Вы находитесь на странице: 1из 8

Artikel Etika Keperawatan

Mengenai Tantangan Etik dan Hukum dalam Perkembangan Bioteknologi

DISUSUN OLEH :

Florentina Eka R (1A /151301 )

AKADEMI KEPERAWATAN PANTI WALUYA MALANG

PRODI D-III

2015 / 2016
A. Latar Belakang
Etika keperawatan merupakan peraturan dan prinsip bagi perbuatan yang benar. Etika
berhubungan dengan hal yang baik dan hal yang tidak baik dengan kewajiban moral.
Sebagian besar dari kebanyakan orang masih belum terlalu memahami tentang apa arti
dari etika sebenarnya. Oleh karena itu kami berupaya menjelaskan sedikit tentang etika
dalam keperawatan.
B. Tujuan
Dalam pembuatan artikel ini bertujuan dengan harapan memberikan pengetahuan tentang
etika keperawatan yang mencakup tantangan etik dan hukum dalam perkembangan
bioteknologi pada bidang keperawatan.
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Etika berasal dari bahasa yunani yaitu ethos yang berarti kebiasaan, model perilaku
atau standart yan diharapkan dan prisip bagi perbuatan yang benar. Etika
berhubungan dengan peraturan untuk perbuatan atau tindakan yang mempunyai
prinsip benar dan salah serta prinsip moralitas karena etika mempunyai tanggung
jawab moral, menyimpang dari kode etik berarti tidak memiliki perilaku yang baik
dan tidak memiliki moral yang baik.
Etika juga bisa diartikan sebagai yang berhububungan dengan pertimbangan
keputusan, benar atau tidaknya suatau perbuatan arena tidak ada undang- undang atau
peraturan yang menegaskan hal yang harus dilakukan.
Etika berbagai profesi digariskan dalam kode etik yang bersumber dari martabat dan
hak manusia yang memiliki sikap menerima dan kepercayaan dari profesi. Profesi
menyusun kode etik berdasarkan penghormatan atas nilai dan situasi individu yang
dilayani.
Kode etik disusun dan disahkan oleh organisasi atau yang membina profesi tertentu
baik secara nasional maupun internasional. Kode etik menerapkan konsep etis karena
profesi bertanggung jawab pada manusia dan menghargai kepercayaan serta nilai
individu. Kata seperti etika, hak asasi, tanggung jawabmudah didefinisikan, tetapi
kadang- kadang tidak jelas letak situasi tersebut diterapkan dalam suatu situasi.
Bila dipandang dari segi etis, hak asasi dan tanggung jawab bila professional
kesehatan menghentikan upaya penyelamatan hidup pada pasien yang mengidap
penyakit yang berdampak membawa kematian.
B. Definisi Etik
Etik merupakan prinsip yang menyangkut benar dan salah, baik dan buruk dalam
berhubungan dengan orang lain. Etik merupakan studi tentang perilaku, karakter dan
motif yang baik serta ditekankan pada penetapan apa yang baik dan berharga bagi
semua orang.
Etik memiliki terminologi yang berbeda dengan moral, bila istilah etik mengarahkan
terminologinya untuk penyelidikan filosofis atau kajian tentang masalah / dilema
ertentu. Moral mendeskripsikan perilaku actual, kebiasaan dan kepercayaan orang/
kelmpok tertentu. Jadi dapat disimplkan etik merupakan istilah yang digunakan untuk
merefleksikan bagaimana seharusnya manusia berperiaku, apa yang seharusnya
dilakukan seseorang terhadap orang lain.
Tipe- tipe etik
a. Bioetik, merupakan studi filosofi yang mempelajari tentang kontrofersi dalam etik ,
menyangkut masalah biologi dan pengobatan
b. Clinical ethics / etik klinik, merupakan bagian dari bioetik yang lebih memperhatikan
pada masalah etik selama pemberian pelayanan pada klien.
c. Etik perawatan/ nursing ethics, merupakan studi formal tentang isu etik dan
dikembangkan dalam tindakan keperawatan serta dianalisis untu mendapatkan
keputusan etik.
Teori Etik
a. Utilitarian, merupakan kebenaran atau kesalahan dari tindakan tergantung
dari konsekwensi atau akibat tindakan, missal : mempertahankan
kehamilanberesiko tinggi dapat menyebaban hal yang tidak
menyenangkan, nyeri atau penderitaan semua hal yang terlibat namun
pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kesehatan bayi dan ibunya.
b. Deontology, merupakan aturan atau prinsip. Prisip- prinsip tersebut antara
lain autonomy, informed consent, alokasi sumber- sumber, dan euthanasia.

Prinsip- prinsip Etik


Otonomi / autonomy
Berbuat baik / beneficience
Keadilan / justice
Tidak merugikan / nonmaleficience
Kejujuran / veracity
Menepati janji / fidelity
Kerahasiaan / confidentiality
Akuntabilitas / accountability

Kode Etik Keperawatan Indonesia


Aturan yang berlaku untuk seorang perawat Indonesia dalam mlaksanakan
tugas / fungsi perawat adalah kode etik perawat nasional Indonesia, dimana
seorag perawat selalu berpegang teguh terhadap kode etik, sehingga
pelanggaran kode etik dihindarkan.

