Вы находитесь на странице: 1из 37

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.

S GII P1001 Ab000


UMUR KEHAMILAN 10-12 MINGGU DENGAN
ABORTUS INCOMPLETE DI RSUD
SOEDARSONO PASURUAN
21 Juli 2008

Asuhan Kebidanan ini Disusun untuk Memenuhi Tugas


Praktek Klinik Kebidanan I Semester IV

Disusun oleh : Cholis


Nim : 06.295

AKADEMI KEBIDANAN KENDEDES MALANG


2008
LEMBAR PENGESAHAN

Ditulis oleh : Cholis


Judul : ASUHAN KEBIDANAN PASDA NYSG11 P1001 AB000 UMUR
KEHAMILAN 10-12 MINGGU DENGAN ABORTUS INCOMPLETE
DI RSUD SOEDARSONO PASURUAN

Pasuruan , 21 Juli 2008


Mengetahui

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

(LILIK WINARSIH, SST) (SUNARMIN, Amd.Keb)


KATA PENGANTAR

Segala puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan YME atas berkat
limpahan rahmat-Nya, maka penulis dapat menyelesaikan Asuhan Kebidanan pada Ny.
S GII P1001 Ab000 umur kehamilan 10-12 minggu dengan abortus incomplete di RSD. dr.
Soedarsono Pasuruan.
Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada :
1 Sunarmin, Amd. Keb, selaku Kepala Ruangan Poli Kandungan dan Pembimbing
Klinik di RSD. dr. Soedarsono Pasuruan.
2 dr. Mulyohadi Sungkono, SpoG selaku Pembina Yayasan Kendedes Malang.
3 drg. Suharwati selaku Ketua Yayasan Kendedes Malang.
4 Sri Untari Spd. M. Kes selaku Direktur Akademi Kebidanan Kendedes Malang.
5 Lilik Winarsih, SST, selaku Dosen Pembimbing Akademik Praktek Klinik.
6 Indah Mauludiyah, SST, selaku Dosen Pembimbing Akademik Praktek Klinik.
7 Teman-teman yang telah membantu dalam penyelesaian penulisan Asuhan
Kebidanan ini.
Kami menyadari dalam penulisan Asuhan Kebidanan ini masih banyak
kekurangan baik dari segi sistematik, uraian, bahasan materi maupun beberapa hal yang
di luar kemampuan kami. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan sarannya demi
membangun penulisan Asuhan Kebidanan-kebidanan selanjutnya.

Pasuruan, Juli 2008

Penulis
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan ..................................................................................................... i


Kata Pengantar ............................................................................................................. ii
Daftar Isi ...................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2 Tujuan Penulisan ............................................................................... 1
a....................................................................................................Tujua
n Umum........................................................................................ 1
b....................................................................................................Tujua
n Khusus ...................................................................................... 1
1.3 Metode Penulisan .............................................................................. 2
1.4 Sistematika Penulisan ........................................................................ 2

BAB II TINJAUAN TEORI................................................................................. 4


2.1.......................................................................................................Abort
us........................................................................................................
2.1.1........................................................................................Peng
ertian Abortus ......................................................................... 4
2.1.2........................................................................................Etiol
ogi .......................................................................................... 4
2.1.3........................................................................................Klasi
fikasi ...................................................................................... 6
2.1.4........................................................................................Diag
nosa......................................................................................... 7
2.1.5........................................................................................Pena
nganan .................................................................................... 7
2.1.6........................................................................................Kom
plikasi Abortus ....................................................................... 10
2.2.......................................................................................................Kons
ep Manajemen Asuhan Kebidanan ................................................... 10

BAB III TINJAUAN KASUS ............................................................................... 19


I. Pengkajian ........................................................................................ 19
II. Identifikasi Diagnosa Dan Masalah ................................................ 23
III. Antisipasi Masalah Potensial ........................................................... 24
IV. Identifikasi Kebutuhan Segera ........................................................ 24
V. Intervensi .......................................................................................... 24
VI. Implementasi .................................................................................... 26
VII. Evaluasi ............................................................................................ 27

BAB IV PEMBAHASAN ...................................................................................... 28

BAB V PENUTUP ................................................................................................ 29


5.1 Kesimpulan ........................................................................................ 29
5.2 Saran .................................................................................................. 29

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kematian Ibu (AKI) akibat kehamilan dan persalinan di Indonesia masih
sangat tinggi. Pada saat ini angka kematian ibu mencapai 400/ 1000 kelahiran hidup,
tidak kalah besarnya juga terhadap angka kematian bayi baru lahir. Abortus adalah
salah satu penyebab tidak langsung dari kematian ibu akibat kehamilan apabila jika
Angka tidak dilakukan penatalaksanaan asuhan secara cepat dan tepat. Diperkirakan
frekuensi keguguran spontan berkisar antara 10-15%. Namun demikian, frekuensi
seluruh keguguran yang pasti sukar ditentukan, karena abortus buatan banyak yang
tidak dilaporkan, kecuali bila terjadi komplikasi, juga karena sebagian keguguran
spontan hanya disertai gejala dan tanda ringan, sehingga wanita tidak datang ke
dokter atau rumah sakit.
Pada makalah ini kami membuat asuhan kebidanan pada Ny. S dengan
abortus incomplete, yang meliputi beberapa tahapan antara lain pengkajian data,
penentuan diagnosa dan masalah, antisipasi masalah potensial, identifikfasi
kebutuhan segera, mengembangkan rencana, implementasi dan evaluasi.

