Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Golongan III B
Oleh
Kelompok : 1(Satu)
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya
lah penulis dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini.
Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Prof. Dr.
Fakhili Gulo, M.Si dan teman-teman yang tiada henti memberikan dukungan dan
motivasinya, serta pihak lain yang terkait demi terselesaikanya makalah ini.
Layaknya kata pepatah, tak ada gading yang tak retak. Demikian jugalah
ungkapan yang tepat untuk makalah ini. Apabila dalam makalah ini terdapat
kesalahan baik dalam bentuk penulisanya maupun ejaan dan bahasanya, maka
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Dan tentu saja kritik dan saran yang
bersifat membangun dari pembaca sekalian sangat kami harapkan. Semoga saja
makalah ini dapat bermanfaat dan berguna sebagaimana mestinya.
Demikianlah sepatah kata yang penulis sampaikan. Atas perhatian
pembaca sekalian, penulis mengucapkan terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Skandium (Sc) ................................................................................................ 5
3.2 Yttrium (Itrium) ............................................................................................... 8
3.3 Lantanium (La) ............................................................................................. 14
3.4 Aktinium (Ac) ............................................................................................... 17
BAB III PENUTUP
PENDAHULUAN
2. Penemuan
Skandium adalah unsur golongan IIIB yang berada pada periode
4. Skandium merupakan bagian dari unsur transisi. Skandium
ditemukan oleh Lars Nilson pada tahun 1879 di Swedia. Skandium
ditemukan dalam mineral euxenite, thortveitile, thortvetile dan
gadoline di Skandinavia dan Madagaskar. Lars Fredik Nilson dan
timnya tidak sadar tentang prediksinya pada sumber pada tahun 1879,
yang menyelidiki logam yang terdapat sedikit di bumi. Dengan
analisis spektra mereka menemukan unsur baru dalam mineral bumi.
Mereka menamakan scandium dari bahasa Latin Scandia yang berarti
Scandinavia dan dalam proses isolasi, mereka memproses 10 kg
euxenite, menghasilkan sekitar 2 g scandium oksida murni (Sc2O3).
Elemen ini diberi nama Skandium karena untuk menghormati Negara
Skandinavia tempat ditemukannya unsure ini. Dmitri Mendeleev
menggunakan periodik unsur tahun 1869 untuk memprediksikan
keadaan dan sifat dari tiga unsur yang disebut ekaboron.Fischer,
Brunger, dan Grinelaus mengolah scandium untuk pertama kalinya
pada tahun 1937, dengan elektrolisis potassium, litium, dan scandium
klorida pada suhu 700-800C.
2. Sifat Fisika
Densitas : 3 g/cm3
Titik leleh : 1812,2 K
Titik didih : 3021 K
Bentuk (25C) : padat
Warna : putih perak
2. Senyawa Scanadium
Salah satu bentuk senyawa yang ditemukan dalam unsure
Skandium adalah Skandium Clorida (ScCl3). Logam juga dapat
diperoleh melalui proses elektrolisis dengan reaksi sebagai berikut :
2Sc(s) + 3Cl3(g) 2ScCl3(s)
elektrolisa ini berasal dari leburan dari potassium, lithium,
scandium klorida pada suhu 700-800 0C. Penelitian ini dilakukan oleh
Fischer, Brunger, Grieneisen.
2. Penemuan
Yttrium merupakan unsur golongan IIIB yang berada pada
periode 5. Yttrium termasuk dalam logam transisi. Yttrium ditemukan
oleh peneliti dari Finlandia bernama Johan Gadolin tahun 1794 dan
diisolasi oleh Friedrich Wohler tahun 1828 berupa ekstrak tidak murni
yttria dari reduksi yttrium klorida anhidrat (YCl3) dengan potassium.
Johan Gadolin Friedrich Wohler
Yttria (YCl3) adalah oksida dari yttrium dan ditemukan oleh
Johan Gadolin tahun 1794 dalam mineral gadolinite dari Yttreby,
Swedia. Tahun 1843 seorang ahli kimia Swedia Carl Mosander dapat
menunjukkan bahwa yttria dapat terbagi menjadi oksida-oksida dalam
tiga unsur yang berbeda disebut Yttria. Penambangan yang terletak di
dekat desa Ytterby yang menghasilkan beberapa mineral antara lain
erbium, terbium, ytterbium, dan yttrium memiliki nama yang sama
dengan desa tersebut.
Carl Mosander
Senyawa ini diberi nama Yttrium karena untuk menghormati
kota Ytterby di Swedia. Senyawa ini ditemukan pada barang tambang
yang jarang ditemukan di bumi (termasuk monazite, xenotime, Yttria).
Senyawa ini tidak ditemukan dalam keadaan bebas di bumi.
2. Sifat Fisika
Nomor atom : 39
Nomor massa : 88,91
Konfigurasi elektron : [Kr] 4d1 5s2
Volume atom : 19,8 cm3/mol
Afinitas elektron : 29,6 kJ/mol
Keelektronegatifitasan (Elektronegativitas)
C. Reaksi Kimia dan Persenyawaan
1. Reaksi Kimia
Reaksi dengan air
Ketika dipanaskan maka logam Yttrium akan larut dalam
air membentuk larutan yang terdiri dari ion Y (III) dan gas
hidrogen.
