Вы находитесь на странице: 1из 18

STRUKTUR ORGANISASI KOMITE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI

A. Organisasi Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi


Organisasi pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) disusun agar dapat mencapai visi,misi
dan tujuan dari penyelenggaraan PPI. PPI dibentuk berdasarkan kaidah organisasi yang
dapat menyelenggarakan tugas,wewenang dan tanggung jawab secara efektif dan efisien.
Efektif dimaksud agar sumber daya yang ada di rumah sakit dan fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya dapat dimanfaatkan secara optimal.
B. Struktur Organisasi PPI

STRUKTUR ORGANISASI KOMITE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JATIPADANG

DIREKTUR

Dr. Rismasari

IPCO

Dr. Nur Aini H

IPCN
TIM PPI :
Anjar Eka Nurhastuti,
1. drg. Deasy Amd.Kep
Amelia N.
2. Frisda Norma,
Amd.kep, SKM
3. Dyah Tri IPCLN UGD IPCLN POLI UMUM
Handayani,
Amd.Kep. Frisda Norma,Amd.Kep, Reviana Nur Imaniah,
4. Iersa Afira Nurul
SKM Amd.Kep
Saputra, S.Gz
5. Oktaviany,
Am.Keb.
IPCLN POLI SPESIALIS IPCLN POLI GIGI
6. Anis Sinta Sari,
Amd.AK Rizka Apriliyani, Amd.Kep Aisha Bachrun,
7. Ivans
Panduwiguna,
Amd.Kep.Gigi
S.Si., M.Farm.,
Apt.
IPCLN POLI KEBIDANAN IPCLN RAWAT INAP

Tanri Lindawati, Amd.Keb Sandi Aprianto, Amd.Kep


URAIAN JABATAN
A. IPCO (Infection Prevention Control Officer)
1.1. Nama Unit Kerja:
Tim Pengendalian Pencegahan Infeksi (PPI)
1.2. Nama Jabatan:
IPCO/IPCD ( Infection Prevention Control Doctor)
1.3. Uraian Tugas
Berkontribusi dalam diagnosis dan terapi infeksi.
Turut menyusun pedoman penulisan resep antibiotika dan surveilens.
Mengidentifikasi dan melaporkan kuman patogen dan pola resistensi antibiotika.
Bekerjasama dengan perawat PPI memonitor kegiatan surveilens infeksi dan
deteksi dini KLB.
Membimbing dan mengajarkan praktek dan prosedur PPI yang berhubungan
dengan prosedur terapi.
Turut memonitor cara kerja tenaga kesehatan lain dalam merawat pasien.

B. IPCN (Infection Prevention Control Nurse)


2.1. Nama Unit Kerja:
Tim Pengendalian Pencegahan Infeksi (PPI)
2.2. Nama Jabatan:
IPCN ( Infection Prevention Control Nurse)
2.3. Uraian tugas :
Mengunjungi ruangan setiap hari untuk memonitor kejadian infeksi yang terjadi
diruang perawatan.
Memonitor pelaksanaan PPI,penerapan SPO,kepatuhan petugas dalam
menjalankan kewaspaan isolasi.
Melaksanakan surveilens infeksi dan melaporkan kepada panitia PPIRS.
Melaksanakan pelatihan PPIRS.
Melakukan investigasi terhadap KLB dan bersama sama panitia PPI memperbaiki
kesalahan.
Memonitor kesehatan petugas sesuai gugus tugas .
Bersama panitia menganjurkan prosedur isolasi dan memberikan konsultasi PPI
audit. PPI termasuk penatalaksanaan limbah, laundry, Gizi dengan menggunakan
daftar tilik.
Memonitor terhadap pengendalian penggunaan antibitica yang rasional.
Membuat laboran surveilens.
Memberikan saran desain ruangan RS agar sesuai dengan prinsip PPI.
Mengusulkan pengadaan alat dan bahan yang sesuai dengan prinsip PPI dan aman
penggunaannya.
Melakukan pertemuan berkala termasuk evaluasi kebijakan.
Mengidentifikasi temuan dilapangan dan mengusulkan pelatihan untuk
meningkatkan kemampuan SDM PPIRS.
Menerima laporan dari TIM PPIdan membuat laporan kepada direktur.
Berkoordinasi dengan unit terkait lain.Melakukan pengawasan terhadap tindakan
tindakan yang menyimpang dari SPO.
Melakukan investigasi menetapkan dan melaksanakan infeksi bila ada KLB.
Menyusun dan mentapkan serta mengevaluasi kebijakan PPI.
Melaksanakan sosialisasi kebijakan PPIRS agar kebijakan dapat dipahami dan
dilaksanakan oleh petugas kesehatan rumah sakit.
Membuat SPO PPI
Menyusun program PPI dan mengevaluasi pelaksanaan program tersebut.

