Вы находитесь на странице: 1из 15

Uji Kualitas Data

Uji Validitas

Analisis ini digunakan untuk mengukur seberapa cermat suatu tes dapat

melakukan fungsi ukuranya. Semakin tingggi validitas suatu alat maka semakin

tepat pula alat pengukur tersebut mengenai sasarannya, dan sebaliknya semakin

rendah suatu alat pengukur, maka semakin jauh pula alat pengukur tersebut

mengenai sasaranya. Teknik yang digunakan adalah memakai Pearson

Correlation, dihitung menggunakan bantuan computer program SPSS versi 21.

Tabel 4.1
Hasil Uji Validitas Kuesioner Penelitian
Pernyataan Rhitung Sig Keterangan
Keadilan
X1.1 0,900 0,000 Valid
X1.2 0,935 0,000 Valid
X1.3 0,905 0,000 Valid
X1.4 0,879 0,000 Valid
Tepat
X2.1 0,729 0,000 Valid
X2.2 0,879 0,000 Valid
X2.3 0,901 0,000 Valid
X2.4 0,877 0,000 Valid
Sesuai Kebijakan
X3.1 0,812 0,000 Valid
X3.2 0,881 0,000 Valid
X3.3 0,898 0,000 Valid
X3.4 0,883 0,000 Valid
X3.5 0,706 0,000 Valid
Motivasi dan Produktivitas
X4.1 0,733 0,000 Valid
X4.2 0,768 0,000 Valid
X4.3 0,842 0,000 Valid
X4.4 0,799 0,000 Valid
X4.5 0,806 0,000 Valid
X4.6 0,842 0,000 Valid
X4.7 0,660 0,000 Valid
X4.8 0,577 0,000 Valid
X4.9 0,735 0,000 Valid
X4.10 0,330 0,024 Valid
Sumber : Data Primer Diolah, 2017

Adapun kriteria yang digunakan dalam menemukan valid tidaknya

pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

tingkat kepercayaan = 95 persen (= 5 persen), Jika Signifikansi rhitung lebih

kecil dari 0,05, maka bukti pernyataan dikatakan valid. Dari Tabel 4.1

diperoleh bahwa semua indikator yang digunakan untuk mengukur variable-

variabel yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai nilai signifikansi

0,05, sehingga semua indikator tersebut adalah valid.

4.1.1 Hasil Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui tingkat

konsistensi jawaban kuesioner, sehingga mampu menunjukkan keandalan

sebuah alat ukur. Dalam pengujian ini dilakukan dengan Uji Cronbachs

Alpha. Nilai Cronbachs Alpha > 0,6, maka instrumen tersebut dapat

dinyatakan reliabel. Hasil uji reliabilitas untuk karyawan medis dapat

ditunjukkan pada tabel 4.2 berikut :

Tabel 4.2
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Alpha Crobach Nilai Kritis Keterangan
Keadilan 0.926 0.6 Reliabel
Tepat 0.866 0.6 Reliabel
Sesuai Kebijakan 0,891 0.6 Reliabel
Motivasi dan Produktivitas 0,895 0.6 Reliabel
Sumber : Data primer diolah, 2017

Dari hasil uji reliabilitas diperoleh koefisien reliabilitas untuk

seluruh variabel yang digunakan dalam penelitian ini lebih besar dari nilai
kritisnya yaitu 0,6 sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh butir

pertanyaan yang tertuang dalam kuesioner penelitian ini dapat dinyatakan

handal/reliabel. Artinya kuesioner ini memiliki hasil yang konsisten jika

dilakukan pengukuran dalam waktu dan model atau desain yang berbeda.

