Вы находитесь на странице: 1из 12

Orbital atom adalah fungsi matematika yang menggambarkan perilaku seperti gelombangdari sebuah

elektron dalam atom. Wilayah di mana elektron dapat ditemukan di sekitar atom tunggal dalam
keadaan energi tertentu dapat dihitung dari fungsi ini. Sebuah orbital seringdigambarkan sebagai
daerah tiga dimensi di mana ada kemungkinan 95 persen untuk menemukan elektron (lihat gambar).

Kita dapat menerapkan pengetahuan kita tentang bilangan kuantum untuk menggambarkan susunan
elektron untuk atom tertentu. Kita melakukan hal ini dengan sesuatu yang disebut konfigurasi elektron.
Mereka secara efektif memberi gambaran elektron untuk atom tertentu. Kita melihat empat bilangan
kuantum untuk elektron tertentu dan kemudian menetapkan elektron ke orbital tertentu.

Orbital s

Untuk setiap nilai n, nilai l = 0 tempat yang diisi elektron dalam orbital s. Orbital ini berbentuk bulat:

Orbital p

Dari Tabel di bawah ini kita melihat bahwa kita dapat memiliki tiga orbital yang mungkin bila l = 1. Ini
disebut sebagai orbital p dan memiliki bentuk seperti lonceng. Setiap orbital p memiliki orientasi yang
berbeda dalam ruang tiga dimensi.

Orbital d

Ketika l = 2, nilai ml bisa -2, -1, 0, +1, +2 dengan total lima orbital d. Perhatikan bahwa semua lima orbital
memiliki orientasi tiga dimensi yang spesifik.
Orbital f

Yang paling kompleks dari orbital adalah orbital f. Ketika l = 3, nilai ml dapat -3, -2, -1, 0, +1, +2, +3
dengan total tujuh bentuk orbital yang berbeda. Sekali lagi, perhatikan orientasi khusus dari orbital f
yang berbeda.
Pengaturan Elektron Dalam Tingkat Energi

Jumlah
Sub- Jumlah Jumlah orbital Jumlah elektron tiap
Bilangan tingkat orbital tiap elektron tingkat
kuantum yang tiap subtingkat tiap sub energi
utama diijinkan tingkat energi utama tingkat utama

1 s 1 1 2 2

s 1 2

2 p 3 4 6 8

s 1 2

p 3 6

3 d 5 9 10 18

s 1 2

p 3 6

d 5 10

4 f 7 16 14 32

Ringkasan

Orbital atom adalah pernyataan matematika yang menggambarkan sifat-sifat karakteristik


seperti gelombang dari sebuah elektron dalam atom atau molekul.

Terdapat empat kelas yang berbeda dari orbital elektron.

Orbital ini ditentukan oleh nilai dari sudut bilangan kuantum momentum l
Bentuk pertama lima orbital atom: 1s, 2s, 2px, 2py, dan 2pz. Warna-warna menunjukkan fase fungsi
gelombang. Ini adalah grafik dari (x, y, z) fungsi yang tergantung pada koordinat satu elektron. Untuk
melihat bentuk memanjang dari (x, y, z) 2 fungsi yang menunjukkan kepadatan probabilitas lebih
langsung.

Sebuah orbital atom adalah fungsi matematika yang menggambarkan perilaku seperti gelombang dari
salah satu elektron atau sepasang elektron dalam atom.fungsi ini dapat digunakan untuk menghitung
probabilitas untuk menemukan setiap elektron dari atom dalam wilayah tertentu di sekitar inti atom.
Istilah ini juga dapat merujuk ke wilayah fisik atau ruang di mana elektron dapat dihitung untuk hadir,
seperti yang didefinisikan oleh bentuk matematika tertentu dari orbital.

Setiap orbital dalam atom ditandai dengan seperangkat nilai yang unik dari tiga bilangan kuantum n, ,
dan m, yang sesuai dengan energi elektron, momentum sudut, dan komponen vektor momentum sudut,
masing-masing. Setiap orbital dapat ditempati oleh maksimal dua elektron, masing-masing dengan
bilangan kuantum spin sendiri. Nama-nama yang sederhana s orbital, orbital p, d orbital dan f orbital
merujuk ke orbital dengan momentum sudut kuantum jumlah = 0, 1, 2 dan 3 masing-masing. Nama-
nama ini, bersama-sama dengan nilai n, digunakan untuk menggambarkan konfigurasi elektron. Orbital
untuk > 3 diberi nama dalam urutan abjad (menghilangkan j).

