Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
I
DAFTAR ISI
Lampiran
II
Kode/No : KBJ/UPMI/2015
AKPER PEMKAB PONOROGO
Tanggal :
Revisi :
KEBIJAKAN SPMI
KEBIJAKAN SPMI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Agar perguruan tinggi di Indonesia berperan serta meningkatkan daya saing bangsa
dalam era yang semakin kompetitif, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen DIKTI)
mencanangkan strategi jangka panjang perguruan tinggi. Strategi tersebut dikenal sebagai
Higher Education Long Term Strategy 2003-2010 (HELTS). Untuk merealisasikan strategi
tersebut DIKTI meluncurkan tiga kebijakan yaitu:
1) pemerataan dan perluasan akses;
2) peningkatan mutu, relevansi dan daya saing;
3) penguatan tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik.
Makna pokok dari ketiga kebijakan tersebut adalah proses pelaksanaan kegiatan
akademik yang meliputi pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Perguruan tinggi dituntut untuk meningkatkan kualitas, efektivitas, efisiensi dan produktivitas
secara terus menerus dalam melaksanakan kegiatan akademik sebagai roh dari paradigma
baru manajemen perguruan tinggi.
Hal tersebut menuntut komitmen yang tinggi dari para penyelenggara perguruan
tinggi untuk berubah ke arah yang lebih kondusif untuk mewujudkan daya saing yang tinggi.
Pemahaman tersebut menegaskan perlunya Akper Pemerintah Kabupaten Lahat
melaksanakan penjaminan mutu secara sistematis dan berkelanjutan. Pimpinan Akper
Pemerintah Kabupaten Lahat telah mempunyai komitmen yang tinggi untuk melaksanakan
Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (SPM-PT) yang digagas oleh DIKTI.
Menurut Crosby (1979) dan Salis (1993), mutu pendidikan tinggi berarti pencapaian
tujuan pendidikan dan kompetensi lulusan yang telah ditetapkan oleh institusi pendidikan
tinggi di dalam rencana strategisnya, atau kesesuaian dengan standar yang telah
ditetapkan. Penjaminan Mutu (Quality Assurance) adalah keseluruhan aktivitas dalam
berbagai bagian dari sistem untuk memastikan bahwa mutu layanan yang diberikan atau
produk atau layanan yang dihasilkan selalu konsisten sesuai dengan yang
direncanakan/dijanjikan. Dalam penjaminan mutu terkandung proses penetapan dan
pemenuhan standar mutu pengelolaan pendidikan secara konsisten dan berkelanjutan,
sehingga seluruh pihak yang berkepentingan memperoleh kepuasan.
Sistem Penjaminan Mutu Akper Pemerintah Kabupaten Lahat adalah penjaminan
mutu yang terdiri dari bagian-bagian yang saling terkait. Bagian-bagian tersebut adalah:
organisasi, dokumentasi dan siklus implementasi.
2
1. Visi, Misi dan Tujuan Akper Pemkab Lahat
a. Visi
Dihasilkan tenaga kesehatan yang handal dan bermutu menuju Indonesia
sehat
b. Misi
i. Menyelenggarakan pendidikan yang kompetitif guna meningkatkan
kualitas pendidikan keperawatan
ii. Menyelenggarakan penelitian dalam bidang keperawatan dan guna
menunjang pengembangan ilmu keperawatan gawat darurat dan
kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
iii. Melaksanakan pengabdian pada masyarakat mengacu pada program
pemerintah di bidang kesehatan serta sesuai dengan kebutuhan
masyarakat.
c. Tujuan
3
3. Luas Lingkup Kebijakan SPMI.
4
h. UPMI adalah Unit Penjamin Mutu Internal yang berada dan bertanggung
jawab kepada direktur Akper pemkab Lahat yang bertugas mengkoordinir ,
memfasilitasi dan menggerakkan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
penjamin mutu Akper Pemkab Lahat secara internal.
i. Gugus Kendali Mutu (GKM) adalah unit kerja UPMI di lingkungan Akper
pemkab Lahat yang imbaded dengan tugas struktural masing-masing oleh
karenanya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada atasan masing-
masing.
5
BAB II
Dengan semangat Do The Best for God, peoples and NKRI, Civitas Akademika
Akper Pemkab Lahat memiliki komitmen melaksanakan Sistem Penjamin Mutu
akademik dan Non akademik secara berkesinambungan untuk memberi kepuasan
kepada stakeholder.
2. Kebijakan Akademik
a. Pendidikan di Akper Pemkab Lahat diarahkan untuk menghasilkan lulusan
yang berkompeten, berakhlak mulia dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa serta memiliki keunggulan
b. Akper Pemkab Lahat mensyaratkan pengelolaan pendidikan yang senantiasa
melakukan peningkatan mutu secara berkesinambungan. Peningkatan mutu
ini dilakukan dengan selalu menjaga terpeliharanya siklus pengelolaan
pendidikan tinggi yang lengkap dan sesuai harapan masyarakat
c. Pengembangan program studi harus mengacu pada rencana strategis Akper
pemkab Lahat dan disertai inovasi terhadap metode dan substansi
pembelajaran serta peningkatan infrastruktur, perangkat lunak dan perangkat
keras yang diperlukan. Pengembangan dalam jangka menengah dan jangka
panjang, Akper Pemkab Lahat diarahkan untuk menjadi Akademi terbaik
yang ada di Lahat.
d. Pelaksanaan pendidikan di lingkungan Akper Pemkab Lahat hendaknya
dirancang dengan mempertimbangkan pergeseran paradigma pendidikan
yang semula lebih focus pada dosen (teacher oriented) ke focus pada
Peserta didik (student oriented). Porsi pembelajaran yang berbasis
kompetensi hendaknya ditingkatkan secara berkelanjutan.
e. Evaluasi terhadap program pendidikan harus dilakukan secara sistematik,
terstruktur, periodik dan berkesinambungan dengan menggunakan alat ukur
yang dapat diterima dan dikembangkan dalam rangka percepatan Akper
Pemkab Lahat menjadi Terbaik di Lahat
f. Peningkatan mutu pendidikan di Akper Pemkab Lahat didasarkan pada 3
pilar kebijakan pengembangan proses pembelajaran, yaitu:
i. Materi pembelajaran lebih didekatkan dengan persoalan nyata,
melatih identifikasi persoalan dan strategi penyelesaian masalah
6
ii. Dorongan pemanfaatan teknologi informasi dan Komunikasi (TIK)
yang tersedia
iii. Berbasis inovasi yang membuka akses peningkatan kreativitas
g. Kebijakan mutu ini harus dipahami oleh seluruh Civitas Akademika, sehingga
dapat memberikan kontribusi terhadap pencapaian
7
6. Managemen Kendali Mutu PDCA (Plan, Do, Check, Action)
Dengan model ini, maka Akper Pemkab Lahat akan menetapkan terlebih
dahulu tujuan yang ingin dicapai melalui strategi dan serangkaian aktivitas yang
tepat. Kemudian, terhadap pencapaian tujuan melalui strategi dan aktivitas
tersebut akan selalu dimonitor secara berkala, dievaluasi, dan dikembangkan ke
arah yang lebih baik secara berkelanjutan.
Dengan model manajemen PDCA, maka setiap unit dalam lingkungan
Akper Pemkab Ponorogo secara berkala harus melakukan proses evaluasi diri
untuk menilai kinerja unitnya sendiri dengan menggunakan standar dan prosedur
yang telah ditetapkan.
Hasil evaluasi diri akan dilaporkan kepada pimpinan unit, seluruh staf
pada unit bersangkutan, dan kepada Direktur Akper Pemkab Lahat. Terhadap
hasil evaluasi diri pimpinan unit dan Direktur akan membuat keputusan tentang
langkah atau tindakan yang harus dilakukan untuk memperbaiki dan
meningkatkan mutu.
Melaksanakan SPMI dengan model manajemen PDCA juga
mengharuskan setiap unit kerja bersikap terbuka, kooperatif, dan siap untuk
diaudit atau diperiksa oleh tim auditor internal yang telah mendapat pelatihan
khusus tentang audit SPMI.
Audit yang dilakukan setiap akhir tahun akademik akan direkam dan
dilaporkan kepada pimpinan unit dan Direktur Akper Pemkab Lahat, untuk
kemudian diambil tindakan tertentu berdasarkan hasil temuan dan rekomendasi
dari tim auditor.
Semua proses di atas dimaksudkan untuk menjamin bahwa setiap
kegiatan penyelenggaraan pendidikan tinggi pada Akper Pemkab Lahat terjamin
mutunya, dan bahwa PMI Akper Pemkab Lahat selalu dievaluasi untuk
menemukan kekuatan dan kelemahannya sehingga dapat dilakukan perubahan
ke arah perbaikan secara berkelanjutan.
Hasil pelaksanaan SPMI dengan basis model PDCA adalah kesiapan
prodi di lingkungan Akper Pemkab Lahat untuk mengikuti proses akreditasi atau
penjaminan mutu eksternal oleh BANPT.
