Вы находитесь на странице: 1из 4

Tanah merupakan unsur yang sangat mudah dijumpai.

Manfaatnya pun juga sangat


banyak. Mengenai pemampatan tanah tak terlepas dari bahasan mengenai jenistanah
yang ada di muka bumi. Ada beberapa jenis tanah berdasarkan butirannya, antara lain:

Tanah dengan butiran kasar yakni tanah dengan kerikil dan pasir sebagai
butirannya,
Tanah dengan butiran halus yakni tanah dengan lanau dan lempung sebagai
butirannya,
Sedangkan tanah organik yakni bahan organik banyak terdapat dalam tanah ini.

Sedangkan untuk jenis tanah berdasarkan peletakannya, ada beberapa jenik antara
lain:

Tanah kohesif adalah sifat lekatan tanah banyak dijumpai antar butirannya,
Tanah non kohesif merupakan kebalikan dari tanah kohesif, yakni tidak dijumpai
atau hanya sedikit sekali dijumpai lekatan butiran dalam tanah ini

Tidak banyak yang menyadari bahwa tanah yang kita pijak makin lama makin turun.
Tidak banyak yang tahu mungkin bahwa salah satu penyebabnya adalah penyedotan
air tanah secara berlebihan. Dan tidak banyak yang peduli sepertinya untuk
menyelamatkan air, terutama yang berasal dari tanah.Tingginya laju pembangunan
Kota Metropolitan serta banyaknya sumur bor menjadi salah satu penyebab
mempercepat penurunan permukaan tanah yang tingkat kekerasannya masih rendah.

Namun yang menjadi permasalahan dalam pembangunan adalah penurunan tanah


yang diakibatkan kondisi tanah terebut yang memang tidak rata dan tidak padat. Salah
satu penurunan tanah adalah gejala settlement. Settlment sangat diperhitungkan dalam
suatu pembangunan karena berkaitan erat dengan sifat tanah yang akan dipakai
sebagai tempat atau alas suatu bangunan yang akan dibangun tersebut. Oleh karena
itu settlement sangat perlu diketahui baik penghitungannya maupun gejala-gejala
terjadinya ataupun dampak dan penanggulangan settlement tersebut.
Pengertian

Settlement adalah penurunan tanah akibat aliran air tanah dan pori tanah dan memeiliki kaitan dngan
konsolidasi. Settlement pada konsolidai dapat dihitung menggunakan rumus yang telah ada. Namun
sebelum menghitung settlement pada konsolidasi terlebih dahulu dilakukan pengujian

konsolidasiPenambahan beban di atas suatu permukaan dapat menyebabkan lapisan tanah dibawahnya
mengalami pemapatan. Pemapatan tersebut disebabkan oleh adanya depormasi partikel tanah, relokasi
partikel, keluarnya air atau uadara di dalam pori, dan sebab-sebab lain. Beberapa atau semua faktor
tersebut mempunyai hubungan dengan keadan tanah yang bersangkutan. Secara Umum, penurunan
(settlement) pada tanah yang disebabkan oleh pembebanan dapat dibagi menjadi 2 kelompok besar
yaitu:

1. Penurunan konsolidasi (Consolidation settlement), yang merupakan hasil dari perubahan volume
tanah jenuh air sebagai akibat dari keluarnya air yang menempati poro-pori tanah.

2. Penurunan segera ( immediete settlement), yang merupakan akibat dari deformasi elastis tanah
kering, basah dan jenuh air tanpa adannya perubahan kadar air. Perhitungan penurunan segera
umumnya didasarkan pada penurunan yang diturunkan dari teori elastisitas.

