Вы находитесь на странице: 1из 5

KRONOLOGIS PERKEMBANGAN

SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA


SEJAK MERDEKA SAMPAI SEKARANG
Sejarah Indonesia selama 19451949dimulai dengan
masuknya Sekutu diboncengi oleh Belanda (NICA) ke berbagai wilayah
Indonesia setelah kekalahan Jepang, dan diakhiri denganpenyerahan
kedaulatan kepada Indonesia pada tanggal 27 Desember1949. Terdapat
banyak sekali peristiwa sejarah pada masa itu, pergantian berbagai
posisi kabinet, Aksi Polisioniloleh Belanda, berbagai perundingan, dan
peristiwa-peristiwa sejarah lainnya.

Kronologi Sistem pemerintahan Indonesia di awal kemerdekaan didalam


perkembangannya sangat rumit . Dimana terjadinya gonta ganti system
pemerintahan agar sesuai dengan cita cita bangsa Indonesia .
Perkembangan ketatanegaraan Indonesia dapat dibagi menjadi beberapa
periode, sejak masa Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 sampai
sekarang . Walaupun sebenarnya tonggak ketatanegaraan Indonesia telah
ada jauh sebelum proklamasi .
Perkembangan sistem pemerintahan Indonesia dari tahun 1945 hingga
sekarang adalah sebagai berikut :

1. Sistem Pemerintahan Periode 1945-1949


Lama periode : 18 Agustus 1945 27 Desember 1949
Bentuk Negara : Kesatuan
Bentuk Pemerintahan : Republik
Sistem Pemerintahan : Presidensial
Konstitusi : UUD 1945

Sistem pemerintahan awal yang digunakan oleh Indonesia adalah sistem


pemerintahan presidensial. Namun, seiring datangnya sekutu dan
dicetuskannya Maklumat Wakil Presiden No.X tanggal 16 November
1945, terjadi pembagian kekuasaan dalam dua badan, yaitu kekuasaan
legislatif dijalankan oleh Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) dan
kekuasaan-kekuasaan lainnya masih tetap dipegang oleh presiden sampai
tanggal 14 November 1945. Berdasarkan Maklumat Pemerintah 14
November 1945 ini, kekuasaan eksekutif yang semula dijalankan oleh
presiden beralih ke tangan menteri sebagai konsekuensi dari dibentuknya
sistem pemerintahan parlementer.
2. Sistem Pemerintahan Periode 1949-1950
Lama periode : 27 Desember 1949 15 Agustus 1950
Bentuk Negara : Serikat (Federasi)
Bentuk Pemerintahan : Republik
Sistem Pemerintahan : Parlementer Semu (Quasi Parlementer)
Konstitusi : Konstitusi RIS

Adanya Konferensi Meja Bundar (KMB) antara Indonesia dengan delegasi


Belanda menghasilkan keputusan pokok bahwa kerajaan Balanda
mengakui kedaulatan Indonesia sepenuhnya tanpa syarat dan tidak dapat
dicabut kembali kepada RIS selambat-lambatnya pada tanggal 30
Desember 1949. Dengan diteteapkannya konstitusi RIS, sistem
pemerintahan yang digunakan adalah parlementer. Namun karena tidak
seluruhnya diterapkan maka Sistem Pemerintahan saat itu disebut
Parlementer semu

3. Sistem Pemerintahan Periode 1950-1959


Lama periode : 15 Agustus 1950 5 Juli 1959
Bentuk Negara : Kesatuan
Bentuk Pemerintahan : Republik
Sistem Pemerintahan : Parlementer
Konstitusi : UUDS 1950
UUDS 1950 adalah konstitusi yang berlaku di negara Republik Indonesia
sejak 17 Agustus 1950 hingga dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959
Pemilihan Umum 1955 berhasil memilih Konstituante secara demokratis,
namun Konstituante gagal membentuk konstitusi baru hingga berlarut-
larut. Pada 5 Juli 1959 pukul 17.00, Presiden Soekarno mengeluarkan
dekrit yang diumumkan dalam upacara resmi di Istana Merdeka.Isi dekrit
presiden 5 Juli 1959 antara lain :
1. Kembali berlakunya UUD 1945 dan tidak berlakunya lagi UUDS 1950
2. Pembubaran Konstituante
3. Pembentukan MPRS dan DPAS
Dikeluarkannya dekrit presiden ini diiringi dengan perubahan sistem
pemerintahan dari parlementer ke presidensial.
4. Sistem Pemerintahan Periode 1959-1966 (Orde Lama)
Lama periode : 5 Juli 1959 22 Februari 1966
Bentuk Negara : Kesatuan
Bentuk Pemerintahan : Republik
Sistem Pemerintahan : Presidensial
Konstitusi : UUD 1945
Dikeluarkannya dekrit Presiden 1959 mengembalikan sistem pemerintahan
Indonesia ke sistem pemerintahan presidensial. Presiden & Wapres :
Ir.Soekarno & Mohammad Hatta . Karena situasi politik pada Sidang
Konstituante 1959 dimana banyak saling tarik ulurkepentingan partai
politik sehingga gagal menghasilkan UUD baru, maka pada tanggal 5
Juli1959, Presiden Sukarno mengeluarkan Dekrit Presiden yang salah satu
isinyamemberlakukan kembali UUD 1945 sebagai undang-undang dasar,
menggantikan Undang-Undang Dasar Sementara 1950 yang berlaku pada
waktu itu.Pada masa ini, terdapat berbagai penyimpangan UUD 1945,
diantaranya:1. Presiden mengangkat Ketua dan Wakil Ketua MPR/DPR
dan MA serta Wakil Ketua DPAmenjadi Menteri Negara2. MPRS
menetapkan Soekarno sebagai presiden seumur hidup3. Pemberontakan
Partai Komunis Indonesia melalui Gerakan 30 September Partai Komunis
Indonesia.
5. Sistem Pemerintahan Periode 1966-1998 (Orde Baru)

