Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS PEJUANG REPUBLIK INDONESIA
MAKASSAR
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur Saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul eksplorasi geokimia ini dengan
baik.
Dalam menyusun makalah ini, Saya mendapat bimbingan dan arahan dari berbagai pihak
dalam penyelesaian makalah eksplorasi geokimia, untuk itu saya ucapkan terima kasih atas
dukungan yang diberikan.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan, oleh karena itu saya
mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun.
Akhir kata, mohon maaf atas segala kekurangan yang ada dalam makalah ini serta semoga
makalah ini juga dapat bermanfaat untuk kedepannya, AMIN.
Agusto Randan
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
Geokimia merupakan salah satu disiplin ilmu yang ada saat ini.Geokimia berasal dari dua
buah disiplin ilmu yaitu ilmu geologi dan kimia.Hal ini bukan merupakan penggabungan ilmu,namun
merupakan disiplin ilmu yang hanya membantu menjelaskan fenomena fenomena geologi yang terjadi
dan ditinjau dari sisi kimianya.Sebelum masuk lebih dalam mempelajari Geokimia kita harus
memahami ilmu geologi terlebih dahulu.Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan dalam memahami
sedimentologi, geomorfologi, paleontologi, geologi struktur stratigrafi dan lain lain. Geokimia adalah
ilmu yang Geokimia adalah ilmu yang mempelajari kandungan unsur dan isotop dalam lapisan bumi,
terutama yang berhubungan dengan kelimpahan (abundant), penyebaran serta hukum-hukum yang
mengontrolnya. Dari dasar ini berkembang beberapa cabang ilmu geokimia di antaranya yaitu
Dalam makalah ini akan membahas mengenai bagaimana pola dispersi geokimia terjadi,
dimana setiap unsur-unsur berpindah menuju lokasi dan lingkungan geokimia yang baru.
Maksud dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi standar kelulusan dalam matakuiah
geokimia yang membahas tentang pola dispersi geokimia, dengan tujuan untuk mengetahui
bagaimana proses pemindahan dari mineral yang diakibatkan pola dispersi serta jenis-jenis pola
dispersinya.
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1DEFINISI GEOKIMIA
Geokimia memiliki beberapa definisi, definisi yang dilakukan oleh Goldschmidt menekankan
Pada dasarnya definisi ini menyatakan bahwa geokimia mempelajari jumlah dan distribusi
unsur kimia dalam mineral, bijih, batuan tanah, air, dan atmosfer. Tidak terbatas pada penyelidikan
unsur kimia sebagai unit terkecil dari material, juga kelimpahan dan distribusi isotop-isotop dan
kelimpahan serta distribusi inti atom. Secara normal material bumi tidak dapat mempertahankan
keberadaanya dan akan mengalami transportasi geokimia yaitu terdistribusi kembali dan bercampur
dan migrasi unsur-unsur bijih atau unsur-unsur yang berhubungan erat dengan bijih, dengan tujuan
mendeteksi endapan bijih. Dalam pengertian yang lebih sempit eksplorasi geokimia adalah
pengukuran secara sistematis satu atau lebih unsur jejak dalam batuan, tanah, sedimen sungai aktif,
vegetasi, air, atau gas, untuk mendapatkan anomali geokimia, yaitu konsentrasi abnormal dari unsur
1. Metode yang menggunakan pola dispersi mekanis (Proses dimana unsur-unsur berpindah menuju
lokasi dan lingkungan geokimia yang baru dinamakan ) diterapkan pada mineral yang relatif stabil
pada kondisi permukaan bumi (seperti: emas, platina, kasiterit, kromit, mineral tanah jarang).