8
Model Manajemen Mutu (Plan, Do, Chec, Action)
9
mutu,SOP, instruksi Kerja dan Formulir-formulir yang selaras
dengan keadaan sosial-budaya kampus Akper Pemkab Lahat.
iii. Mengkoordinir pelaksanaan monitoring system penjamin mutu
akademik dan non-akademik
iv. Mengkoordinir pelaksanaan audit dan evaluasi pelaksanaan
system penjaminan mutu akademik dan non-akademik
v. Melaporkan pelaksanaan system penjaminan mutu kepada
Direktur
vi. Dalam pelaksanaan tugasnya, Ketua UPMI dibantu oleh sekretaris
dan Gugus Kendali Mutu yang sekaligus bertugas di bidang audit
Mutu
c. Sekretaris LPMI bertugas:
i. Mengelola surat masuk dan surat keluar UPMI
ii. Menyusun laporan sesuai jadwal
iii. Memfasilitasi rapat-rapat UPMI
iv. Aktif bekerjasama dengan pihak-pihak terkait
d. GKM bertugas dan Bidang Audit, Perbaikan dan standarisasi bertugas:
i. Menyusun manual mutu meliputi: penetapan standar, pelaksanaan,
pengendalian dan peningkatanan standar
ii. Menyusun SOP penetapan standar, pelaksanaan, pengendalian,
dan peningkatan standar
iii. Menyusun instruksi kerja dan formulir yang relevan di UPMI
iv. Mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan manual dan standar
mutu
v. Melaksanakan audit mutu bekerjasama dengan tim audit internal
vi. Melakukan perbaikan standar secara berkelanjutan
vii. Mengevaluasi pemenuhan standar akademik dan non-akademik
viii. Melakukan revisi dan peningkatan standar secara berkelanjutan
ix. Menyusun laporan
10
Struktur Organisasi UPMI
DIREKTUR
KETUA UPMI
SEKRETARIS UPMI
11
BAB III
12
i. SOP/UPMI/V.06.A/2012 Standar Pengajuan Anggaran Belanja Rutin
Alat dan Bahan praktikum Laboratorium
ii. SOP/UPMI/V.06.B/2011 Standar Pengadaan Barang Laboratorium
keperawatan
iii. SOP/UPMI/V.06.C/2011 Standar Inventarisasi Alat laboratorium
iv. SOP/UPMI/V.06.D/2011 Standar Pemeliharaan Alat Laboratorium
Keperawatan
v. SOP/UPMI/V.06.E/2011 Standar Keamanan dan Keselamatan kerja (K3)
g. SOP/UPMI/V.07/2010 Standar Pengadaan Barang
h. SOP/UPMI/V.08/2010 Standar Perbaikan Barang Inventaris
6. Standar Pengelolaan: SOP/UPMI/VI
a. SOP/UPMI/VI.01/2011 Standar Pengangkatan Pembantu Direktur
b. SOP/UPMI/VI.02/2011 Standar Pengangkatan Kaprodi dan Sekprodi
c. SOP/UPMI/VI.03/2011 Standar Penerimaan Dosen dan Tenaga
Kependidikan Non-PNS
d. SOP/UPMI/VI.04/2011 Standar pemberhentian Dosen dan Tenaga
kependidikan Non-PNS
e. SOP/UPMI/VI.05/2011 Standar Dosen dan Tenaga kependidikan Non-PNS
7. Standar Keuangan: SOP/UPMI/VII
a. SOP/UPMI/VII.01/2011 Standar Pengelolaan Keuangan : Penerimaan
b. SOP/UPMI/VII.02/2011 Standar Pengelolaan Keuangan : Pengeluaran
8. Standar Penilaian pendidikan: SOP/UPMI/VIII
a. SOP/UPMI/VIII.01/2010 Standar Penilaian Pendidikan Oleh Dosen
9. Standar penelitian: SOP/UPMI/IX
a. SOP/UPMI/IX.01/2010 Standar Penelitian
10. Standar Pengabdian Masyarakat: SOP/U PMI/X
a. SOP/UPMI/X.01/2010 Standar Pengabdian masyarakat
11. Standar Kerjasama: SOP/UPMI/XI
a. SOP/UPMI/XI.01/2012 Standar Kerjasama
13
Bab IV
PENUTUP
1. Statuta
2. Kode Etik Sivitas Akademi
3. Renstra
4. Renop
5. Standar-Standar yang telah ditetapkan (Standar Akademik dan Non Akademik)
Ditetapkan di : Lahat
Pada tanggal : Januari 2015
14
Rujukan:
2. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi - Higher Education Long Term Strategy tahun 2003-2010
4. Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Sistem Penjaminan Mutu
Perguruan Tinggi, 2008
9. Undang-Undang Nomor. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara
No.78, 2003 Tambahan Lembaran Negara No. 4301).
15
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
(SOP)
16
1. STANDAR ISI
17
STANDART OPERATING PROCEDURES
KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM
18
AKADEMI KEPERAWATAN DOKUMEN LEVEL KODE DOKUMEN
AKADEMI SOP/UPMI/I.01/2011
PEMERINTAH KABUPATEN
LAHAT
19
5. PROSEDUR : 1. Peninjauan kurikulum bisa berdasarkan tracer study terlebih
dahulu
2. Senat akademik mengadakan rapat untuk peninjauan kurikulum
dengan menghadirkan seluruh dosen yang terlibat dalam
pembelajaran, alumnus, pengguna, dan mahasiswa
3. Senat akademik memberikan usulan kepada direktur untuk
melakukan peninjauan kurikulum
4. Direktur membentuk Tim Peninjau Kurikulum yang berfungsi
untuk mengevaluasi dan merestrukturisasi kurikulum
5. Bila kurikulum masih relevan dengan kebutuhan yang
berkembang di masyarakat maka kurikulum yang ada dapat
dilanjutkan kembali. Dan bila perlu dilakukan perbaikan maka
dapat diusulkan untuk dilakukan restrukturisasi
6. Tim peninjau kurikulum membuat draft perbaikan kurikulum
7. Bidang Akademik membuat Draf perbaikan kurikulum .
8. Selanjutnya Direktur mensahkan draf tersebut untuk
disoialisasikan dan digunakan kurikulum kepada seluruh civitas
akademik.
6. Penanggung : 1. Senat Akademik
jawab 2. Direktur
3. Pembantu Direktur I
7. Bagan Alur : (halaman 21)
Prosedur
Tracer study
Senat Akademik
Mengadakan rapat
kurikulum
Direktur
Membentuk Tim
Peninjau
Tim Peninjau
Uji Kurikulum
No
Relevansi Melakukan peninjauan
Kurikulum
Yes
Direktur
Mensyahkan
kurikulum
Direktur
Mendemonstrasikan
Kurikulum
Pudir I
Mensosialisasikan
kurikulum
20
Selesai
8. Catatan : Peninjauan kurikulum maksimal sekali dalam 3 tahun
9. Dokumen terkait : 1. Pedoman Penyusunan Kurikulum.
2. Standar Kompetensi lulusan
21
AKADEMI KEPERAWATAN DOKUMEN LEVEL KODE DOKUMEN
AKADEMI SOP/UPMI/I.02/2015
PEMERINTAH KABUPATEN
LAHAT
22
7. Penanggung jawab : 1. Direktur
2. Pudir I Bidang Akademik
3. Dosen penanggung Jawab Mata Kuliah
23
AKADEMI KEPERAWATAN DOKUMEN LEVEL KODE DOKUMEN
AKADEMI SOP/LPMI/I.03/2011
PEMERINTAH KABUPATEN
PONOROGO
24
5. REFERENSI : Kepmendiknas 232 tahun 2000
SRI HARTATI, SKM., M.M YOSYI EKA SYARIANTI, S.Kep., Ners EKA HARYANTI, S.Pd., M.Kes
NIP. 19770224 200701 2 003 NIP.19790323 200701 2 007 NIP. 19740329 199803 2 002
25
AKADEMI KEPERAWATAN DOKUMEN LEVEL KODE DOKUMEN
AKADEMI STD/LPMI/I.04/2011
PEMERINTAH KABUPATEN
LAHAT
26
3. Ditentukan tahun ajaran baru berdasarkan ketentuan
yang berlaku masing-masing berdasarkan semester
genap atau ganjil.
4. Dilakukan perhitungan untuk jadwal
perkuliahan,praktikum dan praktek lapangan. membuat
daftar nama dosen dan koordinator mata kuliah beserta
tim dosen mata kuliah.
5. Kalender Akademik dibuat oleh bagian kurikulum
dibantu Urusan Akademik sebelum Yudisium
6. Diajukan direktur dan disetujui oleh direktur
7. Setelah yudisium bagian akademik mengumumkan ke
mahasiswa ttg kalender akademik dan jumlah SKS yang
ditempuh pada semester berikutnya, serta bekerjasama
dengan bag Tata Usaha untuk diedarkan kalender
akademik tersebut ke para dosen pengajar, sebelum
perkuliahan
7. PENANGGUNG JAWAB : 1. Direktur Akper
2. Pudir I Bidang Akademik
3. Kaur Kurikulum
SRI HARTATI, SKM., M.M YOSYI EKA SYARIANTI, S.Kep., Ners EKA HARYANTI, S.Pd., M.Kes
NIP. 19770224 200701 2 003 NIP.19790323 200701 2 007 NIP. 19740329 199803 2 002
27
2. STANDAR PROSES
28
AKADEMI KEPERAWATAN DOKUMEN LEVEL KODE DOKUMEN
AKADEMI SOP/LPMI/II.01/2011
PEMERINTAH KABUPATEN
LAHAT
29
tepat untuk mencapai tujuan perkuliahan, dengan
menggunakan fasilitas, peralatan, dan alat bantu yang
tersedia secara efektif dan efisien.
14. Irama proses pembelajaran harus memperhatikan
kurikulum, kemampuan mahasiswa dan pengalaman
belajar sebelumnya yang bervariasi, serta kebutuhan
khusus bagi mahasiswa yang memiliki kemampuan
belajar cepat maupun lambat.
15. Harus diperkaya melalui lintas kurikulum, hasil-hasil
penelitian dan penerapannya.
16. Harus diarahkan pada pendekatan kompetensi supaya
dapat menghasilkan lulusan yang :
a. Mudah beradaptasi
b. Memiliki motivasi
c. Kreatif dan Inovatif.
d. Mandiri
e. Mempunyai etos kerja yang tinggi.
f. Memahami arti belajar seumur hidup.
g. Berfikir logis dalam menyelesaikan masalah.
4. DEFINISI : 1. UTS = Ujian Tengah Semester
2. UAS = Ujian Akhir Semester
3. RPP = Rancangan Proses Pembelajaran
5. REFERENSI : Kepmendiknas 232 tahun 2000
30
13. Bidang Akademik memasukkan nilai mahasiswa ke
Lembar Rekap Nilai dan Komputer
14. Nilai dapat diakses mahasiswa melalui internet.
7. BAGAN DAN ALUR : Direktur mengadakan rapat menetapkan PJMK
SRI HARTATI, SKM., M.M YOSYI EKA SYARIANTI, S.Kep., Ners EKA HARYANTI, S.Pd., M.Kes
NIP.19790323 200701 2 007 NIP. 19740329 199803 2 002
NIP. 19770224 200701 2 003
31
AKADEMI KEPERAWATAN DOKUMEN LEVEL
KODE DOKUMEN
SOP/LPMI/II.02/2011
AKADEMI
PEMERINTAH KABUPATEN
LAHAT
32
6. PROSEDUR : 1. Kaprodi mengadakan rapat dosen untuk menetapkan
Penganggung jawab mata kuliah yang harus diprogram
mahasiswa pada semester yang akan berjalan
2. Dosen PJMK melengkapi mata kuliah yang diampunya
dengan silabus dan RPP
3. Dosen melaksanakan proses pembelajaran tatap muka
dan praktikum sesuai jadwal yang ditetapkan
koordinator mata kuliah yang sesuai standar kurikulum
4. Jika dosen tidak dapat melaksanakan proses
pembelajaran sesuai jadwal yang ditetapkan harus
menggantinya di hari lain sampai terpenuhi proses
pembelajaran, berkoordinasi dengan bagian Akademik.
