Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
JARINGAN FTTH
12/10/2015 1
Tujuan
12/10/2015 2
Topik bahasan
3
JENIS INSTALASI JARINGAN KABEL OPTIK
Kabel Feeder
kabel fiber optik diinstalasi/diterminasi dari ODF ke ODC.
Kabel Distribusi
kabel fiber optik diinstalasi/diterminasi dari ODC ke ODP.
Kabel Drop
kabel fiber optik diinstalasi/diterminasi dari ODP ke OTP
Kabel Indoor
kabel fiber optik diinstalasi/diterminasi dari OTP ke Roset
4
JENIS INSTALASI JARINGAN KABEL OPTIK
BERDASARKAN LETAK KABEL
1. Kabel FO taman langsung : diinstalasi ditanam langsung dengan cara penggalian
atau sistem borring/ rojok.
2. Kabel FO duct, jenis ini ada 2 macam yaitu :
a. Dengan sistim duct konvensional/ cara penarikan
Instalasinya dimasukan dalam subduct yang ada pada duct sistem ( 1
polongan duct bisa dimasukan 3 subduct )
Instalasinya dimasukan dalam pipa HDPE, dimana pipa HDPE diinstalasi
lebih dahulu dengan sistem borring/ rojok.
b. Dengan sistem tekanan udara ( Air Blown System ).
Instalasinya masukan kabel Air Blown Cable/ Air Blown Fiber kedalam primary
tube lalu didorong dengan tekanan udara dengan kompresor.
3. Kabel FO Udara/ Aerial
Konvensional : Instalasi langsung di pasang/ ditambat diatas tiang
Air Blown System : Microduct Aerial terlebih dahulu diinstalasi diatas tiang,
selanjutnya kabel ABC/ ABF diblowing
5
PERSYARATAN UMUM
Kabel Tanam Langsung
1. Kedalaman galian tanah, Feeder & Dist 150 cm dan untuk Saluran
Penanggal Bawah Tanah/ Drop 60cm atau sesuai dengan aturan instansi
pemerintah atau pengelola kawasan.
2. Lebar galian bagian atas 40cm-65cm, bagian bawah 30cm-50cm,
3. Slack kabel 5m setiap 1000m dimasing2 Manhole
4. Gulungan kabel slack 20 diameter kabel
5. Penempatan slack di manhole posisi vertikal, di handhole posisi horisontal
6. Komposisi tanah urug: pasir 5cm dibawah dan diatas kabel, deksteen (
tambah pasir 20cm + warning tape), tanah(bebas berangkal) dipadatkan,
ketinggian permukaan dilebihkan 5cm
7. Setiap 100m diberi tanda rute dan setiap ada sambungan diberi tanda
sambungan.
8. Sambungan HDPE menggunakan socket khusus sambungan
6
PERSIAPAN PELAKSANAAN DAN METODE
INSTALASI
1. Peralatan dan material
Posisi peletakkan haspel dan alat penarik kabel.
Kondisi trafik lalu lintas, prioritaskan pada jalan yang tidak macet.
Kondisi ruang kerja dan kemudahan bagi lalu lintas petugas dan material.
Kemudahan pemasangan alat bantu penarikan kabel.
Kemampuan alat penarik kabel (Winching Equipment).
bila diperlukan.
Lampu penerangan
Peralatan komunikasi
2. Keselamatan kerja
Pemasangan rambu lalu lintas
Pengamanan personil (helm, sabuk pengaman, masker)
7
INSTALASI KABEL DALAM SISTEM DUCT
Pemasangan Sub-Duct
Perhatian :
Subduct dipasang sepanjang rute.
Posisi subduct dalam satu duct/tidak menyilang.
Celah antara pipa duct dan subduct harus ditutup.
Subduct yang tidak digunakan harus ditutup.
Agar penarikan lancar gunakan pelicin.
Gunakan anti pulir / swivel agar kabel tidak melintir.
8
INSTALASI KABEL DALAM SISTEM DUCT
9
CARA INSTALASI KABEL TANAM LANGSUNG
10
METODE TANAM OPEN TRENCH
1. Pemasangan Kabel
Penarikan kabel dilaksanakan paling lambat tiga hari setelah galian
dilakukan.