Orbital atom adalah blok bangunan dasar dari model atom orbital (alternatif dikenal sebagai model
elektron awan atau gelombang mekanik), kerangka modern untuk memvisualisasikan perilaku
submicroscopic elektron dalam materi. Dalam model ini awan elektron dari atom multi-elektron dapat
dilihat sebagai sedang dibangun (dalam pendekatan) dalam konfigurasi elektron yang merupakan
produk sederhana seperti orbital atom hidrogen.

Bentuk orbital

Bentuk orbital ditentukan oleh subkulit dari elektron atau ditentukan bilangan kuantum azimutnya. Jadi,
apabila suatu elektron memiliki bilangan kuantum azimut sama, maka bentuk orbitalnya juga sama,
sehingga yang membedakan hanyalah tingkat energinya. Dengan memahami uraian berikut, akan
diketahui bentuk orbital s, p, d, dan f.

1. Orbital s

Orbital yang paling sederhana adalah orbital s. Setiap subkulit s terdiri atas 1 buah orbital yang berisi 2
elektron. Orbital s berbentuk bola simetri yang menunjukkan bahwa electron memiliki kerapatan yang
sama, jika jarak dari inti atom juga sama. Semakin jauh letak elektron dari inti atom, kerapatannya
semakin rendah. Nilai bilangan kuantum utama suatu orbital memengaruhi ukuran orbital. Semakin
besar nilai bilangan kuantum utama, ukuran orbitalnya juga semakin besar.

1. Orbital p
Bentuk orbital p seperti balon terpilin. Kepadatan elektron tidak tersebar merata, melainkan
terkonsentrasi dalam dua daerah yang terbagi sama besar dan terletak pada dua sisi berhadapan dari
inti yang terletak di tengah.

Subkulit p terdiri atas 3 orbital, tiap orbital mempunyai bentuk yang sama. Perbedaan ketiga orbital
terletak pada arah, di mana terkonsentrasinya kepadatan elektron. Biasanya orbital p digambarkan
menggunakan satu kumpulan sumbu x, y, dan z, sehingga diberi tanda px, py dan pz.

1. Orbital d dan f

Setiap subkulit d terdiri atas 5 orbital dengan bentuk kelima orbital yang tidak sama. Orientasi orbital
d dilambangkan dengan dxy, dxz, dyz, dx2-y2 dan dz2.

Empat orbital mempunyai bentuk yang sama dan setiap orbital mempunyai 4lobe kepadatan elektron.
Adapun perbedaannya terletak pada arah berkumpulnya kepadatan elektron. Sementara itu, satu orbital
lagi mempunyai bentuk berbeda, tetapi memiliki energi yang sama dengan keempat orbital d lainnya.

Orbital f mempunyai bentuk orbital yang lebih rumit dan lebih kompleks daripada orbital d. Setiap
subkulit f mempunyai 7 orbital dengan energi yang setara. Orbital ini hanya digunakan untuk unsur-
unsur transisi yang letaknya lebih dalam.

Berikut adalah bentuk dari orbital-orbital yang bisa digambar dengan menggunakan software bernama
gnuplot:
BILANGAN KUANTUM DAN BENTUK ORBITAL

Model Atom Mekanika Gelombang

Pada tahun 1913, Niels Bohr mengajukan suatu model atom untuk mengatasi kelemahan dari model
atom Rutherford. Bohr melakukan serangkaian percobaan atas dasar postulat Planck tentang cahaya
dan spektrum hidrogen yang terdiri dari garis-garis. Kemudian lahirlah teori atom Bohr yang
Menyatakan:

Elektron dalam atom mempunyai tingkat energi tertentu atau elektron bergerak mengelilingi
inti dalam lintasan tertentu.

Pada lintasannya elektron tidak menyerap atau memancarkan energi.

Elektron dapat pindah dari satu tingkat ke tingkat energi yang lain. Jika elektron pindah ke
tingkat energi yang lebih tinggi elektron tersebut dikatakan dalam keadaan tereksitasi.

Teori atom Bohr ini belum mampu menjelaskan atom-atom berelektron banyak.Spektrum garis hidrogen
ternyata terdiri atas garis-garis kecil yang sangat berdekatan. Para ahli berusaha memecahkan masalah
ini.