5. Pada pertengahan semester atau waktu yang telah
ditentukan bidang akademik, dosen melaksanakan
ujian tengah semester (UTS)
6. Jika mata kuliah mengandung praktikum,
pelaksanaannya dapat ditetapkan sesuai dengan jadwal
terstruktur maupun tersendiri dilakukan koordinasi
dengan bagian laboratorium
7. Pelaksanaan praktikum atau ujian laboratorium
dimasukkan ke dalam penilaian yaitu nilai laboratorium
8. Setelah proses perkuliahan pada semester yang
ditempuh berakhir maka dosen melaksanakan ujian
akhir semester (UAS) sesuai jadwal yang ditetapkan
9. Dosen mengisi daftar nilai mahasiswa untuk mata kuliah
yang bersangkutan meliputi nilai tugas, nilai ujian
laboratorium, nilai UTS dan UAS ke bidang akademik
paling lambat satu minggu setelah ujian dilaksanakan.
10. Bidang akademik menetapkan jadwal kegiatan yudisium
7. BAGAN DAN ALUR :
Dosen Membuat RPP
Yudisium
33
belum terpenuhi
SRI HARTATI, SKM., M.M YOSYI EKA SYARIANTI, S.Kep., Ners EKA HARYANTI, S.Pd., M.Kes
NIP. 19770224 200701 2 003 NIP.19790323 200701 2 007 NIP. 19740329 199803 2 002
34
AKADEMI KEPERAWATAN DOKUMEN LEVEL KODE DOKUMEN
AKADEMI SOP/LPMI/II.03/2011
PEMERINTAH KABUPATEN
LAHAT
35
membuat rencana tindak lanjut untuk perbaikan proses
pembelajaran dan didokumentasikan dengan baik
6. Mahasiswa yang belum memenuhi kehadiran sesuai
aturan kehadiran 75 % maka menghadap ke Urusan
untuk mencari solusi permasalahan
SRI HARTATI, SKM., M.M YOSYI EKA SYARIANTI, S.Kep., Ners EKA HARYANTI, S.Pd., M.Kes
NIP. 19770224 200701 2 003 NIP.19790323 200701 2 007 NIP. 19740329 199803 2 002
36
AKADEMI KEPERAWATAN DOKUMEN LEVEL KODE DOKUMEN
AKADEMI SOP/LPMI/II.04/2011
PEMERINTAH KABUPATEN
LAHAT
5. REFERENSI : -
37
7. BAGAN DAN ALUR :
Urusan akademik membuat jadwal UTS/UAS
10. DOKUMEN TERKAIT : Buku Pedoman KBK, kurikulum institusi dan bahan materi
Pengelola Penyelenggara Pendidikan Tinggi Kemendikbud.
SRI HARTATI, SKM., M.M YOSYI EKA SYARIANTI, S.Kep., Ners EKA HARYANTI, S.Pd., M.Kes
NIP. 19770224 200701 2 003 NIP.19790323 200701 2 007 NIP. 19740329 199803 2 002
38
AKADEMI KEPERAWATAN DOKUMEN LEVEL KODE DOKUMEN
AKADEMI SOP/LPMI/II.05/2011
PEMERINTAH KABUPATEN
PONOROGO
39
7. BAGAN DAN ALUR :
Dosen membuat RPP sesuai dengan mata kuliah dan berdasarkan
silabus yang telah dibuat PJMK
SRI HARTATI, SKM., M.M YOSYI EKA SYARIANTI, S.Kep., Ners EKA HARYANTI, S.Pd., M.Kes
NIP. 19770224 200701 2 003 NIP.19790323 200701 2 007 NIP. 19740329 199803 2 002
40
AKADEMI KEPERAWATAN DOKUMEN LEVEL KODE DOKUMEN
AKADEMI SOP/UPMI/II.06/2011
PEMERINTAH KABUPATEN
LAHAT
41
9. Pada pelaksanaan Wisuda UAAK menerbitkan buku
lulusan
10. Bagi mahasiswa yang berprestasi akan mendapat
sertifikat dan tali asih dari Direktur Akper PemkabLahat.
Wisuda
SRI HARTATI, SKM., M.M YOSYI EKA SYARIANTI, S.Kep., Ners EKA HARYANTI, S.Pd., M.Kes
NIP. 19770224 200701 2 003 NIP.19790323 200701 2 007 NIP. 19740329 199803 2 002
42
3. Standar Kompetensi Lulusan
43
AKADEMI KEPERAWATAN DOKUMEN LEVEL KODE DOKUMEN
AKADEMI SOP/LPMI/III.01/2011
PEMERINTAH KABUPATEN
LAHAT
2. RUANG LINGKUP : Prosedur ini berlaku bagi semua mahasiswa yang telah
menyelesaikan proses pembelajaran di semua Tingkat
semester pada Akademi Keperawatan Lahat
44
penguji pada masing-masing area mata kuliah
4. Bidang akademik mengumumkan hasil rekapan
kompetensi yang dicapai tiap mahasiswa yang
diperoleh dari masing-masing koordinator mata kuliah
dan koordinator praktik klinik
5. Mahasiswa yang belum mencapai 29 kompetensi maka
mahasiswa tersebut wajib memenuhi kompetensi yang
belum dicapai sebelum pelaksanaan yudisium semester
6
6. Mahasiswa yang telah mencapai 29 kompetensi dan
sudah menyelesaikan semua tugas akhir program maka
mahasiswa tersebut dapat mengikuti yudisium akhir
program
7. Bidang akademik memasukkan nilai akhir program
berupa transkrip dan mahasiswa melakukan cek
nilainya
8. Mahasiswa yang telah mengikuti yudisium akhir
program oleh direktur akademi keperawatan Lahat
dibuatkan Surat Keputusan Direktur untuk digunakan
sebagai bahan mengikuti uji kompetensi
9. CATATAN : Bagi Dosen yang jenjang pendidikan S-1 harus studi lanjut
Magister yang satu rumpun ilmu.
SRI HARTATI, SKM., M.M YOSYI EKA SYARIANTI, S.Kep., Ners EKA HARYANTI, S.Pd., M.Kes
NIP. 19770224 200701 2 003 NIP.19790323 200701 2 007 NIP. 19740329 199803 2 002
45
4. STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
46
AKADEMI KEPERAWATAN DOKUMEN LEVEL KODE DOKUMEN
AKADEMI SOP/LPMI/IV.01/2011
PEMERINTAH KABUPATEN
LAHAT
47
4. Pemenuhan kualifikasi akademik :
a. Diangkat oleh Pejabat yang berwenang atau oleh
Direktur
b. Mempunyai ijazah minimum Sarjana keperawatan
atau magister keperawatan atau sesuai dengan
materi yang diasuhnya.
Jabatan Fungsional
8. PENANGGUNG JAWAB : 1. Direktur
2. Pembantu Direktur
3. Dosen
9. CATATAN : Bagi Dosen yang jenjang pendidikan S-1 harus studi lanjut
Magister yang satu rumpun ilmu.
48
AKADEMI KEPERAWATAN DOKUMEN LEVEL KODE DOKUMEN
AKADEMI SOP/UPMI/IV.02/2016
PEMERINTAH KABUPATEN
LAHAT
49
6. PROSEDUR : Pemenuhan kompetensi dosen :
1. Minimal berijazah S.I
2. Mengajukan uji kompetnsi untuk memperoleh sertifikat
pendidik.
50
AKADEMI KEPERAWATAN DOKUMEN LEVEL KODE DOKUMEN
AKADEMI SOP/LPMI/IV.03/2010
PEMERINTAH KABUPATEN
LAHAT
51
8. PENANGGUNG JAWAB : 1. Direktur
2. Pudir
3. Dosen
9. CATATAN : Bagi dosen yang belum mempunyai sertifikat keahlian agar
segera menyesuaikan
52
AKADEMI KEPERAWATAN DOKUMEN LEVEL KODE DOKUMEN
AKADEMI SOP/UPMI/IV.04/2015
PEMERINTAH KABUPATEN
LAHAT
53
9. CATATAN : Rasio dosen terhadap mahasiswa diupayakan 1 : 13
54
5. STANDAR SARANA PRASARANA
55
STANDART OPERATING PROCEDURES
REGISTRASI ANGGOTA PERPUSTAKAAN
56
AKADEMI KEPERAWATAN DOKUMEN LEVEL KODE DOKUMEN
AKADEMI SOP/UPMI/V.02.A/2015
PEMERINTAH KABUPATEN
PONOROGO
57
pencarian sumber-sumber informasi
6. Pustakawan adalah seseorang yang bekerja di suatu
perpustakaan yang mempunyai pendidikan formal
ilmu perpustakaan dan mengetahui seluk beluk tata
cara pengolahan suatu perpustakaan
7. Petugas bagian sirkulasi adalah petugas-petugas
perpustakaan yang memberikan pelayanan berupa
jasa peminjaman dan pengembalian buku
8. Anggota perpustakaan adalah seluruh civitas
akademika Akper pemkab Lahat baik dosen,
karyawan, dan mahasiswa
9. Anggota luar biasa adalah anggota Perpustakaan
Akper Pemkab. Ponorogo yang keanggotaannya
bersifat sementara dalam jangka waktu yang telah
ditentukan dan terikat oleh beberapa peraturan yang
telah ditetapkan oleh Kepala Perpustakaan dan
disyahkan oleh Direktur Akper. Anggota luar biasa ini
terdiri dari pengguna umum dari instansi/ perguruan
tinggi lain yang telah mendaftar sebagai anggota
Perpustakaan Akper Pemkab. Ponorogo.
10. KTA adalah singkatan dari Kartu Tanda Anggota,
merupakan identitas resmi yang dikeluarkan oleh
Kepala Perpustakaan Akper Pemkab Lahat sebagai
bukti keanggotaan dan hanya dapat digunakan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di
perpustakaan. KTA ini harus dibawa setiap
berkunjung dan menggunakan fasilitas perpustakaan.
