Вы находитесь на странице: 1из 54

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sangat disadari bahwa kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh
pendidikan. Masyarakat yang berdaulat, adil dan makmur, sehat dan sejahtera
akan terwujud jika manusianya beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha
Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan
jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung
jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Oleh karena itu, semua pihak yang
berkompeten di dalamnya harus berupaya memajukan pendidikan di Indonesia.
IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di tingkat
Sekolah Dasar. IPS merupakan ilmu yang sangat berperan bagi kesejahteraan
umat manusia, oleh karena itu perlu adanya peningkatan kualitas pendidikan IPS
di sekolah agar membentuk siswa yang memiliki daya nalar dan daya pikir yang
baik, kreatif, cerdas dalam memecahkan masalah, serta mampu
mengkomunikasikan gagasan-gagasannya. Tolak ukur peningkatan kualitas
pembelajaran IPS di Sekolah Dasar yaitu proses belajar dan hasil belajar siswa.
Berdasarkan pengalaman peneliti selaku guru kelas III SDN 2 Boe bahwa
proses dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS belum seperti yang
diharapkan. Materi ajar yang diberikan masih sulit untuk dipahami dan
diaplikasikan oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari. Guru telah berusaha untuk
mengembangkan materi dan melakukan perbaikan metode pembelajaran.
Sedangkan siswa yang menerima materi ajar masih terlihat kurang aktif dan
kurang antusias untuk mengembangkan pola pikir yang bersifat inovatif. Akibat
dari kondisi ini, terlihat bahwa pemahaman siswa kelas III SDN 2 Boe masih
rendah. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata nilai ulangan harian kelas III SDN 2
Boe pratindakan hanya mencapai rata-rata 60 dan ketuntasan klasikal 50%. Hal
ini berarti proses pembelajaran IPS masih perlu diperbaiki agar hasil belajar yang
diharapkan yakni mencapai standar Ketuntasan Klasikal Minimal yang ditetapkan
yaitu 75.

1
Berdasarkan hasil observasi, peneliti mengidentifikasi beberapa masalah
yang ditemukan dalam kelas III SDN 2 Boe, antara lain :
1. Siswa kurang aktif dan kurang antusias dalam proses pembelajaran.
2. Proses pembelajaran terlalu berpusat pada guru tanpa melibatkan siswa.
3. Pemahaman materi ajar dan aplikasi pelajaran IPS dalam kehidupan sehari
hanya bersifat teoritis.
4. Motivasi belajar IPS masih kurang.
5. Metode pembelajaran yang monoton terkadang tidak sesuai dengan
karakteristik materi ajar.
Proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan pada diri
peserta didik berupa sikap, perilaku, keterampilan dan hasil belajar yang diukur
melalui pengamatan dan evaluasi. Pencapaian proses dan hasil belajar bisa terjadi
bukan karena kemampuan atau kompetensi yang dimiliki guru dalam menguasai
materi ajar, namun ditentukan juga oleh faktor lain, antara lain metode yang tepat
sesuai dengan karakteristik materi ajar. Dengan kata lain seorang guru tidak cukup
hanya dengan menguasai materi pelajaran yang akan diajarkan, namun seorang
guru harus pandai memilih metode pembelajaran yang tepat untuk
membangkitkan sikap, perilaku, keterampilan siswa dalam proses pembelajaran
agar hasil belajar yang diharapkan bisa maksimal.
Pembelajaran IPS sebaiknya melibatkan siswa dalam berbagai ranah, yaitu
ranah kognitif, psikomotorik, dan afektif. Hal ini dikuatkan dalam kurikulum
2006 yang menganjurkan bahwa pembelajaran IPS di Sekolah Dasar melibatkan
siswa dalam penyelidikan yang berorientasi inkuiri, dengan interaksi antara siswa
dengan guru dan siswa lainnya. Melalui kegiatan penyelidikan, siswa membuat
hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan pengetahuan ilmiah yang
ditemukannya pada berbagai sumber, siswa menerapkan materi pelajaran IPS
untuk mengajukan pertanyaan, siswa menggunakan pengetahuannya dalam
pemecahan masalah, perencanaan, membuat keputusan, diskusi kelompok, dan
siswa memperoleh asesmen yang konsisten dengan suatu pendekatan aktif untuk
belajar.

2
Berdasarkan uraian di atas maka untuk mengatasi masalah pembelajaran
IPS di kelas III SDN 2 Boe, peneliti berasumsi bahwa metode pembelajaran perlu
diperbaiki sesuai karakteristik materi pelajaran. Salah satu metode pembelajaran
yang sesuai dengan karakteristik materi pelajaran pada tema Kesehatan yakni
metode inkuiri.
Menurut Wulandari (2012), kelebihan metode inkuiri yaitu :
1. Siswa aktif dalam kegiatan belajar, sebab ia berpikir dan menggunakan
kemampuan untuk menemukan hasil akhir.
2. Siswa memahami benar bahan pelajaran, sebab mengalami sendiri proses
menemukannya. Sesuatu yang diperoleh dengan cara ini lebih lama diingat.
3. Menemukan sendiri menimbulkan rasa puas. Kepuasan batin ini mendorong
ingin melakukan penemuan lagi hingga minat belajar meningkat.
4. Siswa yang memperoleh pengetahuan dengan metode penemuan akan lebih
mampu mentransfer pengetahuannya ke berbagai konteks.
5. Metode ini melatih siswa untuk lebih belajar sendiri.
Berdasarkan uraian di atas, untuk meningkatkan hasil belajar IPS pada
tema Kesehatan di kelas kelas III SDN 2 Boe maka guru perlu melakukan
perbaikan tindakan pembelajaran melalui metode inkuiri. Perbaikan pembelajaran
ini idealnya dilaksanakan melalui Peneltian Tindakan Kelas.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka permasalahan pada
penelitian ini yaitu: Bagaimana meningkatkan hasil belajar IPS pada tema
Kesehatan melalui metode inkuiri di kelas III SDN 2 Boe ?

C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
Meningkatkan hasil belajar IPS pada tema Kesehatan metode inquiri di
kelas III SDN 2 Boe.

3
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini yaitu :
1. Bagi siswa, memberikan pengalaman baru dalam bentuk pembelajaran
sekaligus dapat membantu siswa untuk maningkatkan hasil belajar
2. Bagi guru, menambah wawasan untuk dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam memilih metode pembelajaran yang tepat sesuai
karakteristik materi pelajaran.
3. Bagi sekolah, memberikan sumbangan yang baik bagi sekolah dalam rangka
perbaikan proses pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan kualitas
pendidikan dalam pembelajaran IPS.

4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Metode Pembelajaran
1. Pengertian Metode Pembelajaran
Metode mengajar adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar
yang dipergunakan oleh seorang guru atau instruktur. Pengertian lain ialah teknik
penyajian yang dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran
kepada siswa di dalam kelas, baik secara individual maupun kelompok, agar
pelajaran itu dapat diserap, dipahami dan dimanfaatkan oleh siswa dengan baik.
Makin baik metode mengajar, makin efektif pula pencapaian tujuan (Ahmadi,
2005).
Metode secara harfiah berarti cara. Dalam pemakaian yang umum, metode
diartikan sebagai suatu cara atau prosedur yang dipakai untuk mencapai tujuan
tertentu. Metode pembelajaran berarti cara-cara yang dipakai untuk menyajikan
bahan pelajaran kepada peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
telah ditentukan. Salah satu keterampilan guru yang memegang posisi penting
adalah keterampilan memilih metode pembelajaran. Pemilihan metode
pembelajaran berkaitan langsung dengan usaha guru dalam menampilkan
pengajaran sesuai dengan situasi dan kondisi, sehingga tujuan pembelajaran dapat
tercapai secara optimal (Pupuh Fathurrohman, 2007).
Metode merupakan alat untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dan
memiliki peranan yang sangat strategi. Nilai strategis metode pembelajaran adalah
dapat mempengaruhi jalannya kegiatan pembelajaran. Suatu contoh, kegiatan
pembelajaran yang dilakukan guru menjadi kurang terjadi interaksi antara guru
dan peserta didik serta kurang memberikan motivasi belajar kepada peserta didik
karena menggunakan metode pembelajaran yang kurang tepat. Pemilihan metode
mengajar yang kurang tepat justru akan mempersulit guru untuk mencapai tujuan
pembelajaran (Syaiful Bahri Djamarah, 2006).
Metode mengajar pada umumnya ditujukan untuk membimbing peserta
didik dalam belajar sesuai dengan bakat dan kemampuan masing-masing.

5
Efektifitas penggunaan metode pembelajaran tergantung pada kesesuaian metode
pembelajaran dengan tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, kemampuan
guru, kondisi peserta didik, sarana dan prasarana, situasi dan kondisi serta waktu
(Sumiati, 2008).

2. Syarat-Syarat Metode Pembelajaran


Menurut Ahmadi dalam Asih (2007), syarat-syarat yang harus
diperhatikan dalam penggunaan metode mengajar adalah:
a. Metode mengajar harus dapat membangkitkan motivasi, minat atau gairah
belajar siswa
b. Metode mengajar harus dapat menjamin perkembangan kegiatan kepribadian
siswa.
c. Metode mengajar harus dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk
mewujudkan hasil karya.
d. Metode mengajar harus dapat merangsang keinginan siswa untuk belajar
lebih lanjut, melakukan eksplorasi dan inovasi (pembaharuan).
e. Metode mengajar harus dapat mendidik murid dalam teknik belajar sendiri
dan cara memperoleh pengetahuan melalui usaha pribadi.
f. Metode mengajar harus dapat meniadakan penyajian yang bersifat verbalitas
dan menggantinya dengan pengalaman atau situasi yng nyata dn bertujuan.
g. Metode mengajar harus dapat menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai
dan sikap-sikap utama yang diharapkan dalam kebiasaan cara bekerja yang
baik dalam kehidupan sehari-hari.

