Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
LATAR BELAKANG
Tahap pelaksanaan merupakan tahapan untuk mewujudkan setiap rencana yang dibuat oleh
pihak perencana. Pelaksanaan pekerjaan merupakan tahap yang sangat penting dan membutuhkan
pengaturan serta pengawasan pekerjaan yang baik sehingga diperoleh hasil yang baik, tepat pada
waktunya, dan sesuai dengan apa yang sudah direncanakan sebelumnya.
Tahap pelaksanaan pekerjaan merupakan tahap yang menentukan berhasil tidaknya suatu proyek,
oleh karena itu perlu dipersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknis pekerjaan,
rencana kerja, serta tenaga pelaksana khususnya tenaga ahli yang profesional yang dapat
mengatur pekerjaan dengan baik serta dapat mengambil keputusankeputusan mengenai
masalahmasalah yang ditemui di lapangan.
Dalam pelaksanaan fisik suatu proyek bisa saja timbul masalahmasalah yang tidak terduga
dan tidak dapat diatasi oleh satu pihak saja. Untuk itulah diperlukan adanya rapat koordinasi
untuk memecahkan dan menyelesaikan masalah bersamasama. Dalam rapat koordinasi dihadiri oleh
:
Konsultan Proyek
Koordinator dan Pelaksana
Pihak Pemilik ( Owner )
Konsultan Perencana
Bantuan Teknis ( Dinas terkait )
Dalam tahap pelaksanaan, semua pelaksanaan pekerjaan di lapangan mengikuti rencana yang telah
dibuat oleh pihak perencana. Antara lain gambar rencana dan segala detailnya, jenis material, dan
dokumen lainnya. Tahap selanjutnya kontraktor mengerjakan shop drawing sebagai gambar
pelaksanaan dengan ruang lingkup serta detail yang lebih sempit kemudian untuk tahap akhir
kontraktor membuat as built drawing sebagai gambar akhir sesuai dengan yang ada di lapangan
yang digunakan sebagai laporan akhir.
MAKSUD DAN
TUJUAN
Maksud : Memberikan gambaran tentang manajemen dan tata cara pelaksanaan pekerjaan di lapangan
Tujuan : Mendapat hasil pekerjaan yang tepat : Kualitas, Kuantitas dan Waktu
LOKASI PEKERJAAN
Lokasi pekerjaan yang akan dilaksanakan berada di area Kantor Pengadilan Negeri Medan Kota Medan.
1
LINGKUP PEKERJAAN
Ruang Lingkup pekerjaan Rehab Gedung Kantor ( Penataan Ruang Publik )
ini adalah sebagai berikut :
I. GEDUNG C
A. LANTAI I
a. PEKERJAAN PENDAHULUAN
b. PEKERJAAN BONGKARAN
c. PEKERJAAN PONDASI
d. PEKERJAAN BETON BERTULANG
e. PEKERJAAN DINDING & KUSEN
f. PEKERJAAN PLAFOND
g. PEKERJAAN LANTAI
h. PEKERJAAN PINTU & JENDELA
i. PEKERJAAN PROFIL BETON
j. PEKERJAAN PLESTERAN
k. PEKERJAAN PENGECATAN
l. PEKERJAAN PERLENGKAPAN
B. LANTAI II
a. PEKERJAAN BONGKARAN
b. PEKERJAAN BETON BERTULANG
c. PEKERJAAN DINDING & KUSEN
d. PEKERJAAN PLAFOND
e. PEKERJAAN LANTAI
f. PEKERJAAN PINTU & JENDELA
g. PEKERJAAN PROFIL BETON
h. PEKERJAAN PLESTERAN
i. PEKERJAAN PENGECATAN
j. PEKERJAAN PERLENGKAPAN
C. LANTAI III
a. PEKERJAAN BONGKARAN
b. PEKERJAAN BETON BERTULANG
c. PEKERJAAN KUDA-KUDA,KAP & ATAP
d. PEKERJAAN DINDING KUSEN
e. PEKERJAAN PLAFOND
f. PEKERJAAN LANTAI
g. PEKERJAAN PINTU & JENDELA
h. PEKERJAAN PROFIL BETON
i. PEKERJAAN PLESTERAN
j. PEKERJAAN PENGECATAN
k. PEKERJAAN PERLENGKAPAN
D. PEKERJAAN M/E
E. PEKERJAAN RUMAH GENSET
2
III. GEDUNG B, meliputi :
A. PEKERJAAN PINTU
B. PEKERJAAN PLAFOND
1
BAB II
METODE PENYELESAIAN PEKERJAAN
SITE MANAJEMEN
Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan Rehab Gedung Kantor ( Penataan Ruang Publik ) perlu dilakukan
Site Manajemen yang meliputi :
1. Kantor Direksi
2. Kantar manajemen lapangan yang didalamnya terdapat ruang rapat proyek, ruang kerja
team
proyek.
3. Gudang material yang ditempatkan di tempat yang strategis sehingga tidak menggangu
jalannya
pekerjaan.
4. Los Kerja pekerjaan kayu, besi beton serta pekerjaan lain yang memerlukan fabrikasi dilapangan.
5. Pembuatan pagar pengaman proyek
Disamping itu pula untuk persiapan kerja juga akan dibuat panel dan instalasi listrik sementara
baik untuk penerangan maupun untuk peralatan yang memerlukan tenaga listrik untuk
menggerakannya seperti Bor, mesin serut kayu dan lainlain.
Penempatan personil keamanan atau security merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan dari proses relokasi area lapangan guna menghindari adanya kendalakendala yang
tidak di inginkan selama pelaksanaan pekerjaan.
2
RENCANA SCHEDULE PEKERJAAN
Schedule yang di rencanakan untuk pekerjaan ini 150 hari kalender masa pelaksanaan
yang mencakup pendatangan atau mobilisasi material, Tenaga Kerja.
Untuk melihat secara detail tahapan pelaksanaan pekerjaan dapat di lihat pada lembar kerja
schedule pelaksanaan di lembar tersendiri.
STRUKTUR ORGANISASI
Untuk dapat mencapai hasil yang baik, di perlukan pengaturan dan manajemen lapangan yang baik.
Untuk itu pada proyek ini di bentuk Struktur Organisasi Proyek yang bertanggung jawab
dalam pelaksanaan pekerjaan dilapangan. Struktur Organisasi untuk pelaksanaan proyek ini
sebagaimana yang disampaikan kepada panitia pengadaan dalam dokumen administrasi dan usulan
teknis dalam lembar tersendiri.
SPK
PE KER JAAN PE
RSIAPA N
PE KER JAAN
ARSITEKTUR
Pembahasan pada bab ini meliputi beberapa bagian dari pelaksanaan pekerjaan,
mulai dari material, peralatan, dan pekerjaan struktur, Arsitektur, Pekerjaan ME dan
Pekerjaan Infrastruktur.
B. Material
Material adalah semua jenis bahan yang digunakan dalam pelaksanaan pembangunan
suatu proyek. Materialmaterial yang digunakan harus memenuhi syarat yang telah
ditentukan dalam Rencana Kerja dan Syarat syarat (RKS) yang telah ditentukan oleh
konsultan perencana dan pemilik proyek.
Adapun material yang digunakan pada proyek ini adalah sebagai berikut :
1.
Air
Air merupakan bahan yang penting pada beton yang menyebabkan terjadinya reaksi
kimia dengan semen. Air digunakan untuk berbagai keperluan antara lain sebagai
bahan adukan beton, adukan semen, untuk perawatan beton (curing), pekerjaan
pembersihan sebelum dilakukan pengecoran. Air yang digunakan harus bersih
dari bahanbahan yang dapat mengurangi kekuatan beton seperti minyak, garam,
bahanbahan organik, serta sampah atau kotoran. Air yang digunakan pada proyek ini
merupakan air sumur yang diperoleh dari lokasi proyek dengan cara pembuatan sumur
pantek atau dengan penyambungan pada saluran air (sumber air) yang sudah ada.
