Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
tp
://
ww
w.
na
tu
na
ka
b.
bp
s.g
o.
id
INDEKS
KEMAHALAN KONSTRUKSI
KABUPATEN NATUNA
id
o.
TAHUN 2014
s.g
ISSN :-
bp
Katalog BPS : 7109.2103
Ukuran Buku : 16 cm x 21 cm
b.
Jumlah Hal : vi + 50
Naskah ka
: BPS Kabupaten Natuna
Seksi Statistik Distribusi
na
Gambar Kulit : BPS Kabupaten Natuna
tu
Diterbitkan :
w.
KATA PENGANTAR
KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK
KABUPATEN NATUNA
id
o.
Syukur alhamdulillah atas karunia Allah SWT, atas berkat
Rahmat-Nya publikasi
s.g
ini dapat diselesaikan.
Publikasi ini menyajikan angka dan penjelasan dari IKK
bp
Kabupaten Natuna. Dengan publikasi ini, kita dapat mengetahui
tingkat kemahalan bangunan/konstruksi di Kabupaten Natuna,
b.
dibandingkan tingkat kemahalan bangunan/konstruksi
Kabupaten/Kota lainnya. ka
Akhirnya, kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga terselesaikannya publikasi ini saya sampaikan
na
penghargaan dan ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Walaupun publikasi ini telah disiapkan sebaik-baiknya, kekurangan
tu
dan kesalahan sangat mungkin terjadi. Oleh karena itu, kritik dan
na
ii
Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Natuna 2014
I K
DAFTAR ISI K
DAFTAR ISI
id
Halaman
o.
Kata Pengantar Kepala BPS Kabupaten Natuna ............................... ii
s.g
Daftar Isi ................................................................................................. iii
Daftar Tabel ........................................................................................... v
bp
Daftar Lampiran .................................................................................... vi
b.
BAB
1.1
I ka
PENDAHULUAN ...........................................................
Latar Belakang .................................................................
1
2
na
1.2 Tujuan .............................................................................. 5
tu
iii
Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Natuna 2014
DAFTAR ISI I K
K
id
4.2 Gambaran Kependudukan ................................................... 26
o.
4.3 Harga Bahan Bangunan/Konstruksi Kabupaten
s.g
Natuna ................................................................................. 29
4.4 Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK) Umum Kabu- ...........
bp
paten Natuna ....................................................................... 34
b.
4.5 Perbandingan Indeks Kemahalan Konstruksi
(IKK) Umum Kabupaten Natuna dengan Kabupaten/
ka
Kota se-Pulau Sumatera ...................................................... 37
na
BAB V PENUTUP ......................................................................... 41
tu
iv
Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Natuna 2014
I K
DAFTAR TABEL K
DAFTAR TABEL
Halaman
id
Tabel 3.1 Paket Komoditas yang Termasuk dalam Peng-
hitungan Indeks Kemahalan Konstruksi
o.
(IKK) Tahun 2014 ...................................................................... 18
s.g
Tabel 4.1 Nama Kecamatan, Ibukota Kecamatan
dan Luas Wilayah Di Kabupaten Natuna ................................... 25
bp
Tabel 4.2 Jumlah dan Kepadatan Penduduk
Di Kabupaten Natuna Tahun 2014 ............................................. 28
b.
Tabel 4.3 Rasio Jenis Kelamin Di Kabupaten Natuna Tahun 2014 ........... 29
Tabel 4.4
ka
Harga Bahan Bangunan/Konstruksi, Harga Sewa
na
Alat Berat dalam Penghitungan Indeks
Kemahalan Konstruksi (IKK) Tahun 2014 ................................ 30
tu
v
Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Natuna 2014
DAFTAR LAMPIRAN I K
K
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
id
Lampiran 1 Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK) dan Peringkat
Nasional Menurut Kabupaten/Kota di Propinsi
o.
Se- Sumatera Tahun 2014 ............................................. 45
s.g
Lampiran 2 Nilai Indeks Kemahalan Konstruksi Menurut
Propinsi-propinsi se- Indonesia Tahun 2014 ........... ....... 52
bp
Lampiran 3 Peta Tematik Indeks Kemahalan Konstruksi
Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi
b.
Kepulauan Riau Tahun 2014 ................................... ....... 54
ka
na
tu
na
w.
ww
://
tp
ht
vi
Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Natuna 2014
ht
tp
://
ww
BAB 1
w.
na
tu
na
ka
b.
bp
s.g
PENDAHULUAN
o.
id
PENDAHULUAN I K
K
BAB 1
PENDAHULUAN
id
1.1 Latar Belakang
o.
Kebijakan Otonomi Daerah (Otoda) yang dikeluarkan oleh
s.g
pemerintah sejak tahun 2000 diarahkan untuk mendorong percepatan
bp
pembangunan daerah dan melakukan pembangunan secara merata
dan adil agar tujuan pembangunan nasional untuk meningkatkan
b.
kesejahteraan rakyat dapat tercapai secara efektif dan efisien. Selain
itu, kebijakan Otoda dapat digunakan untuk mengatasi masalah
ka
ketimpangan horizontal antar daerah dengan tujuan utama yaitu
na
pemerataan kemampuan keuangan antar daerah.
Dengan demikian, kebijakan Otoda dapat mempercepat
tu
2
Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Natuna 2014
PENDAHULUAN I K
K
id
Tahun 1999 tentang perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat
o.
dan Daerah. Dana perimbangan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan
kebijakan otonomi daerah antara lain adalah Dana Alokasi Umum
s.g
(DAU).
bp
DAU yang bersumber dari APBN ini memiliki berbagai
komponen dalam penghitungannya. Untuk menyusun DAU dalam
b.
rangka mengalokasikan sejumlah dana bagi tiap daerah (provinsi dan
kabupaten/kota), pemerintah pusat membutuhkan berbagai data dan
ka
indikator penting untuk penghitungan DAU. DAU dihitung
na
berdasarkan kesenjangan fiskal antar daerah, dimana kesenjangan
fiskal merupakan selisih antara potensi dan kebutuhan daerah.
tu
b. Mutakhir
c. Mempunyai validitas dan akurasi yang dapat
dipertanggungjawabkan.
