Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Metronidazol
Struktur kimia metronidazol dapat dilihat pada Gambar 2.1 dibawah ini:
NO2
OH
N
N
CH3
Pemeriannya antara lain: Serbuk hablur; putih atau kuning gading; bau lemah;
rasa pahit dan agak asin. Larut dalam 100 bagian air, dalam 200 bagian etanol
(95%) P dan dalam 250 bagian klorofom P; sukar larut dalam eter P.(Ditjen
POM, 1995).
2.1.2 Farmakologi
(Sukandar, dkk.,2008).
2.1.3 Farmakokinetik
eliminasi plasma dengan waktu paruh mulai 6-7 jam (Mourya, et al., 2010).
Pada beberapa kasus terjadi kegagalan karena disebabkan oleh absorbsi yang
buruk atau metabolisme yang terlalu cepat. Obat ini diekskresi dalam urin
dalam bentuk asal dan bentuk metabolis hasil oksidasi dan glukoronidasi.
Metronidazol juga diekskresi melalui air liur, air susu, cairan vagina dan lain-
2.2 Alginat
merupakan polimer struktural pada ganggang laut sama seperti selulosa pada
tanaman. Alginat adalah kopolimer anionik yang terdiri dari residu asam -D-
manuronat dan asam -L-guluronat dalam ikatan 1,4. (Dornish and Dessen,
guluronat yang tinggi akan cenderung mempunyai struktur yang kaku (rigid)
mannuronat yang tinggi mempunyai struktur yang tidak kaku atau lebih
tiga tipe urutan blok yang dapat ditemukan dari molekul alginat yaitu
Jumlah relatif dari dua monomer asam uronat dan pengaturan urutan dari kedua
Kelarutan alginat dalam air ditentukan dan dibatasi oleh tiga parameter
- Kekuatan ionik total zat terlarut juga memainkan peranan penting (efek
telah menunjukkan bahwa pengikatan selektif dari ion-ion logam alkali tanah
tertentu (contoh. Pengikatan Ca2+ dengan alginat lebih kuat dan kooperatif
Asam alginat tidak larut dalam air, karena itu yang digunakan dalam
industri adalah dalam bentuk garam natrium dan garam kalium. Natrium
dengan lambat dalam air, membentuk larutan kental, tidak larut dalam etanol
dan eter Salah satu sifat dari natrium alginat adalah mempunyai kemampuan
kalsium glukonat, kalsium tartrat dan kalsium sitrat. Pembentukan gel alginat
dengan ion kalsium, disebabkan oleh adanya ikatan silang membentuk khelat
antara ion kalsium dan anion karboksilat pada blok G-G melalui mekanisme
sifat pengikatan ion kalsium yang lebih besar (Morris, et al., 1980).
larutannya dalam air bereaksi netral sampai asam lemah. Sediaan alginat paling
stabil pada daerah pH 6-7, pada pH 4,5 asam bebasnya akan mengendap.
Pemanasan yang kuat dan lama, terutama >70oC dihindari, karena akan
disimpan dingin dan dilindungi dari cahaya dalam wadah tertutup baik (Voight,
1995).
2.3 Kitosan
1,4 dengan tingkatan N-asetilasi yang tinggi, strukturnya sangat mirip dengan
rangka luar krustasea dan serangga, dan juga ada dalam beberapa fungi.
Sumber utama kitin untuk industri adalah sampah kulit udang, lobster, dan
dalam larutan cairan asam encer. Dikarenakan kitosan memiliki sifat biologi
sehingga kitosan menarik perhatian yang besar dalam bidang farmasetikal dan
untuk mengikat dengan kuat beberapa sel-sel mamalia, yang mengarah kepada
al., 1998).
yang terikat pada pola -(14). Hasil deasetilasi kitin terdapat sebagai distribusi
Struktur kimia dari kitin dan kitosan ditunjukkan seperti pada Gambar
2.3.
Sebagai contoh, kitosan dengan deasetilasi 95% akan larut sempurna pada pH 5
yang rendah, sebagai contoh 63% akan mudah larut pada pH 7, sedang kitosan
dengan deasetilasi 40% akan tetap tinggal pada pH 7 (Dornish and Dessen,
2004).
Salah satu sifat kitosan yang penting untuk aplikasi penyampaian obat
pembukaan jaringan ikat sementara pada lapisan epithelial. Hal ini telah
kalsium dalam medium cair. Hal ini tampak melalui pengikatan ion-ion
polikation yang unik, menuntun kepada interaksi kuat dengan alginat yang
interaksi elektrostatik gugus karboksilat dari alginat dengan gugus amin dari
alginat yang padat. Ada banyak keuntungan penyalutan dengan kitosan, seperti
2.5 Matriks
dalamnya obat tercampur secara merata. Suatu matriks dapat dibentuk secara
bersama-sama. Umumnya, obat ada dalam persen yang lebih kecil agar matriks
memberikan perlindungan yang lebih besar terhadap air dan obat berdifusi
keluar secara lambat. Sebagian besar bahan matriks tidak larut dalam air
meskipun ada beberapa bahan yang dapat mengembang secara lambat dalam
air. Jenis matriks dari pelepasan obat dapat dibentuk menjadi suatu tablet atau
jenis yaitu:
Polimer inert yang tidak larut seperti polietilen, polivinil klorida dan
kopolimer akrilat, etil selulosa dirancang untuk tidak pecah dalam saluran
cerna. Bentuk tablet dengan matriks ini tidak dapat digunakan untuk formulasi
bahan aktif dalam miligram yang tinggi, dan obat yang sukar larut dalam air
Matriks jenis ini mengontrol pelepasan melalui difusi pori dan erosi.