58
yang sudah diisi
7. Petugas melakukan entry data anggota berdasarkan
isian form
8. Petugas mencetak KTA (Kartu Tanda Anggota)
9. Calon anggota melakukan registrasi online ke alamat
email perpustakaan
10. Petugas mengecek email dari anggota
Jika data belum benar, calon anggota diminta
registrasi ulang
Jika data sudah benar, petugas menyerahkan
KTA calon anggota
11.Calon anggota resmi menjadi anggota perpustakaan
12. Proses registrasi selesai
59
STANDART OPERATING PROCEDURES
PENGOLAHAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN DENGAN SOFTWARE SLiMS
60
AKADEMI KEPERAWATAN DOKUMEN LEVEL KODE DOKUMEN
AKADEMI SOP/LPMI/V.02.B/2016
PEMERINTAH KABUPATEN
LAHAT
STANDART OPERATING PROCEDURE Tanggal berlaku
1 Januari 2016
PENGOLAHAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN DENGAN SOFTWARE SLiMS
Tanggal Revisi
61
klasifikasi persepuluhan deway
7. Barcode register adalah nomor seri buku yang dibuat
dengan fontasi barcode dan dicetak secara otomatis oleh
program pada saat melakukan entry data buku
8. Kartu buku adalah salah satu perlengkapan suatu buku
yang didalamnya berisi keterangan perpustakaan baik
nama, alamat serta nomor telpon dan keterangan nomor
anggota perpustakaan dan tanggal kembali koleksi. Jadi
dengan adanya kartu buku pengguna perpustakaan dapat
mengetahui kapan buku yang dipinjam tersebut harus
dikembalikan
9. Kantong Buku adalah kantong yang diletakkan pada
bagian akhir buku. Kantong ini lazimnya digunakan
sebagai tempat meletakkan slip pengembalian
62
13. Mencetak kartu buku
14. Menempel kartu buku pada kantong buku
15. Buku dimasukkan ke dalam rak sesuai dengan nomor
klasifikasi dan kode rak masing-masing
16. Proses pengolahan selesai
63
64
65
STANDART OPERATING PROCEDURES
PEMINJAMAN BUKU PERPUSTAKAAN
66
AKADEMI KEPERAWATAN DOKUMEN LEVEL KODE DOKUMEN
AKADEMI SOP/UPMI/V.02.C/2016
PEMERINTAH KABUPATEN
LAHAT
67
6. Pustakawan adalah seseorang yang bekerja di suatu
perpustakaan yang mempunya pendidikan formal ilmu
perpustakaan dan mengetahui seluk beluk tata cara
pengolahan suatu perpustakaan
7. Petugas bagian sirkulasi adalah petugas petugas
perpustakaan yang memberikan pelayanan berupa jasa
peminjaman dan pengembalian buku
8. Proses peminjaman adalah suatu proses dimana pengguna
perpustakaan baik mahasiswa, dosen (baik dosen tetap
maupun dosen tidak tetap) serta karyawan dapat meminjam
koleksi buku umum yang ada di perpustakaan dengan
ketentuan sebagai berikut : untuk mahasiswa peminjaman
buku maksimal tiga buku sedangkan untuk , dosen (baik
dosen tetap maupun dosen tidak tetap) serta karyawan
maksimal enam buku.
9. Koleksi adalah jenis-jenis sumber informasi yang berada di
perpustakaan baik berupa buku, majalah, Koran maupun
jurnal ilmiah. Di perpustakaan Akademi Keperawatan
Pemerintah Kabupaten Lahat koleksi dibedakan menjadi
empat yaitu koleksi umum, koleksi khusus, koleksi referensi,
dan koleksi reserve/tendon/cadangan. Koleksi umum
adalah semua koleksi buku-buku yang bisa dipinjam oleh
pengguna perpustakaan, koleksi khusus adalah koleksi
yang jumlahnya terbatas, hanya dapat dipinjam dalam
jangka waktu tertentu dan tidak boleh difotokopi. koleksi
referensi adalah koleksi yang tidak dapat dipinjam, hanya
bisa dibaca ditempat, yang termasuk koleksi ini adalah
kamus, ensiklopedi dan Karya Tulis Ilmiah (KTI). Koleksi
reserve/tendon/cadangan adalah koleksi yang disediakan
sebagai cadangan apabila suatu koleksi tidak tersedia di rak
koleksi karena sedang dipinjam semua oleh pengguna.
10. Status buku adalah keberadaan koleksi buku di
perpustakaan Akademi Keperawatan Pemerintah
Kabupaten Lahat, apakah statusnya ada di perpustakaan
atau belum dipinjam dan apakah statusnya sedang dipinjam
oleh pengguna perpustakaan Akademi Keperawatan
Pemerintah Kabupaten Lahat
11. Katalog Online adalah seperangkat computer yang
digunakan untuk mencari koleksi buku di perpustakaan
Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten Lahat.
Computer tersebut berisi informasi buku serta lokasi buku
dimana buku tersebut disimpan serta status buku. Dengan
adanya katalog online sangat memudahkan pengguna
dalam pencarian buku di perpustakaan Akademi
Keperawatan Pemerintah Kabupaten Lahat
12. Lokasi buku adalah suatu keterangan tentang tempat
penyimpanan buku. Di perpustakaan Akademi Keperawatan
Pemerintah Kabupaten Lahat buku ditempatkan pada suatu
rak-rak buku dengan system penataannya berdasarkan
klasifikasi kurikulum diploma III keperawatan, yaitu : MPK
(Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian), MKK (Mata
Kuliah Keilmuan dan Ketrampilan), MKB (Mata Kuliah
Keahlian Berkarya), MPB (Mata Kuliah Perilaku Berkarya),
MBB (Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat)
68
4. REFERENSI : 1. UU perpustakaan No. 43 tahun 2007 pada bab V tentang
layanan perpustakaan
2. SK pendirian Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten
Lahat
3. SK Direktur Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten
Lahat No. tahun tentang tata tertib Pelayanan
Perpustakaan Akademi Keperawatan Pemerintah
Kabupaten Lahat
6. DISTRIBUSI : Semua bagian di lingkungan Akademi Keperawatan
Pemerintah Kabupaten Lahat
7. PROSEDUR : 1. Pengguna baik mahasiswa, dosen (baik dosen tetap
maupun tidak tetap) dan karyawan datang ke perpustakaan
2. Mencari buku yang diinginkan melalui katalog online
3. Mencatat informasi tentang buku yang dicari melalui katalog
online, pada sebuah kertas yang telah disediakan. Informasi
tersebut berisi tentang informasi buku, lokasi buku serta
status buku apa ada di perpustakaan atau sedang di pinjam
oleh pengguna perpustakaan yang lain
4. Mencari buku yang diinginkan pada rak sesuai dengan
informasi di katalog online
5. Membawa buku yang diinginkan serta menyerahkan Kartu
Tanda Anggota (KTA) perpustakaan kepada petugas
perpustakaan khususnya petugas sirkulasi
6. Petugas memprose buku yang akan dipinjam dan
menyerahkan buku tersebut kepada pengguna
perpustakaan baik mahasiswa, dosen (baik dosen tetap
maupun tidak tetap) dan karyawan yang bersangkutan
7. Proses peminjaman selesai dan buku dapat dibawa pulang
oleh pengguna perpustakaan, baik mahaiswa, dosen (baik
dosen tetap maupun dosen tidak tetap) dan karyawan
Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten Lahat
69
STANDART OPERATING PROCEDURES
PENGEMBALIAN DAN PERPANJANGAN BUKU PERPUSTAKAAN
70
AKADEMI KEPERAWATAN DOKUMEN LEVEL KODE DOKUMEN
AKADEMI SOP/LPMI/V.02.D/2016
PEMERINTAH KABUPATEN
PONOROGO
71
formal ilmu perpustakaan dan mengetahui seluk beluk
tata cara pengolahan suatu perpustakaan
7. Petugas bagian sirkulasi adalah petugas petugas
perpustakaan yang memberikan pelayanan berupa jasa
peminjaman dan pengembalian buku
8. Proses pengembalian adalah suatu proses dimana
pengguna perpustakaan baik mahasiswa, dosen (baik
dosen tetap maupun dosen tidak tetap) serta karyawan
dapat mengembalikan koleksi buku umum yang sudah
dipinjam di perpustakaan Akademi Keperawatan
Pemerintah Kabupaten Lahat dengan jangka waktu
peminjaman selama dua minggu dan dapat diperpanjang 1
kali dengan jangka waktu satu minggu. Apabila
pengembalian tidak sesuai dengan waktu yang ditetapkan
maka akan diberlakukan denda, yakni Rp. 1.000,- (seribu
rupiah) untuk setiap buku perharinya
9. Koleksi adalah jenis-jenis sumber informasi yang berada di
perpustakaan baik berupa buku, majalah, Koran maupun
jurnal ilmiah. Di perpustakaan Akademi Keperawatan
Pemerintah Kabupaten Lahat koleksi dibedakan menjadi
empat yaitu koleksi umum, koleksi khusus, koleksi
referensi, dan koleksi reserve/tendon/cadangan. Koleksi
umum adalah semua koleksi buku-buku yang bisa
dipinjam oleh pengguna perpustakaan, koleksi khusus
adalah koleksi yang jumlahnya terbatas, hanya dapat
dipinjam dalam jangka waktu tertentu dan tidak boleh
