Вы находитесь на странице: 1из 15

BAB III

METODE PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep merupakan rancangan dari suatu masalah yang akan
diteliti, serta memiliki keterkaitan ataupun memiliki suatu hubungan antara
rancangan satu dengan rancangan lainnya (Setiadi, 2007). Pada setiap
penelitian memiliki suatu dasar yang memuat suatu rancangan kerangka kerja
dari beberapa teori dan beberapa variabel yang saling dihubungkan, sehingga
membentuk suatu kerangka pikir (Sunyoto, 2011).
Kerangka konsep dalam penelitian ini dijelaskan dalam skema, sebagai
berikut:

Intervensi Peer Education tentang


kanker serviks dan IVA test

Pengetahuan dan Pengetahuan dan


sikap tentang IVA Perempuan sikap tentang IVA
usia berisiko
test sebelum test sesudah
intervensi (pre test) intervensi (post test)

Variabel Confounding

1. Status pendidikan
2. Usia
3. Lingkungan
4. Sarana dan prasarana
5. Status ekonomi
6. Sosial budaya
Keterangan:

: Diteliti : Tidak diteliti

Skema 3. 1 Kerangka Konsep Penelitian

43
44

B. Variabel Penelitian
Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah (Nursalam, 2013):
1. Variabel independen
Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau
menentukan nilai dari variabel lainnnya. Variabel independen dalam
penelitian adalah peer education.
2. Variabel dependen
Variabel terikat adalah variabel yang nilainya dipengaruhi atau ditentukan
oleh variabel lainnya.Variabel dependen dalam penelitian ini adalah
pengetahuan dan sikap perempuan usia berisiko dalam pemeriksaan IVA
test.
3. Variabel Confounding (Perancu)
Variabel perancu dalam penelitian adalah faktor yang mempengaruhi
pengetahuan seperti status pendidikan, usia, lingkungan, sarana dan
prasarana serta status ekonomi.

C. Desain Penelitian
Menurut Sastroasmoro & Ismael (2011), desain penelitian merupakan
rancangan penelitian yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat menuntun
peneliti untuk dapat memperoleh jawaban terhadap pertanyaan penelitian.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif yang data-datanya
berupa angka dan dianalisis secara statistik (Sugiyono, 2011).
Desain penelitian ini menggunakan praeksperimental dengan rancangan
one group pre test post test yang rancangannya tidak menggunakan kelompok
kontrol.
Pretest Perlakuan Posttest
1 2

Skema 3.2 Bentuk Rancangan Penelitian


Keterangan:
45

1 : Skor pengetahuan dan sikap tentang pemeriksaan IVA sebelum


intervensi peer education (pretest)
2 : Skor pengetahuan dan sikap tentang pemeriksaan IVA sesudah
intervensi peer education (posttest)
: Intervensi peer education

D. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian merupakan jawaban sementara terhadap
rumusan masalah pada suatu penelitian (Sugiyono, 2013). Rumusan hipotesis
yang dipakai pada penelitian ini, yaitu:
H0 : Tidak ada pengaruh pemberian peer education terhadap pengetahuan dan
sikap perempuan usia berisiko dalam pemeriksaan IVA test.
H1 : Ada pengaruh pemberian peer education terhadap pengetahuan dan sikap
perempuan usia berisiko dalam pemeriksaan IVA test.

E. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah variabel penelitian dimaksudkan untuk
memahami arti setiap variabel penelitian sebelum dilakukan analisis
(Sujarweni, 2014).
Tabel 3.1 Definisi Operasional
Definisi Cara ukur Alat ukur Hasil ukur Skala
operasional
Pengetahuan Segala Responden Kuesioner: a. Baik, jika Ordinal
wanita sesuatu yang diminta kuesioner jawaban
berisiko diketahui dan mengisi pengetahuan benar 76 %-
sebelum dan dipahami kuesioner mengenai 100%.
sesudah oleh wanita dengan IVA dan b. Cukup, j ika
diberikan usia berisiko memilih kanker jawaban
peer tentang IVA salah satu serviks benar antara
education test sebelum jawaban sebanyak 20 56-75%.
tentang IVA dan sesudah yang soal c. Kurang, bila
46