Kabel ditarik melalui bagian bawah haspel yang ditempatkan pada trailer
Sepanjang jalur penarikan harus dipasang rol-rol kabel dengan interval
jarak kurang lebih 2 (dua) meter.
Perhatikan bending radius pada saat penarikan.
Apabila diperlukan kabel dapat dilucuti dari haspel sebagian atau
semuanya membentuk sistim angka delapan
Posisi kabel dalam tanah harus teratur rapi dan tidak boleh melilit
dengan kabel existing
11
METODE TANAM OPEN TRENCH
Tanda Sambung
50 cm Permukaan Timbunan
Permukaan tanah
Pasir
Pasir HDPE
Closure Kabel FO
Slack Kabel
Electronic Marking Post (EMP)
Optional
12
INSTALASI KABEL SISTEM BORING
13
INSTALASI KABEL SISTEM BORING
2. Boring manual dengan menggunakan alat kerja kayu balok (sistim
ungkit), jarak antar PIT 10-25 meter, kedalaman minimal 160 cm.
Alat bantu yang digunakan:
14
INSTALASI KABEL SISTEM BORING
3. Boring dengan menggunakan mesin
Biasanya digunakan untuk pekerjaan aktivitas boring melintang
jalan dengan bentang minimal antara lubang PIT satu dengan
lainnya diatas 25 meter.
Sebelum pelaksanaan terlebih dahulu mendeteksi route yang
akan di borring dengan maksud untuk mengetahui apakah ada
utilitas lain
15
SISTEM PENANDAAN
Penandaan Rute dan Sambungan kabel pada sistim Instalasi tanam langsung
350 mm
250 mm
16
INSTALASI KABEL PADA LINTASAN
Menyebrang Jalan 4. Untuk pipa pelindung crossing harus
1. Menggunakan pelindung pipa galvanis terpasang secara utuh, apabila tidak
5 inch untuk jalan dengan lalu lintas dimungkinkan maka pipa dipotong-
padat dan pipa PVC 4 inch tebal 2,2 potong sesuai kondisi panjang PIT (bisa
mm dan dilengkapi 3 sub-duct 32/26 dipotong-potong setiap 1 meter atau
mm dengan kedalaman minimal 1,50 setiap 2 meter) dan harus disambung
meter atau sesuai peraturan yang menggunakan soket sesuai
berlaku setempat. peruntukannya
2. Menggunakan pelindung pipa PVC 4
inch tebal 5,5 mm dan dilengkapi 3
sub-duct 32/26 mm untuk jalan dengan
Socket
lalu lintas sedang kedalaman minimal
1,50 meter atau sesuai peraturan yang
berlaku setempat.
Socket Socket
3. Menggunakan pelindung pipa HDPE
40/33 mm tanpa cadangan dengan
1 2 meter
kedalaman minimal 1,50 m atau
sesuai peraturan Instansi terkait
setempat.
17
PENEMPATAN KABEL PADA LINTASAN
18
INSTALASI KABEL PADA LINTASAN
Menyebrang Parit/Sungai
19
INSTALASI KABEL PADA LINTASAN
20
INSTALASI KABEL PADA LINTASAN
Kabel
Jembatan
Pipa Galvanis 4 inchi
Jalan
Klem Pipa Galvanis
21
INSTALASI KABEL PADA LINTASAN
Jembatan
Pipa Galvanis
4 inchi
Kabel
Jembatan
Kabel
22
INSTALASI KABEL PADA LINTASAN
13 13
3 3
10 10
12 12
20 20
2 2
1 1
20 20
20 20
4 4
20 6 6 20
8 20 20 8
70 70
9 9
5 5
70 70
10 10
70 7 7 70
30 30
30 30
1/5 T 1/5 T
11 11
Keterangan:
1. Kabel
2. Klem Penjepit Kabel
3. Kawat Slink/Penggantung
4. Buldog Grip
5. Klem Pipa Riser
6. Stainless Steel Belt/Tie Wrap
7. Pipa Riser
8. Kawat Temberang
9. Sekang Penegang Temberang
10.Batang Temberang
11.Plat Besi
12.Stagklem Beugel
13.Spanwartel/Sekang Ulir
23
INSTALASI KABEL PADA LINTASAN
Menyebrang Rel Kereta Api
24
INSTALASI KABEL PADA LINTASAN
Permukaan
Jalan
25
INSTALASI KABEL UDARA
1. Persiapan Pemasangan Kabel Udara
Mempersiapkan peralatan dan material
Buat lubang untuk penanaman tiang sedalam 1/5
panjang tiang
Lokasi tiang tidak boleh mengganggu pejalan
kaki atau kendaraan.