difotokopi. koleksi referensi adalah koleksi yang tidak
dapat dipinjam, hanya bisa dibaca ditempat, yang
termasuk koleksi ini adalah kamus, ensiklopedi dan Karya
Tulis Ilmiah (KTI). Koleksi reserve/tendon/cadangan
adalah koleksi yang disediakan sebagai cadangan apabila
suatu koleksi tidak tersedia di rak koleksi karena sedang
dipinjam semua oleh pengguna
4. REFERENSI : 1. UU perpustakaan No. 43 tahun 2007 pada bab V tentang
layanan perpustakaan
2. SK pendirian Akademi Keperawatan Pemerintah
Kabupaten Lahat
3. SK Direktur Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten
Lahat No. tahun tentang tata tertib Pelayanan
Perpustakaan Akademi Keperawatan Pemerintah
Kabupaten Lahat
5. DISTRIBUSI : Semua bagian di lingkungan Akademi Keperawatan
Pemerintah Kabupaten Lahat
6. PROSEDUR : 1. Pengguna baik mahasiswa, dosen (baik dosen tetap
maupun tidak tetap) dan karyawan datang ke
perpustakaan
2. Pengguna mengisi buku pengunjung
3. Menyerahkan buku yang ingin dikembalikan kepada
petugas sirkulasi
4. Petugas menanyakan kepada pengguna apakah buku
tersebut dikembalikan atau diperpanjang
5. Jika diperpanjang, petugas melakukan proses
72
perpanjangan buku dengan computer dan menyerahkan
kembali buku tersebut kepada pengguna untuk dipinjam
kembali
6. Jika tidak diperpanjang, petugas memproses buku yang
akan dikembalikan dengan computer dan mengecek
apakah tanggal pengembalian sesuai dengan ketentuan
atau tidak, apabila :
Tidak sesuai maka akan dikenakan denda
Sesuai maka petugas akan menyerahkan KTA kepada
pengguna perpustakaan baik mahasiswa, dosen (baik
dosen tetap maupun tidak tetap) dan karyawan yang
bersangkutan
7. Proses pengembalian selesai
73
STANDART OPERATING PROCEDURES
TATA TERTIB FOTO COPY KOLEKSI REFERENSI
74
AKADEMI KEPERAWATAN DOKUMEN LEVEL KODE DOKUMEN
AKADEMI SOP/UPMI/V.02.E/2016
PEMERINTAH KABUPATEN
PONOROGO
75
pengolahan suatu perpustakaan
7. Petugas bagian sirkulasi adalah petugas perpustakaan
yang memberikan pelayanan berupa jasa peminjaman dan
pengembalian buku
8. Proses memfotocopi adalah suatu proses dimana
pengguna perpustakaan baik mahasiswa, dosen (baik
dosen tetap maupun dosen tidak tetap) serta karyawan
dapat memfotocopi atau menggandakan koleksi
bukureferensi yang dimiliki oleh perpustakaan Akademi
Keperawatan Pemerintah Kabupaten Lahat dengan
ketentuan sebagai berikut :
Buku yang akan di fotocopi harus mengetahui
petugas
Jam layanan untuk memfotocopy sesuai dengan
peraturan perpustakaan Akademi Keperawatan
Pemerintah Kabupaten Lahat
Batas waktu untuk memfotocopy koleksi referensi
adalah satu hari dan harus dikembalikan pada hari
itu juga. Apabila lebih dari satu hari maka akan
dikenakan denda sebesar Rp. 500,- (lima ratus
rupiah) per hari
9. Koleksi adalah jenis-jenis sumber informasi yang berada di
perpustakaan baik berupa buku, majalah, koran maupun
jurnal ilmiah. Di perpustakaan Akademi Keperawatan
Pemerintah Kabupaten Lahat koleksi dibedakan menjadi
empat yaitu koleksi umum, koleksi khusus, koleksi
referensi, dan koleksi reserve/tendon/cadangan. Koleksi
umum adalah semua koleksi buku-buku yang bisa
dipinjam oleh pengguna perpustakaan, koleksi khusus
adalah koleksi yang jumlahnya terbatas, hanya dapat
dipinjam dalam jangka waktu tertentu dan tidak boleh
difotokopi. koleksi referensi adalah koleksi yang tidak
dapat dipinjam, hanya bisa dibaca ditempat, yang
termasuk koleksi ini adalah kamus, ensiklopedi dan Karya
Tulis Ilmiah (KTI). Koleksi reserve/tendon/cadangan
adalah koleksi yang disediakan sebagai cadangan apabila
suatu koleksi tidak tersedia di rak koleksi karena sedang
dipinjam semua oleh pengguna
4. REFERENSI : 1. UU perpustakaan No. 43 tahun 2007 pada bab V tentang
layanan perpustakaan
2. SK pendirian Akademi Keperawatan Pemerintah
Kabupaten Lahat
3. SK Direktur Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten
Lahat No. tahun tentang tata tertib Pelayanan
Perpustakaan Akademi Keperawatan Pemerintah
Kabupaten Lahat
5. DISTRIBUSI : Semua bagian di lingkungan Akademi Keperawatan
Pemerintah Kabupaten Lahat
6. PROSEDUR : 1. Pengguna baik mahasiswa, dosen (baik dosen tetap
maupun tidak tetap) dan karyawan datang ke
perpustakaan
2. Pengguna mengisi buku tamu
76
3. Pengguna menelusur judul koleksi yang diinginkan melalui
OPAC
4. Pengguna melihat apakah koleksi tersebut sesuai apa
tidak dengan yang diinginkan
Bila informasi tidak sesuai yang diinginkan maka dapat
dikembalikan kepada petugas dan mencari buku
referensi yang lain
Bila sesuai maka pengguna melaporkan ke petugas
bahwasannya koleksi tersebut akan di fotocopi
5. Petugas mengambil form peminjaman fotocopy dan
meminta pengguna untuk mengisi form tersebut
6. Pengguna menyerahkan form yang sudah diisi kepada
petugas
7. Proses peminjaman fotocopy selesai
77
STANDART OPERATING PROCEDURES
LAYANAN BEBAS TANGGUNGAN PERPUSTAKAAN
78
AKADEMI KEPERAWATAN DOKUMEN LEVEL KODE DOKUMEN
AKADEMI SOP/LPMI/V.02.F/2015
PEMERINTAH KABUPATEN
LAHAT
STANDART OPERATING PROCEDURE Tanggal berlaku
1 Januari 2016
LAYANAN BEBAS TANGGUNGAN PERPUSTAKAAN
Tanggal Revisi
79
7. Petugas bagian sirkulasi adalah petugas petugas
perpustakaan yang memberikan pelayanan berupa jasa
peminjaman dan pengembalian buku
8. Anggota perpustakaan adalah seluruh civitas akademika
Akper pemkab. Lahat baik dosen, karyawan, dan
mahasiswa
9. Anggota luar biasa adalah anggota Perpustakaan Akper
Pemkab. Lahat yang keanggotaannya bersifat sementara
dalam jangka waktu yang telah ditentukan dan terikat oleh
beberapa peraturan yang telah ditetapkan oleh Kepala
Perpustakaan dan disyahkan oleh Direktur Akper.
Anggota luar biasa ini terdiri dari pengguna umum dari
instansi/ perguruan tinggi lain yang telah mendaftar
sebagai anggota Perpustakaan Akper Pemkab. Lahat.
10. KTA adalah singkatan dari Kartu Tanda Anggota,
merupakan identitas resmi yang dikeluarkan oleh Kepala
Perpustakaan Akper Pemkab. Lahat sebagai bukti
keanggotaan dan hanya dapat digunakan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku di perpustakaan. KTA ini harus
dibawa setiap berkunjung dan menggunakan fasilitas
perpustakaan.
11. Layanan bebas tanggungan adalah salah satu
pelayanan administrasi di perpustakaan untuk
mengeluarkan surat keterangan bahwa mahasiswa yang
bersangkutan dinyatakan bebas dari segala tanggungan
baik dalam hal peminjaman buku maupun tanggungan
administrasi. Biasanya surat keterangan ini digunakan
sebagai syarat untuk mengambil nomor ujian, yudisium
dan wisuda.
80
Kepala Perpustakaan
7. Kepala Perpustakaan menandatangani surat keterangan
bebas tanggungan
8. Surat bebas tanggungan diserahkan kembali ke petugas
sirkulasi
9. Petugas membubuhkan stempel resmi perpustakaan
10. Surat bebas tanggungan diserahkan ke pengguna
11. Pengguna menyerahkan KTA perpustakaan
12. KTA pengguna disimpan petugas
13. Proses layanan bebas tanggungan selesai
81
AKADEMI KEPERAWATAN DOKUMEN LEVEL KODE DOKUMEN
AKADEMI SOP/LPMI/V.03/2015
PEMERINTAH KABUPATEN
LAHAT
STANDART OPERATING PROCEDURE Tanggal berlaku
1 Januari 2016
RUANG DIREKTUR
Tanggal Revisi
82
9. CATATAN Barang siapa masuk ruang direktur diluar jam kerja harus
seijin direktur, apa maksud dan tujuannya.
83
AKADEMI KEPERAWATAN DOKUMEN LEVEL KODE DOKUMEN
AKADEMI SOP/LPMI/V.04/2015
PEMERINTAH KABUPATEN
LAHAT
STANDART OPERATING PROCEDURE Tanggal berlaku
1 Januari 2016
RUANG DOSEN
Tanggal Revisi
5. REFERENSI :
6. PROSEDUR : 1. Setiap hari kerja mulai jam 06.45 WIB. pintu ruang
dosen dibuka dan ruang dalam keadaan bersih.
2. Setiap dosen pulang keja komputer, AC dimatikan.
3. Setiap dosen pulang kerja merapikan meja, kursi
masing-masing dalam keadaan rapi dan pintu ruang
dikunci.
4. Apabila diluar jam kerja ada staf/ dosen masuk ruang
dosen harus lapor petugas jaga apa maksud dan
tujuannya.