test dilakukan dianggap jawaban


peer benar. benar < 56%
education. (Nursalam,
2009)
Sikap wanita Bentuk reaksi Responden Kuesioner a. Baik, jika Ordinal
berisiko perasaan diminta sebanyak 15 jawaban
sebelum dan sebelum dan mengisi soal dengan benar 76 %-
sesudah sesudah kuesioner menggunaka 100%.
diberikan dilakukan dengan n pernyataan b. Cukup, jika
peer peer memilih sangat tidak jawaban
education education salah satu setuju (STS), benar antara
tentang IVA tentang IVA jawaban tidak setuju 56-75%.
test test, perasaan yang (TS), ragu- c. Kurang, bila
mendukung dianggap ragu (RR), jawaban
atau perasaan benar. setuju (S) dan benar < 56%
tidak sangat setuju (Nursalam,
mendukung. (SS) terhadap 2009) .
IVA test.

F. Populasi Dan Sampel


1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan jumlah yang terdiri atas obyek atau subyek
yang mempunyai karakteristik dan kualitas tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk diteliti dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sujarweni,
2014). Populasi dalam penelitian ini berjumlah 90 orang perempuan usia
berisiko di desa Sejaro Sakti yang berada diwilayah kerja Puskesmas
Indralaya.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi sehingga sampel yang diambil harus benar-benar representatif atau
mewakili (Sugiyono, 2013). Penelitian ini mengambil sampel penelitian
47

dengan teknik sampling non probability, yaitu dengan menggunakan


purposive sampling pengambilan sampel dipilih dengan pertimbangan yang
telah ditentukan oleh peneliti, antara lain kriteria inklusi, eksklusi, dan
kriteria drop out. Sampel dalam penelitian ini dihitung dengan rumus slovin,
(Nursalam, 2014) sebagai berikut:

N
n=
(1 + n)(d2)
Keterangan:
n : besar sampel
N : Besar populasi penelitian
d : tingkat signifikan 0,1
N
n=
(1 + N) (d2)
90
n=
(1 + 90) (0,12)

90
n=
1 + 0,9

n = 47,368 = 47
Jumlah sampel yang didapat dari rumus slovin berjumlah 47 orang
responden, ditambah 10% drop out jadi sebanyak 51 orang responden.
Dengan rincian ada 9 orang sebagai peer educator, dan 42 orang responden
sebagai anggota, yaang kemudian dibagi menjadi 7 kelompok kecil masing-
masing yang beranggotakan 6 orang. Semua sampel responden penelitian
harus memenuhi kriteria yang sudah dibuat oleh peneliti yaitu:
Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah:
a. Bersedia menjadi responden
b. Kelompok perempuan usia 25-45 tahun, yang sudah menikah dan sudah
pernah melakukan hubungan seksual
48

c. Belum terpapar secara langsung informasi tentang pemeriksaan IVA test


dan kanker serviks.
d. Maksimal tingkat pendidikan SMA.
Kriteria Eksklusi dalam penelitian ini adalah:
a. Wanita sudah melakukan pemeriksaan IVA test dalam 1-5 tahun terakhir.
b. Wanita yang sudah menjalani histerektomi.
Kriteria drop out dalam penelitian ini adalah:
Tidak mengikuti postttest.

G. Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini dilakukan di Puskesmas indralaya yang akan dilakukan pada
bulan oktober 2017.

H. Etika Penelitian
Penelitian keperawatan yang dilakukan berhubungan langsung dengan
manusia diperlakukan etik penelitian, dalam etik penelitian ada beberapa yang
perlu diperhatikan menurut Notoatmodmojo (2010), yaitu:
1. Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human dignity).
Peneliti perlu mempertimbangkan hak-hak responden penelitian untuk
mendapatkan infoermasi tentang tujuan melakukan penelitian tersebut.
Peneliti juga memberikan kesempatan bagi responden untuk memberikan
informasi ataupun menolak informasi. Peneliti juga harus mempersiapkan
formulir persetujuan yang berisikan penjelasan mengenai penelitian baik
berupa manfaat, bahkan jaminan kerahasiaan data dan informasi yang
disepakati, bisa disebut sebagai informed consent untuk melakukan
pengambilan data dari responden, cara ini merupakan langkah awal untuk
meminta izin dari responden, serta diberikan pada responden sebelum
dilakukan penelitian dengan tujuan agar responden mengerti maksud dan
tujuan yang dilakukan oleh peneliti. Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui pengaruh peer education (PE) terhadap pengetahuan dan sikap
perempuan usia berisiko dalam pemeriksaan IVA test.
49

