Вы находитесь на странице: 1из 9

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas (Independen)

Merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab

timbulnya variabel terikat (Sekaran, 2009: 87). Variabel bebas dalam

penelitian ini adalah pengetahuan dan sikap kerja.

2. Variabel Terikat (Dependen)

Merupakan variabel utama yang menjadi faktor yang berlaku dalam

investigasi (Sekaran, 2009: 87). Atau dengan kata lain merupakan variabel

yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya

variabel terikat. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kinerja pegawai.

Adapun definisi operasional masing-masing variabel adalah:

1. Pengetahuan (X1) adalah segala sesuatu yang mereka ketahui tentang obyek

tertentu yang merupakan pengetahuan umum yang dilaksanakan secara

langsung atau mempengaruhi pelaksanaan tugas pegawai. Indikator variabel

ini mengacu pendapat Hasibuan (2011: 178) yaitu :

a. Tingkat pendidikan formal yang dimilikinya

b. Pelatihan teknis yang pernah diikutinya

c. Kemampuan menguasai pekerjaan.

Skala yang digunakan adalah skala Likert dari nilai 1 sampai dengan 5 dari

Sangat Tidak Setuju, Tidak Setuju, Netral, Setuju dan Sangat Setuju.

37
38

2. Sikap kerja (X2) adalah suatu tindakan yang akan diambil pegawai dan

kewajiban yang harus dilaksanakan sesuai dengan tanggung jawab yang

hasilnya sebanding dengan usaha yang dilakukan. Indikator variabel ini

mengacu pendapat Azwar (2012 : 124) yaitu :

a. Kondisi kerja

b. Pengawasan atasan

c. Kerja sama dari teman sekerja

d. Kesempatan untuk maju

e. Keamanan

f. Fasilitas kerja

g. Imbalan

Skala yang digunakan adalah skala Likert dari nilai 1 sampai dengan 5 dari

Sangat Tidak Setuju, Tidak Setuju, Netral, Setuju dan Sangat Setuju.

3. Kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai pegawai dalam melaksanakan

semua tugas yang dibebankan kepadanya. Indikator variabel ini mengacu pada

Hasibuan (2011: 95) adalah

1) Kesetiaan berupa kesetian pegawai terhadap pekerjaannya

2) Prestasi kerja berupa hasil kerja yang dilakukan.

3) Kejujuran merupakan kejujuran dalam melaporkan hasil kerja.

4) Kedisiplinan berupa sikap dan perilaku disiplin terhadap peraturan.

5) Kreativitas berupa kemampuan berinfovasi.

6) Kerjasama berupa partisipasi secara bersama-sama dalam menyelesaikan

pekerjaan
39

7) Kepribadian berupa perilaku keseharian di lingkungan kerja.

8) Prakarsa berupa kemampuan berpikir orisinal dalam penyelenggaraan

kegiatan kerja

9) Kecakapan berupa kemampuan menyelasarkan visi dan misi organisasi

10) Tanggung jawab

Skala yang digunakan adalah skala Likert dari nilai 1 sampai dengan 5 dari

Sangat Tidak Setuju, Tidak Setuju, Netral, Setuju dan Sangat Setuju.

3.2. Ruang Lingkup dan Unit Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah manajemen sumber daya manusia

khususnya mengenai pengaruh pengetahuan dan sikap kerja terhadap kinerja

pegawai. Adapun unit penelitian ini adalah seluruh pegawai bidang pemadam

kebakaran pada Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota

Tarakan.

3.3. Teknik Pengambilan Sampel

3.3.1. Populasi

Populasi adalah jumlah keseluruhan kelompok orang, kejadian atau hal

minat yang ingin peneliti investigasi (Sekaran, 2009: 95). Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh pegawai bidang pemadam kebakaran pada Kantor

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tarakan yaitu 62 orang.


40

3.3.2. Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi. Sampel terdiri dari beberapa

anggota yang diambil dari populasi (Sekaran, 2009: 98). Syarat utama pemilihan

sampel suatu populasi adalah bahwa sampel harus mencerminkan serta mewakili

populasi dalam bentuk kecil (miniature population). Dalam penelitian ini seluruh

populasi menjadi sampel penelitian.

3.3.3. Teknik Sampling

Teknik sampling adalah suatu proses seleksi sampel yang digunakan

dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah sampel akan mewakili

keseluruhan populasi yang ada (Sekaran, 2009: 100). Pada penelitian ini

menggunakan teknik Total Sampling adalah teknik penentuan sampel bila semua

anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2010: 98).

3.4. Sumber Data

3.4.1. Data primer

Data primer mengacu pada informasi yang diperoleh dari tangan pertama

(langsung dari narasumber) oleh peneliti yang berkaitan dengan variabel

penelitian untuk tujuan spesifik studi (Sekaran, 2009: 45). Data primer diperoleh

dari hasil pengisian kuesioner oleh responden mengenai data yang akan dianalisis.

3.4.2. Data sekunder

Data sekunder mengacu pada informasi yang dikumpulkan dari sumber

yang telah ada (Sekaran, 2009: 45). Data sekunder yang digunakan penelitian ini

adalah studi pustaka dan sumber lain yang relevan dengan penelitian ini serta data
41

organisasi seperti landasan pembentukan BPBD Kota Tarakan, struktur

organisasi, distribusi pegawai.

3.5. Teknik Pengumpulan Data

3.5.1. Metode Kuesioner

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah melalui kuesioner.