://
3
Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Natuna 2014
PENDAHULUAN I K
K
id
Konstruksi (IKK). Pentingnya IKK ini ditunjukkan oleh bobot
o.
penghitungannya dalam penghitungan DAU yang sangat besar.
Dalam penghitungan tingkat kebutuhan fiskal daerah pada alokasi
s.g
DAU 2011 , IKK memiliki peran yang sama dengan jumlah
bp
penduduk, memiliki bobot tiga kali lipat dari IPM dan dua kali lipat
dari bobot IPP dan IW.
b.
ka (
na
)
tu
selain data jumlah penduduk maka data lain yang tak kalah penting
yang harus dimiliki daerah adalah Indeks Kemahalan Konstruksi.
Untuk menghitung IKK ini dibutuhkan beberapa komponen
://
4
Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Natuna 2014
PENDAHULUAN I K
K
id
Oleh karena itu, sebagai daerah kabupaten yang sedang
o.
giat-giatnya membangun, Kabupaten Natuna sangat membutuhkan
data harga barang-barang konstruksi yang dapat dimanfaatkan
s.g
sebagai masukan dalam penghitungan IKK yang berimplikasi pada
bp
besaran DAU untuk tahun-tahun mendatang.
b.
1.2 Tujuan
ka
Berdasarkan uraian diatas, maka tujuan penyusunan
publikasi Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK) Kabupaten Natuna
na
Tahun 2014 adalah :
tu
Tahun 2014
w.
5
Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Natuna 2014
PENDAHULUAN I K
K
id
1.3 Sistematika Penulisan
o.
Sistematika penulisan disusun sebagai berikut :
s.g
BAB I Pendahuluan, berisi tentang latar belakang, tujuan
bp
penulisan, dan sistematika penulisan.
BAB II Metodologi, berisi tentang ruang lingkup, pengumpulan
b.
data, metodologi, paket komoditas, formula penghitungan,
ka
tahapan penghitungan dan teknik analisis yang digunakan
dalam penulisan.
na
BAB III Konsep dan Defenisi, berisi tentang pengertian Tingkat
Kemahalan Konstruksi, pengertian Indeks Kemahalan
tu
penghitungan IKK
BAB III Merupakan analisa mengenai komponen-komponen
w.
6
Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Natuna 2014
ht
tp
://
ww
BAB 2
w.
na
tu
na
ka
b.
bp
s.g
KONSEP DAN DEFINISI
o.
id
I K
KONSEP DAN DEFINISI K
BAB 2
id
2.1 Konsep Pemikiran
o.
s.g
Penghitungan IKK Tahun 2014 ini berawal dari konsep
bahwa tidak ada dua gedung kantor yang identik atau jembatan yang
bp
sama persis, karena masing-masing memiliki karakter dan desain
yang dibuat khusus untuk ditempatkan pada lokasi masing-masing.
b.
Sehingga penghitungan IKK karenanya, didasarkan atas suatu
ka
pendekatan atau kompromi tertentu. Misalnya yang menjadi objek
adalah bangunan tempat tinggal, maka bangunan tempat tinggal
na
tersebut harus mengakomodir berbagai macam rancangan dan
tu
model.
Untuk tujuan membandingkan harga konstruksi antar
na
1. Pendekatan Input
ww
overhead cost.
2. Pendekatan Output
Yaitu dilakukan dengan cara menanyakan harga konstruksi
yang sudah jadi. Namun kelemahan metode ini adalah bahwa
8
Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Natuna 2014
I K
KONSEP DAN DEFINISI K
id
o.
Alternatifnya adalah mengumpulkan harga konstruksi yang
bisa mencakup overhead cost dan produktivitas pekerja tanpa
s.g
memasukkan management cost dan keuntungan kontraktor. Caranya
bp
adalah dengan mengumpulkan harga komponen bangunan seperti
harga dinding, atap dan sebagainya. Apabila harga-harga komponen
b.
tersebut digabungkan maka akan didapatkan harga total proyek yang
besarannya diatas harga input tetapi dibawah harga output karena
ka
sudah memasukkan harga overhead cost dan upah tetapi
na
mengeluarakan management cost dan keuntungan kontraktor. Data
seperti itu bisa didapatkan dari dokumen Bill of Quantity (BoQ) satu
tu
2.2 Definisi-definisi
://
tp
id
Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK)
o.
Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK) adalah angka indeks
s.g
yang menggambarkan perbandingan TKK suatu kabupaten/kota atau
provinsi terhadap TKK kabupaten/kota atau provinsi lain. Sesuai
bp
dengan pengertiannya, IKK dapat dikategorikan sebagai indeks
spasial, yaitu indeks yang menggambarkan perbandingan harga
b.
untuk wilayah yang berbeda pada periode waktu tertentu. Berbeda
ka
dengan pengertian indeks periodikal atau temporal yang selama ini
sudah kita kenal, seperti Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB)
na
atau Indeks Harga Konsumen (IHK), kedua indeks harga tersebut
tu
10
Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Natuna 2014
I K
KONSEP DAN DEFINISI K
id
5. Bangunan Lainnya.
o.
Namun karena tidak semua kabupaten/kota memiliki
s.g
kegiatan pembangunan yang berkaitan dengan pembangunan fisik
berupa Bangunan Perkejaan Umum untuk Pertanian dan Bangunan
bp
untuk Instalasi Listrik, Gas, Air Minum dan Komunikasi, mulai
tahun 2005 kelompok bangunan yang digunakan untuk penghitungan
b.