Penempatan tiang diatur sedemikian rupa
agar tidak mengganggu estetika pemandangan
dan keindahan.
Jarak antar tiang, untuk dalam kota 40 meter Pengecatan tiang besi pada bagian
tiang yang akan ditanam
dan luar kota 50 meter.
Tiang didirikan tegak lurus di
Pemasangan tiang diusahakan di batas persil
tengah-tengah lubang
(batas antara 2 kavling tanah/rumah yang Pembuatan Voetstuk
berdampingan). Pengecatan tiang
Pasang temberang/ tiang ganda
pengganti temberang
Pasang accessoris untuk
pemasangan dan penambatan
kabel udara
Pasang rol kabel pada setiap tiang
26
INSTALASI KABEL UDARA
Tiang
Cor Beton
30 cm
Permukaan Tanah
30 cm
140 cm
25 cm
1/5 T 30 cm
27
INSTALASI KABEL UDARA
2. Pemasangan Kabel Udara b. Rute tiang yang digunakan
a. Rute tiang yang khusus untuk bersamaan dengan kabel
kabel fiber optik : tembaga :
Penempatan harus mulai dari Penempatan kabel fiber optik
posisi paling atas. harus diatas kabel tembaga.
Untuk tiang 7 meter hanya 2 Kabel fiber optik tidak
jalur kabel untuk setiap sisi dan diperbolehkan dibendel menjadi
maksimum kapasitas per kabel satu dengan kabel tembaga.
48 core. c. Penempatan kabel fiber optik pada
Untuk tiang 9 meter dapat tiang berdasarkan penanggung
dipasang 3 kabel untuk setiap jawab pengelolaan:
sisi dan maksimum kapasitas Paling atas untuk kabel fiber optik
per kabel 48 core. backbone/
Dimungkinkan dipasang kabel Regional junction/OLO junction
fiber optik kapasitas 96 core TELKOM Group.
khusus untuk kabel feeder dan Jalur dibawahnya untuk kabel fiber
antar HRB. optik akses/OLO last mile
TELKOM Group.
28
INSTALASI KABEL UDARA
2. Penambatan kabel
1. Cara gantung.
Untuk rute lurus dengan jarak antar tiang 40-50
meter. Instalasi menggunakan asesoris kabel
fiber optik seperti tension bracket, suspension
klem, stainless steel band, dan lain-lain.
2. Cara tambat.
Untuk rute belok atau menikung, lintasan atau
rute lurus dengan jarak antar tiang lebih dari 50
meter (rentang jauh).
Penambatan dengan mempergunakan alat
Tension/ Suspension Bracket Klem Perekat
bantu khusus dan diusahakan tidak memotong Stainless Steel Band
Span Wartel
kawat penggantung (bearer).
Untuk rute lurus penambatan setiap 6 - 8
gawang ( 300 400 meter), tanpa memotong
kawat penggantung (bearer).
Penambatan pada rute lurus dapat
menggunakan span wartel atau tidak, untuk
rute belok dan tambat awal/akhir harus
menggunakan span wartel .
29
INSTALASI KABEL UDARA
3)Cara tambat awal/akhir
Penambatan pada tiang ODC/ODP /Optical Clousure/Slack, pada tiang sambungan
peralihan antara kabel tanah dan kabel udara atau kabel udara dengan kabel udara.
Penambatan awal/akhir dan tambat antara dapat diinstalasi :
Pada tiang besi menggunakan stagklem beugel atau suspenssion dan stainless
steel band.
Pada tiang beton menggunakan suspenssion dan stainless steel band
30
INSTALASI ODP
31
INSTALASI ODP
Untuk memberikan gambaran metode instalasi dan terminasi kabel FO di perangkat ODP, baik untuk
ODP Tiang, Dinding (Wall) maupun ODP Pedestal dapat dilihat pada gambar di sub bab ini.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan instalasi dan terminasi kabel fiber optik di
dalam perangkat ODP adalah sebagai berikut:
a. Kabel input yang masuk ke perangkat ODP umumnya berupa kabel distribusi dengan tipe kabel
SCPT. Kabel tersebut harus masuk melalui lubang/jalur yang sudah disediakan di perangkat ODP.
