Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Luas
Kecamatan 2
(Km ) (%)
Bogor Selatan 30,81 26,00
Bogor Timur 10,15 8,57
Bogor Utara 17,72 14,95
Bogor Tengah 8,13 6,86
Bogor Barat 32,85 27,72
Tanah Sareal 18,84 15,90
Jumlah 118,50 100,00
Sumber : Kota Bogor Dalam Angka, Tahun 2016
1 2-1
PENYUSUNAN PRA DESAIN PENATAAN KAWASAN SURYAKANCANA
2 2-2
PENYUSUNAN PRA DESAIN PENATAAN KAWASAN SURYAKANCANA
2.1.1.2 Kependudukan
Jumlah penduduk Kota Bogor selalu mengalami peningkatan dari tahun ke
tahunnya. Pada Tahun 2010 jumlah penduduk Kota Bogor sebesar 948.353 jiwa
bertambah pada Tahun 2011 menjadi 967.398 jiwa, dan terus mengalami pertumbuhan
hingga Tahun 2015 mencapai 1.047.922 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
Tabel 2.2 berikut ini.
Tabel 2. 2. Perkembangan Jumlah Penduduk Kota Bogor Tahun 2010-2015
Kota Bogor sebagai salah satu kota satelit ibukota memiliki kepadatan penduduk
sebesar 9.823 jiwa/Km2, dimana Kecamatan Bogor Tengah merupakan kecamatan
dengan kepadatan penduduk tertinggi di Kota Bogor yaitu sebesar 12.846 jiwa/Km2.
Untuk lebih jelasnya mengenai kepadatan penduduk di Kota Bogor dapat dilihat pada
Tabel 2.3.
Tabel 2. 3. Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan di Kota Bogor
Tahun 2015
Luas Penduduk Kepadatan Penduduk
Kecamatan
(Km2) (Jiwa) (Jiwa /Km2)
Bogor Selatan 30,81 196.768 6.386
Bogor Timur 10,15 103.389 10.186
Bogor Utara 17,72 189.494 10.694
Bogor Tengah 8,13 104.439 12.846
Bogor Barat 32,85 232.634 7.082
Tanah Sareal 18,84 221.198 11.741
Jumlah 118,50 1.047.922 9.823
Sumber : Kota Bogor Dalam Angka, Tahun 2016
3 2-3
PENYUSUNAN PRA DESAIN PENATAAN KAWASAN SURYAKANCANA
4 2-4
PENYUSUNAN PRA DESAIN PENATAAN KAWASAN SURYAKANCANA
Hasil kajian yang telah dilakukan oleh ... menghasilkan bahwa tingkat prioritas
penanganan dari ke empat indikator yaitu heitage town memiliki skor 5, old town memiliki
skor 3, economy memiliki skor 3, dan permukiman kumuh 1. Berdasarkan skor tersebut
memperlihatkan bahwa indikator yang memiliki prioritas penanganan tinggi di Kawasan
Suryakancana yaitu heritage town. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel berikut
ini.
5 2-5
PENYUSUNAN PRA DESAIN PENATAAN KAWASAN SURYAKANCANA
NO INDIKATOR SKORING
1 Heritage Town 5
2 Old Town 3
3 Economy (Kawasan Strategis Kota) 3
4 Permukiman Kumuh 1
Sumber:
6 2-6
PENYUSUNAN PRA DESAIN PENATAAN KAWASAN SURYAKANCANA
7 2-7
PENYUSUNAN PRA DESAIN PENATAAN KAWASAN SURYAKANCANA
8 2-8
PENYUSUNAN PRA DESAIN PENATAAN KAWASAN SURYAKANCANA
9 2-9
PENYUSUNAN PRA DESAIN PENATAAN KAWASAN SURYAKANCANA
10 2-10
PENYUSUNAN PRA DESAIN PENATAAN KAWASAN SURYAKANCANA
gaya hidup mereka yang kebarat-baratan: menggunakan corak-corak yang biasa ada di
bangunan-bangunan Belanda, ataupun menghuni rumah tipe vila.
