Вы находитесь на странице: 1из 3

TEMPO.

CO, Banda Aceh - Mantan Gubernur Aceh Abdullah Puteh kembali mencalonkan
diri sebagai Gubernur Aceh dalam Pemiliha Kepala Daerah 2017. Dia bersama pendukungnya
mendatangi kantor Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh untuk menyerahkan bukti
dukungan KTP, Jumat, 5 Agustus 2016.
Abdullah Puteh maju berpasangan dengan Sayed Mustafa. Mereka diterima oleh para
komisioner KIP Aceh di kantornya, dengan membawa kardus-kardus yang berisi 188.459
fotokopi KTP dukungan.
Puteh menjabat Gubernur Aceh pada 2000. Ia jatuh setelah divonis bersalah terlibat dalam
kasus pengadaan helikopter pada 2004. Hakim memvonisnya 10 tahun penjara. Namun dia
bebas pada November 2009. Saya sudah menjalani hukuman, dan kini terpanggil kembali.
Dia mengaku terpanggil untuk naik kembali melihat kondisi penduduk Aceh yang masih belum
sejahtera. Ia mengaku miris dengan kondisi pembangunan dan kehidupan masyarakat Aceh.
Di tengah melimpahnya banyak dana otsus (otonomi khusus), Aceh masih menjadi salah satu
wilayah termiskin penduduknya di Sumatera, ujarnya.
Ketua KIP Aceh Ridwan Hadi mengatakan telah menerima berkas dukungan dari pasangan
calon tersebut. Berkas nantinya dihitung jumlah dan sebaran wilayahnya oleh tim dari KIP
Aceh, katanya.

Read more at https://nasional.tempo.co/read/793533/abdullah-puteh-kembali-mencalonkan-


diri-jadi-gubernur-aceh#fbiOJUt8lOYZZb7p.99
TEMPO.CO , Makassar - Penyidik Unit Pidana Tertentu Kepolisian Resor Bone saat ini
sedang sidang kasus dugaan malpraktek yang dilakukan FX, seorang dokter magang di Rumah
Sakit Umum Daerah Tenriawaru, Watampone, Sulawesi Selatan. "Kami akan segera panggilses
pihak untuk diperiksa, termasuk keluarga korban," kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal
Polres Bone Ajun Komisaris Polisi Andi Asdar, kemarin.
Dokter FX oleh sebuah lembaga swadaya masyarakat Kamis pekan lalu. Laporan yang
diajukan sehari setelah Fira Aprilia, 13 tahun, warga Kelurahan Cellu, Kecamatan Tanete
Riattang Timur, Kabupaten Bone, dunia yang sedang patah. "Dokter yang ada dan pihak rumah
sakit juga akan kami cek," kata Asdar.
Menurut ayah Fira, Naharuddin, semasih duduk di kelas 4 SD pada Maret 2015, teman
sekelasnya mengusir Fira sampai terjatuh. Hod, lengan karik patah. Fira dibawa ke RSUD
Tenriawaru dan dokter dokter FX. Pada awal Februari 2016 Fira disarankan melakukan
foto rontgen . Bagus banget Tulang lengan yang patah sudah tersambung. Namun, menurut
FX, lengan Fira perlu dioperasi karena masih ada luka dalam di sekitar tulang lengan
itu. "Karena dokter yang saya pakai saja," ucapnya.
Ads by
Operasi dilakukan pada Rabu pekan lalu. Saat masuk ke ruang operasi kondisi masih
segar bugar. Namun, seusai operasi, sekitar pukul 18.00 Wita, muncul bercak merah mulai
wajah sampai ujung kaki. Keesokan harinya, Fira Fira tak bisa diselamatkan. "Saya sangat
kecewa dan menyesalkan pihak rumah sakit," tutur Naharuddin.
Dokter FX tidak bisa dimintai konfirmasi. Dia tidak ada di ruang kerja. Kepala Sub Bagian
Humas RSUD Tenriawaru Ramli juga sulit ditemui. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bone
Andi Kasma Padjalangi belum mengetahui kasus tersebut. "Saya akan memesan dokter itu,"
kata Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Bone itu.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tempo , FX dokter bedah. Dia berstatus dokter
magang di RSUD Tenriawaru. Dia hanya sekali setiap dua minggu sekali. "Dia belum menjadi
dokter definitif di rumah sakit ini," kata seorang sumber Tempo .
ANDI ILHAM

Read more at https://nasional.tempo.co/read/743883/malpraktek-dokter-magang-ini-diduga-


tewaskan-siswi-sd#QvG5dccVv3svKhHH.99
Mungkin banyak dari kita, yang belum familier dengan kata terapi komplementer,
terapi komplementer merupakan metode atau cara untuk menanggulangi penyakit yang
dilakukan sebagai pendukung pengobatan medis konvensional atau sebagai pengobatan pilihan
lain di luar pengobatan medis yang konvensional.

Saat ini, terapi komplementer mulai banyak dilirik oleh praktisi kesehatan, karena
sebenarnya terapi ini sudah ada sejak jaman nenek moyang kita dan merupakan kearifan lokal
serta masih banyak dilakukan sampai dengan sekarang. Hanya saja, pada saat itu, nenek moyang
kita hanya melakukannya karena kebiasaan atau tradisi, sedangkan saat ini terapi komplementer
yang digunakan oleh praktisi kesehatan adalah yang telah memilki dasar ilmiah yang dapat
dipertanggung-jawabkan. Prof. Achir Yani Hamid, DSNc mencontohkan tradisi minum jamu
yang sudah ada sejak jaman dulu dan masih sangat relevan hingga sekarang. Beliau juga
mencontohkan penggunaan madu sebagai terapi penyakit yang juga masih relevan hingga saat
ini.

Untuk menambah pemahaman praktisi kesehatan tentang terapi komplementer, maka


pada tanggal 25 Februari 2017, Prodi kebidanan Universitas Malahayati Bandar Lampung
menggelar seminar kesehatan tentang terapi komplementer. Pembicara dalam acara seminar ini
adalah Prof. Dr. Achir Yani Hamid, DNSc, yang merupakan guru besar Fakultas Ilmu
Keperawatan Universitas Indonesia, Dr. (Can) Debbyantina, SST, M.Keb dosen pengajar di
Prodi Kebidanan Poltekes Jakarta dan Uki Basuki, SKM, M.Kes dari Dinas Kesehatan Propinsi
Lampung. Seminar berjalan lancar dan menarik di bawah komando moderator yang juga ketua
Prodi Kebidanan Univertas Malahayati Daenty Maternity, SST, M.Keb. (lima-Dh)

Вам также может понравиться