Вы находитесь на странице: 1из 20

Contoh Brosur Pilihan dengan Design

Paling Menarik
Berikut ini berbagai contoh brosur dari berbagai segmen usaha yang dapat memberikan anda
inspirasi bagaimana mempromosikan usaha anda melalui media brosur. Model warna brosur
sangat bagus apabila disesuaikan dengan materi yang ingin anda tampilkan. Model bisa lipat
3, Lipat 2 atau tanpa lipat. Beberapa desain menggunakan model yang unik dalam
pelipatannya. Silahkan klik gambar yang ingin anda lihat.

Brosur UKM

Brosur Air Mineral

Brosur Kesehatan dan Obat


Brosur Iklan / Promosi Produk

Brosur Laundry

BROSUR KLINIK GIZI


klinik gizi

8 Votes

Berikut ini adalah beberapa contoh brosur dari Klinik Gizi Puskesmas Mojoagung yang bisa
Anda buka dan di download / copy. GRATIS !!!!!!!!!!!!!! (Semoga Bermanfaat)
1. Brosur Diet Rendah Purin (untuk penderita kelebihan Asam Urat)

a. Brosur Diet Rendah Purin (halaman depan)

Brosur Diet Rendah Purin

b. Brosur Diet Rendah Purin (halaman dalam)


Brosur Diet Rendah Purin

2. Brosur Diet Rendah Lemak dan Kolesterol

a. Brosur Diet Rendah Lemak dan Kolesterol (halaman depan)


Brosur Diet Rendah Kolesterol

b. Brosur Diet Rendah Lemak dan Kolesterol (halaman dalam)


Brosur Diet Rendah Kolesterol

3. Diet Untuk Pasien Diabetes Melitus

a. Diet Untuk Pasien Diabetes Melitus (halaman depan)


Diet Untuk Pasien Diabetes Melitus

b. Diet Untuk Pasien Diabetes Melitus (halaman dalam)


Diet Untuk Pasien Diabetes Melitus

UPT PUSKESMAS NGAWEN II

Beranda
Profil
Pelayanan
Fasilitas
Info Puskesmas
Info Kesehatan
Gallery Foto
Jadwal Pelayanan

Pelayanan Poliklinik Rawat <font< div="">


Jalan : </font<>
Poli Umum Dan Poli Gigi
Link Web
* Setiap Hari Kerja : Senin
Sabtu * Departemen Kesehatan
* Senin Kamis : 08.00 * IDI Pusat
12.00 * Dinkes Prov.Jogjakarta
* Jumat : 08.00 10.30 * Dinkes Kab.Gunung
* Sabtu : 08.00 11.30 Kidul

Poli Kesehatan Ibu Anak Waktu Shalat


* Senin dan Rabu : Pelayanan
KB
* Selasa : Pelayanan Ibu
Hamil
* Jumat : Imunisasi Bayi,
* Senin Sabtu : MTBS
* Senin Kamis : 08.00
12.00
* Jumat : 08.00 10.30
* Sabtu : 08.00 11.30

* Poli Gizi

Selasa Dan Kamis : Konsultasi


Gizi
Messages Box * Senin Kamis : 08.00
12.00
* Jumat : 08.00 10.30
* Sabtu : 08.00 11.30