B. Metode Inquiri
1. Pengertian Metode Inkuiri
Pendapat E.Mulyasa (2007), inkuri berasal dari Inggris inquiri yang secara
harfiah berarti penyelidikan. Metode inkuiri merupakan metode yang
mempersiapkan peserta didik pada situasi untuk melakukan eksperimen sendiri
secara luas agar melihat apa yang terjadi, ingin melakukan sesuatu, mengajukan
pertanyaan-pertanyaan, dan mencari jawaban sendiri, serta menghubungkan serta

6
membandingakan apa yang peserta didik temukan dengan penemuan lain. Metode
inkuiri merupakan metode penyelidikan yang melibatkan proses mental dengan
beberapa kegiatan yaitu (1) Mengajukan pernyataan-pertanyaan, (2) Merumuskan
masalah yang ditemukan, (3) Merumuskan hipotesis, (4) Merancang dan
melakukan eksperimen, (5) Mengumpulkan dan menganalisis data, (6) Menarik
kesimpulan mengembangkan sikap ilmiah yaitu objektif, jujur, rasa ingin tahu,
terbuka, berkemanuan dan tanggung jawab.
Metode inquiri merupakan metode pengajaran yang berusaha meletakan
dasar dan mengembangkan cara befikir ilmiah. Dalam penerapan metode ini siswa
dituntut untuk lebih banyak belajar sendiri dan berusaha mengembangkan
kreatifitas dalam pengembangan masalah yang dihadapinya sendiri. Metode
mengajar inquiri akan menciptakan kondisi belajar yang efektif dan kundusif,
serta mempermudah dan memperlancar kegiatan belajar mengajar (Sudjana,
2004).
Metode Inkuiri dibagi menjadi tiga macam yaitu.
a. Metode Inkuiri Free Discovery (penemuan bebas)
Metode penemuan bebas kurang tepat jika digunakan untuk peserta didik SD
dikarenakan kegiatannya peserta didik diberi kebebasan untuk memilih
sendiri permasalahan, dan cara pemecahan permasalahan tadi. Peserta didik
dilatih membuat hipotesis, menguji hipotesis, serta diberi kesempatan untuk
mengaplikasikan temuannya (Ridwan Mustofa, 2013).
b. Metode Inkuiri Guided Discovery (penemuan terbimbing)
Dalam metode ini guru memberikan bimbingan dan pengarahan agar peserta
didik dapat mencapai tujuan atau menemukan konsep-konsep IPS,
memberikan masalah dan alternatif pemecahannya, memonitor proses belajar
mengajar, membantu peserta didik yang mengalami hambatan dalam
kegiatannya, memberikan penilaian. Dengan metode inkuiri ini peserta didik
akan aktif melakukan eksplorasi, observasi, investigasi dengan bimbingan
guru. Kegiatan ini berdampak positif pada perkembangan intelektual peserta
didik (Hendro Darmodjo dan Jenny R.E. Kaligis, 1992 dalam Ridwan
Mustofa, 2013.)

7
c. Metode Modified Free Inquiry (Inkuiri bebas yang dimodifikasi)
Dalam metode inkuiri bebas dimodifikasi guru memberikan permasalahan
atau problem dan kemudian peserta didik diminta untuk memecahkan
permasalahan tersebut melalui pengamatan, eksplorasi, sesuai dengan
prosedur penelitian (E.Mulyasa, 2007)
Dari ketiga macam metode inkuiri tersebut diatas, guru dituntut selalu
merancang kegiatan pembelajaran yang merujuk pada kegiatan penelitian atau
eksperimen yang bermuara pada menemuan sendiri tentang pengetahuan dan
keterampilan. Sebagai contoh dalam pembelajaran mata pelajaran IPS, metode
inkuiri misalnya peserta didik dibimbing untuk mencari dan mengelompokan
gambar-gambar tokoh pahlawan peristiwa sekitar proklamasi kemerdekaan,
dilanjutkan membuat buku bergambar atau komik sederhana tentang tokoh-tokoh
pahlawan peristiwa sekitar proklamasi kemerdekaan tersebut.

2. Langkah-Langkah Dalam Proses Inkuiri


Langkah-langkah dalam proses inkuiri adalah (Sagala, 2003):
a. Menyadarkan peserta didik bahwa mereka memiliki keingintahuan terhadap
sesuatu.
b. Perumusan masalah yang harus dipecahkan peserta didik.
c. Menetapkan jawaban sementara atau hipotesis.
d. Mencari informasi, data, fakta yang diperlukan untuk menjawab
permasalahan atau hipotesis.
e. Menarik kesimpulan jawaban atau generalisasi.
f. Mengaplikasikan kesimpulan atau generalisasi dari situasi baru.

3. Strategi Pelaksanaan Metode Inkuiri


Strategi pelaksanaan metode inkuiri adalah sebagai berikut (Mulyasa 2007):
a. Guru memberikan penjelasan, instruksi atau pertanyaan terhadap materi yang
akan diajarkan. Sebelum memulai pelajaran guru guru harus memahami
sejauh mana peserta didik memiliki persepsi terhadap materi tersebut.

8
Kemudian guru dan peserta didik bersama-sama membandingkan persepsi
dengan berbagai pendapat atau teori yang sudah ada.
b. Guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk membaca atau menjawab
pertanyaan serta pekerjaan rumah.
c. Guru memberikan penjelasan terhadap persoalan yang mungkin
membingungkan peserta didik.
d. Resitasi untuk menanamkan fakta-fakta yang telah mereka pelajari agar dapat
dipahami.
e. Guru memberikan penjelasan informasi sebagai pelengkap dan ilustrasi
terhadap data yang telah disajikan.
f. Mendiskusikan aplikasi dan melakukan sesuai dengan informasi tersebut.
g. Merangkum dalam bentuk rumusan sebagai kesimpulan yang dapat
dipertanggungjawabkan.

4. Kelebihan dan Kelemahan Metode Inkuiri


Kelebihan metode inkuiri sebagai berikut :
a. Siswa aktif dalam kegiatan belajar.
b. Membangkitkan motivasi belajar siswa.
c. Siswa memahami benar bahan pelajaran.
d. Menimbulkan rasa puas bagi siswa dan menambah kepercayaan pada diri
sendiri menjadi penemu.
e. Siswa akan dapat mentransfer pengetahuannya dalam berbagai konteks.
f. Melatih siswa belajar mandiri.

Kelemahan metode inkuiri sebagai berikut :


a. Menyita waktu banyak.
b. Cara belajar ini diperlukan adanya kesiapan mental.
c. Tidak semua siswa dapat melakukan penemuan.
d. Tidak berlaku untuk semua topic.
e. Metode ini kurang berhasil untuk mengajar kelas yang besar, karena sangat
merepotkan guru (Muchlisin Riadi,2013).

9
C. Hasil Belajar Siswa
Setiap saat dalam kehidupan manusia selalu mengalami proses belajar.
Belajar dilakukan manusia baik secara formal, informal, maupun nonformal.
Dalam proses belajar diharapkan dapat memperoleh hasil belajar berupa
perubahan tingkah laku baik secara konkrit maupun psikomotor. Sedangkan hasil
belajar adalah satu nilai yang menunjukan hasil tertinggi yang dicapai dalam
belajar menurut kemampuan anak dalam mengerjakan sesuatu dalam waktu yang
tertentu pula.
Belajar menurut psikologi dapat menjelaskan bahwa jiwa manusia terdiri dari
berbagai daya, seperi daya ingat, daya berpikir, daya keinginan. Oleh karena itu
daya tersebut harus dilatih. Menurut Jean Piaget dengan teori perkembangan
intelektualnya bahwa perkembangan anak mengikuti tahap-tahap perkembangan
sebagai berikut :
1. Tahap sensorimotor (dari lahir sampai umur 2 tahun).
2. Tahap pra operasional dari umur 2 tahun sampai 7 tahun.
3. Tahap opra konkrit dari umur 7 sampai umur 12 tahun.
Berdasarkan teori perkembangan intelekual dan psikologi belajar diatas
bila dihubungkan dengan perkembangan anak SD menginjak tahap operasi
konkrit, maka hendaknya konsep-konsep dalam IPS diperkenalkan dengan
menggunakan contoh-contoh yang konkrit atau nyata. Belajar berhubungan
dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap suatu situasi yang disebabkan
oleh pengalamannya yang berulang-ulang. Dalam situasi itu, dimana perubahan
tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atas dasar kecenderungan dari respon
pembawaan, kematangan, atau keadaan-keadaan sesaat seseorang.
Untuk mamperluas pemahaman kita tentang belajar, Hamalik (2011),
menyatakan bahwa belajar adalah modifikasi atau memperkuat tingkah laku
melalui pengalaman dan latihan. Belajar juga diartikan sebagai suatu proses
perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungannya, dan
perubahan tersebut nampak dalam bentuk peningkatan, kacakapan, pengetahuan,
sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan kemampuan lainnya.

10
Berdasarkan uraian di atas dapat dinyatakan bahwa belajar selalu ditandai
dengan adanya perubahan-perubahan yang dialami oleh seseorang yang belajar
tersebut. Perubahan-perubahan inilah yang dikatakan sebagai hasil. Jadi setelah
belajar tidak ada juga perubahan artinya belajar yang dilakukan tidak efektif
bahkan dapat dikatakan tidak berhasil. Menurut Moelyono (2003), hasil belajar
adalah penguasaan pengetahuan, dan keterampilan yang dikembangkan dalam
mata pelajaran. Pada umumnya ditunjukan dengan nilai tes atau nilai yang
diberikan oleh guru. Selanjutnya bahwa perubahan yang diharapkan setelah
belajar mencakup bukan hanya pangetahuan dan keterampilan tetapi juga sikap
dan perilaku siswa, sebab antara pengetahuan, keterampilan dan sikap tidak dapat
dipisahkan.
Hasil belajar mempunyai arti yang penting sekali baik untuk sekolah, guru,
maupun siswa itu sendiri bahkan untuk masyarakat dalam hal ini orang tua. Bagi
sekolah dengan adanya gambaran hasil belajar siswa, maka dapat mengambil
kebijakan yang tepat. Bagi pihak guru juga sangat mempunyai arti yang penting
untuk dijadikan bahan evaluasi bagi proses belajar mengajar yang selama ini
dilaksanakan.
Guru juga harus memperhatikan dimana kira-kira kekurangannya dan
dimana kelebihannya dalam mengajar, lalu mencari cara yang tepat untuk
memperbaiki dan mengembangkannya. Bagi siswa hasil belajar yang dicapai
dapat dijadikan sebagai motivasi, bila masih rendah harus berusaha untuk
meningkatkannya dan kalau sudah tergolong tinggi maka harus dipertahankan
kalau perlu ditingkatkan lagi. Demikian pula halnya dengan pihak masyarakat
atau orang tua gambaran tentang hasil belajar siswa yang biasanya tertera pada
buku laporan pendidikan mempunyai manfaat yang sangat besar sebagai bahan
evaluasi bagi anak-anak sekaligus sebagai sarana untuk melakukan kerja sama
yang baik dengan pihak sekolah.