2. Semen
Semen merupakan bahan pengikat hidrolik yang apabila dicampur dengan air dan
setelah mengeras tidak mengalami perubahan kimia jika dikenai air (Surya
Sebayang, Diktat Bahan Bangunan Volume I Teknologi Beton). Semen yang
digunakan adalah semen yang sesuai dengan spesifikasi teknis dari konsultan yaitu
semen portland type I. Pada proyek ini jenis semen yang digunakan adalah semen
7
Holcim dan semen Tiga Roda. Semen disimpan pada tempat yang baik agar
terlindung dari cuaca (air, hujan dan kelembaban tinggi) yang dapat menyebabkan
semen mengeras dan rusak.
Semen
Agregat Halus
Split
3. Baja Tulangan
Merupakan material yang sangat penting dalam beton bertulang, sehingga perlu dijaga
mutu dan kualitasnya. Untuk mengetahui mutu besi baik maka harus memenuhi syarat
syarat sebagi berikut :
a. Bebas dari kotorankotoran, lapisan minya, karat dan tidak retak atau mengelupas.
b. Mempunyai penampang yang sama rata
c. Ukuran disesuaikan dengan Shop Drawing
Untuk tempat penyimpan sebaiknya diberi bantalan kayu dan tempat yang
kering unruk menghindari karat.
9
Baja tulangan
4. Kayu
Kayu digunakan untuk bekisting Kolom beton, Balok Beton dan plat lantai, dan pekerjaan beton
lainnya. Kayu yang digunakan terdiri dari balok kayu, papan, multipleks 9 mm yang mempunyai
ukuran bermacammacam sesuai kebutuhan. Adapun ukuran kayu yang digunakan
adalah
:
a. Kayu Papan ukuran 3/20 cm untuk pembuatan bekisting sloof dan kolom
b. Kayu kaso ukuran 5/7 untuk perancah bekisting
c. Kayu perancah dipakai untuk penyangga bekisting plat lantai
d. Multipleks tebal 9 mm
Batu bata yang dipakai harus bebas dari cacat, retak, cat atau adukan, mempunyai
sudut siku dan ukuran seragam dan langsung didatangkan dari Kabupaten Bandung
dan sekitar kota Bandung dipakai sebagai sekat pada dinding pagar dengan ukuran batu
bata 18 x 10 x 4 cm.
Bata Merah
Keramik Dinding
Kaca
Tebal : 5 mm,10 mm, 12 mm
Warna : Polos, tempered
Pemakaian : sesuai dengan gambar rencana
Type/Produk : Lokal/mutu baik
11
Rangka Plafond
Bahan : Rangka Metal BMS
Ukuran : 40 mm x 40 mm Tebal : 0,8 mm
C. Peralatan
Peralatan yang dipergunakan pada pekerjaan Rehab Gedung Kantor ( Penataan Ruang Publik )
adalah :
Generator
Pompa Air
Stamper 59 Kg
Pompa beton
Concrete Vibrator
Mesin Las
Theodolite
Beton Molen 0.3 m3
Scafolding
Bor tangan
Gerinda Tangan
Mobil Pick Up
Generator
Generator digunakan sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan energi listrik, digunakan untuk alat
alat yang menggunakan listrik di lokasi pekerjaan ini.
Pompa Air
Sebagai penunjang kebutuhan air selama pekerjaan berlangsung, pompa air sangat
diperlukan
untuk mendukung kelancaran proses pekerjaan dari awal sampai selesainya pekerjaan.
Stamper
Stamper atau istilah umum lainnya disebut Stamper Rammer adalah alat mesin yang
dipergunakan untuk pemadatan tanah. Alat ini merupakan alat yang sangat membantu
untuk mempercepat proses pemadatan tanah timbun maupun pemadatan tanah asli
kohesif. Disamping sebagai alat untuk pemadatan untuk bangunan gedung alat ini juga
sering dipergunakan dalam pekerjaan pemadatan jalan , halaman dan juga untuk pekerjaan
pemadatan timbunan lainnya.
Pompa Beton
Pompa Beton/Concrete Pump adalah alat untuk menaikkan Beton ke lokasi pengecoran. Baik
untuk Plate rumah,gedung,dsb. Sehingga pekerjaan pengecoran lebih mudah,cepat dan
efisien.
Pompa Beton
Concrete Vibrator
Pada pengecoran beton dibutuhkan kepadatan yang utuh sehingga tidak terdapat rongga
dalam adukan beton, karena rongga tersebut dapat mengurangi mutu dan kekuatan beton.
Dalam pelaksanaan pengecoran dibutuhkan vibrator yang fungsinya untuk memadatkan
adukan beton pada saat setelah pengecoran.
Vibrator merupakan alat penggetar mekanik yang digunakan untuk menggetarkan adukan
beton yang belum mengeras agar menghilangkan ronggarongga udara, sehingga beton
menjadi lebih padat. Cara operasionalnya dengan cara memasukkan selang penggetar ke
dalam adukan beton yang telah dituang ke dalam bekisting.
13
Concrete Vibrator
Mesin Las
Pengelasan (welding) adalah salah salah satu teknik penyambungan logam dengan cara
mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi dengan atau tanpa tekanan dan
dengan atau tanpa logam penambah dan menghasilkan sambungan yang kontinyu.
Lingkup penggunaan teknik pengelasan dalam pekerjaan ini meliputi pembuatan railling
pagar, dan pekerjaan yang membutuhkan pengelasan lainnya.
Mesin Las
Theodolite
Theodolith merupakan alat bantu dalam proyek untuk menentukan as bangunan dan titik
titik as kolom pada tiaptiap lantai agar bangunan yang dibuat tidak miring. Alat ini
dipergunakan juga untuk menentukan elevasi tanah dan elevasi tanah galian timbunan.
Cara operasionalnya adalah dengan mengatur nuvo dan untingunting di bawah theodolith.
Kemudian menetapkan salah satu titik sebagai acuan. Setelah itu, menembak titiktitik
yang lain dengan patokan titik awal yang ditetapkan tadi.
Theodolite
Beton Molen
Molen digunakan untuk pembuatan adukan beton pada pekerjaan pondasi menerus,
sloof, dan kolom. Molen ini digerakkan dengan menggunakan tenaga mesin disel
(Sumo Diesel Engine SX 175), kapasitas molen yang digunakan adalah 0,35 m3 merk
Tiger tahun 2006. Kecepatan putar alat harus benarbenar stabil, karena berpengaruh pada
mutu beton yang dihasilkan.
Beton
Molen
Scafolding
Scafolding berfungsi untuk :
Sebagai struktur sementara untuk menahan beton yang belum mampu memikul
beratnya
sendiri (pada pelaksanaan pengecoran).
Sebagai struktur sementara untuk membantu pelaksanaan pemasangan bata, plesteran
dan
pengecatan.
15
Scafolding
Bor Tangan
Mesin bor yang digunakan yaitu bor tangan (Hand Drilling). Alat ini digunakan untuk
pengeboran kayu pada pekerjaan kusen pintu dan jendela. Selain untuk pekerjaan diatas
alat ini juga digunakan untuk pekerjaan plafond. Yaitu untuk pemasangan paku gypsum
serta pada pekerjaan rangka atap baja ringan.
Bor Tangan
Gerinda Tangan
Gerinda tangan adalah salah satu alat yang paling sering digunakan dalam proses
produksi metalworking. Mesin gerinda tangan merupakan mesin yang berfungsi untuk
menggerinda benda kerja. . Menggerinda dapat bertujuan untuk mengasah benda kerja
seperti pisau dan pahat, atau dapat juga bertujuan untuk membentuk benda kerja
seperti merapikan hasil pemotongan, merapikan hasil las, membentuk lengkungan pada
benda kerja yang bersudut, menyiapkan permukaan benda kerja untuk dilas, dan lainlain.
17
Gerinda tangan
Mobil Pick Up
Untuk angkutan material dari dan menuju proyek menggunakan ordinary truck. Serta untuk
pembuangan material sisasisa bongkaran keluar site.