2. Tidak mencantumkan nama (Anonimity)


Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan
jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak
mencantumkan nama responden pada lembar kuesioner. Oleh karena itu
dalam penelitian ini, peneliti hanya mencantumkan nama inisial
responden.
3. Menghormati privasi dan kerahasiaan responden penelitian (respevt for
privacy and confidentiality).
Setiap individu memiliki hak untuk mendapatkan privasi terhadap
informasi yang diberikannya. Setiap individu berhak untuk tidak
memberikan informasi apapun yang diinginkannya kepada orang lain.
Peneliti tidak akan menggunakan nama atau identitas langsung dari
responden. Padda penelitian ini hanya mencantumkan nama inisial pada
lembar kuesioner, guna untuk memberikan jaminan pada responden agar
responden merasa aman dalam penelitian ini. Penelitian ini menghormati
hak-hak responden diantaranya tidak menginginkan namanya tercantum
serta responden tidak ingin ada pengambilan video saat melakukan
intervensi tetapi jika ingin melakukan pengambilan gambar saja wajah
mereka harus dikaburkan.
4. Keadilan dan inklusivitas/ keterbukaan (respect for justice and
inclusiveness).
Prinsip keterbukaan dan adil juga perlu dijaga oleh peneliti dengan
kejujuran, kehati-hatian, serta memenuhi prinsip keterbukaan yaitu dengan
menjelaskan prosedur penelitian. Prinsip keadilan ini menjamin bahwa
semua responden penelitian mendapatkan keuntungan. Yang sama dalam
memperoleh informasi mengenai IVA test dan peneliti mendapatkan data
yang diperlukan dari wanita usia berisiko.
5. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan (balancing
harms and benefits).
Penelitian yang dilakukan hendaknya memperoleh manfaat
semaksimal mungkin bagi masyarakat pada umumnya dan pada responden
50

penelitian pada khususnya. Peneliti harus meminimalisir dampak yang


merugikan bagi responden, antara lain jika responden yang mengikuti
penelitian ini mendapatkan tanda dan gejala mengenai kanker serviks yang
dia alami maka peneliti memberikan saran agar responden tersebut segera
untuk melakukan deteksi dini IVA test di pelayanan kesehatan yang
menyediakan program tersebut.
I. Alat Pengumpulan Data
1. Data primer
Penelitian ini memperoleh data primer dengan menggunakan hasil
kuesioner pre-test dan post-test tentang penetahuan, sikap dan tindakan
mengenai IVA test yang dibagikan pada responden, guna mengetahui ada
atau tidaknya perubahan pengetahuan, sikap dan tindakan yang dilakukan
intervensi sebelum dan sesudah diberikan Peer Education (PE). Penilaian
jawaban dari pertanyaan yang ada dalam lembar kuesioner sebagai berikut:
1) Nilai jawaban benar = 1
2) Nilai jawaban salah = 0
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini diadopsi dari
kuesioner Mulyati (2013) dan dilakukan modifikasi pada kuesioner
sehingga perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Validitas adalah
indeks yang menunjukan bahwa suatu alat ukur benar-benar teruji
kesahihannya. Uji validitas dilakukan untuk mengukur relevan atau tidaknya
pengukuran dan pengamatan yang dilakukan pada penelitian (Notoatmodo,
2012). Uji validitas dengan corrected item total correlation dengan derajat
kepercayaan 95 %. Apabila skor r hitung > r tabel berarti data tersebut valid
dan apabila skor r hitung < r tabel berarti data tidak valid. Sedangkan
reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat ukur
dapat dipercaya sehingga dapat menunjukan bahwa pengukuran tersebut
konsisten (Notoatmodo, 2012). Uji reliabilitas dilakukan dengan membuang
pernyataan yang tidak valid dan selanjutnya pernyataan-pernyataan yang
sudah valid secara bersama-sama diukur reliabilitasnya dengan cara
melakukan uji Cronbach Alpha. Apabila Cronbach Alpha 0,6 artinya data
51

reliabel namun bila Cronbach Alpha 0,6 artinya data tidak reliabel
(Hastono, 2007).
2. Data sekunder
Penelitian ini mendapatkan data sekunder berupa dokumen-dokumen
mengenai kejadian kanker serviks dan data mengenai perempuan usia
berisiko yang sudah ataupun belum melakukan IVA test dari Dinas
Kesehatan indralaya beserta Puskesmas Indralaya.

