Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
36
37
a. Meninggal dunia;
b. Permintaan sendiri secara tertulis kepada Pimpinan MPR;
c. Bertempat tinggal di luar wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia;
d. Berhenti sebagai Anggota DPR;
e. Tidak lagi memenuhi syarat-syarat sebagaimana yang dimaksud
Pasal 3 ayat (1) berdasarkan keterangan yang berwajib;
38
Hak recall kembali diatur dalam ketentuan Pasal 213 ayat (1)
Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD, dan
DPRD yang menyatakan bahwa:
(1) Anggota DPR berhenti antarwaktu karena:
a. Meninggal dunia;
b. Mengundurkan diri; atau
c. Diberhentikan.
memang pada saat ini dalam pengaturan diharapkan sebagai upaya kontrol
dari partai politik kepada anggotanya yang menjabat sebagai anggota
DPR. Namun dalam pelaksanaannya hak recall masih menjadi pro dan
kontra.
Nama
Periode
No Anggota Partai Politik Keterangan
Jabatan
DPR
1 Syarifudin Partai 1982-1987 Usulan recalling untuk
Harahap Persatuan mereka yang diusulkan
Pembangunan sejak Desember 1984
(PPP) hingga Maret 1985
46
Tabel 2
Daftar Rekam Jejak Perubahan AD/ART dan Struktur
Kepengurusan 5 Partai Politik Besar di Indonesia
SK Menkumkam Nomor:
M.HH-06.AH.11.01
Tahun 2015
2 Partai Golkar 1 kali berganti SK Menkumkam Nomor:
MH-01. AH.11.03 Tahun
2014
3 Partai Gerindra 3 kali berganti SK Menkumkam Nomor:
M.HH-01.AH.11.01
Tahun 2009
SK Menkumkam Nomor:
M.HH-13.AH.11.01
Tahun 2012
SK Menkumkam Nomor:
M.HH-13.AH.11.01
Tahun 2014
4 Partai Demokrat 4 kali berganti SK Menkumkam Nomor:
M-54. UM.06.08 Tahun
2003
SK Menkumkam Nomor:
M.HH-09a.AH.11.01
Tahun 2010
SK Menkumkam Nomor:
M.HH-06.AH.11.01
Tahun 2013
SK Menkumkam Nomor:
M.HH-12.AH.11.01
Tahun 2015
5 Partai Keadilan 3 kali berganti SK Menkumkam Nomor:
Sejahtera M-05. UM.06.08 Tahun
2007
SK Menkumkam Nomor:
M.HH-13.AH.11.01
Tahun 2011
SK Menkumkam Nomor:
M.HH-18.AH.11.01
Tahun 2015
Sumber : Dirjen. AHU Kemenkumham RI 2016
juga menganut paham atau ajaran demokrasi. Hal ini dapat dilihat
pada alinea keempat Pembukaan UUD 1945, yaitu pada kalimat
...negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat....
Selanjutnya pada sila keempat dari Pancasila yang juga terdapat
pada Pembukaan UUD 1945 berbunyi Kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
Dalam UUD 1945 tidak ada satu pasal pun yang memuat
ketentuan bahwa Negara Republik Indonesia adalah negara
Demokrasi. Namun hal ini, bahwa Negara Republik Indonesia
adalah Negara Demokrasi, telah terkandung dalam ketentuan
bahwa Negara Republik Indonesia menganut faham kedaulatan
rakyat (Soehino, 2010: 95).
Setelah adanya perubahan UUD 1945 konsep kedaulatan
rakyat telah mengalami perubahan dalam sistem ketatanegaraan
Indonesia. Pasal 1 ayat (2) UUD 1945 menegaskan bahwa
Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut
Undang-Undang Dasar.
Artinya secara konstitusional, jelas sekali disebutkan bahwa
Indonesia menganut paham kedaulatan rakyat (democratie).
Pemilik kekuasaan tertinggi yang sesungghnya adalah rakyat,
dimana dalam pelaksanaannya disalurkan dan diselenggarakan
menurut prosedur konstitusional yang ditetapkan dalam hukum
dan konstitusi (constitutional democracy) (Stevanus Evan
Setio, 2013: 107).
Sebagaimana yang telah disampaikan oleh Hatta dalam
pendapatnya yang menyatakan bahwa prinsip-prinsip kedaulatan
rakyat yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 yang mesti
dijadikan pegangan menegakkan demokrasi adalah sebagai berikut:
a. Prinsip Kebebasan
Prinsip Kebebasan dalam kerangka batasan-batasan
konstitusional dan hukum dapat ditemukan dalam ketentuan
perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 antara lain:
1) Pasal 28 Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa
Kemerdekaan berserikat dan berkumpul,
mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan
sebagainya ditetapkan dengan undang-undang;
2) Pasal 28E Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa:
(1) Setiap orang berhak memeluk agama dan
beribadat menurut agamanya, memilih
pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan,
memilih kewarganegaraan, memilih tempat
tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya,
serta berhak kembali.
(2) Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini
kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap,
sesuai dengan hati nuraninya.
(3) Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat,
berkumpul dan mengeluarkan pendapat;
56
a. Prinsip Kebebasan
Prinsip kebebasan dalam UUD 1945 telah tercermin dalam
ketentuan Pasal 28, Pasal 28E, Pasal 28G ayat (2), dan Pasal
28I ayat (2). Pasal 28 UUD 1945 menyatakan bahwan
Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan
pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan
dengan undang-undang. Jika dilihat dari tugas dan kewajiban
dari anggota DPR sebagai wakil rakyat yang duduk di
parlemen termasuk sebagaimana yang telah diatur dalam
undang-undang, maka dengan adanya hak recall oleh partai
60
d. Prinsip Pertanggungjawaban
Prinsip pertanggungjawaban dapat ditunjukkan dalam
ketentuan Pasal 7A dan 22B UUD 1945. Pasal 7A UUD 1945
menyatakan bahwa:
Presiden dan/atau Wakil Presiden dapat diberhentikan
dalam masa jabatannya oleh Majelis Permusyawaratan
Rakyat atas usul Dewan Perwakilan rakyat, baik apabila
terbukti telah melakukan pelanggaran hukum berupa
pengkhianatan terhadap negara, korupsi, penyuapan, tindak
pidana berat lainnya, atau perbuatan tercela maupun apabila
terbukti tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden
dan/atau Wakil Presiden.
politik.