Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Qonita Rahmi
NIM 1111016100064
Penguji 1
Penguji 2
Dr. Yanti Herlanti. M.Pd
NrP. 197101i9 200801 2 010
1^l - 7- uts
8203 I 007
ABSTRAK
iv
ABSTRACT
The study aims to determine the quantity and quality of skills to ask students
based on Taksonomy Bloom Revision to Implement the strategy learning Question
Student Have the movement system. The research was done in Madrasah Aliyah
Negeri Tangerang at XI IPA 1 first semester of the 2015/2016 of the school year
with three categories of students for first is high, and second is medium, and last
is low. The research method used in this study is the sort of descriptive.
Instrument is used is observing teachers, observation to students questions, and
posttest. The conclution of this study is the strategy of Question Student Have can
stimulate students to ask about the percentage of students asked orally and
writing have achieved >50%. The percentage of the number of students are asked
each meeting to rely on the method of learning which is used. Skills asked
students are still relatively low, which is dominated by the level of cognitive C2
(understanding) with the percentage of total of 45,73%, orally of 32,76%, and
writing 52,83%. The question related to the knowledge is dominated by a
conceptual tool with a percentage of 76,83%. Questions based on two
dimensional Blooms Revised Taxonomy dominated by question C2
(understanding) Conceptual both orally and in writing. There are a common
skill to ask student high, medium, and low with the dominance of the question at
the level of cognitive C2 (understanding) and knowledge conceptual.
v
KATA PENGANTAR
Shalawat beserta salam semoga selalu dilimpahkan kepada Nabi besar kita
Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabatnya. Dalam penyusunan skripsi
ini, penulis tentunya telah mendapatkan banyak bantuan, arahan, dan bimbingan
dari berbagai pihak sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Oleh
karena itu dengan ketulusan dan kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ibu Baiq Hana Susanti, M.Sc, selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPA
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.
3. Ibu Dr. Yanti Herlanti, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.
4. Ibu Dr. Zulfiani, M.Pd, selaku pembimbing I dalam penyusunan skripsi
yang telah memberikan banyak waktu, ilmu, dan arahan yang sangat
bermanfaat kepada penulis dalam penyusunan skripsi.
5. Bapak Buchori Muslim, M.Pd, selaku pembimbing II dalam penyusunan
skripsi yang telah memberikan banyak waktu, ilmu, dan arahan yang
sangat bermanfaat kepada penulis dalam penyusunan skripsi.
6. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan IPA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang bermanfaat serta
membimbing penulis, semoga ilmu yang telah Bapak dan Ibu berikan
mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.
vi
7. Dra. Siti Marwah dan Dedi Rusmadiharja, Ibu dan Ayah yang selalu
memanjatkan doa yang tidak ada hentinya kepada penulis serta dukungan
yang diberikan baik waktu, moril, maupun materil sehingga penulis dapat
menyelesaikan pendidikan dengan baik.
8. Ahmad Faruqi Amrullah, M. Imam Darmawansyah, Ade Wirdatus
Sholehah, dan Dewi Vivi Khofifah, adik-adik tersayang yang telah
memberikan banyak bantuan dalam penyusunan skripsi.
9. Kepala MAN Tangerang, seluruh Dewan Guru MAN Tangerang, serta
para siswa dan siswi kelas XI IPA 1 Madrasah Aliyah Negeri Tangerang
atas kesediaannya menerima penulis dengan baik selama penelitian
skripsi.
10. Teman-teman Pendidikan Biologi 2011 khususnya Biologi B UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta khususnya para sahabat terdekat yang senantiasa
memberikan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan penyusunan
skripsi.
11. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini, yang
tidak dapat disebutkan satu per satu.
Akhir kata penulis berharap semoga laporan penelitian ini dapat bermanfaat
dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan sehingga
tujuan yang diharapkan dapat tercapai, Amiin.
Penulis
Qonita Rahmi
vii
DAFTAR ISI
viii
C. Kerangka Pikir ........................................................................................ 25
ix
b. Kuantitas Siswa Bertanya Kelompok Tinggi, Sedang,
dan Rendah .................................................................................. 58
2. Analisis Pertanyaan Berdasarkan Kualitas Pertanyaan ..................... 60
a. Pertanyaan Keseluruhan ............................................................. 60
b. Pertanyaan Lisan dan Tertulis .................................................... 64
c. Pertanyaan Terkait Dimensi Pengetahuan ................................. 69
d. Pertanyaan Siswa Berdasarkan Dimensi Proses Kognitif
dan Pengetahuan.......................................................................... 70
e. Pertanyaan Siswa Kelompok Tinggi, Sedang, dan Rendah ....... 71
3. Analisis Posttest Siswa ...................................................................... 74
DAFTAR PUSTAKA .. 80
LAMPIRAN ....................................................................................................... 85
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Tina Yunarti, Fungsi dan Pentingnya Pertanyaan dalam Pembelajaran, Prosiding
disampaikan pada Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan
Matematika FMIPA UNY, Yogyakarta, 5 Desember 2009, ISBN: 978-979-16353-3-2, h. 180.
2
Martinis Yamin, Kiat Membelajarkan Siswa, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2010), Cet.
III, h. 90.
1
2
mengajukan pertanyaan dapat disebabkan oleh beberapa hal yaitu siswa sudah
mengerti dengan penjelasan yang diberikan oleh guru, siswa sama sekali tidak
mengerti dengan apa yang dijelaskan guru, ataupun siswa enggan dan malu
untuk bertanya.
Amri, dkk mengatakan bahwa jika tidak ada siswa yang bertanya
maka guru cenderung menganggap bahwa siswa telah memahami materi
pelajaran.3 Siswa yang mudah menyerap pembelajaran yang disampaikan
guru bisa saja telah memahami semua yang disampaikan oleh guru, namun
tidak semua siswa dapat langsung memahami materi yang dijelaskan guru.
Permasalahan yang muncul adalah masih banyak siswa yang tidak memahami
materi pelajaran dan lebih memilih diam dikarenakan mereka sama sekali
tidak mengerti bahkan tidak tahu apa yang harus ditanyakan. Penelitian yang
dilakukan oleh Dewita, dkk mendapati bahwa siswa tidak mau bertanya
kepada guru namun ketika guru menanyakan sebuah pernyataan benar atau
salah, siswa tidak bisa menjawab karena sebagian besar siswa tidak
memahami materi yang dipelajari saat itu4
Diamnya siswa ketika diberikan kesempatan bertanya oleh guru dapat
dikarenakan siswa merasa tidak percaya diri dan takut untuk mengajukan
pertanyaan. Vianata mengemukakan faktor yang menyebabkan siswa tidak
aktif bertanya adalah siswa yang kurang berani untuk bertanya padahal dalam
dirinya sudah ada pertanyaan yang akan disampaikan.5 Perasaan malu dan
takut untuk bertanya yang terjadi pada siswa membentuk pola pikir yang
sama saat ia telah dewasa nanti. Hal ini sejalan dengan teori operant
3
Dian Suciana Amri, Agus Irianto, dan Yulhendri, Perbedaan Hasil Belajar Ekonomi
Siswa Antara Menerapkan Strategi Question Student Have dan Strategi Think Pair Share pada
Kelas X di SMA Negeri 1 dan SMA Negeri 2 Kota Solok, h. 2
(http://ejournal.unp.ac.id/students/index.php/pek/article/download/329/174 diakses pada tanggal
15 Desember 2014).
4
Sri Dewita, Sofia Edriati, dan Anna Cesaria, Pengaruh Penerapan Strategi
Pembelajaran Aktif Tipe Question Student Have (QSH) Disertai Speed Test Terhadap Pemahaman
Konsep Matematis Siswa Kelas VIII SMPN 10 Sijunjung, (http://jurnal.stkip-pgri-
sumbar.ac.id/MHSMAT/index.php/mat20121/article/download/71/70 diakses pada tanggal 20
Desember 2014).
5
Haning Vianata, Pengaruh Model Pembelajaran Question Student Have Terhadap Hasil
Belajar IPS Sejarah Siswa, Journal of History Education, Vol. 1, No. 1, 2012, h. 2.
3
6
Suherni, Analisis Keterampilan Bertanya Siswa dalam Mata Pelajaran IPA Pokok
Bahasan Keragaman Pada Tingkat Organisasi Kehidupan SMP Negeri Kabupaten Deli Serdang,
Tesis pada Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Medan, 2013, h. 1-2, tidak dipublikasikan.
7
Roro Kurrota Ayunin, Jumadi, dan Subroto, Pengaruh Pendekatan Setiap Siswa Sebagai
Guru Terhadap Keterampilan Bertanya Siswa dan Pemahaman Materi Dalam Pembelajaran Fisika
Pada Materi Alat Optik Siswa Kelas X, e-Journal Universitas Negeri Yogyakarta, Vol. 1, No. 3,
2012, h. 3.
8
Liena Andiasari, Penggunaan Model Inquiry dengan Metode Eksperimen dalam
Pembelajaran IPA di SMPN 10 Probolinggo, Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan,
Vol. 3, No. 1, 2015, h. 17-18.
4
9
Melvin L. Silberman, Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif, Terj. dari
active Learning: 101 Strategies to Teach Any Subject oleh Sarjuli, dkk, (Yogyakarta: Pustaka
Insan Madani, 2009), Cet. 6, h. 6.
10
Siti Cholifah, Wince Hendri, & Lisa Deswati, Analisis Faktor-Faktor Penyebab
Kesulitan Siswa dalam Mengungkapkan Pertanyaan pada Proses Pembelajaran Biologi Kelas VII
SMP Bunda Padang, E-Journal Universitas Bung Hatta, Vol. 2, No. 4, 2013, h.11.
11
Widodo, Yeti Sumiati & Cucu Setiawati, Peningkatan Kemampuan Siswa SD untuk
Mengajukan Pertanyaan Produktif, Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, Vol. 4, No. 1, 2006, h.
13.
5
12
Asmira, Wanto Rivaie, dan Izhar Salim, Analisis Keterampilan Bertanya oleh Guru
Mata Pelajaran Sosiologi pada Kelas X MAS Khulafaur Rasyidin, h. 2
(http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/download/7686/7787 diakses pada tanggal 15
Desember 2014).
13
Sumiati dan Asra, Metode Pembelajaran, (Bandung: CV Wacana Prima, 2009), h. 124.
6
secara efektif, otak (the brain) membantu melaksanakan refleksi baik secara
eksternal maupun internal. Jika kita mendiskusikan informasi dengan orang
lainm, dan jika kita diminta untuk mempertanyakannya, otak kita dapat
melakukan tugas belajar lebih baik.14 Salah satu cara untuk dapat membuat
otak bekerja dengan lebih baik yaitu dengan cara mengajukan pertanyaan.
Oleh karena itu, siswa perlu dilatih untuk dapat membuat pertanyaan. Melatih
membuat pertanyaan dapat dilakukan dengan memberikan beberapa
pertanyaan rangsangan, atau meminta siswa secara langsung untuk membuat
pertanyaan menggunakan strategi pembelajaran. Upaya untuk melatih siswa
dan menyalurkan pertanyaan yang ingin mereka sampaikan dapat dilakukan
dengan menerapkan strategi Question Student Have, yaitu menuliskan
pertanyaan yang ingin diajukan siswa kepada guru.
Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian Edwards & Mary (1996)
dalam Rahayu, dkk yang menyatakan adanya peningkatan strategi bertanya di
ruang kelas dalam mengembangkan kemampuan berpikir kognitif tingkat
tinggi.15 Kemampuan berpikir kognitif dapat dibedakan berdasarkan
Taksonomi Bloom revisi yaitu mengingat (C1), memahami (C2),
mengaplikasi (C3), menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan mencipta
(C6).
Penelitian Nur Liya Khasanah, dkk. menunjukkan bahwa setelah
terbiasa dengan strategi Question Student Have, siswa kelas eksperimen dapat
menjadi lebih aktif daripada kelas kontrol. Hal ini dapat dilihat bahwa pada
pertemuan akhir, jumlah siswa aktif dan sangat aktif kelas eksperimen lebih
tinggi daripada kelas kontrol yaitu 97,00% > 81,25%.16 Begitu pula dengan
hasil wawancara siswa dan guru dalam penelitian Neneng Milati
menunjukkan bahwa pembelajaran aktif teknik Question Student Have
14
Silberman, op. cit., h. 4.
15
Eni Rahayu, Alvi Rosyidi, dan Meti Indrowati, Achievement of Biology using Question
Student Have Active Learning Observed from Learning Activity of Students on XI IPA Grade of
SMA Negeri 1 Sukoharjo, Jurnal Pendidikan Biologi, Vol. 3 No. 3, 2011, h. 56.
16
Nur Liya Khasanah, Sri Mulyani Endang Susilowati, dan Ely Rudyatmi, Efektifitas
Strategi Question Student Have dan Media Powerpoint pada Materi Struktur dan Fungsi Jaringan
Tumbuhan, Unnes Journal of Biology Education, Vol. 2 No. 1, 2013, h. 68.
7
memberikan respon yang baik dan guru kelas juga menganggap bahwa
pembelajaran aktif teknik Question Student Have telah dilaksanakan dengan
sangat baik karena siswa dituntut untuk membuat pertanyaan sehingga siswa
lebih konsentrasi dalam belajar.17
Hasil penelitian lainnya mengenai strategi Question Student Have di
SMPN 87 Jakarta didapatkan hasil bahwa strategi Question Student Have
dapat meningkatkan keterampilan bertanya siswa dengan hasil pada siklus I
sebesar 44,13% menjadi 51, 33% pada siklus II.18 Berdasarkan uraian
tersebut maka diperlukan adanya analisis keterampilan bertanya siswa yang
tidak hanya melihat dari segi kuantitatif, namun perlu juga ditinjau aspek
pertanyaan berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi pada pembelajaran Biologi
teknik Question Student Have di kelas XI IPA 1 MAN Tangerang pada
konsep Sistem Gerak.
B. Identifikasi Masalah
17
Neneng Milati, Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Teknik Question Student Have
untuk Meningkatkan Perhatian Siswa dalam Pembelajaran Matematika, Skripsi pada Sarjana
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2011, h. 98, tidak dipublikasikan.
18
Qonita Rahmi, Zulfiani, dan Henie Suryana, Penerapan Strategi Question Student
Have untuk Meningkatkan Keterampilan Bertanya Siswa Kelas VII-1 SMP Negeri 87 Jakarta,
Prosiding disampaikan pada Seminar Nasional Biologi, Lingkungan, Pembelajaran & Workshop
Kurikulum KKNI Pendidikan Biologi FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 24-26
Oktober 2015, h. 34.
8
C. Pembatasan Masalah
Untuk membatasi permasalahan yang meluas, maka dalam penelitian
ini permasalahan dibatasi pada hal-hal sebagai berikut:
1. Keterampilan bertanya yang diteliti dibatasi pada jumlah siswa bertanya
dan tingkat pertanyaan berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi meliputi
level kognitif dan dimensi pengetahuan yang dianalisis secara terpisah.
2. Pertanyaan berdasarkan level kognitif mencakup pertanyaan lisan dan
tertulis.
