Вы находитесь на странице: 1из 1

C.

Sebuah alveoli terdiri dari tiga sel utama yang berbeda seperti sel
alveolar skuamosa, sel-sel epitel skuamosa dan sel alveolar besar. Sel-sel
epitel skuamosa juga disebut sel Tipe I dan sel-sel alveolar besar juga
dikenal sebagai sel Tipe II. Struktur dinding alveolar dibuat oleh sel-sel
alveolar skuamosa. Sel-sel epitel skuamosa membentuk kapiler yang
mencakup sekitar 70% dari daerah tersebut. Alveolus juga terdiri dari sel-
sel makrofag. Sel-sel ini membantu dalam menghancurkan berbagai benda
asing seperti bakteri, dll dan memiliki fungsi yang terkait dengan sistem
kekebalan tubuh.
Saluran pencernaan terdiri dari Mulut, pangkal kerongkongan
(faring),esofagus, lambung(ventrikulus), usus halus, usus besar, anus

Nefron terdiri dari badan malpighi, glomerulus, kapsula bowman, tubulus


kontortus proksimal, lengkung henle, tubulus kontortus distal dan tubulus
kolektivus

Sel protektif
Pada sistem integumen yakni pada manusia misalnya terdapat 3 lapisan
utama kulit yakni lapisan epidermis, lapisan dermis, lapisan hipodermis.
Lapisan epidermis terdiri dari stratum korneum yang terdiri daru 15-30
lapisan sel keratin, stratum lusidum yang terdiri dari sel terang dan sel
gepeng tanpa inti, stratum granulosum terdiri dari sel gepeng, stratum
spinosum yang terdiri sel langerhans, stratum basale terdiri sel berbentuk
kubus, sel pembentuk melanin dan sel basal. Dermis yang mengandung
pembuluh darah, akar rambut, ujung syaraf, kelenjar keringat, kelenjar
minyak. Hipodermis mengandung lemak.
Pada hewan misalnya sisik pisces epidermis terdapat stratum
germinativum (lapisan malphigi), dermis terkandung pembuluh darah,
saraf, dan jaringan pengikat dibedakan 5 jenis yaitu sisik plakoid, cosmoid,
ganoid, cycloid, dan ctenoid

D. Ketika sel-sel tubuh memerlukan suatu asupan, dia tidak bisa langsung mengambilnya dari cairan
ekstra sel, zat yang diperlukan akan diambil dari cairan interstisial yang dipasok oleh plasma darah.
Ketika sel perlu mengeluarkan sisa metabolisme misalnya karbondioksida tidak bisa juga langsung
dikeluarkan ke lingkungan eksternal, maka karbondioksida tersebut akan dikeluarkan ke cairan
interstisial. Agar sisa metabolisme pada cairan interstisial tidak menumpuk maka sisa metabolisme
tersebut dikeluarkan melalui plasma darah kemudian menuju alat-alat ekskresi dan akhirnya
dikeluarkan ke lingkungan eksternal.

Вам также может понравиться