1.2 Tujuan
a. Tujuan umum
Setelah melakukan asuhan kebidanan dengan abortus incomplete diharapkan
mahasiswa mampu melaksanakan Asuhan Kebidanan menurut 7 langkah varney
dengan benar dan menyeluruh.
b. Tujuan khusus
1. Mahasiswa mampu memahami dan melakukan pengkajian dengan abortus
incomplete yang benar.
2. Mahasiswa mampu mengidentifikasi masalah/ diagnosa yang muncul dari
hasil pengkajian.
3. Mahasiswa dapat mengidentifikasi masalah potensial yang timbul dari
identifikasi masalah/ diagnosa.
4. Mahasiswa dapat menentukan kebutuhan segera atas diagnosa yang diambil
5. Mahasiswa dapat merencanakan tindakan yang akan dilakukan.
6. Mahasiswa dapat melaksanakan implementasi dan evaluasi atas tindakan
yang akan dilakukan
7. Mahasiswa dapat mendokumentasikan Asuhan Kebidanan secara
menyeluruh.

1.3 Metode Penulisan


Teknik pengumpulan data diperoleh melalui :
a. Studi Kasus
Dengan melihat dan mempelajari kasus dari rekam medik di RS.
b. Studi Kepustakaan
Dengan membaca dan mempelajari buku-buku referensi yang berhubungan
dengan masalah yang ditulis. Tujuannya agar mendapat data dasar yang teoritis
dan bersifat ilmiah.
c. Observasi
Dengan melakukan pengamatan secara langsung terhadap klien tentang keadaan
dan perkembangan kondisinya dengan cara inspeksi, palpasi, auskultasi dan
perkusi.
d. Wawancara
Dengan mengadakan tanya jawab secara langsung kepada klien dan keluarga,
tenaga kesehatan tentang hal-hal yang berhubungan dengan masalah kesehatan
ibu dan bayi. Tujuannya untuk memperoleh data secara langsung dari sumber
data.
1.4 Sistematika Penulisan
BAB I : Pendahuluan
Berisi tentang latar belakang, tujuan yang terdiri dari tujuan umum dan
tujuan khusus. Metode penulisan dan sistematika penulisan.
BAB II : Tinjauan Pustaka
Berisi tentang teori Abortus Incomplete
BAB III : Tinjauan Kasus
Berisi tentang pengkajian data, identifikasi diagnosa/ masalah antisipasi
masalah potensial, identifikasi kebutuhan segera, intervensi,
implementasi dan evaluasi
BAB IV : Pembahasan
Membahas ada tidaknya kesenjangan antara teori dengan praktek
BAB V : Penutup
Berisi tentang kesimpulan dan saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Abortus
2.1.1 Pengertian
Abortus adalah pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar
kandungan, berat janin antara 400 1000 gram dalam usia kehamilan kurang
dari 28 minggu.
(Sinopsis Obstetri, 1998 : 209)
Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi pada usia kehamilan
kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram.
( Kapita Selekta 2001, 206 )
Abortus Inkompletus adalah keguguran tak lengkap (abortus inkompletus)
ditandai dengan dikeluarkannya sebagian hasil konsepsi dari uterus, sehingga
sisanya memberikan gejala klinis
( Manuaba, 1998 )
Abortus inkompletus adalah pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada
kehamilan kurang dari 20 minggu dan masih ada sisa tertinggal didalam
uterus.
(sarwono, 2005)
2.1.2 Etiologi
1 Faktor Ovum
Ovum yang patologis, kelainan letak embrio, plasenta yang abnormal.
2 Faktor Ibu
a. Kelainan genetalia ibu
Anomaly congenital
Kelainan letak dari uterus
Tidak sempurnanya persiapan uterus dalam menanti nidasi
dari ovum yang telah di buahi
b. Gangguan sirkulasi Plasenta
Pada ibu yang menderita penyakit nefritis, hipertensi, toksemia
gravidarum, anomaly plasenta, endometritis oleh karena lues
c. Penyakit ibu
o Demam Tinggi
o Asfiksia
o Malnutrisi
d. Antagonis Rhesus
e. Terlalu cepatnya corpus luteum menjadi atrofi
f. Perangsangan pada ibu yang menyebabkan uterus berkontraksi
Sangat terkejut
Obat obatan uterotonika
Ketakutan
Laparatomi

3 Faktor Bapak
a. Umur Lanjut
b. Penyakit Kronis : TBC, Anemia, dekompensasi kordis, malnutrisi,
nefritis, sifilis, keracunan (alkohol, nikotin) sinar rongen, avitaminosis.
( Kapita selekta : 2001 )
Patofisiologi
Perdarahan dalam decidua basalis

Nekrosis Jaringan sekitarnya

Sebagian / seluruh hasil konsepsi terlepas

Uterus Berkontraksi

Hasil konsepsi keluar Hasil konsepsi keluar Hasil konsepsi keluar


Seluruhnya (pada sebagian /plasenta tidak seluruhnya (kehamilan
Kehamilan 8 mgg) terlepas (kehamilan 8-14 mgg) 14 mgg )
( Sarwono : 2002 )

2.1.3 Klasifikasi
1 Abortus Spontan
Abortus yang terjadi dengan tidak didahului faktor faktor mekanis
ataupun medis, semata mata disebabkan oleh faktor faktor alamiah.
2 Abortus Kompletus
Seluruh hasil konsepsi dikeluarkan
3 Abortus Inkompletus
Hanya sebagian dari hasil konsepsi dikeluarkan
4 Abortus Insipiens
Abortus yang sedang berlangsung, dengan ostium sudah terbuka dan
ketuban yang sudah tidak teraba, kehamilan tidak dapat dipertahankan
lagi.
5 Abortus iminens
Keguguran membakat dan akan terjadi tapi masih dapat dipertahankan.
6 Missed Abortion
Keadaan dimana janin sudah mati tetapi tetap dalam rahim dan tidak
dikeluarkan selama 2 bulan / lebih.
7
8 Abortus habitualis
Keadaan dimana penderita mengalami keguguran berturutturut 3x / >
9 Abortus infeksius dan abortus septik
Keguguran yang disertai infeksi gatal.