Deskripsi Responden

Deskripsi responden menyajikan profil responden berdasarkan jenis

kelamin, usia dan pekerjaan. Profil responden dalam penelitian ini disajikan

pada Tabel 4.1 berikut:

Tabel 4.3
Profil Responden

Dasar Klasifikasi Sub Klasifikasi Jumlah Prosentase


Jenis Kelamin Laki-laki 14 29,8
Perempuan 33 70,2
Jabatan Dokter 16 34,0
Perawat 31 66,0
Masa Kerja 1-5 tahun 14 29,8
6-10 tahun 1 2,1
Diatas 10 tahun 32 68,1
Pendidikan Akademi/Diploma 2 4,3
S1 37 78,7
S2 3 6,4
Lain-Lain (Dokter 5 10,6
Spesialis)
Sumber: Data primer diolah

Tabel 4.1 menunjukkan responden yang berjenis kelamin perempuan

jumlahnya lebih banyak dibandingkan laki-laki, yaitu sebanyak 33 orang

(70,2%). Mayoritas responden sebagian besar perawat, yaitu sebanyak 31

orang (66%). Sedangkan masa kerja responden mayoritas diatas 10 tahun

sebesar 32 responden atau 68,1% dan pendidikan responden sebagian besar

adalah S1 sebesar 37 responden atau 78,7%.


Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran atau

deskripsi suatu data.Analisis statistik deskriptif dalam penelitian ini dpat dilihat

dengan menggunakan nilai minimum, nilai maksimum, rata-rata dan standar

deviasi. Hasil analisis deskriptif untuk masing-masing variabel adalah sebagai

berikut :

Analisis Deskriptif Variabel Keadilan Kompensasi

Analisis keadilan kompensasi akan menjelaskan mengenai tentang keadilan

yang diterima dokter dan perawat mengenai kompensasi yang mereka terima.

Variabel keadilan kompensasi terdiri atas, remunerasi berdasarkan kompentensi

dan prestasi kerja, remunerasi berdasarkan beban kerja dan tanggung jawab,

keadilan dan kemerataan sistem remunerasi, dan kesesuaian dengan prestasi kerja.

Hasil analisis deskriptif variabel keadilan kompensasi adalah sebagai berikut :

Tabel 4.4

Hasil Analisis Keadilan Kompensasi

No Indikator N Min Max Mean Std. Dev.


1 remunerasi berdasarkan 47
1,00 5,00 3,3404 1,00599
kompentensi dan prestasi kerja
2 remunerasi berdasarkan beban 47
1,00 5,00 3,1702 1,00691
kerja dan tanggung jawab,
3 keadilan dan kemerataan sistem 47
1,00 5,00 3,1277 ,99164
remunerasi
4 kesesuaian dengan prestasi kerja 47 1,00 5,00 3,2340 1,00461
5 Rata-Rata Total 47 1,00 5,00 3,2181 ,90682
Sumber : Data Diolah, 2017

Hasil analisis deskriptif data tabel 4.4 karakteristik remunerasi berdasarkan

kompetensi dan prestasi kerja menunjukkan penilaian tertinggi yaitu rata-rata


3,3404. Hal ini berarti selama ini responden sudah merasa puas dengan sistem

remunerasi yang berlaku di Rumah Sakit. Sedangkan tingkat penilaian terendah

adalah karakteristik keadilan dan kemerataan remunerasi dengan tingkat rata-rata

sebesar 3,1277. Hal ini menunjukkan keadilan dan kemerataan remunerasi pada

organisasi belum dirasakan oleh responden.

Secara rata-rata keseluruhan tingkat keadilan kompensasi berada pada

tingkat rata-rata sebesar 3,2181. Hal ini menunjukkan bahwa keadilan kompensasi

yang selama ini diterima responden belum baik karena nilai rata-rata jawaban

responden dibawah 4 (kategori setuju). Hal ini menunjukkan sistem keadilan

kompensasasi yang terdiri dari remunerasi berdasarkan kompentensi dan prestasi

kerja, remunerasi berdasarkan beban kerja dan tanggung jawab, keadilan dan

kemerataan sistem remunerasi, dan kesesuaian dengan prestasi kerja belum

diterapkan secara maksimal.

Analisis Deskriptif Variabel Ketepatan Kompensasi

Analisis ketepatan kompensasi akan menjelaskan mengenai tentang

kepetapan kompensasi baik secara waktu, tugas, fungsi, jabatan, dan komposisi

yang diterima dokter dan perawat mengenai kompensasi yang mereka terima.

Variabel keadilan kompensasi terdiri atas, ketepatwaktuan kompensasi,

kesesuaian dengan tugas dan fungsi pokok, kesesuaian dengan identitas jabatan,

dan komposisi remunerasi. Hasil analisis deskriptif variabel keadilan kompensasi

adalah sebagai berikut :

Tabel 4.5
Hasil Analisis Ketepatan Kompensasi

No Indikator N Min Max Mean Std. Dev.