Selain kabel distribusi yang masuk ke dalam ODP dapat juga berupa kabel FCL/GCL (Fiber/GPON
Catuan Langsung).
b. Apabila kabel yang masuk ke ODP Dinding atau ODP Tiang berasal dari kabel bawah tanah, maka
kabel tersebut harus menggunakan pipa pelindung kabel (riser pipe) yang terbuat dari pipa
galvanis diameter 1,5 inch panjang 3 meter untuk ODP Tiang dan minimal 2,5 meter untuk ODP
Dinding (disesuikan dengan kebutuhan).
c. Metode pemasangan kabel distribusi/FCL di dalam ODP:
1) Kurang lebih 5 cm dari pangkal ujung kabel masuk dan keluar, kupas kabel sepanjang 1
meter atau 2 kali putaran slack kabel di ODP.
2) Potong central strength member dengan panjang sesuai posisi tempat terminasinya.
3) Keluarkan kembali kabel distribusi tersebut melalui lubang/jalur yang telah disiapkan di
ODP untuk menuju ODP berikutnya.
4) Pasang strength member pada dudukan yang disediakan di ODP.
5) Pekerjaan ini terus dilakukan secara berulang sampai kabel tersebut ketitik ODP terakhir.
32
INSTALASI ODP
d. Potong salah satu core diposisi kabel yang akan keluar dan sambungkan/splicing dengan
input splitter di ODP tersebut. Lindungi hasil splicing dalam protection sleeve dan
tempatkan di cassette. Slack core kabel distribusi yang di splice dengan pigtail input splitter
digulung di dalam cassette sesuai alur yang telah disediakan.
e. Pemakaian core ke suatu ODP mengikuti aturan bahwa ODP terdekat menggunakan
nomor urut core terakhir.
f. Hubungkan konektor dari output splitter ke sisi belakang (Rear) port adapter secara
berurutan.
g. Port adapter sisi depan (front) diperuntukkan sebagai tempat terminasi kabel drop menuju
pelanggan.
h. Langkah pekerjaan ini berlaku di ODP Tiang, Pedestal, Dinding dan ODP Closure. Untuk
ODP Closure panjang pengupasan kabel sesuai panjangnya Closure.
33
INSTALASI ODP
Splitter
Contoh Terminasi Kabel pada
ODP Tiang, Wall dan Pedestal Fiber Through
(masih dalam tube)
Kabel Drop
Cassette
Kabel Distribusi
34
INSTALASI KABEL DROP FIBER OPTIK
1. Persiapan Pemasangan Kabel Drop Fiber Optik
Mempersiapkan peralatan dan material untuk pekerjaan instalasi kabel
drop
35
INSTALASI KABEL DROP FIBER OPTIK
a. Pemasangan Saluran Penanggal/Kabel Drop Optik menggunakan Kabel
Udara
Titik penambatan dipilih dengan persetujuan pelanggan, hal perlu diperhatikan:
Titik tambat di rumah pelanggan sedapat mungkin dekat dengan perangkat
roset optik/CPE yang akan dipasang
Letak titik tambat harus aman dari jangkauan manusia, minimal ketinggian
OTP dari permukaan 250 cm.
Sejauh mungkin dari saluran instalasi/perangkat lain seperti saluran PLN,
saluran/feeder antena dll.
Memperhatikan estetika lokasi tersebut.
36
INSTALASI KABEL DROP FIBER OPTIK
Dipilih pada tempat yang kuat (tembok, listplank) agar mampu menahan daya
tarik dari saluran penanggal (Drop Cable) untuk jangka waktu lama.
Harus memperhatikan kelenturan kabel agar terhindar terputusnya
kabel.
Pengaturan kelenturan harus mempertimbangkan pertimbangkan faktor
keamanan dan daya panggul maksimum saluran penanggal (Drop Cable)
dan kerapihan.