2.1.4 Diagnosa
Abortus harus diduga bila seorang wanita dalam masa reproduksi
mengeluh tentang perdarahan pervaginan setelah mengalami terlambat haid,
sering pula terdapat rasa mules. Kecurigaan tersebut diperkuat dengan
ditentukannya kehamilan dengan menggunakan test kehamilan. Harus
diperhatikan macam dan banyaknya perdarahan, pembukaan servik, dan
adanya jaringan kavum uteri atau vagina.
( Sarwono : 2002 )

2.1.5 Penanganan
1 Abortus Kompletus.
Keguguran lengkap (abortus kompletus) berarti seluruh hasil konsepsi
telah dikeluarkan, sehingga tidak memerlukan tindakan. Gambaran
klinisnya adalah uterus telah mengecil , perdarahan sedikit, dan kanalis
servikalis telah tertutup. Untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang
keguguran lengkap, bidan dapat berkonsultasi dengan dokter, sehingga
tidak merugikan penderita.
2 Abortus inkompletus
Keguguran tak lengkap ( abortus inkompletus ) ditandai dengan
dikeluarkannya sebagian hasil konsepsi dari uterus, sehingga sisanya
memberikan gejala klinis.
Gejala klinis yang mungkin terjadi :
Perdarahan memanjang, sampai terjadi keadaan anemis.
Perdarahan mendadak banyak menimbulkan keadaan gawat.
Terjadi infeksi dengan ditandai suhu tinggi.
Dapat terjadi degenerasi ganas ( korio Karsinoma ).
Pada pemeriksaan dijumpai gambaran:
Kanalis servikalis terbuka
Dapat diraba jaringan dalam rahim atau di kanalis servikalis.
Kanalis servikalis tertutup dan perdarahan berlangsung terus.
Dengan pemeriksaan sonde perdarahan bertambah.
Penanganan keguguran tak lengkap ( abortus inkompletus )
a. Dalam keadaan gawat karena kekurangan darah, dapat dipasang
infus dan transfusi darah, untuk memulihkan keadaan umum.
b. Diikuti kerokan
Langsung pada umur hamil kurang dari 14 minggu.
Dengan induksi pada umur hamil di atas 14 minggu
c. Pengobatan
Berikan uterotonika
Antibiotika untuk menghindari infeksi.

3 Abortus insipien
Keguguran membakat atau sedang terjadi ini tidak dapat dihentikan,
karena setiap saat dapat terjadi ancaman perdarahan dan pengeluaran hasil
konsepsi. Keguguran membakat ditandai dengan :
Perdarahan lebih banyak.
Perut mules ( sakit ) lebih hebat.
Pada pemeriksaan dijumpai perdarahan lebih banyak, kanalis
servikalis terbuka dan jaringan/ hasil konsepsi dapat diraba.
Penanganan keguguran membakat
Pada umur hamil kurang dari 14 minggu, dapat segera
dilakukan kuretase, sehingga hasil konsepsi seluruhnya dapat
dikeluarkan.
Pada kasus dengan perdarahan banyak, dikeluarkan secara digital.
Apabila bidan menghadapi keguguran membakat, segera
berkonsultasi dengan dokter, sehingga penderita mendapat penanganan
yang tepat dan cepat.
4
5 Abortus imminens
Abortus imminens ialah peristiwa terjadinya perdarahan dari uterus
pada kehamilan sebelum 20 minggu, dimana hasil konsepsi masih dalam
uterus, dan tanpa adanya dilatasi serviks.
Diagnosis abortus imminens ditentukan karena pada wanita hamil
terjadi perdarahan melalui ostium uteri eksternum, disertai mules mules
sedikit atau tidak sama sekali, uterus membesar sebasar tuanya kehamilan,
serviks belum membuka, dan test kehamilan positif. Pada beberapa wanita
hamil dapat terjadi perdarahan sedikit pada saat haid yang semestinya
datang jika tidak terjadi pembuahan. Hal ini di sebabkan oleh penembusan
villi korialis ke dalam desidua, pada saat implantasi ovum. Perdarahan
implantasi biasanya sedikit, warnanya merah, dan cepat berhenti, tidak
disertai mules mules.
Penanganan abortus imminens terdiri atas :
1 Istirahat _ baring. Tidur berbaring merupakan unsur penting dalam
pengobatan, karena cara ini menyebabkan bertambahnya aliran darah
ke uterus dan berkurangnya rangsangan mekanik.
2 Tentang pemberian hormon progesteron pada abortus imminens
belum ada persesuaian faham. Sebagian besar ahli tidak
menyetujuinya, dan mereka yang menyetujui menyatakan bahwa
harus ditentukan dahulu adanya kekurangan hormon progesterone.
Apabila difikirkan bahwa sebagian besar abortus didahului oleh
kematian hasil konsepsi dan kematian ini dapat disebabkan oleh
banyak faktor, maka pemberian hormone progesterone memang tidak
banyak manfaatnya.
3 Pemeriksaan ultrasonografi penting dilakukan untuk menentukan
apakah janin masih hidup. Macam dan lamanya perdarahan
menentukan prognosis kelangsungan kehamilan. Prognosis menjadi
kurang baik bila perdarahan berlangsung lama, mules mules yang
disertai perdarahan serta pembukaan serviks.
6
7 Abortus infeksiosus
Keguguran disertai infeksi sebagian besar dalam bentuk tidak
lengkap dan dilakukan dengan cara kurang legeartis. Keguguran dengan
infeksi memerlukan tindakan medis khusus, sehingga bidan perlu
berkonsultasi dengan dokter untuk penanganan.
Di samping itu penatalaksanaan khusus diperlukan pada keguguran
habitualis dan missed abortion. Tugas bidan adalah mengirimkan penderita
ke pusat pelayanan kesehatan yang dapat memberikan pertolongan khusus.
8 Penanganan kasus keguguran
Keguguran Habitualis
Misssed abortion
Keguguran infeksiosus
Pada kasus keguguran yang bersifat khusus, bidan sebaiknya segera
merujuk penderita disertai konsultasi dokter, sehingga mendapat
penanganan yang sebaik baiknya dan legeartis.
( sarwono : 2002 )