Mobil Pick Up
Peralatan Lainnya :
Palu, linggis
Cangkul
Sekop
Waterpass
Meteran
Alat Ukur / Mistar
Dll
A.I. PEKERJAAN PENDAHULUAN
Pasangan bowplank
Yang dimaksud dengan bouwplank/papan bangunan adalah papan yang dipasang pada patokpatok
pengukuran ukuran bangunan atau patok (duga peil) yang dipasang mendatar dari sebelah atasnya
diketam secara rata dan rapi. Fungsi papan bangunan adalah:
Didalam pekerjaan pengukuran bentuk dan ukuran ruangan dalam suatu bouwplank, yang
diperlukan pertamatama adalah:
Gambar rencana
Pembersihan tanah dan pemasangan patokpatok sesuai dengan gambar rencana
Memotong bowplank
Memberi tanda pada bowplank dengan paku , cat/meni
B. PEKERJAAN STRUKTUR
Pekerjaan galian tanah segera dilaksanakan setelah pemasangan bouwplank telah selesai
dan sudah mendapat persetujuan dari pengawas lapangan/MK.
Sebelum melalukan galian tanah pondasi, yang diperhatikan adalah letak titiktitik bangunan yang
tertera pada papan bowplank, berupa paku atau cat yang diberi cat merah. Tanda tersebut
menunjukan ukuran ukuran ruangan maupun lebar tanah yang akan digali untuk pasangan pondasi.
Untuk mendapatkan hasil yang baik didalam pelaksanaan pekerjaan galian tanah pondasi dan
untuk memudahkan pekerjaan pasangan pondasi, maka galian tanah harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
Pekerjaan galian tanah pada tanah dasar harus dilakukan secara hatihati dan tanah dasar harus
selalu diukur dari permukaan papan bangunan yang telah dibuat mendatar (waterpass).
Semua tanah galian harus ditempatkan di luar papan bangunan agar bowplank dan
semua pekerjaan tidak terganggu.
Tebing dinding galian pondasi dibuat tidak mudah longsor. Untuk tanah yang kurang
keras dibuat
5 : 1, untuk tanah keras tanah tebing dibuat 10 : 1, pada tanah pasir dibuat
Pondasi strauss pile ini termasuk kategori pondasi dangkal. Pondasi jenis ini biasanya digunakan pada
bangunan yang bebannya tidak terlalu berat seperti pada pekerjaan ini dikarenakan tidak memiliki bentang
antar kolom yang panjang
Galian tanah untuk pondasi strauss harus sesuai dengan ukuran dalam gambar rencana yaitu diameter 25 cm
dengan kedalaman 3 meter. Apabila diperlukan untuk mencapai daya dukung yang baik, dasar galian tanah
harus dipadatkan/ditumbuk.
Penulangan Pondasi
a. Perakitan Tulangan
Untuk pondasi setempat ini perakitan tulangan dilakukan di luar tempat pengecoran di
lokasi proyek agar setelah dirakit dapat langsung dipasang dan proses pembuatan pondasi
dapat berjalan lebih cepat.
Cara perakitan
tulangan :
Mengukur panjang masingmasing type tulangan yang diketahui dari ukuran pondasi setempat.
Mendesign bentuk atau dimensi dari tulangan pondasi setempat, dengan
memperhitungkan bentukbentuk type tulangan yang ada pada pondasi setempat
tersebut;
Merakit satu persatu bentuk dan type tulangan pondasi dengan kawat pengikat agar kokoh dan
tulangan tidak terlepas;
b. Pemasangan Tulangan
Setelah merakit tulangan pondasi setempat maka untuk pemasangan tulangan dilakukan
dengan cara manual karena tulangan untuk pondasi setempat ini tidak terlalu berat dan
kedalaman pondasi ini juga tidak terlalu dalam.
Halhal yang harus diperhatikan dalam pemasangan tulangan:
Hasil rakitan tulangan dimasukan kedalam tanah galian dan diletakkan tegak turus
permukaan tanah dengan bantuan waterpass.
Rakitan tulangan ditempatkan tidak langsung bersentuhan dengan dasar tanah,
jarak antara tulangan dengan dasar tanah 40 mm, yaitu dengan menggunakan
pengganjal yang di buat dari batu kali disetiap ujung sisi/tepi tulangan bawah agar
ada jarak antara tulangan dan permukaan dasar tanah untuk melindungi/melapisi
tulangan dengan beton (selimut beton) dan tulangan tidak menjadi karat.
Setelah dipastikan rakitan tulangan benarbenar stabil, maka dapat langsung melakukan
pengecoran.
Pekerjaan Bekisting
Bekisting adalah suatu konstruksi bantu yang bersifat sementara yang digunakan untuk mencetak beton
yang akan di cor, di dalamnya atau diatasnya.
Tahaptahap pekerjaan bekisting :
Diasumsikan yang akan dibuat bekisting adalah bagian tiangnya untuk penyambungan
kolom sedangkan untuk pondasinya hanya diratakan dengan cetok (sendok spesi).
Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu membuat bekisting,
jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi persaratan tertentu.
Papan cetakan disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di cor.
Papan cetakan dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan tiang agar tegak lurus tidak
miring dengan bantuan alat waterpass.
Papan cetakan tidak boleh bocor.
Papanpapan disambung dengan klem / penguat / penjepit.
Paku diantara papan secara berselangseling dan tidak segaris agar tidak terjadi retak.
Pekerjaan
Pengecoran
Bahanbahan pokok dalam pembuatan beton adalah: semen, pasir, kerikil/split serta air.
Kualitas/mutu beton untuk pondasi ini menggunakan mutu beton K250. Bahanbahan harus
diperiksa dulu sebelum dipakai membuat beton dengan maksud menguji apakah syaratsyarat
mutu dipenuhi. Semen merupakan bahan pokok terpenting dalam pembuatan beton karena
mempersatukan butirbutir pasir dan kerikil/split menjadi satu kesatuan berarti semen merupakan
bahan pengikat dan apabila diberi air akan mengeras. Agregat adalah butiranbutiran batuan yang
dibagi menjadi bagian pokok ditinjau dari ukurannya yaitu agregat halus yang disebut pasir dan
agregat kasar yang disebut kerikil/split dan batu pecah.
Setelah melakukan pengecoran, maka pondasi setempat tersebut dibiarkan mengering dan setelah
mengering pondasi diurug dengan tanah urugan serta disisakan beberapa cm untuk sambungan kolom.
Pekerjaan Sloof
Denah Rencana Sloof
Pembongkaran Bekisting
Pembongkaran bekisting pada proyek ini dilakukan 23 hari setelah pengecoran, dengan syarat
poor plate dan sloof tidak menerima beban di atasnya. Alasan lain dilakukannya pembongkaran itu
agar bekisting dapat digunakan untuk bagian yang lain.
Setelah pekerjaan pondasi dan sloof selesai kemudian dilanjutkan dengan urugan tanah dibawah
lantai yang dipadatkan dengan menggunakan alat pemadat.
Penentuan As Kolom
Titiktitik dari as kolom diperoleh dari hasil pengukuran dan pematokan. Hal ini disesuaikan dengan
gambar yang telah direncanakan. Cara menentukan as kolom membutuhkan alatalat seperti:
theodolit, meteran, tinta, sipatan dll.
Proses Pelaksanaan :
Penentuan as kolom dengan Theodolit dan waterpass berdasarkan shop drawing dengan
menggunakan acuan yang telah ditentukan bersama.
Buat as kolom dari garis pinjaman.
Pemasangan patok as bangunan/kolom (tanda berupa garis dari sipatan).
Pembesian Kolom
Pembesian Kolom
Proses pembesian dalam pekerjaan ini adalah :
Pembesian atau perakitan tulangan kolom adalah precast atau dikerjakan di tempat
lain
yang lebih aman
Perakitan tulangan kolom harus sesuai dengan gambar kerja.
Selanjutnya adalah pemasangan tulangan utama. Sebelum pemasangan sengkang, terlebih
dahulu dibuat tanda pada tulangan utama dengan kapur.
Selanjutnya adalah pemasangan sengkang, setiap pertemuan antara tulangan utama dan
sengkang diikat oleh kawat dengan sistem silang
Setelah tulangan selesai dirakit, untuk besi tulangan diangkut dengan menggunakan alat
bantu ke lokasi yang akan dipasang.