2Y(s) + 6H2O(aq) 2Y3+(aq) + 6OH-(aq) + 3H2(g)
2. Persenyawaan
Logam itrium tersedia secara komersial sehingga tidak perlu
untuk membuatnya di laboratorium. Itrium ditemukan dalam mineral
lathanoid dan ekstraksi itrium dan logam lanthanoid dari bijih sangat
kompleks. Logam ini merupakan garam ekstrak dari bijih oleh
ekstraksi dengan asam sulfat (H 2 SO 4), asam klorida (HCl), dan
sodium hidroksida (NaOH). Teknik modern untuk pemurnian
campuran garam lanthanoid tersebut melibatkan teknik kompleksasi
selektif, ekstraksi pelarut, dan kromatografi pertukaran ion.
Itrium Murni tersedia melalui reduksi YF 3 dengan logam
kalsium.
2YF3 + 3Ca 2Y + 3CaF2 + 2YF3 + 2y + 3Ca 3CaF2
Yttria (oksida itrium, Y2 O3), ditemukan oleh Johann Gadolin
pada 1794 dalam sebuah mineral disebut gadolinite dari Ytterby.
Ytterby adalah situs dari sebuah tambang di Swedia yang berisi
banyak mineral yang tidak biasa mengandung erbium, Terbium, dan
Iterbium serta yttrium. Friedrich Wohler menyebutkan elemen murni
yang diperoleh pada tahun 1828 oleh reduksi klorida anhidrat (YCl3)
dengan kalium.
Senyawa Yttrium biasanya ditemukan dalam bentuk senyawa
Yttrium Allumunium garnet Y3All5O12
Yttrium(III)Oksida Y2O3
Bagian ini berisi daftar beberapa senyawa biner dengan halogen
(dikenal sebagai halida), oksigen (dikenal sebagai oksida), hidrogen
(dikenal sebagai hidrida), dan beberapa senyawa lainnya yttrium.
Untuk setiap senyawa, sebuah bilangan oksidasi formal untuk yttrium
diberikan, tetapi kegunaan nomor ini terbatas untuk-blok elemen p
pada khususnya. Berdasarkan bilangan oksidasi, suatu konfigurasi
elektron juga diberikan tetapi dicatat bahwa untuk komponen lain, ini
dilihat sebagai pedoman saja. Istilah hidrida digunakan dalam
pengertian generik untuk menunjukkan jenis senyawa M x H y dan
tidak dibutuhkan untuk menunjukkan bahwa setiap senyawa kimia
yang tercantum berperilaku sebagai hidrida. Dalam senyawa dari
itrium, biasanya bilangan oksidasi sebagian besar yttrium adalah: 3.
Hidrida
Istilah hidrida digunakan dalam pengertian generik untuk
menunjukkan jenis senyawa M x H y dan tidak dibutuhkan untuk
menunjukkan bahwa setiap senyawa kimia yang tercantum
berperilaku sebagai hidrida.
1. Itrium dihidrida : YH 2
2. Itrium trihydride : YH 3
Oksida
Logam Itrium perlahan-lahan bereaksi di udara dan reaksi
nya dengan oksigen membentuk yttrium (III) oksida, Y2 O3. Atau
Diyttrium trioksida : Y2 O3
4Y + 3O2 2Y2 O3
Sulfida
Diyttrium trisulphide : Y2 S3
Kompleks
Diyttrium trisulphate octahydrate: Y2 (SO4 3 . 4/5 H2O
Itrium trinitrate hexahydrate: Y(NO3)3 . 3/5 H2O
2. Sifat Fisika
Lantanium merupakan logam putih keperak-perakan, mudah
dibentuk, kuat tetapi cukup lunak untuk dipotong dengan pisau. Ia
merupakan salah satu logam yang sangat reaktif. Ia mengoksida
dengan cepat jika diekspos ke udara. Lanthanum mempunyai densitas
sebesar 6,17 g/cm3. , mempunyai titik leleh sebesar 1193,2 K serta
titik didih sebesar 3693 K.
2. Sifat Fisika
Densitas : 10 g / cm 3
Titik leleh : 1323,2 K
Titik didih : 2743 K
Bentuk (25C) : padat
Warna : putih perak
Kalor lebur : 14 kJ mol -1
Panas penguapan : 400 kJ mol -1
Kapasitas bahan : (25 C) 27,2 J mol -1 K -1
2. Persenyawaan
Misalnya ACF3, AcCl3, AcBr3, AcOF, AcOCl, AcOBr, Ac2 S3, Ac2O,
dan AcPO3.
3.1 Kesimpulan
Sifat Unsur-Unsur Golongan IIIB :
1. Dalam satu golongan, dari atas ke bawah jari-jari semakin bertambah
besar. Sedangkan dalam satu periode, dari kiri ke kanan jari-jari semakin
pendek.
2. Dalam satu golongan dari atas ke bawah densitas semakin besar.
3. Dalam satu golongan, dari atas ke bawah nilai energi ionisasi unsur
golongan IIIB semakin menurun.
4. Dalam satu golongan, dari atas ke bawah elektronegatifitas semakin kecil.
5. Unsur golongan IIIB terdiri dari : Skandium (Sc), yitrium (Itrium),
lanthanum, dan Aktinium.
3.2 Saran
Dari pembuatan makalah kimia anorganik ini tentang unsure golongan
IIIB, maka untuk pembuatan makalah selanjutnya diharapkan penulis dapat
menyajikan penjabaran materi yang lebih banyak lagi.
Daftar Pustaka