Вы находитесь на странице: 1из 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Kosmetik adalah bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk digunakan pada bagian luar
tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku, bibir dan oran genital bagian luar) atau gigi dan
membran mukosa mulut terutama untuk membersihkan, mewangikan, mengubah penampilan
dan atau memperbaiki bau badan atau melindungi atau memelihara tubuh pada kondisi baik.
Pada setiap kosmetik, ditambahkan suatu zat agar kosmetik tersebut tetap dalam kondisi baik
dan tidak terjadi pertumbuhan bakteri. Zat tersebut yaitu pengawet, yang berfungsi sebagai
penghambat pertumbuhan mikrooranisme.
Pengawet adalah penghambatan atau pencegahan, pengrusakan produk dari mulai waktu
produksi sampai pemberian pada konsumen. Sebagian besar dapat mengalami kerusakan karena
mikroorganisme. Pabrik kosmetik seperti halnya pabrik sediaan lain jika ingin produknya
diterima dengan cepat, pabrik tersebut harus mencoba menstabilisasi dan mencegah perubahan
pada periode penyimpanan yang lama dan pada kondisi iklim yang berbeda.
Banyak perubahan yang terjadi dalam suatu produk misalnya perubahan sistem emulsi,
perubahan sistem viskositas, adanya creamig atau koalesens. Sediaan yang berwarna putih dapat
berubah menjadi berselaput. Wadah juga dapat berekasi dengan produk. Warna dari produk
dapat berubah disebabkan adanya perubahan termperatur dan pemaparan cahaya dan fase
minyak yang terdapat dalam sediaan kosmetik menjadi berbau tengik. Mikroorganisme dapat
muncul tiba-tiba, tipe reaksi dan interaksi yang dapat terjadi dimana ahli kimia kosmetik harus
mengantisipasi masalah yang terjadi dengan teknik formulasi, produksi dan pewadahan yang
baik.
Peranan yang sangat penting dalam kosmetik dipegang oleh pengawet, sebagaimana
diketahui bahwa banyak kosmetik dan sediaan farmasi dirusak oleh bakteri. Bakteri ini dapat
tumbuh hampir di semua medium, dan bahkan bisa jadi produk yang sangat asam atau alkalis
bisa dirusak dengan perubahan bentuk dari bakteri yang bisa mentolelir keadaan yang sangat
asam atau alkalis tersebut.
Pengawet yang ideal sebaiknya tidak mempunyai efek yang merusak kesehatan, baik
sementara maupun permanen, tidak berasa dan tidak berbau, larut pada produk akhir dan tidak
mengubah sifat dari produk tersebut dan memperlihatkan sifat antiseptik yang baik.

1
2

1.2 RUMUSAN MASALAH


a. Bagaimana agar pengawet yang digunakan mencapai mekanisme kerjanya?
b. Apa yang meyebabkan kosmetik tetap ditumbuhi mikroorganisme?
c. Berapa batasan penggunaan pengawet dalam kosmetik?
d. Mengapa penggunaan pengawet dalam beberapa macam sediaan kosmetik berbeda?
e. Apa dan berapa kadar penggunaan pengawet yang sering digunakan dalam sediaan
kosmetik?

1.3 TUJUAN
a. Untuk mengetahui dan memahami proses pengawet agar sesuai mekanisme kerjanya
b. Untuk mengetahui dan memahami peyebab kosmetik tetap ditumbuhi mikroorganisme
c. Untuk mengetahui dan memahami berapa batasan penggunaan pengawet dalam kosmetik
d. Untuk mengetahui dan memahami alasan penggunaan pengawet dalam beberapa macam
sediaan kosmetik berbeda
e. Untuk mengetahui dan memahami jens pengawet dan berapa kadar penggunaan pengawet
yang sering digunakan dalam sediaan kosmetik

Вам также может понравиться