J. Prosedur Pengumpulan Data


Penelitian ini memiliki prosedur melalui dua tahap, yaitu:
1. Tahap persiapan instrumen dan administrasi
a. Tahap ini, peneliti melakukan persiapan responden maupun instrumen
yang akan digunakan untuk penelitian. Untuk mengumpulkan data yang
akan diteliti oleh petugas. Pengumpulan data tersebut dilakukan sendiri
oleh peneliti dan asisten penelitian. Rangkaian kegiatan persiapan yang
akan dilakukan:
1) Menyusun bahan materi untuk pegangan Peer Education (PE) dan
anggotanya.
2) Uji coba kuesioner untuk validitas dan reliabilitas pertanyaan.
3) Melakukan diskusi antara peneliti, asisten peneliti, beserta Peer
Educator untuk menyamakan tujuan dan persepsi.
b. Tahap persiapan dibagian administrasi, peneliti mengurus surat perizinan
tempat pengambilan data sekunder yang tidak bisa di download di web,
dengan mengajukan surat permohonan izin penelitian dari pemimpin
Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Sriwijaya (PSIK FK
UNSRI) untuk diserahkan pada KESBANGPOL Kota Indralaya
kemudian diteruskan ke Dinas Kesehatan Kota Indralaya setelah itu baru
ke Puskesmas yang menyediakan program IVA test.
2. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan penelitian yaitu sebagai berikut:
52

a. Peneliti memperkenalkan diri dilanjutkan dengan menjelaskan tujuan dan


prosedur penelitian kepada responden.
b. Responden bersedia berpartisipasi dalam penelitian serta menandatangani
informed consent.
c. Peneliti melakukan pemilihan peer educator dengan cara bertanya
kepada sesama teman responden, serta sesuai dengan kriteria yaitu:
1) Mudah bergaul serta dapat diterima dan dihargai oleh kelompok
sasaran.
2) Memiliki kemampuan interpersonal yang baik (termasuk
mendengarkan).
3) Mempunyai sifat kepemimpinan serta tidak menghakimi.
4) Mau bekerja serta mampu menjalin kerjasama seerta mampu
mempengaruhi kelompok sasaran .
5) Memiliki keinginan serta menyediakan waktu.
Pemilihan peer educator dilaksanakan tanggal 5 oktober 2017,
didapatkan 9 orang responden sebagai peer educator dari 7 kelompok
wanita usia berisiko dengan rincian sebagai berikut:
1) Kelompok A = 1 0rang
2) Kelompok B = 2 orang
3) Kelompok C = 1 orang
4) Kelompok D = 1 orang
5) Kelompok E = 2 orang
6) Kelompok F = 1 orang
7) Kelompok G = 1 orang
d. Setelah terpilihnya peer educator sebagai fasilitator, peneliti melakukan
kontrak waktu terlebih dahulu dengan peer educator untuk menentukan
waktu melakukan pretest, intervensi dan posttes serta penjelasan tujan
dan prosedur penelitian.
e. Setelah terpilihnya peer educator sebagai fasilitator, peneliti
membagikan kuesioner dan menjelaskan cara pengisian yang dilakukan
tanggal 5 oktober 2017.
53