Pada tahun 1923 Louis de Broglie mengemukakan bahwa semua materi memiliki sifat gelombang dan
setiap partikel yang bergerak memiliki sifat gelombang dengan panjang gelombang tertentu. Elektron
yang bergerak mengelilingi inti, gerakannya seperti sebuah gelombang, keberadaan dalam lintasannya
tidak pasti. Hal ini tidak sesuai dengan yang dikemukakan Bohr yaitu elektron bergerak pada lintasan
tertentu.

Pada tahun 1926 Erwin Schrodinger dan Werner Heisenberg mengemukakan teori bahwa lokasi elektron
dalam atom tidak dapat ditentukan secara pasti, yang dapat ditentukan hanyalah daerah Kemungkinan
keberadaan elektron. Oleh karena keberadaan elektron diperkirakan dengan mekanika kuantum maka
teori ini disebut teori atom mekanika kuantum. Fungsi gelombang dari elektron di dalam atom disebut
dengan istilah orbital. Orbital orbital atom mempunyai bentuk dan tinngkat energi tertentu. Fungsi
gelombang kuadrat ( 2 ) menggambarkan kebolehjadian terbesar ( probabilitas ) untuk menemukan
elekton di sekitar inti atom.

Orbital merupakan tingkat energi dari suatu ruang yang mempunyai kebolehjadian terbesar (
probabilitas ) untuk menemukan elektron disekitar inti atom.

Model atom Bohr merupakan model satu dimensi ( orbit ) yang menggunakan satu bilangan kuantum
( n ) untuk menggambarkan sebaran elektron didalam atom, sedangkan model atom mekanika
gelombang menggambarkan probabilitas menemukan elektron dalam model tiga dimensi ( orbital ).
Oleh karena itu, untuk menggambarkan orbital atom memerlukan tiga koordinat atau tiga
bilangan kuantum, yang meliputi bilangan kuantum utama ( n ), bilangan kuantum azimut ( l ) dan
bilangan kuantum magnetik ( m ).

a. Bilangan Kuantum Utama (n)

Menentukan besarnya tingkat energi suatu elektron yang mencirikan ukuran orbital (menyatakan
tingkat energi utama atau kulit atom). Bilangan kuantum utama memiliki harga mulai dari 1, 2, 3,
4,.dst (bilangan bulat positif). Biasanya dinyatakan dengan lambang, misalnya K(n=1), L(n=2), dst.
Orbitalorbital dengan bilangan kuantum utama berbeda, mempunyai tingkat energi yang berbeda.
Makin besar bilangan kuantum utama, kulit makin jauh dari inti, dan makin besar pula energinya.
Hubungan antara kulit dengan bilangan kuantum utama digambarkan sebagai berikut :

Tabel 1.1 hubungan antara kulit dengan bilangan kuntum utama

b. Bilangan Kuantum Azimut (l)

Mekanika gelombang menunjukkan sub kulit dimana elektron itu bergerak sekaligus menunjukkan sub
kulit yang merupakan penyusun suatu kulit.

Bilangan kuantum azimut mempunyai harga dari 0 sampai dengan (n-1).


n = 1 ; l = 0 ; sesuai kulit K
n = 2 ; l = 0, 1 ; sesuai kulit L
n = 3 ; l = 0, 1, 2 ; sesuai kulit M
n = 4 ; l = 0, 1, 2, 3 ; sesuai kulit N
dan seterusnya

Bilangan kuantum azimut disebut juga bilangan kuantum momentum angular, bilangan kuantum ini
berhubungan dengan bentuk orbital. Artinya nilai l yang berbeda menunjukan bentuk orbital yang
berbeda pula. Nilai l adalah dari 0 hingga n-1. Adapun bentuk orbital dengan nilai bilangan kuantum
azimuth 1 sampai 3 adalah sebagai berikut:

l = 0 bentuk orbitalnya disebut orbital s (s = sharp)


l = 1 bentuk orbitalnya disebut orbital p (p = principle)
l = 2 bentuk orbitalnya disebut orbital d (d = diffuse)
l = 3 bentuk orbitalnya disebut orbital f (f = fundamental)
c. Bilangan Kuantum magnetik (m)

Menyatakan orbital khusus mana yang ditempati elektron pada suatu subkulit. Selain itu juga dapat
menyatakan orientasi khusus dari orbital itu dalam ruang relatif terhadap inti. Nilai bilangan kuantum
magnetik bergantung pada bilangan kuantum azimuth, yaitu bilangan bulat dari l sampai +l.