Menurut Setiadi Sopandi dalam penelitiannya tahun 2002, Jalan Suryakencana
dianalogikan sebagai dragon spine atau tulang punggung naga sebagai struktur utama sub
kawasan Pecinan. Sopandi juga menyatakan bahwa terdapat enam tipologi bangunan di
Sub kawasan Pecinan berdasarkan fungsinya, yaitu blok tipe bangunan Cina, blok tipe
rumah mansion / villa, blok bangunan gudang dan blok pasar. Bangunan ruko disepanjang
jalan Suryakencana umumnya terdiri dari 2-3 lantai bangunan dengan sempadan nol,
berhimpitan dengan jalur pejalan kaki. Muka bangunan ruko umumnya lebih sempit
daripada muka bangunan rumah tinggal dan villa.
Selain itu, di sub kawasan Pecinan terdapat pula beberapa bangunan tengaran
yang menjadi simpul kawasan, diantaranya adalah Klenteng Hok Tek Bio dan Vihara Pan
Ko. Kedua vihara ini seolah menjadi pintu awal sekaligus pintu akhir kawasan pecinan di
jalan Suryakencana. Bangunan yang terdapat di kawasan Pecinan merupakan bangunan
dengan fungsi perdagangan dan jasa serta pemukiman, diikuti perkantoran, fasilitas
pendidikan dan peribadatan. Pola pertumbuhan kawasan Pecinan ini adalah linier yaitu
berada di sepanjang jalan utama dan sekunder. Bangunan yang terdapat di kawasan ini
merupakan bangunan yang memiliki nilai sejarah. Hal tersebut terlihat dari bentukan fisik
bangunan yang masih mempertahankan masa perjalanan pecinan di kota Bogor. Salah
satu bangunan bersejarah di kawasan ini adalah Vihara Dhanagun yang merupakan salah
satu vihara tertua di Indonesia. Kondisi bangunan bernilai sejarah tersebut kini telah
sedikit banyak beralih menjadi modern, tidak terawat dan bahkan telah hilang karakter
serta identitasnya. Berdasarkan hasil identifikasi kondisi bangunan di kawasan Pecinan
Suryakencana diketahui 32 bangunan kurang terawat, 3 bangunan rusak dan 3 bangunan
telah hilang. Bangunan yang hilang dikarenakan dijual pemiliknya dan terbakar.
11 2-11
PENYUSUNAN PRA DESAIN PENATAAN KAWASAN SURYAKANCANA
semakin tenggelam dengan keramaian dan penataan lingkungan pasar, begitu pula
dengan dihapuskannya sekolah-sekolah Tionghoa, digantikan dengan toko-toko yang
lebih meriah dan beragam. Kawasan Pecinan Bogor ini kemudian ditetapkan sebagai
Kawasan Suryakancana yang menjadi bagian dari Kawasan Heritage Kota Bogor.