84
7. BAGAN DAN ALUR : Membuka kunci ruangan
Menyalakan AC
Mematikan AC setelah jam kerja
Membersihkan ruangan setelah dosen
Meninggalkan ruangan
85
AKADEMI KEPERAWATAN DOKUMEN LEVEL KODE DOKUMEN
AKADEMI SOP/UPMI/V.05/2015
PEMERINTAH KABUPATEN
LAHAT
STANDART OPERATING PROCEDURE Tanggal berlaku
1 Januari 2016
RUANG KULIAH
Tanggal Revisi
86
8. PENANGGUNG JAWAB : 1. Kepala Urusan TU dan RT
2. Petugas Keamanan.
9. CATATAN Sebelum proses pembelajaran dimulai harus ada
petugas untuk kontrol kesiapan sarana proses
pembelajaran : LCD, CPU
87
STANDART OPERATING PROCEDURES
PENGAJUAN ANGGARAN BELANJA RUTIN ALAT DAN BAHAN
88
AKADEMI KEPERAWATAN DOKUMEN LEVEL KODE DOKUMEN
AKADEMI SOP/LPMI/V.06.A/2015
PEMERINTAH KABUPATEN
PONOROGO
89
4. REFERENSI : 1. UU No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan
2. Undang undang nomor 20 tahun 2003 tentang system
pendidikan nasional
3. Peratuaran pemerintah nomor 29 tahun 1990 tentang
pendidikan menengah
4. Peratuaran pemerintah nomor 32 tahun 1996 tentang
tenaga kesehatan
5. Peratuaran pemerintah nomor 60 tahun 1999 tentang
pendidikan tinggi
6. Peratuaran pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang
standart Nasional Pendidikan
7. Kepmendiknas nomor 173/U/2001 tentang penerimaan
calon mahasiswa baru pada perguruan tinggi
8. Peratuaran Pemerintah Republik Indonesia nomor 73 tahun
1999 tentang tatacara Penggunaan Penerimaan Negara
bukan Pajak yang bersumber dari kegiatan tertentu
4. DISTRIBUSI : Semua staf laboaratorium dan pengguna Laboratorium di
Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten Lahat
5. PROSEDUR : Pengajuan anggaran laboratorium
1. Minimal 1 bulan sebelum tahun akademik baru dimulai,
penanggung jawab laboratorium mengajukan perencanaan
anggaran alat laboratorium dan bahan praktikum habis
pakai
2. Penanggung jawab laboratorium melihat data stok
alat/bahan untuk memastikan stok alat/bahan yang
diajukan
3. Penyusunan anggaran alat dan bahan praktikum
laboratorium disesuaikan dengan anggaran yang tersedia
4. Penanggung jawab laboratorium mencari informasi tentang
spesifikasi alat / bahan dan taksiran harga
5. Penanggung jawab laboratorium menyusun daftar
pengajuan alat/bahan praktikum laboratorium yang
meliputi nama barang, jumlah dan harga
6. Penanggung jawab laboratorium mengajukan rencana
anggaran alat/bahan praktikum ke Direktur melalui
pembantu direktur II administrasi
7. Setelah disetujui, alat/bahan yang sudah terdaftar dalam
pengajuan rencana anggaran dapat direalisasikan oleh tim
pelaksanaan pembelian alat/bahan praktikum
laboratorium.
90
DIAGRAM PENGAJUAN ANGGARAN BELANJA ALAT/BAHAN PRAKTIKUM
START
Lembaga
Pengawasan
Mengajukan daftar anggaran belanja alat/bahan ke internal (LPI)
Direktur melalui Pudir II Administrasi
FINISH
91
STANDART OPERATING PROCEDURES
PENGADAAN BARANG LABORATORIUM KEPERAWATAN
92
AKADEMI KEPERAWATAN DOKUMEN LEVEL KODE DOKUMEN
AKADEMI SOP/UPMI/V.06.B/2015
PEMERINTAH KABUPATEN
LAHAT
93
turut berperan aktif dalam pengelolaan serta
pengembangan laboratorium
4. REFERENSI : 1. UU No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan
94
8. Setelah alat/bahan lengkap, petugas laboratorium
mendokumentasikan dalam buku penerimaan barang
laboratorium Akademi Keperawatan Pemerintah
Kabupaten Lahat
9. Proses pengadaan barang dimonitor oleh Lembaga
Pengawasan Internal (LPI)
95
DIAGRAM ALIR PENGADAAN BARANG LABORATORIUM DI AKPER PEMKAB. LAHAT
START
LEMBAGA PENGAWAS
INTERNAL (LPI)
Mengajukan daftar pengadaan barang ke direktur
Melakukan monitor dan
melalui PD II Administrasi evaluasi
Setelah barang yang diterima lengkap dan sesuai daftar Penanggung Jawab Laboratorium
mendokumentasikan dalam buku penerimaan barang laboratorium
FINISH
96
STANDART OPERATING PROCEDURES
INVENTARISASI ALAT LABORATORIUM
97
AKADEMI KEPERAWATAN DOKUMEN LEVEL KODE DOKUMEN
AKADEMI SOP/LPMI/V.06.C/2011
PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO
98
pendidikan nasional
3. Peratuaran pemerintah nomor 29 tahun 1990 tentang
pendidikan menengah
4. Peratuaran pemerintah nomor 32 tahun 1996 tentang
tenaga kesehatan
5. Peratuaran pemerintah nomor 60 tahun 1999 tentang
pendidikan tinggi
6. Peratuaran pemerintah nomor 19 tahun 2005ntentang
standart Nasional Pendidikan
7. Kepmendiknas nomor 173/U/2001 tentang penerimaan
calon mahasiswa baru pada perguruan tinggi
8. Peratuaran Pemerintah Republic Indonesia nomor 73 tahun
1999 tentang tatacara Penggunaan Penerimaan Negara
bukan Pajak yang bersumber dari kegiatan tertentu
4. DISTRIBUSI : Semua staf laboaratorium dan pengguna Laboratorium di
Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten Ponorogo
5. PROSEDUR : Inventarisasi Alat Laboatorium
1. Inventarisasi Alat Laboatorium dilakukan setiap tahun
sekali
2. Inventarisasi Alat Laboatorium diklasifikasikan menjadi
alat dan bahan praktikum kesehatan logam, non logam,
mainan anak, phantom dan alat tenun (bahan kain)
3. Inventarisasi alat diklasifikasikan menjadi alat
kesehatan logam, non logam, mainan anak, phantom
peraga dan alat tenun(bahan kain)
4. Inventarisasi alat medis habis pakai (BMHP)
diklasifikasikan menjadi larutan dan non larutan
5. Dalam Inventarisasi Alat Laboatorium diberi penjelasan
kondisi alat jumlah alat dan kalibrasi alat serta kondisi
alat
6. Dalam Inventarisasi Alat Laboatorium Bahan amedis
Habis Pakai (BMHP) dilakukan setiap kali belanja
7. Laporan Inventarisasi Alat Laboatorium dan BMHP
diserahkan dan ditanda tangani Direktur , penanggung
jawab Laboratorium serta ketua lembaga penjamin
mutu
99
DIAGRAM ALIR INVENTARISASI ALAT LABOARATORIUM DI AKPER PEMKAB. PONOROGO
START
FINISH
100
STANDART OPERATING PROCEDURES
PEMELIHARAAN ALAT LABORATORIUM KEPERAWATAN
TANGGAL REVISI : -
101
AKADEMI KEPERAWATAN DOKUMEN LEVEL KODE DOKUMEN
AKADEMI SOP/LPMI/V.06.D/2011
PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO
102
tenaga kesehatan
5. Peratuaran pemerintah nomor 60 tahun 1999 tentang
pendidikan tinggi
6. Peratuaran pemerintah nomor 19 tahun 2005ntentang
standart Nasional Pendidikan
7. Kepmendiknas nomor 173/U/2001 tentang penerimaan
calon mahasiswa baru pada perguruan tinggi
8. Peratuaran Pemerintah Republic Indonesia nomor 73 tahun
1999 tentang tatacara Penggunaan Penerimaan Negara
bukan Pajak yang bersumber dari kegiatan tertentu
4. DISTRIBUSI : Semua staf laboaratorium dan pengguna Laboratorium di
Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten Ponorogo
5. PROSEDUR : Pemeliharaan Alat Laboatorium
1. Pemeliharaan alat laboratorium dilakukan sesuai
dengan klasifikasi alat meliputi alat-alat logam, non
logam, phantom peraga dan alat tenun
2. Pemeliharaan alat meliputi perawatan alat dan
prosedur perbaikan alat yang rusak
3. Pemeliharaan alat logam dilakukan dengan mengikuti
prosedur berikut : alat logam yang selesai dipakai dicuci
dengan air dan sabun, dikeringkan kemudian disterilkan
dengan alkohol baru disimpan dalam rak penyimpanan
4. Pemeliharaan alat non logam dilakukan dengan
mengikuti prosedur : alat non logam yang selesai
dipakai dicuci dengan air dan sabun, dikeringkan
kemudian disimpan dalam rak penyimpanan.
5. Pemeliharaan phantom peraga dilakukan dengan
mengikuti prosedur : phantom peraga yang selesai
dipakai dikembalikan ketempat penyimpanan yang
kering dan tidak lembab
6. Pemeliharaan alat tenun dilakukan dengan prosedur
memisahkan alat tenun yang kotor kemudian dicuci ,
disetrika dan disimpan dirak alat tenun.
7. Penanggung jawab laboratorium setiap tahun akademik
baru memeriksa kondisi alat yang disimpan dan
melakukan pencatatan alat yang rusak dan alat yang
masih layak pakai
8. Penanggung jawab laboratorium memeriksa alat rusak
yang memungkinkan untuk diperbaiki
9. Alat-alat yang akan dilakukan pemeliharaan dicatat
dalam daftar pengajuan perbaikan alat meliputi nama
alat, jumlah dan keterangan kondisi alat
10. Penanggung jawab laboratorium mengajukan daftar
pengajuan perbaikan alat kepada Pudir II Administrasi
dilanjutkan ke Direktur
11. Setelah permohonan pengajuan perbaikan alat
laboratorium disetujui oleh Direktur, pengajuan
perbaikan alat dilanjutkan ke bendahara untuk
dilaksanakan
103
12. Alat yang perlu perbaikan dilakukan perbaikan sesuai
dengan ketentuan
104
DIAGRAM ALIR PEMELIHARAAN ALAT LABOARATORIUM AKPER PEMKAB. PONOROGO
START
FINISH
105
STANDART OPERATING PROCEDURES
KEAMANAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)
TANGGAL REVISI : -
106
AKADEMI KEPERAWATAN DOKUMEN LEVEL KODE DOKUMEN
PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO AKADEMI SOP/LPMI/V.01.E/2011
107
lokasi sumber listrik, air, gas dan dapat
menggunakannya dengan benar di laboratorium
5. Penggunaan alat dan bahan praktikum harus
dipergunakan sesuai dengan prosedur yang
ditetapkan
6. Penggunaan alat dan bahan harus dilaksanakan
dengan hati-hati.
7. Jika ada alat yang belum diketahui cara
pemakaiannya, pengguna harus membaca SOP alat
atau bertanya kepada petugas laboratorium atau
dosen pembimbing praktikum
8. Buang sampah tajam (jarum, pecahan ampul)
ditempat sampah khusus yang telah disediakan
9. Jika bahan kimia terkena kulit atau mata, cucilah
dengan air yang banyak
10. Jika terkena jarum segera disinfeksi dan tutup area
tusukan
11. Jika terkena api segera cuci dengan air mengalir
12. Laporkan kejadian kecelakaan kepada penaggung jawab
laboratorium
108
DIAGRAM ALIR KEAMANAN DAN KESELAMATAN KERJA
START
PENGGUNA LABORATORIUM
-Harus meminta ijin penanggung jawab sebelum menggunakan laboratorium
-memakai skort, APD sesuai standar praktikum yang dilaksanakan
Persiapan Praktikum :
-pengguna laboratorium harus tahu sumber listrik, gas, air yang dapat
digunakan di laboratorium
-harus telah membaca SOP tentang praktikum yang akan dilakukan
Pelaksanaan Praktikum
-Penggunaan alat dan bahan praktikum harus dipergunakan sesuai dengan
prosedur yang ditetapkan
-Penggunaan alat dan bahan harus dilaksanakan dengan hati-hati.
