Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun oleh :
A. Latar Belakang
Dengan era globalisasi, kita menghendaki proses perubahan secara ceat
dan mendasar serta mengarah pada terwujudnya prosesdemokrasi di segala
bidang. Untuk mewujudkan proses tersebut di perlukan adanya perubahan sistem.
Tidak terkecuali pada bidang pendidikan juga harus berbenah diri. Upaya untuk
mengubah system pendidikan sesuai dengan istilah yang di sebut otonomi
pendidikan. Otonomi pendidikan tersebut mempunyai makna terutama berkenaan
dengan kurikulum, proses pembelajaran, evaluasi dan lain-lainnya. Sistem
pendidikan nasional berangsur-angsur sudah ada perubahan. Kita sangat
beruntung karena perubahan sistem pendidikan nasional sudah dilakukan yaitu
dengan disyahkannya UU No 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS. Kurikulum
harus di kemas sedemikian rupa sehingga memungkinkan para siswa dapat belajar
secara aktif dan secara demokratis.
Hasil belajar siswa sering dipengaruhi oleh berbagai faktor. Selain dari
faktor internal siswa, juga di pengaruhi oleh faktor eksternal yaitu dari luar.
Demikian juga dalam pelajaran matematika tidak dapat segera di kuasai hanya
dengan mendengarkan saja, karena pelajaran matematika banyak membawa siswa
ke alam berfikir abstrak. Dengan demimkian sangat di perlukan pula kwalitas
guru dalam mengajar, terutama dalam menggunakan metode mengajar yang baik
sesuai dengan kompetensi dasar serta tingkat kelas siswa, sehingga hasil belajar
dapat selalu meningkat dan lebih maju.
B. Rumusan Masalah
Setiap pelaksanaan penelitian selalu bertitik tolak dengan adanya
masalah yang dihadapi dan perlu di pecahkan. Memilih masalah adalah suatu
langkah awal dari kegiatan penelitian. Penelitian akan berjalan dengan baik dan
lancar jika peneliti menghayati masalahnya. Berdasarkan uraian di atas, maka
peneliti merumuskan permasalahan sebagai berikut :
(1) Apakah penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar
mata pelajaran matematika ( bilangan bulat ) pada siswa kelas IV SD Negeri
Prajekan Lor 1
B. Hasil Belajar
Hakekat belajar adalah perubahan individu dalam kebiasaan, pengetahuan,
dan sikap (Roestiyah, 1986). Oleh karena itu, Sudjana (1990) mendefinisikan
hasil belajar sebagai kemampuan yang dimiliki siswa, yang ditunjukkan melalui
perubahan tingkah laku (behavioral change), setelah ia mengalami pengalaman
belajar. Wujud perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar itu, misalnya, adalah
dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti, atau dari tidak
memahami menjadi memahami.
C. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi biasanya berkenaan dengan tindakan-tindakan atau
prosedur yang dilakukan misalnya proses mengerjakan sesuatu, proses
menggunakan sesuatu, membandingkan sesuatu cara dengan lain atau untuk
mengetahui atau melihat kebenaran sesuatu. Sanjaya (2006), Sumantri dan
Permana (1998 / 1999) mengemukakan bahwa demonstrasi adalah cara pengajuan
pembelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan pada siswa tentang
suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik dalam bentuk
sebenarnya maupun dalam bentuk tiruan yang dipertunjukkan oleh guru atau
sumber belajar lain yang ahli dalam topik bahasan yang harus di demonstrasikan.