Setelah besi terpasang pada posisinya dan cukup kaku, lalu dipasang beton deking sesuai
ketentuan. Beton deking ini berfungsi sebagai selimut beton.
Pengecoran Kolom
Langkah kerja pekerjaan pengecoran kolom adalah sebagai
berikut:
Persiapan Pengecoran
Sebelum dilaksanakan pengecoran, kolom yang akan dicor harus benarbenar bersih dari kotoran
agar tidak membahayakan konstruksi dan menghindari kerusakan beton.
Pelaksanaan Pencoran
Pengecoran dilakukan dengan menggunakan bucket cor yang dihubungkan dengan pipa tremi
dengan kapasitas bucket sampai 0,9m3. Bucket tersebut diangkut dengan menggunakan
alat bantu untuk memudahkan pengerjaan.
Penuangan beton dilakukan secara bertahap, hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya
segregasi yaitu pemisahan agregat yang dapat mengurangi mutu beton. Selama proses
pengecoran berlangsung, pemadatan beotn menggunakan vibrator. Hal tersebut dilakukan untuk
menghilangkan ronggarongga udara serta untuk mencapai pemadatan yang maksimal.
Setelah beton berumur 8 jam, maka bekisting kolom sudah dapat dibongkar.
Pertamatama, plywood dipukulpukul dengan menggunakan palu agar lekatan beton
pada plywood dapat terlepas.
Kendorkan push pull (penyangga bekisting), lalu lepas push pull.
Kendorkan bautbaut yang ada pada bekisting kolom, sehingga rangkaian/panel bekisting
terlepas.
Panel bekisting yang telah terlepas, atau setelah dibongkar segera diangkat dengan alat
bantu ke lokasi pabrikasi awal.
Pekerjaan balok dilaksanakan setelah pekerjaan kolom telah selesai dikerjakan. Pada Rehab
Gedung Kantor ( Penataan Ruang Publik )sistem balok yang dipakai adalah konvensional. Balok
yang digunakan memiliki tipe yang berbedabeda.
Semua perkerjaan balok dan pelat dilakukan langsung di lokasi yang direncanakan, mulai dari
pembesian, pemasangan bekisting, pengecoran sampai perawatan.
Tahap
Persiapan
Pekerjaan Pengkuran
Pengukuran ini bertujuan untuk mengatur/ memastikan kerataan ketinggian balok dan
pelat. Pada pekerjaan ini digunakan pesawat ukur theodolithe.
Pembuatan bekisting
Pekerjaan bekisting balok dan pelat merupakan satu kesatuan pekerjaan, kerena dilaksanakan
secara bersamaan. Pembuatan panel bekisting balok harus sesuai dengan gambar kerja. Dalam
pemotongan plywood harus cermat dan teliti sehingga hasil akhirnya sesuai dengan luasan
pelat atau balok yang akan dibuat. Pekerjaan balok dilakukan langsung di lokasi dengan
mempersiapkan material utama antara lain: kaso 5/7, balok kayu 6/12, papan multipleks 9 mm.
Pabrikasi besi
Untuk balok, pemotongan dan pembengkokan besi dilakukan sesuai kebutuhan dengan bar
cutter dan bar bending. Pembesian balok ada dilakukan dengan sistem pabrikasi di los besi
dan ada yang dirakit diatas bekisting yang sudah jadi. Sedangkan pembesian plat dilakukan
dilakukan di atas bekisting yang sudah jadi.
Pengeceka
n
Setelah pemasangan bekisting balok dan pelat dianggap selesai selanjutnya pengecekan tinggi
level pada bekisting balok dan pelat dengan waterpass, jika sudah selesai maka bekisting untuk
balok dan pelat sudah siap.
Pembesian
Balok
Tahap pembesian balok adalah sebagai berikut :
Untuk Pembesian balok pada awalnya dilakukan pabrikasi di los besi kemudian
diangkat
menggunakan alat bantu ke lokasi yang akan dipasang.
Besi tulangan balok yang sudah diangkat lalu diletakkan diatas bekisting balok dan ujung besi balok
dimasukkan ke kolom.
Pasang beton decking umtuk jarak selimut beton pada alas dan samping balok lalu diikat.
Untuk pembesian balok dilakukan 3 kali perubahan dalam metode pemasangannya. Perubahan
yang pertama yaitu semua besi tulangan dipabrikasi seluruh bagian sampai balok jadi utuh, namun
ada kendala pada saat pertemuan pembesian kolom sehingga dilakukan perubahan yang kedua
yaitu dengan pembesian pabrikasi sebagian, tulangan memanjang dan sengkang dipisah namun
ada kendala pada saat pembersihannya dan perubahan yang terakhir semua bagian pembesian
dilakukan ditempat yang akan dicor tidak dipabrikasikan lagi dan sampai kini metode ini yang paling
baik untuk digunakan.
Pembesian Plat
Lantai
Setelah tulangan balok terpasang. Selanjutnya adalah tahap pembesian pelat, antara lain :
Pembesian pelat dilakukan langsung di atas bekisting pelat yang sudah siap. Besi tulangan diangkat
menggunakan alat bantu dan dipasang diatas bekisting pelat.
Rakit pembesian dengan tulangan bawah terlebih dahulu. Kemudian pasang tulangan ukuran
tulangan D10200.
Selanjutnya secara menyilang dan diikat menggunakan kawat ikat.
Letakkan beton deking antara tulangan bawah pelat dan bekisting alas pelat. Pasang juga tulangan
kaki ayam antara untuk tulangan atas dan bawah pelat.
Pengeceka
n
Setelah pembesian balok dan pelat dianggap selesai, lalu diadakan checklist/ pemeriksaan untuk
tulangan. Adapun yang diperiksa untuk pembesian balok adalah diameter dan jumlah tulangan utama,
diameter, jarak, dan jumlah sengkang, ikatan kawat, dan beton decking. Untuk pembesian pelat
lantai yang diperiksa adalah, penyaluran pembesian pelat terhadap balok, jumlah dan jarak
tulangan ekstra, perkuatan (sparing) pada lubanglubang di pelat lantai, beton decking, kaki ayam,
dan kebersihannya.
Pembongkaran
Beton
Untuk pelat pembongkaran besting dilakukan setelah 4 hari pengecoran sedangkan untuk balok
pembongkaran bekisting dilakukan 7 hari setelah pengecoran. Sebagai penunjang sampai pelat
benar benar mengeras.
Perawatan Beton
Setelah dilaksanakan pengecoran, maka untuk menjaga agar mutu beton tetap terjaga dilakukan
perawatan beton. Perawatan beton yang dilakukan adalah dengan menyiram/membasahi beton 2
kali sehari selama 1 minggu
Pemasangan tangga
Pekerjaan pemasangan tangga beton bersamaan dengan pekerjaan balok dan plat
Pekerjaan
Persiapan
Sebelum memulai pekerjaan tangga, maka yang perlu dilakukan setelah mempersiapkan
bahan & alat tersebut diatas adalah langkahlangkah sebagai berikut untuk mendapatkan hasil yang
memuaskan.
Pelat Badan
Tangga
Tidak diperlukan pabrikasi secara khusus, karena bisa dipabrikasi pada saat penyetelan langsung.
Yang perlu dipersiapkan adalah posisi kemiringan badan tangga serta pipa galvanis (panjang
disesuaikan bentang badan tangga) yang disusun sesuai kemiringan badan tangga.
Anak
Tangga
Multipleks 9 mm dipotong sesuai dengan tinggi trape (optrade) dan lebar tangga, kemudian diberi
rangka.
Pekerjaan bordes tangga dimulai dari pekerjaan Balok bordes, yang cara penyetelannya sama
seperti balok biasa. Kemudian antar dinding balok dipasang kayu 5/7 (jarak maksimum 25 cm).
Kayu ini berfungsi sebagai pengganti pipa (karena bentang pendek). Setelah selesai pemasangan
kayu 50/10, lalu diikuti pemasangan plywood yang ukurannya disesuaikan dengan panjang dan lebar
bordes.