Pelayanan Instalasi Gawat Darurat dan Rawat Inap


: 24 Jam

Program keselamatan pasien

1. 1. PROGRAM KESELAMATAN PASIEN DI PUSKESMAS DALAM


MENDUKUNG AKREDITASI PUSKESMAS SEKSI YANDAS DAN RUJUKAN
BIDANG YANKESMAS DINAS KESEHATAN KOTA DEPOK
2. 2. STRATEGI 1. PEMBENTUKKAN TIM KESELAMATAN PASIEN
TINGKAT KOTA DEPOK 2. SOSIALISASI UPAYA KESELAMATAN PASIEN
KE SELURUH PUSKESMAS 3. PENYUSUNAN DOKUMEN UPAYA
KESELAMATAN PASIEN (KEBIJAKAN, PEDOMAN, PANDUAN, SOP DAN
REKAM IMPLEMENTASI DI DINAS KESEHATAN & PUSKESMAS) 3.
PENYUSUNAN MEKANISME MONITORING & EVALUASI SERTA
PENCATATAN & PELAPORAN
3. 3. DOKUMEN UPAYA KESELAMATAN PASIEN DALAM AKREDITASI
PUSKESMAS (1) KEBIJAKAN SK KEWAJIBAN TENAGA KLINIS DALAM
PENINGKATAN MUTU & KESELAMATAN PASIEN SK PENANGANAN KTD,
KTC, KPC, KNC SK PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO KLINIS SK
PENYUSUNAN INDIKATOR KLINIS & INDIKATOR PERILAKU PEMBERI
PELAYANAN KLINIS SK STANDAR LAYANAN KLINIS SK PENETAPAN
DOKUMEN EKSTRENAL YANG MENJADI ACUAN PENYUSUNAN
STANDAR PELAYANAN KLINIS SK INDIKATOR MUTU LAYANAN KLINIS
SK SASARAN KESELAMATAN PASIEN SK SEMUA PIHAK YANG
TERLIBAT DALAM UPAYA PENINGKATAN MUTU & KESELAMATAN
PASIEN (DENGAN URAIAN TUPOKSI SESUAI PERAN & FUNGSI) SK
PEMBENTUKKAN TIM PENINGKATAN MUTU PELAYANAN KLINIS DAN
KESELAMATAN PASIEN BESERTA TUPOKSI SK PETUGAS YANG
BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP UNTUK PELAKSANAN KEGIATAN
YANG DIRENCANAKAN SK PETUGAS YANG BERKEWAJIBAN
MELAKUKAN PEMANTAUAN PELAKSANAAN KEGIATAN SK
PENYAMPAIAN INFORMASI HASIL PENINGKATAN MUTU LAYANAN
KLINIS & KESELAMATAN PASIEN
4. 4. DOKUMEN UPAYA KESELAMATAN PASIEN DALAM AKREDITASI
PUSKESMAS(2) PANDUAN PANDUAN MANAJEMEN RISIKO KLINIS
KERANGKA ACUAN KERANGKA ACUAN PROGRAM KESELAMATAN
PASIEN PERENCANAAN PERENCANAAN PROGRAM PENINGKATAN
MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN (KEJELASAN ALOKASI &
KEPASTIAN KETERSEDIAAN SUMBER DAYA) PERENCANAAN
PERBAIKAN PELAYANAN KLINIS YANG PRIORITAS SOP PROSEDUR
PELAYANAN KLINIS PROSEDUR PENANGANAN DAN PELAPORAN KTD,
KTC, KPC,KNC PROSEDUR PENYUSUNAN INDIKATOR KLINIS &
INDIKATOR PERIULAKU PEMBERI PELAYANAN KLINIS PROSEDUR
PENYAMPAIAN INFORMASI HASIL PENINGKATAN MUTU LAYANAN
KLINIS DAN KESELAMATAN PASIEN
5. 5. DOKUMEN UPAYA KESELAMATAN PASIEN DALAM AKREDITASI
PUSKESMAS (3) DOKUMEN PELAPORAN HASIL PENGUMPULAN DATA,
BUKTI ANALISIS, DAN PELAPORAN BERKALA INDIKATOR MUTU KLINIS
BUKTI MONITORING, BUKTI EVALUASI, BUKTI ANALISIS, BUKTI
TINDAK LANJUT TERHADAP HASIL MONITORING & PENILAIAN MUTU
KLINIS BUKTI IDENTIFIKASI, DOKUMENTASI & PELAPORAN KASUS
KTD, KTC, KPC, KNC BUKTI ANALISIS DAN TINDAK LANJUT KASUS
KTD, KTC, KPC, KNC BUKTI IDENTIFIKASI RISIKO ANALISIS, DAN
TINDAK LANJUT RISIKO PELAYANAN KLINIS BUKTI PELAKSANAAN
EVALUASI PERILAKU PETUGAS DALAM PELAYANAN KLINIS DAN
TINDAK LAN JUT BUKTI PELAKSANAAN, EVALUASI DAN TINDAK
LANJUT PROGRAM PENINGKATAN MUTU KLINIS DAN KESELAMATAN
PASIEN BUKTI PENETAPAN PELAYANAN PRIORITAS UNTUK
DIPERBAIKI DENGAN KRITERIA PEMILIHAN YANG JELAS
6. 6. DOKUMEN UPAYA KESELAMATAN PASIEN DALAM AKREDITASI
PUSKESMAS (4) DOKUMEN PELAPORAN DOKUMEN PENGGALANGAN
KOMITMEN DAN PELAKSANAAN SOSIALISASI MUTU KLINIS &
KESELAMATAN PASIEN SECARA PERIODIK BUKTI KETERLIBATAN
KEPALA PUSKESMAS DAN TENAGA KLINIS DALAM MENETAPKAN
PRIORITAS PELAYANAN YANG AKAN DIPERBAIKI BUKTI MONITORING
, EVALUASI DAN TINDAK LANJUT PELAKSANAAN PERBAIKAN
PELAYANAN BUKTI PENGUKURAN MUTU LAYANAN KLINIS
(PENILAIAN PASIEN, PELAYANAN PENUNJANG DIAGNOSIS,
PENGGUNAAN ANTIBIOTIK, PENGENDALIAN INFEKSI NOSOKOMIAL)
SERTA TINDAK LANJUT BUKTI KETERLIBATAN TENAGA PEMBERI
PELAYANAN KLINIS DALAM MENETAPKAN TINGKAT PENCAPAIAN
MUTU KLINIS DAN PRIORITAS YANG AKAN DIPERBAIKI BUKTI
PENGUMPULAN DATA , ANALISIS, DAN TINDAK LANJUT MUTU
LAYANAN KLINIS DAN KESELAMATAN PASIEN SECARA PERIODIK
LAPORAN HASIL MONITORING, HASIL ANALISIS, KESIMPULAN DAN
REKOMENDASI MUTU LAYANAN KLINIS & KESELAMATAN PASIEN
DOKUMEN PELAPORAN KEGIATAN PENINGKATAN MUTU LAYANAN
KLINIS DAN KESELAMATAN PASIEN KE DINAS KESEHATAN
7. 7. TIM PENINGKATAN MUTU LAYANAN KLINIS & KESELAMATAN
PASIEN TIM TINGKAT KOTA PERWAKILAN PUSKESMAS DENGAN
BERBAGAI PROFESI DITETAPKAN MELALUI SK KEPALA DINAS
KESEHATAN TUPOKSI MENDUKUNG PENINGKATAN MUTU LAYANAN
KLINIS & KESELAMATAN PASIEN DALAM RANGKA AKREDITASI
PUSKESMAS MEMBINA 4 PUSKESMAS DALAM PROSES AKREDITASI
8. 8. 6 TUJUAN KESELAMATAN PASIEN
9. 9. GOAL 1 Identifikasi Pasien Gelang pasien Rekam Medis
10. 10. GOAL 2 Komunikasi Efektif Komunikasi Dokter Pasien
11. 11. GOAL 3 Peningkatan Keamanan Obat 1. Penulisan Resep yang mudah terbaca 2.
Peningkatan Keamanan saat pemberian obat 3. yang BENTUK MIRIP , NAMA
MIRIP
12. 12. GOAL 4 Kepastian Tepat Lokasi, Tepat Prosedur dan Tepat Operasi
13. 13. GOAL 5 REDUCE THE RISK OF HEALTHCARE ASSOCIATED
INFECTION HAND HYGIENE REDUCE NOSOCOMIAL INFECTION
SAFETY BOX
14. 14. KAPAN KITA MENCUCI TANGAN ?
15. 15. CUCI TANGAN
16. 16. DUKUNGAN BMHP HANDRUB PKM RANAP DENGAN BREKET : 20
TANPA BREKET : 20 PKM NON RANAP DENGAN BREKET : 7 TANPA
BREKET : 15- 25 KPRJ PEMDA DENGAN BREKET : 1 TANPA BREKET : 1
17. 17. DUKUNGAN BMHP HANSCRUB PKM RANAP DENGAN BREKET : 8-9
PKM NON RANAP DENGAN BREKET : 3 KPRJ PEMDA DENGAN
BREKET : 1
18. 18. DUKUNGAN BMHP SAFETY BOX KETERSEDIAAN ?? KEBUTUHAN
??
19. 19. GOAL 6 PENGURANGAN RISIKO JATUH
20. 20. PEMBAGIAN TIM BEJI CIMANGGIS CIPAYUNG PANCORAN MAS
21. 21. RENCANA KEGIATAN & TIME SCHEDULE N O KEGIATAN JUNI JULI
AGUST SEPT PJ