IKK terdiri dari 3 (tiga) kelompok bangunan/konstruksi, yaitu :
ka
1. Bangunan tempat tinggal dan bukan tempat tinggal;
2. Pekerjaan umum untuk jalan,jembatan dan pelabuhan;
na
3. Bangunan Lainnya.
tu
11
Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Natuna 2014
I K
KONSEP DAN DEFINISI K
id
jembatan, landasan pesawat terbang, pagar/tembok, drainase
o.
jalan, marka, dan rambu-rambu lalu lintas.
b. Bangunan jalan dan jembatan kereta, pembangunan jalan dan
s.g
jembatan kereta.
bp
c. Bangunan dermaga, meliputi: pembangunan, pemeliharaan,
dan perbaikan dermaga/pelabuhan, sarana pelabuhan, dan
b.
penahan gelombang.
ka
3. Bangunan lainnya, meliputi kegiatan pekerjaan umum untuk
pertanian, instalasi listrik, gas, air minum, komunikasi, dan
na
lainnya, adalah :
tu
12
Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Natuna 2014
I K
KONSEP DAN DEFINISI K
id
sentral telepon/telegraf, konstruksi bangunanmenara
o.
pemancar/penerima radar microwave, dan bangunan stasiun
bumi kecil/stasiun satelit, instalasi air, meliputi: instalasi air
s.g
bersih dan air limbah dan saluran drainase pada gedung.
bp
f. Instalasi listrik, meliputi: pemasangan instalasi jaringan
listrik tegangan lemah dan pemasangan instalasi jaringan
b.
listrik tegangan kuat.
g. Instalasi gas, meliputi: pemasangan instalasi gas pada gedung
ka
tempat tinggal dan pemasangan instalasi gas pada gedung
na
bukan tempat tinggal.
h. Instalasi listrik jalan, meliputi: instalasi listrik jalan raya,
tu
udara.
i. Instalasi jaringan pipa, meliputi: jaringan pipa gas, jaringan
w.
13
Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Natuna 2014
ht
tp
://
ww
BAB 3
w.
na
tu
na
ka
b.
bp
METODOLOGI
s.g
o.
id
METODOLOGI I K
K
BAB 3
METODOLOGI
id
3.1 Pengumpulan Data
o.
Pengumpulan data harga dilakukan secara triwulanan pada
s.g
setiap tanggal 20-30 bulan Juli 2013, dan Oktober 2013, Januari 2014 dan
April 2014 dengan responden pedagang grosir/Distributor yang menjual
bp
bahan bangunan, kontraktor dan dinas pekerjaan umum.
Sama halnya pada IKK 2013, IKK 2014 dihitung dengan
b.
menggunakan data penunjang yaitu :
ka
1. Realisasi APBD Pembentukan Barang Modal Bangunan.
2. Bill of Quantity (BoQ) kegiatan proyek yang sudah selesai.
na
Bill of Quantity (BoQ) adalah daftar item dan kuantitas pekerjaan yang
penyusunan dan perhitungannya didasarkan atas gambar lelang,
tu
3.2 Metodologi
ww
yaitu :
ht
15
Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Natuna 2014
METODOLOGI I K
K
id
=
o.
Dimana
s.g
k = 1,2,3,..K
n = 1,2,3,..N
bp
merupakan parameter yang diduga dari data harga
merupakan random variabel yang berdistribusi identik dan
b.
independen.
Dengan asumsi bahwa random variabel iniberdistribusi log normal atau
ka
dengan kala lain log berdistribusi normal dengan mean 0 dan varian
na
, dalam bentuk logaritma model diatas berbentuk linier.
tu
ln = ln +ln +ln
na
= + +
w.
16
Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Natuna 2014
METODOLOGI I K
K
id
dari seluruh kabupaten/kota yang ada di propinsi asing-masing
o.
dengan propinsi Kalimantan Timur sebagai acuannya.
s.g
3.3 Perbedaan dengan IKK 2013
bp
Sebagaimana diketahui bahwa IKK sudah dihitung sejak
tahun 2003. Penimbang yang digunakan untuk menghitung IKK
b.
adalah BoQ tahun 2003. Perkembangan tehnik sipil sangat cepat
ka
ditambah lagi dengan pesatnya industry bahan bangunan. Saat ini
material yang digunakan untuk kegiatan konstruksi sudah banyak
na
yang berubah atau muncul model baru seperti batako ringan, atap
tu
17
Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Natuna 2014
METODOLOGI I K
K
id
Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK) Tahun 2014
o.
No Nama Komoditas Kualitas Komoditas Satuan
s.g
(1) (2) (3) (4)
1 Pasir Pasir Pasang M3
bp
2 Batu Pondasi Batu Gunung M3
3 Batu Split Ukuran 1-2 cm M3
4 Tanah Urug Biasa M3
b.
5 Batu Alam Batu Alam Keras M2
6
7
Pipa PVC
Batu Bata Merah
ka AW diameter
Batu Bata Merah (M2)
Batang
M2
na
8 Semen Portland Semen Portland Type I Zak
9 Bak Mandi Fiber Uk. 60 x 60 x 60 cm Buah
10 Seng Plat Seng Plat BJLS 25 L=45 M
tu
18
Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Natuna 2014
METODOLOGI I K
K
id
29 70-120 HP Unit/Jam
Loader
30 Sewa Vibrating Roller 8-10 Ton Unit/Jam
o.
31 Sewa Skid Steer Loader 70-120 HP Unit/Jam
s.g
32 Sewa Excavator 100-120 HP Unit/Jam
33 Sewa Dump Truck 8 -10 Ton Unit/Jam
34 MCB 1 phasa Buah
bp
35 Lampu Lampu Pijar 25 Watt Buah
36 Upah Pekerja Upah Mandor Hari
Sumber : Badan Pusat Statistik Republik Indonesia
b.
