Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
METODELOGI PENELITIAN
rancangan Randomized post-test control only group design. Rancangan penelitian ini
P0
O0
P1
P S R O1
P2
O2
Keterangan
P : Populasi
S : Sampel
R : Randomisasi
intramuskular
Bali, waktu dilaksanakan mulai bulan Desember 2017 sampai bulan Februari 2018.
Populasi penelitian adalah Wistar Rat jenis kelamin jantan yang telah
dikondisikan baik lingkungan kandang maupun makanannya. Penggunaan hewan
coba ini akan dimintakan sertifikat Laik Etik Penelitian.
(t-1)( n-1) 15
(3-1)(n-1) 15
2n-2 15
2n 17
n 8,5
N = Besar sampel
T = Jumlah perlakuan
Dari hasil perhitungan rumus di atas, besar sampel minimal yang diperlukan
sebesar 9 sampel dalam satu kelompok. Untuk mengantisipasi kemungkinan drop out,
N = n/(1-f)
Dimana :
Maka :
N = 8,5/(1 0,1)
N = 8,5/0,9
N = 9,44 N dibulatkan menjadi 10
penelitian ini sebanyak 10 ekor hewan coba untuk tiap kelompok atau total 30 tikus.
c. Variabel kendali : Jenis tikus, jenis kelamin, umur, berat badan, lingkungan,
nutrisi.
tubuh yang memiliki peran fisiologis tertentu, seperti pembawa pesan seluler
and Drug Administration (FDA) AS, dan sekarang banyak digunakan untuk
penyakit radang kronis dan infeksi virus kekebalan tubuh manusia. Merk
2008).
delapan lapangan pandang pada mikroskop cahaya dengan perbesaran 200 kali.
mikroskop cahaya dengan perbesaran 400 kali. Yang dimaksud sel-sel osteosit
sel yang mengalami perubahan warna secara acak pada 5 lapang pandang pada
4.5.1 Alat
1. Kassa steril
4. Ketamine
5. Phenobarbital
6. Formalin 10%
7. Plester
9. Buku
10. Pensil
1. Kandang tikus
2. Timbangan
3. Penggaris
4. Kamera digital
5. Komputer
6. Pinset
7. Pisau bedah
8. Gunting
9. Obyek Glass
10. Mikroskop
11. Kamera
4.5.2 Bahan
1. Hewan coba: tikus Wistar, jenis kelamin jantan, umur 12 minggu, berat badan
1. Tikus yang akan diteliti dilakukan penyesuaian terhadap tempat dan makanan. Makanan
yang diberikan dialihkan dari makan sayur ke ekstrak makanan tikus yang terdiri dari
protein 20-25%, lemak 5%, pati 40-50%, serat kasar 5%. Tiap hari setiap tikus diberi
makan 12-20 gram makanan. Untuk air minum akan diberikan 80-100 cc/kgBB per hari,
dan akan tetap disediakan air minum ad libitum (Smith & Mangkoewidjojo, 1988).
2. Setiap tikus akan menempati satu kandang tikus yang dibuat dari kayu atau bambu dan
akan tetap dijaga kebersihannya, terlindung dari angin, hujan dan cahaya matahari
Hewan Universitas Udayana dengan ukuran 30x20 cm dan diberikan diet normal berupa
5. Digunakan 30 ekor tikus jantan dengan jenis Wistar jantan dengan umur antara
12 minggu.
6. Tikus kemudian dibagi menjadi 3 kelompok, Kelompok P0 tidak mendapat
8. Pada hari terakhir minggu kelima, tikus disuntik mati dengan ketamin, kemudian bagian
interstisial pada tulang femur tikus diambil sisi proksimal, distal dan bagian tengah untuk
dilakukan pemeriksaan kadar VEGF, kadar BMP 2 dan osteocalcin. Sisa tubuh tikus
dibakar.
Populasi: Tikus Wistar
RANDOMISASI
Sampel
Kriteria inklusi
Kriteria Eksklusi
1. Tikus jantan 1. Tikus sakit (gerakan tidak aktif)
2. Usia 12 minggu 2. Tikus tidak mau makan saat
3. Berat 200-250 gram penelitian.
4. Sehat, ditandai gerakan aktif
Eligible Subject
RANDOMISASI
5 minggu
Pemeriksaan :
- Osteonekrosis caput femur
- Jumlah adiposit sumsum tulang
- Jumlah osteosit yang nekrosis caput
femur
Analisis data
Data yang terkumpul akan dianalisis dengan program statistik SPSS for
Windows version 22.0. Setelah dilakukan analisa data, data VEGF dan BMP 2
berdistribusi tidak normal sehingga uji statistik yang digunakan adalah non-
parametrik.
1. Analisis Deskriptif
2. Analisis Normalitas
Uji normalitas data dengan Shapiro-Wilk test untuk mengetahui data sampel
4. Pada hipotesis pertama, kedua dilakukan uji one way ANOVA dan hipotesis