11
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Peran Peneliti
Peran peneliti pada penelitian tindakan kelas (PTK) ini sebagai fasilitator
yang berkolaborasi atau berkerjasama dengan teman sejawat yaitu guru kelas IV
dalam memecahkan masalah yang ada yaiu tema Kesehatan di kelas III SDN 2
Boe semester ganjil tahun pelajaran 2014/2015. Jadi peneliti terlibat langsung
dalam merencanakan tindakan, melaksanakan tindakan, observasi, refleksi,
pengumpulan data, dan menganalisis data yang terkumpul.

B. Peran Teman Sejawat


Agar komunikasi tentang permasalahan yang dihadapi berlangsung dengan
baik maka dipilih teman sejawat sebagai rekan peneliti adalah guru kelas IV.
Teman sejawat akan saling bekerjasama atau berkolaborasi dalam menyusun
konsep tindakan yang akan dilakukan. Jadi, dalam pembuatan konsep tindakan
peneliti tidak hanya menyusun berdasarkan pemikiran-pemikiran peneliti saja
melainkan juga harus memperhatikan pemikiran-pemikiran teman sejawat. Teman
sejawat turut serta mengobservasi proses pembelajaran di kelas. Untuk
memudahkan pelaksanaan tugasnya maka disepakati teman sejawat masuk
bersama peneliti dan duduk dibangku belakang.

C. Tempat penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di kelas III SDN 2 Boe
tahun pelajaran 2014/2015. SDN 2 Boe adalah salah satu sekolah negeri yang
terletak di tengah desa Boe Kecamatan Pamona Selatan Kabupaten Poso.

D. Subjek Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas III SDN 2 Boe tahun
pelajaran 2014/2015. Jumlah siswa di kelas ini yakni 8 orang yang terdiri dari 4
perempuan dan 4 laki-laki. Siswa-siswa tersebut adalah warga Desa Boe yang

12
bersasal dari keluarga yang heterogen ditinjau dari mata pencaharian, pendidikan
orang tua dan ekonomi keluarga. Kompetensi siswa cukup heterogen.

E. Data dan Sumber Data


Data dalam penelitian ini adalah tindakan guru (peneliti) selaku pemberi
pembelajaran IPS. Peneliti sebagai pengamat atau observer serta siswa sebagai
pelaku yang diajar. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan, maka diperoleh
data bahwa dari 8 siswa, hanya 4 orang (50%) yang telah tuntas.

F. Pengumpulan Data
Pengumpulan data penelitian ini menggunakan beberapa cara yang terdiri
dari observasi, tes, wawancara, dokumentasi, dan catatan laporan hasil kegiatan di
kelas. Penjelasannya sebagai berikut:
1. Observasi
Pengamatan atau observasi adalah aktivitas yang dilakukan
makhluk cerdas, terhadap suatu proses atau objek dengan maksud merasakan
dan kemudian memahami pengetahuan dari sebuah fenomena berdasarkan
pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui sebelumnya, untuk
mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan suatu
penelitian. Ilmu pengetahuan biologi dan astronomi mempunyai dasar sejarah
dalam pengamatan oleh amatir. Di dalam penelitian, observasi dapat
dilakukan dengan tes, kuesioner, rekaman gambar dan rekaman suara.
Cara observasi yang paling efektif adalah melengkapinya dengan
pedoman observasi/pedoman pengamatan seperti format atau blangko
pengamatan. Format yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau
tingkah laku yang digambarkan akan terjadi. Setelah itu, peneliti sebagai
seorang pengamat tinggal memberikan tanda cek pada kolom yang
dikehendaki pada format tersebut. Orang yang melakukan pengamatan
disebut pengamat (Wikipeldia bahasa Indonesia, 2015).

13
2. Tes
Tes adalah instrumen atau alat yang digunakan untuk memperoleh informasi
tentang individu atau objek. Sebagai alat pengumpul informasi atau data, tes
harus dirancang secara khusus. Kekhususan tes terlihat dari bentuk soal tes
yang digunakan, jenis pertanyaan, rumusan pertanyaan yang diberikan, dan
pola jawabannya harus dirancang menurut kriteia yang telah ditetapkan.
3. Wawancara
Wawancara (bahasa Inggris: interview) merupakan percakapan antara dua
orang atau lebih dan berlangsung antara narasumber dan pewawancara.
Tujuan dari wawancara adalah untuk mendapatkan informasi di mana sang
pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh orang
yang diwawancarai (Wikipeldia Bahasa Indonesia, 2015).
4. Dokumentasi
Dokumentasi dalam penelitian ini berupa scenario pembelajaran. Daftar nama
siswa, rubrik penelian, gambar atau foto saat pelaksanaan pembelajaran yang
dilaksanakan di kelas III SDN 2 Boe. Dokumentasi ini sangat penting
digunakan dalam keperluan penelitian sebagai bukti penelitian.

G. Analisis Data, Evaluasi, dan Refleksi


1. Analisis Data
Untuk mengetahui perkembangan hasil belajar siswa maka dalam tahap
analisis data ini yang sediakan memberi catatan pada lembar observasi, kemudian
dianalisis untuk mengetahui bagaimana peningkatan hasil belajar siswa pada tema
Kesehatan di kelas III SDN 2 Boe melalui metode inkuiri.
Sesuai dengan tujuan peneliti, maka teknik analisis statistik yang
bermaksud mendeskripsikan sifat-sifat sampel atau populasi dengan presentase.
Dimana presentase adalah rata-rata dikali 100%, dengan rumus sebagai berikut:
P= F/N x 100%
Keterangan:
P = presentase tentang peningkatan hasil belajar
F = frekuensi atau jumlah nilai

14
N = jumlah keseluruhan sampel
No Persentase Klasifikasi
1 76% - 100% Baik
2 56% - 75% Cukup baik
3 40% - 55% Kurang baik
4 <40% Tidak baik
Sumber Arikunto, 2005.

2. Evaluasi
Evaluasi dilaksanakan untuk megetahui keefektifan tindakan dan kesesuaian
dampak tindakan dengan apa yang diharapkan peneliti. Tindakan yang
diberikan dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SDN 2
Boe melalui metode inkuiri.
3. Refleksi
Refleksi dimaksudkan sebagai upaya untuk mengkaji proses, melihat dan
mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan dengan menggunakan
berbagai kriteria. Melalaui refleksi dapat diketahui apa yang telah dan belum
terjadi, apa yang telah dan belum terjadi, apa yang dihasilkan, mengapa suatu
hal terjadi demikian, dan tindak lanjut apa yang perlu diperlukan. Hasil
refleksi digunakan untuk menetapkan langkah selanjutnya dalam upaya untuk
menghasilkan perbaikan guna mencapai apa yang diharapkan melalui
penelitian tindakan kelas (PTK).

H. Deskripsi Periklus
1. Siklus I
Peneliatian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan tindakan yang didalamnya terdapat empat tahap kegiatan
yaitu perencanaan , pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi ( Kurt Lewis ;
dalam Rochiati 2005).
Langkah-langkah penelitian adalah sebagai berikut:

15
1. Melakukan observasi awal yang dilakukan pada tanggal 27 Oktober 2014 di
kelas III SDN 2 Boe untuk mengetahui hasil belajar siswa pratindakan, serta
mengetahui masalah apa yang terjadi sebagai penyebab ketidaktuntasan siswa
untuk menguasai beberapa Kompetensi Dasar sebelumnya.
2. Mengidentifikasi dan merumuskan masalah berdasarkan hasil observasi yang
telah dilakukan pada tanggal 27 Oktober 2014.
3. Menyusun rencana tindakan (siklus 1) yang dilakukan secara kolaborasi
dengan teman sejawat. Tahap pada siklus 1 meliputi: perencanaan tindakan 1,
pelaksanaan tindakan 1, pengamatan, refleksi 1. Tiap-tiap siklus terdiri dari 2
pertemuan.
a. Perencanaan Tindakan
Kegiatan yang dilakukan peneliti pada tahap ini adalah sebagai berikut:
1. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
2. Menentukan subjek penelitian.
3. Merancang pembelajaran dengan metode inkuiri
4. Mengkoordinasi dengan teman sejawat rancangan pembelajaran.
b. Pelaksanaan Tindakan
Siklus I dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan sesuai jam pelajaran IPS yaitu
tanggal 3 November dan 6 November 2014. Pelaksanaan tindakan 1 ini
dilaksanakan sesuai dengan rencana pada tindakan 1, kegiatan yang dilakukan
serta kisaran waktu yang dilaksanakan sesuai dengan perencanaan pada
tindakan 1 yaitu :
1. Guru memberikan penjelasan, instruksi atau pertanyaan terhadap materi
yang akan diajarkan. Sebelum memulai pelajaran guru harus memahami
sejauh mana peserta didik memiliki persepsi terhadap materi tersebut.
Kemudian guru dan peserta didik bersama-sama membandingkan
persepsi dengan berbagai pendapat atau teori yang sudah ada.
2. Guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk membaca atau
menjawab pertanyaan serta pekerjaan rumah.
3. Guru memberikan penjelasan terhadap persoalan yang mungkin
membingungkan peserta didik.

16
4. Resitasi untuk menanamkan fakta-fakta yang telah mereka pelajari agar
dapat dipahami.
5. Guru memberikan penjelasan informasi sebagai pelengkap dan ilustrasi
terhadap data yang telah disajikan.
6. Mendiskusikan aplikasi dan melakukan sesuai dengan informasi
tersebut.
7. Merangkum dalam bentuk rumusan sebagai kesimpulan yang dapat
dipertanggungjawabkan
8. Melakukan wawancara dengan siswa
c. Pengamatan/Pengumpulan Data
Kegiatan yang dilakukan peneliti pada tahap ini adalah mengamati dan
mengumpulkan data dengan cara mencatat segala kejadian-kejadian yang
dilakukan oleh peserta didik selama kegiatan pembelajaran dalam observasi
dan melakukan catatan lapangan.
d. Refleksi
Berdasarkan data yang diperoleh dari tindakan 1, maka data tersebut diolah
atau dianalisis. Selanjutnya hasil dari analisis tersebut digunakan sebagai
refleksi untuk membuatkan tindakan yang harus dilakukan pada siklus yang
kedua.