Setelah selesai kuesioner yang telah diisi dikumpulkan dan peneliti


melakukan pengecekan terhadap kelengkapan beserta kejelasan data dan
isian kuesioner oleh peer educator. Peneliti melakukan perhitungan hasil
pretest peer educator, kemudian peneliti membagikan modul kepada
peer educator, dilanjutkan dengan intervensi mengenai materi 1
pengertian kanker serviks dan penyebabnya, materi 2 mengenai Faktor
risiko terjadinya kanker serviks, materi 3 mengenai Pengertian dan
manfaat IVA, materi 4 tentang perempuan yang perlu skreening teratur
dan Hal yang perlu diperhatikan sebelum skreening, materi 5 mengenai
kategori pemeriksaan IVA dan materi 6 mengenai penatalaksanaan/
tindak lanjut pemeriksaan IVA. Penelitian ini dilaksanakan selama 60
menit namun kegiatan itu sesuai dengan kondisi responden.
f. Setelah penjelasan materi yang diberikan pada peer educator selesai,
maka dilakukanlah posttest dengan pemberian kuesioner kembali untuk
diisi, guna mengetahui ada atau tidaknya perubahan pengetahuan, sikap
dan tindakan pada peer educator, dilaksanakan pada tanggal 6 oktober
2017 sesuai hasil kesepakatan peneliti dengan peer educator.
g. Kuesioner yang sudah diisi dikumpulkan kembali ke peneliti setelah
peneliti melakukan pengecekan terhadap data beserta isian kuesioner
yang diisi oleh peer educator kemudian peneliti melakukan perhitungan
hasil posttest.
h. Pemberian intervensi pada peer educator dilakukan selama 1 hari,
pemberian intervensi dilakukan di salah satu rumah peer educator.
i. Pada tanggal 7 oktober 2017 dilakukan pembentukan kelompok dan
penempatan peer educator disetiap kelompok, didapatkan 1 kelompok
terdiri dari 6 orang dengan rincian 1 orang sebagai peer educator dan 5
orang sebagai anggota kelompok. Data kelompok dijelaskan dengan
rincian sebagai berikut:
1) Kelompok 1 (peer educator dan anggota) berjumlah 6 orang.
2) Kelompok 2 (peer educator dan anggota) berjumlah 6 orang.
3) Kelompok 3 (peer educator dan anggota) berjumlah 6 orang.
54

4) Kelompok 4 (peer educator dan anggota) berjumlah 6 orang.


5) Kelompok 5 (peer educator dan anggota) berjumlah 6 orang.
6) Kelompok 6 (peer educator dan anggota) berjumlah 6 orang.
7) Kelompok 7 (peer educator dan anggota) berjumlah 6 orang.
j. Selanjutnya peneliti menjelaskan tujuan dan prosedur penelitian kepada
peer educator dan anggota serta kontrak waktu untuk melakukan pretest,
intervensi dan posttest.
k. Pengisian kuesioner didapatkan kesepakatan pada tanggal 7 oktober
2017, peneliti memberikan lembar kuesioner pada responden,
sebelumnya dijelaskan terlebih dahulu cara pengisian kuesioner.
l. Selanjutnya setelah melakukan pengisian kuesioner, peneliti melakukan
pengumpulan kuesioner, dan dilakukan juga pengecekan terhadap
kelengkapan dan kejelasan data beserta isian kuesioner.
m. Peneliti melakukan perhitungan rata-rata skor pengetahuan, sikap dan
tindakan dari hasil lembar kuesioner pretest yang sudah terkumpul.
n. Sesudah dilakukannya pretest, selanjutnya pemberian intervensi yang
dilakukan oleh masing-masing peer educator pada anggota kelompoknya
dilakukan dalam 1 hari, masing-masing peer educator dan anggota
kelompok peer education membahas isi materi IVA test yang telah
ditetapkan di modul.
o. Pemberian intervensi dilaksanakan pada tanggal 7 oktober 2017 untuk
waktu dan tempat pemberian intervensi berdasarkan kesepakatan yang
dibuat oleh mereka, pada akhir pemberian intervensi, salah satu anggota
kelompok diminta untuk dapat menyimpulkan materi yang telah
disampaikan.
p. Setelah selesai dilakukannya pemberian materi pada kelompok peer
education, pada akhir pertemuan pada tanggal 8 oktober 2017 peneliti
memberikan lembar kuesioner posttest untuk diisi kemudian
dikembalikan lagi ke peneliti setelah diisi.
55

q. Setelah kuesioner ada di peneliti kemudian peneliti melakukan


perhitungan rata-rata skor pengetahuan, sikap dan tindakan sesudah
dilakukan intervensi.
r. Selanjutnya peneliti melakukan pengolahan data dengan program
komputer. Setelah didapatkan hasil penelitian, maka dilakukan
pembahasan dan penyusunan laoran penelitian.
K. Alur penelitian
PE. 1
Perempuan Pemilihan peer
Peneliti
berisiko educator (PE)
PE. 2
Pretest
PE. 3