C. IPCLN (Infection Prevention Control Link Nurse)


3.1. Nama Unit Kerja:
Tim Pengendalian Pencegahan Infeksi (PPI)
3.2. Nama Jabatan:
IPCLN ( Infection Prevention Control Link Nurse)
a. Uraian tugas
Mengisi dan mengumpulkan formulir surveilens setiap pasien diruang perawatan
kemudian menyerahkan nya pada IPCN saat pasien pulang.
Berkoordinasi dengan IPCN saat terjadi infeksi potensial KLB.
Memonitor kepatuhan petugas dalam menjalankan standart isolasi
Berkoordinasi dengan unit terkait lain.Melakukan pengawasan terhadap tindakan
tindakan yang menyimpang dari SPO.
Melakukan investigasi menetapkan dan melaksanakan infeksi bila ada KLB.
Bekerja sama dengan TIM PPI dalam melakukan investigasi masalah KLB (HAIs).
Memberi usulan untuk mengembangkan dan meningkatkan cara PPI.
Memberi konsultasi pada petugas kesehatan rumah sakit .

D. IPCLN laboratorium
Melaksanakan penyuluhan dan pendidikan tentang materi materi yang berkaitan
dengan pengendalian infeksi nosokomial kepada petugas laborat.
Membantu pelaksanaan pemeriksaan swab atau kultur pasien
Memantau pemeriksaan laboratorium sesuai SPO
Melaksanakan tugas lain dari ketua panitia pengendali infeksi nosokomial.
E. IPCLN linen:
Memisahkan linen infeksius dan non infeksius
Melaksanakan pemeriksaan swab linen bersih.
Memantau penggunaan bahan desinfektan sesuai aturan.
Memantau kegiatan hand higiene diruang linen.
F. IPCLN gizi :
Memantau kegiatan hand higiene diruang gizi.
Membantu pelaksanaan pemeriksaan bahan makanan dan swab petugas gisi.
Memantau penggunaan bahan desinfektan gizi.
G. IPCLN IPSRS
Memantau pelaksanaan hand higiene petugas IPSRS.
Memantau penggunaan bahan desinfektan.
Membantu mempersiapkan uji air bersih,limbah dan kuman diruang tertentu.
Memantau proses pembakaran incenerator.
Menyiapkan bahan2 hasil pemeriksaan laboratorium
TATA HUBUNGAN KERJA

IRNA IRJ FARMASI LAB GIZI

IRNA IRJ LOG.FARMASI OPERATOR LOG.UMUM

LAUNDRY TIM PENCEGAHAN DAN IPSRS


PENGENDALIAN INFEKSI
ADMISSION (PPI) UMUM/TEHNISI

Kepala seksi
keperawatan

ADM REKAM MEDIS IBS IGD

IGD IBS REKAM MEDIS UMUM/KEAMANAN


Keterkaitan Hubungan Kerja Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi dengan unit lain.
a. Bidang lain
Hubungan kepala seksi keperawatan dengan Bidang lain adalah hubungan koordinasi melalui
Bidang Pelayanan Medis.

b. Instalasi Rawat Inap


Hubungan kepala seksi keperawatan dengan Instalasi Rawat Inap, hubungan koordinasi
untuk pembinaan etika tenaga keperawatan, mutu pelayanan keperawatan, evaluasi
penyediaan, penggantian dan penambahan alat keperawatan dan kebidanan yang diketahui
oleh Kepala Bidang pelayanan Medis (SPO terlampir)

c. Instalasi rawat jalan


Hubungan kepala seksi keperawatan dengan Instalasi Rawat Jalan, hubungan koordinasi
untuk pembinaan etika tenaga keperawatan, mutu pelayanan keperawatan, evaluasi
penyediaan, penggantian, penambahan alat keperawatan dan kebidanan yang diketahui
oleh kepala Bidang pelayanan Medis (SPO terlampir)

d. Instalasi Gawat Darurat


Hubungan kepala seksi keperawatan dengan Instalasi Gawat Darurat, hubungan koordinasi
untuk pembinaan etika tenaga keperawatan.mutu pelayanan keperawatan, evaluasi
penyediaan, penggantian, penambahan alat keperawatan dan kebidanan yang diketahui
oleh kepala Bidang pelayanan Medis (SPO terlampir)

e. Instalasi Kamar Bedah


Hubungan kepala seksi Keperawatan dengan Instalasi Kamar Bedah, hubungan koordinasi
untuk pembinaan etika tenaga keperawatan, mutu pelayanan keperawatan, evaluasi
penyediaan, penggantian, penambahan alat keperawatan dan kebidanan yang diketahui
oleh kepala Bidang pelayanan Medis ( SPO terlampir
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