2. Siklus II
Tahap pada siklus II meliputi: perencanaan tindakan, pelaksanaan
tindakan, pengamatan dan refleksi akhir.
a. Perencanaan Tindakan
Beranjak dari pengalaman pada siklus I, peneliti dan teman sejawat
melakukan tindakan perbaikan yang efektif pada siklus II. Berdasarkan
temuan pada refleksi I, maka dilakukan usaha perbaikan atau revisi untuk
memperbaiki tindakan guna meningkatkan hasil belajar peserta didik.
b. Pelaksanaan Tindakan
Siklus II dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan sesuai jam pelajaran IPS yaitu
tanggal 10 dan 13 November 2014. Pelaksanaan tindakan 2 ini dilaksanakan

17
sesuai dengan rencana pada tindakan 2, kegiatan yang dilakukan serta kisaran
waktu yang dilaksanakan sesuai dengan perencanaan pada tindakan 2 yaitu :
1. Guru memberikan penjelasan, instruksi atau pertanyaan terhadap materi
yang akan diajarkan. Sebelum memulai pelajaran guru harus memahami
sejauh mana peserta didik memiliki persepsi terhadap materi tersebut.
Kemudian guru dan peserta didik bersama-sama membandingkan
persepsi dengan berbagai pendapat atau teori yang sudah ada.
2. Guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk membaca atau
menjawab pertanyaan serta pekerjaan rumah.
3. Guru memberikan penjelasan terhadap persoalan yang mungkin
membingungkan peserta didik.
4. Resitasi untuk menanamkan fakta-fakta yang telah mereka pelajari agar
dapat dipahami.
5. Guru memberikan penjelasan informasi sebagai pelengkap dan ilustrasi
terhadap data yang telah disajikan.
6. Mendiskusikan aplikasi dan melakukan sesuai dengan informasi
tersebut.
7. Merangkum dalam bentuk rumusan sebagai kesimpulan yang dapat
dipertanggungjawabkan
8. Melakukan wawancara dengan siswa

Pada Siklus II ini secara khusus perbaikan tindakan guru yaitu : (1) guru tidak
menempatkan diri sebagai sumber belajar tetapi sebagai pengatur interaksi
agar siswa mengembangkan kemampuan berpikirnya melalui interaksi
mereka, (2) guru berperan sebagai penanya karena kemampuan siswa untuk
menjawab pertanyaan merupakan sebagian dari proses berpikir, belajar bukan
sekedar mengingat sejumlah fakta tetapi proses berpikir (learning how to
think), yakni proses mengembangkan potensi seluruh otak, baik otak kiri
maupun otak kanan, baik otak reptile, otak limbic, maupun otak neokortek, (3)
tugas guru adalah menyediakan ruang untuk memberikan kesempatan kepada

18
siswa mengembangkan hipotesis dan secara terbuka membuktikan kebenaran
hipotesis yang dianjurkannya.
c. Pengamatan/Pengumpulan Data
Pengamatan/pengumpulan dilakukan selama kegiatan belajar mengajar
dengan tujuan agar memperoleh informasi yang lebih mendalam tentang data
aktivitas pembelajaran IPS dan sesuai dengan pembelajaran dari awal sampai
akhir tindakan. Observasi dilakukan agar dapat diketahui sejauh mana hasil
belajar siswa jika dibandingkan dengan setelah pemberian tindakan 2.
d. Refleksi
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini, yaitu melakukan refleksi diri yang
merupakan aktivitas untuk menelaah ulang proses atau terjadinya fenomena
output/efek yaitu keberhasilan ataupun kegagalan dari pelaksanaan tahap 2
yang merupakan perubahan dari tahap 1.

19
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pratindakan
Hasil belajar siswa pada pratindakan sebagai berikut:
1. Setelah dilakukan observasi awal pembelajaran, maka dapat diketahui bahwa
pembelajaran kurang berhasil.
2. Informasi hasil wawancara menunjukkan bahwa siswa tidak termotivasi
untuk belajar, siswa kurang menguasai materi pelajaran, siswa kurang berani
untuk bertanya pada guru, siswa kesulitan belajar IPS.
3. Rata-rata hasil belajar dengan metode konvensional masih rendah atau hanya
4 siswa (50%) yang dinyatakan tuntas. Hasil tersebut berada pada kategori
Tidak Baik

B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus


Siklus I
a. Perencanaan
1. Langkah awal dalam perencanaan adalah peneliti memeriksa Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun, dibaca ulang,
mencermati setiap butir yang akan direncanakan.
2. Peneliti mempersiapkan kelengkapan dan ketersediaan alat pengumpul
data, seperti lembar observasi.
3. Peneliti menyiapkan peralatan/media pembelajaran, setting/letak alat,
menyiapkan kelas dan sebagainya.
4. Peneliti menyiapkan pertanyaan-pertanyaan untuk mengelaborasi respon
siswa.
5. Peneliti menyusun alat evaluasi untuk mengukur seberapa jauh
penguasaan siswa terhadap kompetensi dasar yang dipelajari.
b. Pelaksanaan tindakan
Langkah-langkah pelaksanaan teknik inkuiri sebagai berikut:
1. Peneliti membagi tugas meneliti sesuatu masalah ke kelas.

20
2. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, dan masing-masing kelompok
mendapat tugas tertentu yang harus dikerjakan:
3. Siswa mempelajari, meneliti, atau membahas tugasnya di dalam
kelompok: siswa mendiskusikan hasil kerja kelompok, dan membuat
laporan yang tersusun dengan baik.
4. Melaporkan hasil kerja kelompok ke sidang pleno sehingga terjadi
diskusi secara luas
5. Merumuskan kesimpulan
c. Observasi
Peneliti mengamati proses pembelajaran siswa kelas III SDN 2 Boe. Peneliti
melakukan penilaian melalui lembar observasi siswa dengan tujuan untuk
mengetahui prosentase keberhasilan belajar siswa dalam pembelajaran IPS
dengan metode inkuiri. Hasil belajar siklus I disajikan pada tabel 1.

21
Tabel 1.
Hasil Belajar Pada Siklus I
Butir soal/Skor Daya Ketuntasan
Jumlah
No Nama Siswa 1 2 3 4 5 Nilai Serap
Skor Ya Tdk
10 10 10 10 10 (%)
1 Tino 5 7 8 10 8 38 76 76 x
2 Reno 4 4 5 5 7 25 50 50 x
3 Yono 8 6 7 7 10 38 76 76 x
4 Don 10 4 10 6 10 40 80 80 x
5 Windi 6 6 7 6 4 29 58 58 x
6 Ninda 7 8 8 7 10 40 80 80 x
7 Dini 8 10 7 7 6 38 76 76 x
8 Imel 10 6 8 8 6 38 76 76 x
Skor Total 58 51 60 56 61 286 572 572
Daya Serap Klasikal 72,5 63,8 75 70 76 71,5

Nilai Rata-rata kelas 72,5 63,8 75 70 76 71,5

Ketuntasan klasikal TT TT T TT T

Setelah melakukan pembelajaran IPS dengan metode inkuiri maka ada


peningkatan hasil belajar dari sebelumnya. Hasil belajar siklus I menunjukkan
bahwa dari 8 siswa ada sebanyak 6 siswa (75%) telah mencapai kriteria
ketuntasan minimal (KKM) dan sisanya 2 siswa (25%) belum mencapai
KKM. Rata-rata nilai 71,5
d. Refleksi
1. Pelaksanaan pembelajaran siklus I telah sesuai dengan rencana yang
dibuat dalam RPP.
2. Pengambilan data awal untuk mengetahui hasil belajar siswa cukup
menggambarkan kondisi awal kelas sebelum melakukan tindakan siklus I
3. Siswa masih agak canggung melakukan pembelajaran dengan metode
inkuiri.
4. Hasil belajar siswa siklus I belum maksimal meskipun telah
menunjukkan peningkatan. Hasil belajar siklus I menunjukkan bahwa
dari 8 siswa ada sebanyak 6 siswa (75%) telah mencapai kriteria

22
ketuntasan minimal (KKM) dan sisanya 2 siswa (25%) belum mencapai
KKM dan rata-rata nilai 71,5. Berdasarkan hasil tersebut disimpulkan
bahwa hasil belajar siswa hanya mencapai mencapai kategori Cukup
Baik sehingga pembelajaran masih perlu dilanjutkan pada siklus II.
5. Agar teknik inkuiri dapat dilaksanakan dengan baik, guru hendaknya
menciptakan kondisi-kondisi sebagai berikut:
1. Kondisi yang fleksibel, bebas dari berintaksi:
2. Kondisi lingkungan yang responsif:
3. Kondisi yang memudahkan untuk memusatkan perhatian :
4. Kondisi yang bebas dari tekanan.

Dalam teknik inkuiri guru berperan untuk:


1. Menstimulasi dan menantang siswa untuk berpikir:
2. Memberikan fleksibilitas atau kebebasan untuk berinisiatif dan
bertindak.
3. Memberi dukungan untuk inkuiri:
4. Menentukan diagnosis kesulitan-kesulitan siswa dan membantu
mengatasinya.
5. Mengidentifikasikan dan menggunakan teach table moment sebaik-
baiknya.

Siklus II
a. Perencanaan
1. Langkah awal dalam perencanaan adalah peneliti memeriksa Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun, dibaca ulang,
mencermati setiap butir yang akan direncanakan.
2. Peneliti mempersiapkan kelengkapan dan ketersediaan alat pengumpul
data, seperti lembar observasi.
3. Peneliti menyiapkan peralatan/media pembelajaran, setting/letak alat,
menyiapkan kelas dan sebagainya.

23
4. Peneliti menyiapkan pertanyaan-pertanyaan untuk mengelaborasi respon
siswa.
5. Peneliti menyusun alat evaluasi untuk mengukur seberapa jauh
penguasaan siswa terhadap kompetensi dasar yang dipelajari.
b. Pelaksanaan tindakan
Langkah-langkah pelaksanaan teknik inkuiri sebagai berikut:
1. Peneliti membagi tugas meneliti sesuatu masalah ke kelas.
2. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, dan masing-masing kelompok
mendapat tugas tertentu yang harus dikerjakan:
3. Siswa mempelajari, meneliti, atau membahas tugasnya di dalam
kelompok: siswa mendiskusikan hasil kerja kelompok, dan membuat
laporan yang tersusun dengan baik.
4. Melaporkan hasil kerja kelompok ke sidang pleno sehingga terjadi
diskusi secara luas
5. Merumuskan kesimpulan
c. Observasi
Peneliti mengamati proses pembelajaran siswa kelas III SDN 2 Boe. Peneliti
melakukan penilaian melalui lembar observasi siswa dengan tujuan untuk
mengetahui tingkat keberhasilan belajar siswa dalam pembelajaran IPS
dengan metode inkuiri. Hasil belajar siklus I disajikan pada tabel 2.