Tionghoa Densifikasi
1875 1904
1920 1971
Gambar 2. 4 Kawasan Suryakancana Tempo Dulu
12 2-12
PENYUSUNAN PRA DESAIN PENATAAN KAWASAN SURYAKANCANA
13 2-13
PENYUSUNAN PRA DESAIN PENATAAN KAWASAN SURYAKANCANA
JUMLAH PENDUDUK
SUKU LUAS
(JIWA)
BANGSA/ETNIS
Laki-laki Perempuan (Ha) (%)
Sunda Priangan 30.742 31.187 61.929 68,2
Jawa 4.438 4.046 8.484 9,3
Banten 29 32 61 0,1
Betawi 831 715 1.546 1,7
Cirebon 24 22 46 0,1
Batak Tapanuli 844 691 1.535 1,7
Tionghoa 3.961 3.823 7.784 8,6
Minangkabau 1.298 1.127 2.425 2,7
Lainnya 3.560 3.486 7.046 7,8
TOTAL 45.727 45.129 90.856 100
Sumber: RTBL Kawasan Suryakancana dan Empang
Fasilitas perdagangan dan jasa pada kawasan Pecinan Suryakancana tidak hanya
dalam bentuk rumah toko (ruko) namun juga dalam bentuk pasar dan plaza. Pasar dan
Plaza terbesar di kawasan ini terletak bersebelahan dengan Vihara Dhanagun atau yang
disebut dengan Plaza Bogor dan Pasar Baru Bogor. Di kawasan ini juga terdapat pasar
14 2-14
PENYUSUNAN PRA DESAIN PENATAAN KAWASAN SURYAKANCANA
tumpah yang terdapat setiap hari di ruas-ruas jalan lingkungan seperti jalan Pedati, jalan
Lawang Seketeng dan jalan Klenteng. Setelah pukul 21.00 hingga pukul 06.00 pagi terjadi
aktivitas pasar malam yang tersebar di beberapa titik kawasan. Awalnya pasar tumpah
hanya terjadi di sepanjang jalan Suryakancana , namun kegiatan tersebut berpindah lokasi
ke jalan-jalan lingkungan.
Kondisi jalan kini sudah tergolong bagus karena sebelumnya saat masih dua arah
jalan ini mengalami kerusakan yang cukup membuat pengendara tidak nyaman. Muka
depan jalan melewati dua kelurahan dan batas antara dua kelurahan tersebut diperjelas
dengan adanya Sungai Ciliwung yang membagi. Kelurahan tersebut adalah Kelurahan
Baranangsiang dan Kelurahan Babakan Pasar. Kelurahan Baranangsiang tepatnya RW 01,
RW 12 dan RW 02. Kemudian untuk Kelurahan Babakan Pasar yang dilalui adalah RT
04/RW 03, RT 01/RW 03, RT 02/RW 07 dan RT 03/RW 06.
Kondisi pedestrian way terlihat sudah rapi saat ini khususnya yang berada di
sebelah kanan tepat mengelilingi Pagar Kebun Raya Bogor. Saat sudah direnovasi,
pedestrian kini menjadi lebih lebar dan memiliki area untuk sepeda dan sudah memiliki
tempat sampah. Papingnya pun sudah rapi sehingga mampu dilewati pejalan kaki dan
Satpol PP yang sedang berpatroli di sekeliling Kebun Raya Bogor.
Sementara kondisi pedestrian way di sebelah kiri masih harus diremajai dan ditata
kembali, khususnya ada beberapa tempat sampah yang sudah rusak khususnya dari Tugu
Kujang dekat SDN Bangka 3 Bogor sampai menuju ruko-ruko tempat fotokopi dan mulai
dari Jembatan Otista sampai pada ruko-ruko yang catnya berwarna-warni pun harus
diremajai lagi.
15 2-15
PENYUSUNAN PRA DESAIN PENATAAN KAWASAN SURYAKANCANA
Posisi jalan adalah yang dlingkari tanda yang berwarna hitam. Untuk ukuran detail
panjang jalan adalah sebagai berikut :
16 2-16
PENYUSUNAN PRA DESAIN PENATAAN KAWASAN SURYAKANCANA
Kode jalan ditandai dengan OS yang artinya Otto Iskandar/Otista serta lebar untuk jalan
tersebut adalah 8,5 m dan tergolong sebagai jalan provinsi. Dalam penilaian secara
kriteria dan kondisi jalan, foto kondisi jalan yang tergambar diberikan garis berwarna hijau
yang artinya kondisi baik dan yang berwarna kuning artinya harus diremajai. Berikut
adalah foto kondisi jalan beserta utilitas dan lainnya.