Contoh:

l = 0, maka nilai m = 0 berarti hanya terdapat 1 orbital

l = 1, maka nilai m = 1, 0, +1, berarti terdapat 3 orbital

Hubungan antara l dan harga m digambarkan sebagai berikut :

Tabel 1.2 Harga m untuk berbagai subkulit

Harga bilangan kuantum n, l, danm untuk berbagai bilangan kuantum dapat digambarkan seperti Tabel
1.3.

Tabel 1.3 Harga bilangan kuantum n, l, dan m untuk berbagai bilangan kuantum

Bilangan kuantum ini menunjukan orientasi orbital di dalam ruang relative dengan kedudukan orbital
yang lain dalam atom. Besarnya nilai m ditentukan dari +l hingga -l. Artinya untuk l = 0 maka
nilai m nya adalah 0, untuk l=1 maka nilai m nya adalah -1,0, dan 1. Jadi setiap nilai m menunjukan satu
ruang orbital di dalam sub kulit atom. Perhatikan contoh berikut: l = 0 bentuk orbitalnya disebut
orbital s dan nilai m yang mungkin adalah 0 sehingga orbital s hanya memiliki 1 ruang orbital
l = 1 bentuk orbitalnya disebut orbital p dan nilai m yang mungkin adalah -1, 0, dan 1 sehingga orbital
p memiliki 3 ruang orbital p dengan orientasi yang berbeda yaitu Px, Py, Pz.

l = 2 bentuk orbitalnya disebut orbital d dan nilai m yang mungkin adalah -2,-1, 0, 1, dan 2, sehingga
orbital d memiliki 5 ruang orbital d dengan orientasi yang berbeda, yaitu dxz, dyz, dxy, dx2-y2 dan dz2.
l = 3 bentuk orbitalnya disebut orbital f dan nilai m yang mungkin adalah -3,-2,-1, 0, 1, 2, dan 3,
sehingga orbital f memiliki 7 ruang orbital dengan orientasi yang berbeda.

Untuk menentukan kedudukan suatu elektron dalam atom, digunakan 4 bilangan kuantum.

d. Bilangan Kuantum Spin (s)

Bilangan kuantum ke-4 ini diusulkan oleh George Uhlenbeck, Samuel Goudsmit Otto Stern, dan Walter
Gerlach pada tahun 1925. Bilangan kuantum spin terlepas dari pengaruh momentum sudut. Hal ini
berarti bilangan kuantum spin tidak berhubungan secara langsung dengan tiga bilangan kuantum yang
lain. Bilangan kuantum spin bukan merupakan penyelesaian dari persamaan gelombang, tetapi
didasarkan pada pengamatan Otto Stern dan Walter Gerlach terhadap spektrum yang dilewatkan pada
medan magnet, ternyata terdapat dua spektrum yang terpisah dengan kerapatan yang sama. Terjadinya
pemisahan garis spektrum oleh medan magnet dimungkinkan karena elektron-elektron tersebut selama
mengelilingi inti berputar pada sumbunya dengan arah yang berbeda. Berdasarkan hal ini diusulkan
adanya bilangan kuantum spin untuk menandai arah putaran (spin) elektron pada sumbunya.

Bilangan Kuantum Spin menyatakan arah putar elektron terhadap sumbunya sewaktu elektron
berputar mengelilingi inti atom. Jadi, hanya ada dua kemungkinan arah rotasi elektron, yaitu searah
jarum jam dan berlawanan dengan arah jarum jam, maka probabilitas elektron berputar searah jarum
jam adalah dan berlawanan jarum jam 1/2 . Untuk membedakan arah putarnya maka diberi tanda
positif (+) dinyatakan dengan arah panah ke atas dan negatif ( ) dinyatakan dengan arah panah ke
bawah. Oleh karena itu dapat dimengerti bahwa satu orbital hanya dapat ditempati maksimum dua
elektron

Perhatikan Gambar 1.1


Bilangan kuatum spin dengan lambang s, menyatakan arah perputaran elektron pada sumbunya.
Bilangan kuantum suatu elektron di dalam orbital dapat memiliki harga spin + 1/ 2 dan 1/ 2 , tetapi
berdasarkan kesepakatan para tokoh kimia, untuk elektron pertama di dalam orbital harga spinnya = +
1/2.

Berdasarkan harga bilangan kuantum dapat ditentukan berapa jumlah elektron maksimum yang dapat
menempati subkulit dan kulit. Perhatikan Tabel 1.4.

Tabel 1.4 Harga Masing- Masing Bilangan Kuantum

Вам также может понравиться