Kuesioner dapat diartikan sebagai suatu metode pengumpulan data yang

merupakan respon tertulis dari responden terhadap sejumlah pernyataan atau

pertanyaan yang sudah disusun sebelumnya (Sekaran, 2009: 62). Teknik

pengumpulan data dengan kuesioner dilakukan dengan cara menyebarkan

kuesioner kepada seluruh pegawai bidang pemadam kebakaran pada Badan

Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tarakan sebagai sampel dalam

penelitian dan diberi pertanyaan untuk dijawab, kemudian responden memilih

alternatif jawaban yang sudah disediakan sehingga responden tidak diberi

kesempatan menjawab diluar jawaban yang telah disediakan.

3.5.2. Metode Studi Pustaka

Metode ini dilakukan dengan membaca literatur/buku-buku relevan yang

berhubungan dengan penelitian yang sedang dilakukan (Kuncoro, 2004 : 28).

3.6. Uji Instrumen Penelitian

3.6.1. Uji Validitas

Uji validitas berfungsi untuk menguji valid atau tidaknya data yang

dikumpulkan dan ini merupakan syarat sahnya penelitian. Suatu instrumen

pengukuran dikatakan valid jika instrumen tersebut mempu mengukur apa yang
42

diukur (Indriantoro dan Supomo, 2012: 104). Koefisien validitas dicari dengan

mengkorelasikan skor yang diperoleh pada setiap item dengn skor total dari

masing-masing atribut, dengan menggunakan SPSS 16. Untuk menguji validitas

data diperoleh print out dimana besarnya perolehan Pearson Correlation nilai r

hitung lebih besar r tabel atau signifikan kurang dari 0,05 berarti data yang diperoleh

valid.

3.6.2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas untuk menunjukkan sejauhmana suatu alat ukur

memberikan hasil yang relatis sama apabila dilakukan pengukuran kembali pada

subyek yang sama (Indriantoro dan Supomo, 2012: 108). Uji reliabilitas yang

digunakan adalah dengan menggunakan Reliability analysis Statistic dengan

cronbach Alpha (). Jika nilai Cronbach Alpha () > 0,6 maka suatu konstruk

atau variabel dikatakan reliabel (Nunally dalam Ghozali, 2009: 94). Dalam

menguji reliabilitas alat ukur peneliti menggunakan program komputer SPSS 12.

3.7. Alat Analisis dan Pengujian Hipotesis

3.7.1. Alat Analisis

Alat analisis yang digunakan adalah model regresi linier berganda, dimaksudkan

untuk memprediksi kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variabel tidak

bebas. Rumus yang digunakan adalah (Djarwanto dan Subagyo, 2010: 299):

Y= a + b1X1 + b2X2 + e

Keterangan :

Y = Kinerja pegawai
X1 = Pengetahuan
X2 = Sikap kerja
a = bilangan konstan
43

b1, b2 = koefisien variabel X1, X2


e = error

3.7.2. Pengujian Hipotesis

Karena yang diuji dengan satu variabel bebas maka menggunakan uji t. Menguji

koefisien regresi variabel bebas terhadap variabel tidak bebas dengan tahapan

sebagai berikut:

1. Membuat formulasi hipotesis

Ho : b = 0; Artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas

terhadap variabel tidak bebas.

Ho : b 0; Artinya ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas

terhadap variabel tidak bebas.

2. Menggunakan level of significant = 0,05

3. Mencari t hitung dengan rumus (Djarwanto & Subagyo, 2010:194)

bi - i
t =
Sbi

Keterangan :

t = nilai koefisien regresi sampel ke-i


i = koefisien regresi populasi ke i
Sbi = standar error koefisien regresi

4. Keputusan

Ho diterima apabila ttabel < thitung < ttabel

Ho ditolak apabila thitung > ttabel atau thitung < -ttabel

Menguji koefisien regresi secara bersamaan dengan menggunakan uji F test

dengan tahapan sebagai berikut :


44

1) Membuat formula hipotesis

Ho : b1 = b2 = 0; Berarti tidak ada pengaruh yang signifikan secara bersama-

sama variabel bebas terhadap variabel tidak bebas.

Ha : b1 b2 0; Berarti ada pengaruh yang signifikan secara bersama-sama

variabel bebas terhadap variabel tidak bebas.

2) Menentukan level of significant = 0,05.

3) Mencari F hitung

MSR SSR / k
Fhitung (Kuncoro, 2004 : 83)
MSI SSE /( n k )

Keterangan :

Y y
2
SSR = Sum of squares due to regression = 1

= Sum of squares error = Y1 Y1


2
SSE
k = Jumlah variabel bebas
n = Jumlah sample
MSR = Mean squares due to regression
MSR = Mean squares due to error

4) Keputusan

Ho diterima apabila F hitung < F.tabel

Ho ditolak apabila F hitung > F.tabel

2.6.4. Analisis Koefisien Determinasi

Uji estimasi digunakan koefisien determinasi (R2). Koefisien determinasi

adalah bilangan yang menentukan besarnya hubungan antara variabel Y dengan

X, pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan

variasi terikat. Rumus dari koefisien determinasi adalah :

R2 = (TSS SEE) TSS = SSR/TSS (Kuncoro, 2004: 86)


45

Persamaan tersebut menunjukkan proporsi total jumlah kuadrat (TSS)

yang diterangkan oleh variabel bebas dalam model, sisanya dijelaskan variabel

lainnya yang tidak dijelaskan dalam model. Besarnya R2 adalah antara 0 sampai

dengan 1, bila R2 mendekatai 1 maka model yang dipilih mendekati kebenaran.

Вам также может понравиться