17 2-17
PENYUSUNAN PRA DESAIN PENATAAN KAWASAN SURYAKANCANA
18 2-18
PENYUSUNAN PRA DESAIN PENATAAN KAWASAN SURYAKANCANA
ada sudah menjadi teras ruko/warung di sekitar jalan dan sisi jalan lainnya digunakan
untuk tempat parkir motor. Jalan yang dilalui pun sempit karena memang didesain hanya
untuk pelayanan lingkup kawasan pasar sehingga tidak ada lalu-lalang kendaraan lain
yang kepentingannya hanya untuk tujuan kegiatan di pasar.
PB 1
PB 2
PB 3
19 2-19
PENYUSUNAN PRA DESAIN PENATAAN KAWASAN SURYAKANCANA
Kawasan pasar berada di dalam lingkaran yang berwarna hitam, berikut penjelasan
panjang dan lebar jalan yang diberikan kode PB yang artinya Pasar Bogor:
Terlihat kondisi drainase kecil, tidak terdapat pedestrian way dan foto diambil
saat keadaan bongkar muat tidak sedang dilakukan dan kegiatan pasar sedang sepi.
Namun terlihat bahwa motor menggunakan badan jalan untuk parkir da nada juga yang
20 2-20
PENYUSUNAN PRA DESAIN PENATAAN KAWASAN SURYAKANCANA
parkir di depan toko/warung yang sedang tutup yang sebenarnya itu adalah pedestrian
way.
Berikutnya adalah Jalan Bata yang bermuara ke Jalan Suryakancana dari dalam
Pasar Raya Bogor. Kode jalan diberikan B yang berarti Bata. Berikut dalah ukuran panjang
dan lebar jalan.
B1
Jalan Bata berada pada area yang diberi lingkaran hitam. Ruas jalan ini cukup lebar
dikarenakan kendaraan yang selesai bongkar muat dari dalam pasar pasti keluar menuju
Jalan Suryakancana melalui jalan ini. Namun pada jalan ini juga tidak terdapat pedestrian
way untuk sisi jalan sebelah kanan. Namun yang sebelah kiri termakan oleh lapak
pedagang dan masih ditemukan parkir motor yang bebas bagi pengunjung pasar. Tidak
21 2-21
PENYUSUNAN PRA DESAIN PENATAAN KAWASAN SURYAKANCANA
terdapat TPS dan drainase berada di bawah trotoar di sebelah kiri pada sisi jalan yang
termakan oleh lapak.
22 2-22
PENYUSUNAN PRA DESAIN PENATAAN KAWASAN SURYAKANCANA
Pasar. Pada Kelurahan Babakan Pasar, delineasi kawasan yang dilalui adalah RT 03/Rw 06,
RT 01/RW 07, RT 03/RW 06, RT 04/RW 06, RT 01/RW 02 sementara untuk Kelurahan
Gudang adalah RT 01/RW 01, RT 05/RW 06, RT 01/RW 08, RT 01/RW 09, RT 01/RW 02,
Untuk daerah yang diberi garis merah artinya tidak terdapat pedestrian way, yang
berwarna kuning artinya sudah cukup rusak, dan yang hijau masih dalam kondisi bagus.