2.1.6 Komplikasi Abortus


1. Perdarahan ( Hemorhagi )
2. Perforasi
3. Infeksi dan tetanus
4. Payah gingal Akut
5. Syok karena perdarahan yang banyak ( syok hemorhagi ) dan
infeksi berat / septik( syok septik / endoseptik )
2.2 Tinjauan Teori Asuhan Kebidanan Menurut Varney
I. PENGKAJIAN
Dilakukan dengan mengumpulkan semua data baik data subyektif maupun data
obyektif.
A. Data Subyektif
1. Biodata
Nama : Untuk mengenal, memanggil, dan menghindari
terjadinya kekeliruan (Christina, 1993, 41)
Umur : Umur ibu terutama pada ibu hamil yang pertama
kali hamil bila umur lebih dari 35 tahun disebut
primi tua gravida dan bila umur kurang dari 18
tahun disebut primi muda gravida, wanita kurang
dari 18 tahun pinggulnya belum cukup
pertumbuhannya sehingga menyebabkan kesulitan
melahirkan. Wanita umurnya lebih dari 35th,
badannya mungkin bisa kecapean dan kurang
lentur, wanita yang sudah 40th ada kemungkinan
kelambanan jiwanya. (Pusdiknakes, 2000, 143)
Agama : Ditanyakan untuk mengetahui kemungkinana
pengaruhnya terhadap kebiasaan kesehatan pasien
atau klien, dengan diketahuinya agama pasien akan
memudahkan kita melakukan pendekatan didalam
melakukan asuhan kebidanan. (Dipkes RI, 1995,
14)
Suku / Bangsa : Digunakan untuk menetukan prognosa persalinan
dengan melihat, panggul dan adat istiadat yang
mempengaruhi kesehatan.
Pendidikan : Untuk mengetahui tingkat pengetahuan orang tua
sebagai dasar dalam memberikan asuhan.
Pekerjaan : Untuk ditanyakan pekerjaan suami dan ibu sendiri,
hal ini untuk mengetahui bagaimana taraf hidup
dan sosial ekonomi penderita itu agar nasehat kita
sesuai. (Perawatan kebidanan 1 hal 82)
Penghasilan : Untuk mengetahui taraf ekonomi agar nasehat
sesuai
Alamat : Untuk mengetahui ibu tinggal dimana, menjaga
kemungkinan bila ada ibu yang namanya sama.
Ditanyakan alamatnya agar dapat diperhatikan ibu
yang mana yang tidak ditolong. (Perawatan
kebidanan 1 hal 81)
2. Alasan Datang
Untuk mengetahui kenapa ibu datang ke Rumah Sakit
3. Keluhan Utama
Keluhan ibu yang dirasakan atau yang dialami pada waktu dilaksanakan
pengkajian
4. Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Untuk mengetahui penyakit yang pernah diderita atau dialami oleh ibu,
karena penyakit ini timbul kembali pada waktu hamil atau sesudah
melahirkan. (Perawatan kebidanan 1 hal 83)
5. Riwayat Kesehatan sekarang
Untuk mengetahui penyakit yang sedang dialami ibu, penyakit yang
menyertai kehamilan ibu, harus disembuhkan secepat mungkin sebelum
akan dilahirkan. (Perawatan kebidanan 1 hal 83)
6. Riwayat Kesehatan Keluarga
Apakah dari keluarga ibu atau orang yang tinggal bersama ibu hamil itu
ada yang sakit, terutama yang menular, yang kronis dan apakah ada yang
berpenyakit keturunan, misalnya diabetes mellitus.
7. Riwayat Haid
Ditanyakan pula tentang keadaan menstruasi yang dulu
o Kapan menarche, terjadi waktu umur berapa
o Siklus haid, lamanya, jumlah darah, warna dan bau
o Apakah pada waktu menstruasi terasa amat sakit
o Apakah sekarang ibu terlambat haid
o Setelah menstruasi, bagaimana cairan yang keluar warnanya,
berwarna atau tidak, gatal atau tidak.
o Kapan hari pertama haid yang terakhir.
o Kapankah kira kira anak dilahirkan
8. Riwayat Perkawinan
- Untuk mengetahui berapa kali ibu kawin, sehingga dapat diketahui
ibu hamil dari suami yang keberapa.
- Untuk mengetahui berapa lama ibu kawin.
- Untuk mengetahui umur berapa ibu kawin, ibu kawin usia yang
beresiko tinggi ( kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun )
atau tidak.
9. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu
o Ditanyakan pada ibu yang pernah hamil
Apakah kehamilan yang dulu keadaannya biasa sampai saat
anak dilahirkan ataukah pernah mengalami kelainan.
o Ditanyakan persalinan pada ibu tentang persalinan yang lalu
Apakah persalinannya lancar, biasa, atau tidak pernah
mengganggu keadaan umum ibu, apakah ibu tidak pernah
mengalami kelainan
o Ditanyakan keadaan masa nifas yang lalu
Apakah masa nifas yang lalu itu dalam keadaan normal
ataukah ada kelainan
10. Riwayat Kehamilan Sekarang
Ditanyakan pada ibu ini kehamilan yang keberapa, keluhan ibu pada saat
ini, periksa kemana dan sudah berapa periksa, mendapat obat apa saja
setelah periksa.
11. Riwayat KB
Untuk mengetahui alat kontrasepsi yang digunakan ibu, jenisnya dan
berapa lama, apakah ada keluhan atau tidak.
12. Pola Kebiasaan Sehari hari
Untuk megetahui bagaimana pola nutrisi ibu, eliminasi, istirahat,
aktifitas, rekreasi, dan hygiene ( kebersihan).
13. Data Psikososial
Untuk mengetahui bagaimana psikologis dan sosialisasi ibu.
14. Data spiritual
Untuk mengetahui bagaimana rutinitas ibu terhadap agama yang
diyakini ibu.
15. Data Sosial Budaya
Untuk mengetahui sosial budaya yang melekat pada masyarakat
tempat tinggal ibu.