C. Tantangan Etik
Faktor teknologi yang meningkat, ilmu pengetahuan yang berkembang( pemakaian
mesin dan teknik memperpanjang usia, legalisasi abortus, pencangkokan organ
manusia, pengetahuan biologi dan genetika, penelitian yang menggunakan subyek
manusia) ini memerlukan pertimbangan yang menyangkut nilai , hak- hak asasi dan
tanggung jawab profesi. Organisasi profesi diharapkan mampu memelihara dan
menhargai, mengamalkan, mengembangkan nilai tersebut melalui kode etik yang
disusunnya. Pada situasi seperti ini terkadang perawat dihadapkan pada situasi ang
memerlukan keputusan untuk mengambil suatu tindakan. Perawat memberikan
asuhan keperawatan pada klien, keluarga, dan masyarakat, guna menerima tanggung
jawab untuk keadaan lingkungan fisik, sosial, dan spiritual yang memungkinkan
untuk proses penyembuhan dan menekankan pencegahan penyakit, serta
meningkatkan kesehatan dengan penyuluhan kesehatan.
Memberikan pelayanan pada umat manusia merupakan fungsi utama perawat dan
dasar adanya profesi keperawatan. Kebutuhan pelayanan keperawatan adalah
universal. Pelayanan professional berdasarkan kebutuhan manusia karena itu
membedakan kebangsaan, warna kulit, politik, status sosial , dan lain sebagainya.
Keperawatan adalah pelayanan vital terhadap manusia yang menggunakan manusia
juga, yaitu perawat. Pelayanan ni berdasarkan kepercayaan bahwa perawat akan
berbuat hal yang benar, hal yang diperlukan, dan hal yang menguntungkan pasien dan
kesehatan pasien. Oleh karena itu manusia dalam interaksi bertingkah laku berbeda-
beda maka diperlukan pedoman untuk mengarahkan bagaimana harus bertindak.
D. Etik dalam Hukum Perkembangan Bioteknologi
1. Hukum Keperawatan
Funngsi hukum keperawatan dalm praktik keperawatan, hukum mempunyai
beberapa fungsi bagi keperawatan :
a. Hukum memberikan kerangka untuk menentukan tindakan keperawatan mana
yang sesuai dengan hukum.
b. Membedakan tanggung jawab perawat dengan profesi yang lain
c. Membantu menentukan batas- batas kewenangan tindakan keperawatan
mandiri.
d. Membantu dalam mempertahankan standar praktik keperawatan dengan
meletakkan posisi perawat memiliki akuntabilitas dibawah hukum (kozier,
Erb, 1990)
2. Undang- Undang praktik keperawatanUU
a. No. 23 1992 tentang kesehatan
BAB I ketentuan umum, pasal 1 ayat 3, tenaga kesehatan iyalah setiap orang
yang mengapdikan diri dalam bidang kesehatan dan memiliki pengetahuan
serta keterampilan atau pendidikan dibidang kesehatan tertentu memerlukan
kewenangan untu melakukan upaya kesehatan.
Pasa 2 ayat 4, sarana kesehatan adalah tempat yang dipergunakan untuk
menyelenggarakan upaya ksehatan.
b. Keputusan Menteri kesehatan RI No. 1239/ MENKES/SK/XI/2001 tentang
registrasi dan praktik perawat.
c. Bab III perizinan, pasal 8, ayat 1 -3 :
- Perawat dapat melaksanakan praktek keperawatan pada sarana pelayanan
kesehatan, perorangan/ kelompok.
- Perawat yang melaksanakan praktek perawatan pada sarana pelayanan
keehatan harus memiliki SIK.
- Perawat yang melakukan praktek perorangan / kelompok harus memiliki
SIPP.
- Pasal 15
Perawat dalam melaksanakan praktek keperawatan berwenang untuk ;
melaksanakan asuhan keperawatan meliputi penkajian, penetapan
diagnose keperawatan, perencanaan, melaksanakan tindakan keperawatan
dan evaluasi keperawatan. Tindakan keperawatan dalam melaksanakan
asuhan keperawatan harus sesuai dengan standart asuhan keperawatan
yang ditetapkan organisasi profesi. Pelayan tindakan medik hanya dapat
dilakukan berdasarkan permintaan tertulis dari dokter.
- Pasal 20
Dalam keadaan darurat yang mengancam jiwa pasien, perawat berwenang
untuk melakukan pelayanan kesehatan diluar kewenangan.
Pelayanan dalam keadaan darurat sebagaimana dimaksud dalam ayat 1
ditujukan untuk penyelamatan jiwa.
- Pasal 31
Perawat yang telah mendapatkan SIK dan SIPP dilarang :
1. Menjalankan praktek selain ketentuan yang tercantum dalam izin
tersebut
2. Melakukan perbuatan bertentangan dengan standart profesi.
3. Bagi perawat yang memberikan pertolongan dalam keadaan darurat
atau menjalankan tugas didaerah terpencil yang tidak ada petugas
kesehatan lain, dikecualikan dari larangan sebagaimana dimaksud pada
ayat 1.
Sumber :

http :// www.gudangmakalah.com

: mialatabita91.blogspot.com

Вам также может понравиться