. Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Promosi penjualan sangat komunikatif karena dapat menciptakan respon
audien terhadap perusahaan. Insentif yang berupa hadiah , kupon undian,
potongan harga, dan lain-lain, dapat mengundang pembeli langsung
datang.
3. Relasi Publik (Public Relations)
Karena informasi banyak bersifat berita dari lembaga formal (tv, radio,
dsb) atau dari orang yang dikenal sehingga lebih dipercaya daripada iklan.
Akan tetapi karena sumber informasi bukan dari internal perusahaan maka
sulit dikendalikan agar sesuai dengan tujuan perusahaan. Selain itu relasi
publik mampu menciptakan suasana yang dramatif.
28
4. Penjualan Personal (Persolnal Selling)
Promosi ini bersifat personal sehingga respontif terhadap prilaku audien.
Penjualan personal mampu membina relasi antara perusahaan dengan
konsumen.
5. Identitas Produksi (Product Identity)
Atribut produk mampu menciptakan simbol-simbol yang diharapkan
konsumen. Karena keunggulannya terhadap pesaing, produk mempunyai
daya tarik tersendirisehingga dapat menentukan posisi produk terhadap
pesaing-pesainnya.
BAURAN PROMOSI
29
Bukan Periklanan Publisitas
Personal (radio, tv, iklan, dsb) (berita, tv, koran)
Promosi Penjualan
(kupon, hadiah, dsb)
Rancangan Produk
(atribut, bungkus)
Biaya Perusahaan Bukan Biaya
Perusahaan
Gambar 2.2.6 b. Klasifikasi Promotional Mix
1. Subyektif Perusahaan
30
Perusahaan menentukan besarnya anggaran berdasarkan pengalaman
maupun pertimbangan subyektif manajemen.
2. Persentase Penjualan Lalu
Dasar penentuan anggaran ini lebih ditekankan pada kemampuan
perusahaan dalam penyediaan dana. Penentuan anggaran berdasarkan
persentase tingkat penjualan yang telah dicapai priode yang lalu.
3. Persentasi penjualan yang akan datang
Perusahaan beranggapan bahwa tingkat penjualan dimasa depan dapat
dikendalikan dari anggaran promosi. Adanya keyakinan bahwa program
promosi yang baik akan efektif berpengaruh terhadap penjualan. Anggaran
total berdasarkan pada persentase tertentu penjualan yang diharapkan.
4. Cadangan perunit
Sekian persen dari biaya total perunit atau dari harga jual adalah
merupakan biaya promosi perunit. Biaya anggaran total adalah kelipatan
dari total penjualan barang yang diharapkan dengan biaya promosi perunit.
5. Tujuan dan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan
Tujuan perlu dijabarkan kedalam beberapa kegiatan, masing-masing
kegiatan akan memerlukan kegiatan tertentu. Secara build-up method
dilakukan pemilihan anggaran masing-masing alat promosi kemudian
dikembalikan pada alat promosi secara keseluruhan untuk mencapai
tujuan-tujuan (perbagian atau umum) yang telah diterapkan.
6. Pertimbangan strategi pesaing
Pada kondisi persaingan yang ketat, penentuan besarnya anggaran promosi
perlu dipertimbangkan apa yang dilakukan pesaing. Perusahaan dapat
melakukan sama dengan apa yang dilakukan pesaing (yang telah berhasil)
mengembangkan lebih besar atau lebih rendah dari anggaran pesaing.
31
2.2.8 Evaluasi dan Pengendalian Kegiatan Promosi
Saluran komunikasi personal mencakup dua orang atau lebih yang berkomunikasi
secara langsung satu sama lain. Mereka dapat berkomunikasi dengan cara tatap
muka, satu orang dengan banyak (audiens), melalui telepon, atau melalui surat.
Saluran komunikasi personal memperoleh efektivitasnya melalui peluang untuk
mengindividualkan penyajian dan umpan baliknya.
32
menciptakan dan mendorong bisnis baru mereka. Informasi yang mereka dapatkan
berasal dari saluran pakar dan sosial.
33
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
34
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
35
Sumber lain:
elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pemasaran/Bab_9.pdf
elib.unikom.ac.id/.../jbptunikompp-gdl-dadangkusn-16138-3-babii.doc
digilib.unpas.ac.id/files/.../jbptunpaspp-gdl-evinurhaya-2839-2-bab-ii.doc
eprints.uny.ac.id/7834/3/BAB%202-06408144023.pdf
36