3. Keterampilan bertanya siswa kelompok tinggi, sedang, dan rendah
dibatasi pada hasil keseluruhan pertanyaan berdasarkan level kognitif dan
dimensi pengetahuan.
4. Materi yang digunakan pada pembelajaran dibatasi pada konsep sistem
gerak.
5. Strategi yang digunakan dalam pembelajaran adalah strategi Question
Student Have.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah yang telah
diuraikan sebelumnya, maka masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini
dapat dirumuskan sebagai berikut: Bagaimanakah kuantitas dan kualitas
bertanya siswa kelas XI IPA 1 MAN Tangerang tahun ajaran 2015/2016
keseluruhan dan kelompok siswa (tinggi, sedang, dan rendah) berdasarkan
Taksonomi Bloom Revisi dengan menerapkan strategi Question Student Have
pada konsep sistem gerak?
9
E. Tujuan Penelitian
Setiap penelitian mempunyai tujuan yang ingin dicapai setelah
dilakukannya penelitian. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui kuantitas dan kualitas bertanya siswa kelas XI IPA 1 MAN
Tangerang tahun ajaran 2015/2016 keseluruhan dan kelompok siswa (tinggi,
sedang, dan rendah) berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi dengan
menerapkan strategi Question Student Have pada konsep sistem gerak.
F. Manfaat Penelitian
A. Kajian Teori
1. Keterampilan Bertanya
a. Definisi Bertanya
Pada semua aktivitas belajar, questioning dapat diterapkan
antara siswa dengan siswa, antara guru dengan siswa, antara siswa
dengan guru, antara siswa dengan orang lain yang didatangkan ke
kelas dan sebagainya.1 Aktivitas bertanya di dalam kelas berada
dalam ruang lingkup yang luas, yaitu dapat terjadi kepada siapapun
yang memungkinkan munculnya aktivitas bertanya.
Bertanya dilakukan dengan mengajukan pertanyaan yang
dimulai dengan atau mengandung kata tanya (apa, mengapa,
bagaimana, siapa, kapan, mana, di mana, ke mana, berapa, atau kata
tanya lainnya), dan kemudian diakhiri dengan tanda tanya (?).2
Bertanya itu sendiri harus mengandung kata tanya, jika tidak
mengandung kata tanya maka dapat dikatakan bahwa apa yang
disampaikan bukanlah sebuah pertanyaan.
Questioning (bertanya) merupakan strategi utama yang
berbasis konstekstual. Bertanya dalam pembelajaran dipandang
sebagai kegiatan guru untuk mendorong, membimbing, dan menilai
kemampuan berpikir siswa. Bagi siswa, kegiatan bertanya
merupakan bagian penting dalam melaksanakan pembelajaran yang
berbasis inquiry yaitu menggali informasi, mengkonfirmasikan apa
yang sudah diketahui, dan mengarahkan perhatian pada aspek yang
1
Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran: Untuk Membantu Memecahkan
Problematika Belajar dan Mengajar, (Bandung: Alfabeta, 2013), Cet. 11, h. 89.
2
Rizkianingsih, M. Sukisno, dan Susilo, Pembelajaran Berbasis Masalah dengan
Pendekatan Inkuiri pada Pokok Bahasan Pemantulan Cahaya Kelas VIII MTs, Unnes Physics
Education Journal, Vol. 2, No. 3, 2013, h. 48.
10
11
3
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan
Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: Kencana, 2013),
Cet. 6, h. 115.
4
Siti Cholifah, Wince Hendri, & Lisa Deswati, Analisis Faktor-Faktor Penyebab
Kesulitan Siswa dalam Mengungkapkan Pertanyaan pada Proses Pembelajaran Biologi Kelas VII
SMP Bunda Padang, E-Journal Universitas Bung Hatta, Vol. 2, No. 4, 2013, h. 2.
5
Hellen Ward, Pengajaran Sains Berdasarkan Cara Kerja Otak, Terj. dari Using Their
Brains in Science oleh Endah Sulistyowati dan Agus Suprapto, (Jakarta: PT Indeks, 2010), h. 24.
6
Trianto, loc. cit.
12
b. Keterampilan Bertanya
Keterampilan ialah kegiatan yang berhubungan dengan urat-
urat syaraf dan otot-otot (neuromuscular) yang lazimnya tampak
dalam kegiatan jasmaniah seperti menulis, mengetik, olahraga, dan
sebagainya.7 Keterampilan biasa diartikan sebagai kegiatan yang
bersifat fisik seperti pengertian keterampilan tersebut. Menurut
Muhibbin, keterampilan bukan hanya meliputi gerakan motorik
melainkan juga pengejawantahan fungsi mental yang bersifat
kognitif.8 Berdasarkan pengertian mengenai keterampilan tersebut
dapat diambil kesimpulan bahwa keterampilan bukan hanya sesuatu
hal yang melibatkan fisik untuk melakukannya, melainkan juga
sesuatu yang bersifat kognitif.
Sanjaya, membagi keterampilan menjadi dua, yaitu bisa berupa
keterampilan fisik dan keterampilan nonfisik. Keterampilan fisik
adalah keterampilan seseorang untuk mengerjakan sesuatu dengan
menggunakan otot; sedangkan keterampilan nonfisik adalah
keterampilan seseorang dalam menggunakan otak sebagai alat utama
dalam mengerjakan dan memecahkan suatu persoalan.9 Maka dapat
dikatakan bahwa suatu pekerjaan yang dilakukan menggunakan otak
juga dapat dikatakan sebagai suatu keterampilan yang bersifat
nonfisik.
7
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan: Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2010), Cet. 15, h. 117.
8
Ibid.
9
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana
Prenadamedia Group, 2013), Cet. 6, h. 41-42.
13
10
Usman Samatowa, Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar, (Jakarta: PT Indeks, 2010),
Cet. 1, h. 96.
11
Zulfiani, Tonih Feronika, dan Kinkin Suartini, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta:
Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), Cet. 1, h. 55.
12
Robert E. Slavin, Psikologi Pendidikan Teori dan Praktik, Jilid 1, Terj. dari Educational
Psychology: Theory and Practice oleh Marianto Samosir, (Jakarta: PT Indeks, 2011), h. 263.
14
13
Martinis Yamin, Kiat Membelajarkan Siswa, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2010), Cet.
3, h. 89-90.
14
Hamzah B. Uno, Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran, (Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2010), Cet. 4, h. 170.
15
15
Sagala, op. cit., h. 88-89.
16
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
(Jakarta: Kencana, 2008), Cet. 5, h. 34.
17
Christine Chin, Learning in Science: What do Students Questions Tell Us About Their
Thinking?, Education Journal, Vol. 29, No. 2, 2001, h. 100.
16
18
Kinkin Suartini, Urgensi Pertanyaan dalam Pembelajaran Sains dengan Metode
Discovery-Inquiry, dalam Gelar Dwirahayu & Munasprianto Ramli (eds), Pendekatan Baru
dalam Proses Pembelajaran Matematika dan Sains Dasar: Sebuah Antologi, (Jakarta: PIC UIN
Jakarta, 2007), Cet. 1, h. 108.
19
Ari Widodo, Profil Pertanyaan Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Sains, Jurnal
Pendidikan dan Pembelajaran, Vol. 4, No. 2, 2006, h. 3-4.
20
Wowo Sunaryo Kuswana, Taksonomi Berpikir, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2011), Cet. 1, h. 8-9.
17
21
Lorin W. Anderson & David R. Krathwohl, Kerangka Landasan Untuk: Pembelajaran,
Pengajaran, dan Asesmen, Terj. dari A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assessing: A
Revision of Blooms Taxonomy of Educational Objectives oleh Agung Prihantoro, (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2010), Cet. 1, h. 44-45.
18
22
Eveline Siregar & Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Bogor: Ghalia
Indonesia, 2011,), Cet. 2, h. 9-10.
23
Robert E. Slavin, Psikologi Pendidikan: Teori dan Praktik, Jilid 2, Terj. Dari
Educational Pshychology: Teory and Practice, 9 th ed oleh Marianto Samosir, (Jakarta: PT Indeks,
2011), h.265.
19
24
Dewi Salma Prawiradilaga, Prinsip Disain Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2009),
Cet. 3, h. 37.
25
Iif Khoiru Ahmadi, dkk, Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP, (Jakarta: PT.
Prestasi Pustaka, 2011), h. 9.
26
Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 20014), Cet. 10, h. 3.
20
b. Active Learning
Active learning (belajar aktif) adalah suatu proses dimana
siswa terlibat secara aktif dalam membangun pemahaman mengenai
fakta, ide, dan keterampilan melalui penyelesaian dari instruktur
yang diarahkan melalui tugas dan kegiatan.27
Active learning (belajar aktif) adalah suatu cara atau strategi
belajar mengajar yang menuntut keaktifan dan partisipasi peserta
didik seoptimal mungkin sehingga peserta didik mampu mengubah
tingkah lakunya secara efektif dan efisien dalam kehidupan mereka
sehari-hari.28
Dari kedua pengertian tersebut, dapat diambil beberapa inti
dari pembelajaran aktif. Pertama, siswa secara aktif membangun
pemahaman mengenai fakta, ide, dan keterampilan. Kedua,
mengubah tingkah laku siswa menjadi belajar aktif secara mandiri
dalam kehidupan sehari-hari.
Seperti apa yang dikemukakan oleh Hollingsworth, siswa
belajar secara aktif ketika mereka terlibat secara terus-menerus, baik
mental maupun fisik. Pembelajaran aktif itu penuh semangat, hidup,
giat, berkesinambungan, kuat, dan efektif.29
Strategi pembelajaran aktif instruksional dapat dibuat dan
digunakan untuk melibatkan siswa dalam: (a) berpikir kritis atau
kreatif; (b) berbicara dengan berpasangan, kelompok kecil, atau
27
Daniel Bell and Jahna Kahrhoff, Active Learning Handbook, 2006, h. 1,
(http://www.cgs.pitt.edu/sites/default/files/Doc6-GetStarted_ActiveLearningHandbook.pdf
diakses pada tanggal 10 Mei 2016).
28
Agus N. Cahyo, Panduan Aplikasi Teori-Teori Belajar Mengajar: Teraktual dan
Terpopuler, (Jogjakarta: DIVA Press, 2013), Cet. 1, h. 138.
29
Pat Hollingsworth & Gina Lewis, Pembelajaran Aktif: Meningkatkan Keasyikan
Kegiatan di Kelas, Terj. dari Active Learning, Increasing Flow in the Classroom oleh Dwi
Wulandari, (Jakarta: PT Indeks, 2008), Cet. 2, h. viii.
21
30
Jim Eison, Using Active Learning Instructional Strategies to Create Excitement and
Enhance Learning, 2010, h. 1, (http://www.cte.cornell.edu/documents/presentations/Eisen-
Handout.pdf diakses pada tanggal 10 Mei 2016).
31
Melvin L. Siberman, Active Learning: 101 Cara Belajar Siswa Aktif, Terj. dari Active
Learning: 101 Strategies to Teach Any Subject oleh Raisul Muttaqien, (Bandung: Nuansa, 2012),
Cet. 7, h.116
32
Ikeu Dwi Astuti dan Purwati Kuswarini Suprapto, Penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Question Student Have pada Konsep Sistem Ekskresi pada Manusia, h. 3-4,
(http://journal.unsil.ac.id/download.php?id=2499 diakses pada tanggal 10 Desember 2014).
22
33
Hisyam Zaini, Bermawy Munthe, dan Sekar Ayu Aryani, Strategi Pembelajaran Aktif,
(Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2008), h. 17.
34
Hisyam Zaini, dkk, Desain Pembelajaran di Perguruan Tinggi, (Yogyakarta: IAIN
Sunan Kalijaga, 2002), h. 139.
23
No Langkah Kegiatan
Bagikan potongan-potongan kertas (ukuran kartu pos) kepada
1
anak didik
Minta setiap anak didik untuk menuliskan satu pertanyaan apa
2 saja yang berkaitan dengan materi pelajaran, atau yang
berhubungan dengan kelas. (tidak perlu menuliskan nama)
Setelah semua selesai membuat pertanyaan, masing-masing
diminta untuk memberikan kepada teman di samping kirinya.
3 Sebaiknya posisi tempat duduk anak didik adalah melingkar.
Beri kesempatan kepada anak didik untuk membaca semua
pertanyaan dari teman-temannya
Pada saat menerima kertas dari teman di sampingnya, mereka
diminta untuk membacakan pertanyaan yang ada. Jika
4 pertanyaan itu juga ingin dia ketahui jawabannya, maka dia
harus memberi tanda centang, jika tidak, berikan langsung
kepada teman di samping kanannya
Ketika kertas pertanyaan tadi kembali kepada pemiliknya,
anak didik diminta untuk menghitung tanda centang yang ada
5
pada kertasnya. Pada saat ini carilah pertanyaan yang
mendapat tanda centang paling banyak
Beri respon terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan:
a) jawaban langsung secara singkat;
b) menunda jawaban sampai pada waktu yang tepat atau waktu
6 membahas topik tersebut;
c) menjelaskan bahwa pembelajaran ini tidak akan sampai
membahas pertanyaan anak didik tersebut. Jawaban secara
pribadi dapat diberikan di luar kelas
Kumpulkan semua kertas. Besar kemungkinan ada pertanyaan-
7
pertanyaan yang akan anda jawab pada pertemuan berikutnya.
24
B. Kajian Relevan
1. Tesis Suherni yang berjudul Analisis Keterampilan Bertanya Siswa
dalam Mata Pelajaran IPA Pokok Bahasan Keragaman Pada Tingkat
Organisasi Kehidupan SMP Negeri Kabupaten Deli Serdang. Sampel
penelitian ini adalah 160 orang siswa kelas VII dari 4 sekolah SMP
Negeri di kabupaten Deli Serdang. Penggolongan pertanyaan dalam
Taksonomi Bloom menunjukkan hasil penelitian pertanyaan siswa dalam
bentuk lisan merupakan pertanyaan kognisi tingkat rendah (100%)
dengan didominasi pertanyaan mengenai sel (68,75%). Siswa yang
duduk di depan (68,75%) lebih banyak bertanya daripada di tengah dan
di belakang. Pertanyaan siswa secara tulisan merupakan pertanyaan
kognisi tingkat rendah (93,85%) dengan topik pertanyaan yang banyak
muncul adalah mengenai sel dan jaringan. Pertanyaan siswa secara lisan
dalam Taksonomi Marbach tergolong tipe 2 dan 3 dengan jumlah sama
yaitu 50% dengan pertanyaan terbanyak yaitu mengenai sel.
2. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran oleh Ari Widodo yang berjudul
Profil Pertanyaan Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Sains. Sampel
penelitian yaitu empat SMP di Bandung. Pertanyaan yang dianalisis
adalah pertanyaan yang relevansi dengan pelajaran, pertanyaan terbuka-
tertutup, dan pertanyaan yang meminta proses kognitif. Hasil analisis
35
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif: Suatu
Pendekatan Teoretis Psikologi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), Cet. 3, h. 392-393.