1 ketepatwaktuan kompensasi 47 1,00 5,00 2,2979 ,97613
2 kesesuaian dengan tugas dan 47
1,00 5,00 3,2128 ,95408
fungsi pokok
3 kesesuaian dengan identitas 47
1,00 5,00 3,2553 ,92002
jabatan
4 komposisi remunerasi 47 1,00 5,00 2,9574 ,97707
5 Rata-Rata Total 47 1,00 4,25 2,9309 ,80875
Sumber : Data Diolah, 2017

Hasil analisis deskriptif data tabel 4.5 karakteristik remunerasi berdasarkan

kesesuaian dengan identitas jabatan menunjukkan penilaian tertinggi yaitu rata-

rata 3,2553. Hal ini berarti selama ini responden belum merasa puas dengan

kesesuaian indentitas dengan jabatan yang berlaku di Rumah Sakit. Sedangkan

tingkat penilaian terendah adalah karakteristik ketepatwaktuan kompensasi

dengan tingkat rata-rata sebesar 2,2979. Hal ini menunjukkan responden tidak

puas dengan ketepatwaktuan pemberian kompensasi.

Secara rata-rata keseluruhan tingkat keadilan kompensasi berada pada

tingkat rata-rata sebesar 2,9309. Hal ini menunjukkan bahwa ketepatan

kompensasi yang selama ini diterima responden belum baik karena nilai rata-rata

jawaban responden dibawah 4 (kategori setuju). Hal ini menunjukkan sistem

ketetapan kompensasasi yang terdiri dari ketepatwaktuan kompensasi, kesesuaian

dengan tugas dan fungsi pokok, kesesuaian dengan identitas jabatan, dan

komposisi remunerasi belum diterapkan secara maksimal.

Analisis Deskriptif Variabel Kebijakan


Analisis kebijakan kompensasi akan menjelaskan mengenai tentang

kebijakan mengenai sistem kompensasi yang dibangun. Variabel kebijakan

kompensasi kompensasi terdiri atas, kebijakan tertulis, pemahaman sistem

remunerasi, standar pelaksanaan, kesesuaian dengan standar pelaksanaan, dan

kejelasan waktu pemberian kompensasi. Hasil analisis deskriptif variabel

kebijakan kompensasi adalah sebagai berikut :

Tabel 4.6

Hasil Analisis Kebijakan Kompensasi

No Indikator N Min Max Mean Std. Dev.


1 kebijakan tertulis 47 1,00 5,00 3,2979 1,08176
2 pemahaman sistem remunerasi 47 1,00 5,00 3,2340 1,08773
3 standar pelaksanaan 47 1,00 5,00 3,1915 1,11586
4 kesesuaian dengan standar
47 1,00 5,00 3,0638 ,96469
pelaksanaan
5 kejelasan waktu pemberian
47 1,00 5,00 2,6383 1,05141
kompensasi
6 Rata-Rata Total 47 1,00 4,80 3,0851 ,88637
Sumber : Data Diolah, 2017

Hasil analisis deskriptif data tabel 4.6 karakteristik remunerasi berdasarkan

terdapat kebijakan tertulis mengenai sistem pemberian remunerasi menunjukkan

penilaian tertinggi yaitu rata-rata 3,2979. Hal ini berarti selama ini responden

belum mengerti mengenai adanya kebijakan tertulis mengenai sistem pemberian

remunerasi di Rumah Sakit. Sedangkan tingkat penilaian terendah adalah

karakteristik kejelasan waktu pemberian kompensasi dengan tingkat rata-rata

sebesar 2,6383. Hal ini menunjukkan responden tidak puas dengan kejelasan

waktu pemberian kompensasi.


Secara rata-rata keseluruhan tingkat kebijakan kompensasi berada pada

tingkat rata-rata sebesar 3,0851. Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan

kompensasi yang selama ini diterima responden belum baik karena nilai rata-rata

jawaban responden dibawah 4 (kategori setuju). Hal ini menunjukkan sistem

kebijakan kompensasi kompensasi terdiri atas, kebijakan tertulis, pemahaman

sistem remunerasi, standar pelaksanaan, kesesuaian dengan standar pelaksanaan,

dan kejelasan waktu pemberian kompensasi belum diterapkan secara maksimal.