5
2. Metode yang didasarkan pada pengenalan pola dispersi kimiawi (dispersi kimia yang terjadi di
permukaan bumi, meliputi pendistribusian kembali pola-pola dispersi primer oleh proses yang
biasanya terjadi di permukaan, antara lain proses pelapukan, transportasi, dan pengendapan). Pola
ini dapat diperoleh baik pada endapan bijih yang tererosi ataupun yang tidak tererosi, baik yang
lapuk ataupun yang tidak lapuk. Pola ini terlihat kurang seperti pada pola dispersi mekanis, karena
a. Memiliki mineralogi yang berbeda pada endapan bijihnya (contohnya: serussit dan anglesit
b. Dapat terdispersi dalam larutan (ion Cu2+ dalam airtanah berasal dari endapan kalkopirit)
c. Bisa tersembunyi dalam mineral lain (contohnya Ni dalam serpentin dan empung yang
d. Bisa teradsorbsi (contohnya Cu teradsosbsi pada lempung atau material organik pada aliran
e. Bisa bergabung dengan material organik (contohnya Cu dalam umbuhan atau hewan)
Kemudian ada beberapa hal yang mendasar dan sangat perlu kita ketahui .
2.2 Dispersi
Dispersi geokimia adalah proses menyeluruh tentang transpor dan atau fraksinasi unsur-unsur.
Dispersi dapat terjadi secara mekanis (contohnya pergerakan pasir di sungai) dankimiawi
Tipe dispersi ini mempengaruhi pemilihan metode pengambilan contoh, pemilihan lokasi
contoh, pemilihan fraksi ukuran dan sebagainya. Contohnya dalam survey drainage pertanyaan
muncul apakah contoh diambil dari air atau sedimen ; jika sedimen yang dipilih, haris diketahui
apakah pengendapan unsur yang dicari sensitif terhadap variasi pH (contohnya adsorpsi Cu oleh
lempung) atau kecepatan aliran sungai (contohnya dispersi Sn sebagai butiran detrital dari
kasiterit). Jika adsorpsi dari ion-ion yang ikut diendapkan dicari dalam tanah atau sedimen, maka
fraksi yang halus yang diutamakan; jika unsur yang dicari hadir dalam mineral yang resisten,
6
Pola dispersi dan assosiasi dengan cebakan bijih mencakup :
(a). Tubuh bijih memotong bidang permukaan dan tererosi sehingga dapat diobservasi secara
(b). Tubuh bijih tidak tersingkap dipermukaan tetapi terletak didaerah pelapukan. Dispersi unsur akan
(c). Tubuh bijih persis tidak berada di bawah daerah pelapukan . Dalam keadaan ini jika konsentrasi
mineral-mineral stabil dan mobil tidak banyak maka diteksi terhadap tubuh bijih sangat sulit
(d). Tempat tubuh bijih terdapat di bawah daerah pelapukan. Penyelidikan geokimia akan memberi
1.Unsur penunjuk (indicator element) = unsur utama bijih dalam badan bijih yang dicari
2.Unsur jejak (pathfinder element) = berasosiasi dengan badan bijih tapi sulit dideteksi, lebih bebas
Dalam eksplorasi geokimia tidak bisa dilakukan tanpa tahapan yang benar dan sistematis.Para
peneliti pun mencuba membuat tahapan tahapan untuk melakukan eksplorasi geokimia. Urutan
a. Metode, elemen-elemen yang dicari, sensitivitas dan ketelitian yang dinginkan, serta pola
sampling.
b. Kegiatan pendahuluan atau program sampling lapangan dgn mengecek contoh-contoh secara
umumdan kedalaman contoh untuk mnentukan level yg dapat diyakini & mengevaluasi faktor
bising (noise).
c. Analisis contoh, dilapangan dan laboratorium dengan analisis cek yang dibuat pada beberap
metode.
d. Melakukan statistik dan evaluasi geologi dari data (geologi & geofisika).