A. Kualifikasi Ketenagaan.
Jenis ketenagaan menurut Peraturan Pemerintah RI tahun No .32 Tahun 1996
tentang tenaga kesehatan
No Jenis tenaga Pendidikan formal Sertifikat Jumlah

1 Dokter Umum S1-profesi PPI dasar 1

2 IPCN D-3 PPI dasar 1

3 IPCLN D-3 PPI dasar 7

Kualifikasi ketenagaan PPI


1. Karyawan yang berminat dalam bidang PPI.
2. Minimal pendidikan D3
3. Mempunyai sertipikat PPI (basic maupun advand)
4. Bekerja purna waktu

B. Uraian Tugas :
B.1. Direktur
Tugas Direktur
1. Membentuk TIM PPIRS dengan surat keputusan
2. Bertanggung jawab dan memiliki komitmen yang tinggi terhadap penyelenggaraan
upaya PPI
3. Bertanggung jawab terhadap tersedianya fasilitas sarana dan prasarana termasuk
anggaran yang dibutuhkan.
4. Menentukan kebijakan PPI
5. Mengadakan evaluasi kebijakan PPI berdasarkan saran dari panitia PPIRS
6. Dapat menutup suatu unit perawatan /instalasi yang dianggap potensial menularkan
penyakit untuk beberapa waktu sesuai saran dari PPIRS.
7. Mengesahkan SPO untuk PPIRS.

B.2. TIM PPI


Kriteria Anggota Tim PPI
1. Mempunyai minat dalam PPI
2. Pernah mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar PPI
Tugas dan Tanggung Jawab Tim PPI :
1. Menyusun dan menetapkan serta mengevaluasi kebijakan PPI.
2. Melaksanakan sosialisasi oleh petugas PPIRS, agar kebijakan dapat dipahami dan
dilaksanakan oleh petugas kesehatan rumah sakit.
3. Membuat SPO PPI.
4. Menyusun program PPI dan mengevaluasi pelaksanaan program tersebut.
5. Bekerjasama dengan Tim PPI dalam melakukan investigasi masalah atau KLB Healthcare
Associated Infection (HAIs).
6. Member usulan untuk mengembangkan dan meningkatkan cara pencegahan dan
pengendalian infeksi.
7. Memberikan konsultasi pada petugas kesehatan rumah sakit dan fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya dalam PPI.
8. Mengusulkan pengadaan alat dan bahan yang sesuai dengan prinsip PPI dan aman bagi
yang menggunakan.
9. Mengidentifikasi temuan di lapangan dan mengusulkan pelatihan untuk meningkatkan
kemampuan sumber daya manusia (SDM) rumah sakit dalan PPI.
10. Melakukan pertemuan berkala, termasuk evaluasi kebijakan.
11. Menerima laporan dari Tim PPI dan membuat laporan kepada Direktur.
12. Berkoordinasi dengan unit terkait lain.
13. Memberikan usulan kepada Direktur untuk pemakaian antibiotika yang rasional di
rumah sakit berdasarkan hasil pantauan kuman dan resistensinya terhadap antibiotika
dan menyebar luaskan data resistensi antibiotika.
14. Menyusun kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
15. Turut menyusun kebijakan clinical governance dan patience safety.
16. Mengembangkan, mengimplementasikan dan secara periodic mengkaji kembali
rencana manajemen PPI apakah telah sesuai kebijaka manajemen rumah sakit.
17. Memberikan masukan yang menyangkut konstruksi bangunan dan pengadaan alat dan
bahan kesehatan, renovasi ruangan, cara pemrosesan alat, penyimpanan alat dan linen
sesuai dengan prinsip PPI.
18. Menentukan sikap penutupan ruangan rawat bila diperlukan karena potensial
menyebarkan infeksi.
19. Melakukan pengawasan terhadap tindakan tindakan yang menyimpang dari standar
prosedur/monitoring surveillans proses.
20. Melakukan investigasi, menetapkan dan melaksanakan penanggulangan infeksi bila ada
KLB di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.