25
C. Kerangka Pikir
Proses pembelajaran di dalam kelas harus terjadi secara interaktif, yaitu
dengan cara melibatkan siswa secara langsung dalam proses pembelajaran.
Selain itu, dengan proses pembelajaran diharapkan siswa tidak hanya
memiliki pengetahuan melainkan juga keterampilan. Salah satu keterampilan
tersebut adalah keterampilan bertanya yang diajukan siswa dalam proses
pembelajaran.
26
- Menganalisis kesulitan
Kegiatan Bertanya Berperan penting dalam
siswa
Siswa - Mengkonstruksikan
pengetahuan
Permasalahan
Strategi
Pembelajaran
Question Student
Have
Diperoleh
B. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif. Metode penelitian deskriptif adalah penelitian yang digunakan untuk
mendeskripsikan dan menjawab persoalan-persoalan suatu fenomena atau
peristiwa yang terjadi saat ini, baik tentang fenomena dalam variabel tunggal
maupun korelasi dan atau perbandingan berbagai variabel.1
Adapun aspek yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah
keterampilan bertanya siswa pada konsep sistem gerak dengan menerapkan
strategi Question Student Have (QSH).
C. Sampel Penelitian
Sampel dalam penelitian ini adalah siswa MAN Tangerang kelas XI
IPA 1 semester 1 tahun ajaran 2015/2016 dengan jumlah siswa sebanyak 41
orang yang kemudian dikelompokkan menjadi tiga kategori kelompok siswa,
yaitu kelompok tinggi, sedang, dan rendah berdasarkan kemampuan kognitif
yang didapatkan dari hasil MID Semester Ganjil Tahun 2015/2016.
Pengelompokkan tersebut dilakukan dengan langkah sebagai berikut:
1. Menentukan nilai rata-rata siswa (Mean) menggunakan rumus:
.
Mean =
1
Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan: Metode dan Paradigma Baru, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2011), Cet. 1, h. 54.
28
29
SD =
Ranking Atas
M + 1SD
Ranking Tengah
M 1SD
Ranking Bawah
Kelompok Jumlah
Kriteria Pengelompokkan
Kognitif Siswa
Nilai mean + SD Tinggi 6
Mean SD nilai mean + SD Sedang 33
Nilai mean SD Rendah 2
2
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2014),
Cet. 25, h. 176.
3
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2002), h. 117.
30
E. Instrument Penelitian
Instrument adalah alat yang digunakan untuk mengukur variabel yang
diteliti.4 Terdapat dua instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian
ini yaitu lembar observasi dan posttest.
a) Lembar Observasi Pertanyaan Siswa
Kategori Kognitif
Dimensi
No Pertanyaan
Pengetahuan
C1 C2 C3 C4 C5 C6
Faktual
Konseptual
Prosedural
Metakognitif
4
Arifin, op. cit., h. 60.
33
5
Hamid Darmadi, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2011), Cet. 2, h.
115.
34
2. Reliabilitas
Reliabilitas sangat diperlukan dalam sebuah penelitian. Untuk
menjaga reliabilitas dari instrumen lembar observasi, maka sebelum
melakukan pengamatan yang sesungguhnya, observer perlu dilatih terlebih
dahulu untuk menyingkirkan atau menekan sampai sesedikit mungkin
unsur subjektivitas observer. Berhasil-tidaknya observasi sebagai alat
penilaian bergantung pada pengamat, oleh karena itu memilih pengamat
yang cakap, mampu, dan menguasai segi-segi yang diamati sangat
diperlukan.6 Observasi yang dilakukan adalah pengamatan proses
mengajar dan pertanyaan yang dimunculkan siswa yang masing-masing
dilakukan oleh satu orang observer. Observer yang bertindak mencatat
pertanyaan siswa diarahkan untuk melakukan hal berikut:
1) Observer mencatat dengan cermat setiap pertanyaan siswa yang
diajukan kepada guru secara lisan.
2) Pertanyaan yang dicatat observer diharapkan sesuai dengan apa yang
diucapkan siswa.
3) Observer mencatat nama atau nomor absen setiap siswa yang
mengajukan pertanyaan.
4) Ketika diskusi kelompok berlangsung, observer berada di dekat
peneliti yang bertindak sebagai guru guna menghindari adanya
pertanyaan yang terlewatkan ketika siswa bertanya kepada guru saat
berkeliling kelompok.
6
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2014), Cet. 18, h. 86.
35
G. Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
teknik analisis data deskriptif kuantitatif. Data dibuat dalam bentuk persentase
untuk kemudian dideskripsikan berdasarkan literatur. Berikut perhitungan
persentase yang dilakukan:
c) Posttest
Hasil posttest akan dibuat persentase setiap indikator
pembelajaran untuk kemudian dijadikan rata-rata persentase setiap
pertemuan. Perhitungan persentase sebagai berikut:
=
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terkait dengan
keterampilan bertanya siswa dengan menerapkan strategi Question Student
Have, dapat diuraikan beberapa temuan yang diperoleh dari penelitian yang
telah dilakukan. Hasil data dari lembar observasi, dokumentasi, dan posttest
akan disajikan dalam bentuk tabel dan diagram. Peneliti melakukan
penyortiran pertanyaan berdasarkan relevansi materi atau hanya mengambil
pertanyaan yang relevan atau sesuai dengan konsep sistem gerak.
1. Pertanyaan Berdasarkan Kuantitas Siswa Bertanya
a. Kuantitas Siswa Bertanya Keseluruhan
Kuantitas siswa yang bertanya dihitung berdasarkan jumlah
siswa yang bertanya secara lisan maupun tertulis. Jumlah siswa
bertanya lisan dan tertulis secara keseluruhan (tiga kali pertemuan)
yang sesuai dengan materi dapat dilihat pada Gambar 4.1.
100.00%
56.10%
Lisan Tertulis
36
37
80.00%
Tertulis, 100.00%
Tertulis, 100.00%
Tertulis, 100.00%
Lisan, 83.33%
60.00%
Lisan, 51.52%
Lisan, 50.00%
40.00%
20.00%
0.00%
Kel.Tinggi Kel. Sedang Kel. Rendah
Mengevaluasi Mengingat
(C5), 3.66% (C1), 17.68%
Menganalisis
(C4), 15.24%
Mengaplikasikan Memahami
(C3), 17.68% (C2), 45.73%
1
Lampiran 11, h. 161.
43
Level Kognitif
C1 C2 C3 C4 C5 C6
Pertemuan
17,39% 44,93% 18,84% 15,94% 2,90% -
III
b. Pertanyaan Lisan
Pertanyaan lisan didapatkan dari data hasil observasi
pembelajaran. Data keseluruhan pertanyaan siswa didapatkan
sebanyak 58 pertanyaan (Lampiran2) dengan hasil persentase dalam
diagram pada Gambar 4.4.
Menganalisis (C4),
22.41%
Memahami (C2),
32.76%
Mengaplikasikan
(C3), 24.14%
2
Lampiran 11, h. 161.
44
c. Pertanyaan Tertulis
Pertanyaan-pertanyaan tertulis yang didapatkan adalah dari
penggunaan strategi Question Student Have (QSH) yang diterapkan
dalam penelitian. Strategi QSH diterapkan untuk dapat
memunculkan pertanyaan dari semua siswa dan melibatkan siswa
secara aktif untuk membuat pertanyaan. Keseluruhan pertanyaan
tertulis dalam tiga pertemuan didapatkan sebanyak 106 pertanyaan
(Lampiran3) dengan hasil persentase dalam bentuk diagram pada
Gambar 4.5.
Menganalisis Mengevaluasi
(C4), 11.32% (C5), 0.94%
Mengingat
(C1), 20.75%
Mengaplikasikan
(C3), 14.15%
Memahami (C2),
52.83%
3
Lampiran 11, h. 161.
46
Prosedural,
3.05%
Faktual,
20.12%
Konseptual,
76.83%
Dimensi
No Level Kognitif %
Pengetahuan
1 C1 (Mengingat) Faktual 7 12,07%
Konseptual - -
Prosedural - -
Metakognitif - -
2 C2 Faktual 1 1,72%
(Memahami) Konseptual 18 31,03%
Prosedural - -
Metakognitif - -
3 C3 Faktual - -
(Mengaplikasi- Konseptual 12 20,69%
kan)
Prosedural 2 3,45%
Metakognitif - -
4 C4 Faktual - -
(Menganalisis) Konseptual 13 22,41%
Prosedural - -
Metakognitif - -
5 C5 Faktual - -
49
Dimensi
No Level Kognitif %
Pengetahuan
(Mengevaluasi) Konseptual 5 8,62%
Prosedural - -
Metakognitif - -
Jumlah 58 100%
Dimensi
No Level Kognitif %
Pengetahuan
1 C1 Faktual 20 18,87%
(Mengingat) Konseptual 2 1,89%
Prosedural - -
Metakognitif - -
2 C2 Faktual 4 3,77%
(Memahami) Konseptual 52 49,06%
Prosedural - -
Metakognitif - -
3 C3 Faktual - -
(Mengaplikasi- Konseptual 12 11,32%
kan) Prosedural 3 2,83%
Metakognitif - -
4 C4 Faktual 1 0,94%
(Menganalisis) Konseptual 11 10,38%
Prosedural - -
Metakognitif - -
5 C5 Faktual - -
(Mengevaluasi) Konseptual 1 0,94%
Prosedural - -
Metakognitif - -
Jumlah 106 100%
50
Sub Materi
B. Pembahasan
Gambaran mengenai keterampilan bertanya siswa kelas XI IPA 1 MAN
Tangerang dideskripsikan berdasarkan jumlah siswa yang mengajukan
pertanyaan dan kualitas pertanyaan menurut Taksonomi Bloom Revisi.
1. Analisis Pertanyaan Berdasarkan Kuantitas Siswa Bertanya
Kuantitas siswa bertanya dihitung berdasarkan jumlah siswa yang
mengajukan pertanyaan yang dibagi secara keseluruhan dan kelompok
siswa.
a. Kuantitas Siswa Bertanya Keseluruhan
Analisis pertanyaan berdasarkan kuantitas siswa dilakukan
dengan menghitung jumlah siswa yang mengajukan pertanyaan
secara lisan dan tertulis. Setelah dilakukannya penelitian dalam tiga
kali pertemuan, didapatkan bahwa jumlah siswa yang mengajukan
pertanyaan secara lisan yaitu 23 orang (56,10%) dan secara tertulis
sebanyak 41 orang (100%). Berdasarkan data tersebut dapat
dikatakan bahwa persentase jumlah siswa yang bertanya sudah di
atas 50% atau setengah dari jumlah siswa sudah mampu mengajukan
pertanyaan secara lisan dan tertulis. Hal ini membuktikan bahwa
penggunakan strategi pembelajaran, yaitu strategi Question Student
Have (QSH) dapat menstimulus siswa untuk bertanya baik secara
lisan maupun tertulis. Hal ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Khasanah, dkk. yang menyatakan bahwa hasil
analisis aktivitas siswa kelas eksperimen (menggunakan strategi
QSH) pada setiap aspeknya menunjukkan bahwa 62,29% siswa aktif
membuat, menulis dan menempel pertanyaan di papan tulis.4
Hasil analisis persentase jumlah siswa bertanya pada tiga kali
pertemuan, siswa lebih banyak menyampaikan pertanyaan secara
tertulis dibandingkan lisan. Hal ini dibuktikan pada hasil persentase
pertanyaan lisan setiap pertemuan berturut-turut adalah 25,64%,
4
Nur Liya Khasanah, Sri Mulyani Endang Susilowati, dan Ely Rudyatmi, Efektivitas
Strategi Question Student Have dan Media Powerpoint pada Materi Struktur dan Fungsi Jaringan
Tumbuhan, Unnes Journal of Biology Education, Vol. 2, No. 1, 2013, h.69.
54
5
Widodo, Yeti Sumiati, dan Cucu Setiawati, Peningkatan Kemampuan Siswa SD untuk
Mengajukan Pertanyaan Produktif, Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, Vol. 4, No. 1, 2006, h.
13.
6
Siti Cholifah, Wince Hendri, dan Lisa Deswati, Analisis Faktor-Faktor Penyebab
Kesulitan Siswa dalam Mengungkapkan Pertanyaan pada Proses Pembelajaran Biologi Kelas VII
SMP Bunda Padang, E-Journal Universitas Bung Hatta, Vol. 2, No. 4, 2013, h.10.
55
7
Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran: Untuk Membantu Memecahkan
Problematika Belajar dan Mengajar, (Bandung: Alfabeta, 2013), Cet. 11, h. 212.
56
8
Martinis Yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Gaung Persada
Press, 2004), Cet. 2, h.74.
9
Leni Anggraeni, Penerapan Metode Studi Kasus Dalam Upaya Meningkatkan
Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa Pada Mata Kuliah Hubungan Internasional, Jurnal Media
Komunikasi FIS, Vol. 11, No. 1, 2012, h. 181.
57
secara lisan sebesar 46,34% dan tertulis sebesar 82,93% (Tabel 4.1).
Tugas yang diberikan kepada siswa adalah untuk mencari tahu
mengenai penyakit dalam sistem gerak beserta gejala dan
pengobatannya dengan penyakit yang berbeda untuk setiap
kelompok. Tugas dapat lebih meyakinkan tentang apa yang
dipelajari guru, lebih memperdalam, memperkaya atau memperluas
wawasan tentang apa yang dipelajari, selain itu tugas dapat membina
kebiasaan siswa untuk mencari dan mengolah sendiri informasi dan
komunikasi.10 Penerapan metode penugasan membuat guru lebih
banyak memantau kegiatan siswa selama pelajaran sehingga
interaksi antara guru dan siswa menjadi lebih fokus serta terarah.
Sehingga pada proses pembelajarannya, siswa banyak memunculkan
pertanyaan.
Temuan lainnya dalam penelitian ini adalah pertanyaan yang
diajukan siswa dipengaruhi oleh sifat materi yang diajarkan. Pada
sub materi seperti contohnya jenis-jenis tulang, struktur dan fungsi
tulang, susunan tulang, serta struktur dan fungsi otot tidak atau
hanya sedikit ditemukan pertanyaan siswa yang berkaitan dengan
sub materi tersebut. Adapun pertanyaan yang diajukan berkaitan
dengan jenis tulang adalah sebagai berikut:
Jenis tulang apakah yang paling susah disembuhkan dan berapa
lamakah proses penyembuhannya? S9
Jenis tulang apa yang sangat rentan terhadap kasus patah tulang?
S18
Tulang rawan apa fungsinya selain pendukung rangka tubuh pada
lokasi tertentu? S35.
Meskipun pertanyaan tersebut berkaitan dengan materi jenis tulang,
namun dua dari pertanyaan di atas lebih mengarah kepada kasus
permasalahan dalam diskusi kelompok mengenai patah tulang.
10
Sagala, op. cit., h. 219.
58
11
Widodo. loc. cit.
12
Yuliani, Darlen Sikumbang, dan Berti Yolida, Analisis Kualitas Pertanyaan Siswa
Berdasarkan Gender dan Taksonomi Bloom,
(http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/JBT/article/viewFile/7491/4405 diakses pada tanggal 15
Januari 2016).