24
Tabel 2.
Hasil Belajar Pada Siklus II
Butir soal/Skor Daya Ketuntasan
Jumlah
No Nama Siswa 1 2 3 4 5 Nilai Serap
Skor Ya Tdk
10 10 10 10 10 (%)
1 Tino 8 7 8 10 8 41 82 82 x
2 Reno 8 7 8 8 8 36 76 76 x
3 Yono 8 10 7 8 10 43 86 86 x
4 Don 10 8 10 7 10 45 90 90 x
5 Windi 10 6 10 6 7 39 78 78 x
6 Ninda 8 9 9 9 10 45 90 90 x
7 Dini 8 10 7 10 6 42 84 84 x
8 Imel 10 8 8 8 10 44 88 88 x
Skor Total 70 65 67 66 69 335 674 674
Daya Serap Klasikal 87,5 81,2 83,8 82,5 86,2 84,2

Nilai Rata-rata kelas 87,5 81,2 83,8 82,5 86,2 84,2

Ketuntasan klasikal T T T T T

Setelah melakukan pembelajaran IPS pada tema Kesehatan dengan metode


inkuiri maka ada peningkatan hasil belajar dari sebelumnya. Hasil belajar
siklus II menunjukkan bahwa telah 100% mencapai kriteria ketuntasan
minimal (KKM)
d. Refleksi
Beberapa hal yang dapat direflesikan pada pelaksanaan pembelajaran disiklus
II (dua) ini adalah sebagai berikut :
1. Proses pembelajaran semakin lancar dan efektif.
2. Tingkat partisipasi dan keaktifan siswa dalam pembelajaran semakin
meningkat. Hal ini di tandai dengan semakin banyaknya siswa yang
bertanya serta mengerjakan soal secara benar
3. Ketuntasan klasikal secara meyakinkan naik dibandingkan dengan
pelaksanaan pengajaran pada siklus I (satu). Pada siklus II ketuntasan
klasikap mencapai 100%.

25
C. Pembahasan
Hasil belajar IPS kelas III SDN 2 Boe masih sangat rendah.
Teridentifikasi masalah pembelajaran IPS di kelas III SDN 2 Boe yaitu
akumulasi dari siswa kurang aktif dan kurang antusias dalam proses
pembelajaran, proses pembelajaran terlalu berpusat pada guru tanpa melibatkan
siswa, pemahaman materi ajar dan aplikasi pelajaran IPS hanya bersifat teoritis,
motivasi belajar IPS masih kurang, dan terutama metode pembelajaran yang
monoton konvensional terkadang tidak sesuai dengan karakteristik materi ajar.
Mencermati identifikasi masalah pada pembelajaran IPS di kelas III SDN
2 Boe maka pada tema Kesehatan di kelas III SDN 2 Boe peneliti mencoba
melaksanakan pembelajaran dengan metode inkuiri. Tujuan utama metode inkuiri
adalah mengembangkan keterampilan intelektual, berfikir kritis, dan mampu
memecahkan masalah secara ilmiah.

Siklus I (satu)
Siklus I dilaksanakan sesuai dengan jam pelajaran IPS selama 2x35 menit.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendapat Sumiati (2008), bahwa
langkah-langkah umum metode inkuiri adalah (1) Identifikasi kebutuhan peserta
didik, (2) Seleksi pendahuluan terhadap prinsip-prinsip pengertian dan konsep
yang akan dipelajari, (3) Seleksi materi pembelajaran dan problema atau tugas-
tugas, (4) Membantu memperjelas tugas yang akan dipelajari sesuai peranan
masing-masing peserta didik, (5) Mempersiapkan setting kelas dan alat-alat yang
akan dipelajari,(6) Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan
penemuan,(7) Membantu peserta didik dengan informasi atau data jika
diperlukan,(8) Memimpin analisis sendiri (self analysis) dengan pertanyaan yang
mengarahkan dan mengidentifikasi proses, (9) Merangsang terjadinya interaksi
antar peserta didik,(10) Membantu peserta didik merumuskan prinsip prinsip dan
generalisasi atas hasil penemuan.
Setelah melaksanakan kegiatan pada pembelajaran siklus I ternyata hasil
belajar siswa menanjak naik tetapi ketuntasan klasikal belum sesuai dengan
harapan. Jika dilihat dari hasil ulangan harian (tes formatif) menunjukan

26
ketuntasan belajar klasikal pada siklus I yakni 75 %. Daya serap 71,5 % dan nilai
rata-rata kelas 71,5. Artinya dari 8 siswa ada 6 orang belum mencapai KKM.
Hasil belajar pada siklus I berada pada kategori Cukup Baik. Keadaan ini dapat
disebabkan oleh pengelolaan pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri
belum optimal.
Beberapa temuan pada siklus I, yakni kekuatan dan kelemahan.
Pelaksanan tindakan pada siklus I memiliki kekuatan yaitu :
a. Siswa lebih senang mengikuti pelajaran, antusias dalam berdiskusi baik
dalam kelompok maupun diskusi kelas.
b. Kecenderungan untuk dapat mengemukakan pendapatnya masing-masing.
c. Siswa saling menghargai dan menerima pendapat teman.
d. Sudah mulai ada peningkatan hasil belajar walaupun belum sesuai dengan
yang diharapkan.

Adapun kelemahannya sebagai berikut :


a. Guru belum optimal mengolah pembelajaran dengan baik, sehingga aktifitas
siswa belum fokus pada tujuan pembelajaran. Perlu rileks dalam diskusi
tetapi sebaiknya tetap dalam koridor pencapaian tujuan pembelajaran.
b. Siswa yang lebih cerdas mendominasi kelompoknya.
b. Siswa dan guru masih canggung menerapkan pembelajaran dengan metode
inkuiri. Siswa dan guru masih terbawa kebiasaan metodel konvensional,
dimana pemberian materi terjadi secara satu arah.
c. Terbatasnya waktu. Proses metode pembelajaran ini membutuhkan waktu
yang lebih banyak, sementara waktu pelaksanaan metode ini harus
disesuaikan dengan beban kurikulum.

2. Siklus II (dua)
Merujuk refleksi siklus I maka berbagai perbaikan pada proses
pembelajaran diterapkan pada siklus II. Perbaikan pembelajaran sebagai berikut :

27
a. guru tidak menempatkan diri sebagai sumber belajar tetapi sebagai pengatur
interaksi agar siswa mengembangkan kemampuan berpikirnya melalui
interaksi mereka.
b. guru berperan sebagai penanya karena kemampuan siswa untuk menjawab
pertanyaan merupakan sebagian dari proses berpikir, belajar bukan sekedar
mengingat sejumlah fakta tetapi proses berpikir (learning how to think), yakni
proses mengembangkan potensi seluruh otak, baik otak kiri maupun otak
kanan, baik otak reptile, otak limbic, maupun otak neokortek.
c. tugas guru adalah menyediakan ruang untuk memberikan kesempatan kepada
siswa mengembangkan hipotesis dan secara terbuka membuktikan kebenaran
hipotesis yang dianjurkannya.
Pada siklus II terlihat bahwa hasil belajar siswa sudah menunjukkan
kecenderungan naik dengan adanya peningkatan yang cukup signifikan dari
sebelumnya. Pada siklus II ketuntasan klasikal 100% denga rata-rata 84,2. Metode
pembelajaran inkuiri telah dilaksanakan dengan optimal.
Beberapa temuan pada siklus II (dua) ini yang turut membantu pencapaian
hasil yang optimal yaitu sebagai berikut :
a. Antusias siswa untuk mengikuti pembelajaran semakin meningkat, karena
pembelajaran dengan metode penemuan lebih jelas dan terarah.
b. Interaksi antar guru dan siswa juga sering terjadi karena guru memperhatikan
dan menghargai ide atau pendapat siswa.

28
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas maka dapat disimpulkan :
1. Metode inkuiri pada tema kesehatan dapat meningkatkan hasil belajar
siswa kelas III SDN 2 Boe..
2. Metode inkuiri dapat meningkatkan sikap positif siswa terhadap mata
pelajaran IPS.

B. Saran
Untuk menerapkan metode inkuiri dalam pembelajaran maka guru
harus mempersiapkan perencanaan dengan baik, menegakan disiplin dalam
suasana yang menyenangkan sehingga siswa dapat serius pada proses
pembelajaran.

29
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Pustaka Setia. Bandung.

Arikunto, Suharsimi. 2011. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Evaluasi


Pendidikan.Edisi Revisi, Cetakan kesebelas. Bumi Aksara. Jakarta.

Asih, Eni. 2007. Pengaruh Motivasi, Metode Pembelajaran, Lingkungan Sekolah,


dan Lingkungan Keluarga Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa
Kelas X SMK Bina Negara Gubug Kabupaten Grobogan. Skripsi UNNES.

Fathurrahman, Pupuh dan Sobry Sutikno. 2007. Strategi Belajar Mengajar;


Melalui Penanaman Konsep Umum dan Konsep Islami. Bandung: PT.
Refika Aditama.

Muchlisin Riadi, 2013. Metode Inkuiri. http://www.kajianpustaka.com/2013/07/


metode-inkuiri.html. Diakses tanggal 1 Oktober 2014.

Mulyasa, E. 2007. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Remaja Rosda Karya.


Bandung.

Mulyono. A. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. PT Rineka Cipta.


Jakarta.

Ridwan Mustofa, 2013. Pendekatan Inkuiri dalam Pembelajaran.


http://ridwanmustofa2403.blogspot.com/2013/04/pendekatan-inkuiri-
dalam-pembelajaran.html. Diakses tanggal 5 Oktober 2014.

Rochiati Wiriaatmadja.2005. Metode PenelitianTindakan Kelas. Bandung :


Program Pasca Sarjana UPI dan Remaja Rosdkarya.

Sagala, Syaiful. 2003. Metode Belajar Mengajar. Alfabeta.Bandung.

Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar.
Rineka Cipta. Jakarta.
Sumiati, Asra. 2008. Metode Pembelajaran. Wacana Prima.Bandung.

Sudjana. 2004. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Sinar Baru Algesino.


Bandung.