B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Untuk mengetahui bagaimana kesehatan umum ibu.
o Keadaan umum : Baik/cukup/lemah.
o Kesadaran : Composmetis/Somnolen/Koma
o Tekanan darah : 90/60 140/90 mmHg
o Denyut nadi : 60-80x/ menit, (Pusdiknakes, 2000, 160)

o Suhu : 36 1 C -37 6 C (Doenges, 2001, 43 )


o RR : 16-24x/ menit (Doenges, 2001, 43)
o Peningkatan BB : Normal pada ibu hamil sampai melahirkan
antara 6,5-16,5 kg
o TB : Termasuk resiko tinggi kehamilan atau
tidak, dikatakan resiko tinggi pada
kehamilan jika TB kurang dari 145 cm.
2. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Kepala : Simetris / tidak, tampak benjolan yang abnormal/tidak,
ada lesi/tidak, kulit kepala bersih / tidak
Rambut : Hitam / tidak, rontok / tidak, ada ketombe / tidak
Wajah : Pucat / tidak, muka tampak bengkak / tidak
Mata : Conjungtiva pucat / tidak, sklera kuning / tidak.
Hidung : Simetris / tidak, nampak bersih / tidak, ada secret /
tidak.
Mulut : Bibir terlihat lembab atau tidak, tampak ada stomatitis /
tidak, lidah pucat / tidak, gigi bersih / tidak, ada caries /
tidak.
Leher : Nampak pembesaran kelenjar tyroid dan vena
jugularis / tidak.
Payudara : Tampak bertambah besar, tegang dan berat/tidak,
hiperpigmentasi pada putting susu dan areola/ tidak.
Perut : Ada bekas operasi / tidak, tampak membesar atau tidak.
Genetalia : Tampak keluar darah kehitam-hitaman dan bergumpal /
tidak, varises/ tidak, oedema/ tidak, terdapat
condilomata aquminata/ tidak.
Integumen : Tampak pucat / tidak.
Ekstremitas : Atas : Simetris / tidak, ada oedema atau tidak
Bawah :Simetris / tidak, terlihat oedema / tidak,
Palpasi
Leher : Teraba pembesaran kelenjar tyroid dan vena
jugularis / tidak
Payudara : Teraba benjolan yang abnormal / tidak, putting susu
menonjol / tidak, keluar kolostrum / tidak.
Abdomen : Teraba benjolan yang abnormal / tidak, terdapat
pembesaran perut atau tidak, terdapat nyeri tekan atau
tidak.
Leopold 1 : Tinggi fundus uteri belum teraba, umur
kehamilan 8-10 mgg
Auskultasi
Dada : Terdengar wheezing dan ronchi / tidak
Abdomen : Belum terdengar DJJ
Perkusi
Reflek patella positive / tidak
II. IDENTIFIKASI MASALAH / DIAGNOSA
Mengidentifikasi data dasar yang diperoleh melalui data subyektif dan obyektif
sehingga diperoleh kesimpulan atau diagnosa Ny.... G.. P... Ab... UK ...mgg
dengan abortus incompletus.
DS : Data yang diperoleh melalui anamnesa
DO : KU : Baik/ Cukup/ Lemah
Kesadaran : Composmetis/ Somnolen/ Koma
Tekanan Darah : 90/60-140/90 mmHg
Suhu : 36 1 C -37 6 C (Doenges, 2001, 43 )
Nadi : 60-80x/ menit (Pusdiknakes, 2000, 160)
Respirasi : 16-24x/ menit (Doenges, 2001,43)
Masalah : sedih dan cemas
DS : Ibu megatakan sedih dan cemas akan kegugurannya.
DO : Raut muka ibu tampak sedih dan cemas.

III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL


Masalah potensial terjadi abortus completus sampai dengan terjadi syok
neurogenik.

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA


Kolaborasi dengan dokter untuk tindakan selanjutnya (Kuretase)