Pembongkaran
Bekisting
Pembongkaran dinding badan tangga dan trape dapat dilakukan setelah beton berumur 12 jam,
sedangkan untuk badan tangga dan bordes dilakukan setelah tujuh hari atau setelah mendapat ijin
dari pihak direksi.
Untuk pembongkaran balok bordes cara dan urutannya seperti pada pembongkaran balok biasa.
Untuk pembongkaran badan tangga dan bordes, dimulai dari pengendoran jack base dan Uhead,
kemudian diikuti pembongkaran lader/pipe sipport dan kayu 6/12. Setelah itu dibongkar kayu 5/7
dan terakhir adalah pembongkaran plywood. Setelah semua dibongkar kemudian dirapikan dan
ditumpuk pada tempat yang mudah dijangkau oleh alat angkut.
C. PEKERJAAN ARSITEKTUR
Ruang lingkup pada pekerjaan arsitektur ini adalah :
Lantai 1 ,2 dan 3
1. PEKERJAAN DINDING DAN PLESTERAN
2. PEKERJAAN KERAMIK LANTAI & DINDING
3. PEKERJAAN KUSEN PINTU DAN JENDELA
4. PEKERJAAN PLAFOND
5. PEKERJAAN PENGECATAN
6. PEKERJAAN PERLENGKAPAN
7. PEKERJAAN ATAP
Pekerjaan arsitektur pada paket pekerjaan ini dikerjakan setelah pekerjaan persiapan, struktur
selesai
dikerjakan.
KETERANGAN :
Persiapan
Persiapan material kerja, antara lain : semen PC, pasir, split, kaso, multiplek, besi beton, kawat
beton, paku, air, dll.
Persiapan alat bantu kerja, antara lain : theodolith, waterpass, meteran, bor listrik, gunting besi,
pembengkok besi, gergaji, untingunting, benang, selang air, dll.
Fabrikasi bekesting
Fabrikasi bekesting untuk kolom beton praktis praktis menggunakan bahan dari multiplek
dan perkuatan dengan menggunakan kaso.
Potong multiplek untuk bekesting kolom praktis dan balok lintel.
Pasang bekesting pada lokasi besi beton tulangan kolom praktis dan balok lintel dengan
dimensi dibuat sesuai ukuran gambar kerja.
Pasang perkuatan/support pada bekesting.
Bekesting dipasang harus rapih, siku dan lurus sehingga hasil pengecoran beton dapat
menghasilkan bidang yang flat/maksimal. Gunakan waterpass/untingunting untuk
pengecekan.
Beton decking dipasang secara merata dan sesuai dengan kebutuhan.
Pengecoran beton
Sebelum pengecoran terlebih dahulu harus diperiksa kekuatan acuan yang sudah dipasang /
difabrikasi, semua ukuran sudah sesuai rencana.
Pengecoran beton dilakukan menggunakan beton readymix K175.
Setelah area siap, lakukan pengecoran beton. Tuang adukan beton ke area pengecoran,
adukan
beton diratakan dan dipadatkan sehingga beton tidak ada sarang tawon/keropos
2. PEKERJAAN RANGKA ATAP BAJA RINGAN
Pemasangan Kudakuda Baja Ringan diatas struktur pendukungnya ( kolom dan ringbalk )
harus dilaksanakan secara benar dan cermat. Agar rangka atap baja ringan terpasang
sesuai dengan persyaratannya. Persyaratan teknis rangka atap baja ringan diantaranya
adalah:
Kudakuda terpasang kuat dan stabil, dilengkapi dengan angkur (dynabolt) pada kedua
tumpuannya.
Semua kudakuda tegak lurus terhadap ringbalk.
Ketinggian apex untuk pemasangan nok diatas setiap kudakuda rata.
Sisi miring atap rata ( tidak bergelombang ).
Tidak ada kerusakan lapisan pelindung.
Tidak terjadi deformasi (perubahan bentuk) akibat kesalahan pelaksanaan pekerjaan.
Pemasangan kudakuda baja ringan diatas kedua tumpuannya dapat dilakukan dengan 2
(dua)
cara, yaitu :
Dipasang langsung diatas ringbalk.
Dipasang diatas ringbalk dengan perantara wallplate.
Penggunaan sistem tumpuan dengan perantara wall plate sedapat mungkin harus dihindari,
karena tumpuan dengna wall plate hanya ditujukan untuk meratakan (leveling) ringbalk, jika
ringbalk tidak rata. Penggunaan wall plate akan berakibat kedalaman dyna bolt yang
tertanam dalam ringbalk menjadi berkurang. Selain itu juga terdapa ruang kosong
didalam wall plate yang dapat mengakibatkan perletakan kudakuda menjadi kurang
stabil.
Memastikan bahwa rangkaian ringbalk telah mengikat semua bagian bangunan dan tersambung
dengan benar.
Memberi tanda posisi perletakan kudakuda ( truss ) sesuai dengan gambar rencana.
Mengukur jarak antar kudakuda.
Langkah 3 : Pengangkatan dan Pemasangan Kudakuda
Mengangkat kudakuda secara hatihati, agar tidak mengakibatkan kerusakan pada rangkaian kuda
kuda yang telah dirakit.
Memasang kudakuda sesuai dengan nomornya diatas ringbalk atau wall plate, berdasarkan
gambar kerja.
Memastikan posisi kiri dan kanan kudakuda tidak terbalik. Sisi kanan dan kiri kuda kuda
dapat ditentukan dengan acuan posisi saat pekerja melihat kudakuda, dengan mulut web
dapat dilihat oleh pekerja. Bagian sebelah kiri pekerja disebut kiri, sedangkan disebelah
kanannya adalah sisi kanan.
Mengontrol posisi berdirinya kudakuda agar tegak lurus dengan ringbalk menggunakan
benang dan lot ( untingunting ).
Mengencangkan kudakuda dengan plat L ( L Bracket ) dengan menggunkan 4 buah screw 1214 x 20
HEX.
Mengencangkan plat L dengan ringbalk menggunakan dyna bolt dan menambahkan
balok penopang sementara, agar posisi kudakuda tidak berubah.
Mengulangi langkah 1 s.d 6 untuk mendirikan semua kudakuda, sesuai dengan posisinya
dalam gambar kerja.
Memeriksa ulang jarak antar kudakuda dari as ke as ( maksimum 1.2 meter )
Memeriksa kedataran (leveling) semua puncak kudakuda, dan memastikan garis nok memiliki
ketinggian yang sama ( datar ).
Memasang nok balok.
Memasang bracing ( pengikat ) sebagai perkuatan, jika bekerja beban angin. Bracing dipasang di atas
topchord dan dibawah reng.
Memasang reng ( roof battens ) dengan jarak menyesuaikan jenis penutup atap yang
digunakan. Setiap pertemuan reng dengan kudakuda diikat memakai screw ukuran 1016x16
sebanyak 2 (dua) buah.
Memasang outrigger (gording tambahan setelah kudakuda terakhir yang
menumpu ringbalk). Pada atap jenis pelana, outrigger dapat dipasang sebagai overhang
dengan panjang maksimal 120 cm dari kudakuda terluar, dan jarak antar outrigger 120 cm.
Outrigger harus diletakkan dan di screw dengan dua buah kuda kuda yang terdekat.
Memasang ceilling battens dengan jarak antar masingmasing ceilling battens adalah 120
cm. Komponen ini dipasang pada permukaan bagian atas bottom chord kudakuda dan di
screw. Ceilling battens selanjutnya dapat difungsikan untuk menahan plafond dan
penggantungya.
Pemasangan Atap Genteng Metal
Pemasangan genteng metal yang harus diperhatikan adalah bagian atas dan bawah genteng
tidak bisa terbalik dalam pemasangannya sebab ada SOK nya. Sehingga pemasangan
lembaran pada sayap kanan dengan pemasangan lembaran pada sayap kiri atap.
Langkah pekerjaan :
Setelah rangka atap rampung, lakukan pemasangan jala kawat untuk insulasi
(aluminium foil dan glasswool). Insulasi ditempatkan cara double sided (dua sisi
bolakbalik). Ini untuk meredam panas matahari, juga suara bising air hujan.