B.3. IPCO/ Infection Prevention and Control Officer


Kriteria IPCO ;
1. Ahli atau dokter yang berminat dalam PPI
2. Mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar PPI.
3. Memiliki kemampuan leadership.
Tugas IPCO :
1. Berkontribusi dalam diagnosis dan terapi infeksi.
2. Turut menyusun pedoman penulisan resep antibiotika dan surveilens.
3. Mengidentifikasi dan melaporkan kuman patogen dan pola resistensi antibiotika.
4. Bekerjasama dengan perawat PPI memonitor kegiatan surveilans infeksi dan deteksi dini
KLB.
5. Membimbing dan mengajarkan praktek dan prosedur PPI yang berhubungan dengan
prosedur terapi.
6. Turut memonitor cara kerja tenaga kesehatan lain dalam merawat pasien.

B.4. IPCN
Kriteria IPCN :
1. Perawat dengan pendidikan min D3 dan memiliki sertifikasi pelatihan PPI
2. Memiliki komitmen di bidang PPI
3. Memiliki pengalaman sebagai kepala Ruangan atau setara.
4. Memiliki kemampuan leadership,inovatif dan confident
5. Bekerja purna waktu.
Uraian tugas :
1. Mengunjungi ruangan setiap hari untuk memonitor kejadian infeksi yang terjadi diruang
perawatan.
2. Memonitor pelaksanaan PPI,penerapan SPO,kepatuhan petugas dalam menjalankan
kewaspaan isolasi.
3. Melaksanakan surveilens infeksi dan melaporkan kepada panitia PPIRS.
4. Melaksanakan pelatihan PPIRS.
5. Melakukan investigasi terhadap KLB dan bersama sama panitia PPI memperbaiki
kesalahan.
6. Memonitor kesehatan petugas sesuai gugus tugas .
7. Bersama panitia menganjurkan prosedur isolasi dan memberikan konsultasi PPI
8. audit. PPI termasuk pentalaksanaan limbah,laundry,Gizi dengan menggunakan daftar
tilik.
9. Memonitor terhadap pengendalian penggunaan antibitica yang rasional.
10. Membuat laboran surveilens.
11. Memberikan saran desain ruangan RS agar sesuai dengan prinsip PPI.
12. Mengusulkan pengadaan alat dan bahan yang sesuai dengan prinsip PPI dan aman
penggunaannya.
13. Melakukan pertemuan berkala termasuk evaluasi kebijakan.
14. Mengidentifikasi temuan dilapangan dan mengusulkan pelatihan untuk meningkatkan
kemampuan SDM PPIRS.
15. Menerima laporan dari TIM PPIdan membuat laporan kepada direktur.
16. Berkoordinasi dengan unit terkait lain.Melakukan pengawasan terhadap tindakan
tindakan yang menyimpang dari SPO.
17. Melakukan investigasi menetapkan dan melaksanakan infeksi bila ada KLB.
18. Menyusun dan mentapkan serta mengevaluasi kebijakan PPI.
19. Melaksanakan sosialisasi kebijakan PPIRS agar kebijakan dapat dipahami dan
dilaksanakan oleh petugas kesehatan rumah sakit.
20. Membuat SPO PPI
21. Menyusun program PPI dan mengevaluasi pelaksanaan program tersebut.

B.5. IPCLN
Kriteria IPCLN :
1. Perawat dengan pendidikan min D3 dan memiliki sertifikasi PPI.
2. Memiliki komitmen di bidang PPI
3. Memiliki kemampuan leadership
Tugas IPCLN :
1. Mengisi dan mengumpulkan formulir surveilens setiap pasien diruang perawatan
kemudian menyerahkan nya pada IPCN saat pasien pulang.
2. Berkoordinasi dengan IPCN saat terjadi infeksi potensial KLB.
3. Memonitor kepatuhan petugas dalam menjalankan standart isolasi
4. Berkoordinasi dengan unit terkait lain.Melakukan pengawasan terhadap tindakan
tindakan yang menyimpang dari SPO.
5. Melakukan investigasi menetapkan dan melaksanakan infeksi bila ada KLB.
6. Bekerja sama dengan TIM PPI dalam melakukan investigasi masalah KLB (HAIs).
7. Memberi usulan untuk mengembangkan dan meningkatkan cara PPI.
8. Memberi konsultasi pada petugas kesehatan rumah sakit .

B.6. Tugas Anggota laboratorium


1. Melaksanakan penyuluhan dan pendidikan tentang materi materi yang berkaitan
dengan pengendalian infeksi nosokomial kepada petugas laborat.
2. Membantu pelaksanaan pemeriksaan swab atau kultur pasien
3. Memantau pemeriksaan laboratorium sesuai SPO
4. Melaksanakan tugas lain dari ketua panitia pengendali infeksi nosokomial.

B.7. Tugas Anggota linen


1. Memisahkan linen infeksius dan non infeksius
2. Melaksanakan pemeriksaan swab linen bersih.
3. Memantau penggunaan bahan desinfektan sesuai aturan.
4. Memantau kegiatan hand higiene diruang linen.