Oleh karena itu karakteristik penglepasan lebih peka terhadap komposisi cairan
keseluruhan. Pelepasan obat total dari matriks ini tidak mungkin terjadi,
karena fraksi tertentu dari dosis tersebut disalut dengan lapisan tipis yang tidak
permeabel. Penglepasan obat dari jenis matriks ini dikontrol lebih efektif
hidrofilik, yang mendorong penetrasi air dan erosi matriks yang berurutan.
Bahan-bahan yang termasuk dalam golongan ini adalah asam stearat, stearil
c. Matriks hidrofilik
Penglepasan obat dikontrol oleh penetrasi air melalui suatu lapisan gel,
yang dihasilkan dari hidrasi polimer dan difusi obat melalui matriks terhidrasi
erosi dan difusi yang mengontrol penglepasan tergantung pada polimer yang
Sebuah sistem matriks memiliki kandungan aktif dan tidak aktif yang
dicampur secara homogen dalam bentuk dosis. Hal tersebut yang jarang dari
yang paling umum digunakan dalam teknologi oral controlled release, dan
sistem matriks umumnya kelihatan seperti yang diharapkan, dan tidak ada
mengakomodasi baik kandungan obat berdosis rendah maupun yang tinggi dan
seperti yang disyaratkan oleh studi klinis ke depan. Saat kekuatan dosis baru
dipandang perlu, lebih sering terjadi dan bukanlah formulasi baru sehingga
teknologi bahan berdasar matriks yang lebih kompleks seperti tablet selaput
kinetika pelepasan obat dan sifat dosis muatan, juga perubahan sediaan dan
yang dapat diabsorbsi bergantung kepada afinitas pelarut kimia untuk polimer
dan sifat elastik jaringan polimer yang telah mengembang, yang mana
tersebut sangat bergantung juga pada kekuatan ionik. (Grassi and Grassi,
2005).
terjadi perubahan polimer dari seperti kaca atau karet menjadi kelihatan seperti
sedangkan yang lama pecah oleh adanya pelarut yang datang. Perubahan dari
bertambah besar dan obat tersebut dapat larut dan berdifusi melalui lapisan gel.
Secara singkat pelepasan obat dari sistem matriks dapat diamati dari tiga
bidang utama yang muncul selama proses penglepasan yaitu bidang yang
terkikis, bidang yang mengembang dan bidang yang mengalami difusi (Grassi
kecepatan pelepasan obat yang terdispersi dalam suatu matriks yang padat dan
inert.
Keterangan :
Dengan k adalah konstanta. Jika suatu plot dibuat antar M (jumlah total
obat yangdilepaskan) versus akar waktu (t1/2) maka hubungan yang linier akan
2.6 Disolusi
laju bioabsorbsi obat-obat yang mempunyai kelarutan rendah, karena tahapan ini
seringkali merupakan tahapan yang paling lambat dari berbagai tahapan yang ada
dalam pelepasan obat dari bentuk sediaannya dan perjalanannya ke dalam sirkulasi
Gambar 2.4 Disolusi obat dari suatu padatan matriks (Martin, dkk., 2008)
i. Efek kelarutan obat. Kelarutan obat dalam air merupakan faktor utama
pada bahan obat yang hidrofob, oleh karena itu disolusi bertambah,
disolusi.
tangkai motor. Keranjang menahan cuplikan dan berputar dalam suatu labu
bulat yang berisi media pelarutan. Keseluruhan labu tercelup dalam suatu bak
yang bersuhu konstan 37oC. Kecepatan berputar dan posisi keranjang harus
memenuhi rangkaian syarat khusus dalam USP yang terakhir beredar. Tersedia
standar kalibrasi pelarutan untuk meyakinkan bahwa syarat secara mekanik dan
Metode dayung terdiri atas suatu dayung yang dilapisi khusus, yang
diikat secara vertikal ke suatu motor yang berputar dengan suatu kecepatan
beralas bulat yang juga berfungsi untuk memperkecil turbulensi dari media
pelarutan. Alat ditempatkan dalam suatu bak air yang bersuhu konstan, seperti
pada metode basket dipertahankan pada 37oC. Posisi dan kesejajaran dayung
dayung. Pada beberapa produk obat, kesejajaran dayung yang tidak tepat secara
dirakit untuk uji pelarutan. Bila alat ini dipakai untuk pelarutan maka cakram
partikel tidak akan jatuh melalui saringan. Metode ini jarang digunakan dan
dimasukkan dalam USP untuk suatu formulasi obat lama. Jumlah pengadukan
dan getaran membuat metode ini kurang sesuai untuk uji pelarutan yang tepat.
bentuk dari bentuk sediaan terjadi sesuai yang direncanakan, dapat diramalkan
dan lebih lambat dari biasanya. Lebih tepatnya, pelepasan terkendali dapat
didefinisikan sebagai:
tidak diinginkan
2. Aksi obat terlokalisir (localized drug action) pada tempat kerja tertentu
pembawa atau turunan kimia untuk memberikan obat pada target jenis
sel tertentu.
untuk memberikan obat pada tempat yang diinginkan pada tingkat yang sesuai
meningkatkan terapi obat pada pasien. Kepatuhan pasien telah diakui sebagai
keuntungan nyata dari terapi pelepasan terkendali. Karena sifat alamiah dari
jumlah obat yang lebih sedikit selama waktu terapi dari sediaan konvensional.
Keuntungan dari hal ini adalah penurunan atau penghapusan efek samping baik
dari perolehan kadar obat dalam darah yang konstan dari sistem pelepasan
Misalnya, obat rentan terhadap inaktivasi enzimatik atau bakteri pengurai dapat