59
13
Slameto, Belajar & Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,
2010), Cet. 5, h. 135-136.
60
14
Ari Widodo, Taksonomi Tujuan Pembelajaran, Jurnal Didaktis, Vol. 4, No. 2, 2005, h.
5.
62
Metode Jenjang
Pertanyaan Materi
Pembelajaran Kognitif
sendi dan apa penyebab terjadinya
pengapuran? S4
Cara apakah yang bisa lebih cepat Proses
sembuh? S23 C5 Pembentukan
Tulang
Demonstrasi Lisan
Kalau sinergis otot apa dengan otot Cara Kerja Otot
C1
apa yang kerjanya bersamaan? S21
Kenapa otot dialiri arus listrik? S11 Percobaan
C2
Kontraksi Otot
Kalau otot katak langsung diberikan Percobaan
C3
garam apakah akan terasa sakit? S23 Kontraksi Otot
Apa bedanya dengan otot diberikan Kontraksi Otot
C4
rangsang dan gerakan refleks? S11
Tertulis
Otot apa yang bisa berkontraksi? S38 C1 Kontraksi Otot
Mengapa senyawa kimia berpengaruh Kontraksi Otot
C2
dalam sumber energi pada otot? S38
Mengapa ketika saraf pada kaki kodok Percobaan
tersebut disetrum dapat C3 Kontraksi Otot
bergerak/bergetar? S16
Penugasan Lisan
Cairan sinovial itu berasal dari mana? Persendian
C1
S22
Bagaimana otot dapat membesar? Kelainan Sistem
C2
S36 Gerak
Kalau kebanyakan push up apakah Pengetahuan
dapat menyebabkan hipertrofi? S37 C3 Sehari-hari Terkait
Sistem Gerak
Kram otot disebabkan oleh kerja otot Pengetahuan
C4
yang terus-menerus, bagaimana Sehari-hari Terkait
64
Metode Jenjang
Pertanyaan Materi
Pembelajaran Kognitif
dengan orang yang bangun tidur lalu Sistem Gerak
merasakan kram? S11
Apakah diurut merupakan cara untuk Pengetahuan
mengurangi penimbunan asam laktat C5 Sehari-hari Terkait
di otot? S14 Sistem Gerak
Tertulis
Rematik itu penyakit sendi atau otot? Kelainan Sistem
C1
S17 Gerak
Bagaimana cara mencegah supaya otot Kelainan Sistem
C2
tidak membesar? S33 Gerak
Apakah kram bisa disembuhkan Pengetahuan
dengan balsem atau sejenisnya? S30 C3 Sehari-hari Terkait
Sistem Gerak
Kenapa orang suka kram dibetis? S39 Pengetahuan
C4 Sehari-hari Terkait
Sistem Gerak
15
Suherni, Analisis Keterampilan Bertanya Siswa dalam Mata Pelajaran IPA Pokok
Bahasan Keragaman Pada Tingkat Organisasi Kehidupan SMP Negeri Kabupaten Deli Serdang,
Tesis pada Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Medan, 2013, h. 72, tidak dipublikasikan.
65
16
Paidi, Model Pemecahan Masalah dalam Pembelajaran Biologi di SMA, h. 2
(http://staff.uny.ac.id/sites/.../Artikel%20Semnas%20FMIPA2010%20UNY.pdf diakses pada
tanggal 17 Februari 2016).
17
Suherni, loc. cit.
67
18
Paidi, op. cit., h. 2-3.
69
19
Widodo, op. cit., h. 64.
20
Dwi Priyo Utomo, Pengetahuan Konseptual dan Prosedural dalam Pembelajaran
Matematika, (http://ejournal.umm.ac.id/index.php/promath/article/view/581 diakses pada tanggal
17 Februari 2016).
70
21
Martinis Yamin, Kiat Membelajarkan Siswa, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2010), Cet.
III, h. 52-53.
73
22
Tang Kon-ming, Empowering Student Thinking in Learning Mathematics by Effective
Questioning, EduMath, Vol. 17, 2013, h. 19.
23
Evita Rosilia Dewi, Harlita, dan Joko Ariyanto, Penerapan Strategi Pembelajaran Active
Knowledge Sharing untuk Meningkatkan Keaktifan Bertanya Biologi Siswa Kelas XI IPA 1 SMA
Negeri 1 Ngemplak Tahun Pelajaran 2011/2012, Jurnal Pendidikan Biologi, Vol. 3, No. 3, 2011,
h.79-90.
24
Lampiran 16, h. 230.
25
Yuliani, op. cit., h. 1.
26
Hanni Hanifah, Darlen Sikumbang, Berti Yolida, Hubungan antara Kualitas
Pertanyaan Siswa Berdasarkan Taksonomi Bloom dengan Hasil Belajar Siswa,
(http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/JBT/article/view/7494 diakses pada tanggal 18 Oktober
2015).
74
27
Ari Widodo, Profil Pertanyaan Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Sains, Jurnal
Pendidikan dan Pembelajaran, Vol. 4, No. 2, 2006, h. 14.
28
Ibrahim Erdogan and Todd Campbell, Teacher Questioning and Interaction Patterns in
Classrooms Facilitated with Differing Levels of Constructivist Teaching Practices, International
Journal of Science Education, Vol. 30, No. 14, 2008, h.1891.
29
Qonita Rahmi, Zulfiani, dan Henie Suryana, Penerapan Strategi Question Student
Have untuk Meningkatkan Keterampilan Bertanya Siswa Kelas VII-1 SMP Negeri 87 Jakarta,
Prosiding disampaikan pada Seminar Nasional Biologi, Lingkungan, Pembelajaran & Workshop
Kurikulum KKNI Pendidikan Biologi FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 24-26
Oktober 2015.
75
30
Lampiran 11, h. 175.
31
Lampiran 11, h. 175.
32
Lampiran 11, h. 176.
33
Lampiran 11, h. 177.
34
Lampiran 11, h. 177.
35
Lampiran 11, h. 178.
76
36
Lampiran 11, h. 179.
37
Lampiran 11, h. 179.
38
Lampiran 11, h. 180.
39
Hanifah, op.cit., h.1.
40
Lampiran 13, h. 223.
77
A. Kesimpulan
Berdasarkan deskripsi hasil penelitian yang telah dibahas sebelumnya
mengenai keterampilan bertanya siswa dengan menerapkan strategi Question
Student Have pada konsep sistem gerak, dapat disimpulkan bahwa strategi
Question Student Have dapat menstimulus siswa untuk bertanya dengan hasil
persentase jumlah siswa bertanya secara lisan dan tertulis sudah mencapai >
50%. Keterampilan bertanya siswa berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi
secara keseluruhan (45,73%) masih tergolong rendah, yaitu pertanyaan
didominasi oleh level kognitif memahami (C2). Jenis pertanyaan terkait
dimensi pengetahuan siswa didominasi oleh jenis pertanyaan bersifat
konseptual dengan persentase sebesar 76,83%. Keterampilan bertanya siswa
kelompok tinggi, sedang, dan rendah terdapat persamaan, yaitu dengan
dominasi pertanyaan pada level kognitif memahami (C2) dan jenis pertanyaan
bersifat konseptual. Keterampilan bertanya siswa secara lisan (32,76%) masih
tergolong rendah, yaitu pertanyaan didominasi oleh level kognitif memahami
(C2), begitu pula dengan pertanyaan tertulis (52,83%). Pertanyaan siswa
berdasarkan dua dimensi dalam Taksonoi Bloom Revisi didominasi oleh
pertanyaan bersifat memahami (C2) Konseptual baik secara lisan maupun
tertulis. Siswa lebih banyak menyampaikan pertanyaan secara tertulis
dibandingkan lisan.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat dikemukakan
beberapa saran sebagai berikut:
1. Penelitian menunjukkan jumlah pertanyaan tertulis lebih banyak daripada
lisan, oleh karena itu guru diharapkan dapat memberikan waktu dan
78
79
DAFTAR PUSTAKA
Khasanah, Nur Liya., dkk. Efektivitas Strategi Question Student Have dan Media
Powerpoint pada Materi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan. Unnes
Journal of Biology Education. 2, 2013.
Kon-ming, Tang. Empowering Student Thinking in Learning Mathematics by
Effective Questioning. Edumath. 17, 2013.
Kuswana, Wowo Sunaryo. Taksonomi Berpikir. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, Cet. 1, 2011.
Milati, Neneng. Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Teknik Question Student
Have untuk Meningkatkan Perhatian Siswa dalam Pembelajaran
Matematika. Skripsi pada Sarjana Pendidikan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta: 2011. tidak dipublikasikan.
Paidi. Model Pemecahan Masalah dalam Pembelajaran Biologi di SMA.
http://staff.uny.ac.id/sites/.../Artikel%20Semnas%20FMIPA2010%20UNY,
17 Februari 2016.
Prawiradilaga, Dewi Salma. Prinsip Disain Pembelajaran. Jakarta: Kencana, Cet.
3, 2009.
Rahayu, Eni., dkk. Achievement of Biology using Question Student Have Active
Learning Observed from Learning Activity of Students on XI IPA Grade of
SMA Negeri 1 Sukoharjo. Jurnal Pendidikan Biologi. 3, 2011.
Rahmi, Qonita., dkk. Penerapan Strategi Question Student Have untuk
Meningkatkan Keterampilan Bertanya Siswa Kelas VII-1 SMP Negeri 87
Jakarta. Prosiding Disampaikan pada Seminar Nasional Biologi,
Lingkungan, Pembelajaran & Workshop Kurikulum KKNI. 24-26 Oktober.
Jakarta: Jurusan Pendidikan Biologi FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
2015.
Rizkianingsih., dkk. Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Pendekatan Inkuiri
pada Pokok Bahasan Pemantulan Cahaya Kelas VII MTs. Unnes Physics
Education Journal. 2, 2013.
Sagala, Syaiful. Konsep dan Makna Pembelajaran: Untuk Membantu
Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung: Alfabeta, Cet.
11, 2013.
Samatowa, Usman. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: PT Indeks, Cet.
1, 2010.
Sanjaya, Wina. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana
Prenadamedia Group, Cet. 6, 2013.
Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Kencana, Cet. 5, 2008.
Silberman, Melvin L. Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung:
Nuansa, Cet. 7, 2012.
83
Lampiran 1
dan kritis, responsif dan proaktif dalam setiap tindakan dan dalam
melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium
maupun di luar kelas/laboratorium.
2.2 Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan
prinsip keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan
percobaan di laboratorium dan di lingkungan sekitar.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
3.5 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada
sistem gerak dan mengaitkan dengan bioprosesnya sehingga dapat
menjelaskan mekanisme gerak serta gangguan fungsi yang mungkin
terjadi pada sistem gerak manusia melalui studi literatur, pengamatan,
percobaan, dan simulasi.
3.5.1 Mengindetifikasi jenis-jenis tulang yang terdapat pada sistem
gerak
3.5.2 Menjelaskan struktur dan fungsi tulang sebagai penyusun
sistem gerak pada manusia
3.5.3 Menjelaskan proses pembentukan tulang (osifikasi)
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.
4.5 Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi
jaringan gerak yang menyebabkan gangguan sistem gerak manusia
melalui berbagai bentuk media presentasi.
87
B. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu menjelaskan fungsi dari sistem rangka.
2. Peserta didik mampu menjelaskan jaringan penyusun sistem rangka.
3. Peserta didik mampu menjelaskan struktur dan fungsi tulang.
4. Peserta didik mampu mengidentifikasi jenis-jenis tulang berdasarkan
bahan pembentuk, tekstur, dan bentuknya.
5. Peserta didik mampu menjelaskan proses pembentukan tulang.
C. Materi Pembelajaran
Gerakan tubuh manusia terjadi karena adanya kerja sama antara tulang
dan otot. Tulang tidak mempunyai kemampuan untuk menggerakkan dirinnya.
Oleh karena itu, tulang disebut sebagai alat gerak pasif. Sedangkan otot
mempunyai kemampuan untuk berkontraksi dan berelaksasi sehingga dapat
menggerakkan tulang, oleh karena itu otot disebut sebagai alat gerak aktif.
Tulang dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan bahan
pembentuknya, sifat bahan penyusunnya dan berdasarkan bentuknya.
Berdasarkan bahan pembentuknya, tulang dibedakan menjadi dua, yaitu tulang
rawan dan tulang keras. Berdasarkan sifat bahan penyusunnya tulang
dibedakan menjadi dua macam, yaitu tulang kompak dan tulang spons.
Berdasarkan bentuknya, tulang dibedakan menjadi tulang pendek, tulang
pipih, dan tulang pipa. Proses pembentukan tulang dari tulang rawan menjadi
tulang disebut osifikasi.
D. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Metode Pembelajaran : Diskusi Informasi, Tanya Jawab, Studi Kasus
Model Pembelajaran : Active Learning
Strategi : Question Student Have
88
Kegiatan pembelajaran
Alokasi
Guru Siswa Waktu
Pendahuluan
Pembuka Strategi Guru mengucapkan Siswa menjawab 2 menit
Question salam salam
Student Guru mengecek
Have: kehadiran siswa Siswa melakukan
(absensi) absensi
Apersepsi Guru bertanya Siswa menjawab 5 menit
mengenai materi pertanyaan guru
jaringan hewan yang mengenai jaringan
telah dipelajari hewan
sebelumnya.
Guru menyampaikan Siswa menyimak
tujuan pembelajaran tujuan
mengenai sistem pembelajaran yang
gerak manusia. disampaikan guru.
Motivasi Guru memberikan Siswa 3 menit
motivasi kepada memperhatikan
siswa. motivasi yang
disampaikan guru
Kegiatan Inti
Observasi Guru menyampaikan Siswa menyimak 5 menit
89
G. Penilaian
1. Jenis/ Teknik Penilaian
Teknik Bentuk Penilaian
Penilaian Pengetahuan Tes Tulis
Penilaian Keterampilan Lembar Penilaian Keterampilan
Bertanya
B. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu mengidentifikasi susunan tulang pada manusia.
2. Peserta didik mampu menjelaskan struktur dan fungsi otot.
3. Peserta didik mampu mengidentifikasi jenis jaringan dan sifat kerja otot.
4. Peserta didik mampu menjelaskan mekanisme gerak otot.
C. Materi Pembelajaran
Susunan Rangka
Rangka merupakan bagian tubuh manusia yang berfungsi sebagai
penunjang tubuh. Rangka tampak seperti rapuh, tetapi pada kenyataannya
dapat memikul beban tubuh kita. Tubuh kita ditunjang oleh kerangka dalam
(endoskleteon).
Rangka manusia tersusun oleh tulang-tulang yang berjumlah 206 buah.
Tulang-tulang tersebut dapat dibedakan menjadi 3 kelompok, yaitu tulang
tengkorak (kepala), tulang badan, dan tulang anggota gerak. Tengkorak adalah
tulang rangka di kepala yang dibedakan menjadi dua, yaitu tengkorak otak
(kranium) dan tengkorak wajah. Tulang badan terdiri atas tulang belakang,
tulang rusuk, tulang dada, gelang bahu, dan gelang panggul. Sedangkan tulang
anggota gerak dikelompokkan menjadi dua, yaitu anggota gerak atas
(tangan/lengan) dan anggota gerak bawah (kaki/tungkai).
