Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
6, No 2
Nopember 2014
Rudini Hadinata
Abstract
The research was conducted in the leather industry center, at Selosari Village
Magetan. The research approach is qualitative research by using a case study
approach and Phenomenology. The data used are primary data and secondary data.
The primary data obtained from interviews conducted for businesses leather industry,
leather industry center chairman, and chairman of the industrial sector Disperindag
Magetan. While secondary data obtained from the data archive and Disperindag at
Selosari Village Magetan.
174
JESP-Vol. 6, No 2
Nopember 2014
175
JESP-Vol. 6, No 2
Nopember 2014
176
JESP-Vol. 6, No 2
Nopember 2014
hanya satu dan UKM. Namun dilihat pengrajin kulit, ini tidak lepas dari
dari hasil produksi dari ketahun keberadaan penyamakan kulit yang
semakin meningkat meskipun tidak ada di Magetan. Justru keberadaan
begitu besar. Perkembangan bahan baku menjadikan kawasan
kerajinan kulit di Magetan yang kecil industri kerajinan berpotensi untuk
hal ini dipengruhi oleh kendala- dikembangkan.
kendala yang di hadapi oleh Keberadaan penyamakan
pengrajin kulit dalam mengembang- kulit yang ada di Magetan
kan usaha. Kendala tersebut yaitu memberikan keuntungan tersendiri
masalah SDM. bagi pengrajin kulit di lingkungan
Sistem produksi yang sentra. Pengrajin tidak mengalami
melayani pesanan juga ikut kesulitan dalam mendapatkan bahan
berpengaruh terhadap perkembangan baku dalam membuat kerajinan kulit.
kerajinan ini. Hingga saat ini Keberadaan bahan baku yang
pengrajin mengerjakan pesanan melimpah menjadikan kerajinan kulit
mencapai sembilan puluh persen dan di Magetan memiliki potensi yang
sisanya untuk mengisi showroom besar untuk dikembangkan secara
yang dimiliki oleh pengrajin. maksimal. Dari seratus persen total
Pengrajin melayani segala bentuk produksi penyamakan hanya empat
pesanan alas kaki seberapapun tetap persen yang dapat di manfaatkan
akan dialayani selama pengrajin oleh pengrajin kulit di Magetan.
masih sanggup. Sumber daya manusia masih
Permasalahan yang Dihadapi oleh menjadi kendala pelaku UMKM
Pengrajin Kulit di Kelurahan dalam mengembangkan usaha. Hal
Selosari Magetan ini juga dirasakan oleh pengrajin
Menurut Kuncoro (2010) kerajinan kulit di Magetan. Pengrajin
sulitnya pengrajin dalam mendapat- kulit di Magetan rata-rata mengalami
kan bahan baku merupakan kesulitan dalam mendapatkan tenaga
permasalahan dasar UMKM. Begitu kerja tambahan, dan skill yang
juga dengan hasil penelitian yang dimiliki oleh pekerja masih tergolong
dilakukan oleh syahza serta hasil rendah.
penelitian yang dilakukan oleh Menurut Kuncoro (2010)
Nugroho (2010) yaitu ketersediaan masalah SDM menjadi faktor
bahan baku dan kontinuitasnya penghambat para pengusaha dalam
sangat berpengaruh terhadap mengembangkan usaha. Kualitas
lambatnya perkembangan UMKM SDM pengrajin kulit yang masih
didaerah. Namun kesulitan dalam rendah menjadi kendala dalam
mendapatkan bahan baku ini tidak mengembangkan usaha. Selain itu
terjadi untuk pengrajin kulit di juga didukung oleh sulitnya
Kelurahan Selosari. Hal ini pengrajin dalam mendapatkan
dikarenakan bahwa bahan baku tambahan tenaga kerja. Sehingga
sangat melimpah di sekitar tempat kapasitas produksi yang ada belum
177
JESP-Vol. 6, No 2
Nopember 2014
178
JESP-Vol. 6, No 2
Nopember 2014
179
JESP-Vol. 6, No 2
Nopember 2014
180
JESP-Vol. 6, No 2
Nopember 2014
181
JESP-Vol. 6, No 2
Nopember 2014
103_STRATEGI_PENGEMB
ANGAN_USAHA_KECIL_
DAN_MENENGAH_%28UK
M%29.pdf) diakses pada 12
September 2013.
Saleh, Irsan Azhari. 1986. Industri
Kecil, Sebah Tinjauan dan
Perbandingan. Jakarta:
LP3ES.
Undang-Undang No.20 Tahun 2008.
Tentang Usaha Mikro Kecil
Menengah (UMKM). (Online).
(http://www.bi.go.id/id/tentan
g-bi/uu-bi/Documents/UU20
Tahun2008UMKM.pdf)
diakses pada 30 September
2013.
182