3.4 Diagram Timbang (DT) atau Bobot ka
na
Diagram Timbang (DT) atau Bobot terdiri dari DT kelompok
jenis bangunan dan DT Umum. DT kelompok jenis bangunan digunakan
tu
bangunan/konstruksi.
tp
19
Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Natuna 2014
METODOLOGI I K
K
21
TKKkab j Pi Qij
id
i 1
o.
Keterangan:
i = Jenis barang/bahan bangunan dan sewa alat berat
s.g
j = Kelompok jenis bangunan (j = 1,2,3)
Pi = Harga Jenis barang/ bahan bangunan i
bp
Qij= Kuantitas/volume bahan bangunan i kelompok jenis bangunan
ke-j
b.
ka
b. Tingkat Kemahalan Konstruksi Kelompok Jenis Bangunan Rata-
rata Nasional (TKKnj)
na
491
TKK kab j
tu
TKKnj k 1
491
na
Keterangan:
w.
k = Kabupaten/kota (1,2,,491)
j = Kelompok jenis bangunan (j = 1,2,3)
ww
Kabupaten/Kota (IKKkab)j
TKKkab j
tp
IKKkab j x100
ht
TKKnj
Keterangan:
k = Kabupaten/kota (1,2,,491)
20
Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Natuna 2014
METODOLOGI I K
K
id
3
IKKkab k IKKkab Q'j
o.
j 1 j
Keterangan:
s.g
k = Kabupaten/kota (1,2,,491)
Qj = Diagram timbang IKK umum kabupaten/kota
bp
= Data persentase realisasi APBD Kabupaten Natuna Tahun
2013
b.
e. Indeks Kemahalan
(IKKumum)k
ka
Konstruksi Umum Kabupaten/Kota
na
IKKkab k
IKKumum k I 100
IKKkab KotaSamarinda
tu
na
Keterangan:
I = Konstanta yang menggambarkan perkembangan harga
w.
21
Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Natuna 2014
METODOLOGI I K
K
id
o.
s.g
bp
b.
ka
na
tu
na
w.
ww
://
tp
ht
22
Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Natuna 2014
id
o.
s.g
BAB 4
bp
ANALISIS INDEKS KEMAHALAN
b.
KONSTRUKSI KABUPATEN NATUNA
ka
na
tu
na
w.
ww
://
tp
ht
I K
ANALISIS INDEKS KEMAHALAN KONSTRUKSI K
KABUPATEN NATUNA TAHUN 2014
BAB IV
id
Analisis Indeks Kemahalan Konstruksi
o.
Kabupaten Natuna Tahun 2014
s.g
4.1. Gambaran Umum Wilayah
bp
Kabupaten Natuna merupakan salah satu dari tujuh
b.
kabupaten/kota di propinsi Kepulauan Riau yang terbentuk pada tanggal 12
Oktober 1999 melalui Undang-Undang No.53 tahun 1999 dengan ibukota
ka
kabupaten di Ranai. Kabupaten Natuna merupakan kabupaten paling utara
di Propinsi Kepulauan Riau.
na
Awal terbentuknya Kabupaten Natuna terdiri dari 6 (enam)
kecamatan yaitu Kecamatan Jemaja, Kecamatan Siantan, Kecamatan
tu
24
Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Natuna 2014
I K
ANALISIS INDEKS KEMAHALAN KONSTRUKSI K
KABUPATEN NATUNA TAHUN 2014
pada tahun 2013 menjadi 76 desa/kelurahan atau selama lima tahun terjadi
penambahan/pemekaran desa sebanyak 3 desa/kelurahan.
Secara geografis, Kabupaten Natuna terletak pada titik koordinat
1 16-7 19 LU (Lintang Utara) dan 105000-110000 BT (Bujur Timur),
0 0
id
dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
a. Sebelah utara dengan Vietnam dan Kamboja.
o.
b. Sebelah selatan dengan Kabupaten Bintan.
s.g
c. Sebelah barat dengan Kabupaten Kepulauan Anambas
d. Sebelah timur dengan Malaysia Timur dan Kalimantan Barat.
bp
Tabel 4.1
b.
Nama Kecamatan, Ibukota Kecamatan dan Luas Wilayah
Di Kabupaten Natuna
ka Luas
No. Kecamatan Ibukota Kecamatan Wilayah
na
(km2)
(1) (2) (3) (4)
tu
25
Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Natuna 2014
I K
ANALISIS INDEKS KEMAHALAN KONSTRUKSI K
KABUPATEN NATUNA TAHUN 2014
id
Pulau Serasan. Kabupaten Natuna memiliki luas wilayah 264.198,37 Km2
dengan luas daratan sebesar 2.001,30 Km2 (0,76%) dan luas lautan sebesar
o.
262.197,07 Km2 (99,24%)
s.g
Secara morfologi Kabupaten Natuna merupakan tanah berbukit
dan bergunung batu. Dataran rendah dan landai banyak ditemukan di
bp
pinggir pantai. Ketinggian wilayah antar kecamatan cukup beragam, yaitu
berkisar antara 3 sampai dengan 959 meter dari permukaan laut dengan
b.
kemiringan antara 2 sampai 5 meter.
Sedangkan jenis tanah di Kabupaten Natuna terdiri dari 4 jenis, yaitu :
ka
a. Organosol : terdapat di dataran rendah/rawa-rawa.
na
b. Klei Humus : terdapat di dataran rendah/rawa-rawa.
c. Alluvial : terdapat di sepanjang sungai.
tu
arah angin. Musim kemarau biasanya terjadi pada Bulan Maret sampai
dengan Bulan Juli.
w.
ww
tahun 2014, jumlah penduduk Kabupaten Natuna sebesar 73.470 jiwa yang
terdiri dari 37.891 jiwa penduduk laki-laki dan 35.579 jiwa penduduk
ht
perempuan.