V. MENGEMBANGKAN RENCANA
Dx : Ny....G.. P....Ab...UK ...... .mgg dengan abortus incompletus
Tujuan : Setelah diberikan Asuhan Kebidanan diharapkan ibu dalam keadaan
baik
Kriteria Hasil : 1. Tanda-Tanda vital
Tekanan Darah : 90/60-140/90 mmHg
Suhu : 36 C - 37 C (Doenges, 2001, 43 )
Nadi : 60-80x/ menit (Pusdiknakes, 2000,
160)
Respirasi : 16-24x/ menit (Doenges, 2001,43)
2. Perdarahan berangsur-angsur berkurang dan akhirnya
menjadi sedikit
Intervensi :
1. Berikan penjelasan pada ibu tentang keadaannya, dan janinnya.
R/ Ibu dapat mengerti apa yang terjadi
2. Jelaskan pada ibu tentang penyebab mules.
R/ Pengetahuan bertambah dan ibu lebih kooperatif
3. Anjurkan ibu untuk Relaksasi.
R/ Relaksasi memperlancar peredaran darah dan pemenuhan oksigen.
4. Kolaborasi dengan dokter untuk melakukan curetage dan pemberian terapi
R/ Klien mendapatkan penanganan yang tepat.
5. Kolaborasi dalam pemberian analgesik
R/ Analgesik bekerja pada susunan saraf pusat untuk menekan rasa sakit
Masalah potensial terjadi infeksi
Tujuan : Setelah diberikan KIE pencegahan infeksi dengan cara selalu
menjaga personal hygiene dan vulva hygeine diharapkan ibu
tidak terjadi infeksi.
Kriteria Hasil : 1. Tanda-Tanda vital
Tekanan Darah : 90/60-140/90 mmHg
Suhu : 36 1 C -37 6 C (Doenges, 2001, 43 )
Nadi : 60-80x/ menit (Pusdiknakes, 2000, 160)
Respirasi : 16-24x/ menit (Doenges, 2001,43)
2.Perdarahan berangsur-angsur berkurang dan akhirnya
menjadi sedikit
Intervensi :
1. Anjurkan pada ibu untuk istirahat yang cukup.
R/ Untuk memulihkan tenaga dan mengurangi aktifitas aktifitas yang
dapat menyebabkan terjadinya perdarahan.
2. Anjurkan untuk makan makanan yang bergizi
R/ Dengan makanan yang bergizi sebagai sumber energi dan perbaikan
sel dan vitamin C sebagai penbantu penyerapan zat besi.
3. Kolaborasi dengan dokter untuk terapi selanjutnya.
R/ Menegakkan diagnosa dan klien mendapatkan penanganan yang tepat.
VI. IMPLEMENTASI
Rencana menyeluruh seperti yang diuraikan pada langkah V dilaksanakan
secara efisien dan aman sesuai situasi dan kondisi.

VII. EVALUASI
Dilakukan evaluasi sejauh mana manfaat dan keefektifan dari asuhan yang
sudah diberikan meliputi penenuhan kebutuhan. Apakah terpenuhi sesuai
dengan kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasi masalah atau diagnosa dan
mengacu pada tujuan dan kriteria hasil.
BAB III
TINJAUAN KASUS

I. PENGKAJIAN
Hari/ Tanggal : Senin, 21 Juli 2008
Jam : 13.15 WIB
A. Data Subyektif
1. Biodata
Nama Klien : Ny. S Nama Suami : Tn. A
Umur : 26 th Umur : 2 th
Suku : Jawa Suku : Jawa
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : Aliyah
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Penjaga koperasi
Penghasilan :- Penghasilan : Rp. 600.000/bln
Alamat : Karang Pandan Alamat : Karang Pandan
2. Alasan datang
Ibu mengatakan ingin kuret di RSD. dr. Soedarsono karena biayanya lebih
murah.
3. Keluhan utama
Ibu mengatakan mengeluarkan darah encer dari jalan lahir.
4. Riwayat kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti TBC,
hepatitis, malaria, dan tidak pernah menderita penyakit keturunan seperti
jantung, darah tinggi, ginjal, kencing manis juga tidak pernah dirawat di RS.
5. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan sedang tidak menderita penyakit menular seperti TBC,
hepatitis, malaria dan sedang tidak menderita penyakit keturunan seperti
jantung, darah tinggi, ginjal dan kencing manis
6. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan di dalam keluarga tidak ada yang mempunyai penyakit
menular seperti TBC, hepatitis, malaria dan tidak ada yang menderita
penyakit keturunan seperti jantung, darah tinggi, ginjal dan kencing manis
serta tidak ada Riwayat keturunan kembar.
7. Riwayat haid
Menarche : 12 th
Siklus : 28 hari
Lama : 6-7 hari
Jumlah : Mengganti pembalut 2x/ hari
Warna : Merah
Bau : Amis
Keputihan : Tidak ada
Keluhan : Kadang-kadang nyeri pada awal menstruasi
HPHT : 7-5-2008
TP : 14-2-2008
8. Riwayat perkawinan
Menikah : 2 kali
Lama nikah (suami ke-2) : 1 th
Umur pertama kali menikah : 15 th
Jumlah anak (suami 1) :1
9. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

10. Riwayat kehamilan sekarang


TM I : Ibu mengatakan umur kehamilannya 2 bulan. Ibu periksa ke
bidan 3x dan diberi vitamin tambah darah. Pada hari selasa
tanggal 15 juli 2008 ibu berhubungan badan dengan suaminya
dan ibu mengeluarkan darah encer dari alat kelaminnya kemudian
pagi harinya ibu perika ke dr. SpoG dan didiagnosa ibu
mengalami abortus, dan ibu dianjurkan masuk RS untuk
dilakukan tindakan kuretase.
11. Riwayat KB
Ibu mengatakan dulu memakai KB suntik 1 bulanan. Lama pemakaian 2
tahun dan tidak ada keluhan. Rencana KB selanjutnya Ibu mengatakan
masih belum tahu.
12. Pola kebiasaan sehari-hari

Pola Kebiasaan Di Rumah Di RS


Nutrisi Makan 3x/ hari dengan Makan 3x/ hari dengan
komposisi nasi, lauk, sayur, komposisi nasi, lauk, sayur,
minum air putih 6-7 gelas/ hari minum air putih 6-7 gelas/ hari

Eliminasi Ibu BAK 4-5x/ hari Ibu BAK 5-6x/ hari


Ibu BAB 1x/ hari Ibu BAB 1x/ hari

Istirahat Ibu tidur siang 2 jam/ hari Ibu tidur siang 2 jam/ hari
Ibu tidur malam 5-6 jam/ hari Ibu tidur malam 6-7 jam/ hari

Aktivitas Ibu melakukan pekerjaan Ibu hanya tiduran aja, kadang-


rumah seperti menyapu lantai kadang jalan2 sekitar RS
dan memasak
Personal hygiene Ibu mandi 2x/ hari, menggosok Ibu diseka 2x/ hari, menggosok
gigi 2x/ hari, ganti baju dan gigi 2x/ hari, ganti baju dan
celana dalam sehabis mandi, celana dalam sehabis diseka.
keramas 2x/ seminggu
Pola kebiasaan Ibu tidak merokok, tidak Ibu tidak merokok, tidak
minum-minuman keras, tidak minum-minuman keras, tidak
mengkonsumsi obat-obatan mengkonsumsi obat-obatan
terlarang dan tidak minum terlarang dan tidak minum jamu
jamu