Wulandari. 2013. Pengaruh Penggunaan Metode Inkuiri Terhadap Hasil Belajar


IPA Materi Cahaya Dan Sifat-Sifatnya Pada Siswa Kelas V SD Negeri
Mranggen Tengah Kecamatan Bansari Kabupaten Temanggung Semester
II Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi. Program Studi S1 Pendidikan Guru
Sekolah Dasar Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas
Kristen Satya Wacana Salatiga.

30
Wikipeldia bahasa Indonesia. 2015. http://id.wikipedia.org/wiki/Pengamatan.
Diakses tanggal 9 Oktober 2014.

Wikipeldia Bahasa Indonesia. 2015. http://id.wikipedia.org/wiki/Wawancara.


Diakses tanggal 9 Oktober 2014.

Wikipeldia Bahasa Indonesia. 2015. http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR.


PEND.TEKNIK_SIPIL/196306281988031SUDJANI/Pengajaran/HandOut
_ Evaluasi.pdf. Diakses tanggal 9 Oktober 2014.

31
LAMPIRAN-LAMPIRAN

PEMERINTAH KABUPATEN POSO


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SD NEGERI 2 BOE

SURAT KETERANGAN
Nomor :

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : B. NESIKA A.Ma.Pd
NIP : 19610112 198207 1 002
Jabatan : Kepala Sekolah
Dengan ini menerangkan bahwa :
Nama : PANCASILA ULULAI
NIM : 821511716
Jenis kelamin : Laki-Lai
Pekerjaan : Mahasiswa UT/Guru
Benar melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di Kelas V SDN 2 Boe
dalam rangka memenuhi persyaratan mata kuliah Pemantapan Kemampuan
Profesional (PKP) dengan judul Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada
Tema Kesehatan Melalui Metode Inkuiri di Kelas III SDN 2 Boe.
Demikian Surat Keterangan ini dibuat dengan benar untuk digunakan
sebagaimana mestinya.

Boe, 14 November 2014


Kepala Sekolah

B. NESIKA A.Ma.Pd
NIP. 19610112 198207 1 002

32
SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : PANCASILA ULULAI
NIM : 821511716
UPBJJ. UT : Palu
Menyatakan bahwa :
Nama : EFRAIM BANGGUNA, A.Ma.Pd
NIP : 19691106 199211 1 002
Tempat Mengajar : SDN 2 Boe
Guru Kelas : IV
Adalah teman sejawat yang membatu dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran
yang merupakan tugas mata kuliah Peningkatan Kemampuan Profesional (PKP).
Demikian pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Boe, 14 November 2014


Teman sejawat Mahasiswa

EFRAIM BANGGUNA, A.Ma.Pd PANCASILA ULULAI


NIP. 19691106 199211 1 002 NIM. 821511716

33
RENCANAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) TEMATIK

Nama Sekolah : SDN 2 Boe


Tema : Kesehatan
Kelas/Semester : III / 1
Alokasi Waktu : 2 minggu

I. STANDAR KOMPETENSI
I. PKn
1. Mengamalkan makna Sumpah Pemuda
II. IPS
1. Memahami lingkungan dan melaksanakan kerjasama di sekitar rumah
dan sekolah
III. Bahasa Indonesia
Mendengarkan
1. Memahami penjelasan tentang petunjuk dan cerita anak yang
dilisankan
Berbicara
2. Mengungkapkan pikiran, perasaan, pengalaman, dan petunjuk dengan
bercerita dan memberikan tanggapan/ saran
4 Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk
paragraf
dan puisi
IV. Matematika
2. Menggunakan pengukuran waktu, panjang dan berat dalam
memecahkan masalah
V. IPA
1. Memahami ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang
mempengaruhiperubahan pada makhluk hidup

34
2 Memahami kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan
dan upaya menjaga kesehatan lingkungan

II. KOMPETENSI DASAR


1. PKn : - Mengamalkan nilai-nilai Sumpah Pemuda dalam
kehidupan sehari-hari

2. IPS : - Memelihara lingkungan alam dan buatan di sekitar


rumah

3. IPA : - Menggolongkan makhluk hidup secara sederhana


- Mendeskripsikan perubahan yang terjadi pada
makhluk hidup dan hal-hal yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan anak (makanan,
kesehatan, rekreasi, istirahat dan olah raga).
- Mendeskripsikan kondisi lingkungan yang
berpengaruh terhadap kesehatan

4. Matematika : - Menggunakan alat ukur dalam pemecahan masalah


5. Bahasa Indonesia : - Melakukan sesuatu berdasarkan penjelasan yang
disampaikan secara lisan
- Mengomentari tokoh-tokoh cerita anak yang
disampaikan secara lisan
- Memberikan tanggapan dan saran sederhana
terhadap suatu masalah dengan menggunakan
kalimat yang runtut dan pilihan kata yang tepat
- Menyusun paragraf berdasarkan bahan yang tersedia
dengan memperhatikan penggunaan ejaan

III. TUJUAN PEMBELAJARAN**

35
1. PKn : - Siswa dapat menyebutkan kegiatan pramuka yang
berupa menggalang persatuan dan kesatuan
2. IPS : - Siswa dapat melakukan perawatan lingkungan
sekitar rumah
3. IPA : - Siswa dapat menggolongkan hewan berdasarkan
tempat hidupnya
- Siswa dapat menggolongkan hewan berdasarkan
jenis makanannya
- Siswa dapat menggolongkan hewan berdasarkan
penutup tubuhnya
- Siswa dapat menggolongkan hewan berdasarkan
cara bergeraknya
- Siswa dapat menggolongkan hewan berdasarkan
cara berkembang biaknya
- Siswa dapat menggolongkan hewan berdasarkan
cara bernafasnya
- Siswa dapat menyebutkan faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
tubuh manusia
- Siswa dapat menjelaskan pentingnya makanan
bergizi seimbang untuk pertumbuhan
- Siswa dapat menjelaskan pengaruh bahan makanan
tambahan (zat aditif) terhadap tubuh
- Siswa dapat menjelaskan hubungan rekreasi, olah
raga, istirahat dan kesehatan
- Siswa dapat menyebutkan macam-macam
pencemaran lingkungan
- Siswa dapat mengidentifikasi penyebab pencemaran
tanah
- Siswa dapat mengidentifikasi penyebab pencemaran
air

36
- Siswa dapat mengidentifikasi penyebab pencemaran
udara
- Siswa dapat menyebutkan akibat pencemaran
lingkungan terhadap kesehatan

4. Matematika : - Siswa dapat menggunakan meteran kain, meteran


saku, penggaris untuk mengukur tinggi badan
- Siswa dapat menggunakan timbangan atau neraca
untuk menimbang berat badan

5. Bahasa Indonesia : - Siswa dapat mendengarkan petunjuk melakukan


sesuatu tentang kebersihan
- Siswa dapat menceritakan kembali cerita yang
didengar
- Siswa dapat memberikan tanggapan dan alasan dari
cerita yang dibacanya
- Siswa dapat membuat kalimat sesuai dengan gambar
- Siswa dapat menyusun karangan berdasarkan
gambar
- Siswa dapat mengurutkan gambar seri menjadi
sebuah paragraf

Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )


Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Ketelitian ( carefulness)
Kerja sama ( Cooperation )
Toleransi ( Tolerance )
Percaya diri ( Confidence )
Keberanian ( Bravery )

37
IV. MATERI POKOK
1. PKn
Makna satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa

2. IPS
Kerja sama di lingkungan rumah

3. IPA
Ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup dan tak hidup.
Perubahan pada makhluk hidup
Sifat-sifat benda

4. Matematika
Garis bilangan
Penjumlahan dan pengurangan
Perkalian dan pembagian
Uang
Alat ukur
Hubungan antar satuan waktu, panjang dan berat.

5. Bahasa Indonesia.
Melakukan sesuatu berdasarkan penjelasan.
Mengomentari tokoh-tokoh cerita anak.
Menceritakan pengalaman yang mengesankan.
Memberikan tanggapan dan saran sederhana.
Menjelaskan isi teks.

V. METODE PEMBELAJARAN
1. Inkuiri

38
VI. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
A. Kegiatan Awal
Apresepsi:
Mengisi daftar kelas, berdoa , mempersiapkan materi ajar, model dan alat
peraga.
Memotivasi siswa untuk mengeluarkan pendapat.
Mengajukan beberapa pertanyaan materi minggu yang lalu

B. Kegiatan Inti
Minggu I
Pertemuan pertama : 6 X 35 menit (IPA, PKN, Matematika)
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
IPA
Setelah menyimak materi penggolongan hewan, siswa diminta menjelaskan
cara penegeloimpokkan hewan yaitu berdasarkan persamaan ciri misalnya
jumlah kaki, cara bergerak, penutup tubuh, jenis makanannya, dan tempat
hidupnya.
Siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok, setiap kelompok diminta
mengamati ciri-ciri berbagai hewan disekitar mereka. Hasil pengamatan
dimasukkan ke dalam tabel.
PKn
Mengajak siswa untuk memperhatikan gambar :
1. Para remaja sedang berlatih cara membalut luka
2. Para remaja sedang menolong korban banjir
Dilanjutkan dengan melakyukan tanya jawab dengan siswa mengenai
gambar-gambar yang telah diamatinya. Pertanyaan sebagai berikut :
Siapa saja yang ditolong oleh PMR?
Bagaimana cara mereka menolong korban?
Apa akibatnya jika menolong korban dilakukan sendiri?