Otot
Otot adalah suatu jaringan yang mempunyai kemampuan untuk
berkontraksi. Sekitar 40% tubuh kita tersusun oleh otot. Dalam kehidupan
sehari-hari otot dikenal sebagai daging. Otot melekat pada tulang, sehingga
dengan melekatnya otot, tulang dapat digerakkan oleh otot. Otot mempunyai
kemampuan berkonstraksi, oleh karena itu otot disebut sebagai alat gerak
aktif.
Otot dibedakan menjadi tiga macam, yaitu otot polos, otot lurik, dan
otot jantung. Otot polos sering disebut otot dalam dan otot tidak sadar. Sel-sel
otot polos berinti satu, berbentuk bulat, terletak di tengah dengan miofibril
yang homogen. Otot lurik sering disebut otot serat lintang atau otot rangka.
Otot lurik terdiri dari sel-sel otot lurik. Otot jantung disebut juga otot kardiak.
Otot jantung terdiri dari sel-sel otot jantung.
Berdasarkan sifat kerjanya, otot dibedakan menjadi otot sinergis dan otot
antagonis. Otot sinergis adalah dua otot atau lebih yang bekerja bersama dan
saling mendukung. Otot antagonis adalah dua otot atau lebih yang bekerja
secara berlawanan.
96
D. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Metode Pembelajaran : Diskusi Informasi, Tanya Jawab, Demonstrasi
Model Pembelajaran : Active Learning
Strategi : Question Student Have
Kegiatan pembelajaran
Alokasi
Waktu
Guru Siswa
Pendahuluan
Pembuka Strategi Guru mengucapkan Siswa menjawab 2 menit
Question salam salam
Student Guru mengecek Siswa melakukan
Have: kehadiran siswa absensi
(absensi)
Apersepsi Guru bertanya Siswa menjawab 5 menit
mengenai materi pertanyaan guru
sistem gerak yang mengenai materi
telah dipelajari sistem gerak yang
sebelumnya. telah dipelajari
sebelumnya.
Guru menyampaikan Siswa menyimak
tujuan pembelajaran tujuan
mengenai sistem pembelajaran yang
97
rangka
manusia dapat
bergerak?
Eksperimen/ Guru meminta siswa Siswa membentuk 20
eksplorasi untuk membentuk kelompok menit
kelompok sebanyak sebanyak 4-5
4-5 anggota. anggota
Guru melakukan Siswa
demonstrasi memperhatikan
mengenai pengaruh demonstrasi guru
listrik terhadap mengenai
kontraksi otot katak. pengaruh listrik
terhadap kontraksi
otot katak.
Guru membuka sesi Siswa mengajukan
pertanyaan siswa pertanyaan
mengenai mengenai
demonstrasi yang demonstrasi yang
telah dilakukan. dilakukan guru.
Guru Siswa
menginstruksikan mengerjakan soal
kepada siswa untuk dalam LKS yang
mengerjakan soal diberikan guru
dalam LKS yang mengenai
diberikan guru demonstrasi yang
mengenai telah dilakukan.
demonstrasi yang
telah dilakukan.
Asosiasi Guru Siswa 10
menginstruksikan mendiskusikan menit
99
B. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu membedakan berbagai macam bentuk
persendian.
2. Peserta didik mampu mengidentifikasi berbagai penyakit pada sistem
gerak manusia.
C. Materi Pembelajaran
Persendian
Tulang-tulang yang terdapat di dalam tubuh kita saling
berhubungan. Hubungan antartulang ini disebut persendian (artikulasi).
Persendian dapat dibedakan menjadi tiga berdsarkan kemungkinan
geraknya, yaitu sinartrosis (sendi mati), amfiartrosis (sendi kaku), dan
diartrosis (sendi gerak). Diartrosis dibedakan menjadi beberapa macam
persendian berdasarkan tipe gerakannya, yaitu sendi peluru, sendi engsel,
sendi putar, dan sendi pelana.
D. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Metode Pembelajaran : Diskusi Informasi, Tanya Jawab, Penugasan
Model Pembelajaran : Active Learning
Strategi : Question Student Have
104
Kegiatan pembelajaran
Alokasi
Waktu
Guru Siswa
Pendahuluan
Pembuka Strategi Guru mengucapkan Siswa menjawab 2 menit
Question salam salam
Student Guru mengecek Siswa melakukan
Have: kehadiran siswa absensi
(absensi)
Apersepsi Guru bertanya Siswa menjawab 5 menit
mengenai materi pertanyaan guru
sistem gerak yang mengenai materi
telah dipelajari sistem gerak yang
sebelumnya. telah dipelajari
sebelumnya.
Guru menyampaikan Siswa menyimak
tujuan pembelajaran tujuan
mengenai sistem pembelajaran yang
gerak manusia. disampaikan guru.
Motivasi Guru memberikan Siswa 3 menit
motivasi kepada memperhatikan
siswa. motivasi dari guru.
105
Kegiatan Inti
Observasi Guru menyampaikan Siswa menyimak 5 menit
langkah-langkah penjelasan guru
Step 1
mengenai strategi mengenai strategi
Question Student Question Student
Have dan Have
membagikan lembar
kerja bertanya
kepada setiap siswa
Guru menampilkan Siswa mengamati
video mengenai orang video yang
yang sedang bergerak disajikan guru.
Menanya Guru memotivasi Siswa bertanya 5 menit
siswa untuk bertanya mengenai:
mengenai: - Bagaimana
- Bagaimana seseorang dapat
seseorang dapat bergerak?
bergerak? - Apa yang
- Apa yang menghubungkan
menghubungkan tulang yang satu
tulang yang satu dengan tulang
dengan yang lain? yang lain?
Eksperimen/ Guru meminta siswa Siswa membentuk 15
eksplorasi membentuk kelompok menit
kelompok sebanyak 5 sebanyak 5 orang
orang anggota. anggota.
Guru membagikan Siswa menerima
lembar kerja kepada lembar kerja yang
siswa mengenai diberikan guru.
gangguan pada sistem
106
gerak manusia.
Guru Siswa
menginstruksikan mengidentifikasi
siswa untuk gangguan pada
mengidentifikasi sistem gerak
gangguan pada sistem manusia.
gerak manusia.
Asosiasi Guru meminta siswa Siswa berdiskusi 15
berdiskusi bersama bersama teman menit
teman kelompok kelompok untuk
untuk mencocokkan mencocokkan
hasil identifikasi hasil identifikasi
dengan kajian dengan kajian
literatur yang relevan. literatur yang
relevan.
Komunikasi Guru meminta siswa Siswa 25
untuk mempresentasikan menit
mempresentasikan hasil diskusi
hasil diskusi kelompok.
kelompok.
Guru memotivasi Siswa mengajukan
siswa untuk pertanyaan kepada
memberikan kelompok
pertanyaan kepada presenter.
kelompok presenter.
Guru menguatkan Siswa
menginstruksikan pertanyaan.
Step 2 siswa untuk membuat
pertanyaan pada
lembar kerja bertanya
yang telah dibagikan
mengenai materi
yang telah
Step 3 disampaikan.
Guru meminta siswa Siswa memutar
untuk memutar kertas pertanyaan
pertanyaannya sesuai
kelompok.
Step 4
Setiap siswa dapat Siswa
memberikan ceklis memberikan ceklis
pada pertanyaan yang pada pertanyaan
ingin diketahui yang ingin
jawabannya. diketahui
Step 5
Ketika pertanyaan jawabannya.
kembali pada Siswa menghitung
pemiliknya, hitung ceklis pada kertas
ceklis yang pertanyaannya.
didapatkan.
Step 6
Guru menjawab Siswa
pertanyaan yang mendengarkan
mendapatkan ceklis jawaban guru.
terbanyak.
Penutup
Guru meminta siswa Siswa 5 menit
untuk menyampaikan menyampaikan
kesimpulan dari kesimpulan dari
108
G. Penilaian
Nomor Siswa
No Aspek
Jumlah
112
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
Kesimpulan
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
118
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
Kesimpulan
.............................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
119
Nama Kelompok:
Kompetensi Dasar:
6. ............................................
4.5
7. ............................................
Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada
8. ............................................
struktur dan fungsi jaringan gerak yang
9. ............................................
menyebabkan gangguan sistem gerak manusia
10. ............................................
melalui berbagai bentuk media presentasi.
Tujuan:
Peserta didik dapat menganalisis kelainan pada struktur dan fungsi jaringan gerak yang
menyebabkan gangguan pada sistem gerak manusia.
Prosedur Kerja:
Perhatikanlah gambar
penderita HIPERTROFI
berikut ini!
121
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
Kesimpulan
.............................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
122
Nama Kelompok:
Kompetensi Dasar:
11. ............................................
4.5
12. ............................................
Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada
13. ............................................
struktur dan fungsi jaringan gerak yang
14. ............................................
menyebabkan gangguan sistem gerak manusia
15. ............................................
melalui berbagai bentuk media presentasi.
Tujuan:
Peserta didik dapat menganalisis kelainan pada struktur dan fungsi jaringan gerak yang
menyebabkan gangguan pada sistem gerak manusia.
Prosedur Kerja:
Perhatikanlah gambar
penderita RHEUMATOID
ARTHRITIS berikut ini!
124
.............................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
Kesimpulan
.............................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
125
Lampiran 3
Nama Guru :
Kelas/Semester :
Mata Pelajaran/ Materi :
Hari/Tanggal :
Tujuan : Sebagai data evaluasi terhadap guru dalam proses
pembelajaran menggunakan strategi Question Student Have
Petunjuk:
Berikan tanda ceklist ( ) pada angka 1, 2, 3, dan 4 sesuai pengamatan yang anda lakukan.
Skala Nilai
No Komponen yang Diamati
1 2 3 4
1 Menyampaikan Tujuan Pembelajaran
2 Kemampuan Membuka Pembelajaran
3 Penggunaan Metode Mengajar
4 Penggunaan Media atau Alat Bantu Pengajaran
5 Penguasaan Bahan Pelajaran
6 Menuntun Siswa dalam Diskusi
Penggunaan Strategi Question Student Have
7 Mengarahkan Siswa dalam Membuat Pertanyaan
8 Ketepatan Strategi dengan Waktu yang Tersedia
9 Memberi Jawaban Terhadap Pertanyaan Siswa
10 Menutup Pembelajaran
Total Skor
Keterangan:
1 : Kurang, 2: Cukup, 3 : Baik, 4 : Baik Sekali
Catatan:
......................................................................................
Observer
( )
126
Lampiran 4
Nama Sekolah :
Mata Pelajaran :
Kelas/Semester :
Sub Materi :
Hari/Tanggal :
Pertemuan Ke :
Petunjuk:
1) Tulislah nomor beserta pertanyaan yang diajukan siswa pada kolom yang
telah disediakan
2) Kategorikan pertanyaan tersebut berdasarkan kategori kognitif dan
dimensi pengetahuan
3) Catat nomor soal pada kolom yang sesuai kategori kognitif dan dimensi
pengetahuan
Faktual
Konseptual
127
Prosedural
Metakognitif
Observer
( )
128
Lampiran 5
SOAL POSTTEST
Indikator Tingkatan
Indikator Soal Butir Soal
Pembelajaran Kognitif
Menjelaskan Menyebutkan 1. Berikut ini yang bukan merupakan C1
struktur dan fungsi dari sistem fungsi rangka manusia ....
fungsi tulang rangka (tulang) a. sebagai alat gerak aktif
sebagai penyusun b. tempat melekatnya otot
sistem gerak pada c. melindungi alat tubuh yang
manusia. penting
d. menegakkan dan memberi
bentuk tubuh
e. bekerja sebagai pengungkit
Kunci Jawaban: a
129
Indikator Tingkatan
Indikator Soal Butir Soal
Pembelajaran Kognitif
Menyebutkan 2. Berikut yang bukan termasuk C1
jaringan penyusun jaringan penyusun sistem rangka
sistem rangka adalah ....
(tulang) a. jaringan ikat
b. jaringan ikat fibrosa
c. tulang
d. tulang rawan
e. otot
Kunci Jawaban: e
Mengevaluasi 3. Manusia memiliki kemampuan C5
pentingnya fungsi untuk bergerak dan melakukan
dari sistem rangka aktivitas, seperti berjalan, berlari,
(tulang) bagi menari, dan lain-lain. Prediksilah
manusia apa yang terjadi jika manusia
tidak memiliki tulang?
a. manusia tidak memiliki bentuk
tubuh, tidak dapat berdiri dan
bergerak, serta organ tubuh
tidak terlindungi
b. manusia tidak memiliki bentuk
tubuh seperti amoeba, dapat
berdiri dengan kokoh, serta
dapat berlari
c. manusia masih dapat
melakukan aktivitas sehari-
hari seperti makan, minum,
berjalan, dan berlari
d. manusia masih dapat
melindungi organ tubuh
bagian dalam dengan kulit
sehingga tidak mudah rusak
130
Indikator Tingkatan
Indikator Soal Butir Soal
Pembelajaran Kognitif
e. manusia dapat menyimpan
mineral kalsium dan fosfor
karena masih memiliki otot
yang menyalurkan mineral
tersebut
Kunci Jawaban: a
Mengidentifikasi Mengkategorikan 4. Perhatikan ciri-ciri dari tulang C2
jenis-jenis tulang fungsi dari bentuk berikut ini!
yang terdapat tulang 1) Memungkinkan fleksibilitas
pada sistem gerak tanpa distorsi
manusia. 2) Matriksnya terdapat serat
elastis yang bercabang-cabang
3) Terdapat pada telinga luar dan
epiglotis
Jenis tulang yang memiliki ciri-
ciri di atas adalah ....
a. tulang kompak
b. tulang spons
c. tulang pendek
d. tulang rawan hialin
e. tulang rawan elastis
Kunci Jawaban: e
Menganalisis zat 5. Salah satu ciri tulang rawan pada C4
penyusun tulang anak-anak yang membedakannya
dengan tulang rawan pada orang
dewasa yaitu ....
a. berasal dari perikondrium
b. mempunyai matriks terotorial
dan interitorial
c. tidak mempunyai lakuna
d. lebih banyak mengandung
131
Indikator Tingkatan
Indikator Soal Butir Soal
Pembelajaran Kognitif
kondroblas
e. kondroblas bersifat tidak aktif
Kunci Jawaban: d
Menjelaskan Menjelaskan 6. Urutan osifikasi yang benar C2
proses proses terjadinya adalah ....
pembentukan osifikasi a. osteoblas pengisian matriks
tulang (osifikasi) osteosit mineralisasi P dan
Ca
b. osteoblas osteosit
mineralisasi P dan Ca
pengisian matriks
c. osteosit osteoblas
mineralisasi P dan Ca
pengisian matriks
d. osteosit osteoblas
pengisian matriks
mineralisasi P dan Ca
e. osteoblas osteosit
pengisian matriks
mineralisasi P dan Ca
Kunci Jawaban: e
Menyebutkan 7. Sebagian tulang dalam tubuh C1
kapan terjadinya mulai mengalami osifikasi pada
osifikasi waktu ....