-Buang sampah tajam ke tempat khusus yang disediakan
FINISH
109
STANDART OPERATING PROCEDURES
PEMINJAMAN ALAT LABORATORIUM
110
AKADEMI KEPERAWATAN DOKUMEN LEVEL KODE DOKUMEN
AKADEMI SOP/LPMI/V.06.F/2011
PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO
111
Keperawatan Pemerintah Kabupaten Ponorogo yang
telah terdaftar untuk mata kuliah yangbersangkutan
9. Instansi lain adalah kantor/satuan kerja unit pelaksana
teknis departemen/lembaga non departemen di luar
lingkungan Akademi Keperawatan Pemerintah
Kabupaten Ponorogo
10. Sanksi adalah hukuman yang dijatuhkan terhadap
pelanggar tata tertib baik berupa tindakan
administrative atau tuntutan ganti rugi
4. REFERENSI : 1. UU No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan
2. Undang undang nomor 20 tahun 2003 tentang system
pendidikan nasional
3. Peratuaran pemerintah nomor 29 tahun 1990 tentang
pendidikan menengah
4. Peratuaran pemerintah nomor 32 tahun 1996 tentang
tenaga kesehatan
5. Peratuaran pemerintah nomor 60 tahun 1999 tentang
pendidikan tinggi
6. Peratuaran pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang
standart Nasional Pendidikan
7. Kepmendiknas nomor 173/U/2001 tentang penerimaan
calon mahasiswa baru pada perguruan tinggi
8. Peratuaran Pemerintah Republik Indonesia nomor 73 tahun
1999 tentang tatacara Penggunaan Penerimaan Negara
bukan Pajak yang bersumber dari kegiatan tertentu
5. DISTRIBUSI : Semua staf laboraratorium dan pengguna Laboratorium di
Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten Ponorogo
6. PROSEDUR : Prosedur peminjaman alat laboratorium
1. Mahasiswa menyerahkan daftar alat laboratorium
yang akan dipinjam
2. Mahasiswa/kelompok mahasiswa praktik klinik
keperawatan (PKK) menunjuk penanggung jawab
peminjaman alat
3. Mahasiswa/kelompok mahasiswa yang masih
mempunyai tanggungan pengembalian alat di
departemen tertentu tidak boleh meminjam alat untuk
departemen selanjutnya sebelum mengembalikan alat
atau mahasiswa/kelompok mahasiswa membuat surat
pernyataan tentang waktu pengembalian alat
4. Kartu peminjaman alat diberlakukan untuk kelompok
mahasiswa PKK I, PKK II, PKK III
5. Bagi mahasiswa yang diluar PKK I, PKK II, PKK III tidak
diberlakukan kartu peminjaman alat
6. Mahasiswa dan penanggung jawab laboratorium
menandatangani pendokumentasian peminjaman alat
laboratorium yang diketahui oleh kedua belah pihak
7. Mahasiswa akan diberi copi blanko peminjaman alat
112
dan wajib menyimpan sampai tiba saat mengembalikan
8. Jika saat praktik berlangsung terjadi kekurangan alat,
mahasiswa diperkenankan melakukan penambahan
alat laboratorium yang dipinjam selama masih ada
persediaan
9. Selama praktik dilarang mensterilkan dengan cara di
flambir atau dibakar
10. Mahasiswa dilarang memindah tangankan alat yang
dipinjam tanpa seijin petugas laboratorium
11. Penanggung jawab laboratorium meminjamkan alat
dalam keadaan bersih dan dalam kondisi baik
12. Mahasiswa wajib memeriksa kelengkapan alat yang
dipinjam sebelum meninggalkan laboratorium
13. Petugas laboratorium tidak melayani peminjaman alat
di luar jam kerja
14. Bagi mahasiswa yang praktek diharuskan pinjam alat
maksimal H-1 sebelum ujian
15. Peminjaman alat harus sepengetahuan petugas
laboratorium
113
DIAGRAM ALIR PEMINJAMAN ALAT LABORATORIUM UNTUK PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN
START
Mahasiswa
Menyerahkan daftar alat laboratorium yang akan dipinjam
Menunjuk penanggung jawab peminjaman alat
Mahasiswa
-mengambil alat sesuai daftar peminjaman alat dengan
supervisi dari penanggung jawab laboratorium
- memeriksa kelengkapan alat yang dipinjam
- menandatangani blangko bon peminjaman alat
FINISH
114
STANDART OPERATING PROCEDURES
PENGADAAN BARANG
115
AKADEMI KEPERAWATAN KODE DOKUMEN
DOKUMEN LEVEL SOP/LPMI/V.07/2010
PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO
AKADEMI
116
pengajuan pembelian yang telah disetujui Pudir II dan
Direktur
Menyerahkan nota pembelian kepada bendahara rutin
2. Tim pemeriksaan barang
Memeriksa/mencocokkan barang yang telah dibeli dengan
nota pembelian
Menanda tangani foto copy nota pembelian yang telah
diperiksa/dicocokkan dengan barang yang telah dibeli
3. Bendahara keuangan
Menginformasikan sumber dana
Menerima dan membukukan nota pembelian
4. Bendahara barang
Menyimpan dan menginventaris barang yang telah dibeli
Mendistribusikan barang sesuai permintaan
5. Pudir II
Memeriksa dan menanda tangani blanko pengajuan
pembelian barang yang telah di tanda tangani ketua tim
pembelian
6. Direktur
Memeriksa dan menanda tangani blanko pengajuan
pembelian barang yang telah ditanda tangani ketua tim
pembelian dan Pudir II
117
DIAGRAM ALIR PENGADAAN BARANG PADA AKPER PEMKAB. PONOROGO
118
STANDART OPERATING PROCEDURES
PERBAIKAN BARANG INVENTARIS
119
AKADEMI KEPERAWATAN DOKUMEN LEVEL KODE DOKUMEN
AKADEMI SOP/LPMI/V.08/2010
PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO
120
DIAGRAM ALIR PERBAIKAN BARANG
121
6. STANDAR PENGELOLAAN
122
AKADEMI KEPERAWATAN DOKUMEN LEVEL KODE DOKUMEN
PEMERINTAH KABUPATEN
AKADEMI SOP/LPMI/VI.01/2011
PONOROGO
Tanggal Revisi
2. RUANG LINGKUP : Prosedur ini berlaku untuk semua Dosen dan tenaga
kependidikan Progam Studi di lingkungan Akademi
Keperawatan Pemerintah Kabupaten Ponorogo
123
7. PROSEDUR : 1. Rapat senat untuk menentukan calon Pembantu
Direktur baru
2. Penetapan Pembantu Direktur I, II, dan III dengan
Surat Keputusan Direktur
3. Masa jabatan Pembantu Direktur I, II, dan III adalah 4
tahun dan dapat dipilih kembali untuk dua kali periode.
124
AKADEMI KEPERAWATAN DOKUMEN LEVEL KODE DOKUMEN
PEMERINTAH KABUPATEN
AKADEMI SOP/LPMI/VI.02/2011
PONOROGO
Tanggal Revisi
2. RUANG LINGKUP : Prosedur ini berlaku untuk semua Dosen di Program Studi
di lingkungan Akademi Keperawatan Pemerintah
Kabupaten Ponorogo
125
11. PENANGGUNG JAWAB : 1. Direktur Akper Pemkab Ponorogo berhak
memberhentikan ketua/sekretaris prodi jika melakukan
pelanggaran akademik berat
2. Direktur, Pembantu Direktur I bertanggung jawab
untuk melakukan monitoring dan Evaluasi kinerja
ketua/sekretaris Prodi
3. LPMI Akper Pemkab Ponorogo berkewajiban
melakukan audit mutu kinerja Ketua dan sekretaris
prodi.
126
STANDART OPERATING PROCEDURES
PENERIMAAN DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN NON PNS
TANGGAL REVISI : -
127
AKADEMI KEPERAWATAN DOKUMEN LEVEL KODE DOKUMEN
PEMERINTAH KABUPATEN
AKADEMI SOP/LPMI/VI.03/2011
PONOROGO
NON PNS
Tanggal Revisi
1. TUJUAN
2. RUANG LINGKUP
Tujuan dan persyaratan penerimaan tenaga dosen/tenaga kependidikan non PNS baru
Kompetensi tenaga dosen/tenaga kependidikan non PNS
Pelaksanaan penerimaan tenaga dosen/tenaga kependidikan non PNS
3. DEFINISI
4. REFERENSI
5. KETENTUAN UMUM
128
Tenaga dosen/tenaga kependidikan non PNS di Akademi Keperawatan Pemerintah
Kabupaten Ponorogo adalah tenaga dosen/tenaga kependidikan non PNS yang telah
memenuhi persyaratan-persyaratan dan lulus seleksi penerimaan.
129
STANDART OPERATING PROCEDURES
PEMBERHENTIAN DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
NON PNS
TANGGAL REVISI : -
130
AKADEMI KEPERAWATAN DOKUMEN LEVEL KODE DOKUMEN
AKADEMI SOP/LPMI/VI.04/2011
PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO
1. Tujuan
Menjamin proses pemberhentian tenaga dosen dan tenaga kependidikan non PNS.
Prosedur ini sebagai acuan bagi bagian kepegawaian untuk memberhentikan pegawai
baik tenaga dosen maupun tenaga kependidikan non PNS
2. Definisi
Pemberhentian adalah tindakan memberhentikan tenaga dosen/tenaga kependidikan
dari pekerjaannya yang disebabkan oleh suatu hal, antara lain:
4. Penanggung Jawab
a. Direktur
b. Pembantu Direktur II
5. Prosedur
131
e.Direktur Akper Pemkab Ponorogo memberikan Surat Pemberhentian Pegawai
sesuai dengan dengan referensi dan historis pegawai tersebut.