Analisis Deskriptif Variabel Motivasi dan Produktivitas

Analisis motivasi dan produktivitas menjelaskan mengenai tentang

bagaimana kompensasi dapat meningkatkan motivasi dan produktivitas. Variabel

motivasi dan produktivitas terdiri atas, mampu memotivasi, produktivitas, bekerja

lebih efektif, peningkatan prestasi kerja, mendorong kerja sama, penyelesaian

pekerjaan, tepat waktu, tingkat kehadiran, kepuasan akan kebijakan, dan

pengambilan keputusan. Hasil analisis deskriptif variabel kebijakan kompensasi

adalah sebagai berikut :

Tabel 4.7

Hasil Analisis Motivasi dan Produktivitas

No Indikator N Min Max Mean Std. Dev.


1 mampu memotivasi 47 1,00 5,00 3,2979 1,06148
2 Produktivitas 47 1,00 5,00 3,2979 1,06148
3 bekerja lebih efektif 47 1,00 5,00 3,2979 1,12124
4 peningkatan prestasi kerja 47 1,00 5,00 3,4894 ,95262
5 mendorong kerja sama 47 1,00 5,00 3,4043 1,03545
6 penyelesaian pekerjaan 47 1,00 5,00 3,5319 ,85595
7 tepat waktu 47 1,00 5,00 3,2766 ,90174
8 tingkat kehadiran 47 1,00 5,00 3,9362 ,96469
9 kepuasan akan kebijakan 47 1,00 5,00 3,0426 1,02060
10 pengambilan keputusan 47 1,00 5,00 3,8298 ,63654
11 Rata-Rata Total 47 1,50 5,00 3,4404 ,69647
Sumber : Data Diolah, 2017

Hasil analisis deskriptif data tabel 4.6 karakteristik remunerasi berdasarkan

tingkat kehadiran menunjukkan penilaian tertinggi yaitu rata-rata 3,9362. Hal ini

berarti selama ini responden menganggap adanya remunerasi akan meningkatkan

tingkat kehadiran mereka di Rumah Sakit. Sedangkan tingkat penilaian terendah

adalah kepuasan akan kebijakan dengan tingkat rata-rata sebesar 3,0426. Hal ini

menunjukkan responden tidak puas dengan kebijakan pemberian kompensasi.

Secara rata-rata keseluruhan tingkat kebijakan kompensasi berada pada

tingkat rata-rata sebesar 3,4404. Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan

kompensasi yang selama ini diterima responden belum baik karena nilai rata-rata

jawaban responden dibawah 4 (kategori setuju). Hal ini menunjukkan sistem

mampu memotivasi, produktivitas, bekerja lebih efektif, peningkatan prestasi

kerja, mendorong kerja sama, penyelesaian pekerjaan, tepat waktu, tingkat

kejadiran, kepuasan akan kebijakan, dan pengambilan keputusan belum

diterapkan secara maksimal.

Analisis Crosstab

Analisis crosstab adalah suatu metode analisis berbentuk tabel, dimana

menampilkan tabulasi silang atau tabel kontingensi yang digunakan untuk

mengidentifikasi dan mengetahui apakah ada korelasi atau hubungan antara satu

variabel dengan variabel yang lain. Tujuan analisis cross tab adalah untuk

mengentahui pendapat dokter dan perawat mengenai sistem kompensasi di Rumah

Sakit. Hasil analisis crosstab untuk masing-masing variabel adalah sebagai

berikut:
Variabel Keadilan Kompensasi

Hasil analisis crosstab variabel keadilan kompensasi adalah sebagai berikut :

Tabel 4.8

Hasil Analisis Crosstab Keadilan Kompensasi

No Indikator Jabatan STS TS N S SS Total Mean


1 remunerasi Dokter 2 6 5 3 0 16 2,56
berdasarkan
Perawat 3,74
kompentensi dan 0 4 2 23 2 31
prestasi kerja
2 remunerasi Dokter 2 7 5 2 0 16 2,44
berdasarkan beban
Perawat 3,55
kerja dan tanggung 0 6 3 21 1 31
jawab,
3 keadilan dan Dokter 2 5 7 2 0 16 2,56
kemerataan sistem Perawat 3,42
0 8 3 19 1 31
remunerasi
4 kesesuaian dengan Dokter 2 4 6 4 0 16 2,75
prestasi kerja Perawat 0 7 4 18 2 31 3,48
Total Dokter 8 22 23 11 0 64 2,58
Perawat 0 25 12 81 6 124 3,55
Sumber : Data Diolah, 2017

Hasil analisis croostab untuk variabel keadilan kompensasi dapat

disimpulkan sebagai berikut.