Rekreasi Ibu kadang-kadang nonton TV, Ibu kadang-kadang jalan2 ke


kadang-kadang main ke rumah rumah sakit
tetangga/ saudara

13. Riwayat psikososial dan budaya


a. Psikologi
Ibu mengatakan sedih dengan keguguran ini, karena kehamilannya
sangat diharapkan
b. Sosial
Ibu tinggal bersama suami, hubungan ibu dengan keluarga baik begitu
juga hubungan ibu dengan masyarakat sekitar
c. Budaya
Ibu berobat ke bidan/ puskesmas bila sakit ibu tidak percaya mitos, tidak
pernah minum jamu dan tidak ada kebiasaan pantang makan.

B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 90/60 mmHg
Nadi : 80 x /menit
Suhu : 36,5o C
Pernafasan : 22 x/ mnt
BB sebelum hamil : 46 kg
BB sekarang : 48 kg
TB : 146 cm
2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi dan palpasi
Kepala : Rambut bersih, warna hitam dan tidak rontok, kulit kepala
bersih dan tidak ada benjolan
Wajah : Tidak pucat, tidak oedema, tidak terdapat cloasma
gravidarum
Mata : Konjungtiva tidak pucat, sclera tidak ikterus
Hidung : Bersih, tidak ada polip, tidak ada secret
Telinga : Bersih, tidak ada serumen
Mulut : Bibir tidak sianosis, lidah bersih dan gigi tidak karies
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada
pembesaran kelenjar limfe dan tidak ada pembesaran vena
jugularis
Dada : payudara tegang, hiperpigmentasi areola mammae, putting
susu menonjol
Abdomen : teraba ballotement di atas simpisis, terasa lembek, nyeri
saat ditekan
Genetalia : terdapat flek dalam pembalut, fluor albus tidak ada
Anus : tidak ada hemoroid
Ekstremitas
Atas : simetris, pergerakan bebas, tidak oedema, tidak pucat pada
kuku jari
Bawah : simetris, pergerakan bebas, tidak oedema, tidak pucat pada
kuku jari
Integumen : bersih, turgor kulit baik
b. Auskultasi
Dada : tidak terdengar ronchi maupun wheezing
c. Perkusi
Reflek patella +/+
3. Pemeriksaan penunjang
Tanggal : 21 Juli 2008
Jam : 13.45 WIB
Dilakukan oleh dr F
a. USG : janin sudah tidak dapat dipertahankan lagi dan harus segera
dikuret
b. VT : pembukaan 2 cm dan dicervik teraba jaringan

II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH


Dx : Ny. S GII P1001 Ab000 umur kehamilan 10-12 minggu dengan abortus
incomplete
Ds : Ibu mengatakan ini hamil anak kedua
Ibu mengatakan mengeluarkan darah encer dari jalan lahir.
Do : Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 90/60 mmHg
Nadi : 80 x /menit
Suhu : 36,5o C
Pernafasan : 22 x/ mnt
Abdomen : Teraba ballotement di atas simpisis, terasa lembek
dan nyeri saat ditekan
Genetalia : Terdapat flek dalam pembalut, fluor albus tidak ada
USG : Janin sudah tidak dapat dipertahankan lagi dan harus
segera dikuret
VT : Pembukaan 2 cm dan dicervik teraba jaringan

III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL


Potensial terjadi infeksi
Ds : Ibu mengatakan mengeluarkan darah encer dari jalan lahir setelah
berhubungan badan dengan suaminya
Do : Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 90/60 mmHg
Nadi : 80 x /menit
Suhu : 36,5o C
Pernafasan : 22 x/ mnt

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA


Melakukan kolaborasi dengan dokter untuk penanganan selanjutnya

V. INTERVENSI
Dx : Ny. S GII P1001 Ab000 umur kehamilan 10-12 minggu dengan abortus
incomplete
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan ibu tidak terjadi
komplikasi
Kriteria hasil : Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda vital dalam batas normal
Tekanan darah : (90/60 140/90 mmHg)
Nadi : (60-80 x /menit)
Suhu : (36,5o 37,5o C)
Pernafasan : (16-24 x/ mnt)
Perdarahan berangsur dapat berhenti
Intervensi
1. Lakukan pendekatan terapeutik pada Ibu
R/ Ibu lebih kooperatif terhadap petugas
2. Beritahu hasil pemeriksaan pada Ibu
R/ Ibu mengerti kondisi kehamilan dan janin yang dikandungnya
3. Anjurkan pada Ibu untuk MRS
R/ Ibu perlu tindakan segera bila terjadi komplikasi
4. Lakukan kolaborasi dengan dokter dalam pemberian analgesik
R/ Analgesik bekerja pada susunan saraf pusat untuk menekan rasa sakit
5. Lakukan kolaborasi dengan dokter dalam penanganan selanjutnya
R/ Untuk mendapatkan penanganan yang lebih tepat dan aman
6. Berikan KIE tentang relakasasi yaitu dengan cara miring kanan, miring kiri
dan duduk.
R/ Dengan relaksasi dini dapat membantu meredakan rasa nyeri
7. Anjurkan ibu untuk istirahat cukup
R/ istirahat yang cukup untuk menjaga kondisi ibu tetap stabil.