39
Matematika
Tanya jawab tentang satuan panjang yang digunakan untuk mengukur tinggi
badan misalnya meter
Membimbing siswa untuk mengukur tinggi badan teman-temannya
Membahas cara membulatkan suatu bilangan
Mendiskusikan hubungan satuan km,m,dm dan cm
Memberikan trik yang cepat hubungan antar satuan panjang
Menguji kemampuan siswa menyelesaikan soal-soal cerita yang berhubungan
dengan satuan panjang
Bahasa Indonesia
Aspek Mendengarkan :
Guru membacakan petunjuk cara menjaga kebersihan kelas
Siswa diminta menyampaikan penjelasan cara menjaga kebersihan kelas
Guru menyuruh siswa menjawab pertanyaan yang diajukan
IPS
Mengajak siswa untuk mengamati gambar :
1. Sampah dikumpulkan untuk diolah
2. Sampah di sungai
3. Penumpukkan sampah dinmana-mana, karena tidak ada TPA
Mengajak siswa untuk mengamati gambar-gambar banjir di Bandung
Setelah pengamatan ini dilanjutkan tanya jawab dengan memberikan
pertanyaan sebagai berikut :
1. Mengapa banjir seperti pada gambar bisa terjadi?
2. Apa yabg akan kamu lakukan untuk mencegah agar bencana banjir tidak
terjadi?
Melakukan tanya jawab dan diskusi dengan siswa dengan memberikan
pertanyaan
1. Pernakah di daerahmu terjadi banjir?
2. Bila pernah apa penyebabnya?
3. Apa akibatnya bagimu?
Hasil diskusi dituliskan pada selembar kertas

40
Pertemuan ke dua 6 X 35 menit ( Bahasa Indonesia, IPS, Matematika)
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Bahasa Indonesia
Aspek Mendengarkan :
Guru membacakan cerita yang berjudul meniru yang baik
Guru menyuruh siswa menyebutkan tokoh-tokoh dari cerita yang didengarnya
Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan guru
IPS
Membagi siswa menjadi dua kelompok untuk melakukan praktek kesadaran
lingkungan
Mengajak siswa untuk mempersiapkan alat-alat kebersihan
a. Kelompok satu : mengumpulkan sampah yang ada di lingkungan sekolah,
memisahkan antara sampah kering dan sampah besar kemudian
menguburkan sampah basah tersebut
b. Kelompok dua : Menanam pohon di sekolah
Membebaskan siswa untuk memilih tanaman yang akan ditanam dan
memotivasi siswa agar selalu merawat tanaman tersebut
Matematika
Tanya jawab tentang satuan panjang yang digunakan untuk mengukur tinggi
badan misalnya meter
Membimbing siswa untuk mengukur tinggi badan teman-temannya
Membahas cara membulatkan suatu bilangan
Mendiskusikan hubungan satuan km,m,dm dan cm
Memberikan trik yang cepat hubungan antar satuan panjang
Menguji kemampuan siswa menyelesaikan soal-soal cerita yang berhubungan
dengan satuan panjang
IPA
Setelah menyimak materi penggolongan hewan, siswa diminta menjelaskan
cara penegeloimpokkan hewan yaitu berdasarkan persamaan ciri misalnya

41
jumlah kaki, cara bergerak, penutup tubuh, jenis makanannya, dan tempat
hidupnya.
Siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok, setiap kelompok diminta
mengamati ciri-ciri berbagai hewan disekitar mereka. Hasil pengamatan
dimasukkan ke dalam tabel.

Pertemuan ke tiga 4 X 35 menit ( Bahasa Indonesia, Matematika, IPA)


Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Bahasa Indonesia
Siswa mendengarkan pembacaan naskah drama
Siswa mempraktekan pembacaan naskah drama
Guru menyuruh siswa mengungkapkan pendapatnya tentang isi teks drama
yang didengarkan
Matematika
Tanya jawab tentang satuan panjang yang digunakan untuk mengukur tinggi
badan misalnya meter
Membimbing siswa untuk mengukur tinggi badan teman-temannya
Membahas cara membulatkan suatu bilangan
Mendiskusikan hubungan satuan km,m,dm dan cm
Memberikan trik yang cepat hubungan antar satuan panjang
Menguji kemampuan siswa menyelesaikan soal-soal cerita yang berhubungan
dengan satuan panjang
IPA
Setelah menyimak materi penggulongan hewan, siswa diminta menjelaskan
cara penegeloimpokkan hewan yaitu berdasarkan persamaan ciri misalnya
jumlah kaki, cara bergerak, penutup tubuh, jenis makanannya, dan tempat
hidupnya.
Siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok, setiap kelompok diminta
mengamati ciri-ciri berbagai hewan disekitar mereka. Hasil pengamatan
dimasukkan ke dalam tabel

42
Minggu II
Pertemuan pertama : 6 x 35 menit (IPA, PKn, Matematika)
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
IPA
Setelah menyimak materi penggolongan hewan, siswa diminta menjelaskan
cara penegeloimpokkan hewan yaitu berdasarkan persamaan ciri misalnya
jumlah kaki, cara bergerak, penutup tubuh, jenis makanannya, dan tempat
hidupnya.
Siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok, setiap kelompok diminta
mengamati ciri-ciri berbagai hewan disekitar mereka. Hasil pengamatan
dimasukkan ke dalam tabel.
PKn
Mempraktekkan cara membalut luka
Mempraktekkan cara menolong kecelakaan/mushibah
Matematika
Tanya jawab tentang satuan panjang yang digunakan untuk mengukur tinggi
badan misalnya meter
Membimbing siswa untuk mengukur tinggi badan teman-temannya
Membahas cara membulatkan suatu bilangan
Mendiskusikan hubungan satuan km,m,dm dan cm
Memberikan trik yang cepat hubungan antar satuan panjang
Menguji kemampuan siswa menyelesaikan soal-soal cerita yang berhubungan
dengan satuan panjang

Pertemuan ke dua : 6 x 35 menit ( Bahasa Indonesia, IPS, Matematika)


Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Bahasa Indonesia
Guru menunjukkan gambar rambu-rambu lalu lintas

43
Guru melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai arti rambu-rambu lalu
lintas
Guru mengintruksikan siswa menggambar salah satu rambu lalu lintas
Guru melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai arti rambu lalu lintas
yang digambarnya
IPS
Guru melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai kelurahan
Guru mengajak siswa berkunjung ke kelurahan Balonggede
Guru memberikan tugas pada siswa untuk mencatat data jumlah penduduk
mengenai kelahiran dan kematian di kelurahan Balonggede

Matematika
Tanya jawab tentang satuan panjang yang digunakan untuk mengukur tinggi
badan misalnya meter
Membimbing siswa untuk mengukur tinggi badan teman-temannya
Membahas cara membulatkan suatu bilangan
Mendiskusikan hubungan satuan km,m,dm dan cm
Memberikan trik yang cepat hubungan antar satuan panjang
Menguji kemampuan siswa menyelesaikan soal-soal cerita yang berhubungan
dengan satuan panjang

Pertemuan ke tiga : 6 x 35 menit (Bahasa Indonesia, IPA, Matematika)


Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Bahasa Indonesia
Guru memberikan dua buah gambar : 1. lingkungan kotor 2. lingkungan sehat
Guru menyuruh siswa melengkapi kalimat sesuai dengan gambar
Guru menyuruh siswa untuk memberikan saran terhadap kedua gambar
tersebut
IPA

44
Meminta siswa mengmti photo seorang anak dari usia balita hingga dewasa,
siswa diminta menjelaskan perubahan yang terjadi dari usia balita hingga
dewasa
Secara kuantitatif guru dapat menunjukkan grafik di dalam KMS. Guru
meminta siswa menyerahkan KMS yang dibawa siswa, kemudian guru
menggambarkan grafik tinggi dan berat badan seperti yang ada di dalam
KMS siswa
Siswa diminta mencari informasi tentang bermacam-macam vitamin dan
bahan makanan yang mengandung vitamin tersebut
Berdiskusi tentang pertumbuhan dua orang anak yang berbeda tingkat
kesehatannya. Permasalahan yang perlu didiskusikan :
1. Bagaimana pertumbuhan anak yang sakit?
2. Bagaimana pertumbuhan anak yang sehat?
3. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi kesehatan anak?
4. Pola makan bagaimana yang paling baik agar tumbuh sehat?
Setelah diskusi siswa diminta mengungkapkan pendapatnya.
Matematika
Tanya jawab tentang satuan panjang yang digunakan untuk mengukur tinggi
badan misalnya meter
Membimbing siswa untuk mengukur tinggi badan teman-temannya
Membahas cara membulatkan suatu bilangan
Mendiskusikan hubungan satuan km,m,dm dan cm
Memberikan trik yang cepat hubungan antar satuan panjang
Menguji kemampuan siswa menyelesaikan soal-soal cerita yang berhubungan
dengan satuan panjang
Pertemuan keempat
Bahasa Indonesia
Aspek Menulis
Guru memberikan tiga buah gambar seri
Guru menyuruh siswa untuk membuat kalimat sesuai dengan gambar
Kemudian siswa menyusun karangan berdasarkan gambar

45
Siswa mengurutkan tiga buah gambar seri menjadi sebuah paragraf
Matematika
Mengajak siswa menyebutkan alat ukur berat dalam kehidupan sehari-hari
Dengan teman sebangku pergantian mengukur berat badan
Mendiskusikan hubungan antar satuan berat (kg, ons, gram)
Memberikan trik cepat hubungan antar satuan berat
Menguji kemampuan siswa menyelesaikan soal-soal cerita yang berhubungan
dengan satuan berat.

Pertemuan kelima 2 x 35 menit (Matematika)


Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Matematika
Mengajak siswa menyebutkan alat ukur berat dalam kehidupan sehari-hari
Dengan teman sebangku pergantian mengukur berat badan
Mendiskusikan hubungan antar satuan berat (kg, ons, gram)
Memberikan trik cepat hubungan antar satuan berat
Menguji kemampuan siswa menyelesaikan soal-soal cerita yang berhubungan
dengan satuan berat.