Pasang dudukan pengunci tipe KL 65 pada gording rangka atap yang sudah terpasang
insulasi. Sekrupkan dudukan pengunci. Gunakan bor listrik sebagai alat bantu
penyekrupan.
Pasang lembaran atap bergelombang baja ringan di atas dudukan pengunci tadi.
Luruskan posisi dan cantelkan. Jika sudah pas, tekan dengan kaki hingga terkunci.
Cara yang sama dilakukan untuk lembaran penutup atap berikutnya.
Lakukan pemasangan penutup bagian tepi dengan gambar dan bentuk yang sudah
ditentukan. Pemasangan dilakukan dengan bantuan pengunci dan bor listrik khusus.
Sebelum melakukan pemasangan nok, ujung atap ditekuk ke arah luar dengan alat
penekuk khusus. Sudut tekukan 80. Tekukan ini berfungsi sebagai penahan limpahan
air yang masuk karena tertiup angin. Pasang nok setelah ujung atap ditekuk rapi.
Nok yang terpasang dicoak dengan gunting metal pada tiap gelombang puncak atap.
Setelah coakan selesai, lakukan penguncian dengan sekrup khusus yang dipasang
selangseling per satu gelombang. Penyekrupan menggunakan alat bor listrik
dengan posisi tegak lurus, sehingga posisi sekrup tidak miring. Sisa panjang nok
dapat dipotong dengan gunting metal.
Gunakan sealant gun untuk sambungan nok. Pengeleman dilakukan pada nok bagian
bawah dan atas. Tempel keduanya dengan cara ditekan. Setelah kering, sekrup
dengan alat bor listrik pada sambungan sehingga terkunci.
Pemasangan Nok Genteng Metal
Sudut Kemiringan atap genteng metal yang ideal adalah : 20 30 Derajat,
pengikatnya adalah
dengan paku Ulit tepat diatas sayap nok bagian
samping.
2. Mulailah pemasangan keramik yang pertama dari titik pusat ini ke salah satu dinding
3. Aplikasikan mortar perekat granit dengan cetok (bergerigi lebih baik) secara merata pada dasar
lantai. Rentangan aplikasi perekat sebaiknya jangan terlalu luas, cukup 34 ubin Granit, karena
dikuatirkan perekat akan cepat mengering dan rekatannya pada Granit tidak bagus.
4. Tempatkan Granit di atasnya. Tekan Granit ke bawah dengan pelan dan ketok dengan
palu karet sampai posisi ubin stabil. Pada saat mengetok Granit, pastikan
mengecek suara yang timbul. Bila terdapat suara dengung berarti ada perekat yang tidak
merekat pada Granit. Segera angkat Granit tersebut dan lakukan perbaikan
pengadukan perekat hingga merata dan tempelkan kembali Granit tersebut.
6. Gunakan waterpas alumunium (bubble level) untuk mengepaskan ketinggian Granit. Bila
terlihat tidak merata permukaannya, Anda bisa menambah atau mengurangi mortar
perekat Granit sampai rata.
7. Pada saat pemasangan hingga ujung baris, lakukanlah pengukuran Granit yang
hendak dipotong dengan cara menempatkannya di atas Granit terakhir dan dengan
memberi ruang untuk nat, tandai Granit dengan spidol untuk dipotong.
8. Ulangi langkah nomor 2 hingga 7 untuk baris Granit berikutnya dan dinding berikutnya.
9. Biarkan selama satu hari agar mortar perekat Granit mengering.
10. Lakukan pengisian nat dengan grout. Grout merupakan mortar(semen) yang dipergunakan
untuk mengisi kekosongan atau celah Granit.
11. Bersihkan kelebihan grout dengan menggunakan spons basah.
Hal ini untuk menghindari ternodanya kusen aluminium tersebut oleh cairan semen,
yang pada akhirnya akan menyebabkan cacatnya permukaan dari kusen tersebut.
Perkuatan kusen terhadap dinding dengan cara penyekrupan. Khusus untuk kusen
yang merupakan dudukan dari daun jendela dan daun pintu maka pada letak engsel
dari daun jendela maupun engsel dari daun pintu pada bagian dalam kusennya diberi
perkuatan. Untuk memperkuat dudukan kaca ke kusen maka harus dijepit oleh
karet atau sealant pada kedua sisinya.
Semuan kusen pintu dan jendela dipasang pada lantai satu dan lantai dua di seuaikan
dengan jenis dan type yang ada dalam gambar. Untuk pemasangan kusen pintu akan
dilaksanakan apabila pasangan lantai keramik tlah selesai dilaksanakan.
Sedangkan untuk pabrikasi akan dilakukan secara bersamaan denga kusen pintu
jendela yang lain.
Bahanbahan
Profil Aluminium 3 /4
Kaca Polos
Karet Sealant
Aksesories lainnya
Peralatan :
Bor
Baji Karet / Kayu
Obeng
Alat Pemotong Profil
Fischer
Gergaji
Pasekon
Meteran
Langkah Pekerjaan :
Fabrikasi Di Workshop/di lokasi proyek telah selesai dilaksanakan sesuai gambar dan
Type yang ada dalam gambar rencana dan telah disesuaikan dengan shop
drawing yang telah disetujui oleh konsultan pengawas dan direksi pekerjaan.
Pasang kusen pintu/jendela pada lokasi yang telah ditentukan ( sesuai Type yang ada
).
Sesuaikan lubang kusen dengan ukuran kusen ( selisih lubang 1 cm ).
Masukan Kusen yang siap di pasang ke lubang tembok dengan bantuan
baji
karet/kayu
Atur kedudukan kusen dengan Baji Karet/Kayu
Stel kelurusan / kedudukan kusen terhadap tembok / dinding
Lubangi tembok/dinding melalui lubang kusen dengan bor untuk tempat sekrup
Masukan Fischer ke dalam lubang bor.
Fischer di kencangkan dengan obeng.
Pasang Daun Pintu/Jendela ( Setelah di Pasang kaca kedalam kusen ).
Finish tembok / dinding dengan Sealent
Bahanbahan :
Papan Kalsiboard tebal 8 mm
Rangka Partisi BMS
Emulsi
Acrylic
Aksesories
Angkur
Skrup
Plat
Baut
Tahap
pelaksanaan :
Sebelum pemasangan, penimbunan bahan/material yang lain ditempat pekerjaan
harus diletakkan pada ruang/tempat dengan sirkulasi udara yang baik, tidak terkena
cuaca langsung dan terlindung dari kerusakan dan kelembaban.
Harus diperhatikan semua sambungan dalam pemasangan klosklos, baut, angker
angker dan penguat lain yang diperlukan hingga terjamin kekuatannya dengan
memperhatikan/menjaga kerapihan terutama untuk bidangbidang tampak tidak boleh
ada lubanglubang atau cacat bekas penyetelan.
Pemasangan partisi tidak boleh menyimpang dari ketentuan gambar rencana untuk itu.
Semua rangka harus terpasang siku, tegak, rata sesuai peil dalam gambar dan
lurus tidak melebihi batas toleransi kemiringan yang diizinkan dari masing
masing bahan yang digunakan.
Perhatikan semua sambungan dengan material lain, sudutsudut pertemuan dengan
bidang lain.
Semua ukuran modul yang dianut berkaitan dengan modul lantai dan langitlangit.
Semua partisi yang terpasang sesuai dengan dalam hal ini type dan lay out.
7. PEKERJAAN PENGECATAN
Pengecatan
Dinding
Yang harus di lakukan untuk memulai proses pengecetan adalah menyiapkan permukaan
yang akan dicat. Pastikan permukaan dinding bersih dan kering untuk mencegah terjadinya
pengelupasan. Kerjakan pengecatan pada siang hari. Mulai dari dekat jendela. menuju ke
ruang dalam. Bila mengecat seluruh ruangan, kerjakanlah mulai dari langitlangit yang
diteruskan ke dinding dekat kusen jendela, pintupintu, dan kemudian ke bagian bawah.