No Variabel Jabatan Mean


1 Keadilan Dokter 2,58
Perawat 3,55
2 Tepat, Dokter 2,44
Perawat 3,19
3 Sesuai Kebijakan Dokter 2,30
Perawat 3,49
4 Motivasi dan Dokter 2.86
Produktivitas Perawat 3,74
Secara keseluruhan, hasil analisis variabel keadilan kompensasi mayoritas

dokter menjawab netral (23 jawaban) dan tidak setuju (22 jawaban) sedangkan

jawaban setuju (11 jawaban) dan sangat tidak setuju (8 jawaban) dengan rata-rata

2,58 sedangkan mayoritas perawat menjawab setuju untuk variabel keadilan

kompensasi (81 jawaban) sedangkan tidak setuju (25 jawaban), netral (12

jawaban) dan sangat setuju (6 jawaban) dengan rata-rata 3,55. Hal ini dapat

disimpulkan bahwa apabila dilihat dari keadilan kompensasi yang diberikan

rumah sakit, perawat lebih puas terhadap keadilan kompensasi dibandingkan

dengan dokter.

Variabel Ketepatan Kompensasi

Hasil analisis crosstab variabel ketepatan kompensasi adalah sebagai berikut :

Tabel 4.9

Hasil Analisis Crosstab Ketepatan Kompensasi

No Indikator Jabatan STS TS N S SS Total Mean


1 ketepatwaktuan Dokter 5 5 5 1 0 16 2,12
kompensasi
Perawat 3 19 5 2 2 31 2.39
2 kesesuaian dengan Dokter 2 6 6 2 0 16 2,50
tugas dan fungsi
Perawat 0 4 6 20 1 31 3,58
pokok
3 kesesuaian dengan Dokter 1 6 5 4 0 16 2,75
identitas jabatan Perawat 0 5 6 19 1 31 3,52
4 Komposisi Dokter 3 5 7 1 0 16 2.86
remunerasi Perawat 0 8 8 14 1 31 3,74
Total Dokter 11 22 23 8 0 64 2,44
Perawat 3 36 25 55 5 124 3,19
Sumber : Data Diolah, 2017
Hasil analisis croostab untuk variabel ketepatan kompensasi dapat

disimpulkan sebagai berikut.

Secara keseluruhan, hasil analisis variabel ketepatan kompensasi mayoritas

dokter menjawab netral (23 jawaban) dan tidak setuju (22 jawaban) sedangkan

jawaban sangat tidak setuju (11 responden) dan setuju (8 responden) dengan rata-

rata 2,44 sedangkan mayoritas perawat menjawab setuju untuk variabel keadilan

kompensasi (55 jawaban) sedangkan jawaban tidak setuju (26 jawaban), snetral

(25 jawaban), sangat setuju (5 jawaban), dan sangat tidak setuju (3 jawaban)

dengan rata-rata 3,19. Hal ini dapat disimpulkan bahwa apabila dilihat dari

ketepatan kompensasi yang diberikan rumah sakit, perawat lebih puas terhadap

ketepatan kompensasi dibandingkan dengan dokter.

Variabel Kebijakan Kompensasi

Hasil analisis crosstab variabel ketepatan kebijakan adalah sebagai berikut :

Tabel 4.10

Hasil Analisis Crosstab Kebijakan Kompensasi

No Indikator Jabatan STS TS N S SS Total Mean


1 kebijakan tertulis Dokter 3 4 5 4 0 16 2,63
Perawat 1 4 2 22 2 31 3,65
2 pemahaman sistem Dokter 5 3 7 1 0 16 2,25
remunerasi
Perawat 0 3 4 22 2 31 3,74
3 standar Dokter 5 3 7 1 0 16 2,25
pelaksanaan Perawat 0 5 2 22 2 31 3,68
4 kesesuaian dengan Dokter 3 6 7 0 0 16 2,25
standar Perawat 3,48
0 4 9 17 1 31
pelaksanaan
5 kejelasan waktu Dokter 5 5 5 1 0 16 2,13
pemberian Perawat 2,90
1 13 6 10 1 31
kompensasi
Total Dokter 11 22 23 8 0 64 2,30
Perawat 3 36 25 55 5 124 3,49
Sumber : Data Diolah, 2017