Perencanaan Puskesmas Dalam Standar Akreditasi

1. Perencanaan Puskesmas Dalam Standar Akreditasi


2. Pelayanan Yang Di akreditasi BAB I, II, III Penyelenggaraan Pelayanan Puskesmas
(PPP) Kepemimpinan dan Manajemen Puskesmas (KMP) Peningkatan Mutu Puskesmas
(PMP) BAB IV, V, VI Upaya Kesehatan Masyarakat yang Berorientasi Sasaran (UKMBS)
Kepemimpinan dan Manajemen Upaya Kesehatan Masyarakat Sasaran Kinerja dan
MDGst BAB VII, VIII, IX Layanan Klinis yang Berorientasi Pasien (LKBP)
Manajemen Penunjang Layanan Klinis (MPLK) Peningkatan Mutu Klinis dan
Keselamatan Pasien (PMKP) Adm.Manajemen Program / Upaya Pely. Medis Dasar
3. BAB.I Penyelenggaraan Pelayanan Puskesmas (PPP) Analisis kebutuhan Masy. &
perencanaan puskesmas Akses dan Pelaksanaan kegiatan Evaluasi Kebutuhan masyarakat
akan pelayanan Puskesmas diidentifikasi dan tercermin dalam Upaya Puskesmas. Peluang
untuk pengembangan dan peningkatan pelayanan diidentifikasi dan dituangkan dalam
perencanaan dan pelaksanaan kegiatan Strategi perbaikan yang berkesinambungan
diterapkan agar penyelenggaraan pelayanan tepat waktu, dilakukan secara profesional dan
memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat, serta tujuan Puskesmas Evaluasi dilakukan
terhadap efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pelayanan, apakah sesuai dengan rencana
dan dapat memenuhi kebutuhan dan harapan pengguna pelayanan.
4. Standar 1.1. Analisis Kebutuhan Masyarakat dan Perencanaan Puskesmas Di
Puskesmas ditetapkan jenis-jenis pelayanan yang disediakan bagi masyarakat dan dilakukan
kerja sama untuk mengidentifikasi dan merespons kebutuhan dan harapan masyarakat akan
pelayanan Puskesmas yang dituangkan dalam perencanaan. Dilakukan pembahasan bersama
dengan masyarakat secara proaktif untuk mengetahui dan menanggapi reSOPns masyarakat
terhadap mutu dan kinerja pelayanan, untuk meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap
pelayanan, pelaksanaan upaya Puskesmas, dan terhadap sarana prasarana pelayanan yang
disediakan oleh Puskesmas. Peluang pengembangan dalam penyelenggaraan upaya
Puskesmas dan pelayanan diidentifikasi dan ditanggapi secara inovatif Perencanaan
Operasional Puskesmas disusun secara terintegrasi berdasarkan visi, misi, tujuan Puskesmas,
dan perencanaan strategis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Pimpinan Puskesmas dan
Penanggung jawab Upaya Puskesmas wajib memonitor pelaksanaan dan pencapaian
pelaksanaan pelayanan dan Upaya Puskesmas dan mengambil langkah tindak lanjut untuk
revisi/perbaikan rencana bila diperlukan.
5. Di Puskesmas ditetapkan jenis-jenis pelayanan yang disediakan bagi masyarakat dan
dilakukan kerja sama untuk mengidentifikasi dan merespons kebutuhan dan harapan
masyarakat akan pelayanan Puskesmas yang dituangkan dalam perencanaan. Elemen
Penilaian Ditetapkan jenis-jenis pelayanan yang disediakan berdasarkan prioritas. Tersedia
informasi tentang jenis pelayanan dan jadwal pelayanan Ada upaya untuk menjalin
komunikasi dengan masyarakat Ada Informasi tentang kebutuhan dan harapan masyarakat
yang dikumpulkan melalui survei atau kegiatan lainnya. Ada perencanaan Puskesmas yang
disusun berdasarkan analisis kebutuhan masyarakat dengan melibatkan masyarakat dan
sektor terkait yang bersifat komprehensif, meliputi promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitatif. Pimpinan Puskesmas, Penanggung jawab, dan Pelaksana Kegiatan
menyelaraskan antara kebutuhan dan harapan masyarakat dengan visi, misi, fungsi dan tugas
pokok Puskesmas Pimpinan Puskesmas dan Penanggung jawab Upaya Puskesmas wajib
memonitor pelaksanaan dan pencapaian pelaksanaan pelayanan dan Upaya Puskesmas dan
mengambil langkah tindak lanjut untuk revisi/perbaikan rencana bila diperlukan. Elemen
Penilaian Ada mekanisme monitoring yang dilakukan oleh Pimpinan Puskesmas dan
Penanggung jawab upaya puskesmas untuk menjamin bahwa pelaksana akan melaksanakan
kegiatan sesuai dengan perencanaan operasional. Ada indikator yang digunakan untuk
monitoring dan menilai proses pelaksanaan dan pencapaian hasil pelayanan. Ada mekanisme
untuk melaksanakan monitoring penyelenggaraan pelayanan dan tindak lanjutnya baik oleh
Pimpinan Puskesmas maupun Penanggung jawab Upaya Puskesmas. Ada mekanisme untuk
melakukan revisi terhadap perencanaan operasional jika diperlukan berdasarkan hasil
monitoring pencapaian kegiatan dan bila ada perubahan kebijakan pemerintah.
6. Perencanaan Operasional Puskesmas disusun secara terintegrasi berdasarkan visi, misi,
tujuan Puskesmas, dan perencanaan strategis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Ada
Rencana Usulan Kegiatan (RUK) disusun berdasarkan Rencana Lima Tahunan Puskesmas,
melalui analisis kebutuhan masyarakat Ada Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)
Puskesmas sesuai dengan anggaran yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten untuk
tahun berjalan. Penyusunan RUK dan RPK dilakukan secara lintas program dan lintas
sektoral RUK dan RPK merupakan rencana terintegrasi dari berbagai Program/Upaya pokok
Puskesmas Ada kesesuaian antara Rencanaan Pelaksanaan Kegiatan (RPK) dengan Rencana
Usulan kegiatan (RUK) dan Rencana Lima Tahunan Puskesmas. Elemen Penilaian
7. Dokumen Telusur Dokumen RUK Dokumen RPK, Kerangka Acuan Kegiatan
Dokumen Perencanaan Lima tahun puskesmas Rekaman pelaksanaan rapat penyusunan
perencanaan Puskesmas dengan bukti kehadiran lintas sektor dan lintas program (Laporan
Kegiatan Penyusunan RUK, RPK )
8. Dokumen Telusur SK Kepala Puskesmas & SOP tentang pemberian informasi kepada
masyarakat, LS,LP tentang tujuan, sasaran, tupoksi dan kegiatan Puskesmas.( Hasil
Perencanaan) SK Kepala Puskesmas tentang penetapan indikator prioritas untuk
monitoring dan menilai kinerja. SOP Perencanaan ( termasuk SOP revisi rencana )
9. Partisipatif Selaras Keterkaitan Telusur Sistem Keterlibatan Masyarakat
Keterlibatan Lintas Sektor Keterlibatan Lintas Program Selaras visi misi puskesmas
Selaras Renstra Dinas Kesehatan Musrenbang Desa/Kel. Musrenbang Kecamatan
Musrenbang Kab./Kota
10. Perumusan Fokus Arah Pembangunan Kesehatan Rakorkesda I (Perencanaa)
Penyempurnaan Rancangan Renja Finalisasi Dokumen Renja Rakorkesda II (Sinkronisasi
Anggaran ) Finalisasi Dokumen Anggaran Rencana Usulan Program Penyusunan RUK
Puskesmas Lokakarya Penyusunan Rancangan Awal Renja Dinkes Forum SKPD RKPD
KUA PPAS APBDMusrenbang Desa/Kel. Musrenbang Kecamatan Musrenbang Kota
TAHAPAN PERENCANAAN Dan PENGANGGARAN TERPADU
11. Rencana Lima Tahunan Puskesmas ( Pedoman Penyusunan Dokumen Akreditasi
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama, Dirjen BUK 2014 ) Bab I Pendahuluan A. Keadaan
Umum Puskesmas B. Tujuan Penyusunan Rencana Lima Tahunan C. Indikator dan standar
kinerja Analisis Kinerja A. Pencapaian Kinerja untuk tiap jenis pelayanan dan upaya
Puskesmas B. Analisis Kinerja : menganalisis faktor pendukung dan penghambat
pencapaian kinerja Rencana Pencapaian Kinerja Lima Tahun A. Program Kerja dan kegiatan
: berisi program- program kerja yang akan dilakukan yang meliputi : Program kerja
pengembangan SDM, Program Kerja Pengembangan Sarana, Program Kerja Pengembangan
manajemen dst B. Rencana anggaran : yang merupakan rencana biaya untuk tiap-tiap
program kerja dan kegiatan- kegiatan yang direncanakan secara garis besar Penutup Matrik
rencana kerja 5 tahunan Bab II Bab III Bab IV

Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP)


Oleh
noorf
, on 05/10/2015
Share5

Kedudukan PKP dalam Manajemen Puskesmas:

P1 : perencanaan ==> PTP/Perencanaan Tingkat Puskesmas


P2 : penggerakan dan pelaksanaan ==> Lokmin, Kegiatan Puskesmas, Pencatatan,
Pengelolaan Keuangan dan sumber daya (termasuk SDM)
P3 : pengawasan, penilaian dan pengendalian ==> Laporan (Termasuk Profil), PKP

Kedudukan PKP dalam Sistem Pengelolaan Puskesmas:

1. INPUT: 5M (Man, Money, Methode, Materials, Machine) yaitu PTP


2. PROSES: 5W+1H (Who, What, How, When, Why, Where) yaitu Lokmin, dll.
3. OUTPUT: yaitu PKP dan Laporan

Kedudukan PKP dalam Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP):

1. Input: Bahan Analisa dari Laporan, PKP, dan evaluasi Kegiatan sebelumnya
2. Proses: Lokmin, Penetapan prioritas Masalah, Penetapan Penyebab Masalah,
Pemecahan Masalah
3. Output: RUK (Rencana USulan Kegiatan) dan RPK (Rencana Pelaksanaan Kegiatan)

Matriks Rencana Usulan Kegiatan (RUK)


No Upaya Kegiatan Tujuan Sasaran Target Kebutuhan Sumberdaya Indikator Sumber
Kesehatan Keberhasi Pembia
Dana Alat Tenaga
Esensial lan yaan
1 Promkes
2 Gizi Masy
3 KIA+ KB
4 P2M
5 Kesling

Dibuat: RUK Upaya Kesehatan Wajib, Upaya Kesehatan Pengembangan

Contoh Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) Puskesmas Tahun


Rincian Lokasi Tenaga
Upaya Volume
No Kegiatan Sasaran Target Pelaksa Pelaksa Pelaksa Jadwal Biaya
Kesehatan Kegiatan
naan naan na
1 Promkes
2 Gizi Masy
3 KIA+ KB
4 P2M
5 Kesling

Pedoman Penilaian Monitoring dan Evaluasi

1. 1. Drs. H. Dadang Solihin, MA Direktur Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah


Bappenas Bintek Perencanaan, Penganggaran dan Monev Pembangunan Daerah
Bappeda Kabupaten Paser, Kalimantan Timur Tanah Grogot, 28 November 2008
BAPPENAS Pedoman Penilaian Monitoring dan Evaluasi Pedoman Penilaian
Monitoring dan Evaluasi
2. 2. dadang-solihin.blogspot.com 2
3. 3. Beside working as Assistant Professor at Graduate School of AsiaPacific
Studies, Waseda University, Tokyo, Japan, he also active as Associate Professor at
University of Darma Persada, Jakarta, Indonesia.
He got various training around the globe, included Shanghai International Program f
or Development Evaluation Training
(2008), Public Officials Capacity Building Training Program for Government Innov
ation, Seoul
Korea (2007), Advanced International Training Programme of Information Technol
ogy Management, at Karlstad City, Sweden (2005). the Training Seminar on Land U
se and Management, Taiwan (2004). Developing Multimedia Applications for Mana
gers, Kuala Lumpur, Malaysia (2003). Applied Policy Development Training, Vanc
ouver, Canada (2002). Local Government Administration Training Course, Hiroshi
ma, Japan (2001). and Regional Development and Planning Training Course, Sappo
ro, Japan (1999). He published more than five books regarding local autonomous.
You can reach Dadang Solihin by email at dadangsol@yahoo.com
or by his mobile at +62812 932 2202 Dadang Solihin currently
is Director for Regional Development Performance Evaluation at Indonesian Nation
al Development Planning Agency
(Bappenas). He holds MA degree in Economics from University of Colorado, USA.
His previous post is Director for System and Reporting of Development Performanc
e Evaluation at Bappenas. Dadang Solihins Profile 3dadang-solihin.blogspot.com
4. 4. 4 MateriMateri Prinsip Prinsip Dasar Pengembangan Sistem Evaluasi
Gambaran Sistem Evaluasi Kinerja Pembangunan (Sekarang dan Akan Datang)
Pengertian Indikator Kinerja Langkah-Langkah Menyusun Indikator Kinerja
Penjabaran Indikator Kinerja RPJMN 2004-2009 dadang-solihin.blogspot.com
5. 5. Sederhana dan mudah dikontrol Kapasitas evaluasi yang kuat Informasi
yang terbuka dan dapat dievaluasi Adanya penghargaan terhadap kinerja
Kejelasan status hasil evaluasi Prinsip Prinsip Dasar Pengembangan Sistem
Evaluasi Prinsip Prinsip Dasar Pengembangan Sistem Evaluasi 5dadang-
solihin.blogspot.com
6. 6. Gambaran Sistem M&E (Sekarang dan Akan Datang) dadang-
solihin.blogspot.com 6 Sekarang Akan Datang Adanya berbagai macam peraturan
yang mengamanatkan agar sektor (K/L) dan daerah menyusun laporan evaluasi
kinerja pembangunan Depdagri LAN Menpan Departemen Keuangan
Bappenas Setneg K/L terkait Tidak adanya implikasi/dampak dari
pelaksanaan kegiatan evaluasi Sangat Mahal (Biaya dan Waktu) Evaluasi top-
down Evaluasi fragmentasi 1 waktu Evaluasi pasif Kurangnya penghargaan
terhadap hasil evaluasi Satu laporan dapat diakses oleh seluruh institusi (K/L) dan
daerah Evaluasi dapat dilakukan secara komprehensif Sistem evaluasi yang baru
diharapkan mewujudkan integrasi dan saling keterkaitan yang bersinergi dan
mempengaruhi antara hasil evaluasi yang satu dengan yang lainnya Lebih efisien
dan biaya rendah Memperkenalkan evaluasi yang terintegrasi, sistem top-down
dan bottom- up Evaluasi yang kontinu untuk proses pembelajaran institusi
Evaluasi aktif (melibatkan pihak eksternal) Menciptakan sistem insentif-
disinsentif dari hasil evaluasi Adanya komunitas evaluator
7. 7. dadang-solihin.blogspot.com 7 Who does what? + 30 Laws and Regulations
regarding M&E Picture from John Mancini, ECM in State and Local Government
8. 8. Pengertian Indikator KinerjaPengertian Indikator Kinerja Indikator Kinerja
adalah uraian ringkas dengan menggunakan ukuran kuantitatif atau kualitatif yang
mengindikasikan pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah disepakati dan
ditetapkan KEGUNAAN dasar penilaian kinerja, baik dalam tahap perencanaan
(ex-ante), pelaksanaan (on-going), maupun setelahnya (ex-post) petunjuk
kemajuan dalam rangka mencapai tujuan atau sasaran 8dadang-solihin.blogspot.com
9. 9. Pengertian KinerjaPengertian Kinerja Gambaran mengenai tingkat pencapaian
pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran,
tujuan, misi, dan visi organisasi (LAN, 1999:3) Outcome hasil kerja keras
organisasi dalam mewujudkan tujuan stratejik yang ditetapkan organisasi, kepuasan
pelanggan serta kontribusinya terhadap perkembangan ekonomi masyarakat (Kane
dan Johnson, 1995) Perilaku berkarya, penampilan atau hasil karya. Oleh karena
itu kinerja merupakan bentuk bangunan yang multi dimensional, sehingga cara
mengukurnya sangat bervariasi tergantung pada banyak faktor (Bates dan Holton
1995). 9dadang-solihin.blogspot.com
10. 10. Pengembangan Indikator KinerjaPengembangan Indikator Kinerja Tidak cukup
hanya dengan memfokuskan pada penghitungan biaya keluaran (efisiensi). Tujuan
kebijakan dan pendekatan program juga harus dianalisa Indikator bisa diterapkan
untuk: (a) Masukan; (b) Efisiensi Keluaran; (c) Efektivitas Hasil; (d) Kualitas;
dan (e) Kepuasan Pelanggan. Bisa dikaitkan dengan kesepakatan kinerja antara
Menteri dan Kepala Lembaga dan para pejabat di bawahnya Indikator memerlukan
definisi dan penafsiran yang hati-hati seringkali diformulasikan,
diimplementasikan dan ditafsirkan dengan buruk Harus dikembangkan untuk
masing-masing program/kegiatan ada yang sulit misalnya pertahanan beberapa
lebih mudah misalnya penyelenggara jasa. 10dadang-solihin.blogspot.com
11. 11. Fungsi Indikator KinerjaFungsi Indikator Kinerja memperjelas tentang; what,
how, who, and when suatu kegiatan dilaksanakan menciptakan konsensus yang
dibangun oleh stakeholders membangun dasar pengukuran, analisis, dan evaluasi
kinerja program pembangunan
12. 12. Kedudukan Indikator KinerjaKedudukan Indikator Kinerja Perencanaan
Pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi Indikator Kinerja KuantitatifKualitatif
Sasaran dan Tujuan 12dadang-solihin.blogspot.com
13. 13. Jenis Indikator KinerjaJenis Indikator Kinerja Input Proses Output Indikator
Kinerja Outcomes Benefit Impact 13dadang-solihin.blogspot.com
14. 14. dadang-solihin.blogspot.com Terminologi Setiap TingkatanTerminologi Setiap
Tingkatan MANFAAT Tujuan/manfaat yang diperoleh dengan berfungsinya
keluaran secara optimal HASIL Segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya
suatu keluaran OUTPUT Sesuatu yang langsung diperoleh/ dicapai dari pelaksanaan
kegiatan INPUT DAMPAK Pengaruh yang ditimbulkan dari manfaat yang
diperoleh dari hasil kegiatan Menggambarkan aspek makro tujuan proyek secara
sektoral, regional maupun nasional Kegiatan dan sumberdaya/dana yg dibutuhkan
agar keluaran sesuai yg diharapkan 14
15. 15. Indikator Kinerja INPUTIndikator Kinerja INPUT Indikator ini mengukur
jumlah sumberdaya seperti anggaran (dana), SDM, peralatan, material, dan masukan
lainnya yang dipergunakan untuk melaksanakan kegiatan. Dengan meninjau
distribusi sumberdaya dapat dianalisis apakah alokasi sumberdaya yang dimiliki
telah sesuai dengan rencana stratejik yang ditetapkan Contoh: Jumlah dana yang
dibutuhkan Tenaga yang terlibat Peralatan yang digunakan Jumlah bahan yang
digunakan 15dadang-solihin.blogspot.com
16. 16. Indikator Kinerja OUTPUTIndikator Kinerja OUTPUT Indikator Keluaran
dijadikan landasan untuk menilai kemajuan suatu kegiatan apabila tolok ukur
dikaitkan dengan sasaran kegiatan yang terdefinisi dengan baik dan terukur. Oleh
karena itu indikator ini harus sesuai dengan lingkup dan sifat kegiatan instansi.
Contoh: Jumlah jasa/kegiatan yang direncanakan Jumlah orang yang diimunisasi
/ vaksinasi Jumlah permohonan yang diselesaikan Jumlah pelatihan / peserta
pelatihan Jumlah jam latihan dalam sebulan Jumlah barang yang akan
dibeli/dihasilkan Jml pupuk/obat/bibit yang dibeli Jumlah komputer yang dibeli
Jumlah gedung /jembatan yg dibangun meter panjang jalanyang dibangun/rehab
16dadang-solihin.blogspot.com
17. 17. Indikator Kinerja OUTCOMEIndikator Kinerja OUTCOME Pengukuran
indikator Hasil seringkali rancu dengan pengukuran indikator Keluaran. Indikator
outcome lebih utama daripada sekedar output. Walaupun produk telah berhasil
dicapai dengan baik, belum tentu secara outcome kegiatan telah tercapai. Outcome
menggambarkan tingkat pencapaian atas hasil lebih tinggi yang mungkin
menyangkut kepentingan banyak pihak. Dengan indikator outcome instansi dapat
mengetahui apakah hasil yang telah diperoleh dalam bentuk output memang dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya dan memberikan kegunaan yang besar bagi
masyarakat. 17dadang-solihin.blogspot.com
18. 18. Contoh: Ukuran Kinerja Indikator Outcome Contoh: Ukuran Kinerja Indikator
Outcome Jumlah/ % hasil langsung dari kegiatan Tingkat Pemahaman peserta
terhadap materi pelatihan tingkat kepuasan dari pemohon/pasien (costumer)
kemenangan tim dlm setiap pertandingan Peningkatan langsung hal-hal yg positif
kenaikan prestasi kelulusan siswa peningkatan daya tahan bangunan Penambahan
daya tampung siswa Penurunan langsung hal-hal yang negatif Penurunan Tingkat
Kemacetan Penurunan Tingkat Pelanggaran Lalu lintas 18dadang-
solihin.blogspot.com
19. 19. Indikator Kinerja BENEFITIndikator Kinerja BENEFIT Indikator kinerja ini
menggambarkan manfaat yang diperoleh dari indikator hasil/outcome. Manfaat
tersebut baru tampak setelah beberapa waktu kemudian, khususnya dalam jangka
menengah dan panjang. Indikator manfaat menunjukkan hal yang diharapkan untuk
dicapai bila keluaran dapat diselesaikan dan berfungsi dengan optimal (tepat waktu,
lokasi, dana dll) Contoh: Peningkatan hal yg positif dlm jangka menengah dan
jangka panjang % Kenaikan Lapangan kerja Peningkatan kegiatan ekonomi
masyarakat Penurunan hal yang negatif dlm jangka panjang Penurunan Tingkat
Penyakit TBC Penurunan Tingkat Kriminalitas Penurunan Tingkat Kecelakaan
lalulintas 19dadang-solihin.blogspot.com
20. 20. Indikator Kinerja DAMPAKIndikator Kinerja DAMPAK Indikator ini
memperlihatkan pengaruh yang ditimbulkan dari manfaat yang diperoleh dari hasil
kegiatan. Seperti halnya indikator manfaat, indikator dampak juga baru dapat
diketahui dalam jangka waktu menengah dan panjang. Indikator dampak
menunjukkan dasar pemikiran mengapa kegiatan dilaksanakan, menggambarkan
aspek makro pelaksanaan kegiatan, tujuan kegiatan secara sektoral, regional dan
nasional. Contoh: Peningkatan hal yg positif dlm jk panjang % Kenaikan
Pendapatan perkapita masyarakat Peningkatan cadangan pangan Peningkatan
PDRB sektor tertentu Penurunan hal yang negatif dlm jk panjang Penurunan
Tingkat kemiskinan Penurunan Tingkat Kematian 20dadang-solihin.blogspot.com
21. 21. Persyaratan Indikator Kinerja: SMARTPersyaratan Indikator Kinerja: SMART
SPESIFIC-jelas, tidak mengundang multi interpretasi MEASUREABLE-dapat
diukur (What gets measured gets managed) ATTAINABLE-dapat dicapai
(reasonable cost using and appropriate collection method) RELEVANT
(information needs of the people who will use the data) TIMELY-tepat waktu
(collected and reported at the right time to influence many manage decision)
21dadang-solihin.blogspot.com
22. 22. Sumber Pembuktian (Means of Verification) Sumber Pembuktian (Means of
Verification) How should the information be collected, eg. sample survey What
source is most appropriate? Who should do it? When and How often should the
information be collected, analyzed & reported What formats are required to record
the data being collected? 22dadang-solihin.blogspot.com
23. 23. Prosedur Pelaksanaan Evaluasi
24. 24. Penyusunan Indikator 1. Indikator masukan (input) Cantumkan jumlah dana
untuk setiap jenis masukan Tentukan unit kegiatan (investasi) yang dilakukan
dalam satu ruang lingkup kegiatan yang rinci. Identifikasikan jumlah sumber daya
manusia yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan. Tentukan jangka waktu
yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan. 2. Indikator keluaran (output)
Tentukan jenis dan jumlah keluaran fisik dalam satuan fisiknya seperti kilometer
jalan, hektar tanah, ton pupuk, jumlah orang yang dilatih dan lainnya. 24dadang-
solihin.blogspot.com
25. 25. Penetapan Indikator 1. Indikator hasil (outcome) Tentukan ukuran kuantitatif
yang menunjukkan fungsi lansung keluaran setelah kegiatan selesai, misalnya
pembangunan jalan sepanjang 15 Km, Pelatihan tenaga pelaksana perencanaan 50
orang. Tentukan ukuran kualitatif yang menunjukkan langsung keluaran, misalnya
; biaya yang dikeluarkan 80 % dibawah pagu. Uraikan dengan singkat fungsi
langsung yang diharapkan dari keluaran 25dadang-solihin.blogspot.com
26. 26. Penetapan Indikator . . . 2. Indikator Manfaat Tentukan hasil positif/negatif
dari kegiatan yang sesuai dengan sasaran lingkungan secara regional, misalnya