PE. 4 Intervensi

PE. 5 Posttest

PE. 6
Peneliti

Peneliti membentuk kelompok


dan anggotanya

Kel. 1 (PE + anggota)

Kel. 2 (PE + anggota)


Penempatan peer
educator (PE) Kel. 3 (PE + anggota)

Kel. 4 (PE + anggota)

Kel. 5 (PE + anggota)


Peer educator
Kel. 6 (PE + anggota)
56

Posttest Intervensi Pretest

Skema 3.3 Alur Penelitian

L. Rencana Analisa Data


1. Pengolahan data
Langkah-langkah dalam pengolahan data yang harus dipenuhi sebagai
berikut:
a. Editing
Editing merupakan upaya yang dilakukan untuk memeriksa kembali
kebenaran dari data yang diperoleh atau data yang dikumpulkan. Editing
dilakukan pada tahap pengumpulan data atau sesudah data terkumpul.
b. Coding
Coding merupakan proses pemberian kode numerik atau angka terhadap
data yang terdiri dari beberapa kategori. Kode ini sangat penting untuk
pengolahan dan analisis data menggunakan komputer. Koding yang
digunakan pada hasil kuesioner atau variabel pengetahuan yakni 0 untuk
jawaban yang salah dan 1 untuk jawaban yang benar. Koding yang
digunakan pada hasil kuesioner atu variabel sikap yaitu untuk pernyataan
positif 5 untuk SS ( sangat setuju), 4 untuk S (setuju), 3 untuk RR (ragu-
ragu), 2 TS (tidak setuju), 1 STS (sangat tidak setuju), kemudian untuk
pernyataan negatif 1 untuk SS (sangat setuju), 2 untuk S (setuju), 3 RR
(ragu-ragu), 4 untuk TS ( tidak setuju), dan 5 untuk STS (sangat tidak
setuju. Koding yang digunakan pada hasil kuesioner atau variabel
perilaku yaitu 1 untuk YA jika periksa IVA dan 2 untuk TIDAK jika
tidak periksa IVA. Kemudian dilakukan koding untuk pengkategorian
apabila baik diberi koding 3, cukup diberi koding 2, dan kurang diberi
koding 1.
c. Entry data
57

Entry data adalah proses memasukan data yang sudah dikumpulkan


kedalam tabel atau data base komputer, dengan tujuan untuk melihat
distribusi frekuensi pada data yang telah dimasukkan ke dalam program
komputer, kemudian selanjutnya, untuk membuat tabel hasil sebelum dan
setelah penelitan dari data yang telah dimasukkan.

d. Melakukan teknik analisis


Tahap terakhir dalam pengolahan data yaitu melakukan analisis data
penelitian yang diperoleh dengan menggunakan ilmu statistik dan
disesuaikan dengan tujuan yang akan dianalisis. Data dilakukan untuk
melihat perbedaan sebelum dan setelah diberikan peer education tentang
kanker serviks dan IVA test.
2. Analisis data
a. Analisis univariat
Dibuat dalam bentuk distribusi frekuensi dan presentasi nilai atau skor
pengetahuan dan sikap perempuan usia berisiko sebelum dan sesudah
diberikan peer education tentang kanker serviks dan IVA test. Dalam
penelitian ini disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi.
b. Analisis bivariat
Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui adanya pengaruh peer
education tentang pengetahuan dan sikap perempuan usia berisiko
sesudah diberikan peer education tentang pemeriksaan IVA. Data
dianalisis menggunakan uji marginal homogeneity dengan tingkat
signifikan a = 0,05. Bila p value a (0,05) berarti hipotesis ditolak
artinya ada pengaruh yang signifikan, dan apabila p value a (0,05)
berarti hipotesis diterima artinya tidak ada pengaruh yang signifikan
(septiadi, 2013).

Вам также может понравиться