Вы находитесь на странице: 1из 11

OLEH:

Nama : Agusto Randan


Stambuk : 14-31-1-224
Kelas : C-1

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS PEJUANG REPUBLIK INDONESIA
MAKASSAR
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur Saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul eksplorasi geokimia ini dengan
baik.

Dalam menyusun makalah ini, Saya mendapat bimbingan dan arahan dari berbagai pihak
dalam penyelesaian makalah eksplorasi geokimia, untuk itu saya ucapkan terima kasih atas
dukungan yang diberikan.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan, oleh karena itu saya
mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun.

Akhir kata, mohon maaf atas segala kekurangan yang ada dalam makalah ini serta semoga
makalah ini juga dapat bermanfaat untuk kedepannya, AMIN.

Makassar, 13 Mei 2017


Penyusun

Agusto Randan

2
DAFTAR ISI

Kata pengantar .................................................................................... 2

Daftar isi .................................................................................................. 3

BAB I Pendahuluan ............................................................................


1.1 Latar belakang ........................................................................... 4
1.2 Maksud dan tujuan ..................................................................... 4

BAB II Pembahasan ............................................................................


2.1 Defenisi Geokimia ...................................................................... 5

2.2 Dispersi ...................................................................................... 6

2.3 Peran pola Dispersi pada Mineral Bijih Yang Dibentuk


oleh Hasil Rombakan dan Proses Kimia Sebagai
Hasil Pelapukan Permukaan dan Transportasi ............................ 8
BAB III Penutup .................................................................................

3.1 Kesimpulan ................................................................................. 10

Daftar Pustaka ...................................................................................... 11

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Geokimia merupakan salah satu disiplin ilmu yang ada saat ini.Geokimia berasal dari dua

buah disiplin ilmu yaitu ilmu geologi dan kimia.Hal ini bukan merupakan penggabungan ilmu,namun

merupakan disiplin ilmu yang hanya membantu menjelaskan fenomena fenomena geologi yang terjadi

dan ditinjau dari sisi kimianya.Sebelum masuk lebih dalam mempelajari Geokimia kita harus

memahami ilmu geologi terlebih dahulu.Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan dalam memahami

ilmu geokimia.Ilmu Geologi sendiri terdiri dari banyak cabang,diantaranya:mineralogi, petrologi,

sedimentologi, geomorfologi, paleontologi, geologi struktur stratigrafi dan lain lain. Geokimia adalah

ilmu yang Geokimia adalah ilmu yang mempelajari kandungan unsur dan isotop dalam lapisan bumi,

terutama yang berhubungan dengan kelimpahan (abundant), penyebaran serta hukum-hukum yang

mengontrolnya. Dari dasar ini berkembang beberapa cabang ilmu geokimia di antaranya yaitu

geokimia panasbumi, geokimia mineral, geokimia petroleum dan geokimia lingkungan.

Dalam makalah ini akan membahas mengenai bagaimana pola dispersi geokimia terjadi,

dimana setiap unsur-unsur berpindah menuju lokasi dan lingkungan geokimia yang baru.

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi standar kelulusan dalam matakuiah

geokimia yang membahas tentang pola dispersi geokimia, dengan tujuan untuk mengetahui

bagaimana proses pemindahan dari mineral yang diakibatkan pola dispersi serta jenis-jenis pola

dispersinya.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1DEFINISI GEOKIMIA

Geokimia memiliki beberapa definisi, definisi yang dilakukan oleh Goldschmidt menekankan

pada dua aspek,yaitu:

1.Distribusi Unsur dalam bumi (deskripsi)

2.Prinsip-prinsip yang mengatur distribusi tersebut diatas (interpretasi)

Pada dasarnya definisi ini menyatakan bahwa geokimia mempelajari jumlah dan distribusi

unsur kimia dalam mineral, bijih, batuan tanah, air, dan atmosfer. Tidak terbatas pada penyelidikan

unsur kimia sebagai unit terkecil dari material, juga kelimpahan dan distribusi isotop-isotop dan

kelimpahan serta distribusi inti atom. Secara normal material bumi tidak dapat mempertahankan

keberadaanya dan akan mengalami transportasi geokimia yaitu terdistribusi kembali dan bercampur

dengan material lain.

Eksplorasi geokimia khusus mengkonsentrasikan pada pengukuran kelimpahan, distribusi,

dan migrasi unsur-unsur bijih atau unsur-unsur yang berhubungan erat dengan bijih, dengan tujuan

mendeteksi endapan bijih. Dalam pengertian yang lebih sempit eksplorasi geokimia adalah

pengukuran secara sistematis satu atau lebih unsur jejak dalam batuan, tanah, sedimen sungai aktif,

vegetasi, air, atau gas, untuk mendapatkan anomali geokimia, yaitu konsentrasi abnormal dari unsur

tertentu yang kontras terhadap lingkungannya (background geokimia).