132
STANDART OPERATING PROCEDURES
SELEKSI DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN NON PNS
TANGGAL REVISI : -
133
AKADEMI KEPERAWATAN DOKUMEN LEVEL KODE DOKUMEN
PONOROGO
1. Tujuan
Menjamin proses seleksi tenaga dosen dan tenaga kependidikan. Prosedur ini sebagai
acuan bagi bagian kepegawaian untuk seleksi pegawai baik tenaga dosen maupun
tenaga kependidikan non PNS
2. Definisi
Seleksi adalah tindakan pemilihan calon tenaga dosen/tenaga kependidikan untuk
bisa diterima sebagai tenaga dosen/tenaga kependidikan non PNS di Akper Pemkab
Ponorogo sesuai bidang keahlian
3. Referensi
4. Penanggung Jawab
a. Direktur
b. Pembantu Direktur II
5. Prosedur
134
6. Persyaratan :
e. Memiliki rasa tanggung jawab yang besar terhadap masa depan Akper Pemkab
Ponorogo, bangsa dan negara.
135
7. STANDAR KEUANGAN
136
AKADEMI KEPERAWATAN DOKUMEN LEVEL
KODE DOKUMEN
SOP/LPMI/VII.01/2011
AKADEMI
PEMERINTAH KABUPATEN
PONOROGO
3. STANDAR : -
4. DEFINISI : Penerimaan pendapatan akademi keperawatan
pemerintah kabupaten
Ponorogo adalah berasal dari pemrintah dan swadaya
masyarakat
6. PROSEDUR : Penerimaan :
1. Sistim pembayaran mahasiswa melalui jasa Perbankan
2. Petugas / Bendahara penerima mengeluarkan slip
pembayaran yang diberikan kepada mahasiswa masing
masing rangkap 3 lembar untuk melaksanakan
pembayaran .
3. Mahasiswa melaksanakan pembayaran ke Bank yang
ditunjuk .
4. Mahasiswa mendapat pengembalian slip dari Bank 2
lembar sebagai bukti pembayaran dan arsip
mahasiswa.
5. Slip tersebut yang 1 ( satu ) lembar slip dari
mahasiswa kemudian dimasukkan / dicatat dalam buku
pembukuan / Buku kas penerimaan .
6. Petugas laboratorium menyusun daftar pengajuan alat
laboratorium yang meliputi nama barang, jumlah dan
harga
7. Dari buku kas penerimaan tersebut dilaporkan kepada
atasan langsung / yang berwenang / Direktur.
8. Kemudian dikelola sesuai dengan Rencana Anggaran
137
Belanja yang sudah di tetapkan.
138
AKADEMI KEPERAWATAN DOKUMEN LEVEL
KODE DOKUMEN
SOP/LPMI/VII.02/2011
AKADEMI
PEMERINTAH KABUPATEN
PONOROGO
3. STANDAR : -
4. DEFINISI : Belanja keuangan berupa belanja modal dan belanja rutin
6. PROSEDUR : Pengeluaran :
1. Bendahara Pengeluaran merencanakan kebutuhan
Operasional satu bulan ke depan sesuai pagu Rencana
Anggaran Belanja / RAB yang sudah disahkan /
ditetapkan.
2. Bendahara pengeluaran mengusulkan kebutuhan
belanja kepada yang berwenang untuk biaya /
kebutuhan satu bulan kedepan sesuai RAB yang
sudah ditetapkan/disahkan.
3. Pengesahan usulan kebutuhan dari bendahara
pengeluarantersebut dengan dibubuhi tanda tangan
yang berwenang dan cab/stempel sebagai bukti
pengesahannya .
4. Setelah disetujui usulan tersebut bendahara penerima
mengeluarkan slip pencairan uang ke bank yang di
tunjuk yang ditanda tangani yang berwenang.
5. Bendahara Penerima melaksanakan pengambilan
uang tersebut yang sudah disetujui dan diikuti 1 orang
staf Akper Ponorogo sebagai pengaman pencairan
uang dari Bank tersebut.
6. Setelah cair uang tersebut kemudian di distribusikan
kepada bendahara pengeluaran Akper Pemkab
Ponorogo
7. Bendahara Pengeluaran mendistribusikan kepada
bagian masing masing sesuai kebutuhan yang
diusulkan.
8. Kemudian dibelanjakan sesuai kebutuhan yang sudah
ditetapkan pada rencana anggaran belanja/RAB.
7. BAGAN DAN ALUR : Masing masing bagian membuat rencana anggaran kegiatan
yang diajukan kepada bendahara keuangan
139
Pembantu Direktur II meneliti anggaran yang diajukan bila
sesuai akan diajukan ke Direktur dan bila tidak sesuai akan
dikembalikan
Direktur menanda tangani anggaran yang diajukan oleh masing
masing bagian setelah diteliti olehh Pembantu Direktur II
Pengguna anggaran diharuskan membuat laporan kegiatan
bersama penggunaan keuangannya
140
8. STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN
141
AKADEMI KEPERAWATAN DOKUMEN LEVEL
KODE DOKUMEN
SOP/LPMI/VIII.01/2011
AKADEMI
PEMERINTAH KABUPATEN
PONOROGO
142
surat puas.
c. Untuk bisa mengikuti ujian semester mahasiswa harus
memenuhi syarat kehadiran kuliah minimum 80 %
(tujuh puluh lima persen) dari jumlah tatap muka yang
telah dilakukan oleh dosen pengampu.
d. Mahasiswa harus mengikuti ujian tengah semester dan
akhir semester.
2. Dosen yang menilai :
a. Dosen yang berhak memberikan penilaian terhadap
mahasiswa pada mata kuliah tertentu adalah dosen
pengampu matakuliah yang bersangkutan pada
semester berjalan serta aktif memberikan kuliah.
b. Dosen penilai memperhatikan tingkat kehadiran
mahasiswa yang akan dinilai.
c. Dosen penilai membuat soal ujian dan mengujikannya
pada tengah semester maupun akhir semester.
d. Nilai akhir yang di dapat mahasiswa pada tiap
matakuliah adalah :
143
9. STANDAR PENELITIAN
144
AKADEMI KEPERAWATAN DOKUMEN LEVEL
KODE DOKUMEN
SOP/LPMI/IX.01/2011
AKADEMI
PEMERINTAH KABUPATEN
PONOROGO
145
7. Staf tata usaha menginventarisasi usul penelitian yang telah
disahkan dan ditetapkan melalui SK Penelitian serta
mendokumentasikannya.
8. Peneliti harus melakukan penandatanganan kontrak kerja
bersama pihak yang terkait.
9. Peneliti melaksanakan penelitian.
10. LPPM melakukan monitoring dan evaluasi terhadap
pelaksanaan penelitian.
11. Draf laporan hasil penelitian diseminarkan melalui seminar
hasil penelitian yang dilaksanakan lembaga penelitian dan
dihadiri oleh tim Dosenyang sesuai dengan permasalahan
yang diteliti.
12. Peneliti memperbaiki laporan hasil penelitian berdasarkan
masukan pada seminar hasil penelitian dan menyusunnya
dalam laporan akhir hasil penelitian sesuai sistematika
penulisan laporan hasil penelitian.
13. Laporan akhir hasil penelitian diserahkan LPPM dalam bentuk
hardcopy sebanyak 2 (dua) rangkap dan 1 (satu) keping CD
softcopy.
14. LPPM bersama peneliti melakukan deseminasi ringkasan
hasil penelitian melalui seminar dan penulisan artikel ilmiah
melalui JurnalWarokAkperPemkab. Ponorogo.
7. BAGAN DAN ALUR :
LPPM Staf Tata Direktur
Usaha
Penerbitan SK
Menerima dan
Usul Penelitian Penelitian
mengesahkan
oleh Dosen /
Peneliti
Menginventarisasi
usul penelitian
Mengadakan berdasarkan SK dan
Seminar intern Mengeluarkan
seminar kelayakan mendokumentasika
Dosen dana penelitian
usul penelitian nnya lalu
berdasarkan SK
meneruskan kepada
Direktur
Mengajukan hasil
Peneliti seminar untuk
melaksanakan dibuatkan SK oleh
Direktur
Penelitian
Menandatangani
kontrak kerja
sama
Memasukkan draf
Laporan Hasil
Penelitian Melaksanakan
monitoring dan
evaluasi
146
Dipersiapkan oleh Diperiksa oleh Disahkan oleh
Unit Administrasi Ketua LPMI Direktur
Keuangan
147
10. STANDAR PENGABDIAN MASYARAKAT
148
AKADEMI KEPERAWATAN DOKUMEN LEVEL
KODE DOKUMEN
SOP/LPMI/X.01/2011
AKADEMI
PEMERINTAH KABUPATEN
PONOROGO
149
disetujui.
2. Dosen membuat laporan kemajuan pengabdian
kepada masyarakat secara bertahap sesuai
dengan format yang telah ditentukan.
3. Dosen membuat draf laporan akhir.
4. Dosen mempresentasikan hasil pengabdian
kepada masyarakat.
5. Dosen membuat laporan akhir.
6. Dosen mempublikasikan hasil lewat webside
akper Ponorogo.
c. Pengendalian
Dosen menyerahkan proposal, laporan kemajuan,
laporan akhir pengabdian masyarakat dan publikasi
ilmiah ke webside akperla.
d. Penyempurnaan
1. Dosen bersama peer group mengevaluasi hasil
proposal yang telah disetujui.
2. Dosen bersama peergroup mengevaluasi hasil
pengabdian kepada masyarakat.
3. Dosen melakukan perbaikan/ pengembangan
untuk pengabdian kepada masyarakat
berikutnya.
Dosen membuat
7. BAGAN DAN ALUR : Proposal
Diskusi di Peer
Group
Presentasi Proposal
Perbaikan
Proposal
Pem Laporan
Akhir
Presentasi hasil
150
Dipersiapkan oleh Diperiksa oleh Disahkan oleh
Bagian LPPM Ketua LPMI Direktur
151
11. STANDAR KERJASAMA
152
AKADEMI KEPERAWATAN DOKUMEN LEVEL
KODE DOKUMEN
SOP/LPMI/XI.01/2012
AKADEMI
PEMERINTAH KABUPATEN
PONOROGO
153
pihak kedua.
j. Stempel Instansi dan meterai Rp. 6.000,-
k. Surat perjanjian kerjasama ditandatangani oleh
masing-masing pimpinan, pihak Akper oleh
Direktur, dibuat dalam 2 rangkap
154
Dipersiapkan oleh Diperiksa oleh Disahkan oleh
Bagian Administrasi Umum Pembantu Direktur II Direktur
dan Kepegawaian
155