Jumlah penduduk yang cukup besar tersebut dapat menandakan
bahwa terdapat potensi sumber daya manusia yang cukup besar. Angka
pertumbuhan penduduk merupakan angka yang menunjukkan tingkat
26
Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Natuna 2014
I K
ANALISIS INDEKS KEMAHALAN KONSTRUKSI K
KABUPATEN NATUNA TAHUN 2014
id
Natuna Tahun 2014 sebesar 1,35 persen.
o.
4.2.2 Persebaran dan Kepadatan Penduduk
Salah satu tujuan pembangunan menyangkut kependudukan
s.g
adalah meningkatkan pemerataan persebaran penduduk. Melalui
pemerataan penduduk secara umum dapat membantu dalam usaha
bp
peningkatan kesejahteraan penduduk. Oleh karena itu dalam usaha
pemerataan penduduk idealnya adalah komposisi jumlah penduduk sejalan
b.
dengan luas wilayah keruangan dalam suatu wilayah.
ka
Kabupaten Natuna terdiri dari 12 (dua belas) kecamatan yang
secara total luas daratannya sekitar 2.001,3 Km2. jadi secara rata-rata
na
kepadatan penduduk tahun 2014 adalah sebesar 36,71 jiwa/Km2.
Seiring dengan peningkatan jumlah penduduk, kepadatan
tu
25.759 jiwa atau sekitar 35,06 persen dari total penduduk Kabupaten
Natuna.
tp
27
Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Natuna 2014
I K
ANALISIS INDEKS KEMAHALAN KONSTRUKSI K
KABUPATEN NATUNA TAHUN 2014
Tabel 4.2
Jumlah dan Kepadatan Penduduk Di Kabupaten Natuna Tahun 2014
id
Luas Jumlah
Kepadatan
No. Kecamatan Wilayah Penduduk
(jiwa/km2)
o.
2
(km ) (jiwa)
(1) (2) (3) (4) (5)
s.g
1 Midai 26,10 5.065 194,06
2 Bunguran Barat 448,46 11.072 24,69
bp
3 Bunguran Utara 404,71 3.936 9,73
4 Pulau Laut 37,69 2.400 63,68
b.
5 Pulau Tiga 67,87 4.891 72,07
6 Bunguran Timur ka
146,83 25.759 175,43
7 Bunguran Timur Laut 235,01 4.394 18,70
na
8 Bunguran Tengah 172,21 2.954 17,15
9 Bunguran Selatan 233,99 2.570 10,99
tu
28
Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Natuna 2014
I K
ANALISIS INDEKS KEMAHALAN KONSTRUKSI K
KABUPATEN NATUNA TAHUN 2014
id
Jumlah Penduduk
No. Kecamatan Sex Ratio
Laki-laki Perempuan
o.
(1) (2) (3) (4) (5)
s.g
1 Midai 2.536 2.529 100,28
2 Bunguran Barat 5.708 5.365 106,39
bp
3 Bunguran Utara 2.019 1.917 105,32
4 Pulau Laut 1.269 1.131 112,29
b.
5 Pulau Tiga 2.600 2.291 113,48
6
7
Bunguran Timur
Bunguran Timur Laut
ka
13.360
2.264
12.399
2.130
107,75
106,29
na
8 Bunguran Tengah 1.537 1.416 108,54
9 Bunguran Selatan 1.318 1.251 105,35
tu
Natuna
Perkembangan data harga bahan bangunan/konstruksi dan sewa
tp
29
Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Natuna 2014
I K
ANALISIS INDEKS KEMAHALAN KONSTRUKSI K
KABUPATEN NATUNA TAHUN 2014
id
berdampak terhadap harga bahan bangunan/konstruksi, terbukti secara rata-
rata harga bahan bangunan/konstruksi di Kabupaten Natuna tercatat lebih
o.
tinggi dibandingkan harga bahan bangunan/konstruksi di kabupaten/kota
lain maupun harga bahan bangunan/konstruksi rata-rata di Propinsi
s.g
Kepulauan Riau.Selain itu, faktor cuaca sangat berpengaruh terhadap
ketersediaan barang bangunan/konstruksi yang secara umum di impor dari
bp
daerah lain seperti Kota Tanjungpinang, Kota Jakarta, Kota Pontianak,
Kota Surabaya dan Kota Batam.
b.
Tabel 4.4
ka
Harga Bahan Bangunan/Konstruksi, Harga Sewa Alat Berat dalam
na
Penghitungan Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK)
Kabupaten Natuna Tahun 2014
tu
Rata-rata Harga
na
(Rp)
(1) (2) (3) (4)
ww
149.167
Liat/Lempung 197.500
5 Batu Alam Batu Alam Keras 428.125
6 Pipa PVC AW diameter 33.875
30
Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Natuna 2014
I K
ANALISIS INDEKS KEMAHALAN KONSTRUKSI K
KABUPATEN NATUNA TAHUN 2014
Rata-rata Harga
Juli 2013 - April
No Nama Komoditas Kualitas Komoditas 2014
(Rp)
id
(1) (2) (3) (4)
AW diameter 42.500
o.
AW diameter 1 55.125
s.g
AW diameter 2 147.500
AW diameter 3 277.500
bp
AW diameter 4 380.000
2
b.