a. akhir bulan kedua saat embrio
b. hari pertama dilahirkan
c. masa kanak-kanak sebelum
berumur 5 tahun
d. masa remaja
e. ketika telah dewasa
Kunci Jawaban: a
132
Indikator Tingkatan
Indikator Soal Butir Soal
Pembelajaran Kognitif
Mengidentifikasi Menyebutkan 8. Jumlah ruas tulang punggung C1
susunan tulang jumlah ruas adalah ....
pada manusia. tulang belakang a. 4 ruas
b. 5 ruas
c. 6 ruas
d. 7 ruas
e. 12 ruas
Kunci Jawaban: e
Mengidentifikasi- 9. Perhatikan beberapa tulang pada C2
kan kelompok- manusia berikut!
kelompok tulang 1) Tengkorak
2) Ruas-ruas tulang belakang
3) Tulang hasta
4) Tulang pengumpil
5) Tulang ekor
6) Tulang betis
7) Tulang kering
8) Tulang dada
Kelompok tulang yang termasuk
rangka aksial yaitu ....
a. 1, 2, 3, dan 4
b. 1, 2, 4, dan 7
c. 1, 2, 5, dan 8
d. 3, 4, 6, dan 7
e. 4, 6, 7, dan 8
Kunci Jawaban: c
Menentukan jenis 10. Bila seseorang terjatuh, organ di C3
tulang pada dalam tubuh tidak akan terkena
rangka tubuh benturan secara langsung karena
dalam melindungi organ tersebut dilindungi oleh
organ tubuh rangka tubuh. Bagian tulang yang
133
Indikator Tingkatan
Indikator Soal Butir Soal
Pembelajaran Kognitif
melindungi organ paru-paru dan
jantung adalah ....
a. tulang belakang dan tulang
rusuk
b. tulang rusuk dan tulang dada
c. tulang dada dan tulang ekor
d. tulang ekor dan tulang rusuk
e. tulang belakang dan tulang
ekor
Kunci Jawaban: b
Menjelaskan Menyebutkan 11. Tendon yang melekat pada tulang C1
struktur dan salah satu bagian yang tidak dapat bergerak disebut
fungsi otot pada otot rangka ....
sebagai penyusun a. insersi
sistem gerak pada b. fasia
manusia. c. origo
d. fasikuli
e. sendi
Kunci Jawaban: c
Mengidentifikasi 12. Bagian yang membatasi antara C1
penyusun otot sarkomer satu dengan sarkomer
lainnya disebut ....
a. pita A
b. pita I
c. garis Z
d. zona H
e. miofibril
Kunci Jawaban: c
Mengidentifikasi Menjelaskan 13. Perhatikan gambar berikut! C2
jenis jaringan dan fungsi dari otot
sifat kerja otot. berdasarkan jenis
134
Indikator Tingkatan
Indikator Soal Butir Soal
Pembelajaran Kognitif
jaringannya
Indikator Tingkatan
Indikator Soal Butir Soal
Pembelajaran Kognitif
mengalami pemendekan yang
lebih pendek dari ukuran
semula
e. elastisitas, otot mengalami
pemanjangan yang lebih
panjang dari ukuran semula
Kunci Jawaban: d
Menjelaskan Menentukan 15. Kontraksi otot melibatkan hal C2
mekanisme gerak urutan mekanisme berikut ini:
otot. kontraksi otot 1) asetilkolin
2) rangsang
3) aktin dan miosin
4) aktomiosin
5) energi
urutan mekanisme kontraksi otot
yang benar adalah ....
a. 1 2 3 4 5
b. 1 2 4 5 3
c. 2 1 3 4 5
d. 2 1 3 5 4
e. 5 1 2 3 4
Kunci Jawaban: c
Menentukan jenis 16. Perhatikan gambar berikut! C3
otot yang bekerja
saat melakukan
gerakan
Indikator Tingkatan
Indikator Soal Butir Soal
Pembelajaran Kognitif
terjadi karena ....
a. otot bisep berelaksasi dan otot
trisep berkontraksi
b. otot bisep berkontraksi dan
otot trisep berelaksasi
c. otot bisep dan otot trisep
berkontraksi
d. otot bisep dan otot trisep
berelaksasi
e. otot bisep dan otot trisep tidak
melakukan aksi
Kunci Jawaban: b
Membedakan Menganalisis tipe 17. Hubungan tulang dan persendian C4
berbagai macam persendian menghasilkan macam-macam
bentuk persendian diartrosis variasi gerak. Pernyataan yang
pada manusia. paling benar berikut ini yaitu ....
Indikator Tingkatan
Indikator Soal Butir Soal
Pembelajaran Kognitif
d. Hubungan antara tulang paha
dengan tulang pinggul
merupakan sendi peluru yang
menghasilkan gerakan ke dua
arah.
e. Hubungan antara tulang
pergelangan dengan tulang
telapak tangan merupakan
sendi pelana yang
menghasilkan gerakan
berporos satu
Kunci Jawaban: a
Mengidentifikasi 18. Pada saat kita melangkahkan kaki, C5
letak sendi dan sendi apa saja yang terlibat?
pergerakan yang Dimana letak sendi tersebut?
memungkinkan a. sendi engsel dan pelana, sendi
untuk dilakukan engsel pada lutut dan sendi
pelana pada pergelangan kaki
b. sendi peluru dan putar, sendi
peluru antara paha dan
panggul dan sendi putar
pergelangan kaki
c. sendi putar dan pelana, sendi
putar pada lutut dan sendi
pelana pada paha dengan
panggul
d. sendi engsel dan peluru, sendi
engsel pada lutut dan sendi
peluru antara paha dan
panggul
e. sendi pelana dan peluru, sendi
138
Indikator Tingkatan
Indikator Soal Butir Soal
Pembelajaran Kognitif
pelana pada ibu jari dan sendi
peluru antara paha dan
panggul
Kunci Jawaban: d
Mengidentifikasi Mengidentifikasi 19. Berikut adalah ciri-ciri dari C2
berbagai penyakit gangguan yang gangguan pada sistem gerak
pada sistem gerak terjadi pada manusia:
manusia. sistem rangka 1) tulang patah atau retak
manusia 2) terjadi pembengkakan
3) kemungkinan terjadi
pendarahan
jenis gangguan yang terjadi
berdasarkan ciri tersebut adalah
....
a. kifosis
b. rakhitis
c. artritis
d. nekrosa
e. fraktura
Kunci Jawaban: e
Menganalisis 20. Terjadinya keadaan tulang mudah C5
penyebab patah dan rapuh, wanita lebih
terjadinya suatu rentan terkena gangguan tulang ini
penyakit pada dikarenakan wanita mengalami
sistem gerak menopause. Prediksilah kelainan
tulang apakah ini? mengapa
terjadi demikian?
a. osteoporosis, kondisi tulang
yang keropos karena
kekurangan vitamin
b. rakhitis, kondisi pertumbuhan
139
Indikator Tingkatan
Indikator Soal Butir Soal
Pembelajaran Kognitif
tulang terganggu karena
kekurangan vitamin
c. arthritis, peradangan pada
persendian karena
penumpukan zat kapur
d. arthtritis, peradangan pada
sendi karena metabolisme
asam urat terganggu
e. osteoporosis, tulang cepat
kehilangan kalsium karena
kekurangan hormon
Kunci Jawaban: e
142
Lampiran 7
DAFTAR NILAI MID SEMESTER GANJIL
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
KELAS: XI MIPA-1
NO SISWA NILAI
1. Aathis Kavana R 77
2. Achmad Fachtoni 78
3. Achmad Ghazali 77
4. Aldyth Amru R 77
5. Ananda Ulfah U 75
6. Azkal Azqia 77
7. Cut Fitria 80
8. Daffa Fauzan 78
9. Desi Laelatul M 79
10. Diana Putri K 78
11. Dicha Tri K 77
12. Dinda Isnaini M 78
13. Ellia Kustanti R 78
14. Fadhilatul Haris 80
15. Fahrunnisa S 78
16. Hasna Maulida F 78
17. Isnain Hidayanti 75
18. Lusiana Wati 77
19. Mia Silvia 77
20. M. Bagus E 78
21. M. Fakhruddin 80
22. Nabila Ramadhani 78
23. Nabillah Azhara 78
143
NO SISWA NILAI
24. Nadia Hasna K 78
25. Nesa Nelania 78
26. Nida Khanifah 80
27. Nur Hafid 80
28. Nurul Hidayatu S 78
29. Ouldya Fasya A 78
30. Qurrotu Ain 78
31. Raden Dandy P 78
32. Regina Aulia Fitri 77
33. Sani Riksa Utami 78
34. Sarlina 77
35. Siti Rosadah 77
36. Syifa Amalia Q 78
37. Thalita Reyhana S 78
38. Vieri Dwiky R 77
39. Vina Hidayanti 77
40. Vicky Winarko 77
41. Yulia Almavira 77
144
Lampiran 8
PERHITUNGAN DATA PENGELOMPOKKAN SISWA
Mean = = 77,78
SD = = = 1,11
Ranking Atas
M + 1SD
Ranking Tengah
M 1SD
Ranking Bawah
Kelompok Jumlah
Kriteria Pengelompokkan Nilai
Kognitif Siswa
Nilai mean + SD Nilai 78,89 Tinggi 6
Mean SD nilai mean + SD 76,67 Nilai 78,89 Sedang 33
Nilai mean -SD Nilai 76,67 Rendah 2
145
Lampiran 9
DAFTAR KELOMPOK SISWA
Kelompok Tinggi
No Nama Siswa Nilai
1 Cut Fitria 80
2 Desi Laelatul Musarofah 79
3 Fadilatul Haris 80
4 Muhammad Fakhruddin 80
5 Nida Khanifah 80
6 Nurhafid 80
Kelompok Sedang
No Nama Siswa Nilai
1 Aathis Kavana R 77
2 Achmad Fachtoni 78
3 Achmad Ghazali 77
4 Aldyth Amru R 77
5 Azkal Azqia 77
6 Daffa Fauzan 78
7 Diana Putri K 78
8 Dicha Tri K 77
9 Dinda Isnaini M 78
10 Ellia Kustanti R 78
11 Fahrunnisa S 78
12 Hasna Maulida F 78
13 Lusiana Wati 77
14 Mia Silvia 77
15 M. Bagus E 78
16 Nabila Ramadhani 78
17 Nabillah Azhara 78
18 Nadia Hasna K 78
19 Nesa Nelania 78
20 Nurul Hidayatu S 78
21 Ouldya Fasya A 78
22 Qurrotu Ain 78
23 Raden Dandy P 78
24 Regina Aulia Fitri 77
25 Sani Riksa Utami 78
146
Kelompok Sedang
No Nama Siswa Nilai
26 Sarlina 77
27 Siti Rosadah 77
28 Syifa Amalia Q 78
29 Thalita Reyhana S 78
30 Vieri Dwiky R 77
31 Vina Hidayanti 77
32 Vicky Winarko 77
33 Yulia Almaviira 77
Kelompok Rendah
No Nama Siswa Nilai
1 Ananda Ulfah U 75
2 Isnain Hidayanti 75
161
Lampiran 11
HASIL OLAH DATA PERTANYAAN SISWA
Pertanyaan Siswa Keseluruhan (Lisan dan Tertulis)
Dimensi Jumlah
No Level Kognitif Lisan Tulis %
Pengetahuan Persentase
Metakognitif - - - -
4 C4 Faktual - 1 1 0,79%
(Menganalisis) Konseptual 11 9 20 15,75%
16,54%
Prosedural - - - -
Metakognitif - - - -
5 C5 Faktual - - - -
(Mengevaluasi) Konseptual - 1 1 0,79%
0,79%
Prosedural - - - -
Metakognitif - - - -
Jumlah 40 87 127 100%
Kelompok Rendah
1 C1 Faktual - 1 1 11,11%
(Mengingat) Konseptual - - - -
11,11%
Prosedural - - - -
Metakognitif - - - -
2 C2 Faktual - - - -
(Memahami) Konseptual 1 4 5 55,56%
55,56%
Prosedural - - - -
Metakognitif - - - -
3 C3 Faktual - - - -
(Mengaplikasi- Konseptual - - - -
-
kan) Prosedural - - - -
Metakognitif - - - -
4 C4 Faktual - - - -
(Menganalisis) Konseptual 1 1 2 22,22%
22,22%
Prosedural - - - -
Metakognitif - - - -
5 C5 Faktual - - - -
(Mengevaluasi) Konseptual 1 - 1 11,11%
11,11%
Prosedural - - - -
Metakognitif - - - -
Jumlah 3 6 9 100%
Jumlah Total 58 106 164
175
Dimensi Jumlah
No Level Kognitif Lisan Tulis %
Pengetahuan Persentase
5 C5 Faktual - - - -
(Mengevaluasi) Konseptual - 1 1 2,38%
2,38%
Prosedural - - - -
Metakognitif - - - -
Jumlah 11 31 42 100%
Kelompok Rendah
1 C1 Faktual - - - -
(Mengingat) Konseptual - - - -
-
Prosedural - - - -
Metakognitif - - - -
2 C2 Faktual - - - -
(Memahami) Konseptual - - - -
-
Prosedural - - - -
Metakognitif - - - -
3 C3 Faktual - - - -
(Mengaplikasi- Konseptual - - - -
-
kan) Prosedural - - - -
Metakognitif - - - -
4 C4 Faktual - - - -
(Menganalisis) Konseptual - - - -
-
Prosedural - - - -
Metakognitif - - - -
5 C5 Faktual - - - -
(Mengevaluasi) Konseptual 1 - 1 100%
100%
Prosedural - - - -
Metakognitif - - - -
Jumlah 1 - 1 100%
Jumlah Total 15 35 50
177
Dimensi Jumlah
No Level Kognitif Lisan Tulis %
Pengetahuan Persentase
5 C5 Faktual - - - -
(Mengevaluasi) Konseptual - - - -
-
Prosedural - - - -
Metakognitif - - - -
Jumlah 8 26 34 100%
Kelompok Rendah
1 C1 Faktual - - - -
(Mengingat) Konseptual - - - -
-
Prosedural - - - -
Metakognitif - - - -
2 C2 Faktual - - - -
(Memahami) Konseptual - 3 3 100%
100%
Prosedural - - - -
Metakognitif - - - -
3 C3 Faktual - - - -
(Mengaplikasi- Konseptual - - - -
-
kan) Prosedural - - - -
Metakognitif - - - -
4 C4 Faktual - - - -
(Menganalisis) Konseptual - - - -
-
Prosedural - - - -
Metakognitif - - - -
5 C5 Faktual - - - -
(Mengevaluasi) Konseptual - - - -
-
Prosedural - - - -
Metakognitif - - - -
Jumlah - 3 3 100%
Jumlah Total 13 32 45
179
Dimensi Jumlah
No Level Kognitif Lisan Tulis Jumlah %
Pengetahuan Persentase
5 C5 Faktual - - - -
(Mengevaluasi) Konseptual - - - -
-
Prosedural - - - -
Metakognitif - - - -
Jumlah 21 30 51 100%
Kelompok Rendah
1 C1 Faktual - 1 1 20%
(Mengingat) Konseptual - - - -
20%
Prosedural - - - -
Metakognitif - - - -
2 C2 Faktual - - - -
(Memahami) Konseptual 1 1 2 40%
40%