Lakukanlah pembuangan sisa saat melakukan pengecatan karena kita harus bertanggung
jawab terhadap lingkungan dengan menghindarkan membuang limbah/sisa cat ke dalam
saluran pembuangan. Terakhir adalah membiarkan sisa cat mengering diwadahnya sebelum
dibuang ketempat sampah.
Pemberian Cat
Dasar
Cat dasar untuk tembok dibagi dua, yaitu cat dasar yang berupa varnish dasar air yaitu cat
tanpa pigmen dengan dasar emulsi acrylic 100%. Cat dasar ini biasanya disebut Wall
Sealer Water Base. Wall Sealer sangat baik untuk tembok baru yang banyak retak
rambut untuk mengisi celah celahnya dan untuk menguatkan lapisan cat lama yang mulai
mengapur. Kedua adalah cat dasar yang berupa cat tembok warna putih dengan dasar
emulsi acrylic 100% dan mempunyai daya tahan alkali yang tinggi, daya rekat serta daya
isi yang baik serta kadar bahan anti jamur cukup tinggi. Cat dasar ini disebut Alkali
Resisting Primer atau Undercoat Tembok.
Langkah Pengecatan
Reaksi pengerasan (curing) semen pada plesteran harus sudah sempurna, minimal
harus
ditunggu selama 28 hari.
Periksa kelembaban tembok. Gunakan alat protimeter, yaitu alat pengukur kadar air. Kadar
air
harus sudah di bawah 18 %.
Periksa kadar alkali tembok.Gunakan kertas lakmus untuk mengukur pH
(derjat keasaman/alkali). Kadar alkali harus menunjukkan kurang lebih pH 8.Kalau
lebih dari pH 8, berarti reaksi semen belum sempurna dan tembok belum layak dicat.
Kalau kadar air sudah rendah, tetapi kadar alkali masih tinggi, berarti masih ada semen
bebas
yang belum beraksi karena kekurangan air. Basahkan permukaan tembok dengan air bersih.
Bila semua persyaratan diatas sudah terpenuhi, bersihkan permukaan dari bekas
percikan semen, Efflorescene (pengkristalan garam), pengapuran, debu, kotoran, dan
minyak. Gosok permukaan tembok dengan kertas amplas kasar atau sikat sambil
permukaan tembok dibasahi air bersih. Kemudian keringkan dengan kain lap yang
bersih.
Cuci permukaan tembok dengan larutan asam chlorida (HCl) 1015% untuk
menetralkan alkali yang masih ada dan juga mengetching permukaan tembok agak
lebih kasar sehingga daya lekat lebih baik. g. Bila permukaan tembok berlumut atau
berjamur cuci dengan larutan kaporit1015%
Pengecatan Ulang
Bila daya lekat cat lama masih baik, cuci permukaan dengan air bersih sambil digosok dengan
kertas amplas/sikat. Bila perlu cuci dengan larutan ditergent, kemudia bilas dengan air bersih.
Bila permukaan cat lama masih baik daya lekatnya, tetapi berlumut/berjamur, cuci
dengan
larutan kaporit sambil disikat. Bilas dengan air bersih.
Bila terjadi pengapuran, amplas atau bersihkan debudebu pengapuran dengan lap
yang
dibasahi air sampai kelapisan cat yang tidak mengapur.
Bila lapisan cat lama sudah tebal atau terkelupas, kerok seluruhnya sampai kedasar tembok.
Bila lapisan lama berasal dari cat kualitas rendah dimana mudah larut dengan air, sebaiknya
dikerok seluruhnya sampai kedasar tembok.
Bila permukaan tembok berlumut atau berjamur cuci dengan larutan kaporit 1015%
Pengecatan Plafond
Langkah pekerjaan pengecatan pada plafon sama dengan pengecatan pada tembok. Bahan
cat yang digunakan juga adalah cat untuk tembok/dinding. Perbedaan mendasar yang ada
adalah bahwa plafon terletak di bagian atas dalam posisi mendatar, sehingga
diperlukan cara khusus dalam menyapukan cat pada plafon.
Penyambungan Pipa
Alat : Gergaji, Amplas, Lem PVC, Shell tape, Kunci Pipa
Untuk pipa PVC, dipotong sesuai dengan ukuran ujungnya diamplas terlebih
dahulu dan dibersihkan oleskan lem pada ujung dan dalam shock (penyambung) segera
masukkan gerakan arah lurus jangan diputar, tunggu sampai kering. Apabila belum kering
betul posisi sambungan jangan digerakkan, karena akan menyebabkan lem yang telah
dioles menjadi tidak rekat.
Pada sambungan pipa yang mempunyai drat terlebih dulu dibungkus sheeltape secukupnya pada
drat sisi luar baru dimasukkan drat dalam dan diputar sampai kencang dan rapat.
Pada penyambungan pipa besi lebih banyak dipakai sistem drat dan las. Untuk penyenaian pipa
minimum 4 baris/alur/drat.
Tahap Pelaksanaan :
Semua hantaran (kabel) yang ditarik dalam pipa / cabelduct harus diusahakan tidak tampak dari
luar (tertanam).
Pemasangan pipa harus dilaksanakan sebelum pengecoran.
Pemasangan sparingsparing listrik yang melintas di plat, balok, kolom beton harus
dipasang terlebih dahulu sebelum pengecoran, kabel diusahakan dimasukkan
bersamaan dengan pemasangan sparing.
Pipa yang dipasang pada dinding dilaksanakan sebelum pekerjaan plesteran dan acian dikerjakan.
Penempatan sambungan/percabangan harus ditempatkan di daerah yang mudah dicapai
untuk
perbaikan (perawatan)
Sambungan harus menggunakan klem / isolasi kabel supaya terlindung dengan baik sehingga
tidak
tersentuh atau menggunakan lasdop dan ditempatkan pada Te Dos
Lekukan/belokan pipa harus beradius > 3 kali diameter pipa dan harus rata (untuk memudahkan
penarikan kabel).
Jaringan arde harus dipasang tersendiri / terpisah dengan arde penangkal petir.
a. tidak boleh ada sambungan
b. dihubungkan dengan elektroda pentanahan
c. ditanam sampai minimal mencapai air tanah
Pada hantaran di atas langitlangit, harus diklem pada bagian bawah plat / balok atau pada
balok
kayu rangka langitlangit.
1. PENGATURAN LETAK
- pilih lokasi / daerah yang hendak dipasang / diawasi CCTV, pergunakan camera yang sesuai dengan kebutuhan
anda.
- potong cable sesuai dengan jarak yang dibutuhkan.
Berikut adalah gambar cara pemasangan connector BNC pada cable CCTV:
Untuk RCA, gunakan BNC to RCA converter, tinggal dipasangkan pada kepala BNC.
3. PEMASANGAN CAMERA
Pasang body camera pada titik yang sudah ditentukan, sebelum benar-benar dipatenkan letaknya
sebaiknya ditest terlebih dahulu daerah tampilan cameranya menggunakan TV dan kabel RCA dari
camera langsung ke TV.
Camera memiliki 2-3 jenis kabel input yaitu: BNC Video, Adaptor, Audio
4. PEMASANGAN DVR
Buka tutup body DVR pasangkan HARDDISK sesuai dengan tempatnya, berikut gambar pemasangan
HARDDISK SATA:
Setelah terpasang dengan baik, tutup kembali dan jalankan DVR. Untuk settingan DVR bisa membaca
langsung pada buku panduan DVR. Setting Recording harap diperhatikan agar rekaman dapat
berjalan dengan baik.
a. Proses Pelaksanaan.
a.1. Handling.
Untuk material material fire alarm, telpon dan Soun System (conduit, kabel, klem), karena
dimensinya tidak terlalu besar dan tidak terlalu berat maka untuk pekerjaan yang dekat dengan
gudang, pengangkutannya dapat menggunakan tenaga manusia. Tetapi untuk yang lokasinya jauh
maka pengangkutannya dapat menggunakan bantuan mobil pengangkut.
b. Pengetesan.
Untuk pekerjaan ini dilakukan test kontinuitas.