e. Konfirmasi anomali semu, sampling lanjutan, serta analisis & evaluasi pada area yang lebih kecil,
7
f. Penyelidikan target dengan suatu ketentuan untuk sampling ulang & penambahan analisis dari
Konsep atau Prinsip Dasar Eksplorasi Geokimia. Tiap eksplorasi geokimia terdiri dari tiga
komponen, yaitu:
analisis
Interpretasi
Ketiganya komponen tersebut merupakan fungsi bebas yang saling terkait. Kegagalan yang
terjadi pada tahap yang satu akan mempengaruhi tahap berikutnya. Kemudian dalam pemilihan
metode-metode yang akan digunakan eksplorasi geokimia, harus disesuaikan dengan jenis endapan
2.3 Peran pola Dispersi pada Mineral Bijih Yang Dibentuk oleh Hasil
Rombakan dan Proses Kimia Sebagai Hasil Pelapukan Permukaan
dan Transportasi
Secara normal material bumi tidak dapat mempertahankan keberadaanya dan akan mengalami
transportasi geokimia yaitu terdistribusi kembali dan bercampur dengan material lain. Proses dimana
unsur-unsur berpindah menuju lokasi dan lingkungan geokimia yang baru dinamakan dispersi
geokimia. Berbeda dengan dispersi mekanis, dispersi kimia mencoba mengenal secara kimia
Dalam hal ini adanya dispersi geokimia primer dan dispersi geokimia sekunder. Dispersi
geokimia primer adalah dispersi kimia yang terjadi di dalam kerak bumi, meliputi proses penempatan
unsur-unsur selama pembentukan endapan bijih, tanpa memperhatikan bagaimana tubuh bijih
terbentuk. Dispersi geokimia sekunder adalah dispersi kimia yang terjadi di permukaan bumi,
meliputi pendistribusian kembali pola-pola dispersi primer oleh proses yang biasanya terjadi di
permukaan, antara lain proses pelapukan, transportasi, dan pengendapan. Bahan terangkut pada proses
sedimentasi dapat berupa partikel atau ion dan akhirnya diendapkan pada suatu tempat. Mobilitas
unsur sangat mempengaruhi dispersi. Unsur dengan mobilitas yang rendah cenderung berada dekat
dengan tubuh bijihnya, sedangkan unsur-unsur dengan mobilitas tinggi cenderung relatif jauh dari
8
tubuh bijihnya. Selain itu juga tergantung dari sifat kimianya Eh dan Ph suatu lingkungan seperti Cu
dalam kondisi asam akan mempunyai mobilitas tinggi sedangkan dalam kondisi basa akan
Sebagai contoh dapat diberikan pada proses pengkayaan sekunder pada endapan lateritik.
Dari pelapukan dihasilkan reaksi oksidasi dengan sumber oksigen dari udara atau air permukaan.
Oksidasi berjalan ke arah bawah sampai batas air tanah. Akibat proses oksidasi ini, beberapa mineral
tertentu akan larut dan terbawa meresap ke bawah permukaan tanah, kemudian terendapkan (pada
zona reduksi). Bagian permukaan yang tidak larut, akan jadi berongga, berwarna kuning kemerahan,
dan sering disebut dengan gossan. Contoh endapan ini adalah endapan nikel laterit.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan definisinya pola dispersi dibagi menjadi dua yaitu: pola dispersi mekanis (Proses
dimana unsur-unsur berpindah menuju lokasi dan lingkungan geokimia yang baru dinamakan ),
pola dispersi kimiawi (dispersi kimia yang terjadi di permukaan bumi, meliputi pendistribusian
kembali pola-pola dispersi primer oleh proses yang biasanya terjadi di permukaan, antara lain
Adapun jenis-jenis mineral yang dapat dijumpai pada proses dispersi adalah : emas, platina,
10
DAFTAR PUSTAKA
1. Chaussier, J.B, and Jean Morer., Mineral Prospecting Manual., North Oxford Academic
Publisher Ltd., 1987
4. Reedman, J.H., Techniques in Mineral Exploration., Applie Science Publisher Ltd., 1979
11