Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
OLEH :
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
KATA PENGANTAR
Om Swastyastu,
Puji syukur penulis panjatkan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang
Maha Esa. karena berkat rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik dan tepat waktu. Selain itu penulis juga mengucapkan banyak terimakasih
kepada dosen pembimbing mata kuliah ANATOMI FISIOLOGI, yang telah memberikan
tugas dan membimbing kami. Penulis membuat makalah ini untuk memenuhi tugas
yang berjudul FISIOLOGI HIDUNG.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Maka penulis
berharap kritik dan saran dari pembaca . Semoga makalah ini memberikan informasi
bagi pembacat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu
pengetahuan kita semua.
Om Santhi,Santhi, Santhi Om
Penulis
I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ i
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................... 1
A. Kesimpulan ....................................................................................................... 6
B. Saran .................................................................................................................. 6
Ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tubuh kita tersusun atas berbagai macam reseptor untuk mengetahui
bermacam-macam rangsangan dari luar tubuh kita. Alat indera adalah organ yang
berfungsi untuk menerima jenis rangsangan tertentu. Semua organisme memiliki
resptor sebagai alat penerima informasi. Informasi tersebut dapat bersal dari
dirinya sendiri atau dari luar. Reseptor diberi nama berdasarkan jenis rangsangan
yang diterimanya, seperti kemoreseptor (penerima rangsang zat kimia),
fotoreseptor (penerima rangsang cahaya), audio reseptor (penerima rangsang
suara), dan mekanoreseptor (penerima rangsangan fisik seperti tekanan, sentuhan
dan getaran). Selain itu dikenali pula beberapa reseptor yang berfungsi mengenali
perubahan lingkungan luar tang dikelompokkan sebagai eksoreseptor. Sedangkan
kelompok reseptor yang berfungsi mengenali lingkungan dalam tubuh disebut
interoreseptor yang terdapat diseluruh bagian tubuh manusia.
Eksoreseptor yang kita kenal ada lima macam yaitu, indera penglihat (mata),
pendengar (telinga), peraba (kulit), pembau (hidung) dan pengecap (lidah).
Dalam makalah ini kita akan membahas Eksoreseptor Indera Pembau (hidung),
kita akan mengetahui tentang fisiologi hidung dan mekanisme kerja hidung.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah fisiologi hidung ?
2. bagaimana proses menghirup atau bernafas ?
C. MANFAAT PENULISAN
Agar pembaca dapat memahami lebih lanjut mengenai fisiologi hidung
dan proses menghirup atau bernafas.
D. TUJUAN PENULISAN
1. untuk mengetahui bagaimana fisiologi hidung.
2. untuk mengetahui bagaimana proses menghirup atau bernafas.
BAB II
PEMBAHASAN
A. FISIOLOGI HIDUNG
Hidung terdiri dari beberpa bagian dan setiap bagian memiliki fungsi
yang sangat penting, diantaranya :
1. Lubang hidung berfungsi untuk keluar masuknya udara.
2. Rambut hidung berfungsi untuk menyaring udara yang masuk ketika bernafas.
3. Selaput lendir berfungsi untuk tempat menempelnya kotoran dan sebagai indra
pembau.
4. Serabut saraf befungsi mendeteksi zat kimia yang ada dalam udara pernafasan.
5. Saraf pembau (silia) berfungsi mengirimkan bau-bauan ke otak.
1. Alat Penciuman
Nervus olfaktorius atau saraf kranial melayani ujung organ pencium.
Serabut-serabut saraf ini timbul pada bagian atas selaput lendir hidung, yang
dikenal sebagai bagian olfaktorik hidung. Nervus olfaktorius dilapisi sel-sel yang
sangat khusus, yang mengeluarkan fibril-fibril halus untuk berjalin dengan
serabut-serabut dari bulbus olfaktorius. Bulbus olfaktorius pada hakekatnya
merupakan bagian dari otak yang terpencil, adalah bagian yang berbentuk bulbus
(membesar) dari saraf olfaktorius yang terletak di atas lempeng kribiformis
tulang ethmoid. Dari bulbus olfaktorius, perasaan bergerak melalui traktus
olfaktorius dengan perantaraan beberapa stasiun penghubung, hingga mencapai
daerah penerimaan akhir dalam pusat olfaktori pada lobus temporalis otak,
dimana perasaan itu ditafsirkan (Pearce, 2002).
2. Saluran Pernapasan
Rongga hidung dilapisi selaput lendir yang sangat kaya akan pembuluh
darah, dan bersambung dengan lapisan faring dan dengan selaput lender semua
sinus yang mempunyai lubang masuk ke rongga hidung. Daerah pernapasan
dilapisi dengan epithelium silinder dan sel epitel berambut yang mengandung sel
cangkir atau sel lender. Sekresi dari sel itu membuat permukaan nares basah dan
berlendir. Diatas septum nasalis dan konka selaput lender ini paling tebal, yang
diuraikan di bawah. Adanya tiga tulang kerang (konkhae) yang diselaputi
epithelium pernapasan dan menjorok dari dinding lateral hidung ke dalam
rongga, sangat memperbesar permukaan selaput lendir tersebut. Sewaktu udara
melalui hidung, udara disaring oleh bulu-bulu yang terdapat di dalam vestibulum,
dan arena kontak dengan permukaan lender yang dilaluinya maka udara menjadi
hangat, dan oleh penguapan air dari permukaan selaput lendir menjadi lembab
(Pearce, 2002).
B. SARAN
Melalui makalah ini diharapkan bisa bermanfaat untuk mengetahui fungsi-fungsi
penting dari hidung sehingga kita bisa menjaga organ kita agar terhindar dari
gangguan penyakit.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.seputar-anatomimanusia.tk/2015/01/anatomi-fisiologi-hidung-manusia.html?m=1
https://www.slideshare.net/mobile/nazrieelalihsan/fisiologi-hidung
http://www.academia.edu/8588547/ANATOMI_DAN_FISIOLOGI_HIDUNG