Lama periode : 22 Februari 1966 21 Mei 1998


Bentuk Negara : Kesatuan
Bentuk Pemerintahan : Republik
Sistem Pemerintahan : Presidensial
Konstitusi : UUD 1945

Presiden & Wapres : Soeharto (22 Februari 1966 27 Maret


1968)Soeharto (27 Maret 1968 24 Maret 1973)Soeharto & Adam Malik
(24 Maret 1973 23 Maret 1978)Soeharto & Hamengkubuwono IX(23
Maret 1978 11 Maret 1983)Soeharto & Try Sutrisno (11 Maret 1983 11
Maret 1988)Soeharto & Umar Wirahadikusumah(11 Maret 1988 11
Maret 1993)Soeharto & Soedharmono (11 Maret 1993 10 Maret
1998)Soeharto & BJ Habiebie (10 Maret 1998 21 Mei 1998)

Pada masa Orde Baru (1966-1998), Pemerintah menyatakan akan


menjalankan UUD 1945dan Pancasila secara murni dan konsekuen.
Namun pelaksanaannya ternyata menyimpangdari Pancasila dan UUD
1945 yang murni,terutama pelanggaran pasal 23
(hutangKonglomerat/private debt dijadikan beban rakyat Indonesia/public
debt) dan 33 UUD 1945yang memberi kekuasaan pada pihak swasta untuk
menghancurkan hutan dan sumber dayaalam kita.Pada masa Orde Baru,
UUD 1945 juga menjadi konstitusi yang sangat sakral,
diantaranyamelalui sejumlah peraturan:1. Ketetapan MPR Nomor
I/MPR/1983 yang menyatakan bahwa MPR berketetapanuntuk
mempertahankan UUD 1945, tidak berkehendak akan melakukan
perubahanterhadapnya2. Ketetapan MPR Nomor IV/MPR/1983 tentang
Referendum yang antara lainmenyatakan bahwa bila MPR berkehendak
mengubah UUD 1945, terlebih dahuluharus minta pendapat rakyat melalui
referendum.3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1985 tentang Referendum,
yang merupakanpelaksanaan TAP MPR Nomor IV/MPR/1983.
6. Sistem Pemerintahan Periode 1998 sekarang
Lama periode : 21 Mei 1998 sekarang
Bentuk Negara : Kesatuan
Bentuk Pemerintahan : Republik
Sistem Pemerintahan : Presidensial

Sistem pemerintahan RI menurut UUD 1945 tidak menganut suatu sistem


dari negara manapun, melainkan suatu sistem yang khas bagi bangsa
Indonesia. Hal ini tercermin dari proses pembentukan bangsa NKRI yang
digali dari nilai-nilai kehidupan bangsa Indonesia sendiri. Menurut UUD
1945, kedudukan Presiden sebagai kepala negara dan kepala
pemerintahan. Sistem ketatanegaraan yang kepala pemerintahannya adalah
Presiden dinamakan sistem presidensial . Presiden memegang kekuasaan
tertinggi negara di bawah pengawasan Majelis Permusyawaratan Rakyat.
Dalam pelaksanaan sistem pemerintahan ini, terdapat beberapa perubahan
pokok-pokok sistem pemerintahan Indonesia, sebelum dan sesudah
Amandemen UUD 1945.

a. Sistem Pemerintahan Negara Indonesia Berdasarkan UUD 1945


Sebelum Diamandemen.
Yang menjadi pokok dari sistem pemerintahan Indonesia berdasarkan
UUD 1945 sebelum diamandemen tertuang dalam Penjelasan UUD 1945
tentang tujuh kunci pokok sistem pemerintahan negara tersebut sebagai
berikut.

1. Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum (rechtsstaat).


2. Sistem Konstitusional.
3. Kekuasaan negara yang tertinggi di tangan Majelis Permusyawaratan
Rakyat.
4. Presiden adalah penyelenggara pemerintah negara yang tertinggi
dibawah Majelis Permusyawaratan Rakyat.
5. Presiden tidak bertanggung jawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat.
6. Menteri negara ialah pembantu presiden, selain itu menteri negara
tidak bertanggungjawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat.
7. Kekuasaan kepala negara tidak tak terbatas.

Sistem pemerintahan ini dijalankan semasa pemerintahan Orde Baru. Ciri


dari sistem pemerintahan masa orde baru ini adalah adanya kekuasaan
yang amat besar pada lembaga kepresidenan. Hampir semua kewenangan
presiden yang di atur menurut UUD 1945 tersebut dilakukan tanpa
melibatkan pertimbangan atau persetujuan DPR sebagai wakil rakyat. Oleh
sebab itu tidak adanya pengawasan dan tanpa persetujuan DPR, maka
kewenangan presiden sangat besar dan cenderung dapat disalahgunakan.

Sehingga muncul suatu reformasi untuk menjaga adanya penyalahgunaan


wewenang dengan melakukan amandemen terhadap UUD 1945.
Amandemen tersebut dilakukan pada 19 Oktober 1999, 18 Agustus 2000,
9 November 2001, 11 Agustus 2002.

Sumber :

http://studyandlearningnow.blogspot.com/2013/01/pelaksanaan-
sistem-pemerintahan.html
http://aseta-dalamencinta.blogspot.com/2012/09/tugas-pkn-kelas-xii-
smk_19.html
http://sistempemerintahannegaraindonesia.blogspot.com/2014/06/sis
tem-pemerintahan-indonesia-dari-masa.html

Вам также может понравиться