Titik tambat di rumah pelanggan menggunakan Drop Wire Clamp Hook
(bracket mourstelling)
pemasangan Saluran Penanggal pada tembok/ dinding menggunakan
pelindung flexible pipe dapat dipergunakan Klem ( penggunaan klem harus hati
hati jangan sampai terkena kabelnya )
37
INSTALASI KABEL DROP FIBER OPTIK
38
INSTALASI KABEL DROP FIBER OPTIK
39
INSTALASI KABEL DROP FIBER OPTIK
c. Pemasangan Saluran Penanggal di Ruko dan Gedung
Menggunakan ODP wall
Dapat menggunakan kabel drop indoor
Diinstalasi dengan pelindung tray kabel
Ke Terminal Pelanggan
Drop Optik
Tray Kabel
ODP
Flexible ODP
Pipe Cable Tray
OTP OTP OTP OTP OTP
Kabel Distribusi
Riser Pipe
Distribution Cable
Riser Pipe
40
INSTALASI KABEL DROP FIBER OPTIK
Tampak Depan
1
2 KETERANGAN:
1. ODP Pilar/ Pedestal
2. Optical Termination Terminal
3. Kabel Drop Optik
3 4. Kabel Distribusi
5. Pondasi Pedestal
9
4 6. Hand Hole
7. HDPE/ Pipa PVC
8. HDPE/ Pipa PVC 9. Pagar
5
JALAN
Tampak Samping
41
INSTALASI KABEL DROP FIBER OPTIK
Ukuran minimal Handhole/PIT, Panjang = 60 cm, Lebar = 60 cm, Dalam =
60 cm, dapat dibuat secara precast
Pemasangan pipa PVC ke rumah pelanggan terdapat dua alternatif:
Diinstalasi sampai OTP di dinding luar
Diinstalasi langsung sampai dengan Roset optik
OTP
Roset
40 cm
Permukaan Lantai
PIT PIPA PVC/HDPE
PIPA PVC/HDPE
42
INSTALASI KABEL DROP FIBER OPTIK
OTP OTP
BATAS
PERSIL
DALAM LUAR LUAR DALAM
RUMAH RUMAH RUMAH RUMAH
PIT
43
INSTALASI KABEL DROP FIBER OPTIK
Kabel Drop Bawah Tanah
.
Pedestal
b. Distribusi Tidak Langsung
Closure
Kabel FO Multipair
44
PEKERJAAN SIPIL
Pekerjaan Handhole
Pekerjaan pembuatan pondasi ODC dan
ODP Pedestal
Pemasangan tiang dan temberang
45
PEKERJAAN HANDHOLE
Peletakannya harus sejajar dengan jalan / bangunan
Radius tikungan 20 x diameter luar luar pipa duct
Tutup Handhole harus rata dengan permukaan jalan
Dinding, lantai dan atap dari beton bertulang tebal 15 cm
Ketebalan tutup Handhole 20 cm
Penulangan sesuai dengan persyaratan beton bertulang U24
Campuran beton
Lantai : 1:3:5 (Semen : Pasir : Batu Pecah)
Dinding: 1 : 1,5 : 2,5 (Semen : Pasir : Batu Pecah)
Ukuran Handhole:
No. Tipe HH Ukuran dalam Jumlah Jumlah
(cm) Pipa Tutup
1. Tipe-I 170 x 125 x 130 4 3
2. Tipe-II 170 x 60 x 130 4 3
46
47
HANDHOLE PADA ODC
O
D
C
Hand Hole
Pipa PVC
Slack Kabel
Kabel FO
48
PONDASI ODC DAN PEDESTAL
49
PONDASI ODC DAN PEDESTAL
Pondasi ODC
50
ODC
Patok
pengaman
Hand Hole
Pipa PVC
Slack Kabel
Kabel FO
51
PONDASI PEDESTAL
Pondasi Pedestal
52
PEMASANGAN ODP PEDESTAL
Pemasangan Pedestal pada pondasi
TEMPAT KUNCI
70
15 15
10
40
70 40 60
53
PONDASI PEDESTAL
Pemasangan Kabinet pada pondasi
Kabinet Pedestal
Kabinet ODC
54
PONDASI ODC
Patok Pengaman Kabinet ODC
55
PEMASANGAN TIANG DAN TEMBERANG
Pemasangan Tiang
Tata cara pemasangan tiang
sudah dibahas pada persiapan 137 cm
Pipa Paralon atau
ODP
penarikan kabel udara Guide Ring
Tiang 7 m
Riser Pipe
423 cm
80 cm
300 cm
80 cm
100 cm
Permukaan Tanah
Pondasi 140 cm
56
PEMASANGAN TIANG DAN TEMBERANG
30 cm
Permukaan Tanah
40 cm 30 cm
30 cm
140 cm
1/5 T - 30 cm
25 cm
30 cm
Tiang
1/5 T - 30 cm
Cor Beton
30 cm
Tiang Besi
Engsel
Besi Plat Bekisting
30 cm
Besi pengunci
non permanen
25 cm 140
25 - 30 cm
110 cm cm
=
1/5
T
57
PEMASANGAN TIANG DAN TEMBERANG
Pemasangan Temberang
Temberang berfungsi untuk memperoleh keseimbangan gaya yang
bekerja pada tiang agar tiang tetap berdiri tegak lurus.