Pertemuan keenam 2 x 35 menit (Matematika)


Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Matematika
Mengajak siswa menyebutkan alat ukur berat dalam kehidupan sehari-hari
Dengan teman sebangku pergantian mengukur berat badan
Mendiskusikan hubungan antar satuan berat (kg, ons, gram)
Memberikan trik cepat hubungan antar satuan berat
Menguji kemampuan siswa menyelesaikan soal-soal cerita yang berhubungan
dengan satuan berat.
Elaborasi

46
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui
tugas-tugas tertentu yang bermakna;
memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain
untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;
memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah,
dan bertindak tanpa rasa takut;
memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;
memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan
prestasi belajar;
memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik
lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman,
memberikan penguatan dan penyimpulan
C. Kegiatan Akhir
Dalam kegiatan Akhir, guru:
Guru mengajukan pertanyaan sekitar materi yang diajarkan
Siswa mengumpulkan tugas sesuai materi yang diajarkan
Guru dan siswa menyimpulkan materi yang diajarkan

VII. ALAT DAN SUMBER BELAJAR


Sumber Belajar
1. Buku Pendidikan Kewarganegaraan
2. Buku IPA
3. Buku Matematika
4. Buku Bahasa Indonesia
5. Buku IPS
6. Eksiklopedia

47
7. Kamus Bahasa Indonesia
8. Pedoman EYD
9. Koran dan majalah
10. Media elektronik

Alat Peraga
1. Gambar kenampakan alam
2. Gambar kenampakan buatan
3. Gambar peristiwa alam
4. Teks drama
5. Contoh/tanda rambu-rambu lalu lintas
6. Pesawat telepon mainan
7. Benda padat dan cair

VIII. PENILAIAN
Penilaian dilaksanakan selama proses dan sesudah pembelajaran
Penilaian
Indikator Pencapaian
Bentuk Contoh
Kompetensi Teknik
Instrumen Instrumen
1. PKn : 1. PKn :
Menyebutkan kegiatan Tes lisan uraian Sebutkan kegiatan
pramuka yang berupaya Tes isian pramuka yang berupaya
menggalang persatuan tertulis
dan kesatuan menggalang persatuan
2. IPS : dan kesatuan
Melakukan perawatan 2. IPS :
lingkungan sekitar Jelaskanlah cara
rumah melakukan perawatan
3. IPA : lingkungan sekitar
Menggolongkan hewan rumah

48
Penilaian
Indikator Pencapaian
Bentuk Contoh
Kompetensi Teknik
Instrumen Instrumen
berdasarkan tempat 3. IPA :
hidupnya Jelaskanlah cara
Menggolongkan hewan menggolongkan hewan
berdasarkan jenis berdasarkan tempat
makanannya hidupnya
Menggolongkan hewan Jelaskanlah cara
berdasarkan penutup menggolongkan hewan
tubuhnya berdasarkan jenis
Menggolongkan hewan makanannya
berdasarkan cara Jelaskanlah cara
bergeraknya menggolongkan hewan
Menggolongkan hewan berdasarkan penutup
berdasarkan cara tubuhnya
berkembang biaknya Jelaskanlah cara
Menggolongkan hewan menggolongkan hewan
berdasarkan cara berdasarkan cara
bernafasnya bergeraknya
Menyebutkan faktor- Jelaskanlah cara
faktor yang menggolongkan hewan
mempengaruhi berdasarkan cara
pertumbuhan dan berkembang biaknya
perkembangan tubuh Jelaskanlah cara
manusia menggolongkan hewan
Menjelaskan pentingnya berdasarkan cara
makanan bergizi bernafasnya
seimbang untuk Sebutkan faktor-faktor
pertumbuhan yang mempengaruhi

49
Penilaian
Indikator Pencapaian
Bentuk Contoh
Kompetensi Teknik
Instrumen Instrumen
Menjelaskan pengaruh pertumbuhan dan
bahan makanan perkembangan tubuh
tambahan (zan aditif) manusia
terhadap tubuh Jelaskanlah pentingnya
Menjelaskan hubungan makanan bergizi
rekreasi, olah raga, seimbang untuk
istirahat dan kesehatan pertumbuhan
Menyebutkan macam- Jelaskanlah hubungan
macam pencemaran rekreasi, olah raga,
lingkungan istirahat dan kesehatan
Mengidentifikasi Sebutkan macam-
penyebab pencemaran macam pencemaran
tanah lingkungan
Mengidentifikasi Jelaskanlah penyebab
penyebab pencemaran pencemaran tanah
air Jelaskanlah penyebab
Mengidentifikasi pencemaran air
penyebab pencemaran Jelaskanlah penyebab
udara pencemaran udara
Menyebutkan akibat Sebutkan akibat
pencemaran lingkungan pencemaran lingkungan
terhadap kesehatan terhadap kesehatan
4. Matematika : 4. Matematika :
Menggunakan meteran Jelaskanlah cara
kain, meteran saku, menggunakan meteran
penggaris untuk kain, meteran saku,
mengukur tinggi badan penggaris untuk

50
Penilaian
Indikator Pencapaian
Bentuk Contoh
Kompetensi Teknik
Instrumen Instrumen
Menggunakan mengukur tinggi badan
timbangan atau neraca Jelaskanlah cara
untuk menimbang berat menggunakan
badan timbangan atau neraca
5. Bahasa Indonesia : untuk menimbang berat
Mendengarkan petunjuk badan
melakukan sesuatu 5. Bahasa Indonesia :
tentang kebersihan Jelaskanlah cara
Menceritakan kembali melakukan sesuatu
cerita yang didengar tentang kebersihan
Memberikan tanggapan Ceritakan kembali cerita
dan alasan dari cerita yang didengar
yang dibacanya Berikan tanggapan dan
Membuat kalimat sesuai alasan dari cerita yang
dengan gambar dibacanya
Menyusun karangan Buatkanlah kalimat
berdasarkan gambar sesuai dengan gambar
Mengurutkan gambar Susunkanlah karangan
seri menjadi sebuah berdasarkan gambar
paragraf Urutkan gambar seri
menjadi sebuah
paragraf
LKS
Lembar observasi.

Kriteria Penilaian

51
1. Produk ( hasil diskusi )
No. Aspek Kriteria Skor
1. Konsep * semua benar 4
* sebagian besar benar 3
* sebagian kecil benar 2
* semua salah 1

2. Performansi
No. Aspek Kriteria Skor
1. Kerjasama * bekerjasama 4
* kadang-kadang kerjasama 2
* tidak bekerjasama 1

2. Partisipasi * aktif berpartisipasi 4


* kadang-kadang aktif 2
* tidak aktif 1

3. Lembar Penilaian
Performan
No Nama Siswa Jumlah
Produk
Skor Nilai
Kerjasama Partisipasi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

52
CATATAN :
Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.

Mengetahui Boe 12 1 November 2014


Kepala Sekolah SDN 2 Boe Guru Kelas III

( B. NESIKA, A.Ma.Pd PANCASILA ULULAI


NIP.19610112 198207 1 002 NIM. 821511716

53
RIWAYAT HIDUP PENULIS

Pancasila Ululai dilahirkan di Desa Boe Kabupaten Poso Sulawesi Tengah


pada tanggal 21 Juli 1981. Penulis adalah anak pertama dari tiga bersaudara
pasangan Petrus Ululai dan Mikali Pakara. Penulis mengawali pendidikan di SDN
1 Boe, tamat dan berijazah tahun 1981. Penulis melanjutkan pendidikan di SMP
Negeri Pendolo, tamat dan berizah tahun 1984. Kemudian melanjutkan studi di
SGO Negeri Poso, tamat dan berijazah tahun 1897.
Pada tahun 2011 penulis mendapat kesempatan melanjutkan ke jenjang S-
1 pada Univesitas Terbuka Unit Program Belajar Jarak Jauh-Palu Fakultas FKIP
Jurusan PGSD.

54

Вам также может понравиться

  • Buku Ekspedisi
    Buku Ekspedisi
    Документ1 страница
    Buku Ekspedisi
    yulius tampa'i
    Оценок пока нет
  • Adat Istiadat Dan Budaya Suku Kalili
    Adat Istiadat Dan Budaya Suku Kalili
    Документ8 страниц
    Adat Istiadat Dan Budaya Suku Kalili
    yulius tampa'i
    Оценок пока нет
  • KUNCI 1B Sosiologi
    KUNCI 1B Sosiologi
    Документ3 страницы
    KUNCI 1B Sosiologi
    yulius tampa'i
    Оценок пока нет
  • KUNCI 1B Sosiologi
    KUNCI 1B Sosiologi
    Документ3 страницы
    KUNCI 1B Sosiologi
    yulius tampa'i
    Оценок пока нет
  • Bagian 1
    Bagian 1
    Документ6 страниц
    Bagian 1
    yulius tampa'i
    Оценок пока нет
  • Buku Ekspedisi
    Buku Ekspedisi
    Документ1 страница
    Buku Ekspedisi
    yulius tampa'i
    Оценок пока нет
  • Penelitian
    Penelitian
    Документ54 страницы
    Penelitian
    yulius tampa'i
    Оценок пока нет
  • Adat Istiadat Dan Budaya Suku Kalili
    Adat Istiadat Dan Budaya Suku Kalili
    Документ8 страниц
    Adat Istiadat Dan Budaya Suku Kalili
    yulius tampa'i
    Оценок пока нет
  • Penelitian
    Penelitian
    Документ54 страницы
    Penelitian
    yulius tampa'i
    Оценок пока нет
  • Penelitian
    Penelitian
    Документ54 страницы
    Penelitian
    yulius tampa'i
    Оценок пока нет
  • Analisis Program Semester
    Analisis Program Semester
    Документ3 страницы
    Analisis Program Semester
    yulius tampa'i
    Оценок пока нет
  • Bagian 1
    Bagian 1
    Документ8 страниц
    Bagian 1
    yulius tampa'i
    Оценок пока нет
  • Analisis Program Semester
    Analisis Program Semester
    Документ3 страницы
    Analisis Program Semester
    yulius tampa'i
    Оценок пока нет
  • Proposal Hut
    Proposal Hut
    Документ4 страницы
    Proposal Hut
    yulius tampa'i
    Оценок пока нет
  • Bagian 1
    Bagian 1
    Документ6 страниц
    Bagian 1
    yulius tampa'i
    Оценок пока нет
  • Analisis Waktu
    Analisis Waktu
    Документ2 страницы
    Analisis Waktu
    yulius tampa'i
    Оценок пока нет
  • Presentation 1
    Presentation 1
    Документ9 страниц
    Presentation 1
    yulius tampa'i
    Оценок пока нет
  • RPP Sejarah-Pak Damo - New1
    RPP Sejarah-Pak Damo - New1
    Документ70 страниц
    RPP Sejarah-Pak Damo - New1
    yulius tampa'i
    Оценок пока нет
  • Bagian II
    Bagian II
    Документ36 страниц
    Bagian II
    yulius tampa'i
    Оценок пока нет
  • Bagian 2
    Bagian 2
    Документ50 страниц
    Bagian 2
    yulius tampa'i
    Оценок пока нет
  • Bagian 2
    Bagian 2
    Документ50 страниц
    Bagian 2
    yulius tampa'i
    Оценок пока нет
  • Khotbah Jumat
    Khotbah Jumat
    Документ2 страницы
    Khotbah Jumat
    yulius tampa'i
    Оценок пока нет
  • Bagian 2
    Bagian 2
    Документ50 страниц
    Bagian 2
    yulius tampa'i
    Оценок пока нет
  • Bagian 1
    Bagian 1
    Документ5 страниц
    Bagian 1
    yulius tampa'i
    Оценок пока нет
  • Analisis Waktu
    Analisis Waktu
    Документ2 страницы
    Analisis Waktu
    yulius tampa'i
    Оценок пока нет