Potensial terjadi infeksi


Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan tidak terjadi infeksi
Kriteria hasil : Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda vital
Tekanan darah : (90/60 140/90 mmHg)
Nadi : (60-80 x /menit)
Suhu : (36,5o 37,5o C)
Pernafasan : (16-24 x/ mnt)
Tidak terjadi infeksi
Intervensi
1. Ajarkan pada Ibu untuk menjaga personal hygiene terutama pada vulva
R/ Untuk mencegah perkembangan mikroorganisme
2. Pantau tanda-tanda infeksi
R/ Mengantisipasi terjadinya infeksi
3. Lakukan kolaborasi dengan dokter untuk penanganan selanjutnya
R/ Menegakkan diagnosa dan klien mendapatkan penanganan yang lebih tepat
dan aman.

VI. IMPLEMENTASI
Tanggal : 21 Juli 2008
Jam : 13.15 WIB
Dx : Ny. S GII P1001 Ab000 umur kehamilan 10-12 minggu dengan abortus
incomplete
1. Melakukan pendekatan terapeutik pada ibu dengan ramah dan menanyakan
keluhan-keluhan yang dirasakan.
2. Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu tentang keadaan ibu dan janinnya,
bahwa janinnya tidak bisa dipertahankan lagi.
3. Menganjurkan pada ibu untuk MRS untuk mendapatkan penanganan yang lebih
tepat dan aman.
4. Melakukan kolaborasi dengan dokter dalam pemberian analgesik untuk
membantu menekan rasa sakit
5. Melakukan kolaborasi dengan dokter untuk penanganan selanjutnya supaya ibu
mendapatkan penanganan yang lebih tepat dan aman
6. Menganjurkan ibu untuk melakukan relaksasi dini dengan cara miring kiri,
miring kanan, duduk untuk membantu meredakan rasa nyeri.
7. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup untuk menjaga kondisi ibu
supaya tetap stabil.

Potensial terjadi infeksi


1. Mengajarkan pada ibu untuk menjaga personal hygiene terutama pada vulva,
yaitu segera mengganti pembalut apabila sudah terasa penuh dan cebok yang
benar yaitu mengguyur vagina dari depan ke belakang dan dikeringkan dengan
tisu.
2. Memantau tanda-tanda infeksi untuk mengantisipasi terjadinya infeksi dan
hasilnya infeksi tidak terjadi
3. Melakukan kolaborasi dengan dokter untuk penanganan selanjutnya, supaya
dapat menegakkan diagnosa dan klien mendapatkan penanganan yang lebih
tepat dan aman.

VII. EVALUASI
Tanggal : 21 Juli 2008
Jam : 16.30 WIB
Dx : Ny. S GII P1001 Ab000 umur kehamilan 10-12 minggu dengan abortus
incomplete
1. Ibu merasa senang dengan keramah tamahan petugas dalam pemeriksaan
2. Ibu sudah dikuret jam 16.00 WIB
3. Ibu merasa lemas dan lemah setelah kuretase
4. Ibu akan melakukan semua anjuran dari petugas kesehatan
5. Ibu sudah mengerti bahwa harus kontrol kembali 1 minggu setelah kuretase
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1. Identifikasi Diagnosa


Frekuensi abortus sukar ditentukan karena abortus buatan banyak yan tidak
dilaporkan kecuali apabila terjadi komplikasi. Juga karena sebagian abortus spontan
hanya disertai gejala dan tanda-tanda ringan sehingga pertolongan medik tidak
diperlukan dan kejadian ini dianggap sebagai haid terlambat.
Menurut pendapat saya kasus abortus masih cukup tinggi, hal ini disebabkan
oleh beberapa faktor diantaranya faktor ibu hamil, tenaga kesehatan dan faktor-
faktor lainnya.
Pada kasus ini abortus yang terjadi adalah abortus incomplete yaitu
keguguran tak lengkap ditandai dengan keluarnya sebagian hasil konsepsi dari
uterus, sehingga sisanya memberikan gejala klinis.
4.2. Identifikasi Masalah
Tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dengan kasus yang terjadi.
Pada kasus tidak diangkat masalah karena pada teori disebutkan bahwa nyeri
merupakan gangguan psikologis pada klien yang mengalami abortus.
4.3. Antisipasi Masalah Potensial
Pada teori disebutkan bahwa salah satu akibat yang mungkin terjadi dari
abortus incomplete adalah perdarahan yang banyak dan infeksi sehingga tidak
terjadi kesenjangan antara teori dan kasus.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada Ny. S dengan abortus
incomplete diharapkan bisa menurunkan angka kejadian abortus pada ibu hamil
terutama pada kehamilan trimester pertama.
Pada pengkajian ini tidak ditemukan adanya masalah. Pada kasus ini
potensial terjadi perdarahan yang banyak dan infeksi. Tetapi masalah potensial ini
tidak terjadi karena ibu segera ditangani oleh tenaga kesehatan.

5.2 Saran
1. Untuk tenaga kesehatan
a. Kepada petugas kesehatan supaya selalu mempertahankan untuk melakukan
pendekatan terapeutik pada klien sehingga terjalin hubungan baik.
b. Petugas kesehatan agar tetap mempertahankan tindakan pencegahan infeksi
baik sebelum maupun sesudah melakukan tindakan.
2. Untuk klien
a. Diharapkan klien dapat menjaga personal hygiene sehingga masalah dapat
teratasi.
b. Bagi ibu hamil diharapkan untuk memeriksakan kehamilannya sedini
mungkin agar petugas kesehatan dapat mendeteksi adanya komplikasi.
c. Bagi ibu hamil yang mengalami abortus untuk selalu berhati-hati dalam
menjaga kehamilannya yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

Manuaba, Ida Bagus. 2000. Ilmu Kebidanan Penyakit Dalam dan Keluarga
Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC.

Muchtar, Rustam. 2002. Sinopsis Obstetri. Jakarta : EGC.

Prawiroharjo, Sarwono. 2002. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta :


Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.

Prawiroharjo, Sarwono. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBPSP.

Вам также может понравиться