Dalam pembahasan suatu settlement, tidak dapat dipisahkan dengan konsolidasi karena konsolidasi
sangat berkaitan dengan settlement. Dengan membahas settlement suatu konsolidasi tanah, dapat
mengetahui penghitungan dalam memperkecil kemungkinan suatu penurunan tanah yang besar dalam
kontruksi. Sebelum mempelajari suatu settlement pada konsolidasi sebaiknya pembahasan mengenai
konsolidasi merupakan hal yang pertama diketahui.

a. Konsolidasi pada tanah

Bila lapisan tanah jenuh berpermeabilitas rendah diberi beban, tekanan air pori pada lapisan tersebut
akan bertambah. Perbedaan tekanan air pori pada lapisan tanah, berakibat air mengalir kelapisan tanah
dengan tekanan air pori yang lebih rendah, yang diikuti penurunan tanahnya. Karena permaebitas yang
rendah memerlukan waktu.
Konsolidasi adalah proses pengecilan volume secara perlahan pada tanah jenuh sempurna dengan
permeabilitas rendah karena pengaliran sebagian air pori. Dengan kata lain, konsolidasi adalah proses
terperasnya air tanah akibat bekerjanya beban, yang terjadi sebagai fungsi waktu karena kecilnya
permeabilitas tanah. Proses ini berlangsung terus sampai kelebihan tekanan air pori yang disebabkan
kenaikan total telah hilang. Kasus yang sangat sederhana adalah konsolidasi satu dimensi, dimana
kondisi regangan lateral nol mutlak ada. Proses konsolidasi dapat diamati dengan pemasanagan
piezimeter, untuk mencatat perubahan tekanan air pori dengan waktunya. Besarnya penurunan dapat
diukur degan berpedoman pada titik referensi pada tempat tertentu.

b. Proses konsolidasi

Mekanisme proses konsolidasi satu dimensi dengan cara analisis yaitu suatu silinder berpiston yang
berlubang dan dihubungkan dengan pegas, diisi air sampai memenuhi silinder. Pegas dianggap bebas
dari tegangan dan tidak ada gesekan antara dinding silinder dengan tepi piston. Pegas melukiskan tanah
yang mampat, sedangkan air dalam piston melukiskan air pori, dan lubang pada piston melukiskan
kemampuan tanah dalam meloloskan air atau permeabilitas tanahnya.

c. Pengujian konsolidasi

Tujuan pengujuan konsolidasi adalah menstimulasi kompresi dari tanah akibat beban yang bekerja
sehingga diperoleh karakteristik kompresi tanah yang akan dihitung untuk menghitung settlement.

Uji konsolidasi satu dimensi dengan kekangan lateral dilakukan dilaboratorium terhadap tanah berbutir
halus. Beban diberikan waktu tertentu sesuai prosedur, dan kompresi yang terjadi akibat keluarnya air
pori.

sebelum menghitung settlement pada konsolidasi terlebih dahulu dilakukan pengujian konsolidasi dan
dalam pengujian konolidasi hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagau berikut :

1. Tes konsolidasi dilakukan terhadap contoh tak terganggu

2. Sampel yang dipilih merupakan sampel yang mewakili pada kedalaman dan lapiasan tertentu.

3. Pembebanan diberikan sesui prosedur, biasanya kenaikan beban berjalan sesuai deret ukur, yaitu 25,
50, 100, 200, 400, 800, 1600, bahkan sampai 3200 kPa .

4. Karakteristik suatu tanah selama terjadi konsolidasi satu dimensi atau pemuaian ditentukan dengan
uji oedometer.

5. Perhitungan Settlement konsolidasi.


Beberapa penyebab settlement yang umum saat ini adalah :

1. Capaicty Bearing/tegas kegagalan atau ketidakstabilan, mencakup tanah longsor.

2. Kegagalan atau defleksi struktur pondasi.

3. Elastis atau penyimpangan tanah atau batu.

4. Konsolidasi (kompresi) tanah atau batu.

5. Penyusutan sehubungan dengan pengeringan.

6. Perubahan pada kepadatan sehubungan dengan goncangan atau getaran.

7. Perubahan Kimia yang mencakup peluruhan.

8. Erosi Bawah tanah.

9. Kehancuran pembukaan bawah tanah seperti gua atau tambang.

10. Kehancuran Struktural sehubungan dengan melemah dari sementasi ketika saturasi.

Вам также может понравиться