Prinsip dasar eksplorasi geokimia pada dasarnya terdiri dari 2 metode:

1. Metode yang menggunakan pola dispersi mekanis (Proses dimana unsur-unsur berpindah menuju

lokasi dan lingkungan geokimia yang baru dinamakan ) diterapkan pada mineral yang relatif stabil

pada kondisi permukaan bumi (seperti: emas, platina, kasiterit, kromit, mineral tanah jarang).

Cocok digunakan di daerah yang kondisi iklimnya membatasi pelapukan kimiawi.

5
2. Metode yang didasarkan pada pengenalan pola dispersi kimiawi (dispersi kimia yang terjadi di

permukaan bumi, meliputi pendistribusian kembali pola-pola dispersi primer oleh proses yang

biasanya terjadi di permukaan, antara lain proses pelapukan, transportasi, dan pengendapan). Pola

ini dapat diperoleh baik pada endapan bijih yang tererosi ataupun yang tidak tererosi, baik yang

lapuk ataupun yang tidak lapuk. Pola ini terlihat kurang seperti pada pola dispersi mekanis, karena

unsur-unsurnya yang membentuk pola dispersi bisa :

a. Memiliki mineralogi yang berbeda pada endapan bijihnya (contohnya: serussit dan anglesit

terbentuk akibat pelapukan endapan galena)

b. Dapat terdispersi dalam larutan (ion Cu2+ dalam airtanah berasal dari endapan kalkopirit)

c. Bisa tersembunyi dalam mineral lain (contohnya Ni dalam serpentin dan empung yang

berdekatan dengan sutu endapan pentlandit)

d. Bisa teradsorbsi (contohnya Cu teradsosbsi pada lempung atau material organik pada aliran

sungai isa dipasok oleh airtanah yang melewati endapan kalkopirit)

e. Bisa bergabung dengan material organik (contohnya Cu dalam umbuhan atau hewan)

Kemudian ada beberapa hal yang mendasar dan sangat perlu kita ketahui .

2.2 Dispersi
Dispersi geokimia adalah proses menyeluruh tentang transpor dan atau fraksinasi unsur-unsur.

Dispersi dapat terjadi secara mekanis (contohnya pergerakan pasir di sungai) dankimiawi

(contohnya disolusi, difusi dan pengendapan dalam larutan).

Tipe dispersi ini mempengaruhi pemilihan metode pengambilan contoh, pemilihan lokasi

contoh, pemilihan fraksi ukuran dan sebagainya. Contohnya dalam survey drainage pertanyaan

muncul apakah contoh diambil dari air atau sedimen ; jika sedimen yang dipilih, haris diketahui

apakah pengendapan unsur yang dicari sensitif terhadap variasi pH (contohnya adsorpsi Cu oleh

lempung) atau kecepatan aliran sungai (contohnya dispersi Sn sebagai butiran detrital dari

kasiterit). Jika adsorpsi dari ion-ion yang ikut diendapkan dicari dalam tanah atau sedimen, maka

fraksi yang halus yang diutamakan; jika unsur yang dicari hadir dalam mineral yang resisten,

maka fraksi yang kasar kemungkinan mengandung unsur yang dicari.

6
Pola dispersi dan assosiasi dengan cebakan bijih mencakup :

(a). Tubuh bijih memotong bidang permukaan dan tererosi sehingga dapat diobservasi secara

langsung. Pola dispersi geokimia berasosiasi dengan tubuh bijih primer

(b). Tubuh bijih tidak tersingkap dipermukaan tetapi terletak didaerah pelapukan. Dispersi unsur akan

terdapat pada sedimen maupun pada soil

(c). Tubuh bijih persis tidak berada di bawah daerah pelapukan . Dalam keadaan ini jika konsentrasi

mineral-mineral stabil dan mobil tidak banyak maka diteksi terhadap tubuh bijih sangat sulit

(d). Tempat tubuh bijih terdapat di bawah daerah pelapukan. Penyelidikan geokimia akan memberi

hasil nihil, deteksi harus dilakukan dengan metode geofisika .

Hal Dasar Yang Berkaitan Dengan Prospeksi Geokimia:

1.Unsur penunjuk (indicator element) = unsur utama bijih dalam badan bijih yang dicari

2.Unsur jejak (pathfinder element) = berasosiasi dengan badan bijih tapi sulit dideteksi, lebih bebas

dari bising, atau lebih luas penyebarannya dari unsur petunjuk.

2.2.2 Metode Eksplorasi Geokimia

Dalam eksplorasi geokimia tidak bisa dilakukan tanpa tahapan yang benar dan sistematis.Para

peneliti pun mencuba membuat tahapan tahapan untuk melakukan eksplorasi geokimia. Urutan

Eksplorasi Geokimia Secara Umum (Peters, 1978)

a. Metode, elemen-elemen yang dicari, sensitivitas dan ketelitian yang dinginkan, serta pola

sampling.

b. Kegiatan pendahuluan atau program sampling lapangan dgn mengecek contoh-contoh secara

umumdan kedalaman contoh untuk mnentukan level yg dapat diyakini & mengevaluasi faktor

bising (noise).

c. Analisis contoh, dilapangan dan laboratorium dengan analisis cek yang dibuat pada beberap

metode.

d. Melakukan statistik dan evaluasi geologi dari data (geologi & geofisika).

e. Konfirmasi anomali semu, sampling lanjutan, serta analisis & evaluasi pada area yang lebih kecil,

menggunakan interval sampling yg lebih rapat & penambahan metode geokimia.