Pemasangan temberang dilakukan pada :
o Tiang awal dan akhir dari rute kabel udara.
o Tiang rute Kabel Udara dengan sudut tikungan lebih besar dari 15
derajat.
o Tiang rute lurus dengan beban cukup berat dan sering terkena
gangguan angin kencang, biasanya dipasang setiap 5 gawang.
58
PEMASANGAN TEMBERANG
Temberang Tarik
Jenis Temberang
Temberang Tarik 10 Cm
buldog gri p
Temberang Sokong
k awat ik at
k awat ik at
tim bel
bes i beton 1/6 inc h
plat bes i
59
PEMASANGAN TIANG DAN TEMBERANG
Tiang ganda pengganti Temberang Tarik/ Sokong
Cara ini untuk mengatasi jika tidak ada lahan untuk pemasangan
Temberang Tarik ataupun Sokong
60
PEMASANGAN TIANG DAN TEMBERANG
Temberang Labrang
61
PEMASANGAN TIANG DAN TEMBERANG
Contoh penggunaan Temberang Labrang
Kawat/slink penyangga
Route
Kabel
Tiang penyangga
Tiang Rute Kawat Temberang
penyangga
Jalan
Sungai
62
PEKERJAAN PERAPIHAN DAN PELABELAN
Legend
63
PEKERJAAN PERAPIHAN DAN PELABELAN
Legend
64
PEKERJAAN PERAPIHAN DAN PELABELAN
Konfigurasi
Keterangan:
Feeder, Distribusi, Drop: Kabel Duct/ Kabel Tanah Tanam
Langsung/ Kabel Udara
65
PEKERJAAN PERAPIHAN DAN PELABELAN
Keterangan:
FCLX1X2X3Y1Y2-m1m2-n1n2q
66
PEKERJAAN PERAPIHAN DAN PELABELAN
Tabel Clousure
Core Cable
Cassette
IN OUT IN OUT
67
PEKERJAAN PERAPIHAN DAN PELABELAN
Tabel Clousure
Core Cable
Cassette
IN OUT IN OUT
FCLJTN01- FCLJTN01-
01 01-12 01-12
02 03
FCLJTN01- FCLJTN01-
02 13-24 13-24
02 02-01
68
PEKERJAAN PERAPIHAN DAN PELABELAN
Contoh Skema FO Feeder
69
PEKERJAAN PERAPIHAN DAN PELABELAN
Contoh Skema FO Distribusi
70
PEKERJAAN PERAPIHAN DAN PELABELAN
71
PEKERJAAN PERAPIHAN DAN PELABELAN
FCLJTN01-02 (01-24)
KD-SM G.652D-24-1000m
72
PENGUKURAN
OTDR POWER METER &
Set IOR
LIGHTSOURCE
Kalibrasi
Set
(1310nm,1550nm) Pengukuran
Set Distance
Pengukuran
73
REFERNSI STANDART
PERANGKAT PASIF:
KABEL TANAM LANGSUNG: ITU-T G.652, ITU-T G.655, ITU-T L.43
KABEL DUCT : ITU-T G.652, ITU-T G.655, ITU-T L.10
KABEL UDARA : ITU-T G.652, ITU-T G.655, ITU-T L.26
KABEL DROP : ITU-T G.657, ITU-T L.26, ITU-T L.26, STEL K -
330/2009
CONNECTOR
SPLITTER
COUPLER/WDM
ODF : ITU-T L.40
ODC : ITU-T L.40
ODP : ITU-T L.40
CLOSURE: ITU-T L.13
PEKERJAAN SIPIL
MANHOLE/HANDHOLE
PONDASI PERANGKAT
74
75