B.8. Tugas Anggota gizi


1. Memantau kegiatan hand higiene diruang gizi.
2. Membantu pelaksanaan pemeriksaan bahan makanan dan swab petugas gisi.
3. Memantau penggunaan bahan desinfektan gizi.

B.9. Tugas Anggota IPSRS


1. Memantau pelaksanaan hand higiene petugas IPSRS.
2. Memantau penggunaan bahan desinfektan.
3. Membantu mempersiapkan uji air bersih,limbah dan kuman diruang tertentu.
4. Memantau proses pembakaran incenerator.
5. Menyiapkan bahan2 hasil pemeriksaan laboratorium

C. Distribusi Tenaga
Komite PPI merupakan unit pelayanan yang melakukan kegiatan secara komprehensif dari
setiap unit pelayanan di rumah sakit ;
QMR,IGD,Unit Rawat inap, Sekretariat, akuntansi, IPSRS, Gisi, linen, farmasi,
SMF,laboratoriumICU,House keeping (CS).
KEGIATAN ORIENTASI

Kegiatan orientasi dilakukan pada setiap anggota yang masuk ke bagian Komite
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit Islam Assyifa. Pada tahap ini anggota yang
baru masuk dikenalkan tentang pemahaman PPIRS dan diberikan materi tentang Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi serta pemahaman standar prosedur operasional yang menyangkut
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi. Jangka waktu yang ditetapkan rumah sakit untuk anggota
dalam memahami materi dasar yang harus dikuasai adalah satu bulan. Setelah satu bulan akan
diuji oleh ketua komite.
Kegiatan orientasi juga dilakukan pada seluruh staf rumah sakit secara berkala,pada
karyawan baru dan mahasiswa harus mendapatkan orientasi sebelum mulai bekerja dan mulai
praktek.
A. Proses Orientasi
Hari Materi Waktu Pengarah Ket.

Semua staf rumah sakit 1 Hari IPCN

1 Sosialisasi tentang PPI 15 menit

Sosialisasi prinsip-prinsip 30 menit


pencegahan dan pengendalian
infeksi
Sosialisasi Hand hygiene dan 30 menit
simulasi

Karyawan baru dan mahasiswa

2 Sosialisasi tentang PPI 15 menit

Sosialisasi prinsip-prinsip 30 menit


pencegahan dan pengendalian
infeksi
Sosialisasi Hand hygiene dan 30 menit
simulasi
EVALUASI 1 Hari
PERTEMUAN / RAPAT
Rapat Harian
- Merupakan kegiatan rapat yang dilakukan secara rutin
- Meliputi rapat bulanan (laporan bulanan), rapat kordinasi bagian Komite PPI
- Kelengkapan rapat : undangan, daftar hadir, notulen rapat

Rapat Incidental
- Merupakan rapat yang diselenggarakan sewaktu waktu apabila ada masalah segera
dibahas atau diselesaikan
- Jam, waktu, materi dan peserta rapat disesuaikan dengan kebutuhan
- Kelengkapan rapat : undangan, daftar hadir, notulen rapat
PELAPORAN
LAPORAN HARIAN
MELIPUTI :
- TEMUAN KEJADIAN ILO
- TEMUAN KEJADIAN PHLEBITIS
- TEMUAN DEKUBITUS
- TEMUAN KEJADIAN ISK POST KATETER
LAPORAN BULANAN
- LAPORAN DEMOGRAFI PASIEN ISOLASI
- LAPORAN KEJADIAN TINDAKAN DI BAGIAN
- LAPORAN PENCAPAIAN PROKER
- LAPORAN SEPSIS
- LAPORAN KEJADIAN POST TINDAKAN MINOR IGD
- LAPORAN KEJADIAN ISK POST KATETER
- LAPORAN INDIKATOR PMKP
- LAPORAN KEJADIAN ILO
- LAPORAN KEJADIAN TERTUSUK JARUM
- LAPORAN OPERASI IMPLANT
- LAPORAN OPERASI NON IMPLANT
- LAPORAN PROGRAM KERJA
- LAPORAN REKAPITULASI KEJADIAN INOS
- LAPORAN JENIS OPERASI
- LAPORAN KEJADIAN DEKUBITUS
- LAPORAN KEJADIAN PHLEBITIS
- LAPORAN RENCANA PROGRAM KERJA

LAPORAN TAHUNAN
- LAPORAN PROGRAM KERJA TAHUNAN
- LAPORAN PEMBUATAN PROGRAM KERJA TAHUNAN

Вам также может понравиться