7 Batu Bata Merah Batu Bata Merah (M ) 1.166.667
8 Semen Portland Semen Portland Type I
ka 73.250
Semen Portland Composite
na
75.500
9 Bak Mandi Fiber Uk. 60 x 60 x 60 cm 415.625
tu
72.917
Ulir Diameter =10 mm 79.917
Ulir Diameter =16 mm
://
187.167
13 Paku Paku Kayu 2- 6 15.000
tp
31
Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Natuna 2014
I K
ANALISIS INDEKS KEMAHALAN KONSTRUKSI K
KABUPATEN NATUNA TAHUN 2014
Rata-rata Harga
Juli 2013 - April
No Nama Komoditas Kualitas Komoditas 2014
(Rp)
id
(1) (2) (3) (4)
16 Kayu Papan Klas I 3.439.583
o.
Klas II 3.112.500
s.g
Klas III 2.895.834
17 Kayu Lapis/Tripleks Triplek 3 mm 64.750
bp
Triplek 4 mm 71.833
b.
Triplek 6 mm 88.333
18 Cat Minyak Cat Besi/Kayu 47.667
19 Cat Emulsi
ka
Cat Tembok Eksterior 1.987.500
na
Cat Tembok Interior 1.587.500
20 Kaca Kaca Bening 3 mm 115.000
tu
uk. 40 x 40 cm 72.667
ww
Uk. 20 x 25 cm 67.625
uk. 40 x 40 cm (warna) 95.500
://
2
22 Kabel Kabel NYM uk. 3 x 2,5 mm
15.000
tp
2
Kabel NYM uk. 3 x 4 mm 24.000
ht
32
Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Natuna 2014
I K
ANALISIS INDEKS KEMAHALAN KONSTRUKSI K
KABUPATEN NATUNA TAHUN 2014
Rata-rata Harga
Juli 2013 - April
No Nama Komoditas Kualitas Komoditas 2014
(Rp)
id
(1) (2) (3) (4)
Daun Jendela 370.000
o.
Daun Pintu 579.167
s.g
24 Tangki Air Fiber 450 Liter 750.000
550 Liter 881.250
bp
1000 Liter 1.679.167
b.
2000 Liter 2.937.500
Batako Tidak Berlubang
25 Batako ka(M2) 474.958
26 Rangka Atap Baja Profil Canal tipe C71.075
na
120.000
27 Alumunium Profil Kusen 3 inch 150.000
tu
Roller 480.000
Sewa Skid Steer
31 70-120 HP
Loader 480.000
://
34 45.000
35 Lampu Lampu Pijar 25 Watt 9.250
Lampu Pijar 40 Watt 13.917
Lampu TL 20 Watt 20.000
33
Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Natuna 2014
I K
ANALISIS INDEKS KEMAHALAN KONSTRUKSI K
KABUPATEN NATUNA TAHUN 2014
Rata-rata Harga
Juli 2013 - April
No Nama Komoditas Kualitas Komoditas 2014
(Rp)
id
(1) (2) (3) (4)
Lampu TL 40 Watt 50.000
o.
36 Upah Pekerja Upah Mandor 149.250
s.g
Upah Kepala Tukang 149.250
Tukang Kayu 114.875
bp
Tukang Batu 114.875
b.
Pembantu Tukang 96.125
Sumber : BPS Kabupaten Natuna 2014
ka
na
4.4 Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK) Umum
tu
Kabupaten Natuna
na
IKK Kabupaten Natuna tahun 2014 adalah sebesar 129,27. Hal ini
berarti bahwa tingkat kemahalan harga bangunan/konstruksi di
34
Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Natuna 2014
I K
ANALISIS INDEKS KEMAHALAN KONSTRUKSI K
KABUPATEN NATUNA TAHUN 2014
id
Kabupaten Anambas pada tahun 2014 adalah sebesar 142,00. Hal ini
disebabkan dari filosofis IKK yang menunjukkan tingkat kesulitan
o.
geografis suatu wilayah. Daerah Kabupaten Natuna yang sangat jauh
s.g
dengan ibukota provinsi, hampir seluruh wilayah Kabupaten Natuna
berada pada daerah perairan dan terpisah antar kecamatan karena
bp
berbentuk pulau-pulau sehingga harga-harga bangunan/konstruksi
relatif mahal sebagai akibat biaya transportasi. Lebih rinci tentang
b.
IKK Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Kepulauan Riau, terdapat
di tabel berikut ini. ka
na
Tabel 4.5
Perbandingan IKK Antar Kabupaten/Kota Di Provinsi Kepulauan
tu
IKK Umum
Kabupaten/
No
Kota Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013
w.
35
Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Natuna 2014
I K
ANALISIS INDEKS KEMAHALAN KONSTRUKSI K
KABUPATEN NATUNA TAHUN 2014
id
Kabupaten Natuna sebagai wilayah dengan IKK tertinggi.
Sama halnya dengan penghitungan IKK tahun 2013, pada
o.
penghitungan IKK tahun 2014 ini juga menggunakan Kota
s.g
Samarinda sebagai kota referensi untuk penghitungan nilai IKK
kabupaten/kota dengan nilai IKK Kota Samarinda tahun 2014
bp
sebesar 100.
b.
Tabel 4.6
ka
Perbandingan IKK Antar Kabupaten/Kota Di Provinsi Kepulauan
Riau Tahun 2014
na
No Kabupaten/ Kota IKK Peringkat
tu
1 Karimun 94,81 7
w.
2 Bintan 103,00 5
3 Natuna 129,27 2
ww
4 Lingga 112,54 3
5 Kep. Anambas 142,00 1
6 Batam 110,46 4
://
7 Tanjungpinang 97,13 6
tp
36
Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Natuna 2014
I K
ANALISIS INDEKS KEMAHALAN KONSTRUKSI K
KABUPATEN NATUNA TAHUN 2014
id
maka nilai IKK Kabupaten Natuna dapat diartikan bahwa tingkat
kemahalan membangun suatu bangunan per satuan ukuran luas di
o.