perekonomian tumbuh melalui munculnya central bisnis disekitar pembangunan
jalan tersebut. Sebutkan manfaat yang dicapai dan dapat berfungsi secara optimal
3. Indikator dampak Tentukan hasil positif/negatif kegiatan yang sesuai dengan
sasaran regional/nasional Misalnya peningkatan pendapatan masyarakat dari
sektor transportasi yang lancar, yang memudahkan arus barang dari satu tempat
ketempat lain (diperlukan analisis dan rentang waktu). 26dadang-
solihin.blogspot.com
27. 27. Proses Penggunaan Indikator 1. Tentukan Indikator Kuantitatif (sumber daya
yang digunakan), Bandingkan estimasi pengerahan sumber daya dengan sumber
daya yang digunakan untuk mendapatkan hasil. Misalnya: Estimasi pengerahan
sumber daya (100% ) : sumber daya yg digunakan (80%), maka terjadi effisiensi
penggunaan sumber daya 20 % 2. Tentukan Indikator Kualitatif ( hasil fisik dan Non
fisik) Bandingkan rencana yang diharapkan dengan hasil setelah pelaksanaan
kegiatan selesai (apakah sesuai dengan spesifikasi, standar ) Bagaimana
dampaknya, apakah berdampak positif/negatif Bagaimana manfaatnya, apakah
positif/negatif ? 27dadang-solihin.blogspot.com
28. 28. Target KinerjaTarget Kinerja Merupakan jumlah indikator kinerja yang
direncanakan akan dicapai. Target Kinerja harus: 1. Berupa angka numerik 2.
Dapat diperbandingkan 3. Cukup spesifik. Contoh: Sasaran dan Indikator Kinerja
Pencapaian Visi Sumsel 2005-2025 28dadang-solihin.blogspot.com Aspek Sasaran
Parameter Indikator Target 2025 SDM Terwujudnya masyarakat yang ...
Peningkatan kualitas manusia IPM ?
29. 29. Realisasi/Capaian KinerjaRealisasi/Capaian Kinerja Merupakan informasi
mengenai ukuran kinerja yang dicapai setelah dilaksanakannya suatu kegiatan/
program tertentu. Realisasi/capaian kinerja harus: 1. Berupa angka numerik 2.
berdasarkan fakta yang dapat dibuktikan kebenarannya 29dadang-
solihin.blogspot.com
30. 30. Langkah-Langkah Menyusun Indikator Kinerja Langkah-Langkah Menyusun
Indikator Kinerja 1. Susun dan tetapkan rencana strategis: visi, misi, tujuan,sasaran
dan cara mencapai tujuan/sasaran (kebijakan, program dan kegiatan) 2. Identifikasi
data/informasi yang dapat dikembangkan menjadi indikator kinerja. Dalam hal ini
data hendaknya relevan, akurat,lengkap dan kemapuan pengetahuan tentang bidang
yang akan dibahas akan banyak menolong untuk menyusun dan menetapkan
indikator kinerja yang tepat dan relevan. 3. Pilih dan tetapkan indikator kinerja yang
paling relevan dan berpengaruh besar terhadap keberhasilan pelaksanaan
kebijaksanaan/program/kegiatan. 30dadang-solihin.blogspot.com
31. 31. Penjabaran Indikator Kinerja RPJMN 2004-2009Penjabaran Indikator Kinerja
RPJMN 2004-2009 VISI MISI AGENDA STRATEGI POKOK SASARAN
PRIORITAS SASARAN PRIORITAS Dapatdiimplementasikansecaraoperasional
Fokuspadatujuanpembangunan Indikator Kinerja Pencapaian Pembangunan
31dadang-solihin.blogspot.com ARAH KEBIJAKAN PROGRAM
PEMBANGUNAN
32. 32. Visi Pembangunan Nasional 1. Terwujudnya kehidupan masyarakat bangsa, dan
negara yang aman, bersatu, rukun, dan damai; 2. Terwujudnya kehidupan
masyarakat bangsa, dan negara yang menjunjung tinggi hukum, kesetaraan, dan hak
asasi manusia; serta 3. Terwujudnya kehidupan masyarakat bangsa, dan negara yang
mampu menyediakan kesempatan kerja dan penghidupan yang layak serta
memberikan pondasi yang kokoh bagi pembangunan yang berkelanjutan dadang-
solihin.blogspot.com 32
33. 33. Strategi Pokok 1. STRATEGI PENATAAN KEMBALI INDONESIA
Menyelamatkan sistem ketatanegaraan RI berdasarkan semangat ,jiwa, dan
konsensus dasar; Tetap tegaknya NKRI; Tetap berkembangnya pluralisme dan
keberagaman dengan prinsip Bhinneka Tunggal Ika. 2. STRATEGI
PEMBANGUNAN INDONESIA Diarahkan untuk membangun di segala bidang
merupakan perwujudan amanat Pembukaan UUD NRI 1945 terutama dalam
pemenuhan hak dasar rakyat dan penciptaan landasan pembangunan yang kokoh.
dadang-solihin.blogspot.com 33
34. 34. Misi Pembangunan NasionalMisi Pembangunan Nasional 1. Mewujudkan
Indonesia yang Aman dan Damai; 2. Mewujudkan Indonesia yang Adil dan
Demokratis; 3. Mewujudkan Indonesia yang Sejahtera. 34dadang-
solihin.blogspot.com
35. 35. Agenda Pembangunan NasionalAgenda Pembangunan Nasional 1. Menciptakan
Indonesia yang Aman dan Damai 2. Mewujudkan Indonesia yang Adil dan
Demokratis 3. Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat Indonesia 35dadang-
solihin.blogspot.com
36. 36. Agenda Menciptakan Indonesia yang Aman dan Damai dadang-
solihin.blogspot.com 36 Sasaran Prioritas 1. Meningkatnya rasa aman dan damai 1.
Peningkatan rasa saling percaya dan harmonisasi antar kelompok; 2. Pengembangan
budaya yang berlandaskan pada nilai-nilai luhur; 3. Peningkatan keamananm
ketertiban, dan penanggulangan kriminalitas 2. Semakin kokohnya NKRI 1.
Pencegahan dan penanggulangan separatisme; 2. Pencegahan dan penanggulangan
terorisme; 3. Peningkatan kemampuan pertahanan negara.
37. 37. Agenda Mewujudkan Indonesia yang Adil dan Demokratis dadang-
solihin.blogspot.com 37 Sasaran Prioritas 1. Meningkatnya keadilan dan penegakan
hukum 1. Pembenahan sistem hukum nasional dan politik hukum; 2. Penghapusan
diskriminasi dalam segala bentuk; 3. Penghormatan, pemenuhan, dan penegakan atas
hukum dan pengakuan atas hak asasi manusia 2. Keadilan gender 1. Peningkatan
kualitas kehidupan dan peran perempuan serta kesejahteraan dan perlindungan anak
3. Otonomi Daerah 1. Revitalisasi proses desentralisasi dan otonomi daerah 4.
Meningkatnya pelayanan birokrasi 1. Penciptaan tata pemerintahan yang bersih dan
berwibawa 5. Terlaksananya pemilu 2009 secara demokratis, jujur, dan adil 1.
Perwujudan lembaga demokrasi yang makin kokoh
38. 38. Agenda Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat Indonesia dadang-
solihin.blogspot.com 38 Sasaran Prioritas 1. Penurunan jumlah penduduk miskin
dari 16,6% menjadi 8,2%, pengangguran terbuka dari 9,5% menjadi 5,1%. 1.
Penanggulangan kemiskinan; 2. Peningkatan investasi dan ekspor non migas 3.
Peningkatan daya saing industri manufaktur 4. Revitalisasi pertanian; 5.
Pemberdayaan koperasi dan usaha mikro, kecil, dan menenngah; 6. Peningkatan
pengelolaan BUMN 7. Peningkatan kemampuan Iptek 8. Perbaikan iklim keytenaga-
kerjaan 9. Pemantapan stabilitas ekonomi makro 2. Pengurangan kesenjangan antar
wilayah 1. Pembangunan perdesaan 2. Pengurangan ketimpangan pembangunan
antar wilayah