Digunakannya metode demonstrasi tujuannya adalah :
a. mengerjakan sesuatu proses atau prosedur yang harus di kuasai siswa
b. mengkonkritkan informasi atau penjelasan kepada siswa
c. mengembangkan kemampuan pengamatan kepada siswa bersama-sama
Alasan penggunaan metode demonstrasi antara lain yaitu
1) kelebihan metode demonstrasi dari metode lain yaitu
a) pelajaran menjadi lebih jelas, lebih konkrit sehingga tidak terjadi
verbalisme
b) siswa akan lebih mudah memahami materi pelajaran yang di
demonstrasikan itu
c) proses pembelajaran akan sangat menarik sebab siswa tidak hanya
mendengan tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi
d) siswa akan lebih aktif mengamati dan tertarik untuk mencobanya sendiri
e) menyajikan materi yang tidak bisa di sajikan oleh metode lain
2) Metode demonstrasi dapat diatasi melalui berbagai cara :
a) guru terampil melakukan demonstrasi
b) melengkapi sumber, alat dan media pembelajaran yang diperlukan untuk
demonstrasi
c) mengatur waktu sebaik mungkin
d) membuat rancangan dan persiapan demonstrasi sebaik mungkin
D. Konsep / Materi
Untuk memahami suatu konsep matematika anak masih memerlukan
bantuan juga memerlukan motivasi belajar siswa tanpa adanya motivasi belajar
maka hasil belajar yang dicapai siswa tidak akan optimal
Materi yang diajarkan yaitu penjumlahan dan pengurangan bilangan
bulat. Anak masih kurang paham dan merasa kesulitan dalam mengerjakan operasi
hitung bilangan bulat seperti
1) Bilangan bulat positif ditambah
bilangan bulat positif, contoh 5 + 7 = n; n = 12
2) Bilangan bulat positif ditambah
bilangan bulat negatif, contoh 3 + (-2) = n; n=1
3) Bilangan bulat positif dikurangi
bilangan bulat positif, contoh 5 2 = n; n = 3
4) Bilangan bulat positif dikurangi
bilangan bulat negatif, contoh 6 (-3) = n; n=9
5) Bilangan bulat negatif dikurangi
bilangan bulat negatif, contoh 3 (-2) = n ; n = -1
Dalam mengerjakan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat
posirif anak sudah mampu dan dapat mengerjakan dengan baik. Contoh soal no: 1
sampai no. 3 tetapi bila di hadapkan soal no. 4 Dan 5, anak merasa kurang mampu
dan bingung mengerjakannya. Di sinilah guru berperan memberi stimulus pada
anak mengajak anak untuk berfikir agar nantinya anak paham benar. Agar anak
senang dalam pelajaran ini maka kita mengajak anak untuk bermain, yaitu
permaian yang disertai aturan. Melalui permaian anak mulai mengenal dan
memikirkan bagaimana struktur matematika itu. Contoh soal 4 + (-3) =
Aturan permainannya yaitu :
Tanda untuk operasi + (penjumlahan) melangkah maju
Tanda untuk operasi (pengurangan) melangkah mundur
Tanda positif pada angka kita menghadap ke kanan
Tanda negatif pada angka kita mengahadap ke kiri
-3
-4
-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6
Jadi 4 + (-3) = 1
Contoh 4 + (-3) =
-3
-3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
A. Subyek Penelitian
Menurut Arikunto (2000:122) subyek penelitian adalah orang yang
merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan tertulis maupun lisan. Subjek
penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV semester 2 SD Negeri Pralor
1 tahun pelajaran 2009/2010, subjek penelitian diambil secara populasi artinya
subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas IV, karena kelas IV merupakan kelas
non unggulan dengan tingkat kemampuan yang bervariasi.
1. Kegiatan awal
2. Kegiatan Inti
3. Kegiatan Akhir
Siklus 1
Siklus 1 dilaksanakan pada tanggal 02 Juni 2010 09 Juni 2010. Sesuai
dengan kaidah PTK, maka prosedur pelaksanaan tindakan perbaikan pembelajaran
siklus 1 ini dimulai dari perencanaan, pelaksanaan dan pengamatan, analisis dan
interpretasi data, serta diakhiri dengan refleksi.
Siklus 2
Siklus 2 dilaksanakan pada tanggal 23 September 2010 30 September
2010. Sesuai dengan kaidah PTK, tindakan perbaikan pembelajaran siklus 2 ini
didasarkan pada hasil refleksi dari pelaksanaan tindakan perbaikan pembelajaran
siklus 1, terutama adalah kekurangan-kekurangan yang ada dalam pelaksanaan
tindakan perbaikan pembelajaran siklus 1.