SK 1
SK 2
SK 3
23 2-23
PENYUSUNAN PRA DESAIN PENATAAN KAWASAN SURYAKANCANA
Area yang dilingkari merupakan Koridor Jalan Suryakancana mulai dari pertigaan Jl. Otto
Iskandar, Jl. Ir. H. Juanda dan Jalan Suryakancana sampai ke pertigaan Gang Aut dan Jalan
Roda. Berikut adalah ukuran panjang dan lebar jalan:
Jalan Suryakancana diberi kode SK. SK1 mulai dari persimpangan Jl. Ir. H. Juanda dan Otto
Iskandar hingga ke pertigaan Jl. Rangga Gading. SK2 mulai dari Jl. Rangga Gading sampai
jal;an kecil menuju PD Pasar
24 2-24
PENYUSUNAN PRA DESAIN PENATAAN KAWASAN SURYAKANCANA
25 2-25
PENYUSUNAN PRA DESAIN PENATAAN KAWASAN SURYAKANCANA
Posisi jalan berada pada area yang dilingkari oleh warna hitam dengan panjang dan lebar
ruas jalan sebagai berikut :
26 2-26
PENYUSUNAN PRA DESAIN PENATAAN KAWASAN SURYAKANCANA
27 2-27
PENYUSUNAN PRA DESAIN PENATAAN KAWASAN SURYAKANCANA
P1
Area jalan ditandai dengan lingkaran berwarna biru dan diberi kode P yang berarti
pedati dengan panjang dan lebar jalan sebagai berikut :
28 2-28
PENYUSUNAN PRA DESAIN PENATAAN KAWASAN SURYAKANCANA
29 2-29
PENYUSUNAN PRA DESAIN PENATAAN KAWASAN SURYAKANCANA
L1
Area jalan berada di dalam lingkaran berwarna biru dengan kode L berarti
Lawangseketeng. Berikut adalah panjang dan lebar ruas jalan tersebut :
30 2-30
PENYUSUNAN PRA DESAIN PENATAAN KAWASAN SURYAKANCANA
31 2-31
PENYUSUNAN PRA DESAIN PENATAAN KAWASAN SURYAKANCANA
CP 1
CP 2
CP 3
Area yang ditandai berwarna biru merupakan koridor Jalan Cincau Padasuka diberi kode
CP yang berarti Cincau - Padasuka dengan keterangan panjang dan lebar jalan sebagai
berikut :
NO KODE PANJANG LEBAR
1 CP 1 354,01 m 8.5 m
2 CP 2 455,66 m 8.5 m
3 CP 3 264,02 m 8.5 m
32 2-32
PENYUSUNAN PRA DESAIN PENATAAN KAWASAN SURYAKANCANA
33 2-33
PENYUSUNAN PRA DESAIN PENATAAN KAWASAN SURYAKANCANA
R1
34 2-34
PENYUSUNAN PRA DESAIN PENATAAN KAWASAN SURYAKANCANA
35 2-35
PENYUSUNAN PRA DESAIN PENATAAN KAWASAN SURYAKANCANA
E1
Pada area yang diberi tanda merupakan koridor Jl. Empang BTM yang diberi kode E
yang berarti Empang dengan keterangan panjang dan ruas jalan sebagai berikut:
36 2-36
PENYUSUNAN PRA DESAIN PENATAAN KAWASAN SURYAKANCANA
37 2-37
PENYUSUNAN PRA DESAIN PENATAAN KAWASAN SURYAKANCANA
4. Kawasan Wisata
a. Lokasi yang sangat strategis, karena Kawasan Suryakancana merupakan
kawasan yang berada di pusat Kota Bogor dan saling terkoneksi dengan lokasi
destinasi pariwisata lainnya yaitu Kebun Raya Bogor, Mesjid Tua Empang
(Kampung Arab), Museum Zoologi dan lain-lain.
b. Kawasan Wisata Potensi jajanan kuliner khas Pecinan Suryakancana dan khas
Kota Bogor yang perlu dikembangkan.
38 2-38
PENYUSUNAN PRA DESAIN PENATAAN KAWASAN SURYAKANCANA
4. Kemacetan
a. Drop of Pick up Penumpang oleh Angkutan Kota di Tengah Jalan
b. Tingginya penyeberang khususnya antara Jl. Pedati dan Jl. Roda I
c. Kendaraan yang menunggu kesempatan untuk parkir
5. Parkir
Fasilitas parkir yang tidak memadai baik untuk Kawasan Suryakancana dan Kebun
Raya Bogor
6. Jalan dan Jalur Pedestrian
a. Kondisi trotoar dan pedestrian yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya
untuk pejalan kaki (Kawasan Suryakancana dan Jl. Otista)
b. Kondisi jalan yang rusak dan berlubang (Kawasan Suryakancana)
2.2.5 Isu
39 2-39