Prosedural - - - -
Metakognitif - - - -
3 C3 Faktual - - - -
(Mengaplikasi- Konseptual - - - -
-
kan) Prosedural - - - -
Metakognitif - - - -
4 C4 Faktual - - - -
(Menganalisis) Konseptual 1 1 2 40%
40%
Prosedural - - - -
Metakognitif - - - -
5 C5 Faktual - - - -
(Mengevaluasi) Konseptual - - - -
-
Prosedural - - - -
Metakognitif - - - -
Jumlah 2 3 5 100%
Jumlah Total 30 39 69
181
Dimensi Jumlah
No Level Kognitif Lisan %
Pengetahuan Persentase
4 C4 Faktual - -
(Menganalisis) Konseptual 11 27,50%
27,50%
Prosedural - -
Metakognitif - -
5 C5 Faktual - -
(Mengevaluasi) Konseptual - -
-
Prosedural - -
Metakognitif - -
Jumlah 40 100%
Kelompok Rendah
1 C1 Faktual - -
(Mengingat) Konseptual - -
-
Prosedural - -
Metakognitif - -
2 C2 Faktual - -
(Memahami) Konseptual 1 33.33%
33,33%
Prosedural - -
Metakognitif - -
3 C3 Faktual - -
(Mengaplikasi- Konseptual - -
-
kan) Prosedural - -
Metakognitif - -
4 C4 Faktual - -
(Menganalisis) Konseptual 1 33,33%
33,33%
Prosedural - -
Metakognitif - -
5 C5 Faktual - -
(Mengevaluasi) Konseptual 1 33,33%
Prosedural - - 33,33%
Metakognitif - -
Jumlah 3 100%
Jumlah Total 58
183
Dimensi Jumlah
No Level Kognitif Lisan %
Pengetahuan Persentase
5 C5 Faktual - -
(Mengevaluasi) Konseptual - -
-
Prosedural - -
Metakognitif - -
Jumlah 11 100%
Kelompok Rendah
1 C1 Faktual - -
(Mengingat) Konseptual - -
-
Prosedural - -
Metakognitif - -
2 C2 Faktual - -
(Memahami) Konseptual - -
-
Prosedural - -
Metakognitif - -
3 C3 Faktual - -
(Mengaplikasi- Konseptual - -
-
kan) Prosedural - -
Metakognitif - -
4 C4 Faktual - -
(Menganalisis) Konseptual - -
-
Prosedural - -
Metakognitif - -
5 C5 Faktual - -
(Mengevaluasi) Konseptual 1 100%
100%
Prosedural - -
Metakognitif - -
Jumlah 1 100%
Jumlah Total 15
185
Dimensi Jumlah
No Level Kognitif Lisan %
Pengetahuan Persentase
5 C5 Faktual - -
(Mengevaluasi) Konseptual - -
-
Prosedural - -
Metakognitif - -
Jumlah 8 100%
Kelompok Rendah
1 C1 Faktual - -
(Mengingat) Konseptual - -
-
Prosedural - -
Metakognitif - -
2 C2 Faktual - -
(Memahami) Konseptual - -
-
Prosedural - -
Metakognitif - -
3 C3 Faktual - -
(Mengaplikasi- Konseptual - -
-
kan) Prosedural - -
Metakognitif - -
4 C4 Faktual - -
(Menganalisis) Konseptual - -
-
Prosedural - -
Metakognitif - -
5 C5 Faktual - -
(Mengevaluasi) Konseptual - -
-
Prosedural - -
Metakognitif - -
Jumlah - -
Jumlah Total 13
187
Dimensi Jumlah
No Level Kognitif Lisan %
Pengetahuan Persentase
5 C5 Faktual - -
(Mengevaluasi) Konseptual - -
-
Prosedural - -
Metakognitif - -
Jumlah 21
Kelompok Rendah
1 C1 Faktual - -
(Mengingat) Konseptual - -
-
Prosedural - -
Metakognitif - -
2 C2 Faktual - -
(Memahami) Konseptual 1 50%
50%
Prosedural - -
Metakognitif - -
3 C3 Faktual - -
(Mengaplikasi- Konseptual - -
-
kan) Prosedural - -
Metakognitif - -
4 C4 Faktual - -
(Menganalisis) Konseptual 1 50%
50%
Prosedural - -
Metakognitif - -
5 C5 Faktual - -
(Mengevaluasi) Konseptual - -
-
Prosedural - -
Metakognitif - -
Jumlah 2 100%
Jumlah Total 30
189
Dimensi Jumlah
No Level Kognitif Tulis %
Pengetahuan Persentase
4 C4 Faktual 1 1,15%
(Menganalisis) Konseptual 9 10,34%
11,49%
Prosedural - -
Metakognitif - -
5 C5 Faktual - -
(Mengevaluasi) Konseptual 1 1,15%
1,15%
Prosedural - -
Metakognitif - -
Jumlah 87 100%
Kelompok Rendah
1 C1 Faktual 1 16,67%
(Mengingat) Konseptual - -
16,67%
Prosedural - -
Metakognitif - -
2 C2 Faktual -
(Memahami) Konseptual 4 66,67%
66,67%
Prosedural - -
Metakognitif - -
3 C3 Faktual - -
(Mengaplikasi- Konseptual - -
-
kan) Prosedural - -
Metakognitif - -
4 C4 Faktual - -
(Menganalisis) Konseptual 1 16,67%
16,67%
Prosedural - -
Metakognitif - -
5 C5 Faktual - -
(Mengevaluasi) Konseptual - -
-
Prosedural - -
Metakognitif - -
Jumlah 6 100%
Jumlah Total 106
191
Dimensi Jumlah
No Level Kognitif Tulis %
Pengetahuan Persentase
5 C5 Faktual - -
(Mengevaluasi) Konseptual 1 3,23%
3,23%
Prosedural - -
Metakognitif - -
Jumlah 31 100%
Kelompok Rendah
1 C1 Faktual - -
(Mengingat) Konseptual - -
-
Prosedural - -
Metakognitif - -
2 C2 Faktual - -
(Memahami) Konseptual - -
-
Prosedural - -
Metakognitif - -
3 C3 Faktual - -
(Mengaplikasi- Konseptual - -
-
kan) Prosedural - -
Metakognitif - -
4 C4 Faktual - -
(Menganalisis) Konseptual - -
-
Prosedural - -
Metakognitif - -
5 C5 Faktual - -
(Mengevaluasi) Konseptual - -
-
Prosedural - -
Metakognitif - -
Jumlah - -
Jumlah Total 35
193
Dimensi Jumlah
No Level Kognitif Tulis %
Pengetahuan Persentase
5 C5 Faktual - -
(Mengevaluasi) Konseptual - -
-
Prosedural - -
Metakognitif - -
Jumlah 26 100%
Kelompok Rendah
1 C1 Faktual - -
(Mengingat) Konseptual - -
-
Prosedural - -
Metakognitif - -
2 C2 Faktual - -
(Memahami) Konseptual 3 100%
100%
Prosedural - -
Metakognitif - -
3 C3 Faktual - -
(Mengaplikasi- Konseptual - -
-
kan) Prosedural - -
Metakognitif - -
4 C4 Faktual - -
(Menganalisis) Konseptual - -
-
Prosedural - -
Metakognitif - -
5 C5 Faktual - -
(Mengevaluasi) Konseptual - -
-
Prosedural - -
Metakognitif - -
Jumlah 3 100%
Jumlah Total 32
195
Dimensi Jumlah
No Level Kognitif Tulis %
Pengetahuan Persentase
5 C5 Faktual - -
(Mengevaluasi) Konseptual - -
-
Prosedural - -
Metakognitif - -
Jumlah 30 100%
Kelompok Rendah
1 C1 Faktual 1 33,33%
(Mengingat) Konseptual - -
33,33%
Prosedural - -
Metakognitif - -
2 C2 Faktual - -
(Memahami) Konseptual 1 33,33%
33,33%
Prosedural - -
Metakognitif - -
3 C3 Faktual - -
(Mengaplikasi- Konseptual - -
-
kan) Prosedural - -
Metakognitif - -
4 C4 Faktual - -
(Menganalisis) Konseptual 1 33,33%
33,33%
Prosedural - -
Metakognitif - -
5 C5 Faktual - -
(Mengevaluasi) Konseptual - -
-
Prosedural - -
Metakognitif - -
Jumlah 3 100%
Jumlah Total 39
197
Lampiran 12
PERTANYAAN LISAN
PERTEMUAN 1
PERTANYAAN LISAN
Dimensi
No Pertanyaan Absen Level Kognitif
Pengetahuan
1. Bagaimana jika sendi bergeser sampai C4- Menganalisis Konseptual
2a
tidak seperti bentuk semula?
2. Waktu penyembuhannya berapa lama? 2b C1- Mengingat Faktual
3. Benarkah kalau merokok memperlambat C5- Mengevaluasi Konseptual
7
pertumbuhan?
4. Panjang pendeknya tulang apakah karena C2- Memahami Konseptual
10
gen?
5. Pergeseran sendi tersebut apakah bisa C3- Konseptual
10
diamputasi? Mengaplikasikan
6. Apakah terapi panas berpengaruh terhadap C4- Menganalisis Konseptual
11
penyembuhan patah tulang?
7. Misalnya terjadi kecelakaan, masyarakat C3- Prosedural
yang pertama dikasih batu es. Hal tersebut 11 Mengaplikasikan
berpengaruh atau tidak?
8. Kenapa patah tulang lebih baik diurut C5- Mengevaluasi Konseptual*
17
daripada ke medis?
9. Selain diurut bagaimana cara C4- Menganalisis Konseptual
19
penyembuhan patah tulang?
10. Apakah perbedaan usia dapat C2- Memahami Konseptual
mempengaruhi proses penyembuhan patah 19
tulang?
11. Kenapa paha ayam ada yang pendek dan C4- Menganalisis Konseptual
22
panjang?
12. Kalau kejadian patah tulang diapakan? 27 C4- Menganalisis Konseptual
13. Kenapa patah tulang harus ke dokter C5- Mengevaluasi Konseptual
27
bukan ke dukun?
14. Kalau cowok batas tingginya berapa? 29 C1- Mengingat Faktual
15. Kenapa susu dapat membuat tinggi? 36 C2- Memahami Konseptual
213
PERTEMUAN 2
PERTANYAAN LISAN
Dimensi
No Pertanyaan Absen Level Kognitif
Pengetahuan
1. Saya pernah praktikum memberikan C3- Konseptual
larutan NaCl pada jantung katak, apa 2 Mengaplikasikan
fungsinya dari pemberian NaCl tersebut?
2. Kodok ada ototnya tidak? 3 C1- Mengingat Faktual
3. Apakah jika langsung diberikan garam, C3- Prosedural
6
otot katak dapat bergerak juga? Mengaplikasikan
4. Apakah larutan ringer dapat digantikan C2- Memahami Konseptual
10
dengan larutan lain?
5. Kenapa otot dialiri arus listrik? 11 C2- Memahami Konseptual
6. Apa bedanya dengan otot diberikan C4- Menganalisis Konseptual
11
rangsang dan gerakan refleks?
7. Apakah orang yang sedang koma diberikan C4- Menganalisis Konseptual
aliran listrik dapat hidup kembali karena 13
dialiri listriknya dapat merangsang otot?
8. Mengapa menggunakan kodok, kenapa C2- Memahami Konseptual
14
tidak menggunakan kadal/cicak saja?
9. Apa gunanya larutan ringer dalam C2- Memahami Konseptual
21
pembedahan katak?
10. Mengapa percobaan otot, menggunakan C2- Memahami Konseptual
21
katak tidak hewan yang lainnya?
11. Apa bedanya kerja otot sinergis dan C2- Memahami Konseptual
21a
antagonis?
12. Kalau sinergis otot apa dengan otot apa C1- Mengingat Faktual
21b
yang kerjanya bersamaan?
13. Kalau otot katak langsung diberikan garam C3- Konseptual
23
apakah akan terasa sakit? Mengaplikasikan
214
PERTEMUAN 3
PERTANYAAN LISAN
Dimensi
No Pertanyaan Absen Level Kognitif
Pengetahuan
1. Kalau seseorang sedang istirahat, Ca2+ C4- Menganalisis Konseptual
saat kontraksi otot menurun atau 2
bertambah?
2. Lelahnya otot dari bagian apa? Apakah C2- Memahami Konseptual
2
dari rangsang?
3. Apakah asupan yang kita makan juga C3- Konseptual
berpengaruh terhadap rangsangan dalam 7 Mengaplikasikan
kontraksi otot?
4. Kalau tulang sering dibunyikan, cairan C5- Mengevaluasi Konseptual
sinovialnya akan berkurang, apakah ketika
9
tuanya nanti sendi pada tulang akan
membuat tulang tidak kekar?
5. Kram otot disebabkan oleh kerja otot yang C4- Menganalisis Konseptual
terus-menerus, bagaimana dengan orang 11
yang bangun tidur lalu merasakan kram?
6. Kenapa jika saya membunyikan tulang C3- Konseptual
11
justru terasa sakit? Mengaplikasikan
7. Bagaimana kalau cairan di sendi hilang? C4- Menganalisis Konseptual
12
Dapat menyebabkan apa?
8. Apakah diurut merupakan cara untuk C5- Mengevaluasi Konseptual
mengurangi penimbunan asam laktat di 14
otot?
9. Apakah bagus kalau pegal-pegal kita C3- Konseptual
membunyikan tulang? 14 Mengaplikasikan
10. Kenapa otot dapat menjadi kram? 15 C4- Menganalisis Konseptual
11. Kalau menekukkan lengan, kenapa tulang C3- Konseptual
15
kita suka berbunyi? Mengaplikasikan
12. Penimbunan asam laktat di otot, apakah C4- Menganalisis Konseptual
salah satu hal yang dapat membuat mati 17
rasa?
13. Apakah osteoporosis dapat terjadi pada C2- Memahami Konseptual
17
remaja?
14. Kalau kepala diputar sampai berbunyi C3- Konseptual
19
apakah baik? Mengaplikasikan
15. Jika massa otot seseorang bertambah, C4- Menganalisis Konseptual
apakah dapat merusak fungsi organ lain 20
disekitarnya?
16. Kalau jalan miring-miring apakah karena C3- Konseptual
21
kelainan tulang? Mengaplikasikan
17. Cairan sinovial itu berasal dari mana? 22a C1- Mengingat Faktual
18. Kalau hilang bisa ada lagi atau tidak? 22b C2- Memahami Konseptual
19. Apakah osteoporosis dapat disembuhkan? 23 C2- Memahami Faktual
215
PERTANYAAN LISAN
Dimensi
No Pertanyaan Absen Level Kognitif
Pengetahuan
20. Bagaimana cara mencegah osteoporosis? 27 C2- Memahami Konseptual
21. Apakah ciri-ciri rematik? 27 C1- Mengingat Faktual
22. Apakah remaja bisa terkena rematik? 29 C2- Memahami Konseptual
23. Apakah cairan sinovial dapat diperbarui C2- Memahami Konseptual
34a
dengan asupan makanan?