39. 39. Agenda Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat Indonesia dadang-
solihin.blogspot.com 39 Sasaran Prioritas 3. Meningkatnya kualitas manusia
Indonesia 1. Peningkatan akses masyarakat terhadap pendidikan yang berkualitas 2.
Peningkatan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan yang lebih berkualitas 3.
Peningkatan perlindungan dan kesejahteraan sosial 4. Pembangunan kependudukan,
dan keluarga kecil berkualitas serta pemuda dan olah raga; 5. Peningkatan kualitas
kehidupan beragama 4. Membaiknya mutu LH 1. Perbaikan pengelolaan SDA dan
pelestarian mutu lingkungan hidup 5. Membaiknya Infrastruktur 1. Percepatan
pembangunan infrastruktur
40. 40. Kebutuhan akan Indikator Pembangunan dadang-solihin.blogspot.com 40
Sasaran Prioritas Indikator?? 1. Menurunnya ketegangan dan ancaman konflik
antarkelompok masyarakat atau antargolongan di daerah-daerah rawan konflik; 2.
Terpeliharanya situasi aman dan damai; 3. Meningkatnya partisipasi masyarakat
dalam proses pengambilan keputusan kebijakan publik dan penyelesaian persoalan
sosial kemasyarakatan. Indeks Kriminalitas di wilayah konflik Contoh: Prioritas
Peningkatan Keamanan, Ketertiban, dan Penanggulangan Kriminalitas
41. 41. Sasaran Penting RPJMN 2004-2009 Ekonomi Makro (1) Indikator Sasaran 2005
2006 2007 2008 2009 Penggangguran terbuka Jumlah (juta orang) % terhadap
angkatan kerja 9,9 9,5 9,4 8,9 8,5 7,9 7,3 6,6 5,7 5,1 Penduduk miskin Jumlah
(juta orang) % terhadap penduduk - - - - - - - - 18,8 8,2 Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan PDB (%) PDB per kapita (ribu Rp.) 5,5 7.946 6,1 8.333 6,7 8.791
7,2 9.317 7,6 9.914 Laju inflasi, Ind Harga Kons (%) 7,0 5,5 5,0 4,0 3,0 Neraca
Pembayaran Transaksi Berjalan/PDB (%) Cadangan devisa (US$ miliar) 1,6
36,8 0,5 36,0 0,1 35,6 -0,2 35,2 -0,6 35,9 Keuangan Negara Keseimbangan Primer
APBN/PDB (%) Surplus/Defisit APBN/PDB (%) 1,8 -0,7 1,7 -0,6 1,9 -0.3 1,9 -0,0
2,0 0,3 41dadang-solihin.blogspot.com
42. 42. Sasaran Penting RPJMN 2004-2009 Ekonomi Makro (2) Indikator Sasaran 2005
2006 2007 2008 2009 Pertumbuhan PDB sisi pengeluaran (%) Konsumsi
Investasi Ekspor Impor 4,1 14,6 5,7 10,3 5,2 17,8 6,0 8,6 5,0 16,3 6,4 10,2 5,8
14,3 7,4 10,8 6,3 12,8 10,1 11,0 Pertumbuhan PDB sisi produksi (%) Pertanian
Industri Pengolahan Industri Pengolahan Non-migas Lainnya 3,2 6,1 6,8 5,8 3,4
6,9 7,7 6,3 3,6 7,8 8,7 6,9 3,6 8,6 9,4 7,4 3,8 9,5 10,2 7,6 Tenaga Kerja
Kesempatan Kerja (juta orang) Pertanian distribusi (%) Industri Pengolahan
distribusi (%) Lainnya distribusi (%) 94,2 43,8 46,5 11,1 11,8 39,3 41,7 96,7 44,4
45,9 11,5 11,9 40,8 42,2 99,7 44,9 45,1 12,0 12,0 42,7 42,9 103,0 45,4 44,1 12,7
12,3 44,9 43,6 106,6 45,7 42,9 13,4 12,6 47,4 44,542dadang-solihin.blogspot.com
43. 43. Sasaran Penting RPJMN 2004-2009 Sektor Utama Lainnya Sektor Sasaran
Pendidikan 1. Meningkatnya secara nyata persentase penduduk yang dapat
menyelesaikan Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun 2.
Meningkatnya secara signifikan partisipasi penduduk yang mengikuti pendidikan
menengah 3. Meningkatnya proporsi anak yang terlayani pada pendidikan anak usia
dini 4. Menurunnya angka buta aksara penduduk berusia 15 tahun keatas menjadi 5
persen Kesehatan 1. Meningkatnya umur harapan hidup dari 66,2 tahun menjadi 70,6
tahun; 2. Menurunnya angka kematian bayi dari 35 menjadi 26 per 1000 kelahiran
hidup; 3. Menurunnya angka kematian ibu melahirkan dari 307 menjadi 226 per
100.000 kelahiran hidup; dan 4. Menurunnya prevalensi gizi kurang pada anak balita
dari 25,8 persen menjadi 20,0 persen. 43dadang-solihin.blogspot.com
44. 44. Sasaran Penting RPJMN 2004-2009 Sektor Utama Lainnya Sektor Sasaran
Lingkungan Hidup 1. Meningkatnya kualitas air permukaan (sungai, danau dan situ)
dan kualitas air tanah disertai pengendalian dan pemantauan terpadu antar sektor 2.
Terkendalinya pencemaran pesisir dan laut Prasarana dan Sarana 1. Meningkatnya
kondisi dan kualitas pelayanan berbagai prasarana dan sarana dengan menurunkan
tingkat backlog pemeliharaan. 2. Meningkatnya aksesibilitas setiap golongan
masyarakat dan setiap daerah terhadap layanan prasarana dan sarana yang
berkualitas. 3. Revitalisasi pengelolaan kelembagaan prasarana dan sarana 4.
Peningkatan kapasitas penyediaan prasarana dan sarana bagi pemerintah daerah
44dadang-solihin.blogspot.com
45. 45. Agenda Pembangunan Nasional Indikator Aman dan Damai 1. Indeks
kriminalitas 2. HDI dan HPI daerah konflik Adil dan Demokratis 1. Angka Gender-
related Development Index (GDI); dan 2. Angka Gender Empowerment
Measurement (GEM) 3. Kesejahteraan anak: - Angka partisipasi sekolah (APS) -
Status gizi balita buruk - Persalinan bayi oleh tenaga kesehatan 4. Perlindungan
anak: - Pekerja anak (%) - Jumlah anak yang memilki akte kelahiran 5. Peraturan
daerah yang spesifik mengenai mekanisme dan koordinasi dana dekonsentrasi 6.
Perbaikan proses penyelenggaraan Musrenbang Agenda Pembangunan dan Indikator
Pencapaian (Daerah) 45dadang-solihin.blogspot.com
46. 46. Agenda Pembangunan Nasional Indikator Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat
Ekonomi Pertumbuhan PDRB Struktur PBRB dan PDRB per kapita
Kesempatan Kerja dan Tingkat Pengangguran Terbuka Jumlah penduduk miskin
Investasi dan aktivitas ekspor-impor Peningkatan peran UKM Pendidikan
Angka Buta Aksara penduduk usia 15 tahun keatas Angka Partisipasi Kasar
(APK) untuk setiap jenjang pendidikan Angka Partisipasi Sekolah (APS) untuk
setiap kelompok usia sekolah Angka Melanjutkan sekolah Angka putus sekolah
Angka mengulang kelas Rata-rata lama penyelesaian pendidikan Agenda
Pembangunan dan Indikator Pencapaian (Daerah) 46dadang-solihin.blogspot.com
47. 47. Agenda Pembangunan Nasional Indikator Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat
Kesehatan Umur Harapan Hidup (UHH) Angka Kematian Bayi (AKB)
Angka Kematian Ibu (AKI) Prevalensi Gizi Kurang Kependudukan dan KB
Laju pertumbuhan penduduk (%) Unmet need KB (%) Total Fertility Rate/TFR
(per perempuan) Partisipasi laki-laki dalam ber-KB (%) Contraceptive
Prevalence Rate/CPR (%) Prasarana dan Sarana Peningkatan kapasitas dan
kualitas pelayanan berbagai prasarana dan sarana Agenda Pembangunan dan
Indikator Pencapaian (Daerah) 47dadang-solihin.blogspot.com
48. 48. 48 Terima KasihTerima Kasih dadang-solihin.blogspot.com

Вам также может понравиться