7
f. Penyelidikan target dengan suatu ketentuan untuk sampling ulang & penambahan analisis dari

contoh-contoh yang telah ada.

Konsep atau Prinsip Dasar Eksplorasi Geokimia. Tiap eksplorasi geokimia terdiri dari tiga

komponen, yaitu:

sampling (pengambilan contoh)

analisis

Interpretasi

Ketiganya komponen tersebut merupakan fungsi bebas yang saling terkait. Kegagalan yang

terjadi pada tahap yang satu akan mempengaruhi tahap berikutnya. Kemudian dalam pemilihan

metode-metode yang akan digunakan eksplorasi geokimia, harus disesuaikan dengan jenis endapan

yang akan dicari.

2.3 Peran pola Dispersi pada Mineral Bijih Yang Dibentuk oleh Hasil
Rombakan dan Proses Kimia Sebagai Hasil Pelapukan Permukaan
dan Transportasi

Secara normal material bumi tidak dapat mempertahankan keberadaanya dan akan mengalami

transportasi geokimia yaitu terdistribusi kembali dan bercampur dengan material lain. Proses dimana

unsur-unsur berpindah menuju lokasi dan lingkungan geokimia yang baru dinamakan dispersi

geokimia. Berbeda dengan dispersi mekanis, dispersi kimia mencoba mengenal secara kimia

penyebab suatu dispersi.

Dalam hal ini adanya dispersi geokimia primer dan dispersi geokimia sekunder. Dispersi

geokimia primer adalah dispersi kimia yang terjadi di dalam kerak bumi, meliputi proses penempatan

unsur-unsur selama pembentukan endapan bijih, tanpa memperhatikan bagaimana tubuh bijih

terbentuk. Dispersi geokimia sekunder adalah dispersi kimia yang terjadi di permukaan bumi,

meliputi pendistribusian kembali pola-pola dispersi primer oleh proses yang biasanya terjadi di

permukaan, antara lain proses pelapukan, transportasi, dan pengendapan. Bahan terangkut pada proses

sedimentasi dapat berupa partikel atau ion dan akhirnya diendapkan pada suatu tempat. Mobilitas

unsur sangat mempengaruhi dispersi. Unsur dengan mobilitas yang rendah cenderung berada dekat

dengan tubuh bijihnya, sedangkan unsur-unsur dengan mobilitas tinggi cenderung relatif jauh dari

8
tubuh bijihnya. Selain itu juga tergantung dari sifat kimianya Eh dan Ph suatu lingkungan seperti Cu

dalam kondisi asam akan mempunyai mobilitas tinggi sedangkan dalam kondisi basa akan

mempunyai mobilitas rendah.

Sebagai contoh dapat diberikan pada proses pengkayaan sekunder pada endapan lateritik.

Dari pelapukan dihasilkan reaksi oksidasi dengan sumber oksigen dari udara atau air permukaan.

Oksidasi berjalan ke arah bawah sampai batas air tanah. Akibat proses oksidasi ini, beberapa mineral

tertentu akan larut dan terbawa meresap ke bawah permukaan tanah, kemudian terendapkan (pada

zona reduksi). Bagian permukaan yang tidak larut, akan jadi berongga, berwarna kuning kemerahan,

dan sering disebut dengan gossan. Contoh endapan ini adalah endapan nikel laterit.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan definisinya pola dispersi dibagi menjadi dua yaitu: pola dispersi mekanis (Proses

dimana unsur-unsur berpindah menuju lokasi dan lingkungan geokimia yang baru dinamakan ),

pola dispersi kimiawi (dispersi kimia yang terjadi di permukaan bumi, meliputi pendistribusian

kembali pola-pola dispersi primer oleh proses yang biasanya terjadi di permukaan, antara lain

proses pelapukan, transportasi, dan pengendapan).

Adapun jenis-jenis mineral yang dapat dijumpai pada proses dispersi adalah : emas, platina,

kasiterit, kromit, serussit, anglesit, kalkopirit dan nikel.

10
DAFTAR PUSTAKA

1. Chaussier, J.B, and Jean Morer., Mineral Prospecting Manual., North Oxford Academic
Publisher Ltd., 1987

2. Fletcher, W.K., S.J Hoffman., M.B Mehtens.,Exploration Geochemistery : Design and


Interpretation of Soil Surveys., Society of Economic Geology, 1986.

3. Joyce, A.S., Exploration Geochemistry., Techpress, Australia, 1974

4. Reedman, J.H., Techniques in Mineral Exploration., Applie Science Publisher Ltd., 1979

11

Вам также может понравиться