24. Makanan apa? 34b C1- Mengingat Faktual
25. Kalau pegal-pegal biasanya minum obat C3- Konseptual
neuromasil. Kata neuro nya itu apakah 36 Mengaplikasikan
berhubungan dengan saraf?
26. Kalau duduk tidak lurus apakah dapat C3- Konseptual
36
menyebabkan skoliosis? Mengaplikasikan
27. Bagaimana otot dapat membesar? 36 C2- Memahami Konseptual
28. Benar atau tidakkah mandi malam dapat C2- Memahami Konseptual
37
menyebabkan rematik?
29. Kalau kebanyakan push up apakah dapat C3- Konseptual
37
menyebabkan hipertrofi? Mengaplikasikan
30. Apakah kesemutan dan kram itu sama? 41 C2- Memahami Konseptual
216
PERTANYAAN TERTULIS
PERTEMUAN 1
PERTANYAAN TERTULIS
Dimensi
No Pertanyaan Absen Level Kognitif
Pengetahuan
1. Bagaimana pengobatan alternatif patah C2- Memahami Konseptual
tulang selain menjalani operasi, tanpa 1
harus mengeluarkan biaya banyak?
2. Di hidung kan ada tulang rawan. Mengapa C3- Konseptual
ada yang pesek dan ada yang mancung? 2 Mengaplikasikan
3. Bagaimana cara melakukan urut pada C3- Prosedural
tulang yang patah? 3 Mengaplikasikan
4. Bagaimana cara mengatasi tulang yang C4- Menganalisis Konseptual
sudah mengalami pengapuran pada sendi 4
dan apa penyebab terjadinya pengapuran?
5. Berapa kebutuhan kalsium? 6 C1- Mengingat Faktual
15. Jenis tulang apa yang sangat rentan C4- Menganalisis Faktual
terhadap kasus patah tulang? 18
PERTANYAAN TERTULIS
Dimensi
No Pertanyaan Absen Level Kognitif
Pengetahuan
17. Kenapa alat tubuh vital tersebut harus C3- Konseptual
dilindungi? 19b Mengaplikasikan
18. Tulang apakah yang paling kuat, yang C4- Menganalisis Konseptual
tidak mudah patah? 19
19. Apa saja zat yang terkandung di dalam C1- Mengingat Faktual
merk susu sekarang? 20
20. Mengapa ada seseorang yang patah tulang C4- Menganalisis Konseptual
yang membutuhkan proses penyembuhan 22
yang lama? Apa penyebabnya?
21. Pada kasus 1, sebutkan bagian mana saja C1- Mengingat Faktual
yang patah? 23a
22. Cara apakah yang bisa lebih cepat C5- Mengevaluasi Konseptual
sembuh? 23b
24. Hal apa saja yang dapat kita lakukan agar C3- Konseptual
proses penyembuhan pada patah tulang? 24 Mengaplikasikan
25. Biasanya kalau kecelakaan motor, bagian C1- Mengingat Faktual
apa saja yang patah? 25
26. Mengapa pada orang dewasa (usia tua) C2- Memahami Konseptual
terkadang mengalami pengkeroposan pada 26
tulang?
27. Bagaimana cara meninggikan badan C3- Konseptual
minimal 2cm/hari? 27 Mengaplikasikan
28. Makanan apa yang mengandung kalsium C1- Mengingat Faktual
tinggi untuk tulang? 28
PERTANYAAN TERTULIS
Dimensi
No Pertanyaan Absen Level Kognitif
Pengetahuan
34. Misalkan memakai gips berapa lama C3- Konseptual
penyembuhan patah tulang? 38 Mengaplikasikan
35. Apakah olahraga dapat menambahkan C3- Konseptual
tinggi badan? 39 Mengaplikasikan
219
PERTEMUAN 2
PERTANYAAN TERTULIS
Dimensi
No Pertanyaan Absen Level Kognitif
Pengetahuan
1. Kenapa hewan percobaannya harus kodok? 1 C2- Memahami Konseptual
4. Apa tujuan mengaliri arus listrik pada otot? 7 C2- Memahami Konseptual
11. Otot apa saja yang cepat terangsang oleh 18 C2- Memahami Konseptual
rangsangan?
12. Apa yang terjadi jika percobaan itu 21 C2- Memahami Konseptual
dilakukan oleh hewan lain?
13. Kenapa praktik tersebut dilakukan pada 22a C2- Memahami Konseptual
kaki katak?
14. Apa bisa dilakukan di bagian lain? 22b C2- Memahami Konseptual
PERTANYAAN TERTULIS
Dimensi
No Pertanyaan Absen Level Kognitif
Pengetahuan
19. Mengapa larutan ringer dapat membuat 29 C2- Memahami Konseptual
otot jadi lebih segar?
20. Tahan berapa lamakah larutan ringer untuk 31 C1- Mengingat Faktual
menyegarkan otot?
21. Jika kodok yang sudah dibedah 2 hari yang 31 C2- Memahami Konseptual
lalu, apakah ototnya masih bisa digunakan
untuk praktikum?
22. Kenapa hewan percobaannya harus kodok? 34 C2- Memahami Konseptual
25. Larutan apa yang dapat menjaga otot agar 37 C1- Mengingat Konseptual
tetap baik dan segar selain dengan larutan
ringer?
26. Mengapa otot yang dikontraksi bisa 38 C2- Memahami Konseptual
bergerak?
27. Otot apa yang bisa berkontraksi? 38 C1- Mengingat Faktual
31. Apakah alat kelamin pria memiliki otot? 40a C1- Mengingat Faktual
32. Apabila ada apa nama ototnya? 40b C1- Mengingat Faktual
221
PERTEMUAN 3
PERTANYAAN TERTULIS
Dimensi
No Pertanyaan Absen Level Kognitif
Pengetahuan
1. Mengapa penderita kelainan pada sendi C2- Memahami Konseptual
2
lebih berbahaya dibandingkan pada otot?
2. Apakah osteoporosis bisa terjadi di usia C2- Memahami Konseptual
5
muda?
3. Apa pengaruh jantung yang suka terasa C4- Menganalisis Konseptual
sakit seperti ditekan/ ditusuk karena otot 5
yang tegang?
4. Apa fungsi dari minyak sinovial? 6 C2- Memahami Faktual
5. Apa manfaat manggis untuk kelainan C2- Memahami Konseptual
7
tulang?
6. Jika sudah terlanjur rematik, cara C3- Konseptual
8
mengobati secara tradisional? Mengaplikasikan
7. Kenapa sinartrosis tidak dapat bergerak? 9 C2- Memahami Konseptual
8. Jika terjadi osteoporosis dini apa yang C2- Memahami Konseptual
10
harus dilakukan?
9. Ketika otot terputus apakah fungsinya akan C3- Konseptual
11
kembali normal seperti semula? Mengaplikasikan
10. Jika menyebabkan kram, apa pertolongan C3- Prosedural
12
pertama yang harus dilakukan? Mengaplikasikan
11. Apakah penyakit lumpuh itu akibat dari C2- Memahami Faktual
13
persendian sinartrosis?
12. Apa sebenarnya zat ATP itu? 14a C1- Mengingat Konseptual
13. Dari manakah dia dihasilkan? 14b C1- Mengingat Faktual
14. Cara mengobati rematik dini? 15 C2- Memahami Faktual
15. Apa penyebab orang yang jalannya seperti C2- Memahami Konseptual
16
dijinjit?
16. Rematik itu penyakit sendi atau otot? 17 C1- Mengingat Faktual
17. Apakah penyakit rematik itu dapat terjadi C2-Memahami Konseptual
18
pada usia remaja?
18. Apakah penyakit rematik itu dapat terjadi C2- Memahami Konseptual
18
melalui genetik/keturunan?
19. Kenapa orang yang sering melakukan C2-Memahami Konseptual
19
olahraga ototnya bisa terbentuk?
20. Zat penyusun cairan sinovial apa saja? 20 C1- Mengingat Faktual
21. Bagian manakah yang dimaksud ligamen C1-Mengingat Faktual
21
dan tendon?
22. Apa yang menyebabkan nyeri sendi? 22a C2- Memahami Konseptual
23. Bagaimana cara menghilangkan nyeri C2- Memahami Konseptual
22b
tersebut?
24. Apakah ada makanan yang menyebabkan C1- Mengingat Faktual
23
rematik? Jika ada, apakah itu?
25. Apa yang menyebabkan osteoporosis di C2- Memahami Konseptual
24
usia muda?
222
PERTANYAAN TERTULIS
Dimensi
No Pertanyaan Absen Level Kognitif
Pengetahuan
26. Saat berusia berapa orang bisa terkena C1- Mengingat Faktual
25
penyakit rematik?
27. Apa yang menyebabkan hipertrofi pada C2- Memahami Konseptual
26
otot rangka?
28. Apa penyakit atrofi dapat terjadi pada C2- Memahami Konseptual
28
anak-anak?
29. Bagaimana reaksi otot saat kita berjalan? 29 C4- Menganalisis Konseptual
30. Apakah kram bisa disembuhkan dengan C3- Konseptual
30
balsem atau sejenisnya? Mengaplikasikan
31. Apakah otot yang sudah besar pada C2- Memahami Konseptual
32
binaragawan bisa kecil lagi?
32. Bagaimana cara mencegah supaya otot C2- Memahami Konseptual
33
tidak membesar?
33. Sendi yang sulit digerakkan itu sendi apa? 34 C1- Mengingat Faktual
34. Osteoporosis dapat menyebabkan kematian C2- Memahami Konseptual
34
atau tidak?
35. Apakah rematik bisa disembuhkan? 35 C2- Memahami Faktual
36. Apa yang dimaksud dengan aktin? 38 C1- Mengingat Faktual
37. Kenapa orang suka kram dibetis? 39 C4-Menganalisis Konseptual
38. Mengapa kaki suka sering sakit seperti C4-Menganalisis Konseptual
40
salah pergerakan?
39. Jika ada saraf yang putus, berdampak C4- Menganalisis Konseptual
buruk pada penghantar impuls/kinerja otot 41
atau tidak?
Keterangan:
Siswa Kelompok Tinggi
Siswa Kelompok Sedang
Siswa Kelompok Rendah
Catatan:
*pertanyaan berdasar pendapat siswa
Jumlah Pertanyaan
Jenis Pertanyaan Jumlah
Pertanyaan Lisan:
Pertemuan 1 + Pertemuan 2 + Pertemuan 3 15 + 13 + 30 = 58
Pertanyaan Tertulis:
Pertemuan 1 + Pertemuan 2 +Pertemuan 3 35 + 32 + 39 = 106
Total 164
223
Lampiran 13
NILAI POSTTEST
JUMLAH
RINCIAN KUNCI JAWABAN SOAL JUMLAH PESERTA
AEAEDEAECBCCCDCBADEE 20 41
224
18 S18 EEAEAEAEABCCCECBACEA 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 14
19 S19 EEAEDAAECBCACECBCAEE 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 14
20 S20 AEAEDECEDBCCEDCBAAEA 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 15
21 S21 ABAABDAEDBCCCDCBADEE 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15
22 S22 EBAEDEAECBCCDDCBDDCE 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 15
23 S23 CEAEDECECBCECECBADBA 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 14
24 S24 CEAEDBCECBACDDCBABCA 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 12
25 S25 DEAEDEAEAACCCECBBDEE 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 15
26 S26 AEAEDECEABCDCECBADEE 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 16
27 S27 EEAEDEBECBEECEDBADEE 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 14
28 S28 EBAEDDAECBECADBBAEEE 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 13
29 S29 EEAEDEAECBCCBDCBABEE 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 17
30 S30 EEAEADBECBCECDCBAEBE 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 13
31 S31 AEAEDEAECBCCCECBAAEE 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 18
32 S32 AEAEDEBECBCECDCBADEE 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 18
33 S33 BEABDBAECBCECDABEAEA 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 12
34 S34 DEAEADBECBDCCECBCDEE 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 13
35 S35 CEAEDEAEDBCDDECBABEA 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 13
36 S36 EEADDEBECACEBECBAAEC 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 11
37 S37 BEAEBADECBECCECCEDEE 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 12
38 S38 AEAEDBAECBDECDCBADEE 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 17
39 S39 EEAEADAECBCCCECBCBEE 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 14
40 S40 ABAEDEAEBBAECECBCCEB 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 12
41 S41 EBAEDDAEBBCCADCBAEEE 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 14
17 29 41 37 32 24 26 40 27 39 24 24 30 20 36 37 32 20 35 28
JUMLAH
87 69 50 106 48 50 73 52 63
PERSENTASE 70,732% 84,146% 60,976% 86,179% 58,537% 60,976% 89,024% 63,415% 76,829%
225
DISTRIBUSI INDIKATOR SOAL BERDASARKAN KELOMPOK SISWA
Keterangan:
226
227
Lampiran 15
HASIL PERSENTASE INDIKATOR PEMBELAJARAN
SOAL POST TEST
Pertemuan Pertama
No Jumlah Persentase
Indikator Pembelajaran Indikator Soal
Soal Benar Indikator
Pertemuan 1
3.5.1 Mengindetifikasi Menyebutkan fungsi
dari sistem rangka
jenis-jenis tulang 1 17
(tulang)
yang terdapat pada
Menyebutkan jaringan
sistem gerak
penyusun sistem
2 29 70,73%
rangka (tulang)
Mengevaluasi
pentingnya fungsi dari
3 41
sistem rangka (tulang)
bagi manusia
3.5.2 Menjelaskan Mengkategorikan
fungsi dari bentuk
struktur dan fungsi 4 37
tulang
tulang sebagai
84,15%
penyusun sistem Menganalisis zat
gerak pada manusia penyusun tulang 5 32
Pertemuan Kedua
No Jumlah Persentase
Indikator Pembelajaran Indikator Soal
Soal Benar Indikator
Pertemuan 2
3.5.4 Mengindetifikasi Menyebutkan jumlah
ruas tulang belakang 8 40
susunan tulang pada
manusia Mengidentifikasikan
kelompok-kelompok
9 27
tulang
86,18%
Menentukan jenis
tulang pada rangka
tubuh dalam
10 39
melindungi organ
tubuh
Pertemuan Ketiga
No Jumlah Persentase
Indikator Pembelajaran Indikator Soal
Soal Benar Indikator
Pertemuan 3
3.5.8 Membedakan Menganalisis tipe
17 32
persendian diartrosis
berbagai macam Mengidentifikasi letak
bentuk persendian sendi dan pergerakan 63,41%
yang memungkinkan 18 20
pada manusia. untuk dilakukan
Mengidentifikasi
3.5.9 Mengidentifikasi gangguan yang terjadi
19 35
berbagai penyakit pada sistem rangka
manusia
pada sistem gerak Menganalisis 76,83%
manusia. penyebab terjadinya
20 28
suatu penyakit pada
sistem gerak
Rata-Rata Persentase 70,12%
236
Lampiran 17
DOKUMENTASI PENELITIAN
237