1. Incoming Inspection
Adalah inspeksi yang dilakukan pada saat penerimaan barang dari vendor / supplier, hal ini diperlukan
untuk memastikan bahwa barang yang dikirim / yang kami terima adalah barang yang benar benar
sesuai dengan spesifikasi, kebutuhan dan pesanan.
2. Inprocess Inspection
Adalah inspeksi yang dilakukan pada saat pelaksanaan pekerjaan . Dengan demikian maka apabila
terdapat kesalahan dalam proses pekerjaan dapat dideteksi sejak dini.
3. Final Inspection
Adalah inspeksi yang dilakukan pada saat pekerjaan telah selesai. Hal ini untuk memastikan bahwa
semua pekerjaan atau peralatan yang dipasang sesuai dengan rencana.
Pemasangan Sanitair
Setelah seluruh instalasi pemipaan selesai maka selanjutnya dilaksanakan pemasangan alatalat
sanitair
seperti Closet Duduk, Closet Jongkok, Kran Air, wastafel , Urinoir dan Floor Drain
Pemasangan Wastafel
Pembuatan shopdrawing (gambar setting)
Persiapan titik air bersih dan air kotor
Pemasangan spout
Pemasangan set pipa
Pemasangan handle
Pemasangan siphon/waste body
Pemasangan hanger
Pemasangan screw
Pemasangan kick box
Pemasangan lift rod Pemasangan supply
Pemasangan siphone/valve pipe
Pengecekan kebocoran
Semen
Pengawasan dilakukan dengan memeriksa apakah merk, jumlah dan kondisi semen yang tiba di
lokasi dalam keadaan baik dan sesuai dengan pesanan. Bila belum digunakan, semen ditumpuk di
gudang dengan tinggi penumpukan tidak lebih dari 1,5 m dengan memakai alas supaya terhindar
dari kelembaban yang dapat menurunkan kualitas semen tersebut. Semen yang digunakan adalah
semen yang lebih dahulu tiba di lokasi dan dilakukan pemeriksaan kadar air pada semen tersebut
dengan melihat apakah ada gumpalan gumpalan pada semen tersebut. Pada proyek semen yang
digunakan sesuai dengan syarat syarat diatas.
Dengan melihat warna dan variasi butiran apakah mengandung lumpur atau tidak. Bila pasir
berwarna coklat tanah maka pasir mengandung banyak lump
Dengan melihat apakah pasir yang digunakan tidak mengandung kotoran yang berlebihan.
Memeriksa kadar air pasir dengan menggenggam pasir, apabila setelah genggaman dibuka pasir
menggumpal berarti kadar airnya cukup tinggi.
Ditumpuk ditempat yang kering serta tidak bercampur dengan material lain.
Dari hasil pengawasan diketahui bahwa pasir yang digunakan mempunyai kualitas yang
cukup baik yaitu tidak berwarna coklat, tidak mengandung kotoran yang berlebih serta
tidak mengandung kadar air yang tinggi.
2
Baja Tulangan
Pengawasan terhadap baja tulangan meliputi kebersihan, jenis dan diameter tulangan apakah
telah sesuai dengan perencanaan atau tidak. Sebaiknya baja tulangan diletakkan di tempat yang
tidak lembab dan terlindung dari hujan.
Pada proyek ini baja tulangan diletakkan di lokasi terbuka karena terbatasnya luas gudang
sehingga baja tulangan langsung terkena cuaca panas maupun hujan. Meskipun demikian baja
tulangan tetap dalam kondisi layak digunakan karena cukup bersih dari kotoran maupun karat
karena tidak terlalu lama ditempatkan di lokasi terbuka. Dalam perakitan tulangan, baja tulangan
yang digunakan telah sesuai dengan gambar bestek baik dari segi jenis dan diameter yang digunakan.
Kayu
Pengawasan dilakukan dengan memeriksa apakah ukuran dan jenis kayu telah sesuai dengan pesanan
serta dalam kondisi baik, antara lain harus lurus dan tidak terdapat cacat kayu (retak, mengandung
banyak kadar air, terserang rayap, cacat mata kayu). Pada proyek ini kayu digunakan untuk
perancah, bekisting dan kerangka atap dengan kualitas cukup baik karena memenuhi syaratsyarat
di atas.
Batu Bata
Pengawasan dilaksanakan dengan memeriksa apakah bata dalam kondisi baik, yaitu tidak retak
maupun pecah selain itu dengan melihat apakah ukurannya sesuai pesanan atau tidak. Pada
proyek ini, bata ditumpuk di lokasi yang cukup teduh sehingga bata tidak terkena panas matahari
secara langsung yang dapat menyebabkan bata terlalu kering sehingga mudah retak atau pecah
Air
Pengawasan dilakukan secara visual yaitu dengan melihat apakah air yang digunakan telah bersih
dari kotoran yang larut maupun terapung seperti lumpur, minyak, serpihan kayu dan sampah.
Dari hasil pengamatan, kondisi air yang digunakan cukup layak karena memenuhi syaratsyarat di
atas. Pengawasan Mutu Beton Pada proyek ini beton yang digunakan adalah beton produksi manual.
Pengawasan pada beton yang diproduksi di lokasi proyek dilakukan dengan pengamatan visual
terhadap komponenkomponen penyusun beton seperti pasir, air, kerikil dan semen. Selain itu
pengawasan juga dilakukan pada saat beton dibuat dan digunakan dalam pengecoran. Pada proyek
ini mutu material penyusun beton telah memenuhi syarat namun pada fisik beton yang telah jadi
terdapat beberapa kekurangan antara lain adanya beberapa rongga dan tulangan yang tidak
tertutup dengan selimut beton yang disebabkan kekurang hatihatian dalam pelaksanaan
pengecoran. Halhal tersebut dapat mengurangi mutu beton oleh sebab itu kontraktor melakukan
beberapa perbaikan antara lain menutup rongga dan bagian yang tidak tertutup selimut beton
menggunakan adukan beton dengan komposisi yang sama.
Laporan Harian
Laporan harian dibuat kontraktor pelaksana. Laporan ini berisi laporan pelaksanaan pekerjaan
dalam satu hari yang memuat tentang jumlah tenaga kerja, bahan yang diterima maupun ditolak,
volume pekerjaan yang dicapai, keadaan cuaca, pekerjaan tambahan, pekerjaan kurang,
perubahan pekerjaan dan halhal lain yang berhubungan dengan pelaksanaan proyek.
Laporan
Mingguan
Laporan Mingguan merupakan rekapitulasi dari Laporan Harian yang berisi prestasi pekerjaan
periode mingguan yang telah dicapai dan bobot terhadap pekerjaan keseluruhan selama satu
minggu. Laporan mingguan juga dibuat oleh kontraktor pelaksanaan.
Laporan Bulanan
Setelah Laporan Harian dan Mingguan dievaluasi dan disetujui, selanjutnya pihak Konsultan
Pengawas membuat Laporan Bulanan yang memuat tentang kemajuan pelaksanaan pekerjaan
proyek selama periode satu bulan.
2
BAB IV
PENUTUP
Berdasarkan uraian mengenai metode pelaksanaan dalam kaitannya dalam pelaksanaan pekerjaan ini
maka kami yakin bahwa kami dapat melaksanakan pekerjaan ini dengan sabaikbaiknya sesuai
dengan jadwal waktu yang telah di tetapkan oleh pengguna jasa. Sebagai langkah pengamanan
dilokasi proyek langkah langkah yang diterapkan pada setiap pekerjaan kami yang kami
laksanakan adalah seperti tergambar pada diagram Safety Plan dan Safety Patrol.
Demikian Metode Pelaksanaan untuk Pekerjaan Rehab Gedung Kantor ( Penataan Ruang
Publik ). Mudahmudahan kami memenuhi kriteria pemenang dalam Pelelangan Kegiatan ini. Dan
pekerjaan ini akan terlaksana baik apabila mendapat dukungan yang positif dari semua pihak
serta usaha yang keras dalam melaksanakan langkahlangkah setiap pekerjaan sehingga
menghasilkan hasil karya yang baik.
HAMDANI
Direktur Utama
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung Kantor pada Kecamatan Andir 1
Kota Bandung