Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BAB 11
TRANSFORMASI BAKTERI
Transformasi adalah suatu proses transfer genetic dengan bantuan potongan DNA
ekstraseluler. Transformasi bakteri pertama kali diamati oleh F.Griffith dan Oswald Avery dkk
yang membuktikan bahwa DNA bertanggung jawab terhadap perubahan genetic yang terjadi
akibat transformasi.
Transformasi Alami dan Transformasi Buatan
Pada transformasi alami, bakteri mampu mengambil fragmen DNA secara alami sehingga
mengalami transformasi secara genetic, contohnya Bacillus subtilis. Sedangkan transformasi
buatan, secara genetic bakteri diubah terlebih dahulu agar memungkinkan mengalami
transformasi, contohnya E. coli.
Spesies yang dapat mengalami transformasi adalah yang memiliki mekanisme enzimatik
yang terlibat pada peristiwa pengambilam fragmen DNA maupun proses rekombinasi.
Proses Transformasi
Tahap 1 : Molekul DNA unting ganda berikatan pada tapak reseptor yang terdapat di permukaan
sel
Tahap 2 : Pengambilan DNA donor yang bersifat irreversible.
Tahap 3 : Konversi molekul DNA donor yang berupa unting ganda menjadi molekul tunggal
melalui degradasi nukleotida
Tahap 4 : Integrasi seluruh atau sebagian unting tunggal DNA donor tersebut ke dalam
kromosom resipien.
Rekombinasi Bab 10, 11, dan 12
Nindis Pristya (150342600086) / Riza Eka Novitasari (150342602425)
Kelompok 14
Tahap 5 : Segregasi dan ekspresi fenotipik gen donor yang telah terintegrasi.
Ukuran minimum fragmen DNA donor pada transformasi tampaknya sekitar 500 pasang
nukleotida; ada pula ukuran fragmen; mencapai 20.000 pasang nukleotida.
Pemetaan Kromosom Bakteri melalui Kejadian Transformasi
Dewasa ini data frekuensi rekombinan rekombinasi transformasi pada bakteri dapat
dimanfaatkan untuk pemetaan kromosom bakteri. Pemanfaatan transformasi untuk pemetaan
kromosom bakteri bersangkut paut dengan pautan gen, urutan gen, dan jarak peta atau jarak gen.
BAB 12
Transduksi adalah rekombinasi genetik pada bakteri yang diperantarai oleh fag. Transduksi
terjadi setelah terlebih dahulu suatu partikel fag membawa sebuah kromosom dari satu bakteri
(donor) ke bakteri lain (resipien).
Terdapat dua macam fag yang terlibat pada proses transduksi yakni, fag virulen dan fag
virulen sedang. Fag virulen selalu memperbanyak diri dan merobek sel inang setelah infeksi.
Sedangkan fag virulen sedang memiliki dua alternatif, bisa menjalani siklus litik atau bisa
menjalani siklus lisogenik. Selama siklus litik, fag melakukan reproduksi dan memecahkan sel
inang. Sedangkan selama siklus lisogenik, fag mengintegrasikan kromosomnya ke kromosom sel
inang dan memperbanyak diri. Kromosom fag yang terintegrasi dengan kromosom sel inang
disebut profag. Terintegrasinya kromosom fag ke dalam kromosom inang terjadi melalui
mekanisme rekombinasi spesifik tapak.
Rekombinasi Bab 10, 11, dan 12
Nindis Pristya (150342600086) / Riza Eka Novitasari (150342602425)
Kelompok 14
Macam tranduksi
Rekombinasi Bab 10, 11, dan 12
Nindis Pristya (150342600086) / Riza Eka Novitasari (150342602425)
Kelompok 14
Terdapat dua macam tranduksi yaitu tranduksi umum (generalized transduction) dan
transduksi khusus (specialized transduction) atau transduksi terbatas.
Transduksi Umum
Pada transduksi umum, potongan DNA (berupa potongan-potongan acak) dari bakteri
donor akan dibawa ke bakteri resepien. Transduksi umum diperantarai oleh beberapa fag virulen
dan fag virulen sedang, yang kromosomnya tidak terintegrasi di tapak pelekatan khusus pada
kromosom inang.
Proses transduksi umum dapat teramati pada strain-strain E. coli yang diperantarai oleh
fag P1. Ada beberapa tahapan dalam transduksi umum, yaitu :
1. Sel donor E. coli wild type terinfeksi tag P1 yang bersifat virulen sedang.
2. DNA sel inang terpotong selama siklus litik.
3. Terjadi perakitan fag turunan dimana beberapa potongan kromosom bakteri diintegrasikan
ke dalam beberapa fag turunan dan menghasilkan fag pentransduksi.