Kabupaten Natuna lebih mahal 21,93 persen dibandingkan biaya
s.g
membangun rata-rata kabupaten/kota se-Propinsi Kepulauan Riau.
Hal ini disebabkan faktor letak geografis Kabupaten Natuna yang
bp
mempengaruhi besarnya biaya transportasi pengiriman barang-
barang bahan bangunan/konstruksi menuju kabupaten ini. Besarnya
b.
biaya Transportasi ini, berpengaruh besar terhadap harga bahan
bangunan/konstruksi tersebut. ka
Dalam tabel 6 juga terlihat bahwa kondisi geografis Provinsi
na
Kepulauan Riau yang terdiri dari pulau-pulau menyebabkan 5
kabupaten/kota dari 7 kabupaten/kota memiliki nilai IKK lebih
tu
mahal 10,46 persen; Kabupaten Bintan lebih mahal 3,00 persen jika
dibanding kota acuan yaitu Kota Samarinda.
ww
37
Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Natuna 2014
I K
ANALISIS INDEKS KEMAHALAN KONSTRUKSI K
KABUPATEN NATUNA TAHUN 2014
Tabel 4.7
id
Perbandingan IKK Antar Provinsi Di Indonesia Tahun 2014
o.
No Provinsi IKK Peringkat
(1) (2) (3) (4)
s.g
1 Prov. Aceh 93.54 22
2 Prov. Sumatera Utara 96.08 18
bp
3 Prov. Sumatera Barat 92.90 23
4 Prov. R i a u 102.89 9
b.
5 Prov. J a m b i 94.90 19
6
7
Prov. Sumatera Selatan
Prov. Bengkulu
ka 98.80
96.21
15
17
na
8 Prov. Lampung 91.87 24
9 Prov. Kep. Bangka Belitung 102.09 11
tu
17 Prov. B a l i 91.67 25
tp
38
Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Natuna 2014
I K
ANALISIS INDEKS KEMAHALAN KONSTRUKSI K
KABUPATEN NATUNA TAHUN 2014
id
25 Prov. Sulawesi Utara 102.10 10
o.
26 Prov. Sulawesi Tengah 86.62 31
27 Prov. Sulawesi Selatan 88.55 28
s.g
28 Prov. Sulawesi Tenggara 99.67 13
29 Prov. Gorontalo 93.62 21
bp
30 Prov. Sulawesi Barat 94.79 20
31 Prov. M a l u k u 104.43 7
b.
32 Prov. Maluku Utara 117.89 3
33 Prov. Papua Barat
ka 125.79 2
34 Prov. Papua 191.86 1
na
Sumber : Badan Pusat Statistik RI
tu
39
Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Natuna 2014
I K
ANALISIS INDEKS KEMAHALAN KONSTRUKSI K
KABUPATEN NATUNA TAHUN 2014
id
setelah Kabupaten Kepulauan Mentawai Propinsi Sumatera Barat,
dan Kabupaten Kepulauan Anambas Propinsi Kepulauan Riau
o.
wilayah Pulau Sumatera. Hal ini berarti bahwa tingkat kemahalan
s.g
konstruksi di Kabupaten Natuna termasuk kategori mahal jika
dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya di Pulau Sumatera
bp
kecuali terhadap 2 (dua) Kabupaten tersebut yaitu Kabupaten
Kepulauan Mentawai Propinsi Sumatera Barat dan Kabupaten
b.
Kepulauan Anambas Propinsi Kepulauan Riau.
Tabel 4.8
ka
na
Perbandingan 10 (sepuluh) Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK)
Umum Tertinggi di Pulau Sumatera Tahun 2014
tu
No
Kota Tahun 2014
(1) (2) (3)
w.
40
Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Natuna 2014
ht
tp
://
ww
BAB 5
w.
na
tu
na
ka PENUTUP
b.
bp
s.g
o.
id
I K
PENUTUP K
BAB 5
PENUTUP
id
o.
s.g
5.1 Kesimpulan
bp
Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari penyusunan
publikasi IKK ini adalah sebagai berikut :
b.
1. Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK) merupakan salah satu
ka
variabel yang digunakan dalam penghitungan Dana Alokasi
Umum (DAU) sebagaimana yang diamanatkan dalam UU No.33
na
Tahun 2004.
tu
waktu.
4. Setelah dilakukan penghitungan, Kabupaten Natuna secara
://
42
Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Natuna 2014
I K
PENUTUP K
id
Kabupaten/kota di wilayah Sumatera, hal ini harus menjadi
o.
perhatian serius pemerintah Kabupaten Natuna karena hal
tersebut berarti menggambarkan bahwa tingkat kesulitan
s.g
geografis Kabupaten Natuna untuk berhubungan dengan
bp
kabupaten/kota lainnya di dalam propinsi Kepulauan Riau atau
kabupaten/kota lainnya di wilayah Sumatera termasuk sangat
b.
sulit. Sehingga kedepannya sarana dan prasarana yang dapat
digunakan untuk memperlancar transportasi dari dan ke
ka
Kabupaten Natuna menjadi prioritas dalam pembangunan.
na
tu
na
w.
ww
://
tp
ht
43
Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Natuna 2014
ht
tp
://
ww
w.
na
tu lampiran
na
ka
b.
bp
s.g
o.
id
I K
LAMPIRAN K
Lampiran 1
Nilai Indeks Kemahalan Konstruksi
Menurut Kabupaten/Kota di Propinsi se- Sumatera Tahun 2014
id
No. Provinsi/Kabupaten/Kota IKK
o.
(1) (2) (3)
Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam 93.54
s.g
1 Kabupaten Simeulue 112.83
bp
2 Kabupaten Aceh Singkil 106.38
3 Kabupaten Aceh Selatan 89.93
b.
