Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
dengan tiga tipe batuan: beku, piroklastik, metamorf, dan sedimen. Kata
petrologi itu sendiri berasal dari kata Bahasa Yunani petra, yang berarti "batu".
Petrologi batuan beku berfokus pada komposisi dan tekstur dari batuan
beku (batuan seperti granit atau basalt yang telah mengkristal dari batu
lebur atau magma). Batuan beku mencakup batuan volkanik dan plutonik.
Batuan piroklastik adalah batuan yang terbentuk dari letusan gunung api
bersifat klastik.
batuan sedimen (batuan seperti batu pasir atau batu gamping yang
batuan metamorf (batuan seperti batu sabak atau batu marmer yang
bermula dari batuan sedimen atau beku tetapi telah melalui perubahan
1
Petrologi memanfaatkan bidang klasik mineralogi, petrografi mikroskopis,
sedimen.
I.3.2 Agar dapat mengetahui dan memahamu konsep pelapukan dan soil.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
membentuk lapisan tipis yang tidak dijumpai pada batuan beku. Sebagian besar
batuan endapan terjadi dari pengendapan berlapis, fenomena ini dapat terlihat
pada lereng gunung, dinding jurang, ngarai, tebing atau pada galian buatan di
sepanjang jalan raya atau jalan kereta api. Sebagian besar peneliti berfikir dan
menyadari bahwa banyak lapisan endapan tersusun atas fragment dari batuan
sehingga terbentuk jenis batuan baru. Dalam batuan endapan dapat terlihat ada
beberapa segi persamaan yang terdapat pada batuan beku, misalkan dalam hal
unsur pokok, mineral, tekstur dan warna. Beberapa perbedaan antara batuan
permukaan bumi.
batuan beku dan metamorf hanya tersingkap sekitar 25 % dari luas permukaan
bumi. Oleh karena itu, batuan sediment mempunyai arti yang sangat penting,
3
dapat pula dijumpai pada batuan sediment dan mempunyai arti penting dalam
batuan yang terbentuk karena proses diagnesis dari material batuan lain yang
erosi, transportasi, dan deposisi. Proses pelapukan yang terjadi dapat berupa
pelapukan fisik maupun kimia. Proses erosi dan transportasi dilakukan oleh
media air dan angin. Proses deposisi dapat terjadi jika energi transport sudah
4
BAB III
PEMBAHASAN
pengendapan (sedimentasi), hasil erosi atau batuan yang terjadi dari akumulasi
mineral dari hasil perombakan batuan yang sudah ada sebelumnya atau hasil
aktifitas kimia maupun organism yang diendapkan lapis demi lapis pada
air, atau es, maka disebut juga batuan sedimen mekanik (mechanical sediment).
b. Lingkungan pengendapan
5
Secara umum lingkungan pengendapan dibedakan dalam tiga bagian
c. Pengangkutan (Transportasi)
d. Pengendapan
sedimen.
6
e. Kompaksi
h. Diagenesis
7
Gambar 3.2 Proses Diagenesis
larutan air adalah endapan kimiawi. Endapan kimiawi juga berasal dari reaksi
a. Mingling of solution
senyawa lain.
c. Evaporation
8
Setelah proses mingling of solution, escape of carbon dioxide, dan
bakteri
sedimen yang terbentuk dari materi -materi hasil rombakan batuan yang
9
III.2.1 Tekstur Klastik
diperhatikan pada batuan tersebut adalah ukuran butir dan bentuk butir.
UKURAN NAMA
NAMA
BUTIR (mm) BATUAN
Boulder/bongkah > 256
Breksi/
Cobble/berangkal 64 - 256
Pebble/kerakal 4 - 64 Konglomerat
Granule/kerikil 2-4
Sangat kasar S 1-2
A
Kasar 1/2 - 1
N
Sedang 1/4 - 1/2 Batupasir
D
Halus 1/8 - 1/4
/
Sangat halus 1/16 - 1/8
P
Silt/lanau 1/256 - 1/16 Batulanau
A
Clay/lempung < 1/256 Batulempung
S
Tabel 3.1 Skala Wentworth
I
Selain itu, tekstur klastik merupakan bentuk akumulasi dari mineral-
R
mineral dan fragmen batuan, yang berukuran halus sampai kasar atau clay
sampai boulder (1/256 hingga 256 milimeter). Untuk ukuran butir dipakai
10
III.2.2 Tekstur Nonklastik
saling mengisi) dari agregasi kristal-kristal yang sangat kompak, terjadi dari
proses kimia dan organic. Kristal-kristalnya dapat kecil menengah atau besar-
berdimensi sama, berserat atau scaly. Dan tidak mudah untuk membedakan
mana yang terbentuk oleh reaksi kimia organik dan mana yang di endapkan
nonklastik yaitu berbutir kasar (berukuran lebih besar dari 5 mm), berbutir
sedang (berukuran antara 1-5 mm), berbutir halus (Berukuran lebih kecil dari 1
c. Pisolitik: seperti Oolitik, tetapi butiran berukuran lebih besar dari 2 mm,
11
III.2.3 Pemilahan (Sorting)
dipakai adalah terpilah baik (butir-butir sama besar), terpilah sedang dan
terpilah buruk.
12
III.2.5 Fragmen
III.2.6 Matriks
Matriks adalah komponen yang ukurannya relative lebih kecil dari pada
fragmen.
III.2.7 Semen
III.2.8 Porositas
keseluruhan dari satu batuan. Dalam hal ini dapat dipakai istilah-istilah kualitatif
yang merupakan fungsi daya serap batuan terhadap cairan. Porositas ini dapat
13
III.3. Struktur Batuan Sedimen
kelainan dari perlapisan normal batuan sedimen yang diakibatkan oleh proses
perbedaan antara warna batuan sedimen, ukuran butir, kompaksi mineral dan
struktur berlapis dan tidak berlapis, pada batuan sedimen dikenal dua macam
14
b. Epigenetic : terbentuk setelah batuan tersebut terbentuk seperti
1. Struktur Fisik
sedimen.
lapisan yang silang siur, dimana sudut lapisan atas lebih nyata dari
bagian bawah.
15
Convolute lamination, struktur sedimen laminasi yang terputar ke
atas.
kerikil.
2. Organik Struktur
a. Struktur Eksternal.
16
Bioherms, kenampakan luar dari struktur batugamping bio herm,
b. Struktur Internal
1. Stukrtur Fisik
a. Struktur Eksternal
Nature of Boundaris
b. Struktur Internal
17
Corrison zones, terjadi oleh adanya erosi kimia dalam batuan
sedimen.
sedimen.
18
BAB IV
PENUTUP
IV.1. Kesimpulan
dari material batuan lain yang sudah mengalami sedimentasi. Sedimentasi ini
pelapukan yang terjadi dapat berupa pelapukan fisik maupun kimia. Proses
erosidan transportasi dilakukan oleh media air dan angin. Proses deposisi dapat
terjadi jika energi transport sudah tidak mampu mengangkut partikel tersebut.
karena tekanan lapisan di atas atau proses sedimentasi yaitu perekatan bahan-
19