Hasil analisis croostab untuk variabel kebijakan kompensasi dapat

disimpulkan sebagai berikut. Hasil analisis variabel kebijakan kompensasi

mayoritas dokter menjawab netral (23 jawaban) dan tidak setuju (22 jawaban)

sedangkan untuk jawaban sangat tidak setuju (11 jawaban) dan jawaban setuju (8

jawaban) dengan rata-rata 2,30 sedangkan mayoritas perawat menjawab setuju

untuk variabel keadilan kompensasi (55 jawaban) sedangkan tidak setuju (36

jawaban), netral (25 jawaban), dan sangat setuju (5 jawaban), dan sangat tidak

setuju (3 jawaban) dengan rata-rata 3,49. Hal ini dapat disimpulkan bahwa apabila

dilihat dari kebijakan kompensasi yang diberikan rumah sakit, perawat lebih puas

terhadap kebijakan kompensasi dibandingkan dengan dokter.

Variabel Motivasi dan Produktivitas

Hasil analisis crosstab variabel motivasi dan produktivitas adalah sebagai berikut :

Tabel 4.10

Hasil Analisis Crosstab Motivasi dan Produktivitas

No Indikator Jabatan STS TS N S SS Total Mean


1 mampu Dokter 3 6 6 1 0 16 2,31
memotivasi
Perawat 0 3 3 22 3 31 3,81
2 Produktivitas Dokter 3 6 6 1 0 16 2,32
Perawat 0 3 3 22 3 31 3,77
3 bekerja lebih Dokter 4 4 6 2 0 16 2,38
efektif Perawat 1 2 3 22 3 31 3,77
4 peningkatan Dokter 2 1 7 6 0 16 3,06
prestasi kerja Perawat 1 3 2 23 2 31 3,71
5 mendorong kerja Dokter 2 3 7 4 0 16 2,81
sama Perawat 1 3 4 19 4 31 3,71
6 penyelesaian Dokter 2 1 6 7 0 16 3,13
pekerjaan Perawat 0 2 6 21 2 31 3,74
7 tepat waktu Dokter 1 4 6 5 0 16 2,94
Perawat 0 2 6 21 2 31 3,45
8 tingkat kehadiran Dokter 1 1 4 6 4 16 3,68
Perawat 1 1 1 20 8 31 4,06
9 kepuasan akan Dokter 3 5 7 1 0 16 2,38
kebijakan Perawat 1 5 7 17 1 31 3,39
10 Pengambilan Dokter 1 0 5 8 2 16 3,63
keputusan Perawat 0 0 3 27 1 31 3,94
Total Dokter 22 31 60 41 6 160 2.86
Perawat 5 24 38 214 29 310 3,74
Sumber : Data Diolah, 2017

Hasil analisis croostab untuk variabel motivasi dan produktivitas dapat

disimpulkan sebagai berikut. Hasil analisis variabel motivasi dan produktivitas

mayoritas dokter menjawab netral (60 jawaban) sedangkan untuk jawaban setuju

(41 jawaban), tidak setuju (31 jawaban), sangat tidak setuju (22 jawaban), dan

jawaban sangat setuju (4 jawaban) dengan rata-rata 2,86 sedangkan mayoritas

perawat menjawab netral untuk variabel motivasi dan produktivitas (60 jawaban)

sedangkan tidak setuju (23 jawaban), netral (38 jawaban), dan sangat setuju (29

jawaban), dan sangat tidak setuju (5 jawaban) dengan rata-rata 3,74. Hal ini dapat

disimpulkan bahwa apabila dilihat dari motivasi dan produktivitas yang diberikan

rumah sakit, perawat lebih puas terhadap motivasi dan produktivitas dibandingkan

dengan dokter.

Вам также может понравиться