4 Kabupaten Aceh Tenggara 91.98
5
6
Kabupaten Aceh Timur
Kabupaten Aceh Tengah
ka 101.12
103.33
na
7 Kabupaten Aceh Barat 100.28
8 Kabupaten Aceh Besar 91.00
tu
45
Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Natuna 2014
I K
LAMPIRAN K
id
23 Kota Subulussalam 75.83
o.
Propinsi Sumatera Utara 96.08
s.g
24 Kabupaten Nias 89.54
25 Kabupaten Mandailing Natal 101.02
bp
26 Kabupaten Tapanuli Selatan 111.97
27 Kabupaten Tapanuli Tengah 87.30
b.
28 Kabupaten Tapanuli Utara 101.53
29 Kabupaten Toba Samosir
ka 114.86
na
30 Kabupaten Labuhan Batu 89.73
31 Kabupaten Asahan 100.54
tu
46
Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Natuna 2014
I K
LAMPIRAN K
id
46 Kabupaten Labuhan Batu Selatan 98.72
o.
47 Kabupaten Nias Utara 113.49
s.g
48 Kabupaten Nias Barat 98.35
49 Kota Sibolga 103.63
bp
50 Kota TanjungBalai 102.22
51 Kota Pematang Siantar 89.50
b.
52 Kota Tebing Tinggi 97.22
53 Kota Medan
ka 87.26
na
54 Kota Binjai 100.17
55 Kota Padangsidimpuan 109.99
tu
47
Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Natuna 2014
I K
LAMPIRAN K
id
69 Kota Padang 100.68
o.
70 Kota Solok 96.45
s.g
71 Kota Sawah Lunto 91.55
72 Kota Padang Panjang 97.16
bp
73 Kota Bukit Tinggi 99.05
74 Kota Payakumbuh 99.08
b.
75 Kota Pariaman 89.96
Propinsi Riau
ka 102.89
na
76 Kabupaten Kuantan Singingi 96.00
77 Kabupaten Indragiri Hulu 106.77
tu
48
Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Natuna 2014
I K
LAMPIRAN K
id
91 Kabupaten Batanghari 89.78
o.
92 Kabupaten Muaro Jambi 84.71
s.g
93 Kabupaten Tanjung Jabung Timur 98.88
94 Kabupaten Tanjung Jabung Barat 118.56
bp
95 Kabupaten Tebo 92.79
96 Kabupaten Bungo 97.64
b.
97 Kota Jambi 98.95
98 Kota Sungai Penuh
ka 89.03
na
Propinsi Sumatera Selatan 98.80
99 Kabupaten Ogan Komering Ulu 95.07
tu
49
Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Natuna 2014
I K
LAMPIRAN K
id
114 Kota Pagaralam 109.26
o.
115 Kota Lubuk Linggau 99.73
s.g
Propinsi Bengkulu 96.21
116 Kabupaten Bengkulu Selatan 97.89
bp
117 Kabupaten Rejang Lebong 94.64
118 Kabupaten Bengkulu Utara 96.76
b.
119 Kabupaten Kaur 103.32
120 Kabupaten Seluma
ka 102.14
na
121 Kabupaten Mukomuko 112.53
122 Kabupaten Lebong 98.58
tu
50
Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Natuna 2014
I K
LAMPIRAN K
id
136 Kabupaten Mesuji 114.66
o.
137 Kabupaten Tulang Bawang Barat 105.94
s.g
138 Kabupaten Pesisir Barat 88.84
139 Kota Bandar Lampung 98.71
bp
140 Kota Metro 94.65
Propinsi Bangka Belitung 102.09
b.
141 Kabupaten Bangka 103.16
142 Kabupaten Belitung
ka 109.10
na
143 Kabupaten Bangka Barat 109.26
144 Kabupaten Bangka Tengah 108.47
tu
51
Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Natuna 2014
I K
LAMPIRAN K
Lampiran 2
Nilai Indeks Kemahalan Konstruksi
Menurut Propinsi Propinsi se- Indonesia Tahun 2014
id
No Provinsi IKK Peringkat
(1) (2) (3) (4)
o.
1 PROV. ACEH 93.54 22
s.g
2 PROV. SUMATERA UTARA 96.08 18
3 PROV. SUMATERA BARAT 92.90 23
bp
4 PROV. R I A U 102.89 9
5 PROV. J A M B I 94.90 19
b.
6 PROV. SUMATERA SELATAN 98.80 15
7 PROV. BENGKULU
ka 96.21 17
8 PROV. LAMPUNG 91.87 24
na
9 PROV. KEP. BANGKA BELITUNG 102.09 11
tu
17 PROV. B A L I 91.67 25
18 PROV. NUSA TENGGARA BARAT 81.00 34
tp
52
Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Natuna 2014
I K
LAMPIRAN K
id
27 PROV. SULAWESI SELATAN 88.55 28
28 PROV. SULAWESI TENGGARA 99.67 13
o.
29 PROV. GORONTALO 93.62 21
s.g
30 PROV. SULAWESI BARAT 94.79 20
31 PROV. M A L U K U 104.43 7
bp
32 PROV. MALUKU UTARA 117.89 3
33 PROV. PAPUA BARAT 125.79 2
b.
34 PROV. PAPUA 191.86 1
Sumber : BPS Republik Indonesia, 2014 ka
na
tu
na
w.
ww
://
tp
ht
53
Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Natuna 2014
I K
LAMPIRAN K
Lampiran 3
Peta Tematik Indeks Kemahalan Konstruksi Menurut Kabupaten/ Kota
di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2014
id
o.
s.g
bp
b.
ka
na
tu
na
w.
ww
://
tp
ht
54
Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten Natuna 2014
ht
tp
://
ww
w.
na
tu
na
ka
b.
bp
s.g
o.
id