4. Bersamaan dengan lisis sel, beberapa fag pentransduksi ditemukan di dalam lisat fag.
5. Fag tersebut menginfeksi bakteri resipien yang bersifat auksotrofik.
6. Terjadi pindah silang ganda yang mengakibatkan terjadinya pertukaran gen antara donor dan
sel resipien.
7. Terbentuk transduktan stabil, dengan turunan sel yang memiliki sel yang sama.
Transduksi umum dapat digunakan untuk memetakan letak gen, misalnya pada E. coli.
Letak gen pada strain E. coli dapat ditentukan melalui kotransduksi, yaitu dengan membuat
penanda yang diseleksi dan yang tidak diseleksi.
Transduksi khusus
Transduksi khusus diperantarai oleh fag yang bersifat virulen sedang, semacam fag . Fag
ini hanya mentransduksi fragmen tertentu dari kromosom bakteri. Contohnya adalah fag yang
menginfeksi E. coli. Kromosom dari fag ini dapat melakukan replikasi secara otonom (tidak
tergantung pada replikasi inang) serta dapat pula melakukan replikasi dalam keadaan terintegrasi
dengan kromosom inang. Integrasi kromosom fag semacam diperantarai oleh suatu
rekombinasi antara bentukan kromosom fag intraseluler yang sirkuler di satu pihak dengan
Rekombinasi Bab 10, 11, dan 12
Nindis Pristya (150342600086) / Riza Eka Novitasari (150342602425)
Kelompok 14
kromosom bakteri yang juga sirkuler. Peristiwa ini terjadi pada tapak pelekatan spesifik di kedua
kromosom terkait.
Gen C1 fag mengkode protein represor yang berikatan dengan kedua daerah operator
yang mengontrol transkripsi gen yang terlibat pada pertumbuhan litik, sehingga tidak dapat
mengkatalisasi proses transkripsi. Hal tersebut yang menyebabkan gen fag mengalami represi.
Mekanisme represi itu berlangsung dalam suatu sistem represor-represor-promotor, mirip dengan
yang dijumpai pada operon bakteri. Suatu bakteri yang mengandung profag dinyatakan bersifat
lisogenik, dan hubungan antara profag-inang disebut lisogeni.
Rekombinasi Bab 10, 11, dan 12
Nindis Pristya (150342600086) / Riza Eka Novitasari (150342602425)
Kelompok 14
2. Mengapa transformasi, secara operasional dapat dimanfaat untuk mengungkap pautan gen,
urutan gen, serta jarak peta?
Jawab :
Penanda genetik pada kromosom yang digunakan selalu berdekatan. Jika penanda tersebut
letaknya berjauhan, maka penanda itu tidak akan pernah terbawa molekul DNA
pentransformasi yang sama. Urutan gen pada kromosom bakteri dapat juga ditetapkan atas
dasar data transformasi. Sebagai contoh, jika gen p dan q sering mengalami kotransformasi,
lalu gen q dan o juga sering mengalami kotransformasi, tetapi gen o dan p jarang mengalami
kotransformasi, maka tentu saja urutan gen pada kromosom bakteri itu adalah p-q-o.
2. Bagaimana rekombinasi memperbaiki molekul DNA yang rusak pada rekombinasi spesifik
tapak, rekombinasi yang tidak resiprok, dan rekombinasi illegitimate?
Rekombinasi Bab 10, 11, dan 12
Nindis Pristya (150342600086) / Riza Eka Novitasari (150342602425)
Kelompok 14
- Pada rekombinasi spesifik tapak, penataan kembali DNA terjadi atas suatu perangkat urut-
urutan prekusor yang dimilikinya dan akibat yang sering timbul adalah terekspresikannya
beragam gen atau perangkat gennya. Rekombinasi tidak resiprok terkait konversi gen akibat
pemotongan dan penyambungan DNA. Sedangkan pada rekombinasi illegitimate berkenaan
dengan insersi elemen transposabel ke dalam suatu lokus gen yang megatur kembali urut-
urutan DNA.
3. Bagaimana rekombinasi spesifik tapak mengatur ekspresi gen terkait proses yang
dijalankannya!
- Promotor untuk suatu gen tertentu terletak pada suatu segmen DNA yang dapat
mengalami pembalikan. Bila segmen DNA yang mengandung promotor mengarah dalam
arah yang sama memungkinkan terjadinya pengkodean represor oleh gen lain yang
menghalangi poses gen tertentu. Segmen yang mengandung promotor tersebut juga
mengkode enzim tertentu yang mengkatalis inversi membentuk gen dengan ekspresi
berbeda.